Eysenck Skor
Eysenck Skor
Eysenck Skor
METODE PENELITIAN
B. Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi
atau sampel tertentu, di mana pengumpulan datanya dilakukan dengan
menggunakan instrumen penelitian yang telah disesuaikan dengan variabelvariabel yang akan diteliti dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan sebelumnya (Sugiyono, 2008: 17). Dalam pendekatan ini, peneliti
dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
31
Destalya Anggrainy M.P, 2013
Pengaruh Tipe Kepribadian Dan Kompetensi Sosial Terhadap Resiliensi Remaja Tunanetra di Kota
Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
korelasi sebab-akibat (causal correlation study), dimana teknik korelasi sebabakibat ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel
yang satu terhadap variabel lainnya, dan jika terdapat pengaruh maka seberapa
erat dan seberapa berartinya pengaruh itu (Arikunto, 2002: 32).
D. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu: (1) Tipe Kepribadian (X1)
dan (2) Kompetensi Sosial (X2) yang merupakan variabel independent (X). (3)
Resiliensi yang merupakan variabel dependent (Y). Tipe kepribadian dan
kompetensi sosial merupakan variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent yaitu
resiliensi. Resiliensi merupakan variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas yaitu tipe kepribadian
dan kompetensi sosial.
1. Tipe Kepribadian
a. Definisi konseptual variabel
Menurut Eysenck (1970: 2), kepribadian merupakan gabungan dari
fungsi secara nyata maupun fungsi potensial pola organisme yang
ditentukan oleh faktor keturunan dan penguatan dari lingkungan.
Destalya Anggrainy M.P, 2013
Pengaruh Tipe Kepribadian Dan Kompetensi Sosial Terhadap Resiliensi Remaja Tunanetra di Kota
Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
2. Kompetensi Sosial
a. Definisi konseptual variabel
Menurut Rubin & Krasnor (1992: 111), kompetensi sosial
digambarkan sebagai suatu kemampuan untuk mencapai tujuan personal
dalam interaksi sosial dengan tetap memelihara relasi yang positif dengan
orang lain, dalam setiap waktu dan setiap situasi.
34
3. Resiliensi
a. Definisi konseptual variabel
Resiliensi adalah kemampuan untuk dapat beradaptasi dengan baik
dan mampu berfungsi secara baik di tengah situasi yang menekan dan
banyak halangan dan rintangan (Benard, 1991: 12).
b. Definisi operasional variabel
35
menggunakan
jawaban
skala
likert.
Skor
yang
tinggi
E. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan tiga instrumen penelitian dimana pada
terdapat modifikasi pada prosedur penelitian untuk memudahkan subjek dalam
mengisi namun tidak merubah isi dari masing-masing instrumen.
1. Tipe Kepribadian
Pada Eysenck Personality Inventory (EPI) terdapat 70 item yang
menentukan
kecenderungan
seseorang
ekstroversion-introversion,
36
mengisi
kuesioner
ini
subjek
diminta
menjawab
Tabel 3.1
Ketentuan Penilaian Eysenck Personality Inventory
Poin
ae, al
ne, nl
Ya
1
0
Tidak
0
1
b. Cara Skoring
Dalam pengolahan akan diperhatikan patokan-patokan yang telah
ditentukan yaitu:
Apabila subjek mendapatkan nilai 6 untuk pertanyaan lie
scale, maka langkah selanjutnya nilai ekstrovert-introvert dapat
dihitung; dan apabila nilai < 6 maka nilai tes ini tidak dapat
dihitung atau digagalkan.
Untuk
pertanyaan
ekstrovert-introvert
subjek
dikatakan
37
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Alat Ukur EPI
No.
1.
Dimensi
EkstrovertIntrovert
Sub Dimensi
Activity
Sociability
Risk Taking
Impulsiveness
2.
Expressiveness
Reflectiveness
Responsibility
Lie
Indikator
aktivitas secara fisik
kecepatan
dalam
bergerak
kesukaan mencari
teman dan bertemu
dengan banyak orang
keberanian
mengambil resiko
kecenderungan
bertindak
secara
mendadak
kurang menggunakan
pertimbangan
pernyataan perasaan
kemauan
memperlihatkan emosi
secara terbuka
kedalaman berpikir
No. Item
1, 12, 22, 33
2, 13, 23, 34
3, 14, 25, 35
5, 11, 16, 26,
32, 37
6, 17, 27, 38
2. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial diukur melalui dua dimensi yang tercakup
didalamnya,
yaitu
social
problem
solving
(pemecahan
masalah
38
a. Prosedur Pengisian
Alat ukur ini bersifat self-administrating. Item-item harus dijawab
secara keseluruhan dengan memilih salah satu dari pilihan jawaban
pada setiap pernyataan yang dianggap atau dirasakan sesuai dengan
kondisi yang dihadapi oleh subjek. Cara menjawabnya adalah dengan
menulis S jika sesuai, CS jika cukup sesuai, KS jika kurang sesuai, TS
jika tidak sesuai.
b. Cara Skoring
Subjek diberikan empat kemungkinan pilihan jawaban yang
bergerak dari satu titik ekstrim menuju ke satu titik ekstrim yang lain.
Pilihan jawaban tersebut adalah:
S = Sesuai
CS = Cukup Sesuai
KS = Kurang Sesuai
TS = Tidak Sesuai
Setiap item diberi nilai sesuai dengan pilihan jawaban dari subjek, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Ketentuan Penilaian Kompetensi Sosial
Destalya Anggrainy M.P, 2013
Pengaruh Tipe Kepribadian Dan Kompetensi Sosial Terhadap Resiliensi Remaja Tunanetra di Kota
Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
Pilihan Jawaban
Bobot nilai
(item positif)
Bobot nilai
(item negatif)
S
4
CS
3
KS
2
TS
1
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Alat Ukur Kompetensi Sosial
No.
I
1.
Dimensi
II
Pemecahan
masalah
Interpersonal
(Social
problem
solving)
Sub Dimensi
Indikator
No. Item
III
IV
V
Menentukan tujuan Adanya tujuan yang 8, 9, 5*
dan strategi adaptif ingin dicapai
yang
digunakan
untuk memecahkan
masalah
Membuat
rencana 3
untuk
mencapai
tujuan tersebut
Membuat
strategi 1, 35, 43, 37, 4*,
untuk menyelesaikan 30*
masalah
Menentukan
cara 2, 7*, 39*, 40*,
yang
digunakan 36, 6*
untuk menyelesaikan
masalah
Keputusan
yang Keputusan
yang 26*
diambil memenuhi diambil memenuhi
kebutuhan pribadi kebutuhan pribadi
dengan
tetap
mempertimbang
Keputusan
yang 48, 12
kan
kepentingan diambil memenuhi
orang lain
kebutuhan orang lain
Memikirkan dampak 23
dari keputusan yang
diambil
40
2.
Keterlibatan
dalam
interaksi sosial
(Social
Engagement)
II
Kemampuan
Berpartisipasi dalam
berpartisipasi
di kegiatan
bersama
dalam lingkungan
teman-teman sebaya
Berpartisipasi dalam
kegiatan
bersama
masyarakat
Inisiatif
untuk Memulai
interaksi
memulai interaksi
dengan orang lain
18, 16
Kemampuan
mempertahankan
relasi yang telah
terjalin
Menjalin komunikasi
dengan teman-teman
lama
Menjalin komunikasi
dengan kenalan baru
III
IV
Self
monitoring Kepekaan terhadap
terhadap
peristiwa yang terjadi
lingkungan
di lingkungan sekitar
Mengetahui
peristiwa-peristiwa
yang
terjadi
di
lingkungan sekitar
Self control
Mematuhi
normanorma yang berlaku
di lingkungan
Mampu menahan/
mengontrol emosi
Mampu mengontrol
tingkah laku
29, 31
32*
11
*) item negatif
3. Resiliensi
Connor-davidson Resilience Scale (CD-RISC) merupakan skala yang
dikembangkan Connor dan Davidson untuk mengukur resiliensi seseorang.
Skala ini terdiri dari 25 pernyataan. Masing-masing item mempunyai
rentang skala likert antara 0 hingga 4. Rentang skor dari skala ini antara 0100. Semakin tinggi skor, maka semakin tinggi tingkat resiliensi.
Adapun aspek-aspek yang diukur dai konstruk yang dikembangkan
David dan Connor (2003), meliputi; (1) personal competence, high standar,
and tenacity (kompetensi pribadi, standar yang tinggi dan keuletan); (2)
Destalya Anggrainy M.P, 2013
Pengaruh Tipe Kepribadian Dan Kompetensi Sosial Terhadap Resiliensi Remaja Tunanetra di Kota
Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
a. Prosedur Pengisian
Alat ukur ini bersifat self-administrating. Item-item harus dijawab
secara keseluruhan dengan memilih salah satu dari pilihan jawaban
pada setiap pernyataan yang dianggap atau dirasakan sesuai dengan
kondisi yang dihadapi oleh subjek. Cara menjawabnya adalah dengan
menulis 0 jika tidak setuju, 1 jika kurang setuju, 2 jika agak setuju, 3
jika setuju dan 4 jika sangat setuju.
b. Cara Skoring
Subjek diberikan lima kemungkinan pilihan jawaban yang bergerak
dari satu titik ekstrim menuju ke satu titik ekstrim yang lain. Pilihan
jawaban tersebut adalah:
0 = Tidak Setuju
1 = Kurang Setuju
2 = Agak Setuju
3 = Setuju
4 = Sangat Setuju
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Alat Ukur Resiliensi
Destalya Anggrainy M.P, 2013
Pengaruh Tipe Kepribadian Dan Kompetensi Sosial Terhadap Resiliensi Remaja Tunanetra di Kota
Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
No.
I
1.
2.
I
3.
4.
5.
Dimensi
II
Personal
competence,
high
standar,
and tenacity
Trust in ones
instincts,
tolerance
of
negative affect,
and
strengthening
effects of stress
Sub dimensi
Indikator
Nomor Item
III
IV
V
Kemampuan
untuk Menunjukkan
sikap 2, 15, 16, 20, 25
mencapai tujuan dalam tenang, tidak mudah
situasi apapun
putus asa
II
Positive
acceptance of
change
and
secure
realtionships
with others
Self control
III
IV
Kemampuan beradaptasi Mampu menemukan
bila
menghadapai tujuan dan makna dari
perubahan
pengalaman tersebut
serta
mengapresiasi
pengalaman yang telah
didapatkan
Adanya
pengendalian Memiliki harapan dan
diri dalam mencapai menunjukkan
usaha
tujuan dan bagaimana serta kerja keras
meminta
atau
mendapatkan bantuan
dari orang lain
Kepercayaan
Memiliki keyakinan
terhadap Tuhan
yang kuat
Spiritual
influence
V
1, 7, 8, 17, 21
4, 5, 10, 13, 24
43
1. Angket (Kuesioner)
Angket merupakan sejumlah pertanyaan/pernyataan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal yang lainnya (Arikunto, 2002: 128). Angket
dapat disebut juga kuesioner. Bentuk pertanyaan atau pernyataan dalam
penelitian ini adalah skala yang akan diberikan kepada seluruh responden
yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Skala ini digunakan untuk
mengungkapkan konsep atau konstruk psikologis yang menggambarkan
aspek kepribadian individu (Azwar, 2007: 5). Pada penelitian ini digunakan
skala psikologis, Azwar (2007: 7) mengemukakan tiga aspek dari skala
psikologis, yaitu:
a. Skala berisi pertanyaan atau pernyataan yang mencakup stimulus yang
tidak langsung mengungkap indikator perilaku yang
bersangkutan.
Karena itu, subjek tidak tahu persis arah jawaban, sehingga jawaban yang
diberikan bersifat proyektif yaitu berupa proyeksi dari perasaan atau
kepribadiannya.
44
2. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan agar data yang diperoleh dapat diberikan
buktinya sehingga mampu menunjukkan bahwa data yang ada adalah benar.
Adapun data-data tersebut meliputi gambaran umum tentang realita remaja
tunanetra, lingkungan sosialnya dan lain sebagainya yang dapat menunjang
penelitian ini. Dokumentasi ini dimaksudkan peneliti untuk mendapatkan
data mengenai jumlah dan data tentang remaja tunantetra tersebut.
Dokumentasi dalam penelitian ini berfungsi sebagai metode pelengkap yaitu
melengkapi informasi atau data yang diperoleh dengan angket (skala
psikologis).
H. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi
berganda. Sebelum model regresi digunakan untuk menguji hipotesis, maka
terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Tujuan pengujian ini untuk
mengetahui keberartian hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen sehingga hasil analisis dapat diinterpretasikan dengan lebih akurat,
efisien, dan terbatas dari kelemahan-kelemahan yang terjadi karena masih
adanya gejala-gejala asumsi klasik. Dalam penelitian ini, teknik analisis data
dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 21.00.
45
dan apakah estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya
gejala heteroskedastisitas, gejala multikolinieritas, dan gejala autokorelasi .
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas
menggunakan Kolmogrov Smirnov, dengan bantuan SPSS.
b. Uji Multikolinieritas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah regresi hasil
pengolahan
ditemukan
korelasi
antara
variable
independennya.
uji
Glejser
yaitu
dengan
melihat
probabilitas
46
b : kemiringan ke-1
1
b : kemiringan ke-2
2
(i)
yi = n a + b1 x1i + b2 x2i
i= 1
(ii)
i= 1
(iii)
i= 1
i= 1
i= 1
i= 1
i= 1
i= 1
i= 1
47
R2 = a1x1y + a2x2y
y2
48
Fhitung =
R2 / k
[(1-R2) / (n k 1)]
Ftabel = [ k; (n-k); ]
Dimana:
F = Ftabel akan dibandingkan dengan Fhitung
R2 = koefisien berganda yang telah ditemukan
Destalya Anggrainy M.P, 2013
Pengaruh Tipe Kepribadian Dan Kompetensi Sosial Terhadap Resiliensi Remaja Tunanetra di Kota
Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49