Eksplorasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

KARYA ILMIAH

FILOSOFI EKSPLORASI

OLEH : AINA FADILLA


NIM : 1309055060
S1 TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya
dapat menyusun Karya Ilmiah mengenai Filosofi Eksplorasi. Penyusunan Karya Ilmiah ini dibuat
dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Eksplorasi II pada Program Studi Strata 1
Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman.
Terimakasih kepada segala pihak yang telah membantu dalam menyusun Karya Ilmiah ini,
khususnya kepada teman-teman S1 Teknik Pertambangan angkatan 2013.
Saya menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kelak bisa menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga Karya Ilmiah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.

Samarinda, 16 September 2015

Aina Fadilla
NIM. 1309055014

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.................................................................. ii
ABSTRAK..................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR.................................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... vi
BAB I

PENDAHULUAN...................................................................................... 1

1.1Latar Belakang................................................................................................................ 1
1.2Tujuan
....................................................................................................................2
1.3Batasan Masalah............................................................................................................. 2
BAB II

PEMBAHASAN......................................................................................... 3

BAB III

PENUTUP................................................................................................... 17

1.1Kesimpulan..................................................................................................................... 17
1.2Saran
..................................................................................................................17
Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bumi adalah tempat dimana manusia sangat mempunyai hubungan yang erat dengan alam.
Manusia dan alam keduanya tidak bisa dipisahkan dan saling bertautan. Keterkaitan itu dapat
kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaan tumbuh-tumbuhan, membuat kita
menghirup segarnya udara untuk bernapas. Adanya tanah, menjadikan tempat kaki ini berpijak
dan bereksistensi. Hadirnya air, menghilangkan dahaga saat panas menyengat. Dan berbagai
contoh lain yang mengarah pada satu hal, eratnya keterkaitan manusia dengan alam. Sumber
daya alam merupakan karunia Allah yang sangat besar manfaatnya. Dengan itu manusia
memanfaatkan segala yang terdapat di dalam maupun permuakaan bumi. Tak perlu berfikir
panjang manusia memanfaatkannya dengan segala cara, baik dengan cara yang memenuhi syarat
maupun cara yang ekstrim atau merugikan lingkungan alam. Untuk mendapatkan semua sumber
kekayaan alam tersebut tentu harus menggunakan tahap yang telah terprosedur. Di mana-mana,
kita juga dapat menyaksikan fenomena eksploitasi alam yang tidak terkendali. Hutan-hutan
dibabat habis, sehingga menyebabkan kerugian negara yang mencapai 30 trilyun rupiah (3
milyar dolar AS) setiap tahunnya (Data Departemen Kehutanan RI, 2004). Sumberdaya alam
lainnya, seperti mineral dan barang tambang, juga tidak dapat dioptimalkan pemanfaatannya
bagi sebesar-besarnya kepentingan rakyat. Ini merupakan contoh pemanfaatan yang tidak
memiliki prosedur dan tahap yang baik sehingga merugikan alam di bumi ini. Namun, banyak
sekali upaya-upaya yang telah dikembangkan dalam proses pemanfaatan ini. Industry
Pertamabangan merupakan salah satu industry yang mempunyai resiko yang tinggi. Dalam usaha
pemanfaatan sumbeerdaya mineral/bahan galian untuk kesejahteraan masyarakat dan
pengembangan suatu daerahdiperlukan usaha pertambangan. Eksplorasi merupakan salah satu
langkah dan tahap dalam pertambangan. Menurut Alan M. Bateman, teknik eksplorasi tambang
merupakan suatu kegiatan yang bertujuan akhirnya adalah penemuan geologis berupa endapan
mineral yang bernilai ekonomis. Eksplorasi yang tidak memasukkan pekerjaan prospeksi
dikemukakan oleh Peel dan W.C. Petters, Eksplorasi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah

prospeksi atau setelah endapan bahan galian tersebut ditemukan dan bertujuan untuk mengetahui
ukuran, bentuk kedudukan, sifat dan nilai dari ekonomi bahan galian tersebut.

1.2 Tujuan
Tujuan secara umum untuk mengetahui filosofi dan apa pengaruh dilakukannya eksplorasi dalam
pertambangan sehingga dpat menguntungkan semua pihak yang terkait baik masyarakat maupun
alam yang ada di bumi ini.

1.3 Rumusan Masalah


Masalah-maslah yang akan dibahas pada makalah ini meliputi :
-

Bagaimana filosofi dari eksplorasi ?


Mengapa eksplorasi harus terdiri dari beberapa tahapan ?

Bab II
PEMBAHASAN

2.1 Filosofi EKsplorasi

Sebagai suatu industri yang padat modal, padat teknologi, dan padat sumberdaya, serta
mengandung resiko yang tinggi, maka industri pertambangan menjadi hal yang sangat unik dan
membutuhkan usaha yang lebih untuk dapat menghasilkan sesuatu yang positif dan
menguntungkan. Banyaknya disiplin ilmu dan teknologi yang terlibat di dalam industri ini mulai
dari geologi, eksplorasi, pertambangan, metalurgi, mekanik dan elektrik, lingkungan, ekonomi,
hukum, manajemen, keuangan, sosial budaya, dan komunikasi, sehingga menjadikan industri ini
cukup kompleks.
Karena yang menjadi dasar dalam perencanaan aktivitas pada industri pertambangan adalah
tingkat kepastian dari penyebaran endapan, geometri badan bijih (endapan), jumlah cadangan,
serta kualitas, maka peranan ilmu eksplorasi menjadi hal yang sangat penting sebagai awal dari
seluruh rangkaian perkerjaan dalam industri pertambangan.
Agar kegiatan eksplorasi dapat terencana, terprogram, dan efisien, maka dibutuhkan pengelolaan
kegiatan eksplorasi yang baik dan terstruktur. Untuk itu dibutuhkan pemahaman konsep
eksplorasi yang tepat dan terarah oleh para pelaku kegiatan eksplorasi, khususnya yang meliputi
disiplin ilmu geologi dan eksplorasi tambang.
Kalau kegiatan eksplorasi menjanjikan adanya suatu harapan bagi pelaku bisnis pertambangan,
barulah kegiatan industri pertambangan dapat dilaksanakan. Kegiatan eksplorasi dilakukan
karena ada tujuan (goal) yang diharapkan oleh badan/pihak perencana eksplorasi tersebut.
Proses eksplorasi mempunyai hubungan yang erat dengan keadaan dan perilaku suatu endapan
bahan galian, yaitu proses untuk mengetahui bagaimana suatu endapan terbentuk (terakumulasi),
bagaimana penyebaran dan bentuk (geometri) endapan tersebut di alam, berapa banyak endapan
tersebut yang dapat diambil, serta bagaimana tingkat (nilai) keekonomian endapan tersebut.

Karena sangat erat dengan pengetahuan keberadaan suatu cebakan endapan, maka pemahaman
filosofi akumulasi suatu cebakan endapan menjadi sangat penting. Konsep cebakan suatu
endapan di kerak bumi dapat disederhanakan menjadi tiga faktor utama, yaitu :
-

adanya sumber (source),

adanya proses perpindahan (migration/transportation),

adanya tempat/wadah/perangkap dimana bahan berharga dapat terbentuk/ terkumpul


(place).

Suatu proses eksplorasi dapat disederhanakan menjadi suatu sistem yang terintegrasi (dan
bersifat loop tertutup membentuk siklus analisis), berawal dari analisis suatu kemungkinan
sumber, proses perpindahan yang terjadi, sampai dengan penafsiran kemungkinan terjebak dalam
suatu perangkap (teoritik). Sebaliknya dapat pula berawal dari analisis suatu tanda-tanda
mineralisasi, kemudian adanya cebakan pada perangkapnya sampai dengan ditemukan
sumbernya. Sumber (source), merupakan asal dari unsur-unsur logam/bahan lainnya. Dari
sumbernya, logam-logam akan tersebar (disseminated) pada mantel dan kerak bumi dalam
jumlah yang sangat kecil dan setempat-setempat dengan kontrol geologi tertentu terkonsentrasi
dalam jumlah ekonomis untuk diekstrak (tubuh bijih). Secara konsep proses pengkonsentrasian
tersebut dapat disederhanakan, tapi kenyataan sebenarnya merupakan proses yang sangat
kompleks. Migrasi (migration), adalah proses perpindahan (transportasi) logam-logam/bahan
lainnya dari sumbernya (source) :
Logam-logam tertransport dalam larutan dari sumber ke lokasi pengendapan yang baru
pada kondisi temperatur-tekanan tinggi dalam rentang yang lebar (hipogen), atau dapat
juga sebagai kompleks anorganik/organik dalam lingkungan temperatur rendah
(supergen, residual, aluvial).
Batuan pada umumnya impermeabel, sedangkan batuan plutonik pada umumnya
mempunyai permeabilitas yang rendah untuk larutan dan uap (vapour). Selanjutnya
dengan (melalui) fungsi waktu (skala waktu geologi), permeabilitas yang rendah tersebut
dapat memungkinkan terbentuknya konsentrasi mineral yang signifikan melalui difusi
atau aliran.
Pada sistem hidrotermal, rekahan dan sesar dapat menjadi media permeabel sebagai
media perpindahan larutan mineral.

Pori-pori pada batuan sedimen dapat menjadi media permeabel untuk peningkatan
konsentrasi logam-logam, dan membentuk cebakan mineral sebagai endapan yang
signifikan dan dikenal sebagai sediment-hosted base metal deposit.
Perangkap atau wadah (place) merupakan tempat terkumpulnya endapan/cebakan mineral yang
karena kondisi kimia-fisika yang berubah menghasilkan presipitasi elemen-elemen atau senyawa
dari larutan, atau pengkayaan residual akibat perpindahan sebagian unsur-unsur, atau
peningkatan konsentrasi dari yang tidak ekonomis pada batuan menjadi ekonomis pada endapan
yang baru.

Logam-logam dapat terkonsentrasi dari hidrosfir melalui peristiwa evaporasi dari dari

suatu larutan,
Logam-logam dapat mengalami presipitasi dari larutan sisa magma sebagai akibat dari
pengurangan temperatur dan tekanan, atau akibat kontak dan bereaksi dengan batuan
induk, atau akibat kontaminasi fluida bijih dengan larutan (air) bawah permukaan

lainnya,
Logam-logam dapat terkonsentrasi dan tertempatkan melalui aktivitas biologi,
Logam-logam dapat terkayakan melalui peristiwa pelindian atau melalui presipitasi

dalam regolith (lapisan penutup mantle rock),


Logam-logam dapat menerobos dan terkonsentrasi akibat kontrol struktur melalui
pengisian rongga-rongga (porositas).

Dengan mengetahui filosofi pembentukan konsentrasi cebakan mineral tersebut, maka para ahli
eksplorasi mempunyai alat (tools) seperti trace element dan analisis isotop atau radiogenic dating
yang dapat membimbing ke arah sumber logam (guide to ore) serta jalur atau arah perpindahan
(migrasi)-nya.
Kegiatan eksplorasi didasarkan pada penelitian terhadap fakta-fakta yang signifikan yang
merupakan hasil dari suatu atau beberapa proses. Peristiwa-peristiwa pembentukan mineral
(bijih), oleh para ahli geologi ekonomi dikelompokkan dalam tipe-tipe genetik endapan (bijih).
Selanjutnya model-model tersebut digunakan untuk mencari hubungan antara bijih yang
bersangkutan dengan model-model genesa yang telah ada (dikenal) yang dirasa sesuai.
Dewasa ini banyak kegiatan eksplorasi sukses dengan didasarkan pada analogi model-model
endapan yang telah ada pada kondisi alam yang mirip. Namun metode analogi ini menjadi

berbahaya untuk pelaku-pelaku pemula yang mempunyai dasar pengetahuan genesa bijih yang
lemah.
Secara umum, dengan dasar filosofi pembentukan endapan, maka dapat dikembangkan suatu
filosofi kegiatan eksplorasi dengan pendekatan (proses) sebagai berikut :
1.

Mendapatkan pengetahuan (informasi) tentang hal-hal dasar yang diperoleh melalui suatu

rangkaian kegiatan eksplorasi, yaitu berupa :


a. Tipe bijih,
b. Lingkungan geologi batuan induk, berupa :
Umur,
Tatanan tektonik,
Tipe batuan induk,
Hubungan dengan struktur geologi (mikroskopis dan megaskopis),
Hubungan dengan gejala-gejala anomali geokimia dan ciri-ciri alterasi,
Aliran fluida dalam batuan induk,
Sejarah metamorfik (mempengaruhi/tidak mempengaruhi badan bijih)
Tanda-tanda sifat geofisika yang dapat dimanfaatkan.
c. Pendekatan realistik dari kadar,
d. Kondisi dan sifat mineralogi bijih,
e. Ukuran (geometri) dan jumlah (kuantitas) endapan.

2.

Pengetahuan tentang proses-proses fisika dan kimia yang menyertai peristiwa

pengkonsentrasian suatu logam/endapan/mineral, termasuk kondisi iklim, karena kondisi iklim


yang berbeda pada skala waktu geologi, dapat memungkinkan adanya perbedaan dalam
karakteristik geologi permukaan, geofisika, dan geokimia.

3.

Pemahaman untuk dapat menghasilkan (mengembangkan) suatu bentuk pemikiran lateral

dari pengetahuan konseptual (teoritis) terhadap karakteristik suatu endapan yang dicari, yang
sebelumnya belum diketahui keberadaannya, melalui teknik-teknik (teknologi-metodologi) yang
sesuai dengan karakteristik endapan tersebut.

2.2 Mengapa eksplorasi terdiri dari beberapa tahapan

Eksplorasi mineral adalah proses untuk menemukan ore (konsentrasi mineral2 yang layak secara
komersial) untuk ditambang. Eksplorasi mineral adalah sebuah bentuk pencarian mineral yang
jauh lebih intensif, terorganisir dan profesional dan, meskipun sering menggunakan jasa-jasa
prospeksi, proses eksplorasi mineral secara keseluruhan jauh lebih banyak terlibat.

Tahapan-tahapan eksplorasi mineral


Metode-metode eksplorasi mineral berada pada tahapan-tahapan proses yang berbeda tergantung
pada luas area yang dieksplorasi, maupun kepadatan dan jenis informasi yang dicari. Di samping
eksplorasi ekstra planeter (extraplanetary), di skala terbesarnya adalah sebuah Provinsi mineral
geologi (seperti Provinsi Eastern Goldfields di Australia Barat), yang dapat dibagi menjadi
beberapa Wilayah. Skala yang lebih kecil adalah Prospek2 mineral, yang mengandung beberapa
Cadangan2 mineral.

Skala Provinsi pemilihan area


Pemilihan area adalah langkah krusial dalam eksplorasi mineral secara profesional. Pemilihan
area terbaik dan paling prospektif di kawasan di sebuah daerah mineral, wilayah geologi atau
medan akan membantu membuatnya tidak hanya mungkin untuk menemukan cadangan ore,
tetapi juga untuk menemukannya secara mudah, murah, dan cepat.
Pemilihan area didasarkan pada penerapan teori-teori di balik asal usul ore, pengetahuan
mengenai kemunculan2 ore yang telah diketahui, serta metode formasi mereka, sampai
memahami wilayah geologis melalui studi peta2 geologis untuk menentukan wilayah2 potensial
di mana kelas cadangan ore tertentu yang dicari berada. Seringkali cadangan2 ragam baru dapat
ditemukan dimana membuka peluang untuk menemukan cadangan2 ragam yang mirip di batuan
dan medan yang sebelumnya diperkirakan mandul, yang dapat menghasilkan satu proses
mengelompokkan atas sewa guna usaha2 yang sama dengan pengaturan2 geologi didasarkan
pada model atau metodologi baru ini. Perilaku ini khususnya dengan baik dicontohkan untuk
eksplorasi cadangan2 ragam Olympic Dam, terutama di Australia Selatan dan di seluruh dunia

berdasarkan model2 dengan formasi IOCG, yang menghasilkan semua koinsiden anomali2
gravitasi dan magnetik dalam pengaturan2 yang sesuai yang dipatok untuk eksplorasi. Proses ini
menerapkan ilmu pemodelan basin, struktur geologi, geokronologi, petrologi, dan sejumlah ilmu
geofisika dan geokimia untuk membuat prediksi2 dan menggambar paralel-paralel antara
cadangan ore yang diketahui dan bentuk fisik mereka serta potensi tersembunyi untuk
menemukan sebuah kemiripan didalam area yang telah dipilih.

Pemilihan area juga dipengaruhi oleh komoditas yang diinginkan; eksplorasi emas terjadi dalam
cara yang berbeda dan dalam batuan dan daerah yang berbeda untuk eksplorasi minyak atau gas
alam, atau bijih besi. Area-area yang prospektif untuk emas mungkin tidak prospektif untuk
logam2 dan komoditas2 lainnya.
Demikian pula, perusahaan dalam ukuran yang berbeda (dalam hal kapitalisasi pasar dan
kekuatan finansial) mungkin melihat cadangan dengan ukuran yang berbeda, atau cadangan
berukuran minimum, tergantung pada keinginan serta kemampuan finansial mereka. Seringkali
perusahaan pertambangan besar tidak akan mencari deposit yang berukuran kurang dari kelas
ukuran tertentu karena cadangan2 yang kecil tidak akan memenuhi kriteria tingkat pengembalian
internal mereka. Hal ini membuat perusahaan2 pertambangan besar melepaskan kembali
cadangan2 ore emas kecil yang mereka temukan, atau mungkin mencegah diri mereka sendiri
memasuki lahan yang dicirikan oleh tipe atau jenis cadangan tertentu. Contohnya, sebuah
perusahaan pertambangan besar tidak akan mencari cadangan nikel ragam Kambalda yang
relatif kecil namun tinggi ongkosnya serta akan mengarahkan upayanya langsung menjelajahi
sebuah cadangan ragam Mt Keith.
Seringkali sebuah perusahaan atau konsorsium yang ingin memasuki eksplorasi mineral
mengadakan riset pasar untuk menentukan apabila sebuah sumber daya di komoditas tertentu
ditemukan, apakah sumber daya tersebut pantas ditambang berdasarkan harga komoditas yang
diproyeksikan dan pertumbuhan permintaan atau tidak. Proses ini juga dapat menginformasikan
pada proses Seleksi Area seperti disebutkan di atas, di mana daerah2 dengan cadangan2 ragam
berukuran kecil akan dikesampingkan berdasarkan keuntungan ekonomis jika cadangan
ditemukan. Hal ini terjadi karena cadangan yang lebih kecil seringkali lebih mahal untuk diolah

dan, karenanya, membawa risiko2 yang lebih besar dari penutupan jika harga komoditas turun
secara signifikan.

Seleksi area juga dapat dipengaruhi oleh penemuan-penemuan sebelumnya, sebuah praktik
bernama kontrol bawah permukaan atau nearology, dan dapat pula ditentukan sebagian oleh
insentif keuangan dan pajak serta sistim tarif negara-negara individu. Peran infrastruktur juga
dapat menjadi penting pada pemilihan area karena ore harus dibawa ke pasar dan biaya
infrastruktur dapat membuat ore terisolasi tidak ekonomis. Hasil akhir dari proses seleksi area
adalah pengelompokan atau pemberitahuan izin eksplorasi yang dikenal sebagai tanah2 sewa
(tenements).

Risiko politis, kedaulatan, serta risiko2 terkait lainnya


Wilayah manapun yang terpilih untuk eksplorasi mineral akan juga membawa bermacam-macam
bentuk resiko kedaulatan dan terkait lainnya; yaitu, risiko yang bahkan jika cadangan layak
secara komersial berada, faktor-faktor sosial, politik, dan lingkungan dapat membuat eksplorasi
dan pengembangan sumber daya mineral tidak dapat dilakukan. Ini adalah bahasan yang
kompleks dan bervariasi yang hanya dijelaskan secara singkat di sini, namun risiko semacam ini
termasuk, tetapi tidak terbatas pada: suatu perubahan dalam jaminan kepemilikan lisensi karena
perubahan hukum, politik, atau faktor-faktor lainnya; perubahan kepemilikan lahan lokal (seperti
deklarasi atas bermacam-macam jenis zona konservasi);
pecahnya kerusuhan sosial dalam sebuah negara atau daerah (termasuk adanya kompetisi sumber
daya mineral oleh penambang2 tradisionel yang mungkin saja beroperasi secara ilegal, atau dari
penolakan politis yang berasal dari organisasi lokal maupun non-lokal, yang dapat atau tidak
dapat diwakili atau didukung secara lokal, namun yang dilawan ialah beberapa atau semua
bentuk pertambangan); risiko bahwa proses eksplorasi dan penilaian mineral yang dianggap
berbagai pihak sebagai bentuk pertambangan (terutama pada daerah yang tidak terbiasa dengan
aktivitas eksplorasi mineral) tanpa adanya kepedulian terhadap dampak sosial dan lingkungan,
(meskipun faktanya eksplorasi mineral secara sederhana merupakan bentuk awal berdampak
rendah dari penilaian ilmiah atas sumber daya mineral suatu bangsa, yang dapat atau tidak dapat

berlanjut pada pertambangan);perubahan pada pemerintahan yang bersifat tidak baik bagi
pengembangan sumber daya mineral atau dalam beberapa kasus bertentangan dengan sebagian
ideologi terhadap pengembangan sumber daya mineral swasta (misalnya bagian dari
nasionalisasi sumber daya secara keseluruhan); prospek bahwa persiapan pengembangan
pertambangan masa depan dapat dianggap terlalu membahayakan lingkungan apabila dilakukan
berarti bahwa sebuah pertambangan, sebagai lawan dari izin eksplorasi, tidak dapat diizinkan;
perubahan pada pajak dan kondisi keuangan lainnya berikut selanjutnya terhadap kondisi2
dimana secara legal pada tempatnya di awal eksplorasi; serta bencana alam seperti gunung
meletus, gempa2 bumi, banjir2, dan lain-lain.
Eksplorasi mineral kadang-kadang juga dilakukan di daerah yang sangat terpencil, di mana
penegak hukum lokal dan proses hukum mungkin tidak konsisten dengan tingkat nasional atau
regional, atau ditegakkan secara tidak efisien, ini berarti bahwa dalam beberapa kasus meskipun
eksplorasi mineral dilakukan sejalan dengan kondisi lisensi yang ditentukan di tingkat nasional,
negara bagian atau lokal, mungkin tidak layak untuk mengeksplorasi atau mengembangkan
cadangan ore oleh karena ketidakmampuan pemerintah lokal, regional atau nasional untuk
menegakkan hukum2 tersebut dengan benar.
Ini mungkin terutama terjadi di negara-negara di mana terdapat elemen2 politik atau gerakan2
separatis, di mana daerah lokal atau regional mungkin menganggap eksplorasi mineral, regulasi
dan pengembangan yang diadministrasikan dan / atau dipaksakan oleh administrasi negara, tidak
diakui atau didukung secara lokal. Manfaat yang diperoleh dari eksplorasi dan pembangunan
mineral tersebut juga dapat dipandang oleh tingkat lokal, benar atau salah, dimana sebagian
besar untuk kepentingan negara yang tidak diakui atau didukung secara lokal, menyulut
perbedaan pendapat politik lokal, meskipun izin eksplorasi yang paling modern dan proyekproyek mineral skala besar secara rutin diharuskan oleh hukum untuk pertama mendapatkan izin
untuk masuk dan menjelajahi daerah dari pemilik tanah lokal yang relevan dan masyarakat,
untuk memiliki perjanjian kompensasi yang tepat di tempat atas segala dampak yang mungkin
terjadi selama eksplorasi dan pengembangan mineral, memiliki program rehabilitasi yang tepat
dan rencana di tempat, dan dengan waktu untuk menegosiasikan kesepakatan tingkat dukungan
dan dana untuk hal-hal seperti sekolah-sekolah lokal dan fasilitas pelatihan, pelayanan medis dan
/ atau rumah sakit, dan berbagai komunitas lokal lainnya dan program budaya, yang dana dan

dukungan umumnya meningkat jika dan ketika cadangan komersial ditemukan. Selain itu,
bahkan di mana keadaan politik dapat diakui dan didukung sepenuhnya secara lokal, mungkin
ada sumber daya pemerintah yang sangat terbatas di daerah yang sangat terpencil untuk
mengelola eksplorasi dan pengembangan mineral secara benar, terutama dalam konteks
kerusuhan sipil yang sudah ada dan ketegangan lokal. Selain itu, di negara-negara dengan tingkat
korupsi yang tinggi endemik, eksplorasi dan pengembangan dapat sangat dibatasi dan semakin
mahal karena berbagai alasan, tetapi sering termasuk birokrasi korup atau tidak efisien di
berbagai tingkat lokal dan nasional.
Karena faktor2 risiko yang banyak dan beragam ini, banyak negara berkembang (yang mungkin
tidak memiliki sumber daya keuangan atau teknologi untuk mengeksplorasi atau
mengembangkan sumber daya mineral bangsa mereka sendiri) sering dianggap sebagai tempat
politik berisiko untuk melakukan eksplorasi mineral yang mahal dan berisiko, karena kondisi
hukum, ekonomi dan sosial, (serta kadang-kadang juga kurangnya infrastruktur yang ada),
mungkin tidak menguntungkan atau stabil dalam jangka panjang untuk membawa penemuan
sumber daya ke dalam pengembangan, yang mengarah ke tren yang berbeda terhadap eksplorasi,
pengembangan, dan produksi sumber daya mineral yang lebih kuat, dan akhirnya ekspor sumber
daya mineral di negara-negara maju, dan dengan demikian juga GDP yang lebih tinggi per kapita
dan ketimpangan besar antara ekonomi yang lebih berkembang dan kurang berkembang. Hal ini
sebagian merupakan cerminan dari distribusi tidak teratur secara alami dari sumber daya mineral
itu sendiri, tetapi juga sebagian karena perbedaan tingkat dari eksplorasi dan pengembangan
sumber daya mineral antara negara yang berbeda, serta dalam beberapa kasus-terutama di
negara-negara berkembang dengan tingkat korupsi endemik yang tinggi dimana dana yang
diperoleh melalui eksplorasi dan pengembangan sumber daya mineral dapat secara ilegal
tersedot dan dialihkan, seringnya kepada mereka yang berkuasa di negara-negara miskin di mana
tingkat korupsinya tinggi.
Di atas faktor2 risiko yang terkait dengan kedaulatan ini, ada juga berbagai risiko2 'pasar' yang
terlibat dengan eksplorasi mineral, seperti penurunan permintaan untuk komoditas tertentu yang
mungkin terjadi selama bertahun-tahun yang dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah
cadangan, yang mungkin akan membuat sebuah cadangan ekonomis formal yang 'layak', menjadi
tidak ekonomis. (Ini sering dihadapin oleh perusahaan eksplorasi dan pertambangan dengan

berusaha untuk mengembangkan deposit menggunakan proses perlindungan nilai keuangan


(financial hedging), yaitu, setuju untuk menjual komoditas tertentu pada harga tertentu untuk
jangka waktu tertentu untuk menjamin penurunan harga komoditas, namun ini hanya bisa
'menjamin' penurunan kemauan si pembeli untuk membayar, dan tidak praktis dalam segala
situasi).
Risiko2 'pasar' lainnya termasuk persaingan dari komoditas alternatif atau lebih murah, serta
perubahan dalam budaya atau teknologi yang juga menyebabkan permintaan terhadap berbagai
komoditas turun atau meningkat. Komoditas mineral yang berbeda juga memiliki tingkat2 risiko
eksplorasi yang berbeda dimana sebuah cadangan yang layak komersial itu sebenarnya ada atau
bahkan bisa ditemukan, seperti beberapa cadangan atau ore (terutama emas, perak, dan berbagai
cadangan logam2 dasar lainnya) hanya menunjukkan tanda2 di permukaan yang sangat terbatas
dan mungkin sangat sulit untuk menemukan dalam konsentrasi2 ekonomis bahkan jika mereka
hadir di suatu wilayah atau daerah, yang biasanya tidak ada jaminan, dan untuk beberapa
cadangan komersial, eksplorasi mineral kadang-kadang bisa berlangsung bertahun-tahun
sebelum sebuah cadangan komersial ditemukan.

Hal ini juga tercatat, bahwa teknik2 eksplorasi yang lebih canggih, jika diatur dengan benar,
umumnya jauh lebih sedikit merusak lingkungan dan sosial daripada teknik2 prospek tradisional
(dan pertambangan). Ini juga merupakan topik yang kompleks dan rinci, tetapi mencakup
praktek-praktek seperti penggunaan merkuri (zat yang sangat beracun) untuk mengeksplorasi dan
mengekstraksi emas oleh masyarakat penambang emas (yang tidak digunakan dalam
pertambangan modern atau eksplorasi), bahaya2 dan tingkat kematian yang tinggi terkait dengan
penggalian terowongan2 dan poros2 dengan tangan untuk mengakses zona ore, ventilasi yang
miskin seperti menggali terowongan2 dan poros2 dengan tangan, dan dalam beberapa kasus
tekanan2 fisik bagi pekerja dengan membawa muatan berat ore (misalnya di punggung mereka
sampai pegunungan) dengan periode waktu yang lama.

Menghasilkan Sasaran Skala Regional

Fase menghasilkan sasaran melibatkan penyelidikan geologi melalui pemetaan, geofisika dan
geokimia atau melakukan pengujian intensif geofisika dari geologi permukaan dan bawah
permukaan. Dalam beberapa kasus, misalnya di daerah tertutup oleh tanah, aluvial dan penutup
platform, pengeboran dapat dilakukan secara langsung sebagai mekanisme untuk mendapatkan
sasaran2.

Metode-metode Geofisika
Instrumen2 geofisika memainkan peran besar dalam mengumpulkan data geologi yang
digunakan dalam eksplorasi mineral. Instrumen2 yang digunakan dalam survei geofisika untuk
memeriksa variasi gravitasi, magnetisme, elektromagnetisme (resistivitas dari batuan2) dan
sejumlah variabel lain yang berbeda di daerah tertentu. Metode yang paling efektif dan luas
mengumpulkan data geofisika adalah melalui geofisika udara terbang.
Geiger counters dan scintillometers digunakan untuk menentukan jumlah radioaktivitas. Hal ini
terutama berlaku untuk mencari cadangan ore uranium tetapi juga dapat berguna dalam
mendeteksi anomali radiometrik terkait dengan metasomatisme.
Magnetometer udara digunakan untuk mencari anomali magnetik di medan magnet Bumi.
Anomali2 ini merupakan indikasi konsentrasi mineral magnetik seperti magnetit, pirhotit dan
ilmenit di kerak bumi. Hal ini sering terjadi bahwa anomali magnetik tersebut disebabkan oleh
peristiwa2 mineralisasi dan logam2 terkait.
Penjelajahan geofisika berbasis permukaan bumi dalam tahap pemilihan sasaran adalah lebih
terbatas, karena waktu dan biaya. Penggunaan yang paling luas dari geofisika berbasis
permukaan bumi adalah geofisika elektromagnetik yang mendeteksi mineral konduktif seperti
mineral2 sulfida dalam batuan2 tuan rumah yang lebih resistif.
Lampu2 ultraviolet dapat menyebabkan mineral2 tertentu untuk fluoresensi, dan merupakan alat
kunci dalam prospek untuk mineralisasi tungsten.

Penginderaan jauh

Foto udara adalah sebuah alat penting dalam penilaian petak2 (tenements) eksplorasi mineral,
karena memberikan informasi orientasi kepada si pengeksplorer lokasi2 trek, jalan, pagar,
tempat tinggal, serta kemampuan untuk setidaknya memetakan secara kualitatif terhadap
singkapan2 dan sistematika2 regolith dan tutupan vegetasi di suatu daerah. Fotografi udara
pertama kali digunakan pasca Perang Dunia II dan diadopsi pada tahun 1960 dan seterusnya.
Sejak munculnya citra2 Landsat yang murah dan yang telah diklasifikasikan pada 1970-an dan
awal 1980-an, eksplorasi mineral telah mulai menggunakan citra satelit untuk memetakan tidak
hanya spektrum visual cahaya di atas petak2 (tenements) eksplorasi mineral, tetapi spektrum
yang berada di luar yang dapat dilihat .
Spektroskopi yang berbasis satelit memungkinkan eksplorasi mineral modern, di daerah2 tanpa
penutup dan vegetasi, untuk memetakan mineral2 dan alterasi secara langsung. Perbaikan dalam
resolusi satelit berbasis komersial modern ini juga telah meningkatkan utilitas citra satelit,
misalnya citra satelit GeoEye dapat dihasilkan dengan ukuran 40 cm pixel.

Metode - metode Geokimia


Peran utama geokimia, di sini digunakan untuk menggambarkan pengujian atau media geologi,
yang di eksplorasi mineral adalah untuk menemukan daerah anomali terhadap komoditas yang
dicari, atau unsur-unsur yang diketahui terkait dengan jenis mineralisasi yang dicari.
Eksplorasi geokimia regional secara tradisional melibatkan penggunaan sedimen2 sungai untuk
menargetkan tangkapan2 termineralisasi yang berpotensi. Survei regional dapat menggunakan
sampel berdensitas rendah seperti satu sampel per 100 kilometer persegi. Tindak lanjut survei
geokimia biasanya menggunakan tanah2 sebagai media sampling, mungkin melalui
pengumpulan sampel2 dari sebuah kotak (grid) di atas petak (tenement) atau daerah yang dapat
setuju dengan geokimia tanah. Area2 yang ditutupi oleh tanah yang terangkut, alluvium,
colluvium atau yang telah terlalu banyak terganggu oleh aktivitas manusia (jalan, rel, lahan
pertanian), mungkin perlu dibor hingga kedalaman dangkal untuk pengambilan sampel batuan
dasar yang belum terganggu atau tercemar.

Setelah analisis geokimia dikembalikan, data diselidiki untuk anomali2 (elemen tunggal atau
berbagai elemen) yang mungkin berhubungan dengan keberadaan mineralisasi. Anomali
geokimia sering diperiksa di lapangan terhadap geologi yang tersingkap dan, dalam geokimia
modern, dinormalisasi terhadap jenis regolith dan bentuk lahan, untuk mengurangi efek2
pelapukan oleh cuaca, bahan2 yang terangkut dan bentang alam.
Anomali2 geokimia mungkin lancung atau terkait dengan mineralisasi kadar-rendah atau subkadar. Dalam rangka untuk menentukan apakah hal ini kasusnya, anomali2 geokimia harus dibor
untuk diuji apakah adanya konsentrasi ekonomi mineralisasi, atau bahkan untuk menentukan
mengapa mereka ada di tempat yang mereka ada.
Kehadiran beberapa elemen kimia dapat menunjukkan adanya mineral tertentu. Analisis kimia
batuan2 dan tanaman2 bisa menunjukkan adanya deposit bawah tanah. Sebagai contoh, elemen
seperti arsen dan antimon yang berhubungan dengan deposit emas dan karenanya, merupakan
contoh unsur2 penemu arah (pathfinder). Tunas2 pohon bisa dijadikan sampel untuk elemen2
penemu arah untuk membantu menemukan cadangan2.

Evaluasi sumber daya


Evaluasi sumber daya dilakukan untuk mengukur kadar dan tonase dari sebuah kejadian mineral.
Hal ini dicapai terutama dengan pengeboran untuk mengambil sampel di wawasan prospektif,
urat bijih logam (lode), atau strata di mana mineral yang menarik terjadi.
Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan sebuah kepadatan pengeboran yang cukup untuk
memenuhi standar2 ekonomi dan hukum dari sebuah sumber daya ore. Tergantung pada situasi
keuangan, ukuran cadangan, dan struktur perusahaan, tingkatan detail yang diperlukan untuk
menghasilkan sumber daya ini dan tahap ekstraksi yang bisa dimulai dapat bervariasi; untuk
kemitraan kecil dan usaha swasta non korporasi, diperlukan tingkat rincian yang sangat rendah
sedangkan untuk perusahaan yang membutuhkan ekuitas hutang (pinjaman2) untuk membangun
infrastruktur ekstraksi yang padat modal, ketelitian yang diperlukan dalam estimasi sumber daya
bersifat jauh lebih besar. Untuk perusahaan raksasa kaya yang mengerjakan cadangan ore kecil,

mereka dapat bekerja hanya untuk tingkat yang diperlukan untuk memenuhi penilaian risiko
internal mereka sebelum ekstraksi dimulai.

Estimasi sumber daya mungkin memerlukan pola pengeboran dengan sebuah kotak (grid) yang
telah ditetapkan, dan dalam kasus mineral2 sulfida, biasanya akan memerlukan beberapa bentuk
geofisika seperti pemeriksaan lubang2 bor, untuk menggambarkan secara geofisika kelangsungan
badan ore dalam tanah.

Tujuan evaluasi sumber daya adalah untuk memperluas ukuran deposit dan mineralisasi yang
telah diketahui. Sebuah studi penentuan cakupan sering dilakukan pada cadangan ore selama
tahap ini untuk menentukan apakah mungkin ada cukup ore pada kelas yang memadai untuk
menjamin ekstraksi; bila tidak ada evaluasi sumber daya lebih lanjut, pengeboran mungkin
diperlukan. Dalam kasus lain, beberapa cadangan yang lebih kecil yang tidak ekonomis secara
individu dapat disatukan ke sebuah 'kamp pertambangan' dan diekstraksi bersama-sama.
Eksplorasi lebih lanjut dan pengujian anomali2 mungkin diperlukan untuk menemukan atau
mendefinisikan cadangan2 satelit lainnya.

Definisi cadangan
Definisi cadangan dilakukan untuk mengkonversi sumber daya mineral menjadi cadangan ore
yang merupakan aset ekonomis. Proses ini sama dengan evaluasi sumber daya, namun lebih
intensif dan bersifat teknis, yang bertujuan untuk menghitung statistik kelangsungan kadar dan
massa dari ore nya. Definisi cadangan juga memperhitungkan karakteristik penggilingan dan
ekstraksibilitas nya ore, serta menghasilkan sampel2 massal untuk tes metalurgi, melibatkan
kemampuan penggiligan (crushability), kemampuan mengapung (floatability) , dan parameter2
pemulihan ore lainnya. Definisi cadangan menyertakan penilaian geoteknis dan studi rekayasa
batuan di dalam dan di sekitar cadangan untuk menentukan potensi ketidakstabilan dari metode2
open pit atau tambang di bawah permukaan tanah (underground mining) yang diusulkan. Proses

ini dapat melibatkan sampel2 inti bor berlian untuk mendapatkan informasi struktural atas
kelemahan2 didalam massa batu seperti patahan2 (faults), foliasi2, hubungan2 (joints) dan
pencukuran (shearing).Di akhir proses ini, studi kelayakan dipublikasikan dan cadangan ore
dianggap bernilai ekonomis atau sebaliknya. Tujuan akhir eksplorasi mineral adalah ekstraksi,
benefisiasi, dan penjualan komoditas mineral yang menguntungkan dan bermanfaat.
Metode2 ekstraksi dapat bermacam-macam dan hal tersebut merupakan ilmu insinyur2 yang
yang terlatih pada bidang teknik pertambangan untuk menentukan cara paling aman, berbiaya
efektif, dan efisien dalam menambang badan ore. Eksplorasi dan pengembangan mineral tidak
berhenti pada keputusan untuk menambang. Eksplorasi di tempat2 bekas tambang (brownfields)
dilaksanakan untuk menemukan pengulangan2 dekat-tambang (near-mine), ekstensi2, dan
kelangsungan keberadaan badan ore. Eksplorasi didalam tambang (in-mine) dan pengeboran
untuk kontrol kadar (grade control drilling) adalah perhatian utama pengoperasian tambang dan
dapat menjadi alat yang efektif untuk memberikan nilai tambah pada penambangan yang telah
ada.
Seringkali, pelajaran-pelajaran yang didapatkan dari mempelajari sebuah badan ore yang
terpapar , baik secara empiris maupun ilmiah, adalah sangat berharga bagi ahli geologi dan
geofisika karena mereka dapat melihat bukti konsep mereka serta kesalahan asumsi yang mereka
gunakan dalam pencarian atas badan ore. Itu selalu terjadi bahwa bagian yang tepat dari badan
ore tidak sama persis dengan model yang digunakan untuk menemukannya.

Greenfields vs brownfields
Eksplorasi disebut Greenfields atau Brownfields tergantung pada sejauh mana eksplorasi
sebelumnya telah dilakukan pada tanah2 sewa (tenement) tersebut. Greenfields diartikan sebagai
rumput murni, serta browfields ialah tanah yang telah diinjak berkali-kali. Dalam definisi yang
lebih umum, istilah umum eksplorasi brownfields adalah eksplorasi yang dilakukan di dalam
medan geologis dalam jarak dekat dengan cadangan ore yang diketahui. Greenfields adalah
kebalikannya. Eksplorasi greenfields bersifat sangat konseptual, mengandalkan kekuatan
prediksi model asal usul ore untuk mencari mineralisasi di permukaan bumi yang belum
dijelajahi. Ini bisa saja merupakan wilayah yang pernah dibor untuk komoditas2 lain, tetapi

dengan konsep eksplorasi baru sehingga dianggap prospektif bagi komoditas yang tidak dicari di
sana sebelumnya. Tingkat keberhasilan eksplorasi dan pengembalian investasi bersifat rendah
karena sebuah eksplorasi pada dasarnya merupakan bisnis berisiko. Angka tingkat keberhasilan
bergantung pada komoditas tersebut tapi tingkat penemuan yang baik dapat diukur dalam
industri minyak; ladang minyak super raksasa Prudhoe Bay ditemukan pada sumur kedua belas
di area tersebut. Di dalam cadangan emas sebuah lubang penemuan dapat menjadi salah satu di
seribu dan dalam beberapa komoditas logam dasar, jangkauan tingkat penemuan berkisar antara
seperlima puluh hingga seperseratus.
Eksplorasi greenfields memiliki tingkat penemuan lebih rendah karena geologi nya kurang
dipahami pada saat konsepsi program eksplorasi namun hasilnya bersifat lebih baik karena lebih
mudah untuk menemukan cadangan terbesar pada suatu wilayah di saat lebih awal, dan hanya
dengan usaha yang sedikit lebih banyak, cadangan2 kecil di sekitarnya dapat ditemukan.
Eksplorasi brownfields bersifat rendah risiko karena kondisi geologinya lebih mudah dipahami
dan metodologi eksplorasinya diketahui dengan baik, namun karena kebanyakan deposit besar
sudah ditemukan, imbalannya secara bertahap lebih sedikit.

BAB IV
KESIMPULAN
1. Kegiatan eksplorasi didasarkan pada penelitian terhadap fakta-fakta yangsignifikan yang
merupakan hasil dari suatu atau beberapa proses. Peristiwa-peristiwa pembentukan

mineral (bijih). Oleh para ahli geologi ekonomi dikelompokkan dalam tipe-tipe genetic
endapan (bijih). Selanjutnyamodel-model tersebut digunakan untuk mencari hubungan
antara bijih yang bersangkutan dengan model-model genesa yang telah ada (dikenal)
yang dirasa sesuai.
2. Diperlukannya tahapan dalam eksplorasi dikarenakan dapan mengoptimalkan progress
kerja, sistematika kerja yang baik, data yang lebih terperinci, dan meminimalisir resika
yang biasa terjadi.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Ajar Mata Kuliah Teknik Eksplorasi, Dr.Ir. Sudarto Notosiswoyo, syafrizal,
ST.MT, Mohamad Nur Heriawan, ST.MT. INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ; Bandung.
Coal exploration, Mine Planning and Development, Roy Merritt, 1986
Bahan Galian Industri, Sukandarrumidi, 2004, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai