Modul Kuliah Pengenalan Sistem Terdistribusi
Modul Kuliah Pengenalan Sistem Terdistribusi
Modul Kuliah Pengenalan Sistem Terdistribusi
PENGENALAN
SISTEM TERDISTRIBUSI
Gambar 1.1: Contoh sistem terdistribusi, Automatic Banking (teller machine) System
Proses :
- Dieksekusi secara konkuren.
- Berinteraksi untuk mencapai tujuan umum.
- Incremental Growth
- Sharing Data/Resources
a. Transparency (Kejelasan)
b. Communication (Komunikasi)
c. Performance & Scalability (Kinerja dan Ruang Lingkup)
d. Heterogenity (Keanekaragaman)
e. Opennes (Keterbukaan)
a. Transparency
- Access transparency
- Replication transparency
Pemakai maupun pemrogram aplikasi tidak perlu mengetahui
- Failure transparency
Pemakai dan pemrogram aplikasi dapat menyelesaikan
b. Communication
Komponen pada sistem terdistribusi harus melakukan komunikasi
dalam suatu urutan sebagai berikut :
- Infrastruktur jaringan (interkoneksi dan software jaringan)
- Metode dan Model komunikasi yang cocok
Metode komunikasi : Send, Receive, Remote Procedure Call
- Model Komunikasi : client - server communication, groupmulticast
tugas-tugas user.
Scalability
Sistem tetap harus memperhatikan efesiensi walaupun terdapat
d. Heterogenity
Aplikasi yang terdistribusi biasa berjalan dalam keberagaman :
- Hardware : mainframes, workstations, PCs, server dll.
e. Opennes
Hal terpenting yang harus dimiliki oleh sistem terdistribusi adalah
g. Security
- Confidentiality : keamanan terhadap data yang diakses oleh
data.
- Availability : Menjaga agar resource dapat selalu diakses.
- Hal lain yang harus dijamin dalam sistem terdistribusi :
penggunaan rerources yang tepat oleh user yang berlainan.
- Client-Server Model
Model client-server biasanya berbasiskan protokol request/reply.
Contoh :
Implementasi RPC (Remote Procedure Calling) dan RMI
- Proxy Server
server.
diletakkan pada setiap client atau dapat dipakai bersama oleh
beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance
dan availibity dengan mencegah frekwensi akses ke server.
- Peer Process
Semua proses (object) mempunyai peran yang sama.
Proses berinteraksi tanpa ada nya perbedaan antara client dan
server.
b. Interaction Models
dibagi menjadi dua bagian :
Synchronous distributed system
Asynchronous distributed system
Synchronous Distributed System
Batas atas dan batas bawah waktu pengeksekusian dapat
diset.
Pesan yang dikirim, diterima dalam waktu yang sudah di
tentukan
Fluktuasi ukuran antara waktu lokal berada dalam suatu
batasan.
c. Failure Models
Kegagalan apa saja yang dapat terjadi dan bagaimana efek
yang ditimbulkan ?
Omission Faluires
Arbitary Failures
Timing Failures
Kegagalan dapat terjadi pada proses atau kanal komunikasi.
Penyebabnya bisa berasal dari hardware ataupun software.
Model Kegagalan (Failure Models) dibutuhkan dalam
membangun suatu sistem dengan prediksi terhadap kagagalan
yang mungkin terjadi.
Ommision Failures :
ketika prosesor dan kanal komunikasi mengalami kegagalan untuk
melakukan hal yang seharusnya dilakukan.
Dikatakan tidak mempunyai ommision failures apabila :
Terjadi keterlambatan (delayed) tetapi akhirnya tetap tereksekusi.
Arbitary Failures
kegagalan yang paling buruk dalam sistem.