Bab I
Bab I
Bab I
I.
Melestarikan
Budaya
dengan
Teknologi
Saat ini teknologi semakin maju dan canggih. Berbagai lapisan
masyarakat dapat menggunakan perangkat teknologi tersebut. Oleh karena
itu, teknologi dapat menjadi salah satu media untuk mengenalkan budya
kepada masyarakat. Melalui teknologi, masyarakat, khususnya generasi
muda, dapat dengan mudah mengakses dan mengenal budaya daerah.
Secara tidak langsung, kebudayaan daerah akan ikut terangkat dan tidak
ditinggalkan generasi muda.
1. Tema
Tema adalah gagasan yang mendasari sebuah novel. Tema didukung oleh
pelukisan latar atau tingkah laku dan sifat tokoh.
1
2. Penokohan
Penokohan adalah pelukisan tentang seseorang yang ditampilkan dalam
sebuah cerita. Tokoh dalam novel berperan sebagai pribadi yang utuh, malu,
sabar dan rajin.
3. Latar atau setting
Latar atau setting adalah keterangan yang berkaitan dengan waktu,
ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam sebuah novel. Ada tiga jenis
latar dalam novel, yaitu latar tempat, waktu, dan suasana.
4. Alur
Alur adalah keseluruhan jalinan peristiwa yang membentuk satu kesatuan
cerita. Ada tiga jenis alur dalam novel.
a. Alur maju, disajikan secara berurutan dari tahap perkenalan atau
pengantar, dilanjutkan tahap penampilan masalah, dan diakhiri tahap
penyelesaian.
b. Alur mundur, disusun dengan mendahulukan tahap klimaks atau
penyelesaian dan disusul tahap-tahap seperti pendahuluan,
pemunculan masalah, konflik, dan peleraian.
c. Alur gabungan atau campuran, perpaduan antara alur maju dan
mundur. Susunan penyajian urutan peristiwa diawali dengan puncak
ketegangan, lalu dilanjutkan dengan perkenalan, dan diakhiri dengan
penyelesaian
5. Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang mengungkapkan cerita. Sudut
pandang dibedakan sebagai berikut.
1. Sudut pandang orang pertama pelaku utama.
2. Sudut pandang orang ketiga.
3. Sudut pandang serbatahu.
6. Amanat
2
Menyampaikan
Diskusi
Gagasan
dan
Tanggapan
dalam
BAB II.
Terobosan
di
Bidang
Industri
Kreatif
Pokok-pokok laporan tersebut dapat berupa fakta dan opini. Fakta adalah
hal atau keadaan yang benar-benar ada atau yang terjadi.
----
BAB III.
= jeda panjang
= tekanan lembut
= intonasi naik
//
= intonasi datar
---
= tekanan keras
= intonasi turun
N
o.
1.
a. satu-satu
b. pohon-pohon
2.
a. berlari-lari
b. pukul-pukulan
3.
a. pontang-panting
b. karut-marut
4.
a. berjauh-jauhan
b. kemerah-
5.
Contoh
merahan
a. pepohonan
b. sesama
11
Makna
1.
menyatakan
banyak
Contoh
Kata ulang
makna taman-taman
rerumputan
2.
menyatakan
makna mencari-cari
tindakan yang dilakukan
berkali-kali
berulangulang
3.
menyatakan
saling,
4.
menyatakan
agak,
5.
menyatakan
intensitas
makna Kunjungmengunjungi
tolongmenolong
kalimat kekuningkuningan
kebaratbaratan
makna sebanyakbanyaknya
cepat-cepat
6.
menyatakan
himpunan
makna dua-dua
berjam-jam
menyatakan
meskipun
makna kecil-kecil
jauh-jauh
8.
menyatakan makna
suatu tindakan yang
dilakukan dengan santai
duduk-duduk
berjalan-jalan
9.
menyatakan makna
seperti atau menyurupai
mobil-mobilan
orangorangan
13
BAB IV.
Menyampaikan
Diskusi
Gagasan
dan
Tanggapan
dalam
14
4. Keunggulan Buku
a. Organisasi Buku
Organisasi buku meliputi, kerangka buku, hubungan antara satu
bagian yang lain. Jadi, ada kepaduan, kejelasan, dan
memperlihatkan perkembangan yang logis.
b. Isi Buku
Isi buku menyangkut paparan dan perincian buku serta ada
kesimpulan umum. Buku dikatakan berkualitas jika organisasi dan
tema terangkai padu, baik, dan benar.
c. Bahasa
Penggunaan bahasa yang baik dapat dinilai dari segi struktur
kalimat, hubungan antarakalimat, dan diksi atau pilihan kata. Selain
itu, perlu pembedaan antara penggunaan bahasa untuk buku ilmiah
dan buku fiksi sastra. Bahasa dalam buku ilmiah bersifat denotatif,
satu penafsiran, sedangkan bahasa fiksi sastra bersifat konotatif
untuk mengembangkan daya imajinasi.
5. Kelemahan Buku
Resensi buku juga menguraikan kelemahan buku. Kelemahan ini
meliputi cacat fisik (kelengkapan halaman, konsistensi, penulisan,
kualitas penjilidan) dan pembahasan yang tidak sistematis. Sisi
kelemahan bisa disesuaikan dengan tema yang mengikat buku tersebut.
6. Nilai Buku
Jika peresensi telah memberi gambaran mengenai latar belakang buku
dan mengemukakan unsur-unsur yang menjadi sasaran ulasan, peresensi
telah menilai buku. Nilai sebuah buku akan lebih jelas jika dibandingkan
dengan karya lain.
Menggunakan Peribahasa
Salah satu jenis kalimat dalam bahasa Indonesia adalah peribahasa.
berbeda dengan jenis kalimat lain, peribahasa ini bukan kelompok kalimat
yang dilihat dari unsur sintaksinya. Akan tetapi, peribahasa merupakan
kelompok
kalimat
berdasarkan
makna
atu
maksudnya.
Peribahas berasal dari kata peri yang berarti hal dan bahasa yang
berarti alat untuk menyampaikan maksud. Peribahasa pun dapat diartikan
berbahasa dengan kias. Peribahasa biasa digunakan untuk menyindir atau
memperindah bahasa. Kata-kata dalam peribahasa merupakan susunan
yang pasti dan tidak dapat diubah.
16
1. Pepatah adalah jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari
orang tua. Dalam bahasa Indonesia terdapat sejumlah pepatah,
diantaranya sebagai berikut.
Contoh: Cantik-cantik bulu ayam, lama-lama bercantum juga
Arti: Perselisihan antarsaudara akan berakhir dengan perdamaian.
2. Perumpamaan adalah jenis peribahasa yang berisi perbandingan.
Perbedaan antara pepatah dengan perumpamaan adalah penggunaan
kata-kata pembanding secara eksplisit. Kata-kata pembanding yang
digunakan adalah seperti, sebagai, bak, bagai, atau laksana.
Contoh: Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin menunduk.
Arti: Orang yang berilmu tinggi tidak akan menyombongkan
kepandaiannya.
3. Pemeo adalah jenis peribahasa yang dijadikan semboyan. Semboyan ini
berupa
kata-kata
singkat.
Contoh: Esa hilang dua berbilang berarti berusaha terus-menerus untuk
mencapai tujuan.
4. Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan
kias. Ungkapan disebut juga frasa idiomatik. Berikut beberapa kelompok
ungkapan
berdasarkan
kata
pembentuknya.
Kelompok Ungkapan
Contoh
Ungkapan
alam
dengan
nama
benda-benda kaki
gunung:
daerah
pegunungan
bintang kelas: juara kelas
Ungkapan dengan nama binatang
kulit badak: tidak tahu malu
tenaga kuda: kuat sekali
di
sekitar
BAB V.
Kita?
Mendengarkan dan Mengomentari Laporan
Anda pernah belajar mengomentari laporan pada sebelumnya. Sekadar
mengingatkan Anda, ada beberapa cara dalam mengomentari laporan yang
dibaca atau didengarkan seperti berikut ini.
1.
2.
3.
4.
pokok. Cerpen selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara
setengah sampai dua jam.
Unsur-unsur intrinsik cerpen meliputi tema, penokohan, latar, alur, sudut
pandang pengarang, dan amanat.
1. Tema
Tema merupakan ide pokok pengarang dalam menyusun karya
sastranya. Tema merupakan hal yang ingin disampaikan dan
dipecahkan oleh pengarang melalui ceritanya.
2. Penokohan
Cerita pendek merupakan cerita yang mengisahkan kehidupan
manusi dengan salah satu atau beberapa permasalahan yang
dihadapinya. Tokoh dalam cerita ini akan melakukan tugasnya menjadi
sumber cerita. Dengan demikian, tokoh merupakan manusia yang
memiliki fisik dan watak. Penokohan sering juga disebut perwatakan,
yaitu pelukisan mengenai tokoh cerita. Pelukisan ini mencakup
keadaan lahir dan batin tokoh.
3. Latar
Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu, atau segala
situasi peristiwa dalam cerita. Latar dibagi menjadi latar tempat,
waktu, dan situasi.
4. Alur
Alur disebut juga plot cerita. Alur atau plot merupakan cara
pengarang menjalin peristiwa-peristiwa dalam cerita sehingga
membentuk kesatuan yang padu, bulat, dan utuh. Alur merupakan
elemen penting dalam membentuk sebuah karya fiksi.
Tahap-tahap alur meliputi:
a. permulaan,
b. pertikaian,
c. perumitan,
d. puncak atau klimaks,
e. peleraian, dan
f. akhir.
Macam-macam alur dalam cerpen seperti berikut.
a. Alur berdasarkan urutan waktu
1) Alur kronologis/alur maju/alur progresif
2) Alur tidak kronologis/alur mundur/alur regresif/alur flashback
3) Alur campuran
b. Alur berdasarkan jumlah
1) Alur tunggal
2) Alur ganda
c. Alur berdasarkan kepadatan/kualitatif
1) Alur erat
19
2) Alur longgar
d. Alur menanjak
5. Sudut Pandang
Sudut pandang disebut juga pusat pengisahan. Sudut pandang
pengarang adalah penempatan posisi pengarang terhadap tokoh untuk
menampilkan cerita. Secara umum pusat pengisahan dikategorikan
sebagai berikut.
Identitas buku
Pembuka resensi
Macam atau jenis buku
Keunggulan buku
Kelemahan buku
Nilai buku
BAB VI.
21
22
23