Pengertian Qadha Dan Qadar
Pengertian Qadha Dan Qadar
Pengertian Qadha Dan Qadar
B.
D. Takdir
Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini yang meliputi
semua sisi kejadiannya baik itu mengenai kadar atau ukurannya, tempatnya maupun
waktunya. Dengan demikian segala sesuatu yang terjadi tentu ada takdirnya, termasuk
manusia.
Umat Islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan Tuhan yang harus
diimani sebagaimana dikenal dalam Rukun Iman. Penjelasan tentang takdir hanya
dapat dipelajari dari informasi Tuhan, yaitu informasi Allah melalui Al Quran dan Al
Hadits. Secara keilmuan umat Islam dengan sederhana telah mengartikan takdir
sebagai segala sesuatu yang sudah terjadi.
E. Takdir Muallaq dan Takdir Mubram
a. Takdir muallaq
Yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Contohnya seorang siswa
bercita-cita ingin menjadi insinyur pertanian. Untuk mencapai cita-citanya itu ia
belajar dengan tekun. Akhirnya apa yang ia cita-citakan menjadi kenyataan. Ia
menjadi insinyur pertanian.
b. Takdir mubram
Yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak
dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia. Contoh. Ada orang yang dilahirkan dengan
mata sipit , atau dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih
dan sebagainya.
F. Ikhtiar
Ikhtiar adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik
material, spiritual, kesehatan, dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat
sejahtera dunia dan akhirat terpenuhi. Ikhtiar juga dilakukan dengan sungguhsungguh, sepenuh hati, dan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan
keterampilannya. Akan tetapi, usaha kita gagal, hendaknya kita tidak berputus asa.
Kita sebaiknya mencoba lagi dengan lebih keras dan tidak berputus asa. Kegagalan
dalam suatu usaha, antara lain disebabkan keterbatasan dan kekurangan yang terdapat
dalam diri manusia itu sendiri. Apabila gagal dalam suatu usaha, setiap muslim
dianjurkan untuk bersabar karena orang yang sabar tidak akan gelisah dan berkeluh
kesah atau berputus asa. Agar ikhtiar atau usaha kita dapat berhasil dan sukses,
hendaknya melandasi usaha tersebut dengan niat ikhlas untuk mendapat ridha Allah,
berdoa dengan senantiasa mengikuti perintah Allah yang diiringi dengan perbuatan
baik, bidang usaha yang akan dilakukann harus dikuasai dengan mengadakan
penelitian atau riset, selalu berhati-hati mencari teman (mitra) yang mendukung usaha
tersebut, serta memunculkan perbaikan-perbaikan dalam manajemen yang
professional.
G. Hubungan antara qadha dan qadar dengan ikhtiar
Iman kepada qadha dan qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa
Allah SWT telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluknya. Berkaitan
dengan qadha dan qadar, Rasulullah SAW bersabda yang artinya sebagai berikut yang
artinya :
Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam
bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging,
I. Tawakal
Tawakal atau tawakkul berarti mewakilkan atau menyerahkan. Dalam agama Islam,
tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu
hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan.
Imam al-Ghazali merumuskan definisi tawakkal sebagai berikut, "Tawakkal ialah
menyandarkan kepada Allah swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar
kepada-Nya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang
tenang dan hati yang tenteram.
Berdasarkan al-Quran Surah at-Talaq ayat 3, Allah swt. akan mencukupkan segala
keperluan orang-orang yang bertawakal dan bila dijabarkan orang yang bertawakal akan :
1. Mendapatkan limpahan sifat aziz atau kehormatan dan kemuliaan.
2. Memiliki keberanian dalam menghadapi musibah atau maut.
3. Menghilangkan keluh kesah dan gelisah, serta mendapatkan ketenangan, ketentraman,
dan kegembiraan.
4. Mensyukuri karunia Allah swt. serta memiliki kesabaran apabila belum
memperolehnya.
5. Memiliki kepercayaan diri dan keberanian dalam menghadapi setiap persoalan.
6. Mendapatkan pertolongan, perlindungan, serta rezeki yang cukup dari Allah swt.
7. Mendapatkan kepercayaan dari orang banyak karena budi pekertinya yang terpuji dan
hidupnya yang bermanfaat bagi orang lain.
J. Hikmah Beriman kepada Qada dan qadar
Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita
dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
Hikmah tersebut antara lain:
a. Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia
akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri.
Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan
ujian.
Firman Allah dalam QS. An-Nahl ayat 53 yang artinya :
dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya), dan bila ditimpa
oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan.
b. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa
Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia
menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun
merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan
berputus asa , karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan
Allah.
Firman Allah SWT dalam QS.Yusuf ayat 87 yang artinya :
Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan
jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari
rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.