Laporan Praktikum 3 SPT
Laporan Praktikum 3 SPT
Laporan Praktikum 3 SPT
PERCOBAAN III
PERKEMBANGAN KECAMBAH DALAM GELAP DAN TERANG
NAMA
: MARDINA
NIM
: H41112251
: II (DUA) B
ASISTEN
BAB I
PENDAHULUAN
perkecambahan
ketika
kondisi
lainnya
membaik
biji
karena
sel-sel
embrio
membesar
dan
biji
yang
melunak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
melalui
proses
diferensiasi
sel
dan
atau
spesialisasi
(Latunra, 2014).
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan
perkecambahan biji. Kemudian kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil
yang sempurna, yang kemudian tumbuh membesar (Latunra, 2014).
Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka
pertumbuhannya akan lambat karena jika auksin dihambat oleh matahari tetapi
sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat
cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan
ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang
air, dan hormon. Untuk proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor
cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi. Menurut
literatur, perkecambahan di pengaruhi oleh hormon auksin, jika melakukan
perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat namun
bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap cahaya,
jika pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang perkecambahan
akan terjadi relatif lebih lama, hal itu juga di sebabkan pengaruh hormon auksin
yang aktif secara merata ketika terkena cahaya. Sehingga di hasilkan tumbuhan
yang normal atau lurus menjulur ke atas (Sitompul, 1995).
Istilah auksin berasal dari bahasa Yunani yaitu auksin yang berarti
meningkatkan. Auksin ini pertama kali digunakan Frits Went, seorang mahasiswa
pascasarjana di negeri belanda pada tahun 1962, yang menemukan bahwa suatu
senyawa yang belum dapat dicirikan mungkin menyebabkan pembengkokan
koleoptil oat kerah cahaya. Fenomena pembengkokan ini dikenal dengan istilah
fototropisme. Senyawa ini banyak ditemukan Went didaerah koleoptil. Aktifitas
auksin dilacak melalui pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya
pemanjangan
pada
sisi
yang
tidak
terkena
cahaya
matahari
maka
kemampan
membentuk
akar
sering
terjadi
kembali
akar. Bahkan, batang tanpa primordia sebelumnya kan mampu menghasilkan akar
liar dari pembelahan lapisan floem bagian luar (Salisbury dan Ross, 1995).
Cahaya mempengaruhi perkecambahan dengan tiga cara, yaitu dengan
intensitas (kuantitas) cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan
fotoperiodisitas
(panjang
hari).
Cahaya
dengan
intensitas
tinggi
dapat
Jika biji dikenai sinar merah (red, 650 nm), maka pigmen P650 diubah
menjadi P730. P730 inilah yang menghasilkan sederetan aksi-aksi yang
menyebabkan terjadinya perkecambahan. Sebaliknya jika P730 dikenai sinar infra
merah (far-red; 730 nm), maka pigmen berubah kembali menjadi P650 dan
terhambatlah
proses
perkecambahan.
Kebutuhan
akan
cahaya
untuk
Perkecambahan biji adalah kulminasi dari serangkaian kompleks prosesproses metabolik, yang masing-masing harus berlangsung tanpa gangguan. Tiap
substansi yang menghambat salah satu proses akan berakibat pada terhambatnya
seluruh rangkaian proses perkecambahan. Beberapa zat penghambat dalam biji
yang telah berhasil diisolir adalah soumarin dan lakton tidak jenuh, namun lokasi
penghambatannya sukar ditentukan karena daerah kerjanya berbeda dengan
tempat di mana zat tersebut diisolir. Zat penghambat dapat berada dalam embrio,
endosperm, kulit biji maupun daging buah (Campbell, dkk., 2002).
Biji-bijian dari banyak spesies tidak akan berkecambah pada keadaan
gelap, biji-biji itu memerlukan rangsangan cahaya. Karena itu kelihatannya
perkecambahan yang dikendalikan cahaya merupakan satu adaptasi tanaman yang
tidak toleran terhadap penaungan. Cahaya sendiri memiliki suatu intensitas,
kerapatan pengaliran atau intensitas menunjukkan pengaruh primernya terhadap
fotosintesis dan pengaruh sekundernya pada morfogenetika pada intensitas
rendah,
tetapi
sebagian
memerlukan
energi
yang
lebih
besar
untuk fotosintesis lebih besar daripada jumlah yang dikeluarkan pada respirasi dan
hasil karbohidrat). Sehelai daun yang berada pada keseimbangan C yang negatif
akan memerlukan gula yang diambil dari sisa tanaman dan akan mengurangi
ketegaran secara menyeluruh (Latunra, 2014).
Adanya penyinaran sinar matahari akan menimbulkan cahaya. Sedang
cahaya sangat dibutuhkan untuk pembentukan zat warna hijau (chlorophyll).
Pertumbuhan tanaman dan kualitas dari pada produksi. Tanaman yang kurang
cahaya matahari pertumbuhannya lemah, pucat dan memanjang. Setiap jenis
sayuran menghendaki syarat-syarat yang sangat berlawanan, ada suatu jenis yang
menghendaki penyinaran panjang, ada pula yang pendek. Yang dimaksud
penyinaran panjang ialah lebih dari 12 jam, sedang penyinaran pendek kurang dari
12 jam (Latunra, 2014).
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu nampan, alat tulis
menulis dan penggaris.
III.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu 30 biji Kacang
Hijau Phaseolus radiatus, air, tissu dan label.
III.3 Cara Kerja
Prosedur kerja dari percobaan ini yaitu:
a. 30 biji kacang hijau di rendam dalam air selama 5 menit.
b. Dipilih kacang hijau yang tidak mengapung di air yang menandakan
kualitasnya baik dan cocok.
c. Disiapkan 2 buah nampan yang telah diisi dengan tissue yang telah dibasahi.
d. Ditaruh 15 biji kacang hijau diatas nampan dengan diberi jarak yang sama.
e. Ditempatkan satu buah nampan di tempat terang dan satu buah nampan di
tempat gelap.
f. Dilakukan pengamatan selama 5 hari untuk melihat perkembangan tanaman
dan mencatat hasilnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
IV.1.1 Tabel Pengamatan Tempat Terang
a. Tabel Panjang Batang Kacang hijau Phaseolus radiatus
Hari/tgl
Sabtu/5
April 2014
Ahad/6
April 2014
Senin/7
April 2014
Selasa/8
April 2014
Rabu/9
April 2014
Rata-rata
13
13
14
19
18
8,8
12
13
14
10
10
10
13
14
12
13
13
14
13
14
13
12
14
19
20
19
18
19
19
18
20
18
17
19
20
9,2
9,4
9,2
8,2
8,8
9,6
9,4
8,6
8,6
9,6
10
12
13
14
15
0,3
0,3
0,2
0,3
0,3
0,2
0,3
0,2
0,2
0,3
0,3
0,2
0,2
0,2
0,3
0,5
0,5
0,4
0,4
0,4
0,4
0,5
0,4
0,4
0,5
0,5
0,4
0,4
0,4
0,5
1,1
1,1
0,9
1,1
1,1
0,7
1,5
1,4
1,5
1,5
1,5
1,4
1,5
1,5
1,4
1,5
1,4
1,2
1,5
1,5
1,4
0,66
0,64
0,64
0,64
0,66
0,58
0,66
0,62
0,62
0,66
0,66
0,56
0,56
0,62
0,64
12
13
14
15
Sabtu/5
April 2014
Ahad/6
April 2014
Senin/7
April 2014
Selasa/8
April 2014
Rabu/9
April 2014
10
10
10
11
10
12
10
11
12
10
11
12
10
11
18
18
20
22
22
20
19
20
22
20
22
21
22
20
21
30
30
29
31
28
30
31
32
31
29
29
30
31
32
36
Rata-rata
13
13
12,8
14,2
13,8
13,4
14
14
14,2
13,6
14
13,8
14,4
13,8
15
12
13
14
15
0,3
0,3
0,3
0,5
0,5
0,3
0,5
0,5
0,3
0,5
0,5
0,3
0,5
0,3
0,3
0,5
0,5
0,4
0,6
0,6
0,5
0,7
0,6
0,6
0,7
0,6
0,6
0,7
0,5
0,6
1,3
1,3
1,5
1,7
1,7
1,7
1,5
1,6
1,7
1,6
1,7
1,6
1,7
1,5
1,6
1,8
2,3
0,82
0,82
0,8
0,96
0,96
0,9
0,94
0,94
0,92
0,96
0,96
0,9
0,98
0,86
0,96
IV.2 Grafik
IV.2.1 Pengamatan Tempat Terang Kacang hijau Phaseolus radiatus
a. Panjang Batang
Chart Title
12
10
8
6
4
2
0
1
10
11
12
13
14
b. Panjang Daun
0.68
0.66
0.64
0.62
0.6
0.58
0.56
0.54
0.52
0.5
1
10 11 12 13 14 15
10 11 12 13 14 15
10
b. Panjang daun
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1
11
12
13
14
15
IV. 3 Pembahasan
Pertumbuhan adalah suatu pertambahan ukuran yang bersifat irreversible
karena bersifat multi sel maka pertumbuhan bukan saja dalam voume tetapi juga
pertambahan dalam hal bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tinggkat
kerumitan. Sedangkan perkembangan merupakan merupakan suatu perubahan
yang teratur dan berkembang umumnya menuju keadaan yang lebih tinggi, lebih
teratur dan lebih kompleks atau proses menuju kedewasaan.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap
perkembangan kecambah kacang hijau Phaseolus radiatus dalam gelap dan terang
Percobaan ini menggunakan bahan biji kacang hijau Phaseolus radiatus sebanyak
30 biji. Dalam mengamati pertumbuhanya, proses pertama yaitu melakukan
perendaman biji dalam nampan selama beberapa menit. Perendaman ini bertujuan
untuk mengetahui kualitas biji yang baik yang ditandai dengan adanya biji yang
tenggelam dan juga untuk menonaktifkan masa dormansi biji. Setelah
perendaman, kemudian menyiapkan media tumbuh yaitu 2 nampan yang berisi
kertas koran pada dasarnya yang telah dibasahi. Masing-masing nampan ditanam
15 biji dan ditandai menggunakan kertas label. Nampan I diletakkan pada tempat
yang gelap dan nampan II ditempatkan pada terang. Pengamatan ini berlangsung
selama 1 minggu.
Hasil pengamatan pada kecambah kacang hijau Phaseolus radiatus yaitu
pada daerah terang, pertumbuhan biji sangat baik memiliki kondisi daun yang
hijau, batang kokoh, dan tumbuh subur. Walaupun, pertumbuhanya lambat yaitu
pada hari 1 semua biji tidak mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan mulai ada
pada hari ke-2. Rata-rata panjang batang yaitu pada kecambah pertama 9 cm,
kecambah kedua 8,8 cm, kecambah ketiga 9,2 cm, kecambah keempat 9,4 cm,
kecambah kelima 9,2 cm, kecambah keenam 8,2 cm, kecambah ketujuh 9 cm,
kecambah kedelepan 8,8 cm, kecambah kesembilan 9 cm, kecambah kesepuluh
9,6 cm, kecambah kesebelas 9,4 cm, kecambah kedua belas 8,6 cm, kecambah
ketiga belas 8,6 cm, kecambah keempat belas 9,6 cm, dan kecambah kelima belas
yaitu 10,4 cm. Rata-rata panjang daun pada tempat terang secara berurutan yaitu
0,66 cm, 0,64 cm, 0,64 cm, 0,64 cm, 0,66 cm, 0,58 cm, 0,66 cm, 0,62 cm, 0,62
cm, 0,66 cm, 0,66 cm, 0,56 cm, 0,56 cm,0,62 cm, dan 0,64 cm.
Pada nampan yang diletakkan pada daerah gelap, pertumbuhan kacang
hijau Phaseolus radiatus mengalami pertumbuhan yang cepat. Rata-rata panjang
batang yaitu pada kecambah pertama 13 cm, kecambah kedua 13 cm, kecambah
ketiga 12,8 cm, kecambah keempat 14,2 cm, kecambah kelima 13,8 cm,
kecambah keenam 13,4 cm, kecambah ketujuh 14 cm, kecambah kedelepan 14
cm, kecambah kesembilan 14,2 cm, kecambah kesepuluh 13,6 cm, kecambah
kesebelas 14 cm, kecambah kedua belas 13,8 cm, kecambah ketiga belas 14,4 cm,
kecambah keempat belas 13,8 cm, dan kecambah kelima belas yaitu 15 cm. Ratarata panjang daun pada tempat secara berurutan yaitu 0,82 cm, 0,82 cm, 0,8 cm,
0,96 cm, 0,96 cm, 0,9 cm, 0,94 cm, 0,94 cm, 0,92 cm, 0,96 cm, 0,96 cm, 0,9 cm,
0,98 cm,0,86 cm, dan 0,96 cm.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan adalah faktor
internal seperti hormon dan eksternal misalnya air dan cahaya matahari. Dari hasil
pengamatan, pada tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan
tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan
cenderung warnanya pucat kekuningan, penyebabnya yaitu karena daun tidak
dapat memproduksi klorofil sehingga tidak terjadi proses fotosintesis. Hal ini
disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari.
Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat
pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang
diletakkan ditempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya
segar kehijauan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh
sinar matahari dan cahaya matahari meningkatkan proses asimilasi yang terjadi
pada daun kacang hijau Phaseolus radiatus.
Pada percobaan ini, perbedaan panjang batang pada kecambah tempat
gelap dan terang yaitu kecambah tempat terang rata-rata pertambahan panjang
batang cukup rendah karena hormon auksin yang berperan dalam proses
pemanjangan sel dihambat oleh cahaya matahari langsung, dibandingkan
kecambah tempat gelap yang memiliki rata-rata pertambahan panjang yang cukup
tinggi, hal disebabkan oleh hormon auksin yang bekerja efektif pada tempat gelap
karena tidak dihambat oleh cahaya matahari. Sedangkan pada pertambahan
panjang daun, kecambah di tempat terang memiliki rata-rata pertambahan panjang
daun yang cukup tinggi dibandingkan dengan pada tempat gelap, hal ini
disebabkan daun pada tempat terang cenderung menerima cahaya matahari
maksimal untuk proses asimilasinya sehingga memicu jumlah klorofil yang tinggi
dan akan mempengaruhi luas bidang daun, sedangkan pada daun di tempat gelap
tidak terjadi proses asimilasi karena daunya tidak mengandung klorofil (etiolasi)
disebabkan tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini yaitu kacang hijau Phaseolus radiatus yang
terkena cahaya matahari cenderung memiliki warna daun yang hijau dan batang
kokoh karena tumbuhan secara otomatis akan memanfaatkan cahaya matahari
untuk fotosinttesis sehingga daun memproduksi klorofil. Sedangkan di tempat
gelap pertumbuhan sangat cepat karena tidak terhambat oleh auksin, dapat dilihat
dari batang yang memiliki ukuran yang sangat panjang namun lemah dan daun
yang kuning (etiolasi).
V.2 Saran
Sebaiknya kecambah disimpan pada tempat yang terhindar dari gangguan
binatang.
DAFTAR PUSTAKA