Refrat Hernia Anak
Refrat Hernia Anak
Refrat Hernia Anak
PENDAHULUAN
Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi
perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik
dinding perut. Hernia merupakan salah satu penyakit yang paling sering
diindikasikan untuk operasi elektif pada anak.12
Hernia tipe kongenital merupakan kelainan yang paling sering
membutuhkan tindakan operasi, yaitu sebanyak 37% dari total operasi pada rumah
sakit anak. Hernia inguinalis merupakan tipe hernia yang paling sering terjadi
pada anak. Mayoritas kejadian hernia inguinalis pada bayi dan anak-anak adalah
hernia bawaan indirek (99%) sebagai konsekuensi dari patensi prosesus vaginalis.6
Adanya hernia inguinalis pada kelompok usia anak merupakan indikasi
untuk perbaikan dengan operasi. Hernia inguinalis tidak kembali secara spontan
dan perbaikan awal akan mengurangi resiko inkarserata dan komplikasi yang
terkait, terutama pada tahun pertama kehidupan (6-12 bulan). 6 Sedangkan pada
hernia diafragma (Bochdalek) memerlukan tindakan segera setelah lahir karena
adanya gejala distres pernafasan yang dapat berakibat fatal jika tidak dilakukan
tindakan bedah dengan segera. Secara umum, waktu repair pembedahan pada bayi
yang paling banyak mengikuti ketentuan rule of 10s (10 weeks old, weight 10
pounds, dan 10 gram hemoglobin).14
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penatalaksanaan yang tepat
untuk hernia pada anak, seringkali membuat masyarakat lebih memilih untuk
menggunakan pengobatan tradisional (diurut) untuk mengobati hernia anaknya,
sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam penanganan dan timbul komplikasi
yang seharusnya dapat dihindai apabila ditangani dengan tepat. Maka dari itu
ketepatan dalam diagnosis dan penanggulanggan tergantung dari kemampuan
melakukan analisis pada data anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang sangat penting, sehingga keputusan untuk melakukan tindakan bedah
dapat segera diambil sebagai tatalaksana.
LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS PENDERITA
Nama
: An. A
Umur
: 1,6 tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Dusun Baru, Karang Tinggi, Bengkulu Tengah
Anak ke
: pertama
Berat Badan : 8 Kg
Riwayat Kelahiran : Lahir normal
No. MR
: 651896
Tanggal MRS : 15-05-2014
Tanggal Operasi: 15-05-2014
Tanggal Keluar RS : 16-05-2014
II.
DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama
Benjolan pada lipat paha kanan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Benjolan pada lipat paha kanan semakin membesar 1 hari SMRS.
Penderita rewel dan terus menangis. Benjolan sudah mulai muncul
sejak penderita berusia 2 bulan. Benjolan timbul jika penderita
menangis atau setelah letih bermain, dan biasanya menghilang dengan
sendirinya saat pasien posisi tidur.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama
III.
DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Status Generalis
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : Compos Mentis
c) Vital sign :
TD
:Nadi : 120 x/menit
RR
: 48 x/menit
Suhu : 37,2oC
Kepala : tidak ada kelainan
Mata
- Palpebra
: Tidak edema
- Konjungtiva
: Tidak anemis
- Sklera
: Tidak ikterik
Leher : tidak ada kelainan
benjolan
pada
regio
inguinalis dextra
-Palpasi :
teraba benjolan dengan permukaan
halus, berbatas tegas, konsistensi lunak, dan
berbentuk lonjong pada regio inguinalis dextra.
Nyeri tekan (-), eritema (-).
: timpani
-Auskultasi
:
Bising Usus (+)
Ekstremitas : tidak ada kelainan
- Perkusi
B. Pemeriksaan Penunjang
C. Ringkasan
Seorang anak laki-laki usia 1,6 tahun dengan benjolan pada lipat paha kanan
yang membesar dan sejak 1 SMRS. Benjolan sudah muncul saat penderita
berusia 2 bulan dan muncul jika pasien menangis kemudian hilang dengan
sendirinya. Penderita tampak rewel dan terus menangis.
Tanda vital dalam batas normal yaitu Nadi 120 x/mnt, RR 48 x/mnt, Suhu
37,2oC. Pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan adanya benjolan pada
regio inguinalis kanan, bising usus (+), dan perkusi timpani.
D. Masalah
Hernia inguinalis lateralis dextra repondible
E. Pengkajian
Dipikirkan hernia inguinalis dextra repondible karena dari anamnesis
didapatkan keluhan adanya benjolan pada lipat paha kanan yang muncul
ketika penderita sedang menangis atau beraktivitas berat, dimana pada
keadaan-keadaan yang mengakibatkan peningkatan tekananan intraabdomen
akan membuat isi abdomen (ileum) masuk ke dalam kanalis inguinalis yang
mengakibatkan timbulnya benjolan pada regio inguinalis. Termasuk dalam
hernia yang repondible karena benjolan dapat hilang atau dimasukkan lagi ke
dalam rongga abdomen.
Pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan abdomen datar, teraba
benjolan dengan permukaan halus, berbatas tegas, konsistensi lunak, dan
berbentuk lonjong pada regio inguinalis dextra, tidak tampak ada eritema dan
nyeri tekan (-). Bising usus (+) dan perkusi timpani. Tidak ada pemeriksaan
penunjang yang dilakukan pada penderita.
Perencanaan
1. Rencana Diagnosis : Pembedahan
2. Rencana Terapi
a) Informed consent
b) Terapi cairan infus RL
c) Pencegahan infeksi, Amoxicilin sirup 125mg/5ml, 3x1
d) Terapi simptomatik, Paracetamol sirup 120 mg/5ml, 3x1
f) Konsul Bedah
g) Konsul Anastesi
3. Initial Plan Edukasi
a. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang
diderita dan komplikasi yang mungkin terjadi.
c. Menjelaskan mengenai tindakan yang akan dilakukan dan resikonya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI7,10
2.1.1 Linea Abdomen
Terdapat 2 jenis linea/ garis yang terdapat pada abdomen, antara lain :
a. Garis Tampak
- Linea Alba
Merupakan pita fibrosa yang merupakan persatuan aponeurosis dari otototot dinding anterior abdomen. Garis ini membentang di linea mediana
anterior dari procesus Xyphoideus hingga ke symphisis pubis.
- Linea Semilunaris
Merupakan garis yang terletak pada pinggir lateral m. rectus abdominis
(MRA) dan menyilang pinggir costae pada ujung cartilago costae IX
2.1.2
2.1.4
Fasia
1. Pars superfisialis
Pars superfisialis dibagi menjadi jaringan lemak superfisialis yang disebut
fasia campers, lapisan membranasea yang terletak di anterior abdomen sebagai
fascia scarpa dan lapisan membranasea pada peritoneum disebut fascia colles.
Lapisan lemak melanjutkan diri dengan lemak superficial yang meliputi
bagian tubuh lain dan mungkin dapat sangat tebal. Lapisan lemak akan
menghilang pada dinding toraks dan disebelah lateral linea aksilaris media.
2. Pars profunda
Pada dinding anterior abdomen, fasia profunda semata-mata merupakan
lapisan tipis jaringan areolar yang menutupi otot-otot
2.1.5
Regio Inguinalis8
Kanalis inguinalis
Kanalis inguinalis dibatasi di kraniolateral oleh anulus inguinalis internus
yang merupakan bagian yang terbuka dari fasia tranversus abdominis. Di
medial bawah, diatas tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi oleh anulus
inguinalis eksternus, bagian terbuka dari aponeurosis m. Obliqus abdomminis
eksternus. Atapnya ialah aponeurosis m. Obliqus abdominis eksternus dan di
dasarnya terdapat ligamentum inguinale. Kanal berisi funikulus spermatikus
pada lelaki, ligamentum rotundum pada perempuan.
Kanalis Femoralis
Kanalis femoralis terletak medial dari v. femoralis di dalam lakuna vasorum,
dorsal dari ligamentum inguinalis, tempat vena safena magna bermuara di
dalam v.femoralis. Foramen ini sempit dan dibatasi oleh tepi yang keras dan
tajam. Batas kranioventral dibentuk oleh ligamentum inguinalis, kaudodorsal
oleh pinggir os pubis dari ligamentum iliopektineal (ligamentum cooper),
sebelah lateral oleh sarung vena femoralis, dan sebelah medial oleh
ligamentum lakunare Gimbernati. Hernia femoalis keluar melalui lakuna
vasorum kaudal dari ligamentum inguinale. Keadaan anatomi ini sering
mengakibatkan inkaserasi hernia femoralis.
2.1.6
Vaskularisasi
1. Arteri
1). epigastrica superior
Cabang dari a. thoracica (mammaria) interna cabang dari a. Subclavia
prescalenus
2) epigastrica inferior
Cabang dari a. iliaca eksterna memasuki vagina musculi recti melalui linea
3) Aa. Intercostalis (VII - XII) dan a.lumbalis
Cabang dari aorta abdominalis berjalan ke lateral bersama dg nervus nya
4) circumflexa ilium profunda
Cabang dari a. femoralis. Homolog dengan a. musculophrenica cabang
dari a. thoracica interna yang terletak di antara MOAE dan MTA.
5) Aa. Inguinales superfisiales
6 ) A. epigastrica superficial
Memvaskularisasi umbilicus
7) A. pudenda externa
Memvaskularisasi skrotum menyilang ventral dr funiculus spermaticus
8) A. circumflexa ilium superficial
Di caudal lig. Inguinalis lateral
2.
Vena
Selain vena yang berjalan bersama dg arteri, ada vena-vena superfisial
yaitu Vv. Inguinales superfisiales yang bermuara ke v/ saphena magna.
Anatomi
Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia atau orifisium hernia
dan kantung hernia. Orifisium adalah defek dari lapisan aponeurosis paling
dalam dari abdomen, dan sakus adalah kantung keluar dari peritoneum.
Kolum dari kantung hernia berhubungan dengan orifisium. Hernia disebut
eksterna jika kantung menonjol secara lengkap melalui dinding abdomen,
dan interna jika sakus terletak di dalam kavitas viseral.9
Isi hernia bervariasi, tetapi yang paling sering adalah organ dalam. Pada
abdomen isi terbanyak adalah usus halus dan omentum majus.
Kemungkinan lainnya termasuk : 9
1. usus besar dan apendiks
2. Divertikulum Meckel
3. Vesica Urinaria
4. Ovarium dengan atau tanpa tuba falopi
5. Cairan asites
2.2.3 Klasifikasi5,10
10
11
Hernia Ireponibel
Bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali kedalam rongga perut. Ini
biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong
hernia. Hernia ini disebut hernia akreta2. Dapat juga terjadi karena leher
yang sempit dengan tepi yang kaku (misalnya pada : femoral, umbilical) 3.
Tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun sumbatan usus2. Hernia ireponibel
mempunyai resiko yang lebih besar untuk terjadi obstruksi dan strangulasi
daripada hernia reponibel.5
Hernia Inkarserata
Hernia inkarserata atau hernia obstruksi berisi usus, dimana lumennya
tertutup. Biasanya obstruksi terjadi pada leher kantong hernia. Jika
obstruksi terjadi pada kedua tepi usus, cairan berakumulasi di dalamnya
dan terjadi distensi (closed loop obstruction). Biasanya suplai darah masih
baik, tetapi lama kelamaan dapat terjadi strangulasi 3. Istilah inkarserata
terkadang dipakai untuk menggambarkan hernia yang ireponibel tetapi
tidak terjadi strangulasi. Oleh sebab itu, hernia ireponibel yang mengalami
obstruksi dapat juga disebut dengan inkarserata.5
12
13
2. Hernia Richter5
14
Pada hernia tipe ini, hanya sebagian dari usus yang terperangkap (biasanya
usus halus. Isi dari kantung hernia terdiri dari hanya satu sisi dari dinding
usus (selalu antemesenterik)5. Bahayanya hernia ini adalah, usus dapat
mengalami iskemi tanpa perkembangan nyata dari gejala obstruksi.
15
rumah sakit anak. Hernia femoralis jarang terjadi pada setiap usia dan
sangat jarang terjadi pada anak-anak. Pada survei hernia anak selama 10
tahun, hanya 6 anak atau 0,5% yang mengalami hernia femoralis dari total
kejadian hernia anak, dengan 1134 anak mengalami hernia inguinalis.
Hernia inguinalis direk juga jarang terjadi pada anak, dan sering terjadi
setelah operasi perbaikan hernia inguinalis indirek. Hernia umbilikalis
sering terjadi terutama pada bayi di daerah Afrika dan Amerika. Namun
jarang menyebabkan inkarserata dan biasanya mengalami resolusi seiring
berjalannya waktu ketika anak sudah berusia 5 tahun.4
2.3.1
Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis adalah salah satu kondisi yang paling umum
16
Prematur
Urogenital
3.
Peningkatan
Cryptorchidism
Exstrophy of the bladder or
cloaca
Ambiguous genitalia
Hypospadius/epispadius
tekanan Repair defek dinding abdomen
intraabdominal
Severe ascites (chylous)
Meconium peritonitis
Respiratory Fibrosis kistik
4.
Penyakit
5.
Kronik
Kelainan jaringan ikat
Ehlers-Danlos syndrome
Hunter-Hurler syndrome
Marfan syndrome
17
Mucopolysaccharidosis
c. Embriologi dan Patogenesis6
Sebagian besar hernia inguinalis pada bayi dan anak adalah
kongenital dan dihasilkan dari patensi persisten prosesus vaginalis.
Perkembangan anatomi dari hernia inguinalis indirek kongenital
berhubungan dengan perkembangan gonad dan turunnya testis melalui
cincin internal ke dalam skrotum pada akhir kehamilan. Gonad
berkembang didekat ginjal sebagai hasil migrasi dari sel germinal
primitif dari yolk sac menuju genital ridge, yang lengkap pada minggu
6 kehamilan. Diferensiasi menjadi testis atau ovarium terjadi pada usia
kehamilan minggu 7 dan 8 dibawah pengaruh hormonal. Turunnya
testis dari urogenital ridge dari area retroperitoneum menuju cincin
internal sekitar minggu 28 gestasi. Prosesus vaginalis muncul dan
berkembang pada fetus saat usia 12 minggu gestasi sebagai
outpouching peritoneal yang meluas melalui cincin inguinalis dan
disertai dengan keluarnya testis dari abdomen menuju ke skrotum.
Bentuk gubernaculum testis berasal dari mesonefros yang menempel
pada kutub bawah dari testis dan mengarahkan testis melalui cincin
internal dan kanalis inguinalis ke dalam skrotum. Testis melewati
kanalis inguinalis dalam beberapa hari, tetapi membutuhkan waktu
sekitar 4 minggu untuk bermigrasi dari cincin eksternal menuju
skrotum. Ovarium juga turun menuju pelvis dari urogenital ridge tapi
tidak keluar dari rongga abdomen. Bagian kranial dari gubernaculum
pada perempuan berdiferensiasi menjadi ligamentum ovarium, dan
bagian inferior gubernaculum menjadi ligamentum round, yang
melewati cincin internal dan menempel pada labia mayor. Prosesus
vaginalis pada anak perempuan meluas ke labia mayor melalui kanalis
inguinalis yang dikenal dengan canal Nuck.6
Hormon androgen, reseptor organ akhir yang adekuat, dan faktorfaktor
mekanis
seperti
peningkatan
tekanan
intraabdomen
20
inkarserata,
transillumination
test
mungkin
tidak
tersebut,
dapat
dicoba
manuver
dilakukan
untuk
22
adanya
penyakit
paru-paru
kronis
atau
displasia
klinis
stabil,
tahap
awal
dapat
dikelola
non-operatif.
mengurangi tekanan
23
kecil
(1-2cm).
24
25
26
tinggi lagi pada bayi premature. Tidak ada perbedaan angka kejadian
antara bayi lelaki dan perempuan.10
a. Epidemiologi
Hernia umbilikalis adalah salah satu kondisi bedah yang paling
umum pada bayi dan anak-anak. Namun, kejadian keseluruhan
sebenarnya tidak diketahui karena banyak selesai secara spontan dan
studi yang akurat belum dilakukan. Sebagian besar terjadi sebagai
temuan terisolasi pada bayi sehat dan kejadian yang setara antara
laki-laki dan perempuan. Insiden ini meningkat secara signifikan
pada bayi prematur dan bayi keturunan Afrika. Hernia umbilikalis
tercatat pada sampai dengan 75% dari bayi dengan berat <1500
gram. Banyak studi dokumen insiden tinggi pada bayi Afrika dan
Afrika-Amerika.12
b. Etiologi dan Patofisiologi
Selama kehamilan, tali pusar lewat melalui lubang kecil dalam otot
perut bayi. Secara normal,pembukaan biasanya menutup setelah lahir.
Namun jika otot-otot tidak bergabung bersama-sama sepenuhnya di
garis tengah dari perut, kelemahan di dinding perut dapat menyebabkan
hernia umbilikalis pada saat lahir.12
Kegagalan dari cincin umbilical untuk menutup menghasilkan defek
sentral dalam linea alba. Akibatnya hernia umbilikalis ditutupi oleh kulit
umbilikal normal dan jaringan subkutan, tetapi defek pada fasia
memungkinkan penonjolan isi abdomen. Hernia kurang dari 1 cm pada
saat lahir biasanya akan menutup spontan setelah empat tahun
kehidupan.6
Dalam keadaan normal pertumbuhan janin intra uterina, terjadi
perputaran usus menuju posisi viscera seperti orang dewasa. Dalam
proses tersebut usus sempat menonjol ke umbilicus mulai minggu ke 6
dan berbalik lagi pada minggu ke 10 - 12, tumbuh dan menyelesaikan
rotasinya. Kegagalan viscera untuk kembali secara lengkap ke rongga
abdomen menyebabkan dinding ventral perut fetus tak terbentuk. Hal ini
disebabkan rongga abdomen tak cukup besar untuk menampung visceraviscera yang menonjol ke umbilicus (ketidak sesuaian volume usus dan
27
penonjolan isi rongga perut. Bila sampai usia satu setengah tahun hernia
masih menonjol, umumnya diperlukan koreksi operasi. Pada cincin
hernia yang melebihi 2 cm jarang terjadi regresi spontan dan lebih sukar
diperoleh penutupan dengan tindakan konservatif.
Hernia umbilikalis dewasa sering terjadi akibat operasi (hernia
insisional), dengan faktor predisposisi multipara, obesitas, tumor
intraabdomen yang besar. Terapi hernia umbilikalis pada orang dewasa
hanya dengan pembedahan, defek di tutup dengan mesh.
Tatalaksana1,13
Operasi hernia umbilikalis biasanya dilakukan dengan menggunakan
anestesi umum dan dapat dilakukan pada rawat inap atau rawat jalan.
Perhatian khusus harus diambil untuk mempersiapkan anak-anak secara
memadai untuk operasi.
Setelah anestesi yang diberikan dan pasien tidur, operasi dimulai
dengan insisi di bawah umbilikus, atau pusar. Setelah sayatan dibuat,
bagian dari lapisan perut yang menonjol melalui otot terisolasi, jaringan
ini disebut jg dengan kantong hernia. Dilakukan pengembalian isi
kantong hernia ke perut dalam posisi yang tepat.
Tindakan bedah tergantung pada diameter cincin hernia,bukan ukuran
kantong hernia. Ketentuannya sebagai berikut: 13
1. Bila diameter cincin hernia < 1 cm pada umur satu tahun, hernia
mungkin sekali akan menutup spontan. Sebaiknya ditunggu sampai
pasien berusia 3 tahun.
2. Bila diameter cincin hernia > 1 cm pada umur satu tahun,kemungkinan
menutup spontan kurang,tetapi tidak ada salahnya bila ditunggu hingga
umur 3 tahun
3. Bila diameter cincin hernia 2 cm atau lebih, penutupan spontan hampir
pasti tidak akan terjadi, pembedahan dapat dilakukan pada setiap saat
dalam tahun ke-2 atau ke-3
Tindakan bedah dilakukan dalam praktek: 13
1. Bila diameter cincin hernia 1 cm atau kurang pada waktu pemeriksaan,
hernia menutup spontan dapat diharapkan dan pembedahan mungkin
tidak diperlukan.
29
hernia
menutup
secara
spontan
adalah
kecil,
2.3.3
30
kontinuitas
pada
kanalis
pleuroperitoneal.
Hubungan
31
anatomi
abnormal
abdomen
atas,
dan
pergeseran
32
d. Prognosis
Prognosis hernia diafragma kongenital bergantung pada kondisi paruparu. Mortalitas mencapai 50% pada neonatus yang pada hari pertama
kelahiran menampilkan sindrom distres respirasi berat. Pada kasus
dengan sindrom distres respirasi yang ringan dan neonatus dapat
hidup pada 3 hari pertama kehidupan, umumnya dapat tertolong
100%. Prognosis menjadi buruk bila paru-paru sangat hipoplasia, dan
dengan dilakukan resusitasi tidak ada perbaikan saturasi oksigen yang
tetap rendah.13
33
BAB III
KESIMPULAN
Hernia pada anak merupakan suatu penyakit bawaan atau kongenital yang
memerlukan tindakan bedah untuk perbaikannya. Hernia pada anak yang sering
terjadi adalah hernia inguinalis, hernia diafragma, dan hernia umbilikalis. Hernia
inguinalis merupakan hernia yang sering terjadi pada anak dan memerlukan
tindakan operasi untuk perbaikannya, selain itu perbaikan awal akan mengurangi
resiko inkarserata dan komplikasi yang terkait. Pada hernia umbilikalis tindakan
operasi bedah tergantung pada diameter dari cincin hernia. Sedangkan pada hernia
diafragma memerlukan tindakan bedah segera setelah lahir karena bayi akan
mengalami distres pernafasan yang akan berakibat fatal jika tidak segera
dilakukan tindakan bedah. Oleh karena itu, dokter yang memberikan pertolongan
pertama harus memastikan dengan segera :
1. Diagnosis kerja sementara,
2. Mengambil langkah - langkah untuk membuktikan kebenaran diagnosis dan
3. Mengambil langkah - langkah penanggulangan yang tepat selama pembuktian
kebenaran diagnosis.
Ketepatan dalam diagnosis dan penanggulanggan tergantung dari
kemampuan melakukan analisis pada data anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang, sehingga keputusan untuk melakukan tindakan bedah
dapat segera diambil sebagai tatalaksana.
34
DAFTAR PUSTAKA
35