Sistem Development Life Cycle
Sistem Development Life Cycle
Sistem Development Life Cycle
Kelompok 5:
Ni Luh Nyoman Sherina Devi
(1506315016)
(1506315017)
Jefri Antonius
(1506315018)
Edhi Praptono
(1506315019)
Pendahuluan
Pada dasarnya tidak ada sistem informasi yang sempurna dan berlaku untuk masa
yang tak terhingga. Adanya keperluan-keperluan baru, pertumbuhan organisasi atau usaha,
perkembangan teknologi, dan pengaruh dari luar sehingga mengharuskan adanya usaha
pengembangan sistem informasi baru untuk mengimbangi dinamika organisasi. Kenyataan ini
mengakibatkan setiap sistem perlu diubah pada masa selanjutnya.
Proses pengembangan sistem informasi melewati beberapa tahapan, mulai dari sistem
itu direncanakan sampai diimplementasikan, hingga suatu saat perlu dikembangkan kembali
menjadi sistem yang baru. Siklus ini merupakan suatu daur hidup pengembangan sistem
informasi. Pada umumnya, pengembangan sistem informasi diserahkan kepada orang-orang
yang bekerja di bidang Teknologi Informasi. Dalam membangun suatu sistem informasi
(dalam hal ini lebih mengacu kepada pengertian aplikasi perangkat lunak) digunakan metode
Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle atau SDLC).
II.
Pengertian SDLC
System Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu pendekatan yang memiliki tahap
atau bertahap untuk melakukan analisa dan membangun suatu rancangan sistem dengan
menggunakan siklus yang lebih spesifik terhadap kegiatan pengguna (Kendall & Kendall,
2006). SDLC juga merupakan pusat pengembangan sistem informasi yang efisien. Selain itu,
SDLC adalah sebuah proses memahami bagaimana Sistem Informasi dapat mendukung
kebutuhan bisnis, merancang system, membangun sistem, dan memberikannya kepada
pengguna (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2005).
SDLC dapat disimpulkan sebagai sebuah siklus yang membangun suatu sistem itu
sendiri dan memberikannya kepada pengguna melalui tahapan perencanaan, analisa,
perancangan dan implementasi dengan cara memahami dan menyeleksi keadaan dan proses
yang dilakukan pengguna untuk dapat mendukung seluruh kebutuhan para pengguna. Untuk
menggunakan SDLC maka dibutuhkan sumber dari data awal tersebut dari pengguna yang
dijadikan acuan yang nantinya dimasukkan ke dalam perencanaan, analisa, perancangan dan
implementasi. Penggunaan acuan ini dimaksudkan agar sistem yang dibangun bisa
menjembatani kebutuhan pengguna dari permasalahan yang dihadapinya.
III.
daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi ole sistem untuk memuaskan pemakai.
d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem: kendala-kendala ini penting untuk
diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan.
e. Membuat studi kelayakan: studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada
uang?
Hukum dan etika: akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam
ditetapkan?
f. Mempersiapkan usulan penelitian sistem: jika sistem dan proyek layak,
diperlukan penelitian sistem yang menyeluruh. Penelitian sistem (system study)
akan memberikan dasar yang terinci untuk rancangan sistem baru. Analis akan
menyiapkan usulan penelitian sistem yan memberikan dasar bagi manajer untuk
menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analis.
g. Menyetujui atau menolak penelitian proyek: manajer dan komite pengarah
menimbang pro dan kontra dari proyek dan rancangan sistem yang diusulkan,
serta menentukan apakah perlu diteruskan atau tidak.
h. Menetapkan mekanisme pengendalian: sebelum proyek dimulai perlu
ditetapkan mekanisme pengendaliannya. Jumlah waktu yang diperlukan
dinyatakan dalam orang-bulan. Setelah proyek jalan perlu dimonitor. Berbagai
teknik dokumentasi yang dapat digunakan antara lain: tabel, grafik, diagram
jaringan (network diagram: PERT dan CPM).
Pengembangan sistem baru diharapkan akan memberikan peningkatan-peningkatan
yang berhubungan dengan:
Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru
sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response
time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat
tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi
atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan
tersebut.
Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat atau penurunan-penurunan
biaya yang terjadi.
terjadi.
Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda
dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang
digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut
perusahaan
melaksanakan
proyek;
dan
bagaimana
sistem
baru
sistem:
setelah
kebutuhan
informasi
terlibat. Tahap perancangan sistem merupakan tahap penentuan proses dan data yang
diperlukan oleh sistem baru. Untuk sistem berbasis komputer biasanya dalam rancangan ada
spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan.
Adapun langkah-langkah dalam tahap analisis sistem meliputi :
a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci: analis bekerja sama dengan
pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang
telah dijelaskan dalam modul teknis. Penggambaran dilakukan dari yang besar
dan secara bertahap secara rinci dengan pendekatan top-down dan ini biasanya
dilakukan untuk rancangan terstruktur (structured design).
b. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem: analis harus
mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan
komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk
menyelesaikan pemrosesan.
c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem: analis bekerja
bersama manajer mengevaluasi berbagai alternatif dan dipilih yang paling
memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala
yang ada.
d. Memilih konfigurasi yang terbaik: analis mengevaluasi semua konfigurasi
subsistem dengan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua
subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah dianalisis kemudian
direkomendasikan kepada manajer untuk disetujui. Persetujuan dilakukan oleh
Komite pengarah SIM.
e. Menyetujui usulan penerapan: analisis menyiapkan usulan penerapan yang
mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan
yang diharapkan dan biayanya.
f. Menyetujui atau menolak penerapan sistem: jika keuntungan dari sistem
melebihi biayanya, penerapan akan disetujui.
III.4. Tahap Implementasi Sistem
Setelah dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih.
Maka selanjutnya sistem siap untuk diimplementasikan. Tahap implementasi system
merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga
kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi.
Implementasi sistem merupakan kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan
sumberdaya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun
langkah-langkah dalam tahap analisis sistem ini meliputi :
KELOMPOK 5 System Development Life Cycle
cara
yang
sama
seperti
penelitian
sistem.
Tujuannya
untuk
IV.
IV.1.
Agile Model
Pada tahun 1990-an diperkenalkan metodologi baru yang dikenal dengan nama agile
methods. Metodologi ini sangat revolusioner perubahannya jika dibandingkan dengan metode
sebelumnya. Agile Methods dikembangkan karena pada metodologi tradisional terdapat
banyak hal yang membuat proses pengembangan tidak dapat berhasil dengan baik sesuai
tuntutan user. Saat ini metodologi ini sudah cukup banyak berkembang, diantaranya adalah:
1) eXtreme Programming (XP)
2) Scrum Methodology
3) Crystal Family
4) Dynamic Systems Development Method (DSDM)
5) Adaptive Software Development (ASD)
6) Feature Driven Development (FDD)
Agility merupakan metode yang ringan dan cepat dalam pengembangan perangkat
lunak. Agile Alliance mendefinisikan 12 prinsip untuk mencapai proses yang termasuk
dalam agility:
1) Prioritas tertinggi adalah memuaskan pelanggan melalui penyerahan awal dan
perangat lunak yang bernilai.
2) Menerima perubahan requirements meskipun perubahan tersebut diminta pada akhir
pengembangan.
3) Memberikan perangkat lunak yang sedangdikerjakan dengan sering,beberapa min ggu
atau bulan, dengan pilihan waktu yang paling singkat.
4) Pihak bisnis dan penggembangan harus berkerja sama setiap hari selam
penggembangan berjalan.
IV.2.
yang linier. Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya. Model ini
pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce tahun 1970, sekarang model ini lebih dikenal
dengan Liner Sequential Model.
Karakteristik dari metodologi waterfall ini meliputi beberapa bagian, yaitu:
a. Aktivitas mengalir dari satu fase ke fase lainnya secara berurutan.
b. Setiap fase dikerjakan terlebih dahulu sampai selesai, jika sudah selesai baru
10
user.
Kelebihan dari metode WaterFall :
Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno, daripada
menggunakan pendekatan asal-asalan. Selain itu, metode ini juga masih masuk akal
IV.3.
Metodologi Prototype
Model ini dikembangkan karena adanya kegagalan yang terjadi akibat pengembangan
11
karna dalam mengembangkan prototype ini hanya terdapat waktu yang singkat. Sebuah
prototiping adalah sebuah sistem dalam fungsi yang sangat minimal.
terpenuhi.
Kelebihan Metode Prototype
a. Developer belajar langsung mengenai kebutuhan sistem dari customer/user,
b. Hasil produk yang lebih akurat (lebih sesuai dengan permintaan user),
c. Desain sistem lebih eksibel,
d. Iteraktif dengan adanya simulasi prototype,
e. Untuk pengembangan lebih lanjut (jika terjadi perubahan), developer hanya perlu
mengubah prototype,
f. Jika customer sudah puas, prototype dibuat menjadi system secara sempurna
V.
customer),
Bisa jadi customer malah menginginkan prototype system dikirim,
Reputasi yang buruk sebagai sebuah metode yang bersifat Quick-and-Dirty.
Kemungkinan perawatan secara keseluruhan bisa saja terabaikan.
Pengembangan yang berlebihan untuk prototype.
handphone (HP) yang ingin meluaskan pangsa pasarnya, dengan cara pembelian HP
dilakukan dengan online atau lewat internet. Dalam merancang sistem ini maka akan
dilakukan metodologi yang telah diusulkan dalam sistem informasi web.
Dalam metodologi ini terdapat beberapa tahapan:
1) Planning atau Perencanaan
2) Analisa
KELOMPOK 5 System Development Life Cycle
12
Analisa Teknologi
Analisa Informasi
Analisa User
Analisa Biaya dan Resiko
3) Desain
Desain Informasi
Desain Grafik
Database Application
Model Development
Database Design
4) Implementasi
Desain Review
Pemilihan Sumber daya Hardware dan Software
Penulisan Program dan Instalasi
Pengujian Web dan Dokumen Web
Update Informasi atau update teknologi (Maintenance)
Sebelum perancangan sistem dilakukan, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu antara lain:
a. Informasi dari user dan partisipasinya dalam membangun sistem,
b. Dukungan dari manajemen eksekutif,
c. Kebutuhan sistem terpenuhi dan jelas,
d. Perencanaan yang tepat,
e. Tujuan yang akan dicapai memang suatu hal yang realistis.
Tahap Perencanaan
Diasumsikan feasibility dalam perusahaan tersebut lengkap, seperti keabsahan dari
perusahaan dari segi hukum, kemajuan perusahaan tersebut dari segi ekonomi, struktur
organisasi yang ada, visi dan misi perusahaan. Setelah hal tersebut dipenuhi maka masuk ke
tahap selanjutnya yaitu sistem investigasi Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara,
kuosiener atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan
form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user.
Sebagai contoh, berikut adalah form yang tertulis dari user yang telah dirangkum
kembali, yaitu bahwa user atau klien:
a. Menginginkan situs penjualan online dengan Desain website HTML kemudian
b.
c.
d.
e.
13
Tahap Analisa
Dalam tahap analisa, menjadi beberapa tahap yaitu:
a. Analisa Teknologi, dalam tahap ini menganalisa teknologi yang akan digunakan
seperti :
Karena menggunakan desain grafis maka memerlukan teknologi seperti Adobe
b.
14
melalui ATM dari user, yang kemudian user akan mengirimkan bukti dengan fax
dengan identitas dan alamat, selanjutnya produk dikirimkan ke user.
Tahap Desain
a. Desain informasi: Dalam tahap ini dimodelkan informasi link dari setiap halaman,
jika dalam system tersebut terdapat database maka digunakan tahap model
development dan Database desain. Dari permintan user digunakan optimal untuk
pencarian dalam web, maka dilakukan penambahan META tags di setiap HTML
sebagai index yang digunakan dalam mesin pencari.
b. Desain Grafik: Pada tahap ini merupakan desain yang akan digunakan dalam sistem
informasi web. Desain yang akan dirancang pada akhirnya harus terlihat baik dan
mudah dalam navigasi ( jelajah) kesesuaian warna teks dan latar belakang menjadi
nilai tambah sendiri dalam desain.
c. Model Development: Merupakan tahap untuk memodelkan seluruh proses yang ada,
seperti proses penyimpanan data, update artikel, Menampilkan data dari database dan
lain-lain Contoh ilustrasi model development: proses transaksi barang (penjualan dan
pembelian), proses update data (persediaan barang), proses update informasi halaman
website (produk terbaru, harga produk, persediaan produk).
d. Desain Database: Merupakan tahap dalam memodelkan desain database atau desain
table, hubungan antara table, atau pula normalisasi table.
Tahap Implementasi
Tahap selanjutnya adalah implementasi, yang terdiri dari beberapa tahap berikut.
a. Penulisan Program dan Instalasi: Merupakan tahap penulisan program yang telah
dianalisa dan didesain semua maka program yang digunakan adalah PHP dan
database yang digunakan MySql.
b. Desain Review: Setelah tahap penulisan dan instalasi selesai maka pengujian desain
review, dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun menguji
semua sistem yang telah diterapkan seperti tidak adanya lokasi link, image yang salah,
pengujian sistem sepertipenyimpanan data, update artikel dan lain lain.
c. Pemilihan Sumber Daya Hardware dan Software: Dalam tahap ini seperti
Software dan Hardware yang digunakan untuk Web server ataupun pemilihan ISP
untuk domain dan penyimpanan data jika menggunakan layanan jasa Internet Service
Provider
d. Pengujian Web dan Dokumen Web: Dalam tahap ini mengujikan Web dengan
berbagai teknologi browser yang ada, serta pemeriksaan dokumen Web. Dalam
pemeriksaan dokumen Web terdapat beberapa hal yang diperhatikan yaitu:
KELOMPOK 5 System Development Life Cycle
15
Akurasi atau ketepatan dari dokumen. Seperti contact person yang dapat
dihubungi dari penulis dokumen dan email yang dapat dihubungi.dan
menghindari kerancuan antara Web master dengan contact person dalam penulis
dokumen.
Authority Web. Dokumen yang telah diterbitkan dalam halaman Web,
mencatumkan pula link dari situs lain, jika dokumen tersebut telah ditampilkan di
situs lain
Objective Information. Mengenai keakuratan dokumen seperti batas waktu
informasi dalam dokumen. Misalkan informasi lowongan kerja jika sudah dalam
16
DAFTAR PUSTAKA
Arief,
Mohammad.
2013.
Analisis
dan
Desain
Sistem.
Diperoleh
di:
Aviv.
(011.
Metodologi
Pengembangan
Sistem.
Diperoleh
di:
http://jejakjari007.blogspot.com/2011/04/metodologi-pengembangan-sistem.html
Tanggal Akses: 14 Desember 2015.
Rafik, Faisal. 2010. Implementasi Sistem Informasi (Metodologi SDLC Untuk Sistem
Informasi Web). Diperoleh di: http://faisalrafix.blogspot.co.id/2010/02/metodologi-sdlcuntuk-sistem-informasi.html. Tanggal Akses: 14 Desember 2015.
17
18