Hormat Pada Diri Sendiri
Hormat Pada Diri Sendiri
Hormat Pada Diri Sendiri
Disiplin Diri
Disiplin diri adalah sikab dan prilaku yang mencerminkan taat pada aturan yang
berlaku.Disiblin diri bisa didefenisikan juga penolakan akanpemuasan secara instant untuk
mengingini sesuatu yang lebih baik. Tujuan dari disiplin diri sebenarnya bukanlah hidup
dengan gaya hidup membatasi atau penuh aturan. Tapi disiplin akan melimpahkan kekuatan
batiniah untuk memfokuskan seluruh energi pada satu tujuan dan bertahan hingga terlaksana.
Kekuatan ini dibutuhkan untuk tindakan-tindakan dan keputusan sehari-hari dan juga
membuat keputusan utama dan meraih keputusan keputusan utama.selain itu disiblin diri juga
bertujuan dari disiplin ini adalahmelempahkan kekutan batiniahunruk memfouskan seluruh
energi pada suatu tujuan dan bertahan hingga terlaksana.
Disiplin diri ini meliputi sikap:
Menghargai waktu dan memamfaatkan nya untuk kegiatan fositif
Bekerara secara tuntas dan bertanggung jawab
Mematuhi ketentuan dan tata tertip yang berlaku dilingkunagan sekitar
Menghindari siakap yang menggabaikan aturan dan norma
II.
Kejujuran
Jujur adalah sikap dan prilaku untuk bertindak apa adanya.Jujur bisa juga didefenisikan
kenyataan dan kebenaran, tidak berbohong , tidak dibuat buat , tidak ditambah , tidak
dikurangi dan tidak menyembunyikan informasi.
Pada saat sekarang ini kejujuran sangatlah sulit ,namun jika kita telah membiasa itu
akan terasa mudah.Namun banyak pula yang menganggap kejujuran itu tidak bernilai,karena
jika jujur mereka akan mendapat masalah.
Awal dari ketidak jujuran adalah kepura-puraan,kepura-puraan inilah nantinya yang
akan menyeret kita dalam kebohongan terus menerus.Kejujuran dapat diintegrasikan pada
saat melakukan percobaan ( berhitung , bermain dll )
Rajin berolahraga sesuai dengan kondisi fisik dan keseimbangnnya, usia dan lingkungan
sosialnya, serta dalam waktu-waktu tertentu yang tidak menganggu waktu yang lebih
berguna. Hal ini dilakukan agar kita selalu dalam kondisi yang sehat dan berpenampilan
menarik.
Dalam kondisi yang sehat maka seseorang harus melaksanakan kewajibannya dengan baik,
misal murid harus belajar di sekolah dengan serius, guru harus mengajar dengan baik.
Kita juga harus menjaga kebersihan dan kesehatan fisik sesuai dengan tuntunan kesehatan
modern, seperti menggunakan sarana pembersih baik untuk badannya (sabun mandi), untuk
rambut (sampo), untuk gigi dan mulut (pasta gigi). Hal ini dilakukan agar kita terhindar dari
kotoran sehingga kita merasa bersih dan orang lain tidak merasa risih ketika berinteraksi
dengan kita.
Setelah menjaga dengan baik, maka kita harus menjga penampilan kita dengan baik yaitu
menghiasi fisik dengan pakaian yang bersih dan rapi. Pakaian yang baik adalah pakaian yang
sesuai dengan norma yang berlaku karena Indonesia menganut budaya timur maka
selayaknya jikalau kita juga memakai pakaian yang pantas pakai bukan pakaian budaya barat
yang cenderung terlalu terbuka (Marzuki, 2009: 118-119).
2. Memelihara kesucian batin (jiwa)
Tidak cukup hanya dengan memelihara kesucian fisik, maka kita juga harus
memelihara kesucian batin yakni dengan menuntut berbagai ilmu (agama, ilmu untuk
kehidupan dunia) yang mendukung untuk dapat melakukan berbagai aktivitas dalam hidup
dan kehidupan sehari-hari. Pembekalan akal atau menuntut ilmu dapat diupayakan misalnya
melalui pendidikan formal, pendidikan informal, dan pengalaman sehari-hari (Marzuki,
2009: 120).
Setelah penampilan fisiknya baik dan pembekalan akal dengan berbagai ilmu
pengetahuan maka yang harus diperhatikan berikutnya adalah bagaimana menghiasi jiwa
dengan berbagai tingkah laku yang baik. Tingkah laku yang sesuai dengan norma yang
ditetapkan oleh Tuhan dan juga norma yang berlaku di dalam masyarakat dimana kita tinggal
(Marzuki, 2009: 121).
Setiap apa yang kita lakukan pastilah akan dinilai oleh masyarkat dan Tuhan,
sehingga kita dianjurkan untuk selalu berhati-hati dalam setiap apa yang kita lakukan karena
itu merupakan cerminan atau pembentukan citra dari masyarakat terhadap diri kita tentang
bagaimana karakter yang kita miliki. Rasa hormat terhadap diri sendiri ini memiliki urgensi
yang tinggi karena rasa hormat kita terhadap diri kita sendiri akan menjadi pondasi atau
landasan bagi kita untuk dapat menghormati orang lain. Selain itu, urgensi lain adalah rasa
hormat terhadap diri sendiri akan mampu mengangkat derajat atau martabat kita sebagi
manusia di hadapan manusia lain atau masyarakat lain. Kita akan dihargai sebagai manusia
atau tidak itu tergantung pada apa yang telah kita lakukan dan bagaimana citra diri kita.
D. Cara-Cara untuk Menjaga Jasmani dan Rohani
Salah satu bentuk dari menghormati diri sendiri adalah dengan menjaga kesehatan
tubuh dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh. Hal ini merupakan wujud dari
syukur kita terhadap anugrah yang diberikan oleh Tuhan. Beberapa cara untuk menjaga
kesehatan jasmani adalah meliputi:
1. Istirahat / Tidur
Waktu yang diperlukan manusia normal untuk tidur kurang lebih 8 jam sehari atau
sepertiga hari. Tidur yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan energi di dalam
tubuh, sehingga dapat menghindarkan diri kita dari berbagai serangan penyakit yang
merugikan.
2. Makanan
Mengkonsumsi makanan yang bergizi secara teratur, tidak berlebihan dan tidak kurang
untuk menjaga keseimbangan gizi tubuh sangat diperlukan untuk kesehatan jasmani.
Kandungan gizi harus sesuai takaran yang wajar, karena berlebihan atau kekurangan suatu zat
tidak baik untuk kesehatan.
3. Olah raga
Penelitian menunjukkan bahwa olah raga lebih efektif dalam mencegah dan mengobati
depresi daripada obat-obatan. Dengan olah raga tubuh menjadi sehat dan pikiran pun menjadi
fresh.
4. Kondisi Psikis / Psikologi.
Beban psikis dan pikiran dapat mempengaruhi daya tahan tubuh yang efeknya dapat
mengundang penyakit jasmaniah dan rohaniah. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
Luangkan waktu anda untuk sesuatu yang menyenangkan bagi diri anda sendiri dan jangan
sekali-kali lari ke minuman keras dan narkoba.
5. Sosial
Memiliki hubungan yang baik dengan para tetangga dan saudara sangat menguntungkan
bagi anda, karena mereka dapat menolong anda sewaktu-waktu anda membutuhkannya.
Kehidupan sosial yang baik dan sehat dapat membuat rileks dan dapat mengurangi resiko
terkena gangguan kejiwaan baik yang ringan maupu yang berat (Fildzahani, 2010).
Selain kesehatan jasmani maka diperlukan pula upaya untuk menjaga pemenuhan
kebutuhan rohani, yaitu misalnya dengan cara beribadah. Melaksanakan ibadah dan berdoa
secara rutin memenuhi kebutuhan rohani kita, yang merupakan komponen vital dalam
kesejahteraan jiwa. Mengabaikan kebutuhan spiritual membuat jiwa kita gelisah dan tidak
tenang. Berdoa merupakan sarana yang efektif dalam mencegah dan memerangi masalahmasalah kesehatan mental. Selain dengan ibadah maka kita sebagai manusia yang diberi akal
juga diwajibkan untuk menuntut ilmu guna dimanfaatkan dalam menjalani kehidupan.
Selain doa upaya untuk menjaga kesehatan rohani dapat dilakukan dengan cara seperti
dibawah ini:
1. Bakti Sosial
Berbakti kepada lingkungan sekitar kita atau lingkungan lain yang perlu untuk
diperhatikan ternyata mampu mendalami makna kasih dan lebih mengenal orang kecil.
Faktanya bakti sosial adalah wujud pekerjaan yang seorang baktikan kepada daerah,
lingkungan sosial yang kurang layak. Dalam prakteknya dalam menjalani bakti sosial
dibutuhkan keikhlasan yang luar biasa dan totalitas untuk membantu orang lain yang
lebih membutuhkan.
2. Bersedekah
Memberi dan membagi-bagikan rejeki kepada orang yang membutuhkan ternyata
mampu menjadi pupuk rohani dan hati. Saat banyak orang lain berlomba-lomba untuk
mendapatkan uang serta kekayaan materi lainnya maka kita bisa memulai dengan
membagikan rejeki yang kita punya untuk orang lain yang lebih membutuhkan. Dengan
cara ini diyakini mampu memberikan cermin dan ketukan hati seseorang agar mau
melihat dan menerima keadaan orang lain yang ternyata masih jauh dari yang namanya
sejahtera.
3. Simbolisasi
Adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri pada ketenangan batin, biasanya
simbolisasi rohani dapat berupa tasbih, pakaian keagamaan atau pun simbolsimbol
lainnya berbentuk modern seperti sticker ataupun wallpaper.
Unsur spiritual dan rohani ternyata mampu berpengaruh besar untuk membentuk
suatu karakter dan watak pribadi melalui apa yang mereka lakukan untuk diri sendiri
bahkan untuk orang lain.
E. Pengendalian Diri
Pengendalian diri adalah merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam
menggapai kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang pada hak dan kewajibannya sebagai
individu dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Serasi adalah kesesuaian
/ kesamaan antar semua unsur pendukung agar menghasilkan keterpaduan yang utuh.
Seimbang adalah jumlah yang sama besar antara hak dan kewajiban. Selaras adalah suatu
hubungan baik yang dapat menciptakan ketentraman lahir dan batin (Anonym: 2009).
Untuk menjadi pribadi yang baik maka kita harus mampu untuk mengendalikan diri
dalam bertingkah polah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena setiap apa
yang tercermin dalam diri kita merupakan perwujudan hormat kita terhadap diri sendiri dan
juga sangat mempengaruhi orang lain dalam menilai diri kita. Seperti telah dijelaskan di atas
bahwa martabat kita tergantung dari apa yang tercermin dari diri kita sendiri. Berikut akan
dijelaskan beberapa sikap sebagai bentuk dari pengendalian diri.
1. Sabar
Secara etimologis, kata sabar berasal dari kata shabr yang berarti menahan, tabah hati,
mencegah, atau menanggung. Menurut istilah, sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu
yang tidak disukai karena mengharap ridho dari Tuhan (Marzuki, 2009: 121). Dengan sikap
sabar maka akan membentuk pribadi seseorang menjadi lebih tenang dalam menghadapi
masalah hidup sehingga akan mampu berpikir matang dalam mencari solusi sehingga pada
akhirnya akan tercapai penyelesaian masalah secara tepat.
2. Percaya Diri
Percaya diri berarti yakin benar akan kemampuan atau kelebihan dirinya. Orang yang
percaya diri berarti orang yang memiliki keyakinan yang kuat akan kemampuan atau
kelebihannya, sehingga ia dapat memilah dan memilih perbuatan apa yang pas untuk
dilakukan. Sikap ini sangat penting untuk mendasari semua aktivitas yang akan
dilakukannya. Perbuatan yang dilakukan tanpa didasari percaya diri tidak akan memberikan
optimisme yang pasti (Marzuki, 2009: 211).
3. Teguh Pendirian (Istiqamah)
Teguh pendirian memiliki arti untuk bersikap teguh dan konsekuen dengan prinsip
dan keputusan yang telah diambil walaupun harus menghadapi berbagai macam tantangan
dan cobaan. Melalui sikap ini maka akan dibentuk karakter orang yang tegas dan tidak mudah
goyah serta orang yang tidak mudah putus asa dalam menghadapi kehidupan walau
mengalami kekecewaan hidup (Marzuki, 2009: 153).
4. Jujur
Jujur merupakan sikap yang menunjukkan keterusterangan dan sinkronisasi antara apa
yang ada di dalam hati nurani dengan tingkah laku dan tutur kata di penampilan luar. Sikap
jujur sangat penting ditanamkan dalam diri seseorang agar orang tersebut tidak terbiasa
bersikap bohong. Dengan sikap jujur maka kita akan dipercaya oleh orang lain dalam tutur
kata maupun dalam menjalankan amanah (tugas/mandat).
5. Bekerja Keras
Orang yang bekerja keras adalah orang yang orang yang dapat memanfaatkan
waktunya dengan baik. Manusia merupakan makhluk paling sempurna karena manusia
dibekali kal pikiran oleh Tuhan. Dengan akal tersebut maka manusia dapat melakukan
manajemen waktu sehingga mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan pada
akhirnya waktu yang ada tidak terbuang sia-sia (Marzuki, 2009: 194).
6. Disiplin
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin berarti ketaatan (kepatuhan)
terhadap peraturan. Dalam isiplin perlu ditekankan untuk meraih keberhasilan dari setiap
usaha yang dilakukan. Orang yang ingin sukses dalam usahanya harus disiplin menepati
waktu atau jadwal pekerjaan, disiplin mengikuti semua langkah yang sudah digariskan, dan
disiplin mengikuti semua atura yang terkait dengan pekerjaan (Marzuki, 2009: 213). Sikap
disiplin ini dapat membentuk karakter yang taat terhadap norma-norma atau peraturan yang
ada.
F. Manfaat Hormat Pada Diri Sendiri
1. Orang lain dapat menilai dari apa yang kita lakukan terhadap diri kita sendiri, misalnya kita
2.
berperilaku sopan maka orang lain akan melakukan hal yang sama atau sopan terhadp kita.
Kita mampu mengetahui kelemahan maupun kelebihan terhadap diri kita dengan kata lain
3.
kita bisa menjadi diri kita sendiri tanpa harus menjadi orang lain.
Membangun image yang baik di masyarakat. Image kita menjadi baik dimata orang lain,
karena kita menjaga diri kita, misalnya kita menjaga kehormatan kita.
4. Hidup menjadi tenang dan damai, terhindar dari berbagai penyakit.
5. Tidak mudah untuk melakukan hal-hal yang tidaj terpuji misalnya, memakai narkotika,
mabuk-mabukan dan lain-lain.
6. Dapat mengoptimalisasikan kemampuan atau bakat yang ada pada diri sendiri.