MANGGIS

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

MANGGIS

(Garcinia mangostana L.)

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari
hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Dari
Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti
Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawaii dan Australia Utara. Di Indonesia manggis disebut dengan
berbagai macam nama lokal seperti manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi
Utara), Manggista (Sumatera Barat). Manggis merupakan tumbuhan fungsional karena sebagian besar
dari tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai obat. Akan tetapi, banyak yang tidak mengetahui
jika kulit buah manggis memiliki khasiat. Kulit buah manggis yang selama ini dibuang sebagai limbah
setelah habis menyantap daging buah, ternyata memiliki segudang manfaat penting bagi kesehatan.
Kulit buah manggis yang dikategorikan sebagai limbah, mengandung 62,05% air, 1,01% abu, 0,63%
lemak, 0,71% protein, 1,17% gula dan 35,61% karbohidrat. Secara umum, kandungan kimia yang
terdapat dalam kulit manggis adalah xanthone, mangostin, garsinon, flavonoid, dan tannin. Di dalam
kulit buah manggis kaya akan antioksidan seperti xanthone dan antosianin. Berbagai penelitian
menunjukkan, senyawa xanthone yang terdapat di dalam kulit buah manggis memiliki sifat sebagai
antidiabetes, antikanker, antiperadangan, meningkatkan kekebalan tubuh, antibakteri, antifungi,
pewarna alami dll. Xanthone merupakan substansi kimia alami yang berhubungan dekat dengan
flavonoid dan tergolong senyawa phenol atau polyphenolic. Senyawa xanthone dan derivatnya dapat
diisolasi dari kulit buah manggis (pericarp). Seperti halnya flavonoid, xanthone dimungkinkan
terdistribusi luas pada tumbuhan dalam bentuk glikosida, yang berikatan dengan suatu gula. Karena itu
biasanya xanthone dalam tumbuhan bersifat polar. Xanthone didalam kulit buah manggis yang bersifat
sebagai antidiabetes telah dibuktikan oleh seorang peneliti di Jepang yang dapat menurunkan kadar
glukosa darah pada tikus percobaan dengan kasus diabetes mellitus tipe II. Xanthone dapat menetralkan
radikal bebas dan mencegah kerusakan sel pankreas akibat radikal bebas. Xanthone kulit manggis
juga telah dibuktikan dengan menggunakan fraksi air kulit manggis dan menunjukkan aktivitas
antidiabetes. Variasi pengolahan kulit buah manggis pada masyarakat Indonesia masih rendah seperti
buah sebagai ramuan tradisional, jus kulit buah manggis, sirup kulit buah manggis, dan kapsul kulit
buah manggis. Pengolahan kulit buah manggis menjadi berbagai olahan pangan diharapkan dapat
mendorong masyarakat untuk meningkatkan pemanfaatan buah lokal ini dan mengurangi kehilangan
hasil pertanian serta memperpanjang masa simpan

Klasifikasi tanaman manggis yaitu Kingdom: Plantae (Tumbuhan), Subkingdom: Tracheobionta


(Tumbuhan berpembuluh), Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji), Divisi: Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga), Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil), Sub Kelas: Dilleniidae, Ordo:
Theales, Famili: Clusiaceae,

Genus: Garcinia,Spesies: Garcinia

mangostana L. Manggis bersifat apomiksis obligat, biji tidak


berasal dari fertilisasi dan diduga mempunyai keanekaragaman
genetik sempit, sehingga diperkirakan manggis di alam hanya satu
klon dan sifatnya sama dengan induknya.
Manggis berupa pohon dengan tinggi 6-20 m. Daun
manggis berbentuk oval memanjang, meruncing pendek , 12-23 X
4,5-10 cm. Di sini hanya dikenal bunga betina, 1-3 pada ujung
ranting, bergaris tengah 5-6 cm. Dua daun kelopak yang terluar
berwarna hijau kuning, dua yang terdalam lebih kecil, bertepi
merah, melengkung kuat dan tumpul. Daun mahkota berbentuk
telur terbalik, berdaging tebal, berwarna hijau kuning, tepi
berwarna merah atau semua berwarna merah. Bakal buah memiliki ruang 4-8. kepala putik berjari-jari
4-8. Buahnya berbentuk bola tertekan garis tengah 3,5-7 cm, berwarna ungu tua, dengan kepala putik
duduk, besar dan kelopak tetap. Dinding buah tebal, berdaging, berwarna ungu dengan getah kuning.
Jumlah bijinya 1-3, diselimuti oleh selaput biji yang tebal berair, berwarna putih, dapat dimakan. Pohon
manggis dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai di ketinggian di bawah 1.000 m dpl.
Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl. Pohon manggis
dapat diperbanyak dengan biji/bibit hasil penyambungan pucuk dan susuan. Pohon yang ditanam dari
biji baru berbunga pada umur 10-15 tahun sedangkan yang ditanam dari bibit hasil sambungan dapat
berbunga pada umur 5-7 tahun.
Ada banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari kulit manggis, diantaranya untuk kesehatan
tubuh menyeluruh seperti menyembuhkan dan mencegah kanker, mencegah penyakit jantung,
mengobati dan mencegah diabetes, mengurangi tekanan darah tinggi, menjaga saluran kencing,
menurunkan kolesterol jahat (LDL), menghilangkan rasa sakit, melawan radikal bebas, memelihara
pencernaan, mengatasi gangguan pernapasan, menyembuhkan asma, mengatasi batu ginjal, memelihara
kemampuan mental, meningkatkan energi, mencegah gangguan penglihatan dan masih banyak manfaat
lain dari kulit manggis.

Untuk mendapatkan manfaat dari kulit manggis tersebut, hampir tidak mungkin memakan
langsung kulit manggis, maka dari itu ada beberapa cara untuk mengolah kulit manggis menjadi bahan
pangan yang siap dikonsumsi, diantaranya :
1. Merebus kulitnya kemudian minum airnya
Cara mudah untuk mengolah kulit buah berwarna merah tua ini menjadi minuman
kesehatan, yaitu dengan merebusnya lalu meminum air rebusan kulit manggis tersebut secara
langsung. Penambahan bahan-bahan pemanis seperti gula maupun madu juga diperbolehkan
dan tidak mengurangi khasiat yang terkandung didalamnya. Metode ini terbilang sangat
sederhana karena tidak membutuhkan peralatan tambahan
2. Membuat teh berbahan kulit manggis kering
Di beberapa daerah penghasil buah manggis, pemanfaatan kulit buah ini sudah
dilakukan sejak dahulu. Karena memahami betul jika buah berwarna ungu ini hanya ada pada
musim tertentu saja, maka dicara agar minuman kulit manggis tetap ada meskipun bukan
musimnya. Kemudian ditemukanlah metode mengeringkan kulit manggis di bawah sinar
matahari dimana sebelumnya kulit buah dipotong-potong dalam ukuran kecil. Penyimpanan
kulit kering ini harus di tempat bersih dan tidak lembab untuk menghindari tumbuhnya jamur
yang bisa membahayakan kesehatan. Cara penyajiannya cukup seduh kulit manggis kering
menggunakan air panas lalu minum selagi hangat seperti menikmati secangkir teh.
3. Membuat jus berbahan kulit manggis
Untuk mengolah kulit manggis menjadi minuman yang enak diminum tanpa
menghilangkan khasiat dari kulit manggis itu sendiri, dapat dilakukan dengan membuat jus kulit
manggis. Cara membuatnya terbilang mudah, hanya ambil kulit manggis kemudian kerok
bagian dalamnya yang ada selaput putih seperti benang. Untuk mempermudah proses ini, pilih
kulit buah yang masih segar. Kemudian masukkan ke dalam blender bersama air, proses sampai
halus. Sesuaikan jumlah air dengan banyaknya kulit manggis untuk meminimalkan rasa pahit.
Tuang ke dalam gelas lalu tambahkan madu atau gula jawa yang sudah dihancurkan agar rasa
pahit bisa berkurang.
Kulit manggis selain memiliki banyak khasiat, terkadang akan menimbulkan efek samping yang
merugikan seperti keracunan. Tanda - tanda keracunan karena mengonsumsi olahan kulit manggis
adalah diare dan muntah - muntah. Untuk mencegah mengalami keracunan, sebaiknya minum olahan

kulit manggis dalam jumlah sedikit selama beberapa hari untuk melihat reaksi tubuh terhadap zat-zat
alami yang terkandung di dalamnya.

Daftar Pustaka
Ayu Dyahnugra, A., Bambang Widjanarko, S. (2015). Pemberian Ekstrak Bubuk Simplisia Kulit
Manggis (Garcinia Mangostana L.) Menurunkan Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih (Rattus
Norvegicus) Strain Wistar Jantan Kondisi Hiperglikemik. Jurnal Pangan Dan Agroindustri Vol. 3 No 1
P.113-123, Januari 2015
G. Dungir, Stevi,. Dewa G. Katja Dan Vanda S.(2012). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik Dari
Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.). Jurnal Mipa Unsrat Online 1 (1) 11-15.
Oenitan Sie, Jessica. (2013). Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis
(Garcinia Mangostana Linn.) Hasil Pengadukan Dan Reflux. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2 No 1.
Pasaribu, Fidayani., Sitorus, Panal Dan Saiful Bahri. (2012). Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis
(Garcinia Mangostana L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah. Journal Of Pharmaceutics And
Pharmacology, 2012 Vol.1 (1): 1-8

Anda mungkin juga menyukai