Makalah Komunikasi Organisasi
Makalah Komunikasi Organisasi
Makalah Komunikasi Organisasi
Oleh :
RISI RISKA DEWI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam menjalin relasi dengan orang lain, kita membutuhkan komunikasi.
Dalam dunia kerja, komunikasi merupakan satu hal yang paling penting dan
menjadi bagian dari tuntutan profisiensi (keahlian). Komunikasi terjadi jika
seseorang ingin menyampaikan informasi kepada orang lain. dan komunikasi
tersebut dapat berjalan baik dan tepat dan jika penyampaian informasi tadi
menyampaikannya dengan patut, dan penerima informasi menerimanya tidak
dalam bentuk distorsi.
Penyebab rusaknya hubungan antar individu dalam suatu organisasi,
misalnya antara manajer atau supervisor dengan karyawan atau di antara
karyawan itu sendiri adalah adanya miskomunikasi yang terjadi. Untuk bisa
berkomunikasi dengan baik dibutuhkan tidak hanya bakat, tapi terutama
kemauan untuk melakukan proses belajar yang kontinu. Keterampilan
berkomunikasi yang baik meliputi kemampuan dasar untuk mengirim dan
menguraikan
sehingga apa yang terjadi dengan pihak lain menjadi sesuatu yang
terabaikan. Dalam organisasi, ada dua komunikasi yang terjadi, yaitu
komunikasi organisasi secara makro dan secara mikro. Komunikasi makro
terjadi antara organisasi tersebut dengan lingkungannya atau dengan
organisasi lainnya. Komunikasi mikro terjadi di dalam organisasi, yaitu
komunikasi yang terjadi diantara para anggota organisasi, antara atasan dan
bawahan, antar para pemimpin, dan antar kelompok kerja atau antar divisi.
Jadi,
komunikasi
organisasi
secara
mikro
merupakan
komunikasi
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adlah untuk mengetahui komunikasi
organisasi, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah tersebut.
C. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah menambahw wawasan dan pengetahuan
bagi penulis sehingga penulis dapat melakukan komunikasi baik dalam
organisasi maupun interpersonal dilapangan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pernyataan,
jumpa
pers,
dan
surat-surat
resmi. Adapun
dalam
tataran
manajemen,
yaitu
mereka
yang
memiliki
akan
rantai skalar- garis otoritas dari atasan ke bawahan, yang bergerak dari
atas sampai ke bawah untuk organisasi; rantai ini, yang diakibatkan oleh
disiplin- ketaatan, aplikasi, energi, perilaku, dan tanda rasa hormat yang
keluar seturut kebiasaan dan aturan disetujui.
menguraikan
adanya
empat
faktor
yang
mempengaruhi
komunikasi dalam unit dan sub-unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang
diperlukan pada tingkat ini adalah komunikasi antara anggota kelompok
seperti :
1. Komunikasi untuk pemberian orientasi dan latihan.
2. Komunikasi untuk melibatkan anggota kelompok dalam tugas kelompok.
3. Komunikasi untuk menjaga iklim organisasi.
4. Komunikasi dalam mensupervisi dan pengarahan pekerjaan.
5. Komunikasi untuk mengetahui rasa kepuasan kerja dalam organisasi.
manusia
dan
memberikan
dasar
logika
untuk
memahami bagaimana orang berorganisasi. Menurutnya, kegiatankegiatan pengorganisasian memenuhi fungsi pengurangan ketidakpastian
dari informasi yang diterima dari lingkungan atau wilayah sekeliling. Ia
menggunakan istilah ketidakjelasan untuk mengatakan ketidakpastian,
atau keruwetan, kerancuan, dan kurangnya predictability. Semua
informasi dari lingkungan sedikit banyak sifatnya tidak jelas, dan aktivitasaktivitas pengorganisasian dirancang untuk mengurangi ketidakpastian
atau ketidakjelasan.
2. Pendekatan budaya. Asumsi interaksi simbolik mengatakan bahwa
manusia bertindak tentang sesuatu berdasarkan pada pemaknaan yang
mereka miliki tentang sesuatu itu. Mendapat dorongan besar dari
antropolog Clifford Geertz, ahli teori dan ethnografi, peneliti budaya yang
melihat makna bersama yang unik adalah ditentukan organisasi.
Organisasi dipandang sebagai budaya. Suatu organisasi merupakan
sebuah cara hidup (way of live) bagi para anggotanya, membentuk
sebuah realita bersama yang membedakannya dari budaya-budaya
lainnya.
Pacanowsky dan para teoris interpretatif lainnya menganggap bahwa
budaya bukan sesuatu yang dipunyai oleh sebuah organisasi, tetapi
budaya adalah sesuatu suatu organisasi. budaya organisasi dihasilkan
melalui interaksi dari anggota-anggotanya. Tindakan-tindakan yang
berorientasi tugas tidak hanya mencapai sasaran-sasaran jangka pendek
tetapi juga menciptakan atau memperkuat cara-cara yang lain selain
perilaku tugas resmi dari para karyawan, karena aktivitas-aktivitas
10
bahwa
kepentingan-kepentingan
perusahaan
sudah
E. Alur Komunikasi
Komunikasi keatas, kebawah, dan menyamping merupakan ciri-ciri arah
dan alur komunikasi organisasional, dan mereka menggambarkan saluran
komunikasi formal dan informal. Alur komunikasi diatur di dalam organisasi.
Ada secara eksplisit dan implisit pembatas pada siapa dapat berkomunikasi,
dengan cara bagaimana, tentang apa, dan untuk tujuan apa.
Jaringan komunikasi organisasi merupakan suatu struktur saluran
dimana informasi melewatinya dari individu satu ke individu lainnya. Jaringan
tersebut mengandung alur informasi, dan ia mencerminkan interaksi formal
antar anggota organisasi. Beberapa jaringan yang berbeda beroperasi di
11
dalam organisasi kerja (lihat gambar). Jaringan rantai merupakan suatu pola
komunikasi yang ada pada birokrasi dan organisasi lain dimana terdapat
suatu rantai formal komando.
Informasi melintasi hirarki organisasi baik ke atas maupun ke bawah
dengan pertukaran antara satu orang dan dua orang lainnyasatu diatas
dan satu dibawah posisi seseorang itu sendiri. Bergantung pada ukurannya,
organisasi
mungkin
memiliki
beberapa
rantai
komunikasi
yang
12
13
Para
pimpinan
organisasi
menerima
feedback
tentang
efektifitas
F. Dimensi Komunikasi
Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam
suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran
gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga
pekerjaan dapat berjalan. Empat Dimensi Komunikasi organisasi :
14
yang
berlaku
(procedures
and
practices)
d)
15
16
17
BAB III
PENUTUP
18
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, 2003, A First Look at Communication Theory, McGrraw-Hill Companies
http://akur-stbajia.blogspot.com/2009/04/arti-komunikasi-dalam-sebuahorganisasi.html
Sendjaja, 1994, Teori-Teori Komunikasi, Universitas Terbuka
Susanto, DKK. 2004. Strategi Organisasi. Yogyakarta: Amara Books.
Sutarto. 2006. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Thoha. 2008. Perilaku Organisasi; konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Wayne Pace dan Don F. Faules. 2006. Komunikasi Organisasi; strategi
meningkatkan kinerja perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
19
KATA PENGANTAR
rahmat
hidayah
serta
kekuatan
sehingga
penulis
dapat
yang
telah
banyak
membimbing
dan
memberikan
ilmu
Maret, 2012
Penulis
i
20
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Tujuan Penulisan..........................................................................3
C. Manfaat Penulisan........................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
ii
21