Katarak Juvenilee
Katarak Juvenilee
Katarak Juvenilee
KATARAK JUVENIL
Abstrak
atarak Juvenil merupakan katarak lembek yang
terdapat pada orang muda dan mulai
terbentuknya pada usia 3 bulan sampai 9 tahun.
Katarak kongenital dan infantile secara umum
terjadi dalam 1 dalam setiap 2000 kelahiran
hidup, yang terjadi akibat gangguan pada perkembangan normal
lensa. Prevalensi pada negara berkembang sekitar 2-4 tiap 10.000
kelahiran hidup.
Gejalanya berupa pandangan kabur, silau, halo dan
penurunan tajam, bayangan ganda dapat juga awal dari katarak.
Selain itu kadang dapat ditemukan gejala awal seperti silau dan
diplopia monokular yang tidak dapat dikoreksi. Pada penderita
yang tidak dapat melihat baik dengan kacamata, dapat dilakukan
operasi Intracapsular Cataract Extraction ( ICCE) atau
Extracapsular Cataract Extraction (ECCE) berupa Small Incision
Cataract Surgery (SICS) dan teknik terbaru Phacoemulsification.
37
Katarak Juvenil
38
Katarak Juvenil
Kapsul Lensa
Kapsul lensa adalah suatu membran semipermeabel yang
dapat dilewati air dan elektrolit. Disebelah depan terdapat
selapis epitel subkapsular. Nukleus lensa lebih keras daripada
korteksnya. Sesuai dengan bertambahnya usia, serat-serat lamelar
subepitel terus diproduksi, sehingga lensa lama-kelamaan
menjadi kurang elastic
FISIOLOGI LENSA
Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke
retina. Untuk memfokuskan cahaya yang datang dari jauh, otototot siliaris relaksasi, menegangkan serat zonula dan
memperkecil diameter anteroposterior lensa sampai ukurannya
yang terkecil, daya refraksi lensa diperkecil sehingga berkas
cahaya paralel atau terfokus ke retina. Untuk memfokuskan
cahaya dari benda dekat, otot siliaris berkontraksi sehingga
tegangan zonula berkurang.
Kapsul lensa yang elastik kemudian mempengaruhi lensa
menjadi lebih sferis diiringi oleh peningkatan daya biasnya.
Kerjasama fisiologik tersebut antara korpus siliaris, zonula, dan
lensa untuk memfokuskan benda dekat ke retina dikenal sebagai
akomodasi. Seiring dengan pertambahan usia, kemampuan
refraksi lensa perlahan-lahan berkurang.2
Metabolisme Lensa Normal
Transparansi lensa dipertahankan oleh keseimbangan air
dan kation (sodium dan kalium). Kedua kation berasal dari
humour aqueous dan vitreous. Kadar kalium di bagian anterior
lensa lebih tinggi di bandingkan posterior. Dan kadar natrium di
bagian posterior lebih besar. Ion K bergerak ke bagian posterior
dan keluar ke aqueous humour, dari luar Ion Na masuk secara
difusi dan bergerak ke bagian anterior untuk menggantikan ion
K dan keluar melalui pompa aktif Na-K ATPase, sedangkan
kadar kalsium tetap dipertahankan di dalam oleh Ca-ATPase.
Metabolisme lensa melalui glikolsis anaerob (95%) dan
HMP-shunt (5%). Jalur HMP shunt menghasilkan NADPH
untuk biosintesis asam lemak dan ribose, juga untuk aktivitas
glutation reduktase dan aldose reduktase. Aldose reduktse
adalah enzim yang merubah glukosa menjadi sorbitol, dan
39
Katarak Juvenil
sorbitol dirubah
dehidrogenase. 2,3
menjadi
fructose
oleh
enzim
sorbitol
ETIOLOGI
Katarak juvenile terjadi pada orang muda yang mulai
terbentuk dari usia kurang dari 9 tahun dan lebih dari 3 bulan.
Katarak juvenile biasanya merupakan penyulit penyakit sistemik
ataupun metabolik dan penyakit lainnya. Katarak juvenile dapat
juga disebabkan oleh beberapa jenis obat seperti eserin (0,250,5%), kortikosteroid, ergot, antikolinesterase topikal, kelainan
sistemik atau metabolik yang dapat menimbulkan katarak
juvenile adalah diabetes mellitus, galaktosemi, dan distrofi
miotonik. 1,7
Sebagian besar katarak timbul akibat pajanan kumulatif
terhadap pengaruh lingkungan seperti merokok, radiasi UV
serta nutrisi yang buruk. Katarak biasanya berkembang tanpa
penyebab yang nyata, bagaimana pun katarak bisa juga timbul
akibat trauma pada mata, paparan yang lama terhadap obat
seperti kortikosteroid menyebabkan katarak. Akibat induksi
kortikosteroid menyebabkan katarak subkapsul posterior,
Phenotiazin dan amiodaron menyebabkan deposit pigmen di
epitel lensa anterior. Katarak juvenile juga dapat disebabkan
karena kelainan herediter. 1,7
Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya katarak
seperti usia lanjut, kongenital, penyakit mata (glaukoma, ablasi,
uveitis, retinitis pigmentosa, penyakit intraokular lain), bahan
toksis khusus (kimia dan fisik), keracunan obat (eserin,
kotikosteroid, ergot, asetilkolinesterase topikal), kelainan
sistemik atau metabolik (DM, galaktosemi, distrofi miotonik),
genetik dan gangguan perkembangan, infeksi virus dimasa
pertumbuhan janin. Faktor resiko dari katarak antara lain DM,
riwayat keluarga dengan katarak, penyakit infeksi atau cedera
mata terdahulu, pembedahan mata, pemakaian kortikosteroid,
terpajan sinar UV dan merokok.1,7
GAMBARAN KLINIS
Suatu opasitas pada lensa mata menyebabkan hilangnya
penglihatan tanpa rasa nyeri, menyebabkan rasa silau, dapat
40
Katarak Juvenil
41
Katarak Juvenil
42
Katarak Juvenil
43
Katarak Juvenil
44
Katarak Juvenil
- Katarak hipermatur
- Glaukoma sekunder
- Uveitis sekunder
- Dislokasi/Subluksasio lensa
- Benda asing intra-lentikuler
- Retinopati diabetika
- Ablasio retina
3. Indikasi Kosmetik
Jika penglihatan hilang sama sekali akibat kelainan retina
atau nervus optikus, namun kekeruhan katarak secara kosmetik
tidak dapat diterima, misalnya pada pasien muda, maka operasi
katarak dapat dilakukan hanya untuk membuat pupil tampak
hitam meskipun pengelihatan tidak akan kembali.
TEKNIK OPERASI KATARAK : 5,8,9
Intracapsular Cataract Extraction ( ICCE)
Pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa
besama kapsul. Dapat dilakukan pada zonula Zinn telah rapuh
atau bergenerasi dan mudah diputus. Pada katarak ekstraksi
intrascapular tidak akan terjadi katarak sekunder dan
merupakan tindakan pembedahan yang sangat lama populer.
Akan tetapi pada tehnik ini tidak boleh dilakukan atau
kontraindikasi pada pasien berusia kurang dari 40 tahun yang
masih mempunyai segmen hialoidea kapsular. Penyulit yang
dapat terjadi pada pembedaha ini yaitu astigmat, glaucoma,
uveitis, endoftalmitis dan perdarahan, sekarang jarang
dilakukan.(Gambar 2)
Extracapsular Cataract Extraction (ECCE)
a. Extracapsular Cataract Extraction (ECCE)
Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana
dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau
merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan
korteks lensa dapat keluar melalui robekan tesebut.
Termasuk dalam golongan ini ekstraksi linear, aspirasi dan
ligasi. Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda,
pasien dengan kelainan endotel, bersama-sama keratoplasti,
implantasi lensa intra ocular, kemungkinan akan dilakukan
bedah glaucoma, mata dengan predisposisi untuk tejadinya
45
Katarak Juvenil
46
Katarak Juvenil
47
Katarak Juvenil
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
48
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Sidarta. Penglihatan Turun Perlahan Tanpa Mata
Merah. Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI; 2007.p.200-11
Anonimus. Katarak Juvenil [online] 2010 [Accessed feb.
16,2010]; Available from URL: http://Buzusima.co.cc
Lang GK. Ophthalmology a short textbook. New York:
Thieme; 2000.p.170-89
Galloway NR. Common Eye Diseases and Their
Management. Third edition. Verlag London limited 2006.
p.81-90
Bobrow JC. Lens and Cataract. American Academy of
Opthalmology. Section 11. Edition 2005-2006. San
Francisco, USA. p. 19-23, 5-10, 91-105, 199 204.
Shock JP, Harper RA. Lensa In: Vaughan DG, Asbury T,
Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Edisi XIV. Jakarta:
Widya Medika, 2000. P.175-83
James B. Oftalmologi. Edisi 9. Jakarta : Erlangga;2006.p.7684
Vaughan & Asburys. General Ophthalmology. In: United
States Of America: McGraw-Hill; 2007.
Katarak Juvenil
49
Katarak Juvenil
50