Barat Memburu Mutiara Dari Timur
Barat Memburu Mutiara Dari Timur
Barat Memburu Mutiara Dari Timur
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
c.
d.
Portugis dan Spanyol adalah negara yang menjadi pelopor penjelajahan samudra.
tempat ini terdapat selat yang agak sempit yang kemudian dinamakan Selat Magellan.
Pada Maret tahun 1512 Magellan mendarat di Pulau Guam. Rombongan Magellan
kemudian melanjutkan penjelajahannya dan pada April 1521 sampai di Kepulauan
Massava atau kemudian dikenal dengan Filipina. Magellan menyatakan bahwa
daerah yang ditemukan ini sebagai koloni Spanyol. Tindakan Magellan dan
rombongan ini mendapat tantangan penduduk setempat (orang-orang Mactan).
Terjadilah pertempuran antara kedua belah pihak. Dalam pertempuran dengan
penduduk setempat itu rombongan Magellan terdesak bahkan Magellan sendiri
terbunuh.
Rombongan Magellan yang selamat segera meninggalkan Filipina. Mereka di
bawah pimpinan Sebastian del Cano terus berlayar ke arah selatan. Pada tahun 1521
itu juga mereka sampai di Kepulauan Maluku yang ternyata tempat penghasil
rempah-rempah. Tanpa berpikir panjang kapal-kapal rombongan del Cano ini
dipenuhi dengan rempah-rempah dan terus bertolak kembali ke Spanyol.
2. Masuknya Portugis ke Indonesia
Penjelajahan samudra Portugis dilakukan oleh Bartholomeus Diaz (1487) yang
berlayar untuk mencari daerah Timur dengan menelusuri pantai barat Afrika. Namun
tahun 1488, karena serangan ombak rombongannya harus berhenti di suatu ujung
selatan benua Afrika (Tanjung Harapan). Akhirnya ia memustuskan untuk kembali ke
Portugis.
Pelaut selanjutnya dari Portugis yaitu Vasco da Gama (1497) yang melakukan
pelayaran dengan rute yang pernah dilalui Bartholomeus Diaz. Rombongan Vasco da
Gama juga singgah di Tanjung Harapan, kemudian berbelok ke kanan untuk
mengarungi Lautan Hindia (Samudra Indonesia). Pada tahun 1498 rombongan Vasco
da Gama mendarat sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai barat India. Setiap
daerah yang ditemukannya akan diberi tanda berupa patokan batu (disebut: batu
padrao), yang menandakan bahwa daerah tersebut adalah kekuasaan Portugis.
Bahkan di Goa, India Vasco da Gama berhasil mendirikan kantor dagang yang
dilengkapi dengan benteng. Setelah beberapa tahun tinggal di India, orang-orang
Portugis menyadari bahwa India ternyata bukan daerah penghasil rempah-rempah.
Kemudian mereka mendengar bahwa Malaka merupakan kota pusat
perdagangan rempah rempah. Oleh karena itu dpersiapkan ekspedisi selanjutnya di
bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Pada tahun 1511, Portugis berhasil
menguasai Malaka. Dengan demikian Portugis mengetahui tempat buruannya
mutiara dari timur yakni di Kepulauan Nusantara, khususnya di Kepulauan
Maluku.
Kedatangan Portugis di Maluku, membuat keberadaan pedagang Islam di
Malaka terdesak. Hal ini dikarenakan Portugis memonopoli perdagangan yang ada,
sehingga membuat pedagang Islam harus pergi dan mencari tempat lain untuk
berdagang. Tindakan Portugis yang memaksakan monopoli perdagangan tersebut
mendapatkan protes dan perlawanan dari banyak pihak. Seperti perlawanan dari
seorang pemuka masayarakat, Pate Kadir (1512) yang bekerja sama dengan Hang
Nadim dan perlawanan Demak yang dipimpin oleh Pati Unus. Namun karena
Portugis lebih unggul dalam senjata, tidak satupun dari perlawanan tersebut yang
berhasil mengusir Portugis. Posisi Portugis semakin kuat dan terus memperluas
monopolinya, hingga akhirnya sampai ke Indonesia.
3. Masuknya Belanda ke Indonesia
Mendengar keberhasilan yang diraih oleh Spanyol dan Portugis dalam
menemukan daerah baru, terutama daerah penghasil rempah rempah, membuat para
pelaut dan pedagang Belanda melakukan pelayaran juga. Tahun 1594 Barents
mencoba untuk berlayar mencari dunia Timur atau tanah Hindia melalui daerah kutub
utara. Namun karena Barents tidak mengenal medan, akhirnya kapalnya terjepit es
mengingat air di kutub utara membeku. Barents berusaha kembali ke negerinya,
namun ia meninggal di perjalanan.
Menyusul pelaut selanjutnya yaitu Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser
pada tahun 1595. Rombongan ini mengambil jalur yang biasa dipakai oleh Portugis,
hingga pada tahun selanjutnya ia berhasil mendarat di Kepulauan Nusantara tepatnya
di Banten. Pada awalnya kedatangan mereka disambut baik oleh penduduk pribumi,
namun semenjak Cornelis melihat pelabuhan yang strategis dan adanya hasil rempah
rempah yang melimpah, ia berniat untuk memonopoli perdagangan di Banten.
Dengan kesombongan dan perlakuan kasar yang dilakukan orang Belanda tersebut
membuat rakyat dan penguasa Banten membenci mereka. Oleh karena itu, rakyat
mengusir orang Belanda agar segera meninggalkan Banten dan kembali ke
negaranya.
Ekspedisi pelayaran menuju Kepulauan Nusantara selanjutnya dipimpin oleh
van Heemskerck. Tahun 1598, rombongannya juga mendarat di Banten. Heemskerck
lebih berhati hati dan bersikap lebih bersahabat dengan rakyat. Dan rakyat akhirnya
menerima kembali kedatangan orang Belanda tersebut. Belanda mulai melakukan
aktivitas perdagangan dengan berlayar ke Tuban, hingga Maluku (1599). Kedatangan
orang Belanda juga diterima dengan baik oleh rakyat Malaku.
4. Masuknya Inggris ke Indonesia
Ketika Portugis menemukan Kepulauan Maluku yang memiliki rempah
rempah melimpah, perdagangan akan rempah rempah semakin meluas. Sehingga
dalam waktu singkat Lisabon berkembang menjadi pusat perdagangan rempah
rempah di Eropa Barat. Dalam kaitan ini Inggris dapat mengambil keuntungan besar
dalam perdagangan karena Inggris memperolehnya secara bebas dan relatif murah di
Lisabon. Tetapi akibat konflik yang terjadi antara Inggris dengan Portugis sebagai
bagian dari Perang 80 tahun, maka Inggris mulai mengalami kesulitan untuk
mendapatkan rempah rempah di pasar Lisabon. Hal ini membuat Inggris berusaha
untuk mencari sendiri daerah penghasil rempah rempah. Dalam ekspedisinya ke
dunia Timur Inggris mendarat di India dan semakin memperkuat kedudukannya.
Inggris membentuk kongsi dagang yang diberi nama East India Company (EIC). Dari
kongsi dagang inilah para pelaut dan pedagang Inggris pergi berlayar ke Nusantara
untuk meramaikan perdagangan rempah rempah. Bahkan pada tahun 1811 Inggris
pernah memegang kendali kekuasaan di Tanah Hindia.
tertutupnya akses perdagangan bangsa Eropa. Hal ini berakibat melambungnya harga
rempah rempah di pasar Eropa. Oleh karena itu mereka berusaha untuk mencari sendiri
daerah penghasil rempah rempah. Dimulailah periode pelayaran, penjelajahan, dan
penemuan wilayah baru. Diantara bangsa bangsa di Eropa tersebut, Portugis dan
Spanyol dikatakan sebagai pelopor ekspedisi pelayaran samudra. Hingga kemudia disusul
oleh Belanda dan Inggris. Tujuannya tidak semata mata mencari keuntungan, tetapi ada
tujuan yang lebih luas. Diantara tujuan tersebut, yaitu :
1. Gold artinya memburu kekayaan dan keuntungan dengan mencari dan
mengumpulkan emas, perak, dan bahan tambang serta bahan bahan lain yang
sangat berharga. Waktu itu yang dituju terutama Guinea dan rempah rempah dari
Timur.
2. Glory artinya memburu kejayaan, superioritas, dan kekuasaan. Dalam kaitannya
mereka saling bersaing untuk menguasai dan memiliki hak penuh terhadap semua
kekayaan alam yang berada di daerah yang baru ditemukannya.
3. Gospel artinya menjalankan tugas suci untuk menyebarkan agama. Pada mulanya
oranga orang Eropa ingin mencari dan bertemu dengan Prester John yang mereka
yakini sebagia Raja Kristen yang berkuasa di Timur. Sehingga di setiap daerah yang
baru ditemukannya mereka juga menyebarkan agama Nasrani.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Suyatno.
2012.
Masuknya
Bangsa
Asing
Ke
Indonesia,
(Online)
(http://sejarah11-jt.blogspot.com/2012/10/masuknya-bangsa-asing-keindonesia.html), diakses 14 Agustus 2015.
Suyitno.
2012.
Kedatangan
Bangsa
Portugis
Ke
Indonesia,
(Online)
(http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/04/kedatangan-bangsa-portugis-keindonesia.html), diakses 14 Agustus 2015.
Radi.
2012.
Kebijakan
Pemerintah
Kolonial,
(Online)
(radiasi4ever.blogspot.com/2012/03/kebijakan-pemerintah-kolonial.html), diakses
14 Agustus 2015.
Wikipedia.
2014.
Perdagangan
Rempah,
(Online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagang_rempah), diakses 14 Agustus 2015.