Bab I

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

BAB

I.

Melestarikan

Budaya

dengan

Teknologi
Saat ini teknologi semakin maju dan canggih. Berbagai lapisan
masyarakat dapat menggunakan perangkat teknologi tersebut. Oleh karena
itu, teknologi dapat menjadi salah satu media untuk mengenalkan budya
kepada masyarakat. Melalui teknologi, masyarakat, khususnya generasi
muda, dapat dengan mudah mengakses dan mengenal budaya daerah.
Secara tidak langsung, kebudayaan daerah akan ikut terangkat dan tidak
ditinggalkan generasi muda.

Menanggapi Pembacaan dan Menentukan Unsur


Intrinsik Kutipan Novel
Pada bab ini Anda akan menanggapi pembacaan kutipan novel. Pembacaan
karya sastra, khususnya novel, tidak sama dengan pembacaan teks bacaan
lainnnya. Ketika mendengarkan pembacaan novel, Anda akan menemukan
nada pembacaan yang berbeda-beda. Nada yang digunakan dalam
pembacaan novel disesuaikan dengan suasana dan penokohan dalam
kutipan novel tersebut. Nada berhubungan dengan intonasi, lagu, dan
tekanan kalimat . Nada yang diucapkan si pembaca novel yang berbedabeda juga diikuti ekspresi yang berbeda pula.
Cara menyampaikan tanggapan sebagai berikut.
1. Tanggapan disampaikan dengan bahasa lisan yang halus.
2. Tanggapan disampaikan dengan sopan dan menghormati pembaca
kutipan novel.
Novel adalah karya sastra yang dibangun oleh unsur-unsur intrinsik. Unsurunsur intrinsik sebuah novel diantaranya tema, penokohan, latar, alur,
amanat, dan sudut pandang.

1. Tema
Tema adalah gagasan yang mendasari sebuah novel. Tema didukung oleh
pelukisan latar atau tingkah laku dan sifat tokoh.
1

2. Penokohan
Penokohan adalah pelukisan tentang seseorang yang ditampilkan dalam
sebuah cerita. Tokoh dalam novel berperan sebagai pribadi yang utuh, malu,
sabar dan rajin.
3. Latar atau setting
Latar atau setting adalah keterangan yang berkaitan dengan waktu,
ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam sebuah novel. Ada tiga jenis
latar dalam novel, yaitu latar tempat, waktu, dan suasana.
4. Alur
Alur adalah keseluruhan jalinan peristiwa yang membentuk satu kesatuan
cerita. Ada tiga jenis alur dalam novel.
a. Alur maju, disajikan secara berurutan dari tahap perkenalan atau
pengantar, dilanjutkan tahap penampilan masalah, dan diakhiri tahap
penyelesaian.
b. Alur mundur, disusun dengan mendahulukan tahap klimaks atau
penyelesaian dan disusul tahap-tahap seperti pendahuluan,
pemunculan masalah, konflik, dan peleraian.
c. Alur gabungan atau campuran, perpaduan antara alur maju dan
mundur. Susunan penyajian urutan peristiwa diawali dengan puncak
ketegangan, lalu dilanjutkan dengan perkenalan, dan diakhiri dengan
penyelesaian

5. Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang mengungkapkan cerita. Sudut
pandang dibedakan sebagai berikut.
1. Sudut pandang orang pertama pelaku utama.
2. Sudut pandang orang ketiga.
3. Sudut pandang serbatahu.

6. Amanat
2

Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada


pembaca melalui karya yang ia ciptakan. Amanat berisi pesan-pesan yang
dapat menasihati pembaca berdasarkan peristiwa-peristiwa dalam karya
sastra tersebut.

Menyampaikan
Diskusi

Gagasan

dan

Tanggapan

dalam

Diskusi merupakan kegiatan bertukarpikiran secara teratur baik dalam


kelompok kecil maupun kelompok besar. Tujuan diskusi adalah menghasilkan
suatu pengertian yang lebih nyata, lebih benar, dan lebih luas. Dalam
kegiatan diskusi ada sebuah proses tukar-menukar informasi, pendapat, dan
unsur-unsur pengalaman.
Dalam diskusi, muncul pendapat dan tanggapan dari peserta diskusi.
Tanggapan tersebut bisa berupa sanggahan atau persetujuan. Saat
menyampaikan gagasan, peserta diskusi harus memerhatikan pertimbangan
berikut ini.
1. Mengemukakan gagasan dan pendapat dengan bahasa yang baik dan
dilandasi dengan alasan logis.
2. Bepikir kritis dan logis dalam menyampaikan gagasan dan pendapat.
3. Menjauhkan emosi dan subjektivitas saat menyampaikan gagasan dan
pendapat.
4. Mampu memilih fakta yang sesuai dengan tujuan sehingga dapat
ditarik kesimpulan yang sulit dibantah.
Gagasan atau pendapat yang disampaikan peserta diskusi belum tentu
diterima oleh seluruh peserta diskusi. Dengan pernyataan lain bahwa
peserta lain dapat menolak atau menyanggah dan mengajukan
pendapatnya sendiri. Penolakan atau persetujuan suatu pendapat harus
bersifat objektif dan disertai alasan yang logis.
Sanggahan atau penolakan pendapat orang lain harus memerhatikan unsurunsur berikut.
1. Emosi dan prasangka negatif harus dihindari.
2. sanggahan harus objektif, logis, dan jujur.
3

3. Data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan harus meyakinkan


peserta lain.
4. Sanggahan disampaikan secara urut, teliti, dan tidak berbelit-belit.
5. Jika menolak suatu pendapat, hal yang ditolak adalah pendapat
tersebut bukan orang yang mengemukakan pendapat.
6. Tidak mencemooh, menghina, atau menyinggung perasaan.

Menemukan Ide Pokok dan Permasalahan dalam


Artikel
Artikel adalah bentuk karangan bebas yang membahas masalah sosial
dan kemanusiaan. Artikel biasanya memuat pengalaman, pengetahuan, dan
pendapat penulis mengenai suatu masalah. Setiap paragraf dalam artikel
memiliki ide pokok. Ide pokok merupakan kalimat inti atau pokok paragraf.
Ide pokok dalam paragraf berfungsi sebagai pengendali informasi. Namun,
ada juga ide pokok yang tidak diungkapkan dalam kalimat topik.
Kalimat utama dapat terletak pada awal, akhir, awal dan akhir, atau
seluruh paragraf. Perhatiakan paparan berikut ini.
1. Paragraf yang memiliki ide pokok pada awal paragraf disebut paragraf
deduktif. Paragraf deduktif disusun mengemukakan pokok-pokok
persoalan yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus.
2. Paragraf yang memiliki ide pokok pada akhir paragraf disebut induktif.
Paragraf induktif disusun dengan menguraikan rincian hal-hal yang
bersifat khusus ke hal-hal yang bersifat umum.
3. Paragraf yang memiliki ide pokok pada awal dan pada akhir paragraf
disebut paragraf campuran. Paragraf camouran merupakan paragraf
yang memaparkan kesimpulan pada awal paragraf dan ditegaskan
pada akhir pargraf.

4. Paragraf yang memiliki ide pokok pada seluruh paragraf disebut


paragraf narasi atau deskripsi. Paragraf ini memiliki ide pokok yang
tersirat dalam paragraf.
Ide pokok setiap paragraf dapat diidentifikasi dengan mengikuti langkahlangkah berikut ini.
1. Bacalah dengan cermat setiap paragraf dalam bacaan!
2. Cermatilah kalimat pertama hingga terakhir. Teruslah membaca
kalimat demi kalimat hingga Anda menemukan ide pokok paragraf.

BAB II.

Terobosan

di

Bidang

Industri

Kreatif

Membedakan Fakta dan Opini dalam Laporan


Laporan merupakan alat resmi untuk menyampaikan informasi faktual
atau benar-benar terjadi. Laporan disebut juga cara menyampaikan berita,
keterangan, pemberitahuan, ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan
maupun tertulis dari bawahan kepada atasan. Penyampaian laporan tersebut
sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggumg jawab bawahan kepada
atasan.
Laporan memuat fakta dan opini. Pernyataan tersebut memang benar
karena laporan mengemas informasi faktual tentang sesuatu atau kegiatan.
Jadi, fakta dalam laporan berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri
oleh si pelapor. Keadaan tersebut dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri
oleh si pelapor ketika melakukan suatu kegiatan.

Informasi dalam laporan mengandung pokok-pokok laporan. Pokok-pokok


laporan merupakan fokus atau isi yang dipaparkan dalam laporan. Pokokpokok laporan memuat informasi berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Kegiatan atau hal yang dilakukan.


Waktu kegiatan dilakukan.
Tempat kegiatan dilakukan.
Orang yang melakukan atau peserta kegiatan.
Tujuan diadakan kegiatan.
Proses selama kegiatan berlangsung.
Suasana selama kegiatan berlangsung.
Hasil kegiatan.

Pokok-pokok laporan tersebut dapat berupa fakta dan opini. Fakta adalah
hal atau keadaan yang benar-benar ada atau yang terjadi.

Menanggapi Pembacaan Puisi


Puisi merupakan karya sastra dengan rakitan struktur bahasa secara
khusus. Bahasa dalam puisi dipadatkan dan dipersingkat. Bahasa dalam puisi
diberi irama dengan bunyi yang padu. Selain itu, kata-kata yang dipilih untuk
puisi biasanya bermakna kias (imajinatif).
Bentuk pengucpan atau pembacaan setiap larik dalam puisi berbedabeda. Hal tersebut dikarenakan setiap larik memuat gagasan yang ingin
disampaikan penyair.
Hal-hal yang dapat Anda tanggapi saat mendengarkan pembacaan puisi
sebagai berikut.
1. Lafal adalah cara seseorang mengucapkan bunyi bahasa (huruf, kata,
dan frasa). Lafal disebut juga pengucapan. Apakah huruf, kata-kata,
atau frasa dalam puisi yang dibacakan sudah dilafalkan dengan jelas
dan tepat.
2. Ketepatan penggunaan jeda.
Apakah jeda pengucapan dalam kalimat sudah dibacakan dengan
tepat atau belum?
3. Intonasi adalah ketepatan mengucapkan tinggi rendahnya kalimat.
Apakah kalimat demi kalimat dalam puisi sudah dibaca dengan
intonasi yang sesuai dengan isi atau jenis kalimat? Misalnya, seru
harus dibacakan intonasi naik.
4. Ekspresi wajah.
6

Ekspresi wajah adalah perubahan roman muka pembaca puisi ketika


membacakan puisi. Suatu hal yang tidak tepat jika pembaca puisi
bertema kesedihan membawakannya dengan ekspresi wajah gembira.

Membaca Nyaring Teks Pidato


Pada saat Anda membacakan naskah pidato, ada beberpa hal yang
harus diperhatikan, yaitu suara harus lantang dan jelas (kejelasan suara),
tinggi rendahnya harus jelas (intonasi), dan penandaan hal-hal yang penting
dari isi pidato (penandaan kata-kata kunci). Selain itu, seorang pembawa
pidato harus mempunyai rasa percaya diri dan keberanian.
Sebelum Anda membaca naskah pidato, Anda dapat menandai naskah
pidato tersebut menggunakan tanda-tanda berikut.
/
//

----

= untuk jeda pendek


= untuk jeda panjang atau berhenti
= untuk intonasi mendatar
= untuk intonasi naik
= untuk intonasi turun
= untuk hal-hal penting dari isi pidato
= untuk informasi pendukung dari isi pidato

Menulis Surat Dinas


Kegiatan menulis surat dinas lazimnya menjadi tugas sekretaris. Akan
tetapi, kenyataannya banyak orang yang diharuskan menulis surat dinas.
Surat dinas merupakan surat resmi yang ditulis oleh intansi, jawatan, atau
organisasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan intansi,
jawatan, atau organisasi. Surat dinas menggunakan bahasa baku dan efektif.
Bahasa baku adalah bahasa yang diakui benar menurut kaidah yang
dibakukan. Bahasa efektif adalah bahasa yang sederhana atau tidak berbelitbelit, ringkas, jelas, dan tidak mengandung makna ganda.
Surat dinas memiliki bagian-bagian atau unsur-unsur penting. Unsur-unsur
penting yang ada dalam surat dinas sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kepala surat (kop surat)


Perihal/hal surat
Nomor surat
Lampiran (boleh ada, boleh tidak)
Tanggal pembuatan surat
Nama dan alamat tujuan surat (alamat dalam)
7

7. Salam pembuka atau pembuka surat


8. Isi surat
9. Salam penutup atau penutup surat
10.
Tanda tangan, nama, dan jabatan pengirim
11.
Tembusan (boleh ada, boleh tidak)

Menggunakan Makna Lugas dan Kias


Makna lugas kata-kata bahasa indonesia adalah makna sebenarnya,
makna yang tidak mengandung nuansa makna lain. Makna lugas ini
biasanya sesuai dengan makna yang ada dalam kamus. Jadi, makna lugas
digunakan dalam kalimat sesuai dengan arti yang tercantum dalam kamus.
Makna atau arti kata lugas ini lebih jelas jika digunakan dalam kalimat.
Perhatikan kalimat berikut.
1. Rumah paman lebih rendah letaknya dari rumah ayah.
rendah = dekat ke bawah, tidak tinggi
kata rendah tersebut menunjukkan arti tempat.
kebalikan dari makna lugas adalah makna kias. Kata bermakna kias
adalah kata yang mengandung pengandain atau pengibaratan.
2. Walaupun sudah menjadi penjabat penting, Pak harun tetap rendah
hati.
rendah hati = tidak sombong
kata rendah hati digunakan untuk mengibaratkan atau mengiaskan
sikap seseorang. kata rendah pada rendah hati tidak menunjuk letak
suatu tempat. Arti yang timbul dari rendah hati tidak berasal dari kata
rendah dan hati.

BAB III.

Media Promosi Parawisata

Memberikan Kritik dan Saran terhadap Isi Laporan


Laporan merupakan salah satu media untuk menyampaikan informasi.
Informasi yang disampaikan harus benar-benar terjadi atau bersifat faktual.
Laporan dapat disajikan secara tertulis dan lisan. Saat mendengarkan
laporan yang disajikan secara lisan Anda dapat memberi komentar terhadap
isi laporan. Komentar yang Anda sampaikan dapat berupa kritik dan saran.
Kritik dan saran dapat disampaikan sebagai reaksi terhadap suatu hal
yang terdapat dalam laporan. Kritik merupakan tanggapan yang disertai
uraian dan pertimbangan baik buruknya suatu hal. Kritik yang disampaikan
umumnya adalah kritik membangun, bukan menjatuhkan. Sementara itu,
saran adalah pendapat yang dikemukakan untuk dipertimbangkan oleh pihak
yang disarankan.
9

Adapun dalam memberi kritik dan saran dalam sebuah laporan


sebaiknya Anda memperhatikan hal-hal berikut.
1. Menyimak dengan saksama laporan yang disampaikan dari awal
hingga akhir.
2. Mencatat hal-hal penting yang hendak diberi kritik dan saran.
3. Mengemukakan kritik atau saran dengan bahasa yang baik.
4. Memberi argumen untuk memperkuat kritik atau saran yang
diungkapkan.
5. Jika kritik atau saran disampaikan secara lisan, perlu diperhatikan halhal sebagai berikut.
a. Kemukakan kritik dan saran dengan bahasa yang baik, nada yang
biasa, tidak terkesan menentang atau mengejek, dan perlu tidak
perlu tergesa-gesa.
b. jika memang diperlukan untuk memperjelas hal yang dimaksud,
bisa diberikan penekanan-penekanan pada bagian-bagian yang
dimaksud.

Mendiskusikan Inti Sari Buku Nonfiksi


Tujuan Anda membaca buku adalah mencari informasi penting dalam
buku tesebut. Cara untuk mendapatkan informasi dalam sebuah buku adalah
mengambil inti sari buku tersebut. Mengambil inti sari buku sama seperti
meringkas atau merangkum buku. merangkum merupakan kegiatan
menguraikan secara singkat suatu bacaan. Untuk mengambil inti sari sebuah
buku Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut.
1. Membaca bacaan secara keseluruhan.
2. Mencatat pokok-pokok dalam bacaan
3. Menyusun kembali pokok-pokok pikiran secara logis dan sistematis.

Membaca Puisi Karya Sendiri


Membacakan puisi merupakan kegiatan membaca puisi dengan nada
nyaring. Pembacaan puisi tersebut harus sesuai dengan lafal, intonasi,
penghayatan, dan ekspresi yang tepat. Seorang pembaca puisi harus
berusaha agar orang lain mendengarkan dan menyimak pembacaan puisi
tersebut serta memahami isi puisi yang dibaca. Oleh karena itu, seorang
pembaca puisi harus memahami ketepatan intonasi dan pelafalan dalam
mengucapkan setiap kata. Sebelum membaca puisi, ada dua hal yang harus
dilakukan seorang pembaca puisi yaitu memberi penanda jeda dan memberi
tekanan pada puisi tersebut.
Berikut ini penanda jeda dan tekanan dalam teks puisi.
10

= jeda panjang

= tekanan lembut

= jeda pendek (pengganti tanda koma)

= intonasi naik

//

= jeda pengganti tanda titik

= intonasi datar

---

= tekanan keras

= intonasi turun

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada waktu membacakan


puisi.
1. Lafal harus jelas
2. Intonasi yang meliputi tinggi dan rendah dan cepat lambat suara
harus tepat.
3. Membaca dengan jeda dan tekanan sesuai dengan tanda yang telah
diberikan sebelumnya.
4. Volume suara disesuaikan dengan keadaaan atau ruangan.
5. Menampilkan ekspresi yang mendukung pengungkapan makna puisi
baik ekspresi wajah maupun gerak anggota badan.

Menggunakan Kata Ulang


Kata ulang dibentuk dengan cara mengulang bentuk kata dasarnya.
Menurut cara pengulangannya, terdapat beberapa bentuk kata ulang
dalam bahasa Indonesia. Berikut ini bentuk kata ulang berdasarkan
bentuk pengulangannya.

N
o.
1.

Kata ulang utuh atau murni

a. satu-satu
b. pohon-pohon

2.

Kata ulang sebagian

a. berlari-lari
b. pukul-pukulan

3.

Kata ulang berubah bunyi

a. pontang-panting
b. karut-marut

4.

Kata ulang berimbuhan

a. berjauh-jauhan
b. kemerah-

5.

Bentuk Kata Ulang

Kata ulang suku awal

Contoh

merahan
a. pepohonan
b. sesama

11

Seperti halnya kata berimbuhan, kata ulang pun mempunyai berbagai


makna. Berikut makna kata ulang beserta contohnya.
No
.

Makna

1.

menyatakan
banyak

Contoh
Kata ulang
makna taman-taman
rerumputan

2.

menyatakan
makna mencari-cari
tindakan yang dilakukan
berkali-kali
berulangulang

3.

menyatakan
saling,

4.

menyatakan
agak,

5.

menyatakan
intensitas

makna Kunjungmengunjungi
tolongmenolong
kalimat kekuningkuningan
kebaratbaratan
makna sebanyakbanyaknya
cepat-cepat

Penggunaan dalam Kalimat


Pemerintah
sedang
giat
membangun
taman-taman
di
pusat kota.
Bangunan bersejarah itu kini
ditumbuhi
rerumputan
karena
tidak terurus.
Para wisatawan mencari-cari lokasi
ditemukanya situs purbakala.
Pemerintah sudah berulang-ulang
mengimbau masyarakat untuk
menjaga fasilitas umum di objek
wisata.
Sahabat pena itu berencana akan
kunjung-mengunjungi.
Masyarakat diimbau untuk tolongmenolong dalam berbagai hal.
Sepanjang
perjalanan
menuju
desa aku melihat padi yang
kekuning-kuningan.
Setelah pulang dari kota, gaya
wanita itu kebarat-baratan.
Pemerintah berencana menarik
wisatawan sebanyak-banyaknya
pada tahun 2013 ini.
Pemerintah daerah cepat-cepat
membangun sarana transportasi
menuju objek wisata baru itu.
12

6.

menyatakan
himpunan

makna dua-dua
berjam-jam

menyatakan
meskipun

makna kecil-kecil
jauh-jauh

8.

menyatakan makna
suatu tindakan yang
dilakukan dengan santai

duduk-duduk
berjalan-jalan

9.

menyatakan makna
seperti atau menyurupai

mobil-mobilan
orangorangan

Pak Hasan membagi mangga hasil


panennya dua-dua dalam setiap
kantong.
Sudah berjam-jambaku menunggu
bus yang akan membawaku ke
Pantai Parangtritis.
Kecil-kecil
begini
aku
bisa
menangkat karung itu.
Jauh-jauh dari rumah aku tetap
datang ke acara seminar itu.
Kami
duduk-duduk
sebentar
ditaman
kota
itu.
Aku dan kakak berjalan-jalan
menikmati pemandangan sore ini.
Ibu membelikanku mobil-mobilan
dari kayu sepulang dari semarang.
orang-orangan sawah itu menakuti
kami.

13

BAB IV.

Daur ulang, Selamatkan Bumi

Mendengarkan Laporan dan Membedakan Fakta


dan Opini salam Laporan
Sebuah laporan mengandung fakta dan opini. Apakah yang disebut
fakta dan opini itu? Bagaimana cara Anda menentukan fakta dan opini dalam
laporan? Untuk menguji kemampuan Anda, tentukan fakta dan opini dalam
paragraf berikut.
Kerajinan tangan berbasisis limbah rumah tangga alias sampah diminati
warga Medan dan sekitarnya. Hal tersebut dikarenakan kerajinan tangan
berbasis limbah rumah tangga dapat menambah pendapatan keluarga. Aradi
(36 tahun), salah seorang perajin di Medan, mengatakan bahwa usaha yang ia
tekuni 80 persen bahannya merupakan limbah. Aradi, yang juga pemilik Kun Art
Medan, mengatakan bahwa omzet usahanya mencapai Rp 10 juta per bulan.
Fakta dan opini berdasarkan paragraf diatas sebagai berikut
1. Kalimat berupa fakta sebagai berikut.
Aradi (36 tahun), salah seorang perajin di Medan, mengatakan bahwa
usaha yang ia tekuni 80 persen bahannya merupakan limbah.
2. Kalimat yang berupa opini atau pendapat sebagai berikut.
Hal tersebut dikarenakan kerajina tangan berbasis limbah rumah
tangga dapat menambah pendapatan keluarga.

Menyampaikan
Diskusi

Gagasan

dan

Tanggapan

dalam

Dalam diskusi muncul pendapat dan tanggapan dari peserta diskusi.


Tanggapan tersebut bisa berupa sanggahan atau persetujuan. Sanggahan
tersebut harus dikemukakan dengan sopan disertai dengan alasan yang
logis.
Setiap peserta dalam diskusi mempunyai kedudukan yang sama.
Artinya, setiap peserta mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan
pendapatnya. Pendapat seseorang dapat disetujui atau ditolak orang lain.

14

Menemukan Ide Pokok dan Permasalahan dalam


Artikel
Setiap paragraf memiliki ide pokok. Ide pokok biasa dirumuskan dalam
kalimat utama paragraf. Ide pokok merupakan pendapat atau pemikiran
yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Ide pokok didukung ide-ide
penjelas. Ketika membaca, Anda dapat menemukan permasalahan dalam
bacaan. Permasalahan dapat juga ditemukan dalam ide penjelas.

Meresensi Buku Kumpulan Cerpen


Resensi adalah penilaian baik dan buruk suatu karya yang disertai
ulasan dan alasan. Resensi berasal dari bahasa Belanda resensie dan bahasa
latin resenseo yang berarti ulasan atau uraian tentang buku, film, drama,
teater, ataupun kaset. Ulasan resensi bersifat informatif mengenai
pertimbangan mutu, baik, atau buruk suatu karya.
Resensi buku bertujuan memberikan rangsangan kepada pembaca
agar membaca dan memiliki (membeli) buku tertentu. Resensi buku memiliki
fungsi daya jual dan dapat membantu penerbit atau pengarang untuk
memperkenalkan buku yang baru diterbitkan.
Agar mampu meresensi dengan baik, Anda harus mengetahui unsurunsur resensi. Unsur-unsur resensi buku sebagai berikut.
1. Identitas Buku

Identitas buku meliputi judul, nama pengarang nama penerbit, tempat


dan tahun terbit, cetakan, serta tebal buku.
2. Pembuka Resensi
Meresensi buku dapat dilakukan dengan mengutip paragraf dalam
buku. Kutipan ini sebagai landasan berpikir. Peresensi juga dapat
mengemukakan tema buku secara singkat yang dilengkapi deskripsi isi
buku
dan
memperkenalkan
kepengarangan
(nama,
ketenaran, hasil karya, ataupun proses kreatifnya).
3. Macam atau Jenis Buku

Peresensi menunjukkan jenis buku yang diulas kepada pembaca.


Peresensi harus mengklasifikasikan buku dalam kelas atau kelompok
buku tertentu, misalnya fiksi dan nonfiksi.

4. Keunggulan Buku

Peresensi mengemukakan segi-segi menarik dari buku tersebut.


Peresensi dapat menguraikan hal-hal berikut.
15

a. Organisasi Buku
Organisasi buku meliputi, kerangka buku, hubungan antara satu
bagian yang lain. Jadi, ada kepaduan, kejelasan, dan
memperlihatkan perkembangan yang logis.
b. Isi Buku
Isi buku menyangkut paparan dan perincian buku serta ada
kesimpulan umum. Buku dikatakan berkualitas jika organisasi dan
tema terangkai padu, baik, dan benar.
c. Bahasa
Penggunaan bahasa yang baik dapat dinilai dari segi struktur
kalimat, hubungan antarakalimat, dan diksi atau pilihan kata. Selain
itu, perlu pembedaan antara penggunaan bahasa untuk buku ilmiah
dan buku fiksi sastra. Bahasa dalam buku ilmiah bersifat denotatif,
satu penafsiran, sedangkan bahasa fiksi sastra bersifat konotatif
untuk mengembangkan daya imajinasi.
5. Kelemahan Buku
Resensi buku juga menguraikan kelemahan buku. Kelemahan ini
meliputi cacat fisik (kelengkapan halaman, konsistensi, penulisan,
kualitas penjilidan) dan pembahasan yang tidak sistematis. Sisi
kelemahan bisa disesuaikan dengan tema yang mengikat buku tersebut.
6. Nilai Buku
Jika peresensi telah memberi gambaran mengenai latar belakang buku
dan mengemukakan unsur-unsur yang menjadi sasaran ulasan, peresensi
telah menilai buku. Nilai sebuah buku akan lebih jelas jika dibandingkan
dengan karya lain.

Menggunakan Peribahasa
Salah satu jenis kalimat dalam bahasa Indonesia adalah peribahasa.
berbeda dengan jenis kalimat lain, peribahasa ini bukan kelompok kalimat
yang dilihat dari unsur sintaksinya. Akan tetapi, peribahasa merupakan
kelompok
kalimat
berdasarkan
makna
atu
maksudnya.
Peribahas berasal dari kata peri yang berarti hal dan bahasa yang
berarti alat untuk menyampaikan maksud. Peribahasa pun dapat diartikan
berbahasa dengan kias. Peribahasa biasa digunakan untuk menyindir atau
memperindah bahasa. Kata-kata dalam peribahasa merupakan susunan
yang pasti dan tidak dapat diubah.

16

Menurut Soedjito dalam Kosakata Bahasa Indonesia, peribahasa dibagi


menjadi empat bagian sebagai berikut.

1. Pepatah adalah jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari
orang tua. Dalam bahasa Indonesia terdapat sejumlah pepatah,
diantaranya sebagai berikut.
Contoh: Cantik-cantik bulu ayam, lama-lama bercantum juga
Arti: Perselisihan antarsaudara akan berakhir dengan perdamaian.
2. Perumpamaan adalah jenis peribahasa yang berisi perbandingan.
Perbedaan antara pepatah dengan perumpamaan adalah penggunaan
kata-kata pembanding secara eksplisit. Kata-kata pembanding yang
digunakan adalah seperti, sebagai, bak, bagai, atau laksana.
Contoh: Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin menunduk.
Arti: Orang yang berilmu tinggi tidak akan menyombongkan
kepandaiannya.
3. Pemeo adalah jenis peribahasa yang dijadikan semboyan. Semboyan ini
berupa
kata-kata
singkat.
Contoh: Esa hilang dua berbilang berarti berusaha terus-menerus untuk
mencapai tujuan.
4. Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan
kias. Ungkapan disebut juga frasa idiomatik. Berikut beberapa kelompok
ungkapan
berdasarkan
kata
pembentuknya.

Kelompok Ungkapan

Contoh

Ungkapan dengan nama bagian tubuh

tinggi hati: sombong


buah bibir: bahan pembicaraan

Ungkapan dengan kata indra

muka manis: menarik hati


panjang akal: tidak mudah putus asa

Ungkapan dengan nama warna

berdarah biru: keturunan bangsawan


masih hijau: belum berpengalaman

Ungkapan
alam

dengan

nama

benda-benda kaki
gunung:
daerah
pegunungan
bintang kelas: juara kelas
Ungkapan dengan nama binatang
kulit badak: tidak tahu malu
tenaga kuda: kuat sekali

di

sekitar

Ungkapan dengan nama bagian tumbuh- naik daun: terkenal


buah hati: kesayangan
tumbuhan
17

Ungkapan dengan kata bilangan

BAB V.

berbadan dua: hamil


bersatu kata: sepakat

Di (Ke) Manakah Kepangarangan

Kita?
Mendengarkan dan Mengomentari Laporan
Anda pernah belajar mengomentari laporan pada sebelumnya. Sekadar
mengingatkan Anda, ada beberapa cara dalam mengomentari laporan yang
dibaca atau didengarkan seperti berikut ini.
1.
2.
3.
4.

Menyimak laporan dengan saksama.


Mencatat pernyataan yang akan diberi kritik atau saran.
Mengemukakan kritik atau saran dengan bahasa yang baik.
Memberikan argumentasi terhadap kritik atau saran.

Menyampaikan Inti Sari Buku Nonfiksi


Pada bab III Anda telah mendiskusi inti sari buku nonfiksi. Kemudian,
hasil diskusi tersebut disampaikan di depan kelompok lain. Inti sari buku
nonfiksi merupakan simpulan atau pokok-pokok permasalahan yang dibahas
dalam buku. Untuk mendapatkan inti sari sebuah buku, Anda harus
membaca buku tersebut secara keseluruhan. Sambil membaca, Anda dapat
mencatat pokok-pokok pikiran dalam buku tersebut. Kemudian, Anda dapat
menyusun kembali pokok-pokok pikiran yang telah Anda tentukan paragraf
yang logis dan sistematis.

Menentukan Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen


Cerpen ialah karya sastra yang memuat penceritaan secara memusat
pada suatu peristiwa pokok saja. Semua peristiwa lain yang diceritakan
dalam sebuah cerpen, tanpa kecuali ditujukan untuk mendukung peristiwa
18

pokok. Cerpen selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara
setengah sampai dua jam.
Unsur-unsur intrinsik cerpen meliputi tema, penokohan, latar, alur, sudut
pandang pengarang, dan amanat.
1. Tema
Tema merupakan ide pokok pengarang dalam menyusun karya
sastranya. Tema merupakan hal yang ingin disampaikan dan
dipecahkan oleh pengarang melalui ceritanya.
2. Penokohan
Cerita pendek merupakan cerita yang mengisahkan kehidupan
manusi dengan salah satu atau beberapa permasalahan yang
dihadapinya. Tokoh dalam cerita ini akan melakukan tugasnya menjadi
sumber cerita. Dengan demikian, tokoh merupakan manusia yang
memiliki fisik dan watak. Penokohan sering juga disebut perwatakan,
yaitu pelukisan mengenai tokoh cerita. Pelukisan ini mencakup
keadaan lahir dan batin tokoh.
3. Latar
Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu, atau segala
situasi peristiwa dalam cerita. Latar dibagi menjadi latar tempat,
waktu, dan situasi.
4. Alur
Alur disebut juga plot cerita. Alur atau plot merupakan cara
pengarang menjalin peristiwa-peristiwa dalam cerita sehingga
membentuk kesatuan yang padu, bulat, dan utuh. Alur merupakan
elemen penting dalam membentuk sebuah karya fiksi.
Tahap-tahap alur meliputi:
a. permulaan,
b. pertikaian,
c. perumitan,
d. puncak atau klimaks,
e. peleraian, dan
f. akhir.
Macam-macam alur dalam cerpen seperti berikut.
a. Alur berdasarkan urutan waktu
1) Alur kronologis/alur maju/alur progresif
2) Alur tidak kronologis/alur mundur/alur regresif/alur flashback
3) Alur campuran
b. Alur berdasarkan jumlah
1) Alur tunggal
2) Alur ganda
c. Alur berdasarkan kepadatan/kualitatif
1) Alur erat
19

2) Alur longgar
d. Alur menanjak
5. Sudut Pandang
Sudut pandang disebut juga pusat pengisahan. Sudut pandang
pengarang adalah penempatan posisi pengarang terhadap tokoh untuk
menampilkan cerita. Secara umum pusat pengisahan dikategorikan
sebagai berikut.

a. Sudut pandang orang ketiga


b. Sudut pandang orang pertama
c. Sudut pandang campuran
6. Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin disamapaikan pengarang
dalam sebuah cerita. Pesan dalam sebuah cerita mencerminkan
pandangan hidup pengarang. Sebuah cerita mengandung penerapan
pesan dari pengarang.

Menulis Resensi Buku Pengetahuan


Anda sudah belajar menulis resensi buku kumpulan cerpen. Pada bab
ini, Anda akan menulis resensi buku pengetahuan atau nonfiksi. Sekarang
sebelum menulis resensi buku pengetahuan atau nonfiksi, Anda harus
mengetahui pokok-pokok resensi seperti berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Identitas buku
Pembuka resensi
Macam atau jenis buku
Keunggulan buku
Kelemahan buku
Nilai buku

Membuat Kalimat dengan Frasa Adjektival


Frasa merupakan satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih
yang memiliki satu fungsi. Salah satu jenis frasa adjektival. Frasa adjektival
dibentuk dari dua kata atau lebih dengan adjektif (kata sifat) sebagai inti.
Adapun menurut unsur pembentuknya, frasa adjektival dibedakan sebagai
berikut.
1. Digabung dengan kata sudah, harus, dapat, dan akan
contoh: sudah tua, harus bersih, dapat murah, akan kering
2. Digabung dengan kata ingkar tidak
20

contoh: sudah tidak muda, tidak tinggi


3. Digabung dengan pewatas belakang lagi dan kembali
contoh: tenang kembali, tidak lagi
4. Menyatakan tingkat perbandingan
contoh: akan lebih lama, harus lebih dekat
5. Digabung dengan keterangan penguat seperti sangat, amat, dan
terlalu
contoh: sangat cantik, amat muda, terlalu cantik

BAB VI.

Tren Edukasi Terkini

Mendengarkan Laporan dan Membedakan Fakta


Opini dalam Laporan
Pada Bab II dan IV Anda telah mempelajari fakta dan opini dalam
laporan. Masih ingatkah Anda cara menentukan fakta dan opini dalam
sebuah laporan? untuk menguji kemampuan Anda, tentukan fakta dan opini
dalam paragraf berikut.
Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Banda Aceh menggelar
pemutaran film dan diskusi penanaman budi pekerti. Kegiatan tersebut
diselenggarakan di Hotel Arya Duta Medan. Film yang ditayangkan dalam
kegiatan tersebut bejudul Serdadu Kumbang. Kepala BPNB Banda Aceh
Djuniat, S.sos., mengatakan bahwa film Serdadu Kumbang merupakan
salah satu film yang berkualitas dan sarat dengan muatan penanaman
budi pekerti. Film merupakan media yang sangat efektif dalam
penyampaian pesan moral kepada penonton.
Fakta dan opini berdasrkan paragraf di atas sebagai berikut.
1. Kalimat berupa fakta sebagai berikut.
Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) Banda Aceh menggelar
pemutaran film dan diskusi penanaman budi pekerti.
2. Kalimat yang berupa opini atau pendapat sebagai berikut.
Film Serdadu Kumbang merupakan salah satu film yang berkualitas
dan sarat dengan muatan penanaman budi pekerti.

Menulis Cerpen Berdasarkan Pengalaman Orang


Lain

21

Pernahkah Anda menulis cerpen? Bagaimana cara menulis cerpen? Ide


cerpen dapat diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.
Jika ingin menulis cerpen, Ada beberapa langkah yang dapat dijadikan
pedoman. Langkah-langkah berikut dapat Anda gunakan untuk menulis
cerpen berdasarkan pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.
1. Mengadakan Obsevasi atau Pengamatan
Anda dapat melakukan observasi dengan mengadakan
pengamatan secara langsung. Selain itu, Anda dapat melakukan
observasi dengan mengingat atau mendengarkan kejadian yang
dilakukan oleh orang lain.
2. Menentukan Tema
Tema cerpen. Sebuah tema dapat diibaratkan seperti sebuah tali
yang menghubungkan awal dan akhir cerita. Pada umumnya cerpen
hanya memiliki satu tema. Oleh karena itu, dalam menulis cerpen
sebaiknya arah tulisan Anda tetap fokus terhadap tema atau ide
cerpen tersebut
3. Menentukan Latar
Seluruh hasil observasi yang telah dilakukan dapat Anda
gunakan untuk menciptakan latar. Latar yang Anda buat harus sesuai
dengan tema yang Anda tentukan.
4. Menciptakan Tokoh
Anda dapat menciptakan tokoh dari orang-orang yang
diceritakan oleh teman Anda atau orang-orang yang mengalami
peristiwa yang Anda lihat. Anda dapat mengganti nama tokoh. Anda
harus menentukan tokoh utama dalam cerpen yang akan ditulis. Selain
itu, Anda juga menentukan watak dan bentuk fisik tokoh-tokoh yang
diciptakan.
5. Menciptakan Konflik
Konflik adalah pertentangan atau ketegangan dalam cerpen.
Konflik dapat mengangkat masalh yang terjadi dalam peristiwa yang
diceritaka teman Anda atau masalah yang terjadi dalam peristiwa yang
Anda lihat.
6. Menentukan Sudut Pandang
Sudut pandang yang akan digunakan harus sesuai dengan cara
Anda menceritakan tokoh utama.
7. Menentuka Alur
Anda harus menentukan alur untuk mempermudah menuliskan
cerita ke dalam cerpen. Anda akan menggunakan alur maju, alur
mundur, alur campuran.
8. Menulis Cerpen

22

Kembangkanlah tema yang telah Anda tentukan menjadi sebuah


cerpen. Cerpen yang telah ditulis harus memuat latar, tokoh, konflik,
sudut pandang, dan alur. Gunakanlah kata-kata sederhana dan
komunikatif
9. Menyunting Cerpen
Cerpen yang telah Anda tulis harus disunting untuk
meminimalisasi kesalahan terutama ejaan. Langkah awal Anda
melakukan penyutingan adalah membaca ulang secara keseluruhan
cepen.
10.
Menentukan Judul
Anda dapat menulis judul saat akan menulis atau sesudah
menulis.

Menggunakan Kalimat Efektif


Dalam pengajaran bahasa, masalah kalimat dan pemakaiannya
menjadi dasar pemilihan materi pengajaran. Tujuan utama dari pengajaran
bahasa adalah keterampilan menggunakan kalimat secara efektif. Kalimat
dalam hal ini digunakan untuk:
1. memberitahukan sesuatu;
2. menanyakan sesuatu;
3. membahasakan masalah dan membahasakan ekspresi kejiwaannya.

23

Anda mungkin juga menyukai