Diagnosis & DD Varikokel (Dreey)

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Diagnosis Varikokel

1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien varikokel merupakan metode yang harus digunakan
untuk mendiagnosis karena mempunyai sensitivitas dan spesifisitas sekitar 70 %
dibandingkan dengan alat diagnostik lainnya.

Penemuan klinis varikokel dapat

dideteksi dengan cara inspeksi dan palpasi. Adapun klasifikasi menurut sistem
tahapan Dubin: (1)
1. Grade 3: terlihat dan dapat dipalpasi waktu istirahat
2. Grade 2: dapat dipalpasi waktu istirahat
3. Grade 1 : dapat dipalpasi dengan cara Valsava maneuver
4. Subklinis: tidak tepalpasi dan terlihat waktu istirahat ataupun dengan Valsava
maneuver tetapi dapat dideteksi oleh USG Doppler
Sewaktu-waktu pemeriksaan fisik tidak meyakinkan atau sulit untuk menunjukkan
penyebab dari varikokel grade ringan, bedah scrotum sebelumnya, obesitas, hidrokel
konkomitan,

atau hipersensitivitas skrotum,maka

studi pencitraan dapat

direkomendasi.(1)
Sebagai sebuah modalitas, USG Doppler dapat menjadi sebuah alat diagnostik
terbaik. USG Doppler memiliki sensitivitas sekitar 50% dan spesifisitas sekitar 90%
dibandingkan pemeriksaan fisik.(1)
2. Pemeriksaan Laboratorium
Jika temuan pada pemeriksaan klinis menunjukan hasil yang samar-samar, highresolution color-flow Doppler ultrasonography merupakan metode diagnostik pilihan.
Ketika temuan pemeriksaan klinis yang samar-samar, resolusi tinggi warna-aliran
Doppler ultrasonografi adalah metode diagnostik pilihan.(2)
Color Doppler Ultrasonography (CDU) memiliki sensitivitas 50% dan spesifitas 90%
dibandingkan dengan pemeriksaan fisik.(1)
The Male Infertility Best Practice Policy Committee of the American Urological
Society merekomendasikan bahwa studi pencitraan tidak diindikasikan untuk evaluasi
standar kecuali pemeriksaan fisik memberikan temuan meyakinkan. (2)
Jika pasien memiliki onset varikokel yang mendadak, varikokel kanan sisi tunggal,
atau varikokel yang tidak dapat direduksi dalam posisi terlentang, perlu
dipertimbangkan kemungkinan kondisi patologi retroperitoneal (misalnya, karsinoma
sel ginjal) sebagai penyebab kompresi vena spermatika. Kemudian lakukan diselidiki
lebih lanjut dengan ultrasonografi atau CT scan yang sesuai sebelum mengoreksi
varikokel. (2)
Meskipun diagnosis varikokel dapat dibantu dengan berbagai metode (misalnya,
veenografi, radionuklida angiografi, termografi, ultrasonografi), perawatan standar

terkini yaitu dengan menggunakan resolusi tinggi aliran-warna ultrasonografi Doppler


(high-resolution color-flow Doppler ultrasonography). (2)
High-resolution real-time scrotal ultrasonography menggunakan 7-10 MHz
penyelidikan mendefinisikan varikokel sebagai struktur tubular berongga yang
tumbuh setelah manuver Valsava.
Aliran-warna Doppler ultrasonografi menunjukkan aspek anatomi dan fisiologis
varikokel dengan menggunakan real-time ultrasonografi dan denyutan Doppler dalam
scan yang sama. Warna sinyal mengidentifikasi aliran darah dan arahnya didalam
varikokel. Karakteristik arus balik varikokel dikonfirmasi oleh aliran augmentasi yang
terus-menerus dalam area aliran berwarna; aliran yang berubah warna (yaitu, warna
sebalikanya) pada pencitraan real-time.

Meskipun definisi ukuran yang tepat masih kontroversial, sebagian besar ahli bedah
menganggap varikokel menjadi vena dengan diameter 3 mm atau lebih besar saat
pasien sedang beristirahat.

McClure et al mendefinisikan varikokel sebagai

kemunculan 3 atau lebih pembuluh darah, dengan salah satu memiliki diameter
minimal 3 m saat istirahat atau peningkatan diameter vena dengan manuver Valsava.
Pencil Probe Doppler (9 MHZ) merupakan alat yang murah yang mungkin berguna
dalam membantu mendiagnosis varikokel. Pemeriksaan harus dilakukan saat pasien d
berdiri dan aliran mendadak dalam vena yang diproduksi oleh refluks darah harus
didengar di bawah Valsava manuver. Meskipun sederhana, metode ini juga terbukti
positif pada pria menyembunyikan subklinis varikokel. Miyaoka dan Esteves
menganjurkan untuk menggunakan pensil penyelidikan Doppler untuk menilai
varikokel subklinis pada sisi kontralateral pada pasien yang sudah memiliki dilatasi
klinis untuk memutuskan untuk perbaikan bedah bilateral atau tidak.(1)

Diagnosis Banding
1. Hidrokel
Cairan pada tunika vaginalis di skrotum sekitar testis, bersifat diafan (tembus
cahaya), pada transiluminasi. Hidrokel dapat disebabkan oleh rangsangan patologik
seperti radang atau tumor testis. Hidrokel dapat dikosongkan dengan punksi tetapi
sering kambuh kembali. (3)

2. Hernia Inguinal
Hernia inguinalis adalah proses masukya usus ke dalam kanalis inguinalis yang
terjadi karena kegagalan dari tiga mekanisme sebagai berikut: (3)
a. Kanalis inguinalis yang berjalan miring
b. Struktur otot oblikus internus abdominis yang menutup anulus inguinalis
internus ketika berkontraksi
c. Fascia transversa kuat yang menutupi trigonum Hasselbach yang umumnya
hampir tidak berotot.
Faktor yang dipandang berperan adalah adanya prosesus vaginalis yang terbuka,
peninggian tekanan di dalam rongga perut dan kelemahan otot dinding perut karena
usia. Hernia ini harus dibenakan dari hidrokel atau elephantiasis skrotum. Testis
yang teraba dapat dipakai sebagai pegangan untuk membedakannya. (3)
Diagnosis ditegakkkan atas dasar benjolan yang dapat direposisi atau tidak dapat
direposisi, atas dasar tidak adanya pembatasan jelas di sebelah kranial dan adanya
hubungan ke kranial melalui anulus eksternus. (3)
3. Spermatokel

Spermatokel adalah sumbatan yang terjadi pada tubulus di rete testis atau pada kaput
epididimis yang berbentuk kista. Kista membesar dan berisi cairan seperti susu yang
di dalamnya terdapat sperma. Berlokasi pada kutub superior testis dan kaput
epididimis, spermatokel teraba lunak dan berfluktuasi dan bersifat traniluminasi. (4)

Referensi
1. Miyaoka Ricardo. A Critical Appraisal on the Role of Varicocele in Male
Infertility. [online] 2012 Sept 26. [cited on 2013 September 10]. Available
from:URL:
http://www.hindawi.com/journals/au/2012/597495/
2. White Wesley M, et al. Varicocele workup. [online] 2012 May 3. [cited on 2013
September 10]. Available from: URL :
http://emedicine.medscape.com/article/438591-workup
3. Ilmu Bedah (hal.624-5,915)
4. CURRENT DIAGNOSIS LANGE (Punya ELLA)

Anda mungkin juga menyukai