Makalah Haji Dan Umrah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

TUGAS AGAMA

HAJI dan UMRAH

OLEH :
ANNISA SHAHIRA
IB
AKADEMI FARMASI DWI FARMA
BUKITTINGGI
TP : 2013 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang HAJI dan UMRAH tepat
pada waktunya.
Tidak lupa pula shalawat beriringan salam tak lupa pula kita sampaikan kepada arwah
junjungan kita yakni nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kebodohan sampai kealam yang berilmu pengetahuan yang kita rasakan seperti saat sekarang ini.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Zulefendi sebagai guru bidang studi
agama islam yang telah membimbing dalam pebuatan makalah ini.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang
tepat atau menyinggung perasaan pembaca.. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua. Amiin Ya Rabb

Bukittinggi,

Oktober 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi.... ii
BAB I
Pendahuluan
1.1.

Latar Belakang...

1
1.2. Rumusan Masalah.1
1.3.
Tujuan...
1
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian Haji dan Umrah beserta dalilnya. . 2 - 3
2.2 Fungsi dan Tujuan Haji dan Umrah...4 - 5
2.3 Tata Cara Haji dan Umrah.. ...5 - 13
2.5 Hikmah Haji dan Umrah. 13 - 14
BAB III
Kesimpulan dan Penutup.iii
Daftar Pustaka..vi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Haji dan umrah adalah salah satu ibadah dalam agama islam. Yang merupakan rukun iman

yang kelima. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan
menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta Dalam
mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk mencapai Baitullah, dengan
segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak keluarga dengan satu
tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.
Untuk memperdalam pengetahuan kita, penulis mencoba memberi penjelasan secara singkat
mengenai pengertian haji dan umrah, tujuan yang ingin kita capai dalam haji dan umrah, dasar
hukum perintah haji dan umrah, syarat, rukun dan wajib haji dan umrah serta hal-hal yang dapat
membatalkan haji dan umrah.
1.2.

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan dalil tentang haji dan umrah ?
2. Bagaimana fungsi dan tujuan dari haji dan umrah ?
3. Bagaimanakah tata cara haji dan umrah ?
4. Apa hikmah dari haji dan umrah ?

1.3.

Tujuan Penulisan Makalah


1. Dapat mengetahui pengertian dan dalil tentang haji dan umrah
2. Dapat merasakan fungsi dan tujuan dari haji dan umrah
3. Dapat mengamalkan apa saja tata cara haji dan umrah
4. Mengetahui hikmah dari haji dan umrah tersebut

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji dan Umrah


Haji (Bahasa Arab: ;transliterasi: Hajj) adalah rukun (tiang agama) Islam yang
kelima setelah syahadat, salat, zakat dan puasa.
Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum
muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan
melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu
yang dikenal sebagai musim haji (bulan Zulhijah).
Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengunjungi.

[1]

Menurut

etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan
menyengaja. Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat
tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula.
Umrah (bahasa Arab: )adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam.
Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan
beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.
Pada istilah teknis syari'ah, Umrah berarti melaksanakan Tawaf di Ka'bah dan Sa'i
antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari Miqat. Sering
disebut pula dengan haji kecil.
Dalil tentang Haji dan Umrah
Surat Ali Imron (3) ayat 96 - 97:



Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah
Baitullah di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
(QS. Ali Imran: 96)

Surat Al Baqarah:197






(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan
niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan
berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa
kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal
adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (QS. Al
Baqarah:197).
Surat Al-Hajj : 27



Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang
kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap
penjuru yang jauh, (QS. Al-Hajj : 27)
Surat Al-Hajj : 28





supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut
nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada
mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian
lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. (QS. Al-Hajj : 28)
B. Fungsi dan Tujuan Haji dan Umrah
Fungsi ibadah haji maupun umrah antara lain adalah sebagai berikut:

1. Gugur kewajiban, artinya bagi jemaah haji sudah gugur kewajiban sebab kewajiban haji
hanya sekali selama hidup.
2. Mempererat persaudaraan, sebab kita dapat bertemu sesama Muslim dari berbagai dunia.
3. Mengenal tempat-tempat sejarah, seperti Kakbah , Bukit Safa dan Marwah, Sumur Zamzam, serta kota Mekkah, Madinah, dan Mina.
Tujuan Haji dan Umrah
Al-baqarah 189




Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah
tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; dan bukanlah kebajikan memasuki
rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang
bertakwa. dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada
Allah agar kamu beruntung. (Al-baqarah : 189)



"Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah Dia; mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya
(Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam". (Al-imran : 97)

C. Tata cara Haji dan Umrah


Syarat-Syarat Melakukan Haji

1. Islam
Beragama Islam merupakan syarat mutlak bagi orang yang akan melaksanakan
ibadah haji dan umrah. Karena itu orang-orang kafir tidak mempunyai kewajiban haji
dan umrah. Demikian pula orang yang murtad.
2. Baligh
Anak kecil tidak wajib haji dan umrah. Sebagaimana dikatakan oleh nabi Muhammad
SAW Kalam dibebaskan dari mencatat atas anak kecil sampai ia menjadi baligh,
orang tidur sampai ia bangun, dan orang yang gila sampai ia sembuh.
3. Berakal
Orang yang tidak berakal, seperti orang gila, orang tolol juga tidak wajib haji.
4. Merdeka
Budak tidak wajib melakukan ibadah haji karena ia bertugas melakukan kewajiban
yang dibebankan oleh tuannya. Padahal menunaikan ibadah haji memerlukan waktu.
Disamping itu budak itu termasuk orang yang tidak mampu dari segi biaya, waktu
dan lain-lain.
5. Mampu (Istithaah)
Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dalam hal kendaraan, bekal,
pengongkosan, dan keamanan di dalam perjalanan.
Pengertian mampu itu ada 2 macam :
Mampu mengerjakan haji dengan sendirinya, dengan beberapa syarat sebagai berikut:

Mempunyai bekal yang cukup untuk pergi ke mekah dan kembalinya.


Ada kendaraan yang pantas dengan keadaannya, baik kepunyaan

sendiri ataupun dengan jalan menyewa.


Aman perjalanannya. Artinya dimasa itu biasanya orang-orang yang

melalui jalan itu selamat sentosa.


Syarat wajib haji bagi perempuan, hendaklah ia berjalan bersama-sama
dengan mahramnya, bersama-sama dengan suaminya, atau bersamasama dengan perempuan yang dipercayai.

Rukun-rukun Ibadah Haji dan Umrah


Rukun haji dan umrah merupakan ketentuan-ketentuan/perbuatan-perbuatan yang wajib
dikerjakan dalam ibadah haji apabila ditinggalkan, meskipun hanya salah satunya, ibadah haji
atau umrahnya itu tidak sah. Adapun rukun-rukun haji dan umrah itu adalah sebagai berikut :

1. Ihram
Melaksanakan ihram disertai dengan niat ibadah haji dengan memakai pakaian
ihram.Pakaian ihram untuk pria terdiri dari dua helai kain putih yang tak terjahit dan
tidak bersambung semacam sarung. Dipakai satu helai untuk selendang panjang serta satu
helai lainnya untuk kain panjang yang dililitkan sebagai penutup aurat. Sedangkan
pakaian ihram untuk kaum wanita adalah berpakaian yang menutup aurat seperti halnya
pakaian biasa (pakaian berjahit) dengan muka dan telapak tangan tetap terbuka.
2. Wukuf di Padang Arafah
Yakni menetap di Arafah, setelah condongnya matahari (ke arah Barat) jatuh pada hari
ke-9 bulan dzulhijjah sampai terbit fajar pada hari penyembelihan kurban yakni tanggal
10 dzulhijjah.
3. Thawaf
Yang dimaksud dengan Thawaf adalah mengelilingi kabah sebayak tujuh kali, dimulai
dari tempat hajar aswad (batu hitam) tepat pada garis lantai yang berwarna coklat, dengan
posisi kabah berada di sebelah kiri dirinya (kebalikan arah jarum jam).
(kumpulanmakalahpai haji)
Macam-macam Thawaf

Thawaf Qudum : yakni thawaf yang dilaksanakan saat baru tiba di Masjidil Haram

dari negerinya.
Thawaf Tamattu : yakni thawaf yang dikerjakan untuk mencari keutamaan (thawaf

sunnah)
Thawaf Wada : yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan Makkah

menuju tempat tinggalnya.


Thawaf Ifadhah (thawaf rukun) : yakni thawaf yang dikerjakan setelah kembali dari

wukuf di Arafah. Thawaf Ifadhah merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji.
Thawaf nazar.
Thawaf sunnat.

4. Sai antara Shafa dan Marwah


Sai adalah lari-lari kecil sebayak tujuh kali dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di
bukit Marwah yang jaraknya sekitar 400 meter.Sai dilakukan untuk melestarikan
pengalaman Hajar, ibunda nabi Ismail yang mondar-mandir saat ia mencari air untuk

dirinya dan putranya, karena usaha dan tawakalnya kepada Allah, akhirnya Allah
memberinya nikmat berupa mengalirnya mata air zam-zam.
Dalam sai harus diperhatikan ketentuan-ketentuan berikut :

Sai mesti dilakukan setelah melakukan thawaf, sebagaimnana yang dicontohkan

Nabi.
Tartib, dimulai dari shafa. Jabir meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, Kita mulai
dari tempat yang Allah memulai dengan-Nya, dan beliau memulai dari shafa

hingga selesai dari sainya di Marwah.


Sai mesti dilakukan tujuh kali dengan ketentuan bahwa perjalanan dari shafa ke
Marwah dihitung satu kali, dan berikutnya dari Marwah ke shafa pun demikian.

5. Tahallul
Tahallul adalah menghalalkan pada dirinya apa yang sebelumnya diharamkan bagi
dirinya karena sedang ihram. Tahallul ditandai dengan memotong rambut kepala
beberapa helai atau mencukurnya sampai habis (lebih afdol)
6. Tertib Berurutan
Sedangkan Rukun dalam umrah sama dengan haji yang membedakan adalah dalam
umrah tidak terdapat wukuf.
Wajib Haji dan Umrah
Wajib haji dan umrah adalah ketentuan-ketentuan yang wajib dikerjakan dalam ibadah haji
dan umrah tetapi jika tidak dikerjakan haji dan umrah tetap sah namun harus mambayar dam atau
denda.

Adapun Wajib-wajib haji adalah


1. Ihram dari miqat
Dalam melaksanakan ihram ada ketentuan kapan pakaian ihram itu dikenakan dan dari
tempat manakah ihram itu harus dimulai. Persoalan yang membicarakan tentang kapan
dan dimana ihram tersebut dikenakan disebut miqat atau batas yaitu batas-batas
peribadatan bagi ibadah haji dan atau umrah.

Macam-macam miqat menurut Fah-hul Qarib


a. Miqat zamani (batas waktu)
pada konteks (yang berkaitan) untuk memulai niat ibadah haji,adalah bulan Syawal,
Dzulqadah dan 10 malam dari bulan dzilhijjah (hingga sampai malam hari raya
qurban). Adapun (miqat zamani) pada konteks untuk niat melaksanakan Umrah
maka sepanjang tahun itu, waktu untuk melaksanakan ihram umrah.
b. Miqat makany (batas yang berkaitan dengan tempat)
untuk dimulainya niat haji bagi hak orang yang bermukim (menetap) di negeri
makkah, ialah kota makkah itu sendiri. Baik orang itu penduduk asli makkah, atau
orang perantauan. Adapun bagi orang yang tidak menetap di negeri makkah, maka :

Orang yang (datang) dari arah kota Madinah as-syarifah, maka miqatnya ialah

berada di (daerah) Dzul Halifah.


Orang yang (datang) dari arah negeri Syam (syiria), Mesir dan Maghribi,

maka miqatnya ialah di (daerah) Juhfah.


Orang yang (datang) dari arah Thihamatil Yaman, maka miqatnya berada di

daerah Yulamlam.
Orang yang (datang) dari arah daerah dataran tinggi Hijaz dan daerah dataran

tinggi Yaman, maka miqatnya ialah berada di bukit Qaarn.


Orang yang (datang) dari arah negeri Masyrik, maka miqatnya berada di desa
Dzatu Irq

Ketentuan tempat (tempat makani) :

Makkah, miqat (tempat ihram) orang yang tinggal di makkah, berarti orang yang

tinggal di makkah hendaklah ihram dari rumah masing-masing.


Zul-hulaifah, miqat (tempat ihram) yang datang dari pihak madinah dan negeri-

negeri sejajar dengan madinah.


Juhfah, miqat (tempat ihram) orang yang datang dari sebelah syam, mesir, dan
negeri-negeri yang sejajar dengan negeri-negeri tersebut. Juhfah nama suatu

kampung di antara makkah dan madinah, kampung itu sekarang telah rusak (roboh),

kampung yang dekat kepadanya ialah : Rabigh.


Yalamlam (nama suatu bukit dari beberapa bukit tuhamah). Bukit ini, miqat orang
yang datang dari sebelah yaman, india, indonesia, dan negeri-negeri yang sejalan

dengan negeri-negeri tersebut.


Qarnu (nama sebuah bukit, jauh dari makkah kira-kira 80,640 km). Bukit ini, miqat
orang yang datang dari sebelah Najdil-Yaman dan Najdil-hijaz dan orang-orang

yang datang dari negeri-negeri yang sejalan dengan itu.


Zatuirqain (nama kampung yang jauhnya dari makkah kira-kira 80,640 km).
Kampung ini, miqat orang yang datang dari iraq dan negeri-negeri yang sejalan
dengan itu.

2. Melempar Jumrah
Wajib haji yang ketiga adalah melempar jumrah Aqabah, yang dilaksanakan pada tanggal
10 Dzulhijjah, sesudah bermalam di Mudzalifah. Jumrah sendiri artinya bata kecil atau kerikil,
yaitu kerikil yang dipergunakan untuk melempar tugu yang ada di daerah Mina. Tugu yang ada
di Mina itu ada tiga buah, yang dikenal dengan nama jamratulAqabah, Al-Wustha, dan ashShughra (yang kecil). Ketiga tugu ini menandai tepat berdirinya Ifrit (iblis) ketika menggoda
nabi Ibrahim sewaktu akan melaksanakan perintah menyembeliih putra tersayangnya Ismail a.s.
di jabal-qurban semata-mata karena mentaati perintah Allah SWT.
Di antara ketiga tugu tersebut maka tugu jumratul Aqabah atau sering juga disebut sebagai
jumratul-kubra adalah tugu yang terbesar dan terpenting yang wajib untuk dilempari dengan
tujuh buah kerikil pada tanggal 10 Dzulhijjah.
3. Mabit di Mudzalifah
Wajib haji yang kedua adalah bermalam (mabit) di mudzalifah pada malam tanggal 10
Dzulhijjah, sesudah menjalankan wuquf di Arafah.
4. Mabid di Mina
Wajib haji keempat adalah bermalam (mabid) di mina pada hari Tasyrik, yaitu pada tanggal
11, 12, 13 Dzulhijjah.
5. Thawaf Wada

Thawaf Wada yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan Makkah menuju
tempat tinggalnya
Sedangkan wajib umrah adalah sebagai berikut:
a. Ihram dari tempat yang telah ditentukan (miqat makani). Sedang miqat zamaninya tidak
ditentukan karena ibadah umrah dapat dikerjakan sepanjang tahun.
b. umrah atau haji.
SUNNAH, LARANGAN DAN DAM
Sunnah haji :
1. Diantara sunnah haji ialah haji ifrad
Haji ifrad artinya : terpisah, yaitu cara melakukan ibadah haji secara terpisah dari
ibadah umrah dengan mendahulukan ibadah haji.
2. Membaca talbiyah dengan suara yang keras bagi laki-laki, sedangkan bagi wanita
sekadar dapat didengar sendiri. Sunnah membaca talbiyah selama ihram sampai
melempar jumroh aqabah pada hari nahar (hari raya).
Bacaan talbiyah :


Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu,
Aku datang memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, Aku datang memenuhi
panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan milik-Mu,
tiada sekutu bagi-Mu. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Berdoa sesudah membaca talbiyah, meminta keridhoan Allah, surga dan meminta
perlindungan dari siksa neraka.
4. Membaca dzikir waktu thawaf.
5. Shalat dua rakaat setelah mengerjakan thawaf.
6. Memasuki kabah (rumah suci).
Larangan dalam haji
Beberapa larangan dalam haji yaitu :
1. Bersetubuh, bermesra-mesraan, berbuat maksiat, dan bertengkar dalam haji.
2. Dilarang menikah dan menikahkan (menjadi wali).

3. Dilarang memakai pakaian yang di jahit, harum-haruman (minyak wangi), memakai


kain yang di celup, menutup kepala, memakai sepatu yang menutup mata kaki.
Adapun kaum wanita, mereka boleh memakai pakaian yang menutupi seluruh
tubuhnya, kecuali dan kedua telapak tangannya. Yang haram bagi mereka bagi mereka
hanya kaos tangan dan pakaina yang telah di celup dengan celupan yang berbau
harum.
4. Perempuan dilarang menutup muka dan kedua telapak tangan.
5. Dilarang menghilangkan rambut dan bulu badan, memotong kuku selama haji, kecuali
sakit tetapi wajib membayar dam.
6. Dilarang berburu atau membunuh binatang liar yang halal di makan.
Dam
Jenis-jenis Dam yaitu :
1. Dam (denda) karena memilih tamattu atau qiran. Dendanya ialah : menyembelih
seekor kambing (qurban), dan bila tidak dapat menyembelih kurban, maka wajib puasa
tiga hari pada masa haji dan tujuh hari setelah pulang ke negerinya masing-masing.
2. Dam (denda) meninggalkan ihram dari miqatnya, tidak melempar jumrah, tidak
bermalam di muzdalifah dan mina, meninggalkan tawaf wada, terlambat wukuf di
arafah, dendanya ialah memotong seekor kambing kurban.
3. Dam (denda) karena bersetubuh sebelum tahallul pertama, yang membatalkan haji
dan umrah. Dendanya menurut sebagian ulama ialah menyembelih seekor unta, kalau
tidak sanggup maka seekor sapi, kalau tidak sanggup juga, maka dengan makanan
seharga unta yang di sedekahkan kepada fakir miskin di tanah haram, atau puasa sehari
untuk tiap-tiap seperempat gantang makanan dari harga unta tersebut.
4. Dam (denda) karena mengerjakan hal-hal yang di larang selagi ihram, yaitu bercukur,
memotong kuku, berminyak, berpakaian yang di jahit, bersetubuh setelah tahallul
pertama. Dendanya boleh memilih diantara tiga, yaitu menyembelih seekor kambing,
kerbau, puasa tiga hari atau sedekah makanan untuk 6 orang miskin sebanyak 3 sha
(kurang lenih 9,5 liter).
5. Orang yang membunuh binatang buruan wajib membayar denda dengan ternak yang
sama dengan ternak yang ia bunuh.
6. Dam sebab terlambat sehingga tidak bisa meneruskan ibadah haji atau umrah, baik
terhalang di tanah suci atau tanah halal, maka bayarlah dam (denda) menyembelih
seekor kambing dan berniatlah tahallul (menghalalkan yang haram) dan bercukur di
tempat terlambat itu.

Tata Cara umrah


Untuk tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.
2. Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang,
sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada
hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan.
3. Niat umrah dalam hati, ketika sampai di miqot ( batas daerah tanah suci ) sholat sunah
dua rokaat dan mengucapkan Labbaika Allahumma 'umrotan atau Labbaika
Allahumma bi'umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi lakilaki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi
wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka
labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika laka.
4. Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih dahulu sebelum
memasukinya.
5. Sesampai di ka'bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Kemudian menuju hajar aswad
sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan
mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya,
maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar.
6. Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa.
Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka'bah dijadikan berada di sebelah
kiri.
7. Salat 2 raka'at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil
haram dengan membaca surah Al-Kafirun pada raka'at pertama dan Al-Ikhlas pada
raka'at kedua.

8. Sa'i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua
tangan dan mengucapkan Innash shofa wal marwata min sya'aairillah. Abda'u bima
bada'allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian
bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu
laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qodiir. Laa
ilaha illallahu wahdahu anjaza wa'dahu wa nasoro 'abdahu wa hazamal ahzaaba
wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya.
9. Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit Shofa dan Marwah disertai
dengan doa.
10. Sa'i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya
dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
11. Mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas
ujung jari bagi wanita.
12. Dengan demikian selesai sudah amalan umrah
D. Hikmah Haji dan Umrah
Ada beberapa hikmah yang dapat diambil dari pelaksanaan haji dan umrah, baik dari aspek
waktu maupun pelaksanaannya. Di antara hikmah-hikmahnya adalah sebagai berikut :
1. Dalam pelaksanaan ihram, manusia dilatih untuk dapat mengendalikan hawa nafsu,
khususnya syahwat, perbuatan-perbuatan dosa, dan hal-hal yang menyenangkan
dirinya (hedonis).
2. Dalam pelaksanaan thawaf, kabah merupakan simbol monoteisme (tauhid).
Melakukan thawaf disekeliling kabah merupakan simbol bahwa segala usaha kegiatan
hidup manusia didunia ini tidak akan pernah lepas dari pengawasan dan kekuasaan
Allah. Dengan dzikir ketika thawaf yang disertai penghayatan yang mendalam,
diharapkan akan tertanam dalam jiwa orang yang membacanya kesadaran bahwa
manusia itu sangat lemah. Di sini orang akan menganggap bahwa manusia tidak layak
berlaku sombong dan angkuh.

3. Ibadah sai antara Shafa dan Marwah mengingatkan sejarah perjuangan Siti Hajar
ketika mencari air. Ini mengisyaratkan bahwa orang yang haji diharapkan memiliki
etos kerja tinggi, tidak boleh berpangku tangan, mengharap rezeki datang dari langit.
4. Wukuf diarafah bisa disebut sebagai malam perenungan. Arafah sendiri berarti
pengalaman. Maksudnya, orang yang melakukan haji dan umrah diharapkan dapat
mengenal jati dirinya, menyadari segala kesalahannya dan bertekad untuk tidak
mengulanginya.
5. Melempar jumrah terkait erat dengan kisah ibrahim ketika melempar setan. Hal ini
dimaksudkan agar orang yang melakukan haji dan umrah memiliki tekad dan
semangat untuk tidak terbujuk rayuan setan yang merusak dunia ini.
6. Bermalam di mina dan muzdalifah dan diistilahkan malam istirahat dari rangkaian
ibadah haji. Disini orang dapat memulihkan kondisi yang sangat lelah. Ini sebagai
isyarat bahwa manusia memerlukan waktu istirahat dalam hidup ; tidak selamanya
bekerja sampai tidak ingat menjaga kondisi badan.
7. Dalam tahallul terkadang ajaran agar manusia mampu mengendalikan sifat
pembawaannya. Tahallul diibaratkan sebagai lampu hijau yang mengisyaratkan
kendaraan boleh berjalan kembali setelah untuk sementara diharuskan berhenti.
8. Khusus untuk ibadah umrah, ibadah ini memberi kesempatan yang sangat leluasa
kepada kaum muslimin untuk mengunjungi kabah karena waktunya tidak ditentukan

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Menurut istilah syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk
melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Pada istilah teknis syari'ah, Umrah berarti
melaksanakan Tawaf di Ka'bah dan Sa'i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang
diambil dari Miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.
Fungsi ibadah haji maupun umrah antara lain adalah sebagai berikut:
4. Gugur kewajiban, artinya bagi jemaah haji sudah gugur kewajiban sebab kewajiban haji
hanya sekali selama hidup.
5. Mempererat persaudaraan, sebab kita dapat bertemu sesama Muslim dari berbagai dunia.
6. Mengenal tempat-tempat sejarah, seperti Kakbah , Bukit Safa dan Marwah, Sumur Zamzam, serta kota Mekkah, Madinah, dan Mina.

SARAN
Maka dari itu saudara sekalian kita harus adil terhadap kelebihan rezki yang kita terima
dari Allah SWT, serta kekuatan iman dan rohani maka hendaknya kita menunaikan ibadah haji .
Sungguh Allah maha kuasa, maha sempurna dan maha mengetahui atas keadaan hambaNya.
Alangkah meruginya mereka yang tidak mau menyadari dan tidak mau melihat keajaiban zakat
ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/282/bab-i-pengertian-haji-dan-umrahserta-keutamaannya/

http://informsss.blogspot.com/2013/04/pengertian-haji-dan-umrah.html
http://wawashahab.wordpress.com/tag/fungsi-ibadah-haji-dan-umrah/
http://ujungkulon22.blogspot.com/2012/02/ibadah-haji-dan-umrah.html
http://kejarkaya.com/cara-kaya/85-apa-maksud-a-tujuan-ibadah-haji
http://irmafitroturrohmah.blogspot.com/2012/12/makalah-pai-haji-dan-umrah.html
http://irmafitroturrohmah.blogspot.com/2012/12/makalah-pai-haji-dan-umrah.html
http://wawashahab.wordpress.com/tag/fungsi-ibadah-haji-dan-umrah/

Anda mungkin juga menyukai