Sacharomyces Dalam Pembuatan Wine
Sacharomyces Dalam Pembuatan Wine
Sacharomyces Dalam Pembuatan Wine
MICROBIOLOGI INDUSTRI
PERAN BAKTER SARCHAROMYSES CEREVISIAE
DALAM PEMBUATAN WINE
DISUSUN OLEH :
RINALDI (2314100136)
MARIA CHRISTY JESSINIA P (2314100151)
ABSTRACT
Wine is an alcoholic beverage made from fermented grape juice. Wines made
from other fruits are always named accordingly. The chemical composition of
wine is about 87.7% water, 11% alcohol, 1% acid, and 0.2% tannins. There are
types of wine; red wine, white wine, rose wine, sparkling wine, sweet wine, and
fortified wine. There are various processing steps in making and producing wine;
these are described shortly below. Firstly, the grapes are allowed to ripen in the
vineyard until they attain a suitable sugar content, which is about 18% or more,
and the right level of acidity. The second step in the making of wine is the
fermentation of the grapes with various yeasts and lactic acid bacteria.
Key word : wine, fermentation, microbiology, grape
DAFTAR ISI
ABSTRACT
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakan
1.2.1 Wine
BAB II METODOLOGI
2.1 Proses pembuatan wine
12
14
BAB IV KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
macam
jenis
wine
seperti Red
Wine, White
Wine, Rose
Wine, Sparkling Wine, Fruit Wine, Sweet Wine dan Fortified Wine.
Wine adalah minuman yang sejarahnya bisa ditarik sampai sekitar
tahun 6000 SM. Berasal dari daerah Mesopotamia, wine kemudian
menyebar ke berbagai negara dibagian dunia. Prancis salah satunya, adalah
negara yang sangat erat hubungannya dengan wine. Selain sebagai negara
yang mempopulerkan wine, Prancis pun terkenal sebagai negara yang
memproduksi wine terbesar didunia. Dengan jumlah produksi sebesar 50
60 juta hectoliter atau sekitar 7 8 miliar botol wine per tahunnya. Selain
Prancis, Spanyol dan Itali juga merupakan negara yang terkenal dengan
winenya dan juga sebagai negara penghasil wine-wine kelas dunia.
Diluar negara-negara di Eropa, kawasan Asia yang selama ini
dianggap jauh dari tradisi wine ternyata mempunyai fakta yang cukup
mengejutkan. Dalam sebuah riset terungkap bahwa wine di Asia bisa
tumbuh sekitar 10 20 persen per tahun. Kawasan tersebut diwakili oleh
China, Hong Kong, Taiwan, Singapura, dan Korea sebagai pemimpinnya.
Nilai konsumsi di Asia (tidak termasuk Jepang) mempunyai potensi
meningkat hingga dua kali lipat, mencapai US$17 miliar pada 2012 dan
melonjak menjadi US$ 27 miliar pada 2017.
Proses fermentasi wine sendiri, dengan bantuan mikroorganisme
yang sering disebut dengan ragi. Bagi kalangan awam, istilah ragi sudah
sering didengar. Ragi digunakan untuk pembuatan roti, minuman keras,
beberapa jenis makanan tradisional seperti tape, tahu, tempe. Ragi juga
digunakan dalam produksi ethanol baik dalam skala industri besar maupun
kecil. Penggunaan ragi diantaranya saccaromyces sebagai pembuat roti
dan alkohol (wine).
Alkohol, disebut
juga etanol,
etil
alkohol, alkohol
murni,
atau alkohol absolut, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah
terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat
psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer
modern. alkohol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua.
2
1.2
Tinjauan Pustaka
1.2.1 Wine
Wine adalah minuman beralkohol yang dibuat dengan jus
fermentasi dari buah anggur jenis Vitis vinifera yang biasanya hanya
tumbuh di area 30 hingga 50 derajat lintang utara dan selatan. Sebenarnya
wine dapat dibuat dengan buah apapun selain anggur. Buah yang dapat
dibuat wine adalah apel , cranberry , plum dan semua buah yang memiliki
kadar glukosa yang tinggi. Wine yang dibuat dari sari buah yang lain
disebut sebagai wine buah (fruit wine). Namun umumnya wine dibuat
dengan buah anggur. Berbicara tentang perbedaan, perbedaan antara wine
dan bir adalah bir dibuat dari fermentasi gandum sedangkan wine dibuaat
dari fermentasi jus anggur.
bahwa
asupan
anggur
merah
moderat
dapat
dalam
anggur
yang
mungkin
diperlukan
untuk
semua
menjalani
pemeriksaan
kesehatan
yang
o Sweet Wine adalah wine yang masih banyak mengandung gula sisa
hasil fermentasi (residual sugar) sehingga membuat rasanya menjadi
manis.
o Fortified Wine adalah wine yang mengandung alkohol lebih tinggi
dibandingkan dengan wine biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar
alkohol yang tinggi ini adalah hasil dari penambahan spirit pada
proses pembuatannya.
anggur
buah
antara
lain Saccharomyces
cerevisiae,
dan
banyak
digunakan
cerevisae
untuk
dari
fermentasi
varietas
buah
ellipsoideus.
Saccharomyces cerevisiae.
: Eumycophyta
Kelas
: Ascomycetes
Ordo
: Sacharomycetales
Famili
: Sacharomycetaceae
Genus
: Sacharomyces
Species
: Sacharomyces cerevisiae
digunakan khamir permukaan yang disebut top yeast, yaitu khamir yang
bersifat fermentative kuat dan tumbuh dengan cepat pada suhu 20 0C.
Khamir permukaan tumbuh secara menggerombol dan melepaskan karbon
dioksida dengan cepat mengakibatkan sel terapung pada permukaan.
Contohnya adalah Sacharomyces cerevisiae var. ellipsoideus merupakan
galur yang dapat memproduksi alkohol dalam jumlah tinggi, sehingga
digunakan dalam industry pembuatan alcohol atau anggur
Suhu
Oksigen
10
untuk biosintesa lemak tak jenuh dan lipid. Jumlah oksigen yang lebih
tinggi
dapat
merangsang
pertumbuhan
sel
khamir,
sehingga
Udara.
Kandungan gula.
Dry wine yang rendah kandungan gulanya (sekitar 0.1 persen), jarang
mengalami kerusakan akibat bakteri. Kadar gula sekitar 0.5-1.0 persen
atau lebih merupakan kondisi yang sesuai bagi mikrona perusak.
h.
Konsentrasi alcohol.
11
BAB II
METODOLOGI
2.1 Proses Pembuatan Wine
Memanen (harvesting): Proses pembuatan wine pertama diawali
dengan memanen. Pada proses ini dipilih anggur yang memiliki tingkat
keasaman, manis dan rasa yang tepat. Tingkat keasaman dan manis
anggur harus seimbang. Proses memanen pun tergantung dari cuaca.
Untuk hasil yang berkualitas, para pembuat wine (winemaker)
memanen tidak menggunakan mesin melainkan tangan mereka sendiri.
Hal ini dikarenakan dikhawatirkan mesin dapat merusak kualitas
anggur.
Penghancuran buah (crushing): proses ini adalah saat dimana
anggur siap untuk dihancurkan. Kini, penghancuran buah anggur
menggunakan mesin, berbeda dengan zaman dahulu yang menggunakan
12
Untuk
menghasilkan
white
wine,
maka
dalam
proses
13
BAB III
Pembahasan
3.1 Pembahasan
Juice anggur bersama-sama dengan bahan yang lain yang diubah secara
reaksi biokimia oleh khamir dan menghasilkan wine. Bahan untuk proses
fermentasi adalah gula ditambah khamir yang akan menghasilkan alkohol dan
CO2. CO2 akan dilepaskan dari campuran wine menuju udara dan alkohol akan
tetap tinggal di fermentor. Jika semua gula buah sudah diubah menjadi alkohol
atau alkohol telah mencapai sekitar 15% biasanya fermentasi telah selesai atau
dihentikan. Selama fermentasi sering ditambahkan nitrogen dan mikro nutrien
guna mencegah produksi gas H2S. Jika gas ini muncul akan menyebabkan bau
yang tidak enak.
Selama fermentasi, cairan yang dihasilkan setelah buah anggur
dihancurkan disebut must. Komposisi must terdiri dari 85-95 % sari buah, 5-12 %
kulit, dan 0-4 % biji. Guna mencegah tumbuhnya bakteri pada must maka
dilakukan pengadukan. Must mulai bergelembung pada jam ke 8 20.
Selama fermentasi kandungan tannin dalam kulit buah juga terektraksi,
sehingga red wine mengandung tannin lebih tinggi daripada white wine dan rose
wine. Beberapa organisme seperti Saccharomyces dapat hidup, baik dalam kondisi
lingkungan cukup oksigen maupun kurang oksigen. Organisme yang demikian
disebut aerob fakultatif. Saccharomyces akan melakukan respirasi biasa dalam
keadaan cukup oksigen. Akan tetapi, jika dalam keadaan lingkungan kurang
oksigen Saccharomyces akan melakukan fermentasi. Asam piruvat yang
dihasilkan oleh proses glikolisis akan diubah menjadi asam asetat dan CO2 dalam
14
anggur
terlalu
cepat
masak
(mature)
maka
untuk
derajat pengahambatan juga meningkat. Suhu fermentasi yang lebih rendah akan
menghasilkan etanol yang lebih tinggi karena disamping fermentasi berlangsung
lebih sempurna, hilangnya etanol karena penguapan akibat suhu yang lebih tinggi
dapat diperkecil.
Tekanan karbondioksida (CO2) sekitar 72 atm menyebabkan pertumbuhan
sel-sel khamir akan terhambat dan pada tekanan 30 atm produksi etanol terhenti
sama sekali. Pengaruh tekanan CO2ini sangat penting dalam pembotolan, tangki
wine atau jika kecepatan fermentasi diatur dengan tekanan. Sekitar 0.1-0.5 gram
CO2 per liter terlarut dalam tabel wine. Konsentrasi CO2 sebanyak 12 gr/L akan
menyebabkan tekanan sebesar 4.0, 4.8, 5.8, 6.6 dan 7.5 atm pada suhu 0.5, 10, 15
dan 30C. Produk akhir sparking wine lebih disukai jika terdapat tekanan
CO2 sebesar 6-8 atmosfir.
Dalam pembuatannya banyak factor yang harus di perhatikan , terutama
yang menyebabkan wine terkontaminasi microba lain , Kerussakan wine secara
mikrobiologi dapat disebabkan oleh Bakteri Asam Laktat (BAL) dari jenis
Leuconostoc,
pediococcus,
dan
Lactobacillus.
Bakteri
jenis
ini
dapat
memetabolisme gula, asam, dan unsur lain yang ada dianggur menghasilkan
beberapa senyawa yang menyebabkan pembusukan. Setelah fermentasi alkohol
selesai, maka secara alami akan terjadi proses MLF (Malolactic Fermentasi) yang
dilakukan oleh BAL. Reaksi ini mengubah dekarboksilasi L-malic acid menjadi
L-lactic acid dengan menurunkan kadar keasaman wine dan menaikkan pH antara
0,3 sampai 0,5. Setelah proses MLF selesai, maka kehidupan dari BAL
tergantung pada komposisi wine dan bagaimana wine ditangani. Jika wine
memiliki pH tinggi (> 3,5) dan SO2 tidak memadai, maka bakteri BAL dapat
tumbuh dan merusak wine atau penyebab kebusukan.
Kerusakan wine dapat terjadi baik secara nonmikrobial maupun mikrobial.
Maupun microbial. Kerusakan-kerusakan wine termasuk yang disebabkan oleh
logamnya atau garamnya, enzim dan bahan-bahan yang digunakan dalam proses
penjernihan wine. Fe miasalnya, dapat menyebabkan terbentuknya endapan putih
besi pospat pada white wine yang dikenal sebagai casse. Timah dan tembaga
16
BAB IV
KESIMPULAN
Dalam pembuatan wine banyak faktor yang harus di perhatikan. Karena
faktor faktor keberhasilan pembuatan wine meliputi Spesies sel khamir,
Jumlah sel khamir, Derajat keasaman (pH), Suhu, Oksigen, Udara,
17
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Washington, DC :
19