Tugas Makalah Siklus Rankine 1
Tugas Makalah Siklus Rankine 1
Tugas Makalah Siklus Rankine 1
SIKLUS RANKINE
Disusun Oleh :
Nama
NIM
:141.33.1038
Jurusan
Pump
Boiler
Turbine
Condenser
Fluida kerja berupa air jenuh pada kondensor dikompresi pompa sampai masuk
boiler atau ketel uap. Dari proses kompresi pada pompa terjadi kenaikan temperatur
kemudian didalam boiler air dipanaskan. Sumber energi panas berasal dari proses
pembakaran atau dari energi yang lainya seperti nuklir, panas matahari, dan lainnya.
Uap yang sudah dipanaskan di boiler kemudian masuk turbin. Fulida kerja
mengalami ekspansi sehingga temperatur dan tekanan turun. Selama proses ekspansi
pada turbin terjadi terjadi perubahan dari energi fluida menjadi energi mekanik pada
sudu-sudu menghasilkan putaran poros turbin. Uap yang keluar dari turbin kemudian
dikondensasi pada kondensor sehingga sebagian besar uap air menjadi mengembun.
Kemudian siklus berulang lagi.
Cairan yang meninggalkan kondensor pada 1 dipompa dari tekanan londensor ke
tekanan boiler maka kesetimbangan massa dan energi:
W p
=h2h1
m
Dimana
W p
m
(1)
Fluida kerja suatu siklus seperti air meninggalkan pompa pada 2 disebut boiler
feedwater dipanaskan sampai saturasi dan diuapkan di dalam boiler. Dari keadaan 2
sampai 3, kesetimbangan lju massa dan energi:
Q
=h3h2
m
Dimana
(2)
adalah laju heat transfer dari sumber energi ke fluida kerja per unit
V V 2
0=QCV W t + m
h3 h4 + 1
+ g(z 3z 4 )
2
(3)
Atau:
Dimana
W t
=h3 h4
m
(4)
W t
m
adalah laju
Dimana
Qout
m
adalah laju energi yang ditransfer oleh panas dari fluida kerja ke air
banyak terjadi pada peralatan. Pada turbin karena proses ekspansi uap air pada sudusudu dan rumah turbin banyak kehilangan panas. Kebocoran uap juga mengibatkan
kerugian yang tidak bisa diremehkan, biasanya terjadi didalam turbin. Karena sebabsebab tersebut mengakibatkan efisiensi menjadi turun.
Dimana:
2a & 4a menyatakan keadaan yang sebenarnya pada turbin dan pompa
2a & 4s menyatakan keadaan isentropik.
E Analisa Energi dan Efisiensi Pada Siklus Rankine
Analisis energi ini dilihat dari tiap komponen (alat-alat) yang terdapat pada siklus
Rankine dengan menggunakan asumsi bahwa komponen-komponen tersebut bekerja
pada aliran steady. Persamaan energi untuk sistem yang alirannya steady yaitu:
E = m(h+Ep+Ek)i m(h+Ek+Ep)e + Q W
0 = hi he + Q W
Q - W = he hi
Persamaan energi untuk masing-masing komponen dapat ditulis:
Pompa (Q = 0) Wpompa,in = h2 h1
Boiler (W = 0) Qin = h3 h2
Turbin (Q = 0) Wturb,out = h3 h4
Condenser (W = 0) Qout = h4 h1
W net
Q
=1 out
Q
Q
F Parameter desain
Untuk membuat sistem siklus Rankine dengan efisiensi termal yang baik serta
untuk menghindari penyimpangan siklus lain, dalam mendesain sistem siklus
Renkine harus memperhatikan parameter-parameter berikut:
1. Tekanan Minimum Kondensor
Dengan menurunkan tekanan minimum akan meningkatkan efisiensi termal dan kerja
spesifik dari siklus, tetapi akan meningkatkan kelembaban pada keluaran turbin,
menimbulkan kebocoran udara, menurunkan efisiensi turbin dan mengerosi turbin.
Batasan tekanan yang dibuat yaitu P < Psat.
2. Temperatur Maksimum Steam
Dengan menaikkan temperatur superheated steam akan meningkatkan kerja spesifik,
dan menurunkan kelembaban dalam steam pada keluaran turbin.
Batasan dari
Daftar Pustaka
Culp, Archie W. 1987. Principles of Energy Conversion. McGraw-Hill, Inc:
Singapore
http://mesin.ub.ac.id/diktat_ajar/data/03_a_termo2.pdf
http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/0690b1520a531271082a51f1fe0f175798
4802cb.pdf
http://www.scribd.com/doc/50624255/buku-ajar-mesin-konversi-energi