Latihan Pushover Analisis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

PUSHOVER ANALISIS

1. SISTEM STRUKTUR

2. CROSS SECTION OF STRUKTUR ELEMENT


Beam
: 300 x 600
Coloum
: 450 x 450
Slab Thickness: 12 cm
Slab thickness : 10 cm
3. MATERIAL PROPERTIES
Fc
= 24,9 Mpa = k-300
Modulus Elastisitas, Ec
= 4700 fc = 23452,95 = 23452950 Kn/m2
Angka poison, v
Fy, BJ 40
Fys, BJ 24

= 0,2
= 400 Mpa = 400000 kNm
= 240 Mpa = 240000 kNm

4. LOAD
Beban Mati pada plat
Untuk berat sendiri dari plat sudah dihitung secara otomatis oleh Etabs.
Beban mati tambahan pada plat
Beban spesi setebal 3 cm= 0,03 x 22
= 0,66 kN/m2
Beban Keramik setebal 1 cm= 0,01 x 22
= 0,22 kN/m2
Beban plafond an penggantung
= 0,2 kN/m2
Beban instalasi ME
= 0,25 kN/m2
Total beban mati tambahan
= 1,33 kN/m2

Beban Hidup pada plat


Beban hidup ruang kerja
Beban Hidup lantai atap

= 2,5 kN/m2
= 1 kN/m2

4.1 DESAIN SPECTRA


Wilayah : Semarang
Zona Gempa : 3
; Medium soil
Untuk respon spectrum diambil dari www. Puskim.pu.go.id wilayah semarang

Dari hasil puskim didapatkan nilai Ss dan S1 dengan jenis batuan


sedang
4.2

(D
ANALISIS STATIK
EKUIVALEN
Perhitungan
static

ekuivalen

gempa
dilakukan

secara otomatis oleh ETABS.


Beban gempa static ekuivalen
adalah penyederhanaan dari
perhitungan
yang

beban

sebenarnya

gempa
dengan

asumsi tanah dasar dianggap

tetap (tidak bergetar), sehingga beban gempa diekuivalensikan menjadi beban lateral
static yang bekerja pada pusat massa struktur tiap lantai bangunan.

5. ANALISIS
5.1 Permodelan Dengan Etabs

5.2 Input Dimensi Penampang

5.3 Input Beban

Hidup Dan

Beban Mati Tambahan


Setelah beban hidup dan mati diinputkan, kemudian input beban gempa. Baik analisis
respon spectrum maupun analisis static ekuivalen. Kemudian
kombinasi sesuai peraturan (SNI- 1726 2012).

masukan load

5.4 Run Analisis


Bidang momen

Bidang Lintang

5.5 PUSHOVER ANALISIS


Tahapan analisis pushover menggunakan software Etabs nonlinear v.9.7.2
sebagai berikut :
1. Menamai diafragma untuk menentukan pusat massa pada masing-masing lantai.

2. Memasukan jenis beban dan factor pengalinya

3. Memasukan identitas analisis static nonlinier yaitu pushdown (gravity load) dan
push2 (lateral load) untuk memasukan data pushover.

4.

Memasukan
property

sendi

5. Hasil running

Gambar 5.1 Analisa pushdown (gravity load)

Gambar 5.2 Analisa push2 (lateral load)

Kurva kapasitas
Dari proses iterasi, didapatkan kurva kapasitas yang merupakan hubungan antara
perpindahan titik acuan pada storey 5 dengan gaya geser dasar.

Gambar 5. 3

Kurva kapasitas arah x

Gambar 5. 4 Kurva kapasitas arah y


Kurva kapasitas spectrum

Table 1.1 nilai performance point arah x gedung


V (ton), D (m)
Sa (g), Sd (m)
Teff (second), Beff

154.164 (ton); 0,057 (m)


0,404(g); 0,045 (m)
0,663 (dtk); 0,182

Terbentuknya sendi-sendi plastis pada struktur


1. Step 1, pada step 1 sudah terbentuknya sendi-sendi plastis ditandai dengan
terjadi perlelehan pada balok namun hanya pada beberapa balok saja.

2. Step 2, pada step 2 terjadi perlelehan pada struktur balok ditandai dengan
warna ungu pada struktur (B).

3. Step 3, pada step 3 tejadi kerusakan kecil pada struktur di mana di tandai
dengan warna biru (I0). Dimulai dikuti terjadinya perlelehan terlebih
dahulu pada struktur.

4. Step 4, pada step 4 struktur sudah mengalami kerusakan sedang ditandai


dengan warna biru muda (LS). Dimulai dengan terjadinya perlelehan pada
struktur (B), di ikuti kerusakan kecil (I0).

5. Step 5, pada step 5 struktur sudah colleps (runtuh) dimana ditandi dengan
warna kuning (C). Dimulai dengan terjadinya perlelehan pada struktur (B)
diikuti dengan kerusakan kecil (I0), kemudian terjadi kerusakan sedang

(LS) dan kerusakan parah (CP).

6. Kontrol
6.1 Berdasarkan SNI 03- 1726- 2012 Mode 1,2 Harus Translasi

6.2 Partisipasi Massa


Pada SNI Gempa 03-1726-2012 disebutkan bahwa ragam vibrasi yang
ditinjau dalam penjumlahan respon harus menghasilkan partisipasi massa
minimum 90%.

6.3 Gaya Geser Dasar Nominal V (Base shear)


Berdasarkan SNI 03- 1726- 2012
Vdinamik > 80% Vstatik

1.1 Table Storey Shear

Nilai akhir respon dinamik struktur gedung terhadap pembebanan gempa


nominal akibat pengaruh gempa rencana dalam satu arah tertentu, tidak
boleh kurang dari 80% nilai ragam pertama.
Vx, y > 0,8 Vt
238000 kg > 228224 kg (OKE)
6.4 Kinerja Struktur Gedung
1. Kinerja batas layan
Pada SNI 03-1726-2012 disebutkan bahwa kinerja batas layan
struktur gedung ditentukan oleh simpangan antar tingkat akibat
pengaruh gempa rencana, yaitu untuk membatasi terjadinya
perlelehan baja, pratekan beton yang berlebihan, mencegah
kerusakan non struktur dan ketidaknyamanan penghuni.
Simpangan anatr tingkat yang diijinkan tidak boleh melampaui
0,03/R x tnggi tingkat yang bersangkutan atau 30mm.
Tabel 1.2 Kinerja Batas Layan Akibat Simpangan Gempa Arah X
No

Lantai

Tinggi

Simpangan

Diizinka

tingkat

(mm)

(mm)

n
(mm)

(mm)

Ket

1
2
3
4
5

5
4
3
2
1

4000
4000
4000
4000
4000

10.28
9.31
7.51
5.06
2.23

0.97
1.8
2.45
2.83
2.23

14.11
14.11
14.11
14.11
14.11

oke
oke
oke
oke
oke

Tabel 1.3 Kinerja Batas Layan Akibat Simpangan Gempa Arah Y


No

1
2
3
4
5

Lantai

5
4
3
2
1

Tinggi

Simpangan

Diizinka

tingkat

(mm)

(mm)

(mm)
4000
4000
4000
4000
4000

n
(mm)

10.00
9.10
7.26
4.89
2.17

0.9
1.84
2.37
2.72
2.17

14.11
14.11
14.11
14.11
14.11

Ket

oke
oke
oke
oke
oke

2. Kinerja Batas Ultimate

Pada SNI Gempa 03-1726-2012


Defleksi Pusat Massa x (mm) harus ditentukan sesuai dengan
persamaan berikut :
Cd . xe
x=
< 0.015 H
I

1.4 Tabel Kontrol Kinerja Batas Ultimate arah X

No

1
2
3
4
5

Lantai

Tinggi

Simpangan

tingkat

(mm)

(mm)

(mm)
4000
4000
4000
4000
4000

10.28
9.31
7.51
5.06
2.23

5
4
3
2
1

0.97
1.8
2.45
2.83
2.23

x
(mm)

Diizinka

3.5
6.6
8.93
10.37
8.17

60
60
60
60
60

1.5 Tabel Kontrol Kinerja Batas Ultimate arah Y


No

1
2
3
4
5

Lantai

5
4
3
2
1

Tinggi

Simpangan

tingkat

(mm)

(mm)

(mm)
4000
4000
4000
4000
4000

10.00
9.10
7.26
4.89
2.17

0.9
1.84
2.37
2.72
2.17

x
(mm)

Diizinkan Ket
(mm)

3.3
6.6
8.69
9.97
7.96

60
60
60
60
60

7. Desain Kapasitas
Perhitungan Tulangan Lentur Balok 30 X 60
Diketahui :
Dimensi Balok,
b
= 30 cm
h
= 60 cm
d
= 54 cm
Mutu Beton
fc
= 300 kg/cm2
Fy
= 4000 kg/cm2
Data Etabs :
Momen Terfaktor (Mu)

Koefisien Penampang (Rn)


MU
Rn
= .0,85 . fc . b . d 2

= 735045.6 kg.cm

oke
oke
oke
oke
oke

Ket

n
(mm)
oke
oke
oke
oke
oke

735045.6
2
0.80.853003054

= 0,041

Indeks Tulangan ()
n
= 1- (12 Rn)
= 1-

12 0,041

= 0.0418
Rasio Tulangan ()

= . 085.fc/fy
= 0,0418* 0,85*300/4000
= 0.002664
min
= 14/fy
= 14/4000
= 0,00350
max
= 0.75*0.85*0.85*fc/fy.6000/(6000+fy)
= 0.75*0.85*0.85*300/4000*6000/(6000+4000)
= 0.02348
min< < max
salah
< min
dipakai 0,00350
Luas Tulangan (As)
dipakai
= 0.00350
As
= . b .d
= 0,00350. 30. 54
= 5.67 cm2
Jumlah Tulangan (n)
n
= As/(1/4.. d2)
; di coba D16
2
= 5.67/ (1/4. 3.14.1.6 )
= 2,821 buah dipakai 3 buah

Perhitungan Momen Aktual Balok


Diketahui,
- Jumlah Tulangan dipakai = 3 D16
- Luas Tulangan (As)
= 3 x 1/4x 3.14x 1.62
= 6.028 cm2
As
Rasio Tulangan ()
= b .d
=

6.028
30.54

= 0.003721

Indeks Tulangan ()

'
0.85 x f c /fy

0.003721
0.85 x 300/4000

= 0,05836

Koefisien Penampang (Rn)

( 1 )21
2

(10.05836)21
2

= 0.05665
Moment Aktual (Mnak)

= Rn (. 0,85.fc. b. d2)
= 0.05665( 0.8*0.85*300*30*542)
= 1010971.368 kg.cm

Jadi Momen Aktual dari balok tersebut adalah 1010971.368 kg.cm

Perhitungan Momen Kapasitas Balok


M kap

= . M ak
= 1,25 x 1010971.368
= 1263713. 75 kg. cm

Anda mungkin juga menyukai