BBLR Dan Hiperbilirubinemia
BBLR Dan Hiperbilirubinemia
BBLR Dan Hiperbilirubinemia
Esnawan Antriksa
BBLR ( Berat Bayi Lahir Rendah) dapat dibagi menjadi 2 golongan
yaitu:
a.
b.
BBLR
(Berat Badan Lahir Rendah)
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan
kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.
Ciri-ciri Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah sebagai berikut:
a.
Berat badan kurang dari 2500 gram, lingkar badan kurang dari 45
cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, dan tinggi badan kurang dari
30 cm.
b. Kulit sangat tipis, kering, keriput penuh dengan lanugo, pembuluh
darah mudah terlihat, lemak subkutan kurangd an peristaltik usus
terlihat.
c. Tulang rawan pada telinga kurang berkembang sehingga mudah
dilipat.
d. Batasan antara dahi dan rambut kepala tidak jelas.
e. Alat genitalia belum sempurna pada bayi wanita clitoris masih
menonjol melebihi permukaan labia mayora, sedangkan pada bayi
laki-laki testisnya belum turun atau scrotumnya masih kosong.
f. Kepala kelihatan lebih besar dibandingkan dengan badannya.
g. Kuku belum sampai keujung jari tetapi hanya terdapat garis-garis
halus tanpa lekukan.
h. Reflek menghisap dan menelan masih kurang.
Prematuritas Murni.
Masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai
dengan berat badan untuk masa kehamilan.
Dysmaturitas.
Berat badan bayi kurang dari pada berat badan seharusnya.
Contoh : Bayi lahir dengan usia kehamilan 40 minggu tetapi
berat badannya hanya 2400 gram atau kurang dari 2500 gram.
Sumber : www.parentsindonesia.com
Tim PKRS
d.
BBLR
(Berat Badan Lahir Rendah)
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan
kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.
Ciri-ciri Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah sebagai berikut:
i.
Berat badan kurang dari 2500 gram, lingkar badan kurang dari 45
cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, dan tinggi badan kurang dari
30 cm.
j. Kulit sangat tipis, kering, keriput penuh dengan lanugo, pembuluh
darah mudah terlihat, lemak subkutan kurangd an peristaltik usus
terlihat.
k. Tulang rawan pada telinga kurang berkembang sehingga mudah
dilipat.
l. Batasan antara dahi dan rambut kepala tidak jelas.
m. Alat genitalia belum sempurna pada bayi wanita clitoris masih
menonjol melebihi permukaan labia mayora, sedangkan pada bayi
laki-laki testisnya belum turun atau scrotumnya masih kosong.
n. Kepala kelihatan lebih besar dibandingkan dengan badannya.
o. Kuku belum sampai keujung jari tetapi hanya terdapat garis-garis
halus tanpa lekukan.
p. Reflek menghisap dan menelan masih kurang.
Prematuritas Murni.
Masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai
dengan berat badan untuk masa kehamilan.
Dysmaturitas.
Berat badan bayi kurang dari pada berat badan seharusnya.
Contoh : Bayi lahir dengan usia kehamilan 40 minggu tetapi
berat badannya hanya 2400 gram atau kurang dari 2500 gram.
Sumber : www.parentsindonesia.com
Tim PKR
f.
BBLR
(Berat Badan Lahir Rendah)
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan
kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.
Ciri-ciri Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah sebagai berikut:
q.
Berat badan kurang dari 2500 gram, lingkar badan kurang dari 45
cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, dan tinggi badan kurang dari
30 cm.
r. Kulit sangat tipis, kering, keriput penuh dengan lanugo, pembuluh
darah mudah terlihat, lemak subkutan kurangd an peristaltik usus
terlihat.
s. Tulang rawan pada telinga kurang berkembang sehingga mudah
dilipat.
t. Batasan antara dahi dan rambut kepala tidak jelas.
u. Alat genitalia belum sempurna pada bayi wanita clitoris masih
menonjol melebihi permukaan labia mayora, sedangkan pada bayi
laki-laki testisnya belum turun atau scrotumnya masih kosong.
v. Kepala kelihatan lebih besar dibandingkan dengan badannya.
w. Kuku belum sampai keujung jari tetapi hanya terdapat garis-garis
halus tanpa lekukan.
x. Reflek menghisap dan menelan masih kurang.
Prematuritas Murni.
Masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai
dengan berat badan untuk masa kehamilan.
Dysmaturitas.
Berat badan bayi kurang dari pada berat badan seharusnya.
Contoh : Bayi lahir dengan usia kehamilan 40 minggu tetapi
berat badannya hanya 2400 gram atau kurang dari 2500 gram.
Sumber : www.parentsindonesia.com
Tim PKRS
Hiperbilirubin
Hiperbilirubin terjadi 60% pada bayi baru lahir dan biasanya
bukan merupakan hal yang berbahaya apabila dapat dikendalikan. Bilirubin
dibuat ketika tubuh melepaskan sel-sel darah merah yang sudah tua. Setelah
itu bilirubin menuju ke usus dan ginjal lalu keseluruh tubuh. Jika terlalu
banyak bilirubin yang dilepaskan keseluruh tubuh bayi maka itu
menyebabakan warna kuning yang disebut hiperbilirubin.
Penyebab bayi bisa terkena penyakit Hiperbilirubin terjadi ketika
organ hati bayi tidak bisa menghilangkan bilirubin dari darah secara cepat.
Bilirubin yang berlebih yang tidak dapat keluar dari tubuh kemudian
berkumpul pada kulit dan bagian putih bola mata.
Bayi yang sering terkena Hiperbilirubin antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Sumber : www.parentsindonesia.com
Tim PKRS
Hiperbilirubin
Hiperbilirubin terjadi 60% pada bayi baru lahir dan biasanya
bukan merupakan hal yang berbahaya apabila dapat dikendalikan. Bilirubin
dibuat ketika tubuh melepaskan sel-sel darah merah yang sudah tua. Setelah
itu bilirubin menuju ke usus dan ginjal lalu keseluruh tubuh. Jika terlalu
banyak bilirubin yang dilepaskan keseluruh tubuh bayi maka itu
menyebabakan warna kuning yang disebut hiperbilirubin.
Penyebab bayi bisa terkena penyakit Hiperbilirubin terjadi ketika
organ hati bayi tidak bisa menghilangkan bilirubin dari darah secara cepat.
Bilirubin yang berlebih yang tidak dapat keluar dari tubuh kemudian
berkumpul pada kulit dan bagian putih bola mata.
Bayi yang sering terkena Hiperbilirubin antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Sumber : www.parentsindonesia.com
Tim PKRS
Hiperbilirubin
Hiperbilirubin terjadi 60% pada bayi baru lahir dan biasanya
bukan merupakan hal yang berbahaya apabila dapat dikendalikan. Bilirubin
dibuat ketika tubuh melepaskan sel-sel darah merah yang sudah tua. Setelah
itu bilirubin menuju ke usus dan ginjal lalu keseluruh tubuh. Jika terlalu
banyak bilirubin yang dilepaskan keseluruh tubuh bayi maka itu
menyebabakan warna kuning yang disebut hiperbilirubin.
Penyebab bayi bisa terkena penyakit Hiperbilirubin terjadi ketika
organ hati bayi tidak bisa menghilangkan bilirubin dari darah secara cepat.
Bilirubin yang berlebih yang tidak dapat keluar dari tubuh kemudian
berkumpul pada kulit dan bagian putih bola mata.
Bayi yang sering terkena Hiperbilirubin antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Sumber : www.parentsindonesia.com
Tim PKRS