Materi Pelatihan Olimpiade Astronomi Oleh Tim Astronomi ITB
Materi Pelatihan Olimpiade Astronomi Oleh Tim Astronomi ITB
Materi Pelatihan Olimpiade Astronomi Oleh Tim Astronomi ITB
Bintang yang masih muda (yang terbentuk di pusat akresi) tiba-tiba menyemburkan tenaga kuat,
tenaga jet dan sangat singkat, dan membersihkan tata surya dari materi pembentuk planet yang
tersisa. Bintang-bintang muda penyembur tenaga semacam itu dikenal sebagai Bintang-Bintang T
Tauri .
Meski Planet sangat besar, tetap tak bisa dilihat, karena bintang sentral sangat terang. Namun,
pergerakan kecil yang ditempuh bintang sentral karena gravitasi oleh planet, kadangkala dapat
terdeteksi. Para astronom mengukur dengan teliti pergerakan bintang dengan memperhatikan
sinarnya. Sinar bintang itu bergantian bergeser ke riak gelombang merah dan ke riak gelombang
biru. Telah terdeteksi dengan cara itu lebih dari 100 extrasolar planet. Cara itu dikenal sebagai
metode Pergeseran Doppler.
Beberapa planet yang sudah ditemukan:
OGLE-2005-BLG-390Lb planet extrasolar terkecil saat ini (2006). 188 extrasolar planet (18 April
2006) berbagai rentang massa dan periode orbit, namun planet sebesar massa Neptunus sangat
sedikit/belum terdeteksi pada jarak > 0,15 SA dari bintang pusat. OGLE-2005-BLG-390Lb bermassa
5,5 (-2,7 to +5,5) massa bumi. Pada jarak pisah 2,6(-0,6 to +1,5) SA dari bintang kerdil-M bermassa
0,22(-0,11 to +0,21) massa matahari (68% rentang kepastian). Teori akresi planet meramalkan
banyak planet bermassa lebih kecil daripada planet Neptunus ditemukan daripada planet raksasa
Jupiter.
Jadi, ada banyak metode yang dapat digunakan oleh astronom untuk mendeteksi keberadaan
planet/sistem keplanetan di bintang -bintang lain. Metode-metode tersebut antara lain:
1. Kecepatan radial (pergeseran Doppler)
2. Astrometri (proper motion, sangat terbatas)
3. Gravitasi Mikrolensa (planet dan bintang induk berada di depan bintang latar
belakang)
1.
METODE
PERGESERAN
DOPPLER (KECEPATAN
RADIAL/KR)
Jika astrometri langsung mengamati bintang, maka metode KR, mengamati gerak bintang dari
spektrum cahaya. Yakni secara sistematik memperhatikan pergeseran garis spektrum serapan dan
pancaran. Dengan teleskop sekarang, hanya dapat diukur kecepatan sedikitnya 3 m/s. Bumi,
misalnya hanya mempengaruhi gerak matahari sebesar 0.1 m/s. Dengan mengukur T dan
mendapatkan
massa
bintang,
mBINTANG,
bisa
ditemukan
1/2
sumbu
panjang
orbit.
Jika massa bintang dapat diturunkan dari (mis. Diagram H-R) dan inklinasi orbit terhadap bidang
ekliptika, i, diketahui, maka massa planet, m P dapat dihitung dengan persamaan di bawah ini. Jika i
tidak
i.
dapat
diketahui,
maka
yang
kita
peroleh
hanyalah
m P sin
Jadi sekarang kita sudah dapat menghitung massa planet (bila mengetahui inklinasi atau dengan
mengambil asumsi).
Kecepatan radial untuk beberapa planet:
u/ Jupiter: v = 13 m/detik dan periode T = 12 tahun.
u/ Bumi : v = 0.09 m/detik dan periode T = 1 tahun
Limit deteksi hanya 3 m/detik, jadi planet-planet semacam Bumi sangat sulit teramati.
Penemuan pertama extrasolar planet terjadi di tahun 1995 di bintang 51 Pegasus.
Kini, lebih dari 120 planet seukuran Yupiter telah ditemukan di bintang-bintang lain dengan metode
KR/Doppler. Orbit-orbitnya pendek, eksentrisitas tinggi serta harga massa mencapai setinggi 10
massa Yupiter.
2. METODE ASTROMETRI
Gravitasi Mikrolensa terjadi jika planet dan bintang induk berada di depan bintang latar belakang.
4. METODE TRANSIT
Saat sebuah planet (benda gelap) melintas di depan bintang induknya, sebagian sinar bintang
induknya akan terhalangi (ter-gerhana-i) oleh planet yang melintas. Peristiwa ini disebut transit
planet (lihat diagram di bawah ini). Astronom akan mencari bintang2 yang kecerlangannya menurun
secara periodik.
Jika sebuah bintang jauh di transit oleh sebuah planet semacam Yupiter, terjadi penurunan flux sinar
sebesar 1% di bintang itu dari semulanya.
Sebuah planet yang telah ditemukan di bintang HD209458 dengan metode KR; pada tahun 1999,
diamati kembali flux bintangnya. Ditemukan transit tepat pada waktu yang telah diramal sebelumnya.
Seperti planet di 51Peg, planet itu besar dan mengorbit dekat sekali dengan bintang planet
KESIMPULAN
Metode KR hanya dapat mendeteksi planet-planet masif (sedikitnya 1/5 massa Yupiter)
dengan periode relatif yang sangat pendek.
Kebanyakan planet-planet yang terdeteksi berada sangat dekat dengan bintang (kurang dari
~0.1SA)
Sejumlah kecil planet-planet yang lebih jauh umumnya mempunyai orbit yang lebih eksentrik
(e >~0.2)
Planet-planet yang sudah ditemukan beserta informasi massa bintang induk dan periode orbitnya.
Bintang - bintang di angkasa ini sangat banyak. Bagaimana astronom dapat memilih bintang mana
yang diamati/dicurigai memiliki sistem planet?
Sistem planet tidak bisa terbentuk pada bintang bintang yang luminositasnya besar. Hal ini
disebabkan bintang-bintang seperti ini memiliki massa hidup yang cenderung singkat. Bintangbintang generasi I (yang terbentuk dari material Big Bang) juga tidak mungkin memiliki sistem
keplanetan karena kurangnya unsur-unsur berat. Jadi, bintang-bintang yang mungkin memiliki sistem
keplanetan adalah bintang-bintang yang tidak terlalu panas dan termasuk Generasi ke dua atau lebih
(bintang yang materialnya berasal dari sisa material bintang lain yang meledak lewat
Supernova/hembusan saat pembentukan Planetary Nebulae).
LATIHAN
Sumber:
1. Materi pelatihan olimpiade Astronomi oleh Tim Astronomi ITB
2. Wikipedia
notes: jika ingin melihat gambar yang ada dengan lebih jelas, silakan klik di masing-masing gambar
SELAMAT BELAJAR
Introduction to Astrophysics
Gauge Tekanan
Mole The
Molekul Konstanta
Astronomy,Fall 2011
Statistik
Resent Post