Dermato Fibroma

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

DERMATOFIBROMA2

Sinonim : Histiositoma kutis, Histiositoma fibroma, Hemangioma skelerosing


Definisi : Dermatofibroma merupakan nodul derma jinak yang dibentuk oleh proliferasi fokal
fibrolas atau histiosit. Lebih tampak sebagai proses reaktif daripada neoplasma yang sebenarya.
Biasanya berhubungan dengan proliferasi ringan dari epidermis diatasnya.
Epidemiologi : Sering dijumpai pada orang dewasa usia pertengahan, tetapi dapat terjadi pada
semua usia dan wanita lebih banyak dari pada pria
Etiologi : Tidak diketahui, diduga dari proses reaktif terhadap trauma seperti tusukan jarum,
garukan, atau gigitan nyamuk
Manifestasi klinik : Ditandai adanya nodul intrakutan yang lonjong sampai bulat, soliter, dapat
pula multipel, konsistensi keras, berwarna coklat tua kemerahan atau kadang kadang
kekuningan, dengan diameter biasanya kurang dari 1 cm. Permukaannya agak menonjol,
berbentuk kubah, tetapi kadang- kadang tumor akan melekuk ke bawah permukaan kulit dan
melekat erat pada kulit di atasnya,tetapi mudah digerakkan dari jaringan di permukaan lesi dapat
halus atau sedikit kasar dan sedikit berkuama.
Tumor dapat dijumpai pada semua bagian tubuh, namun paling sering dijumpai pada ekstremitas,
khususnya pada permukaan anterior kaki. Secara subyektif tumor ini asimtomatik, tidak ada
perubahan selama perjalanan klinik dan biasanya menetap walaupun kadang-kadang dijumpai
adanya involusi spontan.
Histopatologi : menunjukan gabungan dari fibroblas, kolagen muda, kolagen matur, kapiler, dan
histiosit.
Pada dasarnya dermatofibroma dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu bentuk fibrosa yang
tersusun sebagian besar oleh fibroblas dan kolagen; serta bentuk seluler yang tersusun sebagian
besar oleh figosit yang berupa istiosit. Jarang ditemukan bentuk campuran. Yang sering dijumpai
adalah bentuk fibrosa.Beberapa ahli menambahkan bentuk lain yaitu bentuk vaskuler yang
tersusun sebagian besar oleh kapiler sehingga di kenal sebagai hemangioma sklerosing.
Epidermis di atas lesi mengalami hiperplasi, pemanjangan rete ridge yang reguler dan
hiperpigmentasi sel-sel basal, sehingga perubahan epidermis ini mirip dengan keratosis
seboroika atau epitelioma sel basal.
Sel-sel fibroblas pada dermatofibroma tampak berinti memanjang dengan sitoplasma sangat
sedikit, kebanyakan serabut kolagen masih muda, dan tersusun individual tidak dalam
kelompok. Serabut kolagen ini tersusun berhubungan satu sama lain beranastomosis sehingga
berbentuk seperti anyaman.

Pada dermatofibroma seluler, sel-selnya berinti bulat atau lonjong dan besar serta sitoplasma
yang jelas, kadang kadang dijumpai timbunan lipid atau hemosiderin pada sel sel tersebut
sehingga ditemukan bentuk sel raksasa T outon.
Diagnosis banding : Histiositoma, Leiomioma, Neurofibroma, Keloid, Nevu nevositik
Pengobatan : Pada umumnya lesi tidak memerlukan pengobatan.. Namun bila diperlukan eksisi
atau injeksi steroid lokal.
Prognosis : Baik

Daftar pustaka
2. Silver, SG, HO, VC : Benign Epitheial Tumor in Fitzpatrich T.B, Eisen,A.Z, Wolf K,
Freedbergm IM, Austen, KE; Dermatology in General Medicine, 6 th ed, McGraw-Hill, New
York, 2003, 770-6

Anda mungkin juga menyukai