Materi Sosiologi Kelas X Sma N 1 Bangil

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MATERI SOSIOLOGI KELAS X SMA N 1 BANGIL

BAB 1
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG MENGKAJI HUBUNGAN
MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
A. PENGERTIAN SOSIOLOGI
Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang
artinya teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita, diungkapkan pertama
kalinya dalam buku yang berjudul Cours De Philosophie Positive karangan August
Comte (1798-1857). Sosiologi muncul sejak ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu.
Namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajarimasyarakat baru lahir kemudian

Sosiologi berarti ilmu tentang


berteman atau ilmu tentang bermasyarakat
di Eropa Secara etimologis.

Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat masyarakat, perilaku


masyarakat, dan perkembangan masyarakat. Sosiologi merupakan cabang Ilmu
Sosial yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan
manusia. Sebagai cabang Ilmu, Sosiologi dicetuskan pertama kali
oleh ilmuwanPerancis, August Comte. Comte kemudian dikenal sebagai Bapak
Sosiologi. Namun demikian, sejarah mencatat bahwa mile Durkheim ilmuwan
sosial Perancis yang kemudian berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin
akademis. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan
yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis
oleh orang lain atau umum.
Berikut ini marilah kita pelajari tentang difinisi-difinisi Sosiologi menurut para
ahli sesuai dengan pandangan masing-masing (Soerjono Soekamto. 2001 : 20)
1). Pitiran A Sorokin :

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik

berbagai gejala sosial (misalnya, antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga
dengan moral,hukum dengan ekonomi , dan sebagainya) dan antara gejala-gejala
soaial dengan gejala-gejala non sosial (misalnya, gejala geografis dengan gejala
biologis, dan sebagainya)
2). William F. Ogburn dan Meyer F. Nim kof

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang meneliti tentang interaksi sosial dan
organisasi sosial
3). Prof. DR. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

Sosiologi

adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang struktur dan


proses sosial termasuk perubahan sosial.
4). Roucek dan Warren

Sosiologi

adalah ilmu yang mempelajarai individu dengan kelompoknya


5). Peter L. Berger
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang hubungan individu dengan masyarakatnya
6). J.A.A.Van Doorn dan Lammars

Sosiologi

adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses


proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil.
7). August Comte

Sosiologi
B.

adalah ilmu positif tentang masyarakat

KONSEP SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

Suatu ilmu dapat dirumuskan dalam dua kerangka berpikir, yaitu :


1).

Suatu Ilmu adalah suatu kerangka pengetahuan yang tersusun secara


sistematis dan teruji kebenarannya berdasarkan hasil penelitian ilmiah.

2).

Suatu Ilmu adalah suatu metode untuk menemukan suatu kerangka

pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan teruji kebenarannya dengan


menggunakan tehnik penelaahan secara ilmiah
Sebagai ilmu, Sosiologi adalah kumpulan pengetahuan tentang
masyarakat yang disusun secara sistematis berdasarkan hasil analisis berpikir logis
dan rasional. Sebagai metode , Sosiologi adalah suatu cara berpikir untuk
mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat berdasarkan prosedur
(cara) dan teori yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah
(berdasarkan ilmu pengetahuan).

Ilmu Pengetahuan adalah suatu kerangka pengetahuan yang


tersusun secara sistematis dan teruji kebenarannya berdasarkan hasil penelitian

ilmiah .Sedang yang dimaksud dengan Pengetahuan adalah kesan yang


timbul dalam pikiran manusia sebagai hasil dari penggunaan pancaindera.
Pada umumnya orang mempelajari Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
untuk mengkaji berbagai fenomena (keadaan) sosial budaya yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat. Pada awalnya Sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu
filsafat yang di kembangkan oleh Auguste Comte dari Perancis di pertengahan abad
ke-18. Dalam perkembangannya Sosiologi membatasi kajiannya terhadap
masyarakat manusia sebagai ilmu murni. Ketika berbagai metode penelitian
masyarakat dikembangkan, Sosiologi dapat diterapkan sebagai ilmu pengetahuan
terapan atau praktis. Misalnya Sosilogi pedesaan, bidang sosiologi ini khusus
mempelajari gejala-gejala sosial yang ada di pedesaan.
C

SIFAT ILMU PENGETAHUAN

Selama manusia masih memelihara rasa ingin tahunya. Pengetahuan manusia


akan terus berkembang. Tetapi tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu. Ada
beberapa kriteria yang mesti dipenuhi supaya pengetahuan tersebut layak
dikatagorikan sebagai ilmu:
1.

Besifat Rasional artinya ilmu pengetahuan didasarkan atas kegiatan berpikir


secara logis dengan menggunakan rasio (nalar/akal) dan hasilnya dapat diterima
secara logika/pikiran.
2. Bersifat Obyektif artinya kebenaran yang dihasilkan ilmu itu merupakan
kebenaran
tentang pengetahuan yang jujur, apa adanya sesuai dengan kenyataan obyekny

a. Dan
kebenaran itu dapat diselidiki dan dibenarkan oleh ahli lain dalam
bidang ilmu tersebut.
3. Bersifat Empiris artinya kesimpulan yang diambil harus dapat dibuktikan
melalui
pembuktian panca indera benar-benar ada, serta dapat diuji
kebenarannya dengan
fakta.
4.

Bersifat Akumulatif artinya

ilmu dibentuk dengan dasar teori lama, yang


disempurnakan, ditambah dan diperbaiki sehingga semakin sempurna. Ilmu yang
dikenal sekarang merupakan kelanjutan dari ilmu yang dikembangkan sebelumnya.
Contohnya : Dalam ilmu Biologi terdapat pengertian bahwa makhluk hidup itu
secara rasional dapat dipelajari secara akal, obyeknya adalah tumbuh-tumbuhan,
secara empiris tumbuh-tumbuhan ini dapat tumbuh berkembang dan pengetahuan
tumbuh-tumbuhan ini secara akumulatif dapat dipergunakan untuk makanan,
kemudian untuk obat dan sebagainya.
D. KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN BERDASARKAN OBYEKNYA
Ditinjau dari obyeknya, Ilmu Pengetahuan terbagi atas empat macam yaitu sebagai
berikut :

1.

Ilmu

Pengetahuan

Alam (Natural

sciences

2.

Ilmu Pengetahuan Sosial (Social scienses) yaitu ilmu yang

)
yaitu
kelompok ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam, baik yang hayati
(makhluk hidup) maupun yang non hayati (bukan makhluk hidup seperti bahan
tambang)
pempelajari kehidupan sosial manusia dengan sesamanya.

3.

Ilmu Pengetahuan Budaya ( Humaniora Study)

4.

Ilmu Matematika yaitu

adalah
ilmu yang mempelajari manifertasi (perwujudan) spiritual dari kehidupan bersama.
ilmu yang mempelajari perhitungan-perhitungan
ilmiah seperti aljabar, aritmatika, stereometri, statistik, geometri, kalkulus dan
sebagainya.
Sedang ilmu sosiologi adalah ilmu pengetahuan sosial.
E.

KONSEP SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU MURNI

Dari

atau Tujuan Pengkajiannya,

Segi Penggunaanya

Ilmu Pengetahuan dikelompokkan ke


dalam dua bagian, yaitu ilmu-ilmu pengetahuan murni (pure sciences) dan ilmuilmu terapan (applied sciences).
a.

b.

Ilmu Murni adalah

ilmu pengetahuan yang bertujuan mengembangkan


keilmuan secara abstrak untuk mempertinggi kualitas atau kesempurnaan ilmu itu
sendiri dan tidak untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ilmu
matematika dsb.

Ilmu Terapan adalah

ilmu pengetahuan yang bertujuan menerapkan atau


mempraktekkan keilmuannya untuk membantu kesejahteraan dan meningkatkan
martabat manusia di masyarakat. Dan dapat dirasakan manfaatnya secara
langsung oleh masyarakat . Misalnya ilmu berhitung , akuntansi dsb.

CIRI-CIRI SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU


(Menurut Harry M Johnson 1967, dalam Sosiologi A Systematic Introduction)

Sosiologi Bersifat Empiris.

1.
Artinya bahwa sosiologi dikembangkan berdasarkan hasil penelitian empiris
mengenai fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Ciri empiris
ini harus dapat dibuktikan kebenarannya berdasarkan kenyataan yang ada secara
logis atau rasional. Bukan atas spekulasi atau wahyu.Contoh : Masyarakat Indonesia
terkenal ramah , sederhana, kekeluargaan dan gotong royong.

Sosiologi Bersifat Teoritis

2.
Artinya bahwa fenomena atau gejala-gejala sosial budaya sebagai obyek kajian
Sosiologi diteliti secara teoritis dan konseptual berdasarkan hubungan sebab akibat
(kausal) dan dirumuskan dengan metode dan prosedur ilmiah.
Contoh : seorang pelajar atau mahasiswa rajin belajar secara tekun karena didorong
oleh keinginan menjadi orang yang pandai dan berguna bagi keluarga dan
masyarakatnya.

Sosiologi Bersifat Kumulatif

3.
Artinya teori-teori Sosiologi dibangun atas dasar teori yang sudah ada sebelumnya
(misal ilmu filsafat). Teori-teori baru yang lebih mendekati kebenaran dan lebih luas,
pada dasarnya merupakan penyempurnaan dari teori-teori yang sudah ada.
Contoh : menurut teori Darwin, manusia di bumi ini berasal dari kera. Kenyataannya
teori tersebut sudah tidak berlaku lagi. Dan mengalami perubahan.

Sosiologi Bersifat Bukan Etika (Non Etis)

4.
Artinya Sosiologi bukan ajaran tentang tata susila dan tidak membicarakan tingkah
laku baik atau buruk yang terjadi di masyarakat Tetapi tugas Sosiolog adalah
mengungkapkan tentang tindakan sosial sebagai fakta atau hanya mendeskripsikan
berbagai fenomena sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat berdasarka
hukum kausalitas.
Contoh bahwa sosiologi bersifat tidak menilai bahwa bentrokan antar etnis atau
antar desa adalah baik atau buruk, tetapi hanya mengkaji hubungan sebab-akibat
dari bentrokan tersebut
Menurut Robert K Merton dalam bukunya Sosiety Today Problem and Prospect
menyebutkan `cabang-cabang Sosiologi adalah :
Sosiologi Politik
Sosiologi keluarga
Sosiologi Hukum
Sosiologi kedokteran
Sosiologi pendidikan
Sosiologi ekonomi
Sosiologi Agama

Cabang-Cabang Baru Sosiologi :

Sosiologi Budaya
Sosioolgi Industri
Sosiologi Masyarakat Kota

Sosiologi Masyarakat Pedesaan


Sosiologi Pariwisata
Sosiologi Pembangunan

G. KONSEP SOSIOLOGI SEBAGAI METODE


Sosiologi sebagai metode adalah cara berpikir untuk mengungkapkan
relaitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat
dipertanggung jawabkan sebara ilmiah (Ilmu pengetahuan). Karena salah satu ciri
ilmu pengetahuan adalah mengembangkan metode ilmiah.
Metode ilmiah yang biasanya dipergunakan dalam Sosiologi adalah sebagai
berikut
1).

Metode Kualitatif

Metode kualitatif terdiri atas tiga jenis yaitu :


a). Metode historis adalah metode yang dipergunakan untuk menganalisis
peristiwa- peristiwa yang terjadi pada masa silam.
Contoh : untuk mengetahui dampak revolusi industri atau revolusi Perancis, kita
harus mempergunakan metode histori untuk mendapatkan bahan sejarah.
b). Metode komparatif adalah metode yang mempergunakan perbedaan dan
persamaan beserta sebab akibatnya dengan tujuan untuk mendapatkan data
mengenai keadaan masyarakat masa silam dan masa sekarang. Misalnya
masyarakat tradisional dengan masyarakat modern.
c). Metode studi kasus adalah metode yang bertujuan untuk mempelajari
sedalam- dalamnya gejala atau kejadian nyata yang terjadi dalam masyarakat.
Misalnya maraknya tawuran antar desa dan antar suku di Indonesia
2).

Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif ini ada dua macam yaitu :


a). Metode Statistik adalah metode yang bertujuan untuk menelaah gejala-gejala
sosial dengan perhitungan matematis atau dengan angka-angka. Misalnya :
jumlah penduduk di Indonesia meningkat 2% pertahun
b). Metode Sosiometri adalah metode yang bertujuan untuk meneliti dan
menggambarkan hubungan-hubungan antar manusia dalam kehidupan masyarakat
secara kuantitatif dengan angka. Misalnya angka pengangguran meningkat tajam
pada massa krisis ekonomi global digambarkan dalam sebuah grafik.

Metode Induktif dan Deduktif

3).
a). Metode induktif adalah metode yang dipergunakan untuk merumuskan suatu
proses yang dimulai dari kaidah-kaidah yang berlaku secara khusus untuk kemudian
dipelajari dalam keadaan umum. Misal: Dita kelas X A nilainya bagus, Amir dan
beberapa temannya nilainya bagus. Siswa kelas X A nilainya bagus-bagus.
b). Metode deduktif adalah metode yang menggunakan suatu proses yang dimulai
dari kaidah-kaidah umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan khusus atau
bagian-bagian. Misal :Lagu-lagu Pop di Indonesia sangat populer di Malaysia.
Termasuk lagunya Piterpan, Ungu, Niji, Masiv, Ahmad Dani, Padi dll semuanya
bagus.

Metode Empiris dan Rasionalistis

4).
a). Metode empiris adalah metode yang menyadarkan diri pada keadaan atau
pengalaman nyata yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, yang diwujudkan

melalui penelitian. Jumlah kendaraan baik motor maupun mobil. Jumlahnya


meningkat, terlihat semakin padatnya lalu lintas di jalan raya.
b). Metode rasional adalah metode yang mengutamakan logika atau rasio untuk
memahami masalah-masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Misal Bencana banjir yang melanda di Indonesia disebabkan hutan lindung dibabat
habis oleh illegal loging.

Metode Fungsional

5).
Metode fungsional adalah metode yang bertujuan untuk meneliti sesuatu dari segi
fungsi atau tujuannya dan hubungan balik yang saling mempengaruhi. Misalnya
meneliti fungsi daun jambu berfungsi untuk obat sakit diare.

Metode Survey Lapangan (Observasi)

6).
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang ada pada kehidupan
masyarakat secara langsung. Data dapat diperoleh melalui angket, wawancara
atau observasi secara langsung. Misalnya penelitian tentang adat istiadat suku
Dayak di Kalimantan

Metode Partisipasi

7).
Metode ini digunakan untuk mengadakan penelitian mendalam tentang kehidupan
kelompok dengan cara berbaur dengan kehidupan kelompok sambil melakukan pen
gamatan secara langsung melalui cara penyamaran. Misalnya :Penelitian tentang
kehidupan pemulung dengan menyamar menjadi pemulung

H. Manfaat Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan


a. Sosiologi dapat membantu kita untuk mengontrol dan mengendalikan setiap tindakan dan
perilaku kita dalam kehidupan bermasyarakat
b. Sosiologi mampu mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat, sertadapat
menilai dunia atau budaya lain yang belum kita ketahui
c. Dengan bantuan sosiologi kita makin memahami nilai, norma, tradisi, dan keyakinan yang
dianut oleh masyarakat lain, serta memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada tanpa
menyebabkan timbulnya konflik di antara anggota masyarakat yang berbeda
d. Bagi kita sebagai generasi penerus, mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap,
kritis, dan rasional dalam menghadapi gejala-gejala social masyarakat yang semakin
kompleks dewasa ini, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat
terhadap setiap situasi social yang kita gadapi sehari-hari.
I.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Sifat Hakekat Sosiologi :


Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan social
Sosiologi bersifat kategoris (bukan normatif)
Sosiologi merupakan ilmu murni (bukan terapan)
Sosiologi bersifat abstrak (bukan konkrit)
Sosiologi bertujuan mendapatkan pola-pola umum interaksi
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris rasional
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum (bukan Khusus)

KONSEP-KONSEP TENTANG REALITAS SOSIAL BUDAYA

Dewasa ini cukup banyak konsep-konsep tentang realitas sosial yang


disampaikan oleh para ahli. Mempelajari Sosiologi sangatlah penting bagi
masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin mendalami gejala dan realitas sosial
budaya.

Keluarga

1.
Keluarga merupakan kesatuan sosial terkecil yang terdiri dari atas suami, istri dan
anak-anak. Ketiga unsur itu dipersatukan oleh ikatan perkawinan yang syah, darah
(keturunan) atau adopsi yang membentuk satu rumah tangga. Satu sama lain
berinteraksi dengan perannya masing-masing sebagai anggota keluarga. Dan
selanjutnya memepertahankan sekaligus menciptakan kebudayaan, misalnya: etika
Menurut Robert M,Z. Lawang (1985) ada empat karakteristik keluarga:
1). Keluarga terdiri atas orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan yang
syah, darah atau adopsi.
2). Para anggota keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah
tangga.
3). Merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi.
4). Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama dan sekligus
menciptakan
kebudayaan.

Bentuk-bentuk Keluarga antara lain:


a.
b.
c.
d.

Keluarga inti yang terdiri ayah, ibu dan anak-anak


Keluarga luas yang terdiri dari keluarga inti ditambah keluarga lain
Keluarga biologis atau keluarga kandung yang mempunyai hubungan darah
Keluarga orientasi yaitu keluarga yang menjadi tempat bagi anak untuk
memperoleh perlindungan, pendidikan dan tempat untuk mengapdi Misalnya panti
asuhan.
e. Keluarga lengkap yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak
f. Keluarga tidak lengkap yaitu keluarga yang salah satu anggotanya tidak ada
(meninggal atau bercerai)

Keluarga sebenarnya terbagi atas dua jenis :


a. Nuclear Family atau keluarga batih atau inti yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak
b. Extended Family atau keluarga besar yang meliputi keluarga ini ditambah
dengan
kakek nenek, paman, bibi, keponakan, sepupu, cucu, cicit dsb.
2.

Masyarakat

Istilah masyarakat berasal dari kata musyarokah yang berarti


bersama-sama. Jadi masyarakat berarti kumpulan manusia yang relatif permanen,
berinteraksi secara tetap dan menjunjung suatu kebudayaan tertentu. Dalam
Sosiologi dan Antropologi istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut
kesatuan hidup kolektif manusia adalah masyarakat Dalam bahasa inggris dipakai
istilah society, yang berasal dari kata Latin: socius, yang berarti kawan

Istilah masyarakat sebenarnya berasal dari akar kata Arab, syaraka yang artinya
ikut serta, berpartisipasi atau bergaul
Apabila kita perhatikan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia
yang hidupnya saling bergaul atau berinteraksi sosial. Namun tidak semua kesatuan
hidup manusia yang bergaul dan berinteraksi dinamakan masyarakat. Sekumpulan
manusia yang berinteraksi itu haruslah memiliki ikatan dan identitas yang khusus,
berupa pola perilaku kolektif yang khas, bersifat konsisten dan kontinyu dalam
batas-batas geografis tertentu.
Menurut para ahli pengertian masyarakat sebagai berikut :
1) J.L. Gillin dan J.P. Gillin dalam bukunya Cultural Sociology (1954), merumuskan
masyarakat sebagai kelompok besar yang memiliki kebiasaan, tradisi, sikap dan
perasaan menyatu.
2) Ralph Linton , seorang antropolog terkenal mengartikan masyarakat sebagai semua
kelompok manusia yang telah lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka dapat
mengorganisasikan dirinya sebagai suatu kesatuan dengan batas-batas tertentu.
3) Selo Soemardjan, mengemukakan masyarakat adalah orang-orang yang hidup
bersama dan menghasilkan kebudayaan.
4) Prof Dr. Koentjoroningrat (1985),masyarakat adalah kelompok manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan
terikat oleh rasa identitas bersama.
Dengan demikian, sekumpulan orang yang menonton pertandingan sepak
bola atau semua kerumunan penonton apapun yang tidak disebut masyarakat jika
tidak mempunyai ikatan, sikap dan perasaan kolektif serta pola perilaku yang khas,
walaupun mereka berinteraksi sosial. Sekumpulan orang yang berada di pasar,
sekumpulan orang yang sedang melakukan unjuk rasa, dan sejenisnya tidak

Kerumunan

tergolong masyarakat melainkan dalam sosiologi disebut


Namun demikian, suatu kelompok manusia yang hidup dalam suatu
geografis tertentu, misalnya geografis desa, kota atau negara disebut masyarakat
oleh karena memiliki syarat-syarat, seperti terjadinya proses interaksi sosial,
berlakunya sistem adat-istiadat, nilai-nilai dan norma sosial yang khas mengatur
pola perilaku para anggotanya. Itulah sebabnya kita mengenal adanya masyarakat
desa, masyarakat kota, masyarakat jakarta, masyarakat Indonesia dan sebagainya.

Unsur Unsur Masyarakat Sebagai berikut :


a. Merupakan kesatuan atau kolektivitas manusia yang relatif tetap
b. Bertempat tinggal dalam waktu yang relatif cukup lama
c. Bertempat tinggal dalam daerah tertentu secara geografis.
d. Adanya aturan (adat istiadat) atau undang-undang tertentu yang mengatur
mereka bersama
e. Memiliki nilai-nilai dan norma sosial serta pola perilaku yang khas.

Kerumunan (Crowd)

3.
Crowd adalah kelompok manusia yang bersifat sementara, berkumpul pada suatu
tempat karena adanya pusat perhatian yang sama, tidak terorganisir dan tidak
mempunyai sistem pembagian kerja.
Ciri-ciri Kerumunan :
a. Terjadi secara tiba-tiba
b. Tidak terorganisir

c. Tidak ada pemimpinnya

Bentuk-Bentuk Kerumunan :
a. Kerumunan Formal yaitu kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan tujuan
yang sama akan tetapi tujuannya pasif.
b. Kerumunan ekspresif yang direncanakan Contoh : orang-orang yang berpesta
c. Kerumunan yang kurang menyenangkan Contoh : antri karcis di rumah sakit
a.
Kerumunan orang-orang yang sedang panik Contoh kerumunan karena
gempa
b.
Kerumunan Penonton Contoh : melihat pertandingan sepak bola , atau
kecelakaan
c.
Kerumunan yang bertindak emosional Contoh : unjuk rasa atau demonstrasi
d.
Kerumunan orang-orang yang amoral Contoh : orang-orang yang sedang
mabuk
4.

Perkumpulan
Perkumpulan adalah unit sosial atau kesatuan sosial yang ditandai oleh
adanya kesamaan kepentingan. Karena ada beberapa kepentingan yang sama,
beberapa orang berkumpul dan membentuk suatu kesatuan yang disebut
perkumpulan atau asosiasi. Kepentingan tersebut bisa dalam bentuk persamaan
hobi, ideologi, minat, partai politik , ekonomi atau bisnis, profesi dsb.
Dalam lingkup yang kecil dapat disebut kelompok, bila anggotanya banyak disebut
perkumpulan dan bila meliputi daerah yang luas dan keanggotaannya banyak dapat
disebut organisasi atau asosiasi. Dan sistem kepemimpinan dalam perkumpulan
atau organisasi umumnya berasaskan wewenang dan hukum, sedang pada
kelompok didasarkan karena wibawa atau kharisma. Hubungan di antara
anggotanya bersifat impersonal, yakni kurang saling mengenal dan sekedar
berorientasi asas guna. Biasanya mereka mempunyai lambang organisasi sebagai
identitasnya, seperti bendera, seragam atau logo-logo.

5.

Ketetanggaan
Tetangga merupakan unit (satuan) sosial yang terdiri atas beberapa orang
yang bertempat tinggal saling berdekatan. Oleh karenanya hubungan hubungan
antar tetangga menjadi sangat erat melebihi hubungan kekerabatan.Apalagi pada
masyarakat pedesaan, tolong menolong antar tetangga mewarnai hampir seluruh
segi kehidupan masyarakat. Hal ini berbeda dengan masyarakat kota yang
individualistis. Di kota keakraban hubungan ketetanggaan cenderung berkurang dan
renggang. Menurut hadist Rosulullah saw : Barangsiapa beriman kepada Allah,
maka berbaik-baiklah dengan tetangganya .

6.

Kekerabatan
Kekerabatan adalah kesatuan sosial yang ditandai oleh hubungan genealogis atau
keturunan.
Sistem kekerabatan yang berlaku dalam suatu masyarakat tidak selalu sama.
Secara garis besar terdapatdua sistem kekerabatan, yaitu Kekerabatan Unilateral da
n Kekerabatan Bilateral atau Parental.

Kekerabatan Unilateral adalah kekerabatan yang melalui satu garis keturunan


yaitu garis ketutunan Ayah saja (Patrilineal) atau garis keturunan ibu saja
(Matrilineal)
Misalnya: Kekerabatan Patrilinealpada suku: Bali, Irian, Batak, Mentawai Aceh dsb.
Dan Kekerabatan Matrilinela misalnya Minangkabau.
Kekerabatan Parental atau Bilateral adalah kekerabatan yang menarik garis
keturunan dari garis ketururnan ayah dan garis keturunan ibu bersama-sama.
Misalnya terjadi pada suku Jawa, Madura, Sunda , Bugis dsb.
7.

Suku Bangsa
Suku Bangsa adalah kesatuan sosial yang dibedakan dari golongan sosial
lainnya karena mempunyai ciri-ciri yang paling mendasar dan umum, berkaitan
dengan asal-usul, tempat asal, serta kebudayaannya, terutama bahasa. Bahasa
sebagai wujud kebudayaan ternyata terbukti ampuh merangkum dan menghimpun
banyak orang dalam satu ikatan suku bangsa. Paling tidak bahasa mampu
menguatkan kesadaran kelompok.

KONSEP TENTANG REALITA SOSIAL


Hubungan antara berbagai konsep tentang realitas sosial budaya dalam
Ilmu Sosiologi danAntropologi dapat dibahas melalui bagaimana cara memecahkan
masalah sosial atau mencarikan solusinya dari berbagai masalah sosial di
masyarakat, seperti: kemiskinan, kejahatan,disorganisasi keluarga, peperangan,
masalah kependudukan dan masalah lingkungan hidup.
1.

Kemiskinan

Kemiskinan adalah suatu keadaan seseorang yang tidak sanggup


memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompoknya dan
jugatidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam kelompok
tersebut. Akibatnya timbul penggangguran, tuna wisma, tuna susila, kriminalitas
dan sebagainya.
Pada masyarakat yang sederhana, kemiskinan bukanlah merupakan
masalah sosial dan kemiskinan identik dengan kesulitan memenuhi kebutuhan
primer (sandang, pangan dan papan ) dan hal ini sudah dianggap takdir sehingga
tidak ada usaha untuk mengatasinya. Contohnya : Masyarakat Yahokimo di Papua
(Irian Jaya), mereka sudah terbiasa dengan rumah gubuk yang sangat sederhana
dengan makanan ketela pohon atau umbi-umbian yang tinggalnya di puncakpuncak gunung.
Tetapi berbeda dengan masyarakat kota yang lebih modern, kemiskinan berarti
harta bendanya tidak cukup untuk memenuhi standart kehidupan yang ada di
lingkungannya, Inilah yang menyebabkan kemiskinan menjadi masalah sosial.
Seseorang dianggap miskin jika tidak memiliki rumah gedung, televisi, mobil
mewah, telepon dan barang-barang mewah lainnya. Sehingga terjadilah masalah
sosial yang berupa korupsi, pencurian, penipuan dan sebagainya, yang dapat
merusak struktur atau tatanan masyarakat itu sendiri.
2.

Kejahatan (Kriminalitas)

Kriminalitas atau tindakan kriminal merupakan tindakan sosial yang disosiatif.


Kriminalitas
ditandai
dengan
perilaku-perilaku
menyimpang
yang
cenderung melawan hukum atau pelanggaran norma sosial yang berlaku di

masyarakat. Tindakan kriminal bukanlah bawaan lahir, dan dapat dilakukan oleh
pria atau wanita dari beragam usia, anak-anak sampai usia dewasa bahkan lanjut
usia Tindakan kriminal dapat berupa pembunuhan, mutilasi, perampokan,
pemerkosaan,
penculikan,
pemerasan,
penipuan,
pencurian,
pemalsuan,
pelanggaran sumpah, korupsi, intimidasi, penyalahgunaan obat-obat terlarang dan
sebagainya.
Gejala kriminalitas lain yang berkembang di masyarakat saat ini adalah
adanya White Collar Crime (kejahatan kerah putih) yaitu kejahatan yang
dilakukan oleh para pengusaha atau pakar/ahli. yang memakai pakaian yang
berkerah putih. Misalnya: penyalahgunaan jawabat atau wewenang yang menjurus
keaspek material (korupsi).
Kebalikannya disebut Blue Collar Crime (kejahatan kerah biru) atau orang
yang menggunakan seragam kerja biru atau sejenis buruh. Misalnya: mencuri
ayam, penjambretan, penodongan dan sebagai nya.
Kejahatan terbentuk melalui proses imitasi (peniruan), pelaksanaan peran
sosial
yang
tidak
sesuai
(penipuan),
diferensiasi
sosial
(perbedaan
status/kedudukan) sehingga timbul kecemburuan sosial, kompensasi (imbalan)
ketidak mampuan diri, identifikasi (menyamakan diri) dan kekecewaan yang agresif
yang
berlebihan
sehingga
menimbulkan
dendam.
Ini

Demoralisasi atau Degradasi


moral artinya keadaan dimana kualitas moral warga
disebut

masyarakat mengalami
penurunan.
Perilaku jahat itu diperoleh dari pergaulan yang dekat dengan pelaku
kejahatan sebelumnya, ditambah dengan pengaruh media massa atau media
komunikasi yang kurang kondusif atau mendidik seperti : buku, koran, radio, film
dan televisi dan sebagainya yang mendorong seseorang untuk berperilaku jahat .
Untuk itu diperlukan ketebalan keimanan seseorang melalui belajar agama dan
belajar buku-buku yang bermanfaat.
3.

Disorganisasi Keluarga

Disorganisasi keluarga adalah suatu keadaan keluarga yang sudah


tidak harmonis akibat anggota-anggotanya mengalami kegagalan dalam
melaksanakan perannya dan statusnya sebagai anggota keluarga. Keluarga yang
tidak harmonis biasanya akan menghadapi kesukaran dalam mengembangkan
kehidupannya. Kehidupan keluarga yang berantakan ini biasanya diwarnai oleh
suasana konflik atau keributan yang terus-menerus diantara anggota keluarganya.
Menurut William J. Goode, faktor-faktor yang menyebabkan disorganisasi
keluarga adalah sebagai berikut ;
1.
Hubungan suami-istri diluar perkawinan yang tidak syah menurut norma
agama
2.
Putusnya hubungan perkawinan suami-istri karena perceraian
3.
Salah satu anggota keluarga yang bertindak sebagai pemimpin keluarga ada
yang meninggal dunia, dihukum atau kerja dalam jangka wakatu lama
4.
Buruknya komunikasi antar anggota keluarga
5.
Terganggunya keseimbangan jiwa dari salah satu anggota keluarga.

4.

Konsumerisme

Konsumerisme adalah berperilaku hidup menggunakan cara-cara yang


berlebihan dalam pemakaian barang, konsumsi berlebihan misalnya banyak
menghabiskan uang untuk pesta, selamatan atau pembelian barang yang tidak
banyak manfaatnya. Sikap konsumerisme ini sering dipengaruhi oleh gaya
hedonisme. Hedonisme adalah perilaku yang selalu memuja kemewahan demi
untuk prestise atau gengsi. Selalu memamerkan kekayaan, pakaian mewah /
glamor, barang-barang mewah, dan sebagainya .
Pola pikir ini sebagai akibat berlangsungnya proses modernisasi, dimana
seseorang lebih suka membeli barang-barang produksi pabrik melebihi kebutuhan
dari pada harus membuat sendiri. Sikap konsumerisme akan menjadikan orang
sangat konsumtif sehingga kadang memicu munculnya sikap malas atau boros. Hal
ini disebabkan karena pola pikir manusia modern yang cenderung melakukan halhal yang dianggap efektif. Sikap konsumerisme ini menumbuhkan sikap
ketidakmandirian hasil produksi dalam negeri dimana masyarakat diharapkan dapat
membuat barang-barang sendiri melalui kerajinan rakyat yang tidak kalah
kreatifnya dibanding produksi Cina, Taiwan, Korea, Jepang dan lain-lain.
5.

Sekularisme

Sekularisme adalah paham yang membedakan atau memisah-misahkan


antara kehidupan keagamaan dengan kehidupan keduniaan. Sikap sekularisme
pada hakekatnya merupakan pola pikir yang lebih mendahulukan kepentingankepentingan yang bersifat keduniaan. Pola pikir sekularisme ini merupakan dampak
negatif dari proses rasionalisme dan modernisasi sehingga orang jadi berkurang
kepercayaannya terhadap nilai-nilai religius yang tertuang dalan ajaran agama,
misalnya seperti pengertian yang ada dalam Al Quran dan Al Hadist. Padahal
sebenarnya kehidupan dunia dan akherat ini adalah satu paket, dimana perilaku
kita di dunia akan diperhitungkan di akherat nanti
Contoh seorang muslim dan muslimah harus mematuhi perintah agama dan
menjauhi larangan agama seperti, cara berpakaian, cara pergaulan, bidang
ekonomi dengan menjauhi rentenir, menjauhi maksiat, menjahui bermain curang di
bidang politik dan sebagainya
6.

Peperangan

Peperangan dipandang sebagai bentuk pertentangan yang dahsyat


sehingga merugikan dan menimbulkan banyak korban atau terjadi disorganisasi
baik di Negara yang menang maupun di pihak yang kalah. Masalah ini berbeda
dengan masalah sosial lainnya karena menyangkut masalah politik, sehingga
memerlukan kerjasama internasional untuk menanganinya. Misalnya perebutan
wilayah (agresi), ingin menjajah supaya sumber daya alamnya dapat dikuras oleh
penjajah, dan sebagainya.
7

Demokratisasi

Demokratisasi diawali dari perubahan sistem pemerintahan Tirani dan


Monarkhi, bergeser menjadi sistem Aristokrasi dan Oligarki. Kemudian modernisasi
mempengaruhi sistem pemerintahan dunia, sehingga sistem pemerintahan
kerajaan berubah dan berkembang menjadi Rebublik, dimana sistem
pemerintahannya bergeser menjadi Sistem Pemerintahan Demokrasi, yaitu sistem

kekuasaan negara ada di tangan rakyat melalui perwakilan rakyat yang dikenal
dengan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
Berkembangnya sikap-sikap demokrasi diwujudkan dalam bentuk munculnya
partisipasi rakyat dalam berbagai urusan, baik Tingkat Daerah maupun diTingkat
Nasional.
8.

Separatisme

Separatisme adalah suatu gerakan sekelompok orang yang bersifat


sistematis dan terorgaisir untuk memisahkan diri (membebaskan) dari
pemerintahan pusat (NKRI). Secara sosiologis kelompok masyarakat yang ingin
memisahkan diri ini memiliki kepentingan ingin membangun pemerintahan sendiri,
dimana pengelolaan kekayaan alam daerahnya dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan sendiri tanpa
campur tangan pemerintah pusat. Misalnya: Masyarakat Aceh oleh GAM (Gerakan
Aceh Merdeka), Gerakan Papua Merdeka, Republik Maluku Selatan. Timor Timur
(sudah merdeka)
Gerakan sparatisme ini dipicu kurangnya perhatian pemerintah terhadap
potensi daerah masing-masing wilayah. Untuk memenuhi aspirasi masyarakat
daerah ini, pemerintahan telah membentuk Sistem Pemerintahan Otonomi Daerah.
Tidak lagi dimonopoli pemerintahan pusat atau propinsi, tetapi dipimpin oleh Kepala
Pemerintahan Kabupaten/Kota. (Dati II).
9.

Kependudukan

Kependudukan merupakan realitas social yang dapat menimbulkan


masalah sosial apabila tidak diatasi secara cepat. Seperti persebaran penduduk
yang tidak merata, angka kelahiran yang tinggi, angka kematian ibu dan anak yang
cukup tinggi, angka pendidikan dan kesejahteraan penduduk yang rendah serta laju
pertumbuhan
yang
tidak
terkendali
maupun tingkat kesehatan
yang
memprihatinkan.
Kepadatan penduduk di daerah perkotaan tentu saja akan berdampak pada
timbulnya permasalahan sosial, seperti pengangguran, kriminalitas dan
menjamurnya slum area (daerah kumuh) karena kemiskinan., Sementara di daerah
pedesaan menjadi kekurangan tenaga kerja karena penduduknya banyak yang
berurbanisasi ke kota.. Menurut data statistic tahun 2002, jumlah penduduk
Indonesia telah mencapai sekitar 240 juta jiwa dengan angka pengangguran
sebesar 40%. Dengan demikian sekitar 100 juta jiwa penduduk Indonesia berada
dalam taraf kemiskinan.
1O.

Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup merupakan wilayah disekitar manusia atau masyarakat


dimana masyarakat tersebut bertempat tinggal untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Lingkungan hidup meliputi lingkungan fisik, biologis, sosial dan budaya
yang biasanya mengalami perubahan dan perkembangan dari waktu ke waktu.
Manusia dalam rangka mempertahankan hidupnya melakukan penyesuaian atau
adaptasi terhadap lingkungan hidupnya.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya ini manusia kadang tidak
memperhatikan keseimbangan ekosistem, sehingga pada masyarakat di daerah
pedesaan
atau
pedalaman
yang
berhutan
lebat
biasanya
sering

melakukanpenebangan liar atau pembabatan liar pada hutan yang sebenarnya


merupakan hutan lindung. Akibatnya pada waktu musim hujan terjadilah musibah
tanah longsor atau banjir bandang yang sangat merugikan masyarakat itu sendiri,
karena akar pohon yang seharusnya menyerap air hujan sudah tidak efektif lagi
penyerapannya.atau pada tanah-tanah yang miring, akar pohon sudah tidak dapat
menahan longsornya tanah di atasnya.Demikian juga pada daerah- daerah industri
sering terjadi pencemaran lingkungan dari asap pabrik dan bila banyak pohon
ditebang menyebabkan tidak adanya penyerapan polusi atau gas karbon
dioksida, sehingga sering menimbulkan sesak nafas, kanker dan gejala penyakit
lain.

Anda mungkin juga menyukai