Olahraga Dan Politik

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

OLAHRAGA DAN POLITIK

OLEH :
HERMAN SAYUTI

13B04035

PROGRAM STUDI PEND. JASMANI & OLAHRAGA


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Antropologi dan Sosiologi Olahraga. Kemudian shalawat
beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan sunnah untuk keselamatan umat di
dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Antropologi dan Sosiologi
Olahraga di program studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga PPs UNM.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr.
Djen Djalal, MS selaku dosen pembimbing dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, Juni 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang .....................................................................................
B Rumusan Masalah ................................................................................

4
5

BAB II PEMBAHASAN
A Pengertian Olahraga .............................................................................
B Politik ...................................................................................................
C Hubungan Olahraga dengan Politik......................................................
D Pengaruh Sosiologi Olahraga Terhadap Politik ...................................

6
7
7
17

BAB III PENUTUP


A Kesimpulan ..........................................................................................
B Saran ....................................................................................................

18
19

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

20

BAB I

PENDAHULUAN

A; Latar Belakang

Untuk kasus Indonesia, semakin nyata, bagaimana efek adri sistem politik
dan pengaruh ekonomi terhadap pendidikan jasmni dan olahraga. Tulisan sie swan po
(1973) dalam kongres ICPHER di Bali, Social and plitical aspect of physical
Education and Sports in the Frame Work of Indonesia National develoment sangat
membantu kita untuk memahami kebijakan pembinaan olahraga nasional. Sejak
proklamasi 1945, pendidikan jasmani dan olahraga memperoleh tempat dalam
masyarakat dan kehidupan nasional namun pasang surut pendidikan jasmani dan
olahraga ini sangat di pengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang berbeda-beda.
Selama perjuangan kemerdekaan, pendidikan jasmani dan olahraga
diarahkan untuk membentuk pemuda-pemuda militan dengan semangat nasionalistik
untuk mempertahankan proklamasi kemerdekaan indonesia. Pada massa itu,
pendidikan jasmani dan olahraga di pandang berkemampuan untuk membentuk
prilaku berdisiplin guna mendukung perjuangan nasional. Olahraga juga di pandang
mampu memperkukuh integrasi bangsa, kesatuan dan persatuan, pandangan inilah
yang selanjutnya mendorong terselenggaranya PON I, 1947 di Solo.
Pada tahun 1947, ketika sejumlah negara asia masih berjuang untuk merebut
kemerdekaannya, Indonesia termasuk negara yang mendukung gagasan untuk
diadakan pertandingan olahraga diantara bangsa-bangsa asia. Gagasan ini dicetuskan

dalam Conference on Asian Relation tahun 1947 di New Delhi yang hasilnya yaitu di
setujuinya Asian Games I di selenggarakan pada tahun 1951 di New Delhi.
Pada saat ini olahraga sering di libatkan dalam kancah politik di indonesia,
dapat terlihat pada saat pemilihan perwakilan rakyat, banyak terdapat kampanyekampanye yang secara langsung terlibat dalam olahraga seperti pemberian sepanduk
perlengkapan alat olahraga yang tak lain bertujuan untuk kepentingan politik.
Sering kita jumpai di kota-kota di Indonesia termasuk juga ibu kota negara
masih banyak terdapat kenakalan-kenakalan remaja, dan tauran tingkat pelajar yang
terasa tiada hentinya, untuk mengatasi permasalah tersebut pemerintah harus
berperan aktif, salah satu kebijakan politik pemerintah untuk mengurangi kenakalan
remaja dan tauran antar pelajar adalah didirikannya bangunan-bangunan sarana
olahraga, dengan didirikannya serana tersebut sangat berperan aktif dalam
mengurangi kenakalan remaja. Dalam permasalahan diatas secara tidak langsung
olahraga sudah beperan aktif dalam politik.

B; Rumusan Masalah
1; Apa yang dimaksud dengan olahraga ?
2; Apa yang dimaksud dengan politik ?
3; Bagaimana hubungan olahraga dengan politik ?
4; Bagaimana Pengaruh Sosiologi Olahraga Terhadap Politik ?

BAB II

PEMBAHASAN

A; Olahraga

1. Pengertian Olahraga
Olahraga adalah aktivitas gerak manusia menurut teknik tertentu dalam
pelaksanaannya ada unsur bermain : Ada rasa senang, Dilakukan waktu luang,
Aktivitas dipilih (sukarela), Kepuasan dalam proses, Jika tidak dilaksanakan ada
sanksi dan Nilai positif.
2. Jenis-Jenis Olahraga
- Olahraga Pendidikan
- Olahraga Prestasi
- Olahraga Rekreasi
- Olahraga Rehabilitasi
- Olahraga Kesehatan dan Kebugaran
- Olahraga Tradisional
3. Manfaat Olahraga
Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga metabolisme
tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi
lebih efektif dan efisien.

B. Politik

Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau


negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan
melaksanakan tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan (decision making) mengenai
apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi terhadap
beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah
dipilih. Sedangkan untuk melaksanakan tujuan-tujuan itu perlu ditentukan kebijakankebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian
(distribution) atau alokasi (allocation) dari sumber-sumber (resources) yang ada.
C. Hubungan Olahraga Dengan Politik
Pengamanan peraturan publik, Pemerintah mengatur olahraga yang legal
tidak legal, bagaimana olahraga dirganisasi, siapa pemainnya, dimana kelompok
olahraga itu dimainkan, siapa yang menggunakan fasilitas olahraga umum. Idealnya
aturan ini melindungi individu dan kelompok. Pada olahraga komersial pemerintah
mengatur hak dan kewajiban pemilik tim, sponsor, promosi dan atlit. Untuk
mengatasi konflik pemerintah mengizinkan menggunakan fasilitas umum dan
lapangan permainan, tapi melarang aktifitas olahraga yang berbahaya. Pemerintah
membuat hukum dan kebijakan untuk pengamanan aturan umum dan public.
Melibatkan polisi local dan militer untuk mengontrol keramaian dan individu yang
mengancam keamanan. Mempertahankan kesehatan dan kebugaran; pemerintah
mempromosikan olahraga kesehatan dan kebugaran dengan mendanai program
asuransi kesehatan dan sponsor olahraga.

Memperomosikan prestise dan kekuatan kelompok, kominiti dan negara


keterlibatan pemerintah dalam olahraga mencari pengenalan dan prestise.
Mempromosikan rasa identitas, memiliki dan persatuan; Dengan olahraga orangorang berpotensi bekerja sama dan menciptakan persatuan emosi di antara anggota
kelompok, contohnnya sepak bola dunia, menciptakan persatuan meredam perbedaan
ras, religi, bahasa, pendidikan dan inkam. Reproduksi nilai-nilai dengan ideologi
yang dominan; Pemerintah memiliki niat yang kuat mempertahankan ide kesuksesan
berdasarkan disiplin kesetian, penentuan, dan kemampuan terus bekerja dalam tahaptahap kerja keras dalam masa sulit Meningkatkan dukungan pemimpin politik dan
pemerintahan;

Pemimpin

politik

berasumsi

dengan

mensponsori

atau

mempromosikan olahraga akan bermakna dan menyenangkan peningkatan legitimasi


mereka di mata penduduk.
Mempromosikan pembangunan ekonomi; Dengan olahraga mereka punya
kesempatan untuk mengadakan kerjasama untuk mecari lokasi baru untuk kantor
mereka dan operasi mereka atau ofisial mempromosikan prosuk mereka yang dibuat
oleh bisnis lokal.
Kesimpulan dan kualifikasi ; isu kritis dan keterlibatan pemerintah pada
olahraga; kebijakan pemerintah hanya terkesan pada orang tangguh dan kaya,
kebijakan juga dipengaruhi oleh perebutan kekuasaan antar kelompok dan
masyarakat.
a. Olahraga Dan Proses Politik Global
1. Olahraga internasional: Ideal bertentangan dengan kenyataan
8

Pencapaian perdamaian dan persahabatan antar negara terjadi pada olahraga


internasional yang ideal. Itu ditekankan oleh Baron Pierre tidak Coubertin pendiri
pertandinagn olimpiade modern 1896, dan banyak yang lainnya. Harapan bahwa
olahraga akan dilakukan sebagai berikut:

Bentuk komunikasi terbuka antara orang dan para pemimpin dari banyak
negara.

Acara penting membagi bersama minat antar orang dari budaya dan negara
yang berbeda.

Tunjukkan hubungan internasional ramah itu bersifat mungkin.

Bantu perkembnagn pemahaman budaya yang diperlukan ke hapuskan


pemakaian klise internasional.

Menciptakan suatu model untuk budaya, ekonomi, dan batasan hubungan


nasional ke seberang politis.

Tetapkan hubungan aktif kerja bahwa kembangkan para pemimpin di dalam


muncul negara dan dapat digunakan dalam usaha-usaha untuk menutup
kesenjangan; celah; jurang antar negara kaya dan negara lebih miskin.
Olahraga internasional pasti punya dampak dalam dunia diplomasi, meski,

telah mempromosikan bermacam tingkat diplomasi publik. Dengan kata lain, bila ini
muncul pada isu-isu serius tentang minat nasional yang vital, olahraga tidak
berdampak politik, ofisial pemerintah tidak menggunakan olahraga pada negosiasi
tentang kebijakan nasional dan internasional. Akan tetapi bila ini pada ekspresi
publik tentang kebersamaan, seperti pertukaran budaya dan komunikasi umum
diantara ofisial dari berbagai negara, olahraga menjadi penting delam beberapa hal.

2. Negara, olahraga, dan ideology budaya


Olahraga telah digunakan untuk mempromosikan ide-ide dan orientasi yang
sesuai dengan minat dari negara-negara kaya dan kuat di dunia. Partisipasi even
olahraga internasional sering bermakna bahwa negara lemah harus mencari negara
tangguh disebut adikuasa untuk bimbingan dan sumber daya. Inilah yang membuat
orang di negara miskin meningkatkan permainan tradisionalmerqaka dan
mempfokuskan perhatian mereka pada olahraga yang tidak berhubungan dengan
nilai-nilai den pengalaman meeka sendiri. Secara umum, jika mereka ingin bermain,
mereka harus sepakat dengan kndisi yang ditentukan oleh orang-orang di negara
tangguh.

Idealnnya, olahraga sebagai sarana untuk pertukaran budaya dari berbagai negara
berbagi informasi dan mengembangkan pemahaman budaya timbal balik. Ini berarti
olahraga sering menjadi barang ekspor budaya dari negara kaya menyatukan dengan
hidup sehari-hari orang di negara lain.
3. Refleksi olahraga
Olimpiade dan Olympic Games apakah keduanya istimewa? Olimpiade
adalah suatu filsfat hidup, mengagungkan dan mengkombinasi suatu keseluruhan
yang seimbang, kualitas tuuh, akal dan pikiran. Mencampur olahraga dengan kultur
dan pendidikan. Olympism mencari untuk menciptakan suatu jalan hidup berdasar
pada kegembiraan menemukan dalam usaha, nilai bidang pendidikan dari contoh dan
rasa hormat yang baik untuk prinsip etis pokok uang universal.

10

4. Realita politik baru di era Transnasional badan hukum


Saat ini olahraga internasional lebih didominasi oleh badan hokum
transnasional yang kuat dan besar untuk mendapatkan tayangan komersial,sebagian
dari ekonomi terbesar disunia adalah badan hukum bukan negara karena negara
meningkatkan membatasi perdagangan mengurangi tariff dan menghilangkan
peraturan internal untuk mempromosikan pengembangan kapitalis mereka badan
hokum transnasional menjadi pemain yang kuat pada politik global. Banyak dari
mereka menjadi lebih kuat di bidang ekonomi disbanding negara. Ahli ekonomi yang
mempunyai kentungan lebih besar.
5. Isu politik global lain
Olahraga meningkatkan jumlah atlit sebagai pekrja migrant global. Artinya,
meningkatkan isu politik baru. Isu politik global yang lain adalah berhubungan
dengan produksi barang-barang olahraga seperti perlengkapan dan pakaian olah raga.
6. Mengenal realita politik terkini
Apakah olahraga merupakan proses globalisasi umum? Muncul bersamaan
pada kombinasi yang banyak dari ragam olahraga apakah kita menyaksiskan
modernisasi olahraga? Penting sekali memahami kecendrungan global dan ekspresi
lokal dan jawaban terhadap kecendrungan itu.

b. Politik dalam Olahraga

11

Politik adalah satu bagian internal dari organisasi olahraga lokal, nasional,
dan internasional dikenal sebagai tubuh-tubuh pengaturan. Konflik sering muncul
ketika orang-orang berhubungan dengan pertanyaan sebagai berikut:
;

Apa persyaratan sebagai olahraga?; jika orang dari negara dengan budaya
tradisional ingin berpatisipasi dalam olimpiade, mereka harus belajar
memainkan aktifitas dan permainan popular negara kaya dan makmur,
sehingga merka bergantung pada orang dan organisasi negara kaya. Atlit
harus dapat pengntrolan dari universitas.

Apa peranan olahraga?; sebagai konstruksi sosial dalam menciptakan


interaksi satu sama lainnya dan mengenal hambatan fisik dilingkungan dan
budaya.

Siapa yang berperan mengatur olah raga?; badan pemerintah dan sponsor.

Selain itu juga ada beberapa pertanyaan lain seperti: siapa yang mengontrol
olahraga, games, pertemuan, pertandingan, tournament, waktu. Dimana event
diadakan, penanggung jawab serta hadiah yang akan didistribusikan pada
atlet.

c. Sosiologi Olahraga Terhadap Politik


Politik adalah lembaga lain dalam masyarakat kita yang dihubungkan
dengan olahraga. Berbagai teori (lihat di bawah) mengusulkan bagaimana olahraga
dan politik setiap penggunaan lainnya. Meskipun negara-negara menggunakan
olahraga untuk meningkatkan citra mereka dan kekuasaan atau bahwa pemimpin
mereka, olahraga juga telah digunakan sebagai pendamai. Goodwill Games,
misalnya, melayani tujuan ini, dan para pemimpin dunia telah menggunakan olahraga
12

peserta untuk terlibat dalam tantangan bersahabat dengan atlet dari negara lain
sebagai sarana komunikasi dalam proses negosiasi.
Layar bendera dan lagu kebangsaan memainkan telah mengangkat
kontroversi di kompetisi internasional Olimpiade dan lainnya, karena penafsiran
yang menampilkan seperti mempromosikan ideologi politik. Olahraga memang
menawarkan pengaturan untuk kebanggaan nasional dan kesatuan dalam masyarakat
kita tapi pada saat yang sama menimbulkan pertanyaan tentang isu-isu kekuasaan,
khususnya dalam hal pemilihan atlet untuk kompetisi internasional dan kontrol
peristiwa olahraga.
d. Kaitan antara Olahraga dengan Politik
Ketika pada Piala Dunia 1990 Maradona diangkat oleh Presiden Menem
sebagai duta resmi Argentina, maka sang legenda sepak bola Argentina itu menjadi
symbol konkret identifikasi antara olahraga dan politik. Pertalian erat antara olahraga
dan politik bukanlah sesuatu yang baru. Bahkan, bukan hanya dengan politik. Sebab
olahraga memiliki multimakna; sosial, ekonomi, politik atau ideologi, dan kesehatan.
Diktator Adolf Hitler juga pernah memanfaatkan Federasi Sepak Bola (DFB) untuk
propaganda politik Nazi. Dia mengatakan, Orang besar adalah pelari marathon
sejarah. Diktator lainnya, Bennito Mussolini, merasa penting dirinya ditampilkan
dalam pose-pose olahraga, seperti sedang bermain anggar, tenis, atau naik kuda.
Sebab, menyitir I Bambang Sugiarto (2000), bagi Mussolini, seorang politikus sejati
haruslah serentak merupakan simbol kejantanan sportif. Sedangkan bagi kaum
sosialis, olahraga adalah manifestasi penting semangat ideal kolektivisme yang
13

rasional dan higienis. Jadi, dari pertalian antara olahraga dan politik atau ideologi,
sudah tampak betapa olahraga dalam peradaban modern, bukan lagi sekadar kegiatan
yang netral, melainkan kental sekali kandungan multimakna itu.
Tulisan ini memfokuskan diri pada sepakbola, dengan lebih menitikberatkan
pada politik, terutama politik demokratik. Artinya, sepakbola bukan sekadar
olahraga, melainkan telah lama menjadi alat politik sekaligus inspirasi dan
pembelajaran dalam berpolitik. Dengan kata lain, sepakbola dalam perkembangannya
bukan hanya sebagai alat politik atau legitimasi politik kekuasaan seperti diktator
Franco di Spanyol yang konon pernah memanfaatkan klub sepak bola Real Madrid
sebagai alat legitimasi kekuasaannya, Mussolini pada Piala Dunia 1934 yang
memaksakan Piala Dunia harus dilaksanakan di Italia dan klubnya harus menang
atau mati, atau seperti Hitler di atas tetapi juga sebagai media pembelajaran politik
demokratik, terutama yang bertalian dengan politisi dan konstituennya.
e. Sepakbola dan Demokrasi
Bila dilihat lebih dalam, sepakbola memang mengajarkan banyak hal
tentang politik, strategi memenangkan pertarungan politik, dan keterlibatan publik di
dalamnya, atau yang biasa disebut demokrasi. Dalam demokrasi, yang didahulukan
adalah kepentingan umum atau kepentingan bersama, kemudian barulah kepentingan
pribadi atau kelompok. Tujuan utama demokrasi adalah menciptakan ruang bagi
terciptanya keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Demikian juga dalam sepakbola, sebagai sebuah permainan tim. Dalam
sepakbola, yang diutamakan adalah kebersamaan sebagai sebuah tim, setelah itu
14

pribadi. Pertandingan sepakbola antar bangsa, misalnya, yang didahulukan adalah


kepentingan dan kehormatan bangsa dan negara, kemudian baru kepentingan pribadi
atau klub. Apabila dalam politik, partai politik adalah arena atau lapangan politik
milik rakyat dalam membangun demokrasi, maka dalam sepakbola, lapangan hijau
menjadi lapangan politik milik rakyat untuk membangun kepentingan bersama.
Dalam hal ini, sepakbola dapat mengajarkan bagaimana seharusnya sebuah
pementasan arena politik partai dan para pendukungnya dalam menjalankan tugas
politiknya, yakni fair play.
f. Koneksi Olahraga- Pemerintah
Oleh karena olahraga merupakan suatu kemewahan dan mahal, keterlibatan
pemerintah sangat diperlukan serta sponsor,organisasi, dan semua fasilitas.
Keterlibatan ini juga perlu diatur dan dikendalikan oleh suatu agen yang ,andiri dan
menunjukkan minat semua public. Tujuh pertimbangan keterlibatan pemerintah
(Houlihan, 1991, 1997, 2000): (1) Untuk melindungi orser public, (2) untuk
memelihara kesehatan dan kebugaran antar para warganegara, (3) untuk
mempromosikan gengsi dan kekuasaan sutu kelompok, masyarakat, atau bangsa, (4)
untuk mempromosikan suatu pengertian odentitas, termasuk kesatuan antar para
warganegara, (5) reproduksi nilai-nilai konsisten dengan ideology dominan di
masyarakat. (6) meningkatkan dukungan kepada pemimpin politik dan pemrintah,
dan (7) mempromosikan pembangunan ekonomi di masyarakat.
Melindungi Order Publik Pemerintah sering membuat hokum olahraga tidak
sah, bagaimana olahraga harus tertata, yang punya peluang berolahraga, dimana
15

olahraga tertentu bias dimainkan, dan siapa yang dapat menggunakan sarana olahraga
public pada waktu tertentu. Idealnya, aturan-aturan ini melindungi individu dan
kelompok yang bertikai dalam berolahraga. Dalam kasus olahraga komersil,
pemerintah boleh mengatur hak-hak dan tugas-tugas pemilik regu, sponsor,
penyelenggara, dan atlit.
Pemeliharaan Kesehatan dan Kebugaran Pemerintah juga sudah melibatkan
dalam olahraga mempromosikan kesehatan dan kebugaran antar para warganegara.
Sebagai contoh, pembiayaan asuransi kesehatan. Banyak orang percaya bahwa
keikutsertaan olahraga memperbaiki kebugaran, kebugaran memperbaiki kesehatan,
dan kesehatan baik mengurangi biaya-biaya medis. Kepercayaan ini tetap pada
tuntutan berikut( Howel an Ingham, 2001; Howell et al, 2002; Nixon, 2000;
waddingtn,

2000):

Mempromosikan Prestise dan Power Kelompok, Masyarakat, atau Negara


Keterlibatan pemerintah dalam olahraga sering termotivasi oleh mencari pengenalan
dan gengsi. Hal ini terjadi di local, nasional, dan bahkan tingkatan-tingkatan global.
Pejabat menggunakan olahraga onternasional untuk menetapkan hal kekuasaan
bangsa mereka memenangkan medali, gambaran mereka nasional ditingkatkan di
seluruh dunia.
Meniru

Nilai-Nilai

Konsisten

dengan

Ideologi

Yang

Dominan

Pemerintah juga dilibatkan dalam olahraga untuk mempromosikan niali-nilai dan


gagasan-gagasan tertentu antar para warganegara. Sebagai contoh, pemerintah secara
umu punya kepentingan yang kuat dalam memelihara gaasan sukses didasarkan

16

displin, kesetian, penentuan, dan kemampua untuk nafkaf bekerja di wajah kesukaran
dan waktu tidak baik. Olahraga, terutama kelas dunia dan olahraga pilihan
kompetitif, telah digunakan.
Olahraga adalah satu alat penting untuk membayangkan kedudukan Negara
meredeka. Ini merupakan suatu forum smpurna untuk membangun identitas.
Pemerintah juga tertarik akan manfaat ekonomi jangka panjang menjadi tuan rumah
kejadian.
Kesimpulan dan kualifikasi: Isu-isu dan pengembangan pemerintah politis Global
Keterlibatan pemerintah dalam olahraga biasanya mencerminkan minat dari sebagian
orang lebih dari yang lain. Mereka bermanfaat bagi kebanyakan cenderung menjadi
orang-orang mampu mempengaruhi penentu kebijaksanaan. Hal ini tidak berarti
bahwa kebijakan pemerintah hanya mencerminka minat orang-orang tangguh dan
kaya, tetapi juga kebijakan dipengaruhi oleh kuasa berjuang antar kelompok dalam
suatu masyarakat.
g. Proses Olahraga dan Politis Global
Olahraga

Internasional:

Idaman-idaman

melawan

kenyataan

Meraih damai dan persahabatan antar Negara-negara mempunyai suatu olahraga


dasar idaman longstanding internasional. Ditekankan oleh Baron Pierre tidak
Coubertin, pendiri dari pertandingan Olimpiade modern dala 1896, dan oleh banyak
yang lainnya sejak itu.
Harapan mempunyai bahwa olahraga-olahraga akan melakukan berbagai hal
berikut:
17

1; Bentuk komunikasi terbuka antara orang-orang dan para pemimpindari

banyak Negara.
2; Acara penting membagi bersama minat antar orang-orang dari kultur-kultur

dan Negara-negara yang berbeda.


3; Tunjukkan hubungan-hubungan yang internasional rahmah itu bersifat

mungkin
4; Bantu perkembangan pemahaman budaya yang diperlukan ke hapuskan

pemakaian klise nasional.


5; Buat suatu model untuk budaya, ekonomi, dan batasan hubungan nasonal

keseberang politis
6; Tetapkan hubungan-hubungan aktip kerja bahwa dikembangkan para

pemimpin didalam Negara-negara dan dapat di gunakan dalam usaha-usaha


untuk menutup kesenjangan, celah, jurang antara Negara-negara yang kaya
dan Negara-negara miskin.
D. Pengaruh Sosiologi Olahraga Terhadap Politik
1. Pengaruh Positif Sosiologi Olahraga terhadap Politik
Perserikatan bangsa-bangsa di dunia telah ikut tergabung dalam upaya
menciptakan perdamaian dunia. Para pemimpin dunia telah bisa saling melakukan
proses negosiasi dan komunikasi yang berkaitan dengan masalah olahraga. Seperti
contohnya, hubungan yang baik antar Negara juga dapat diciptakan dengan
menggelar pesta olahraga di penjuru dunia. Intinya, dengan mensosialisasikan
olahraga dalam kehidupan plotik, baik luar negeri maupun dalam negeri, akan
berdampak baik pada kehidupan politik dunia, Negara khususnya.

18

2. Pengaruh Negatif Sosiologi Olahraga terhadap Politik


Tidak sedikit terjadi provokasi dalam dunia olahraga yang disebabkan
urusan politik. Salah satunya bisa kita lihat dari kasus suap wisma atlet yang
merugikan Negara miliaran bahkan triliunan rupiah. Sarana dan prasarana yang
seharusnya dipersiapkan sepenuhnya untuk tempat tinggal atau latihan atlet, malah
dijadikan ajang untuk korupsi. Beberapa orang telah bergelut di dalam proyek
tersebut. Sesungguhnya olahraga mampu membentuk rasa kekeluargaan sesama
warga Negara maupun dengan Negara lain, namun juga bisa menimbulkan efek
negative seperti yang diungkapkan diatas.

BAB III
PUNUTUP

A; Kesimpulan

19

1; Olahraga adalah aktivitas gerak manusia menurut teknik tertentu dalam

pelaksanaannya ada unsur bermain : Ada rasa senang, Dilakukan waktu


luang, Aktivitas dipilih (sukarela), Kepuasan dalam proses, Jika tidak
dilaksanakan ada sanksi dan Nilai positif.
2; Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik

(atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari


sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.
3; Pertalian antara olahraga dan politik atau ideologi, sudah tampak betapa

olahraga dalam peradaban modern, bukan lagi sekadar kegiatan yang


netral, melainkan kental sekali kandungan multimakna itu. Sebagai
contoh:

Pertandingan

sepakbola

antar

bangsa,

misalnya,

yang

didahulukan adalah kepentingan dan kehormatan bangsa dan negara,


kemudian baru kepentingan pribadi atau klub.
4; Sosiologi olahraga dan politik dapat memberikan dampak positif seperti

mewujudkan perdamain dunia lewat pesta olahraga dunia, tidak terlepas


dari itu dapat pula berdampak negative seperti suap wisma atlet yang
merugikan negara miliaran rupiah bahkan triliunan.

B; Saran

Olahraga dan politik merupakan dua cakupan ilmu yang dapat


memberikan

pengaruh

yang

luarbiasa

manfaatnya

jika

arah

pengembangannya ditangani oleh pihak/kelompok yang bertanggung jawab.

20

dan

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tanwir 2010. Olahraga Dan Penguasaan Diri.
Bouman, P.J. (1976) Sosiologi, Pengertian Dan Masalah. Yogyakarta, Penerbit
Yayasan
Kanisius.
Dr. Marjohan Hs, M.Pd. 2011. Sosiologi Olahraga. Padang, UNP Press.
intelektualmoeda.blogspot.com
Early Socialization Wiggins, Wiggins & Zanden, 1994
21

Hartoto. 2008. Defenisi Sosiologi Pendidikan. Online (Http://Www.Fatamorghana.


Wordpress.Com, Diakses 20 Maret 2008).
H.Gunawan, Ary. 2006. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi Tentang
Berbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sapto Adi Dan Muarifin (2007)Sosiologi OlahragaUpt Perpus Um, Malang

22

Anda mungkin juga menyukai