Makalah Perpindahan Kalor Dan Massa 1
Makalah Perpindahan Kalor Dan Massa 1
Makalah Perpindahan Kalor Dan Massa 1
Disusun oleh :
1. Agung Setiawan
2. Harra LTS
3. Febri Dwi S
(2014447004)
(2014447007)
(2014447006)
mata kuliah Perpindahan kalor dan massa 1 ini dengan lancar. Penulis
mengharapkan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca
dan juga dapat berguna bagi kami sebagai pembelajaran maupun syarat
memperoleh nilai untuk mata kuliah Perpindahan kalor dan massa 1.
Makalah ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan yang perlu
kita perbaiki bersama, oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca sekalian. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini, dan juga kami
memohon banyak maaf jika terdapat banyak kekeliruan dan kesalahan dalam
penulisan makalah ini.
Penulis
Daftar Isi
I. PENDAHULUAN
Perpindahan kalor dari suatu zat ke zat lain seringkali terjadi dalam
industri proses. Pada kebanyakan pengerjaan, diperlukan pemasukan atau
pengeluaran kalor, untuk mencapai dan mempertahankan keadaan yang
dan konveksi (convection; dikenal dengan istilah ilian). Jika kita berbicara
secara tepat, maka hanya konduksi dan radiasi dapat digolongkan sebagai
proses perpindahan panas, karena hanya kedua mekanisme ini yang
tergantung pada beda suhu.
Sedang
konveksi,
tidak
secara
tepat
memenuhi
definisi
II.STUDY LITERATUR
Pada dasarnya konduksi adalah pemindahan panas tanpa disertai
perpindahan bagian-bagian zat perantaranya, dimana energi panasnya dipindahkan
dari satu molekul ke molekul lain dari benda tersebut. Contohnya pemindahan
panas melalui sepotong besi. Untuk lebih jelasnya mekanisme peristiwa konduksi
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
T2
T1
Harga
T1 T2
T1
akan bergerak secara acak (berputar dan bergetar) dan saling bertabrakan dengan
partikel yang lainnya sehingga akan terjadi perpindahan energi yaitu berupa panas
dari
T1
ke
T2
.
T
qx "
T1
T(x)
T2
L
Besarnya
q"
laju
W
m2
perpindahan
panas
dapat
satuan luas, yang arahnya tegak lurus dengan luasan dan besarnya sebanding
dengan gradien temperaturnya.
dT
dn
dT
dx
mK
dx
L
q" k
T2 T1
L
q" k
T1 T2
T
k
L
L
.............................................................................(1)
q q" A
(Watt).
cp J m K
3
heat capacity
penyimpan energi yang bagus yang mempunyai harga angka perbandingan heat
cp 1MJ m K
3
capaity
cp 1 J m K
3
):
k
cp
m s
2
..................................................................................(2)
Koordinat Kartesian
dx, dy, dz
q x
dx
x
q y
qy
dy
y
q
q z z dz
z
q x dx q x
q y dy
q z dz
.................................................................................(3)
E in E g E out E st
...................................................................................(4)
Dengan :
E g q dxdydz
q
..........................................................................................(5)
W
T
E st cp
dxdydz
t
m3
...........................................................................(6)
T
dxdydz
t
...............(7)
q y
q x
q
T
dx
dy z dz q dxdydz cp
dxdydz
x
y
z
t
...............................(8)
.......................................................................................(9)
.....................(10)
Koordinat Silindris :
dr , rd , dz
T
1 T
T
q" kT i
j
k
r
z
r
qr" k
T
r
q"
k T
r
1
T
1 T
T
T
k
k
kr
2
q cp
r r
r r z z
t
q z" k
T
r
..........................(11)
10
T1
T2
qx
x
x=L
Tahanan Thermal :
Plane Wall
Rt , cond
T1 T2
L
qx
kA
.............................................................................(12)
11
2. Silinder berlubang.
Aliran panas radial dengan cara konduksi melalui silinder berpenampang
lingkaran yang berlubang merupakan satu lagi soal konduksi satu-dimensi
yang besar arti pentingnya dalam praktek. Contoh yang khas adalah
konduksi melalui pipa dan melalui isolasi pipa. Jika silinder itu homogen
dan cukup panjang sehingga pengaruh ujungujungnya dapat diabaikan dan
suhu permukaan-dalamnya konstan pada Ti sedangkan suhu luarnya
dipertahankan seragam pada To maka dari persamaan sebelumnya laju
konduksi panasnya adalah :
Dimana radalah jari-jari dan lpanjang silinder. Maka laju aliran panas
dengan cara konduksi dapat dinyatakan sebagai
12
Gambar 1-6 Sketsa yang melukiskan nomenklatur untuk konduksi melalui silinder
berlubang.
Dengan analogi terhadap kasus dinding datar dan hukum Ohm, tahanan
termal silinder berlubang adalah
13
Luas disebut luas rata-rata logaritmik. Maka laju konduksi panas melalui
silinder berpenampang lingkaran yang berlubang dapat dinyatakan sebagai
3. Struktur Komposit
adalah konduktansi
14
Gb. 1-7 . Distribusi suhu dan rangkaian termal untuk aliran panas melalui
dinding datar komposit seri.
Dengan syarat-syarat ini akan terjadi aliran panas seara terus menerus dari
gas-gas panas melalui dinding ke sekitarnya. Karena aliran panas melalui
luas A yang tertentu sama besarnya untuk bagian dinding yang manapun,
maka
kita peroleh
Atau
15
konduktansinya adalah
16
Atau
17
Diamana
18
Motor B Bagian
Suhu Ruang
19
20