Modul 1 Ikgm
Modul 1 Ikgm
Modul 1 Ikgm
Kata Kunci:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pertanyaan Penting:
1. Jelaskan program pendidikan kesehatan gigi dan mulut di masyarakat!
2. Jelaskan visi dan misi dari program pendidikan kesehatan gigi dan mulut!
3. Ruang lingkup dalam pendidikan kesehatan gigi dan mulut!
4. Jelaskan sasaran dari program pendidikan dan kesehatan gigi di masyarakat!
5. Jelaskan konsep perilaku masyarakat dibidang kedokteran gigi!
6. Jelaskan cara identifikasi perilaku kesehatan gigi dan mulut di masyarakat!
7. Jelaskan faktor yang mempengaruhi perilaku dalam masyarakat!
8. Hal apa saja yang menjadi indicator terhadap perubahan perilaku masyarakat?
9. Jelaskan metode pendekatan untuk perubahan perilaku masyarakat!
10. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran?
11. Bagaimana teknik penyampaian informasi kesehatan gigi pada masyarakat?
12. Jelaskan bagaiamana pemeliharaan kesehatan gigi!
13. Komponen apa saja yang dibutuhkan dalam penyampaian kesehatan gigi di masyarakat?
14. Apa saja hambatan dalam program pendidikan kesehatan gigi dan mulut di masyarakat?
15. Bagaimana cara menilai tingkat keberhasilan suatu program pendidikan kesehatan gigi
dan mulut di masyarakat?
Jawaban Pertanyaan:
1. Pendidikan kesehatan gigi adalah semua aktivitas yang membantu menghasilkan
penghargaan individu maupun masyarakat akan kesehatan gigi, dan memberikan
pengertian akan cara-cara memelihara kesehatan gigi dan mulut. Jadi dengan adanya
pendidikan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan gigi dan mulut pada individu ataupun
masyarakat diharapkan bertambah baik. Pendidikan ini dapat dilakukan melalui
demonstrasi secara langsung maupun program audio visual.
Beberapa pengertian pendidikan kesehatan yang dikutip oleh Tarsilah (1978) antara lain:
o Menurut Tiglao, pendidikan kesehatan bukan sekedar memberitahukan kepada
orang- orang bagaimana caranya untuk mempertinggi kesehatan tetapi mereka
seharusnya menciptakan sesuatu keadaan untuk mendapatkan kesempatan untuk
belajar, dengan dan untuk mereka sendiri. Akibatnya mereka dapat mengubah
cara hidup yang kurang baik untuk kesehatan pribadinya untuk masyarakat
dengan cara hidup sehat.
o Nyswander mengatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu proses
perubahan manusia yang ada hubungannya dengan tercapainya tujuan kesehatan
perorangan dan masyarakat. Pendidikan kesehatan bukanlah sesuatu yang dapat
diberikan oleh seseorang kepada orang lain dan bukan pula suatu rangkaian tata
laksana yang akan dilaksanakan ataupun hasil yang akan dicapai, melainkan
suatu proses perkembangan yang selalu berubah secara dinamis yang di
dalamnya seseorang dapat menerima atau menolak keterangan baru, sikap baru
dan prilaku baru yang ada hubungannya dengan tujuan pendidikan.
o Menurut Stoll pendidikan kesehatan adalah hasil usaha yang dilakukan suatu
organisasi untuk belajar hidup secara sehat.
Beberapa pengertian pendidikan kesehatan gigi yang dikutip dari tarsilah. Soemantri
menyatakan bahwa pendidikan kesehatan gigi adalah suatu usaha atau aktivitas yang
mempengaruhi orang- orang maupun sedemikian rupa sehingga baik kesehatan pribadi
maupun kesehatan masyarakat.
Bastian berpendapat bahwa pendidikan kesehatan gigi adalah semua aktivitas yang
membantu menghasilkan penghargaan masyarakat akan kesehatan gigi dan memberikan
pengertian akan cara- cara bagaimana memelihara kesehatan gigi dan mulut. Jadi dengan
adanya pendidikan kesehatan gigi dan mulut ini diharapkan bertambah baik. Yang
akhirnya akan diperoleh derajat kesehatan mulut yang setinggi-tingginya.
2. Visi dan Misi Pendidikan Kesehatan Gigi:
Tujuan dari edukasi kesehatan gigi dan mulut adalah untuk mempengaruhi sifat
dan sikap seorang individu untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut selama hidupnya
dan mencegah penyakit mulut. Setelah dilakukannya penyuluhan diharapkan terjadi
perubahan perilaku individu dari perilaku tidak sehat atau belum sehat menjadi perilaku
sehat.
Visi umum promosi kesehatan (UU Kesehatan dan WHO) yakni : Meningkatnya
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkaan derajat kesehatan, baik
fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun soaial.
Untuk mencapai visi, perlu upaya-upaya yang harus dilakukan, dan inilah yang
disebut MISI. Jadi yang dimaksud misi pendidikan kesehatan adalah upaya yang harus
dilakukan untuk mencapaii visi tersebut. Misi promosi kesehatan secara umum dapat
dirumuskan menjadi 3 butir :
1. Advokat (Advocate)
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan diberbagai
program dan sektor yang terkait dengan kesehatan. Melakukan advokasi berarti
melakukan upaya-upaya agar para pembuat keputusan atau penentu kebijakan tersebut
mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu didukung
melalui kebijakan-kebijakan atau keputusan-keputusan politik.
2. Menjembatani (Mediate)
Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor
yang terkait dengan kesehatan. Dalam melaksanakan program-program kesehatan perlu
kerjasama dengan program lain di lingkungan kesehatan, maupun sektor lain yang
terkait. Oleh sebab itu, dalam mewujudkan kerjasama atau kemitraan ini, peran promosi
kesehatan diperlukan.
3. Ruang lingkup pendidikan kesehatan gigi dan mulut:
1. Pendidikan kesehatan individu dengan sasaran individu
2. Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok masyarakat tertentu.
3. Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat luas.
4. Agar program pendidikan kesehatan gigi lebih efektif, maka sasaran program pendidikan
kesehatan gigi tersebut dikaitkan dengan tatanan, yakni tatanan rumah tangga, tatanan
tempat kerja, tatanan institusi kesehatan, tatanan institusi pendidikan, dan tatanan
tempat-tempat umum. sementara itu, agar sasaran lebih spesifik, maka sasaran terbagi
lagi menjadi;
1 Sasaran primer
Merupakan sasaran utama dimana melalui program pendidikan kesehatan gigi
tersebut diperoleh perubahan perilaku dan manfaat yang besar. Contoh sasaran primer
yakni anggota keluarga (misalnya ibu hamil) dalam tatanan rumah tangga, siswa dan
mahasiswa dalam tatanan institusi pendidikan, karyawan dalam tatanan tempat kerja,
masyarakat umum dalam tatanan tempat-tempat umum, dan pasien/keluarga pasien dalam
tatanan institusi kesehatan.
2 Sasaran sekunder
Sasaran sekunder merupakan individu atau kelompok yang disegani oleh sasaran
primer. Melalui sasaran sekunder ini diharapkan agar dapat menyampaikan pesan-pesan
kesehatan kepada sasaran utama/primer. Contoh sasaran primer yaitu tokoh masyarakat,
tokoh agama, dan orang tua dalam tatanan rumah tangga; guru/dosen dan pengurus OSIS
dalam tatanan institusi pendidikan; manager dalam tatanan tempat kerja; karyawan dan
pengelola dalam tatanan tempat-tempat umum; dan petugas kesehatan dalam tatanan
institusi kesehatan.
3 Sasaran tersier
Yang termasuk sasaran tersier yakni para pengambil keputusan, pihak-pihak yang
berpengaruh
di
berbagai
tingkatan
(pusat,
provinsi,
kabupaten,
kecamatan,
desa/kelurahan). Contoh sasaran tersier adalah ketua RT/RW dan kepala desa dalam
tatanan rumah tangga, kepala sekolah dalam tatanan institusi pendidikan, kepala daerah
dalam tatanan tempat-tempat umum, dan pimpinan/direktur, bapeda, DPRD dalam
tatanan institusi kesehatan.
5. Perilaku kesehatan
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme
(makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua
makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu
berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing-masing.Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau
aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati
oleh pihak luar. ( Notoatmodjo, 2003).
Seorang ahli psikologis, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau
reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). (Skinner, 1938 yang dikutip
dalam Notoatmodjo,2003).
Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi
dua :
a.
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert),
Misalnya: Seorang ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan, seorang pemuda tahu
bahwa HIV/AIDS dapat menular melalui hubungan seks, dan sebagainya.
b.
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka, misalnya
seorang ibu memeriksakan kehamilannya atau membawa anaknya ke puskesmas untuk
diimunisasi.
Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang atau organisme terhadap stimulus atau
objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan,
dan minuman serta lingkungan. (Dinas Kesehatan Polewali Mandar,2008)
6. Di lihat dari bentuknya perilaku dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
a. Bentuk pasif
Adalah respon internal yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara
langsung
bisa
dilihat
orang
lain,misalnya
berpikir,tanggapan,sikap
atau
pengetahuan.
b. Bentuk aktif
Adalah apabila perilaku ini jelas bisa dilihat.
budaya
lingkungan
tersebut
tidak
memperoleh
perawatan,pelayanan
8. Perubahan atau adopsi perilaku baru adalah suatu proses yang kompleks dan
memerlukan waktu yang relatif lama.Secara teori perubahan perilaku atau seseorang
menerima atau mengadopsi perilaku baru dalam kehidupannya melalui tiga tahap yaitu;
1. Pengetahuan
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku (berperilaku baru), ia harus tahu
terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau keluarganya.
penyakit,
sedemikian
rupa
sehingga
saling
berhadapan,
pimpinan
diskusi/penyuluh duduk diantara peserta agar tidak ada kesan lebih tinggi,
tiap kelompok punya kebebasan mengeluarkan pendapat, pimpinan diskusi
memberikan pancingan, mengarahkan, dan mengatur sehingga diskusi
berjalan hidup dan tak ada dominasi dari salah satu peserta.
2) Curah pendapat (Brain Storming) ;
masalah,
kemudian
peserta
memberikan
jawaban/tanggapan,
masing-masing
kelompok
mendiskusikan
masalah
tersebut.
masyarakat.
Mereka
memperagakan
bagaimana
f. Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk poster dan sebagainya
adalah juga bentuk pendidikan kesehatan massa. Contoh : Billboard Ayo ke
Posyandu atau Ayo Periksakan Gigi ke Puskesmas!
10. Cara meningkatkan kesadaran dapat dilakukan dengan cara memberikan edukasi yang
menyeluruh kepada lapisan masyarakat agar dapat menjaga kesehatan terkhusus pada
kesehatan gigi dan mulut hingga masyarakat kenal dengan masalah kesehatan gigi dan
mulut dan peduli untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut.
11. Komunikasi merupakan proses pengolahan pesan dalam bentuk lambang atau
simbol bahasa atau gerak untuk mempengaruhi perilaku kesehatan gigi orang lain.
Komunikasi merupakan suatu usaha
dalam hal ini dikaitkan dengan program kesehatan gigi dan mulut.
-
untuk mencapai tujuan. Kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh berbagai macam
kebutuhan, seperti (1) keinginan yang hendak dipenuhinya, (2) tingkah laku, (3) tujuan,
(4) umpan balik. Fungsi motivasi bagi manusia adalah :
1) Sebagai motor penggerak bagi manusia
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah perwujudan tujuan atau cita-cita
yang ingin dicapai.
3) Mencegah penyimpangan
dari
jalan
yang
harus
ditempuh
untuk
mencapaitujuan, dalam hal ini semakin jelas tujuan maka semakin jelas pula
bentanganjalan yang harus ditempuh.
4) Menyeleksi perbuatan diri, artinya menentukan perbuatan mana yang
harusdilakukan, yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyampingkan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.
Berdasarkan
perilaku dan motivasi. Jika komunikasi yang dilakukan antara petugas kesehatan dan
masyarakat dalam hal ini berkaitan dengan program kesehatan gigi dilakukan dengan
baik, maka akan menimbulkan suatu sikap. Sikap ini merupakan respon terhadap materi
yang diberikan dari petugas kesehatan kepada masyarat. Sikap yang ditimbulkan ada
dua, yakni baik dalam ari kata materi tersebut berpengaruh terhadap kesadaran hidup
sehat masyarakat dan tidak berpengaruh sama sekali. dalam mencapai perubahan sikap
seseorang maka diperlukan sebuah motivasi sebagai motor penggerak menuju kearah
perwujudan tujuan yang diharapkan, yakni mencapai derajat kesehatan gigi yang
setinggi-tingginya.
12. Menjaga kebersihan diri seseorang salah satunya dapat dilakukan dengan cara menjaga
kebersihan mulutnya. Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat dan selanjutnya
menstimulasi nafsu makan. Tujuan perawatan hygiene mulut pasien adalah pasien akan
memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik serta untuk mencegah penyebaran
penyakit yang ditularkan melalui mulut (misalnya tifus, hepatitis), mencegah penyakit
mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami
praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri perawatan hygiene mulut dengan
benar.
13.
14. Factor yang mempengaruhi kurangnya kunjungan masyarakat ke klinik adalah
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Kesadaran
masyarakat ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan perilaku masyarakat sehari-harinya
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
15.