Barat Memburu Mutiara Dari Timur

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki jumlah sumber daya alam melimpah.
Kekayaan alam yang melimpah menarik perhatian bagi bangsa Barat untuk menduduki
dan menguasai seluruh sumber daya yang ada di Indonesia. Dengan jumlah hasil bumi
yang melimpah, bangsa lain mengharapkan keuntungan besar. Salah satu jenis sumber
daya alam yang menarik bangsa Barat pada masa itu adalah rempah rempah yang sangat
diperlukan oleh bangsa Eropa dalam kehidupan sehari hari.
Namun sejak jatuhnya Konstantinopel ke tangan umat Islam (Turki Utsmani) yang
dipimpin oleh Sultan Muhammad II, proses perdagangan yang melalui Konstantinopel
menjadi sulit, sehingga hubungan perdagangan dengan bangsa Eropa terputus. Hal ini
mengakibatkan rempah rempah yang disuplai oleh pedagang Arab menjadi langka dan
sulit ditemukan di Eropa.
Permasalahan inilah yang melatarbelakangi bangsa Eropa untuk pergi mencari rute
perdagangan rempah rempah yang dapat memenuhi kebutuhan akan rempah rempah
yang kurang di Eropa saat itu. Terdapat beberapa negara Eropa yang pergi berlayar ke
arah utara dan timur. Sehingga dimulailah ekspedisi oleh beberapa negara, hingga pada
tahun 1497 Vasco da Gama berhasil mencapai Kalkuta di pantai barat India, yang
merupakan bandar utama sutra, kayu manis, cengkeh, pala, lada, dll. Tahun berikutnya,
Albuquerque melakukan pelayaran dari Goa menuju Malaka pada tahun 1511.
Jejak keberhasilan tersebut terdengar oleh negara lain di Eropa, salah satunya yaitu
Spanyol. Spanyol akhirnya melakukan ekspedisi dengan mengeluarkan seseorang untuk
menemukan jalan menuju India, di bawah pimpinan Magelhaen. Tahun tahun
selanjutnya, beberapa negara juga melakukan hal yang sama dengan melakukan ekspedisi
ke negara penghasil rempah rempah. Pada tahun 1596, Belanda mengirimkan Cornelis
de Houtman untuk menemukan jalur yang dipakai Portugis untuk pergi ke Indonesia.
Hingga, Cornelis berhasil mendarat di Banten. Dari Banten, ia melanjutkan perjalanannya
menuju Maluku dan Cornelis kembali ke negerinya dengan banyak rempah rempah. Hal
inilah yang membuat semakin banyak bangsa Barat yang datang ke Indonesia dengan
tujuan untuk menguasai dan memonopoli perdagangan.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang melatarbelakangi kedatangan bangsa Barat ke Kepulauan Nusantara ?
1.2.2. Bagaimana penjelajahan atau pelayaran samudra bangsa Barat menuju ke
Kepulauan Nusantara ?
1.2.3. Apa yang menjadi tujuan kedatangan bangsa Barat ke Kepulauan Nusantara ?
1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui latar belakang kedatangan bangsa Barat ke Kepulauan Nusantara.
1.3.2. Mengetahui penjelajahan atau pelayaran samudra bangsa Barat menuju ke
Kepulauan Nusantara.
1.3.3. Mengetahui tujuan kedatangan bangsa Barat ke Kepulauan Nusantara.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia


Menurut Kartonagoro, dalam abad ke 15 Eropa sangat membutuhkan rempah rempah dari Indonesia, Sailon, dan India yang biasanya dikumpulkan oleh pedagang pedagang Arab, lalu disalurkan ke Eropa melalui Alexsandria dan Konstantinopel.
Pendistribusian rempah rempah tersebut melalui pedagang dari Italy dari Amafi, Venitia,
dan dari Genua serta kota kota besar di laut tengah, rempah rempah tersebut dikirim
ke Jerman dan Prancis.
Namun semenjak jatuhnya Konstantinopel yang merupakan jalur utama
perdagangan rempah rempah ke bangsa Barat ke tangan Turki Utsmani (1435),
berakibat buruk bagi bangsa Barat (Eropa). Hal ini mengakibatkan kurangnya persediaan
rempah rempah di daerah Eropa. Mengatasi masalah tersebut membuat beberapa negara
di Eropa mencari solusi lain untuk memenuhi kekurangan akan rempah rempah tersebut.
Terdapat beberapa hal yang menjadi latar belakang kedatangan bangsa Eropa pergi ke
wilayah Timur, diantaranya sebagai berikut:
1. Runtuhnya kekaisaran romawi :
Pada masa kejayaan Romawi, wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh daerah
Eropa, Afrika Utara, dan Afrika Barat. Puncak kejayaannya berada pada masa
pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus. Namun pada tahun 476 M, Romawi
mengalami keruntuhan yang berakibat kemunduran hubungan dagang antara Eropa
dan Asia. Zaman keruntuhan yang disebut zaman kegelapan (Dark Ages) ini
mengakibatkan tata kehidupan bangsa - bangsa Eropa yang semula berdasarkan pada
hukum Romawi menjadi kacau.
2. Perang Salib
Perang yang terjadi antara orang Kristen Eropa dengan orang Turki Seljuk dan orang
Arab juga mempengaruhi rute perdagangan. Hal ini dikarenakan orang Kristen
mengalami kekalahan pahit dalam perang salib tersebut. Adapun dampak adanya
perang ini yaitu, terputusnya jalur perdagangan antar Eropa dengan Timur Tengah,
dengan dikuasainya Kontantinopel maka para pedagang Eropa mulai mencari jalan
lain untuk memperoleh rempah rempah secara langsung.
3. Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Umat Islam (Turki Utsmani)
Pada awalnya bangsa Eropa memperoleh rempah rempah dari Asia, termasuk
Indonesia melalui pedagang muslim. Akan tetapi semenjak dikuasainya
Konstantinopel yang merupakan rute utama perdagangan Asia Eropa oleh Sultan
Muhammad II, bangsa Eropa mengalami kesulitan untuk memperoleh rempah
rempah. Oleh karena itu, bangsa-bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari daerah
penghasil barang-barang yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah secara
langsung.
4. Penjelajahan samudra
Faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra adalah
sebagai berikut.
a. Teori Heliosentris dari Copernicus yang menyatakan bahwa bumi memiliki bentuk bulat.
Teori tersebut mendorong banyak orang Eropa untuk membuktikannya, salah satunya
Ferdinand Magellan, pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan
bahwa bumi memang berbentuk bulat, serta memiliki laut yang saling berhubungan.
Teori ini membantah Teori Geosentris dari Ptolomeus yang menyatakan bahwa bumi
datar;
b. Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur (Cina) yang tertulis dalam sebuah buku
karangan Rustichello, yang berjudul The Travels of Marco Polo. Selama ratusan tahun,
buku tersebut menjadi sumber informasi tentang Cina bagi bangsa Eropa;

c.
d.

Adanya perkembangan teknologi dengan ditemukannya peta, kompas, mesiu, dan


navigasi yang penting dalam dunia pelayaran, dan;
Adanya ambisi untuk melaksanakan semboyan 3 G, yaitu gold (mencari emas atau
kekayaan), glory (mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan), dan gospel
(menunaikan tugas suci menyebarkan agama Nasrani)

Portugis dan Spanyol adalah negara yang menjadi pelopor penjelajahan samudra.

2.2. Penjelajahan atau Pelayaran Samudra Bangsa Barat Menuju ke Indonesia


Berikut adalah negara - negara di Eropa yang melakukan penjelajaha atau pelayaran
samudra menuju ke Indonesia :
1. Masuknya Spanyol ke Indonesia
Orang Spanyol dapat dikatakan sebagai pelopor dari penjelajahan samudra.
Ekspedisinya yang pertama diprakarsai oleh Christoper Columbus. Sebelum
berangkat Columbus menghadap kepada Ratu Isabella untuk mendapat dukungan
termasuk fasilitas. Ratu Isabella mengizinkan dan menyediakan tiga kapal dengan
segala perlengkapannya. Ratu Isabella juga menyediakan hadiah apabila misi
Columbus dapat berhasil.
Dengan keyakinan untuk membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat, maka
Columbus dengan kawan kawannya berhasil menemukan daerah baru di timur.
Pada tanggal 3 Agustus 1492, Columbus berangkat dari pelabuhaan Spanyol berlayar
menuju arah barat. Pada tanggal 6 September tahun yang sama, rombongan
Columbus sampai di Kepulauan Kanari di sebelah barat Afrika. Dan pada tanggal 12
Oktober 1492, rombongan Columbus berhasil mendarat di pantai bagian dari
Kepulauan Bahama. Dilanjutkan perjalanan selanjutnya ke Haiti. Merasa
perjalanannya cukup, tahun 1493 Columbus kembali ke Spanyol dan disambut secara
suka cita. Keberhasilannya mendarat di Kepulauan Bahama dan Haiti, Columbus
diakui sebagai penemu daerah baru yakni Benua Amerika.
Ekspedisi selanjutnya dari Spanyol yaitu Magellah/Magalhaes. Jalur yang
dilaluinya mirip dengan jalur yang dilalui oleh Columbus, hingga akhirnya
rombongan Magelhaes tiba di ujung selatan benua yang ditemukan Columbus. Di

tempat ini terdapat selat yang agak sempit yang kemudian dinamakan Selat Magellan.
Pada Maret tahun 1512 Magellan mendarat di Pulau Guam. Rombongan Magellan
kemudian melanjutkan penjelajahannya dan pada April 1521 sampai di Kepulauan
Massava atau kemudian dikenal dengan Filipina. Magellan menyatakan bahwa
daerah yang ditemukan ini sebagai koloni Spanyol. Tindakan Magellan dan
rombongan ini mendapat tantangan penduduk setempat (orang-orang Mactan).
Terjadilah pertempuran antara kedua belah pihak. Dalam pertempuran dengan
penduduk setempat itu rombongan Magellan terdesak bahkan Magellan sendiri
terbunuh.
Rombongan Magellan yang selamat segera meninggalkan Filipina. Mereka di
bawah pimpinan Sebastian del Cano terus berlayar ke arah selatan. Pada tahun 1521
itu juga mereka sampai di Kepulauan Maluku yang ternyata tempat penghasil
rempah-rempah. Tanpa berpikir panjang kapal-kapal rombongan del Cano ini
dipenuhi dengan rempah-rempah dan terus bertolak kembali ke Spanyol.
2. Masuknya Portugis ke Indonesia
Penjelajahan samudra Portugis dilakukan oleh Bartholomeus Diaz (1487) yang
berlayar untuk mencari daerah Timur dengan menelusuri pantai barat Afrika. Namun
tahun 1488, karena serangan ombak rombongannya harus berhenti di suatu ujung
selatan benua Afrika (Tanjung Harapan). Akhirnya ia memustuskan untuk kembali ke
Portugis.
Pelaut selanjutnya dari Portugis yaitu Vasco da Gama (1497) yang melakukan
pelayaran dengan rute yang pernah dilalui Bartholomeus Diaz. Rombongan Vasco da
Gama juga singgah di Tanjung Harapan, kemudian berbelok ke kanan untuk
mengarungi Lautan Hindia (Samudra Indonesia). Pada tahun 1498 rombongan Vasco
da Gama mendarat sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai barat India. Setiap
daerah yang ditemukannya akan diberi tanda berupa patokan batu (disebut: batu
padrao), yang menandakan bahwa daerah tersebut adalah kekuasaan Portugis.
Bahkan di Goa, India Vasco da Gama berhasil mendirikan kantor dagang yang
dilengkapi dengan benteng. Setelah beberapa tahun tinggal di India, orang-orang
Portugis menyadari bahwa India ternyata bukan daerah penghasil rempah-rempah.
Kemudian mereka mendengar bahwa Malaka merupakan kota pusat
perdagangan rempah rempah. Oleh karena itu dpersiapkan ekspedisi selanjutnya di
bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Pada tahun 1511, Portugis berhasil
menguasai Malaka. Dengan demikian Portugis mengetahui tempat buruannya
mutiara dari timur yakni di Kepulauan Nusantara, khususnya di Kepulauan
Maluku.
Kedatangan Portugis di Maluku, membuat keberadaan pedagang Islam di
Malaka terdesak. Hal ini dikarenakan Portugis memonopoli perdagangan yang ada,
sehingga membuat pedagang Islam harus pergi dan mencari tempat lain untuk
berdagang. Tindakan Portugis yang memaksakan monopoli perdagangan tersebut
mendapatkan protes dan perlawanan dari banyak pihak. Seperti perlawanan dari
seorang pemuka masayarakat, Pate Kadir (1512) yang bekerja sama dengan Hang
Nadim dan perlawanan Demak yang dipimpin oleh Pati Unus. Namun karena
Portugis lebih unggul dalam senjata, tidak satupun dari perlawanan tersebut yang
berhasil mengusir Portugis. Posisi Portugis semakin kuat dan terus memperluas
monopolinya, hingga akhirnya sampai ke Indonesia.
3. Masuknya Belanda ke Indonesia
Mendengar keberhasilan yang diraih oleh Spanyol dan Portugis dalam
menemukan daerah baru, terutama daerah penghasil rempah rempah, membuat para

pelaut dan pedagang Belanda melakukan pelayaran juga. Tahun 1594 Barents
mencoba untuk berlayar mencari dunia Timur atau tanah Hindia melalui daerah kutub
utara. Namun karena Barents tidak mengenal medan, akhirnya kapalnya terjepit es
mengingat air di kutub utara membeku. Barents berusaha kembali ke negerinya,
namun ia meninggal di perjalanan.
Menyusul pelaut selanjutnya yaitu Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser
pada tahun 1595. Rombongan ini mengambil jalur yang biasa dipakai oleh Portugis,
hingga pada tahun selanjutnya ia berhasil mendarat di Kepulauan Nusantara tepatnya
di Banten. Pada awalnya kedatangan mereka disambut baik oleh penduduk pribumi,
namun semenjak Cornelis melihat pelabuhan yang strategis dan adanya hasil rempah
rempah yang melimpah, ia berniat untuk memonopoli perdagangan di Banten.
Dengan kesombongan dan perlakuan kasar yang dilakukan orang Belanda tersebut
membuat rakyat dan penguasa Banten membenci mereka. Oleh karena itu, rakyat
mengusir orang Belanda agar segera meninggalkan Banten dan kembali ke
negaranya.
Ekspedisi pelayaran menuju Kepulauan Nusantara selanjutnya dipimpin oleh
van Heemskerck. Tahun 1598, rombongannya juga mendarat di Banten. Heemskerck
lebih berhati hati dan bersikap lebih bersahabat dengan rakyat. Dan rakyat akhirnya
menerima kembali kedatangan orang Belanda tersebut. Belanda mulai melakukan
aktivitas perdagangan dengan berlayar ke Tuban, hingga Maluku (1599). Kedatangan
orang Belanda juga diterima dengan baik oleh rakyat Malaku.
4. Masuknya Inggris ke Indonesia
Ketika Portugis menemukan Kepulauan Maluku yang memiliki rempah
rempah melimpah, perdagangan akan rempah rempah semakin meluas. Sehingga
dalam waktu singkat Lisabon berkembang menjadi pusat perdagangan rempah
rempah di Eropa Barat. Dalam kaitan ini Inggris dapat mengambil keuntungan besar
dalam perdagangan karena Inggris memperolehnya secara bebas dan relatif murah di
Lisabon. Tetapi akibat konflik yang terjadi antara Inggris dengan Portugis sebagai
bagian dari Perang 80 tahun, maka Inggris mulai mengalami kesulitan untuk
mendapatkan rempah rempah di pasar Lisabon. Hal ini membuat Inggris berusaha
untuk mencari sendiri daerah penghasil rempah rempah. Dalam ekspedisinya ke
dunia Timur Inggris mendarat di India dan semakin memperkuat kedudukannya.
Inggris membentuk kongsi dagang yang diberi nama East India Company (EIC). Dari
kongsi dagang inilah para pelaut dan pedagang Inggris pergi berlayar ke Nusantara
untuk meramaikan perdagangan rempah rempah. Bahkan pada tahun 1811 Inggris
pernah memegang kendali kekuasaan di Tanah Hindia.

2.3. Tujuan Kedatangan Bangsa Barat ke Kepulauan Nusantara


Sejak bertahun tahun wilayah Laut Tengah menjadi pusat perdaganagn
internasional antara pedagang dari Barat dan Timur. Para pedagang dari Barat (orang
Eropa) mendapatkan rempah rempah dengan harga yang lebih terjangkau. Namun
semenjak jatuhnya Konstantinopel tehun 1453 ke tangan Turki Utsmani, membuat

tertutupnya akses perdagangan bangsa Eropa. Hal ini berakibat melambungnya harga
rempah rempah di pasar Eropa. Oleh karena itu mereka berusaha untuk mencari sendiri
daerah penghasil rempah rempah. Dimulailah periode pelayaran, penjelajahan, dan
penemuan wilayah baru. Diantara bangsa bangsa di Eropa tersebut, Portugis dan
Spanyol dikatakan sebagai pelopor ekspedisi pelayaran samudra. Hingga kemudia disusul
oleh Belanda dan Inggris. Tujuannya tidak semata mata mencari keuntungan, tetapi ada
tujuan yang lebih luas. Diantara tujuan tersebut, yaitu :
1. Gold artinya memburu kekayaan dan keuntungan dengan mencari dan
mengumpulkan emas, perak, dan bahan tambang serta bahan bahan lain yang
sangat berharga. Waktu itu yang dituju terutama Guinea dan rempah rempah dari
Timur.
2. Glory artinya memburu kejayaan, superioritas, dan kekuasaan. Dalam kaitannya
mereka saling bersaing untuk menguasai dan memiliki hak penuh terhadap semua
kekayaan alam yang berada di daerah yang baru ditemukannya.
3. Gospel artinya menjalankan tugas suci untuk menyebarkan agama. Pada mulanya
oranga orang Eropa ingin mencari dan bertemu dengan Prester John yang mereka
yakini sebagia Raja Kristen yang berkuasa di Timur. Sehingga di setiap daerah yang
baru ditemukannya mereka juga menyebarkan agama Nasrani.

BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan

3.1.1. Latar belakang kedatangan bangsa bangsa Barat ke Kepulauan Nusantara,


diantaranya yaitu: runtuhnya kekaisaran Romawi, perang salib, jatuhnya
Konstantinopel ke tangan umat Islam (Turki Utsmani), penjelajahan samudra.
Permasalahan tersebut mengakibatkan harga rempah rempah semakin
melambung tinggi di pasar Eropa;
3.1.2. Bangsa bangsa Barat (Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris), berusaha
mencari daerah baru untuk memburu rempah rempah melalui penjelajahan
samudra atau jalur laut. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan rempah rempah yang kurang di pasar Eropa;
3.1.3. Kedatangan bangsa Barat ke Kepulauan Nusantara, tidak semata mata hanya
untuk mencari rempah rempah. Namun mereka juga memiliki tujuan yang luas,
yaitu: Gold, artinya untuk mencari kekayaan dan keuntungan dengan menguasai
sumber daya yang ada; Glory, artinya untuk mencari daerah kejayaan, kekuasaan,
dan superioritas dalam menemukan dan memperluas daerah kekuasaannya;
Gospel, artinya untuk menyebarkan agama Nasrani di daerah yang mereka kuasai

DAFTAR PUSTAKA

Suyatno.

2012.
Masuknya
Bangsa
Asing
Ke
Indonesia,
(Online)
(http://sejarah11-jt.blogspot.com/2012/10/masuknya-bangsa-asing-keindonesia.html), diakses 14 Agustus 2015.

Suyitno.

2012.
Kedatangan
Bangsa
Portugis
Ke
Indonesia,
(Online)
(http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/04/kedatangan-bangsa-portugis-keindonesia.html), diakses 14 Agustus 2015.

Radi.

2012.
Kebijakan
Pemerintah
Kolonial,
(Online)
(radiasi4ever.blogspot.com/2012/03/kebijakan-pemerintah-kolonial.html), diakses
14 Agustus 2015.

Wikipedia.

2014.
Perdagangan
Rempah,
(Online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagang_rempah), diakses 14 Agustus 2015.

Anda mungkin juga menyukai