Tugas Pokok Dan Fungsi Di Kelurahan Makassar
Tugas Pokok Dan Fungsi Di Kelurahan Makassar
Tugas Pokok Dan Fungsi Di Kelurahan Makassar
WALIKOTA MAKASSAR
PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR
NOMOR 58 TAHUN 2009
TENTANG
URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL
PADA KANTOR KELURAHAN
WALIKOTA MAKASSAR,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Kota Makassar
dan untuk menjabarkan Peraturan daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar, maka
perlu ditetapkan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Kelurahan;
b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, maka dipandang perlu ditetapkan
dengan Peraturan Walikota Makassar.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerahdaerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor
55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890;
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4389);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang Perubahan Batasbatas Daerah Kotamadya Makassar dan Kabupaten-kabupaten Gowa,
Maros dan Pangkajene dan Kepulauan dalam Lingkungan Daerah
Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1971 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2970);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama
Kota Ujung Pandang Menjadi Kota Makassar dalam Wilayah Propinsi
Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 193);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4741);
10. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan
Pemerintah Yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Makassar
(Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2009);
11. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Makassar (Lembaran Daerah Nomor 3 Tahun 2009).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR TENTANG URAIAN TUGAS
JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KELURAHAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksudkan dengan :
(1) Kota adalah Kota Makassar;
(2) Walikota adalah Walikota Makassar;
(3) Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Makassar;
(4) Kelurahan adalah Wilayah Kerja Lurah yang ada dalam daerah Kota Makassar;
(5) Lurah adalah Kepala Kelurahan yang ada dalam daerah Kota Makassar;
(6) Sekretaris Kelurahan adalah Sekretaris Lurah yang ada dalam daerah Kota Makassar;
(7) Kepala Seksi adalah Kepala Seksi pada Kelurahan yang ada dalam Daerah Kota Makassar;
(8) Kelompok Jabatan Fungsional adalah Jabatan-jabatan Fungsional pada Kelurahan.
BAB II
URAIAN TUGAS
Pasal 2
Sekretariat
(1) Sekretariat mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan penyelenggaraan tugastugas kesekretariatan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan dan
keuangan serta menyusun laporan pelaksanaan tugas;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) Peraturan ini,
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana dan program kerja berdasarkan tugas pokok dan funginya;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya;
c. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar;
d. menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluai hasil pelaksanaan tugas;
e. melaksanakan dan mengelola manajemen kesekretariatan kelurahan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
f. melaksanakan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan dan keuangan untuk
menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kelurahan;
g. memberikan pelayanan teknis administratif kepada lurah dan seksi-seksi untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
h. menginventarisasi, mengelola dan mengevaluasi data baik pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan serta informasi untuk pembinaan penyelenggaraan tugas umum kelurahan;
i. memberikan saran kepada lurah berdasarkan tugas pokok dan fungsinya.
j. membuat laporan sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
k. melaksanakan tugas kedinasan lainnnya yang diberikan oleh atasan.
Pasal 3
Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum
(1) Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana dan penyelenggaraan pembinaan ideologi negara dan kesatuan bangsa,
pembinaan kerukunan hidup beragama, pengkoordinasian kegiatan instansi pemerintah,
pembinaan administrasi kependudukan serta melakukan penyusunan rencana dan
penyelenggaraan pembinaan ketentraman dan ketertiban serta kemasyarakatan, pelaksanaan
koordinasi dan pembinaan kesatuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat
(LINMAS), serta Penegakan pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan walikota serta
perundang-undangan lainnya;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) Peraturan ini,
Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana dan program kerja berdasarkan tugas pokok dan funginya;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya;
c. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar;
d. menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluai hasil pelaksanaan tugas;
e. mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan ideologi negara dan kesatuan bangsa;
f. mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama;
g. menyusun rencana pengkoordinasian kegiatan instansi pemerintah di kelurahan;
h. menyusun rencana penataan kelurahan;
i. menyusun rencana kegiatan pelaksanaan lomba/penilaian kelurahan;
j. melaksanakan kegiatan administrasi kependudukan;
k. melaksanakan pendataan dan inventarisasi aset daerah dan kekayaan daerah lainnya yang ada
di wilayah kelurahan;
l. mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan ideologi negara dan kesatuan bangsa;
m. mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan ketentraman dan ketertiban serta
kemasyarakatan;
n. Menyusun rencana bagi pelaksanaan koordinasi dan pembinaan kesatuan Polisi Pamong
Praja dan Perlindungan Masyarakat (LINMAS) dalam wilayah kecamatan;
o. Mengumpulkan bahan dan menyusun rencana penegakan dan pelaksanaan peraturan daerah,
peraturan walikota serta peraturan perundang-undangan lainnya di wilayah kelurahan;
p. melaksanakan administrasi pemberian rekomendasi yang bersesuaian dengan tugas pokok
dan fungsinya;
q. memberikan saran pada lurah berdasarkan tugas pokok dan fungsinya;
r. menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala berdasarkan tugas pokok dan fungsinya;
s. melaksanakan tugas kedinasan lainnnya yang diberikan oleh atasan.
Pasal 4
Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Rakyat
(1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas penyusunan
rencana dan penyelenggaraan pembinaan pemberdayaan masyarakat kelurahan serta pembinaan
kemasyarakatan, fasilitasi kegiatan organisasi sosial/kemasyarakatan, penanggulangan bencana
alam, penanggulangan masalah sosial, penyelenggaraan koordinasi keluarga berencana, serta
fasilitasi penyelenggaraan pendidikan, kesehatan, generasi muda, keolahragaan, kepramukaan,
dan peranan wanita;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1) Peraturan ini,
p. menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala berdasarkan tugas pokok dan fungsinya;
q. melaksanakan tugas kedinasan lainnnya yang diberikan oleh atasan.
Pasal 6
Seksi Pengelolaan Kebersihan
(1) Seksi Pengelolaan Kebersihan mempunyai tugas penyusunan rencana dan penyelenggaraan
pengelolaan kebersihan di wilayah kecamatan;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) Peraturan ini,
Seksi Pengelolaan Kebersihan mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana dan program kerja berdasarkan tugas pokok dan funginya;
b. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya;
c. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar;
d. menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluai hasil pelaksanaan tugas;
e. menyusun bahan penyelenggaraan pengelolaan kebersihan di wilayah kelurahan;
f. menyusun dan mengkoordinasikan jadwal pengambilan sampah di kelurahan;
g. melaksanakan koordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Kebersihan dalam hal pengelolaan
kebersihan;
h. melaksanakan koordinasi kerjasama dengan lembaga masyarakat dalam pengelolaan
kebersihan;
i. menyiapkan bahan dalam memberdayakan masyarakat dalam hal pengelolaan kebersihan;
j. melaksanakan administrasi pemberian rekomendasi yang bersesuaian dengan tugas pokok
dan fungsinya;
k. memberikan saran pada lurah berdasarkan tugas pokok dan fungsinya;
l. menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala berdasarkan tugas pokok dan fungsinya;
m. melaksanakan tugas kedinasan lainnnya yang diberikan oleh atasan.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
(1) Dengan berlakunya peraturan ini, maka segala peraturan terdahulu yang mengatur hal yang
sama dan bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
(2) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam peraturan ini sepanjang mengenai pelaksanaannya
akan ditetapkan dengan peraturan tersendiri.
Pasal 8
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Makassar.