KAK Pasar Triwung

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PENYUSUNAN KAJIAN RELOKASI PASAR TRIWUNG KIDUL,


KOTA PROBOLINGGO

Tahun Anggaran 2016

B. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


1. LATAR BELAKANG

Tingginya tingkat pertumbuhan ekonoi dewasa ini


membawa pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan kotakota di Indonesia. Perbandingan jumlah masyarakat yang tinggal
di kota dengan yng tinggal di desa pada saat inipun sudah hampir
memiliki angka yang seimbang. Hal tersebut merupakan bukti
bahwa perkembangan suatu kota merupakanmagnet bagi
penyebaran penduduk, yang bila tidak diimbangi dngan
pembangunan pedesaan akan dapat menyebabkan merosotnya
interaksi desa-kota, yang pada hakekatnya daerah pedesaan
merupakan produsen kebutuhankebutuhan pokok sehari-hari bagi
kehidupan masyrakat perkotaan. Berkaitan dengan hal tersebut,
salah satu aspek pendukungnya adalah diperlukannya suatu adah
yang akomodatif sebagai pendukung kelancaran pendistribusian
baik barang maupun manusia dari desa ke kota, dan dalam hal
kedudukan desa sebagai produsen sebagian kebutuhan-kebutuhan
primer masyarakat kota, maka diperlukan sebuah pasar sebagai
pusat distribusi barang yang secara langsung maupun tidal
langsung nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat kota.
Pengertian pasar itu sendiri merupakan tempat para
penjual dan pembeli dapat dengan mudah saling berhubungan.
Pasar dalam artian luas adalah tempat tertentu dan tetap, pusat
memperjualbelikan biasanya dan terutama barang-barang
keperluan seharihari. Selain itu pasar sebagai pusat pertemuan
penghasil dan pemakai (propuden dan konsumen) yang sudah
banyak dikenal sejak jaman dahulu kala ketika sifat perdagangan
masih berupa pertukaran barang (barter).
Daerah Kabupaten Probolinggo merupakan daerah yang
sedang membangun dan termasuk kota yang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Keberadaan kota
Probolinggo juga sangat menguntungkan terhadap wilayah
pertanian dikota-kota sekitarnya dalam hal penyediaan kebutuhan
pangan. Hal tersebut didukung dengan keadaan perekonomian
Kabupaten Probolinggo yang dominan disektor pertanian, menjadi
kota yang potensial terhadap kegiatan-kegiatan perdagangan.
Pemerintah daerah menyadari akan perkembangan kehidupan
perekonomian yang meningkat seiring dengan pertambahan
penduduk harus diimbangi dengan penyediaan sarana dan
prasarananya. Pada saat ini salah satu kebijaksanaan pemerintah
daerah setempat adalah dengan pengembangan pasar Triwung
Kidul sebagai tempat perbelanjaan dan sebagai fasilitas umum
perdagangan.

Renovasi Pasar Triwung Kidul ini sudah direncanakan sejak


tahun 2003 oleh pemerintah daerah setempat. Akan tetapi
kenyataan yang ada menunjukkan belum terealisasinya
pembangunan pasar karena berbagai kendala yang dihadapi baik
dari pihak pemerintah maupun dari masyarakat pedagang pasar
serta kurangnya pendekatan-pendekatan secara menyeluruh dan
komprehensif antara pihak-pihak yang terkait.
Permasalahan yang ada sekarang bahwa keberadaan Pasar
Triwung Kidul Probolinggo sekaang ini dirasakan kurang memadai
baik dalam hal lokasi pada umumnya begitu juga dengan kualitas
maupun kuantitasnya. Pasar Triwung Kidul yang terletak di Jalan
Raya Bromo mengakibatkan terganggunya kelancaran maupun
kenyamanan lalu lintas yang ada. Luasan bangunan sangat
terbatas untuk menampung para pedagang yang semakin
bertambah sehingga jalan raya sebagai jalan utama pasar menjadi
semakin sempit karena digunakan sebagai areal berjualan bagi
para pedagang yang tidak tertampung dalam los pasar, serta lahan
parkir yang tersedia sangat lah kurang didalam menampung jumlah
kendaraan yang keluar masuk. Hal tersebut ditambah dengan
termakannya area pedestrian disepanjang jalan raya oleh
keberadaan PKL. Aktivitas bongkar muat barang yang semula
direncanakan dari jalan dibelakang pasar mengalami perpindahan
yaitu dari jalan raya di depan pasar karena faktor kedekatan dan
kemudahan dalam hal pencapaian.
Melihat arah kebijaksanaan pembangunan serta potensi
dan kendala yang telah diuraikan diatas, Kota Probolinggo sebagai
kota yag sedang membangun memerlukan sebuah pasar yang
representative dan mampu melayani kebutuhan masyarakat kota
khususnya barang-barang kebutuhan sehari-hari serta mampu
mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul sekarang ini.
Disamping itu perlu adanya pemindahan lokasi yang semula berada
di jalan Raya Bromo menuju ke lokasi baru yang lebih bisa
menampung aktivitas jual beli maupun aktivitas pendukung pasar
lain.
2. MAKSUD DAN
TUJUAN

Maksud :
Memberi informasi kepada seluruh pemangku kepentingan tentang
kajian awal relokasi Pasar Triwung Kidul yang ada di Kota
Probolinggo, Kabupaten Probolinggo
Tujuan :
Penyusunan analisa keruangan yang akan menganalisa tentang
kelayakan lokasi Pasar yang baru serta analisa dampak dan
evaluasi lokasi tersebut dalam menampung kepentingan
perdagangan dan jasa

3. SASARAN

Sasaran dari kegiatan penyusunan Kajian Relokasi Pasar Triwung


Kidul Kota Probolinggo ini adalah tersusunnya instrumen yang
meliputi:
Rencana Dasar Penentuan Lokasi
Rencana Infrastruktur dan Suprastruktur Kawasan Pasar
Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan
Rencana Manajemen dan Pengusahaan Kawasan
Rencana Pengembangan Sarana Kawasan Pasar

4. DASAR HUKUM

Dasar hukum kegiatan Penyusunan Kajian Relokasi Pasar Triwung


Kidul, Kota Probolinggo adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725).
2. PP Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
4. Peraturan Menteri PU Nomor 20 tahun 2011 tentang
Pedoman RDTR dan Peraturan Zonasi untuk Kabupaten /
Kota
5. Undang-undang No. 25 Tahun 2000 tentang propenas
menyusul Undang-undang No. 7 1996 tentang pangan yang
menyebutkan perlunya dibangun ketahanan pangan yang
meliputi ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan
untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerawanan
pangan jika dikaitkan dengan peningkatan laju
pertumbuhan penduduk (LPP).
6. UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun
2007 Tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional,
Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern
8. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor

: 53/M-Dag/Per/12/2008 Tentang Pedoman Penataan Dan


Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko
Modern

5. KRITERIA TEKNIS

Dalam pelaksanaan Penyusunan Kajian Relokasi Pasar Triwung


Kidul, Kriteria teknis yang harus dipenuhi sebagai berikut :
a. Keseluruhan proses penyusunan Kajian Relokasi Pasar ini harus
dapat terukur dan menghasilkan alternative solusi bagi
permasalahan lokasi Pasar Triwung Kidul
b. Dinas terkait harus terlibat secara aktif dalam proses
pelaksanaan penyusunan Kajian Teknis ini yang diwujudkan
dengan pembentukan Tim Teknis Daerah yang memiliki agenda
kerja yang mendukung program yang dilaksanakan.
c. Organisasi Tim Teknis Daerah melibatkan instansi-instansi
teknis terkait dengan kebijakan daerah bidang pemanfaatan
lahan serta perekonomian utamanya pasar yang akan direlokasi
maupun pada penunjukan lokasi baru nanti.

6. NAMA DAN
ORGANISASI PPK

Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten


Probolinggo

7. SUMBER
PENDANAAN

Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan


Rp.

8. LINGKUP
KEGIATAN, LOKASI
KEGIATAN DAN
PEMBAGIAN PERAN

biaya kurang lebih

Lingkup kegiatan penyusunan Kajian Teknis Relokasi Pasar


Triwung Kidul yang ada di Kota Probolinggo meliputi :
1. Identifikasi karakteristik pasar Triwung Kidul yang ada di
Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo
2. Kajian potensi dan masalah relokasi pasar Triwung Kidul
yang akan terdiri dari :
a. Kajian / identifikasi lokasi pasar lama (Pasar Triwung
Kidul di Jalan Raya Bromo Kota Probolinggo)
b. Penentuan lokasi baru
Berdasarkan dokumen tata ruang serta komitmen dan
alternatif dari pemerintah Kota Probolinggo, nantinya
akan dianalisan lebih jauh lokasi mana yang sesuai
sebagai lokasi baru Pasar Triwung Kidul.

c. Identifikasi kelayakan lokasi baru


Hal ini ditinjau dari beberapa hal yang meliputi
1. Kemampuan menampung aktivitas baik dari segi
jumlah penjual maupun pembeli yang akan
diproyeksikan nanti
2. Memiliki luasan yang memadai dalam menampung
seluruh sarana dan prasarana yang akan dibangun
dilokasi tersebut
3. Memiliki aksesibilitas yang baik, karena faktor
aksesibilitas cukup berpengaruh besar pada
kelangsungan pasar itu sendiri
4. Dekat dengan pasar (konsumen)
5. Kemudahan memperoleh barang baku
6. Kemudahan dalam penyediaan utilitas dasar
3. Melakukan analisis berdasarkan potensi dan masalah
kawasan. Adapun tahapan analisis tersebut meliputi :
a. analisa identifikasi lokasi awal (pasar Triwung Kidul)
b. analisa SWOT (potensi dan masalah) pada lokasi pasar
lama yang ada di Jalan Raya Bromo
c. analisa struktur dan pola ruang analisa kesesuaian lahan
untuk kegiatan perdagangan jasa (pasar)
d. Analisa lokasi menurut teori Webber
Webber menjelaskan bahwa dalam penentuan lokasi,
biaya transportasi dan bahan baku merupakan faktor
utama yang sangat mempengaruhi kelangsungan suatu
aktivitas.
e. analisa lokasi pasar
Menurut Losch, lokasi pasar utamanya harus berdekatan
dengan pembeli atau konsumen. Hal ini dikarenakan
apabila lokasi pasar dekat, maka konsumen akan makin
banyak karena biaya yang mereka keluarkan makin
minim.
4. Melakukan
1. Kajian tentang pengembangan kelembagaan lokasi pasar di
lokasi yang baru.
2. Kajian
tentang
pengembangan
perkreditan
dan
permodalan.
3. Kajian tentang kebutuhan prasarana dan sarana dan
menyusun kebutuhan tersebut menjadi program-program
pembangunan, yaitu :

a. Prasarana dan sarana untuk menunjang sub-sistem


komersial (perdagangan dan jasa) untuk kelancaran aliran
barang masuk berupa :
Jalan penghubung lokasi pasar dengan kawasan
pusat kota maupun permukiman
Gudang maupun stand yang ada
Tempat bongkar muat barang yang diperjualbelikan
b. Prasarana dan sarana untuk menunjang sub-sistem usaha
jual-beli primer untuk peningkatan usaha berupa:
Jalan akses dari dan menuju lokasi
Penyediaan sarana air baku melalui pembuatan
tandon air dan jaringan pipa
Penyediaan sarana listrik
Penyediaan sarana persampahan dan pengumpulan
sampah
5. Sosialisasi dan evaluasi terhadap penunjukan lokasi pasar yang
baru oleh Pemerintah Kota Probolinggo, Dinas terkait, pihak
pasar, dan para pelaku usaha yang ada.
9. JANGKA WAKTU
PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 90 (sembilan


puluh hari)

10. TENAGA AHLI

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini


adalah :
1. Ketua Tim (Team Leader)
Mempunyai sertifikat keahlian sesuai bidang (IAP), Ketua Tim
disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Jurusan T
Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kabupaten) lulusan
universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan di bidang Penataan ruang. Diutamakan
yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua Tim selama 7
(tujuh) tahun.
2. Tenaga Ahli Sipil
Mempunyai sertifikat keahlian Sipil, Tenaga Ahli Sipil disyaratkan
seorang Sarjana Teknik Strata 1 (Sarjana) Jurusan T. Sipil
lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan terkait dengan sipil lebih diutamakan 3
(tiga) tahun.

3. Tenaga Ahli Lingkungan


Mempunyai sertifikat keahlian Lingkungan, Tenaga Ahli
Lingkungan disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S-1)
Jurusan T. Lingkungan lulusan universitas negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan
lingkungan lebih diutamakan 3 (tiga) tahun.
4. Tenaga Ahli Hukum
Tenaga Ahli Hukum disyaratkan seorang Sarjana Strata 1 (S-1)
Jurusan Hukum lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan
pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan
hukum lebih diutamakan 3 (tiga) tahun. Tenaga ahli tersebut
tugas utamanya yang berhubungan dengan Hukum.
5. Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan
Mempunyai sertifikat keahlian ekonomi pembangunan, Tenaga
Ahli ekonomi pembangunan disyaratkan seorang Sarjana
ekonomi Strata 1 (S-1) Jurusan ekonomi pembangunan lulusan
universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan terkait dengan ekonomi pembangunan
lebih diutamakan 5 (lima) tahun.
Tenaga Pendukung, antara lain
:
a. Satu orang berjenjang pendidikan SMK/SMU atau D3 Teknik
Sipil/Arsitektur/Informatika
yang mempunyai ketrampilan
mengopersikan komputer (program Auto CAD atau Corel Draw)
sebagai drafter.
b. Satu orang berjenjang pendidikan SMK/SMU atau D3
Kesekretariatan/
Administrasi
Perkantoran/Akuntansi/
Management/Keuangan
sebagai
Tenaga
Sekretaris,
Administrasi dan Keuangan.
c. Satu orang berjenjang pendidikan SMU atau sederajad yang
mempunyai ketrampilan mengopersikan komputer (program
Microsoft Word, Excel dan Power Point) sebagai operator
komputer.

11. LAPORAN

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pejabat pembuat


komitmen adalah:
a. Buku Laporan Pendahuluan sebanyak 10 (sepuluh) buku, judul
buku tertulis Laporan Pendahuluan, untuk penelitian dan
revisi, masing-masing berukuran A4 diserahkan paling lambat
30 (tiga puluh) hari kalender setelah penandatanganan
kontrak.
b. Buku Laporan Akhir sebanyak 10 (sepuluh) buku, judul buku
tertulis Rencana dengan ukuran A4 diserahkan paling lambat
90
(seratus
lima
puluh)
hari
kalender
setelah
penandatanganan kontrak.
c. Buku Excecutiv Summary yang berisi muatan Laporan Rencana
berukuran A4 sebanyak 20 (dua puluh) buku untuk seminar
(untuk diskusi).
d. Menyerahkan 10 (sepuluh) compact disk (CD) yang berisi
Laporan Pendahuluan, dan Laporan Akhir , diserahkan paling
lambat 90 (seratus lima puluh) hari kalender setelah
penandatanganan kontrak.

MENGETAHUI
PENGGUNA ANGGARAN

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN PROBOLINGGO
TAHUN ANGGARAN

Anda mungkin juga menyukai