Tugas Sak

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 66

BAB I

AKUNTANSI DAN LINGKUNGAN BISNIS


Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui pengertian Akuntansi, mengetahui
tujuan akutansi, memahami konsep dasar akutansi dan
mampu menganalisis transaksi bisnis.
Setelah Mempelajari Bab ini Diharapkan:
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Akuntansi.
Mahasiswa mengetahui dan menjelaskan tujuan dan
manfaat akutansi
Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan konsep
dasar akutansi.
Mahasiswa mampu menganalisis transaksi bisnis

A. Akuntansi
1. Pengertian Akuntansi
Definisi akuntansi menurut Accounting Principle Board (APB):
Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa (service activity) fungsinya
adalah untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama yang
bersifat finansial, tentang entitas-entitas ekonomi yang dianggap
berguna dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi, dalam
penentuan pilihan-pilihan logis diantara tindakan-tindakan alternatif.
Dalam definisi akuntansi menurut American Accounting Association
(AAA) disebutkan:
Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi
ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut
American Institute of Cercitified Public
medefinisikan akuntansi sebagai berikut:

Accounting

(AICPA)

Akuntansi dalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran


dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan
kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk
menafsirkan hasil-hasilnya
1

Akuntansi (accounting) : adalah sistim informasi yang mengukur


aktifitas
bisnis,
memroses
data
menjadi
laporan
dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada pengambil keputusan.
Akuntansi merupakan bahasa bisnis: semakin baik kita memahami
bahasa tersebut (akuntansi) semakin baik kita dapat mengelola
bisnis.
Produk utama dari akuntansi adalah serangkaian dokumen yang
disebut dengan laporan keuangan. Laporan Keuangan merupakan
laporan tentang kondisi suatu bisnis dengan bahasa moneter.
2. Pemakai Informasi Akuntansi
Pemakai informasi akuntansi bisa berupa pemakai internal dan
pemakai eksternal. Yang paling membutuhkan informasi akuntansi
adalah para pengembil keputusan. semakin penting keputusan,
semakin banyak informasi akuntansi yang dibutuhkan. Berikut ini
adalah pengguna informasi akuntansi.
Pemakai internal:
1) Individu
Individu memerlukan informasi akuntansi diantaranya untuk
mengelola rekening bank, membeli rumah atau perabotan baru dan
lain sebagainya.
2) Pemilik Bisnis
Para pemilk usaha/bisnis menggunakan informasi akuntansi untuk
menetapkan tujuan dan mengevaluasi kemajuan dalam mencapai
tujuan tersebut. Misalnya; berapa penjualan dan laba yang
diharapkan untuk tahun/periode ini, apakah target yang diharapkan
sudah tercapai?, hal tersebut membutuhkan informasi akuntansi
selama satu tahun terakhir.
3) Manajemen:
Manajemen menggunakan
perencanaan berdasarkan
selanjutnya mengevaluasi
rencana yang telah disusun

informasi akuntansi untuk membuat


informasi akuntansi yang telah ada,
hasil yang telah dicapai berdasarkan
sebelumnya.

Pemakai Eksternal:
3) Investor
Investor menyediakan modal/uang yang diperlukan agar suatu
bisnis bisa berjalan. Para investor menganalisis laporan keuangan
yang dihasilkan perusahaan dan terus mengikuti perkembangan
perusahaan.
4) Kreditor
2

Sebelum meminjamkan uang kepada perusahaan/individu, pihak


bank terlebih dahulu mengevaluasi kemampuan calon debitur
apakah layak atau tidak diberi kucuran kredit.
5) Otoritas pajak
Pajak penghasilan suatu perusahaan/individu, dihitung dengan
menggunakan informasi akuntansi. Misalnya pajak penjualan
dihitung berdasarkan pada besar kecilnya penjualan perusahaan.

B. Manfaat dan Bidang Akuntansi


Secara umum bidang akuntansi dapat dikelompokan sebagai berikut:
1) Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Bidang akuntansi ini berhubungan dengan akuntansi suatu
organisasi secara keseluruhan, penyusunan laporan keuangan
ditujukan untuk pihak luar perusahaan, oleh karena itu laporan
keuangan perusahaan harus menggunakan prinsip akuntansi yang
lazim (diterima secara umum).
2) Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi manajemen digunakan untuk pengambil keputusan
manjemen (internal) oleh karena itu penyusunan informasi
akuntansi yang dibuat tidak harus menggunakan prinsip akuntansi
yang lazim.
3) Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Bidang ini berhubungan dengan pemeriksaan terhadap laporan
keuangan perusahaan untuk memastikan apakah laporan keuangan
perusahaan telah dibuat berdasarkan prinsip akuntansi yang
diterima secara umum.
4) Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Bidang akuntansi biaya lebuh berfokus membicarakan tentang
biaya produksi suatu barang . Fungsi utama akuntansi biaya adalah
mengumpulkan informasi dan menganalisis data mengenai biaya,
baik biaya yang telah terjadi maupun biaya yang belum terjadi.
5) Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Akuntansi perpajakan berhubungan dengan penyusunan laporan
keuangan untuk tujuan perpajakan, yang mana lebih berfokus pada
konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan serta bagaimana
mengukur dan melaporkan semuanya telah ditetapkan dalam
undang-undang perpajakan.
6) Akuntansi Penganggaran (budgeting)
Akuntansi penganggaran berhubungan dengan penyusunan
rencana keuangan untuk periode tertentu dimasa yang akan
3

datang selanjutnya membandingkan hasil operasi dengan anggaran


yang telah dibuat.
7) Akuntansi Pemerintahan (Gevermental Accounting)
Akuntansi pemerintahan berfokus pada pencatatan dan pelaporan
transaksi yang terjadi di badan pemerintah. Akuntansi
pemerintahan menyediakan laporan akuntansi tentang aspekaspek pengurusan dan administrasi keuangan Negara. Bidang ini
juga mencakup pengendalian atas pengeluaran melalui anggran
dan bagaimana kesesuaianya dengan undang-undang yang
berlaku.
8) Sistim Informasi Akuntansi (Accounting Information System)
Bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun non keuangan
yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi agar lebih
efektif. Melalui sistim ini informasi yang diperlukan diproses yang
salah satu tujuanya untuk menghasilkan laporan keuangan yang
dibutuhkan oleh pemegang saham, badan pemerintah, pimpinan
perusahaan pegawai dan pihak lainya.

C. Konsep Dasar dan Prinsip Akuntansi


Konsep dan prinsip akuntansi berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima
secara umum:
1. Konsep Entitas
Entitas akuntansi adalah organisasi yang berdiri sendiri sebagai suatu
unit ekonomi yang terpisah. Entitas akuntansi bisa berupa suatu
perusahaan ataupun suatu unit dari sebuah perusahaan.
Contoh, Sebuah perusahaan memiliki modal awal Rp 100.000.000,Menurut konsep entitas, perusahaan tersebut akan memperhitungakn
dana Rp 100.000.000,- tersebut secara terpisah dari aktiva pribadi
pemilik perusahaan. Contoh lainya, sebuah perusahaan besar
misalkan Toyota Corp. setiap unit produknya merupakan entitas
terpisah satu sama lainya, Unit produk Toyota Fortuner merupakan
entitas tersendiri dari Toyota corp. Kelebihanya jika penjualan
Fortuner menurun akan segera diketahui penyebabnya.
2. Konsep Berkelanjutan (Going-Concern)
Konsep ini mengasumsikan bahwa entitas akan tetap beroperasi selama
jangka waktu dimasa depan yang dapat diramalkan. Berdasarkan
konsep tersebut, akuntan mengasumsikan bahwa perusahaan akan
beroperasi sangat lama sehingga dapat menggunakan sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuanya.
3. Konsep Unit Moneter yang Stabil

Konsep ini mengasumsikan bahwa nilai mata uang yang digunakan


adalah relative stabil dari waktu kewaktu meskipun inflasi bisa saja
terjadi selama periode berjalan.
4. Prinsip reliabilitas/obyektifitas
Informasi akuntansi dibuat berdasarkan data yang dapat diandalkan
yang tersedia. Pedoman ini merupakan prinsip reliabilitas yang juga
disebut prinsip obyektifitas. Data yang andal adalah data yang dapat
diverifikasi kebenaranya, artinya data yang dapat dikonfirmasi
kepada pihak-pihak yang bersangkutan dengan data tersebut.
Contoh, pinjaman bank harus disertai dengan promes (promissory
note) yang merupakan bukti yang obyektif dari pinjaman tersebut.

5. Prinsip Biaya (Cost Principle)


Prinsip biaya menyatakan bahwa aktiva dan jasa yang diperoleh
harus dicatat pada biaya aktualnya (biaya historis). Misalnya
perusahaan Anda membeli seperangkat peralatan elektronik dengan
harga Rp 15.000.000,- pada perusahaan pemasok yang akan
menutup usahanya, dimana harga sesungguhnya peralatan tersebut
dipasar adalah Rp 20.000.000,-. Jadi menurut prinsip biaya
Perusahaan Anda harus mencatat biaya peralatan tersebut Rp
15.000.000,- bukan Rp 20.000.000, meskipun Perusahaan Anda
diuntungkan.
D. Prinsip Akuntansi

yang Diterima Secara Umum

Peraturan yang berlaku bagi informasi akuntansi public disebut Prinsipprinsip akuntansi yang diterima secara umum (Generally accepted
accounting principles = GAAP), adalah suatu istilah teknis akuntansi
yang mencakup konvensi aturan, dan prosedur yang diperlukan untuk
membatasi praktik akuntansi yang diterima umum diwilayah tertentu
pada saat tertentu.
Di Indonesia ada empat pilar prinsip akuntansi yang diterima secara
umum:
1. Standar Akuntansi Keuangan International Financial Reporting
Standards (SAK IFRS)
2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP)
3. Standar Akuntansi Syariah
4. Standar Akuntansi Pemerintahan
1.

Standar Akuntansi Keuangan


Reporting Standards(SAK IFRS)

International

Financial

SAK-IFRS disusun oleh International Accounting Standard Committee


(IASC) yang pada tahun 2001 IASC berganti nama menjadi
International Accounting Standard Board (IASB). Organisasi ini
merupakan kesepakatan dari lembaga akuntansi nasional yang
mewakili sepuluh Negara: Australia, Jerman, Jepang, Meksiko,
Belanda, Inggeris, Irlandia, Kanada, Perancis dan Amerika Serikat.
Pada tahun 2005 Uni Eropa mewajibkan SAK- IFRS digunakan oleh
entitas yang terdaftar dipasar modal yang kemudian disusul oleh
Negara-negara lain.
Unsur-unsur Laporan keuangan berdasarkan SAK IFRS:
1) Laporan posisi keuangan pada akhir periode
2) Laporan laba rugi komprehensip selama periode
3) Laporan perubahan ekuitas selama periode
4) Laporan arus kas selama periode
5) Catatan atas laporan keuangan
6) Laporan posisi keuangan.
2. Standar Akuntasi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP)
SAK ETAP didirikan/diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
pada 17 Juli 2009 atau Indinesian Accounting Standar for Non
Publicly Accountable Entities.SAK ETAP disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indoneia (DSAK IAI)
pada 19 Mei 2009. Alasan IAI menerbitkan standar ini adalah untuk
mempermudah perusahaa kecil dan menengah (UKM) dalam
menyusun laporan keuangan mereka.
Entitas tanpa akuntabilittas public menurut SAK ETAP adalah:
1) Tidak memiliki akuntabilitas public yang signifikan
2) Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purposes financial statement)bagi pengguna eksternal . Pengguna
eksternal antara lain; pemilik yang tidak terlibat langsung dalam
pengelolaan
usaha,
kreditur,
dan
lembaga
pemeringkat
kredit.Entitas yang menggunakan SAK ETAP, dalam laporan
keuanganya menyebutkan bahwa laporan keuangan mereka telah
sesuai dengan SAK ETAP.
Unsur-unsur laporan keuangan dalam SAK ETAP adalah:
1) Neraca
2) Laporan Rugi/Laba
3) Laporan perubahan ekuitas
4) Laporan Rugi/laba dan saldo laba
5) Laporan arus kas
6) Catatan atas laporan keuangan

E. Proses Akuntansi
Dalam definisi akuntansi menurut American Accounting Association (AAA)
disebutkan:
Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi
ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut
Dari definisi diatas dapat dibuat suatu gambaran proses sebagai berikut:

TRANSAKSI

PENCATATAN
(RECORDING)

PENGGOLONG
(CLASIFYING)

Pengidentifikasian:
Proses pengindentifikasian transaksi
Pemrosesan
dan pelaporan:
ekonomi maupun
non ekonomi
dan
Pencatatan
dilakukan
pada
media
jurnal
pengukuran transaksi ekonomi yang
yang
dibuat
secara
kronologis,
terjadi dengan satuan uang
kemudian akan digolongkan agar dapat
diringkas, misalnya pembelian alat tulis
kantor akan dicatat dalam satu akun
perlengkapan kantor.
Pengiktisaran
adalah menyajikan informasi
yang
telah digolongkan selanjutnya akan
dilanjutkan dalam bentuk laporanlaporan akuntansi/laporan keuangan.
Laporan keuangan yang utama unsurunsurnya adalah:
1.
7 Neraca
2. Laporan Rugi-laba
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas

PENGIKHTISARAN
(SUMMARIZING)

LAPORAN
AKUNTANSI

ANALISIS DAN
INTERPRETASI

PEMAKAI (USER)

Agar berguna sebagai pengambilan


keputusan laporan keuangan perlu
dianalisis
dan
diinterpretasikan
.
Analisis
laporan
keuangan
pada
dasarnya
adalah
menghubungkan
angka-angka yang terdapat dalam
laporan keuangan atau menjelaskan
arah perubahanya. Interpretasi adalah
menghubungkan angka-angka dalam
laporan
keuangan
termasuk
hasil
analisisnya
agar
berguna
dalam
pengambilan keputusan. Misanya laba
bersih
tahun ini adalah 35% ,
BAB
II

BENTUK DAN JENIS PERUSAHAAN


Standar Kompetensi:
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami jenis
dan bentuk perusahaan.
Setelah Mempelajari Bab ini Diharapkan:
Mahasiswa dapat menjelakan jenis-jenis perusahaan.
Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk
perusahaan.
Mahasiswa dapat memahami teori-teori unit usaha
perusahaan.
Mahasiswa mengetahui kegiatan perusahaan dan
akuntansi

A. Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau
sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan
produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia.
Kegiatan produksi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh laba.
Namun demikian, banyak juga kegiatan produksi yang tidak bertujuan

mencari laba, misalnya yayasan sosial, keagamaan dan lain-lain. Hasil


suatu produksi dapat berupa barang atau jasa.
B. Jenis-jenis Perusahaan
Apabila didasarkan atas kegiatan utama yang dijalankan, secara garis
besar jenis perusahaan dapat digolongkan:
1. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adlah perusahaan yang kegiatannya menjual jasa.
Contoh dari perusaaan semacam ini adala kantor akuntan,
pengacara, tukang cukur, dan lain-lain.
2. Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya
memebeli barang jadi dan menjual kembali tanpa melekukan
pengolahan lagi.Contohnya adalah dealer, toko-toko kelontong, toko
serba ada, dan lain-lain.
3. Perusahaan Manufaktur.
Perusahaan manufactur adalah perusahaan yang kegiatan mengolah
bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjualbahan jadi
tersebut.Contohnya pabrik sepatu, pabrik roti, dan lain-lain.

C. Bentuk Perusahaan
Bila dilihat dari sudut Yuridis Ekonomis, bentuk-bentuk perusahaan
dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Usaha Perseorangan
Ialah setiap bentuk usaha yang tanggung jawabnya pada pribadi
seorang. Seluruh kekayaan/modal perusahaan adalah milik pribadi
orang tersebut dan ia bertanggung jawab kepada pihak lain dengan
seluruh kekayaan pribadinya.
2. Usaha Persekutuan Dengan Firma
Suatu bentuk persekutuan usaha yang didikan oleh beberapa orang
dengana menggunakan nama bersama. Persekutuan ini ini akan
memperoleh modal dari orang-orang yang bergabung di dalam
persekutuan.Tiap-tiap
oarng
yang
menjadi
anggota
firma
bertanggung jawab sepenuhnya jawab sepenuhnya terhadap seluruh
hutang kepada pihak ketiga.
3. Usaha Persekutuan Komanditer (CV=Commanditaire Vennootschap)
Bentuk ini hampir sama dengan firma, hanya didalamnya terdapat sekutusekutu yang memimpin (sekutu komplementer) dan sekutu-sekutu
yang mempercayakan modalnya (sekutu komanditer). Sekutu
komanditer bertanggungjawab kepada sekutu-sekutu komplementer
hanya sebesar kekayaan (modal) yang dipercayakan kepada
persekutuan komanditer.

4. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan terbatas adalah badan hukum, yaitu badang yang mempunyai
kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri yang terpisah dari pemilik.
Pemilik PT adalah para pemegang saham, dan tanggungjawab
terhadap pihak ketiga hanya terbatas sebesar modal sahamnya.
5. Koperasi
Adalah suatu perkumpulan yang kenggotaannya bersifat murni pribadi
dan tidak dapat dialihkan. Di dalam koperasi tidak ada modal
permanen, karena anggotanya dapat berganti-ganti.Modal koperasi
terdiri dari simpanan pokok, wajib, dan sukarela yang diperoleh dari
anggota-anggotanya.
1. Perusahaan Perseorangan:
Seluruh modal dari perusahaan jenis ini hanya dimiliki oleh satu orang
saja, sehingga tanggung jawabnya pun dibebankan kepada satu orang
saja, yaitu pemilik modal selaku pengusaha tunggal. Adapun orang lain
yang terlibat dalam perusahaan ini hanya sebatas membantu
pengusaha berdasarkan perjanjian kerja atau pemberian kuasa.
Dalam hukum positif di Indonesia, tidak ditemukan satu pun aturan
hukum yang mengatur secara khusus tentang perusahaan
perseorangan ini. Menurut H.M.N. Purwosutjipto, bentuk perusahaan
perseorangan secara resmi tidak ada. Namun dalam dunia bisnis,
masyarakat telah mengenal dan menerima bentuk perusahaan
perseorangan ini. Pada umumnya masyarakat yang ingin menjalankan
usahanya dalam bentuk perusahaan perseorangan ini menggunakan
bentuk Perusahaan Dagang (PD) atau Usaha Dagang (UD).
Ciri-ciri perusahaan perseorangan
Adapun ciri-ciri perusahaan perseorangan antara lain :
1. Dimiliki perseorangan (individu atau perusahaan keluarga)
2. Pengelolaannya sederhana
3. Modalnya relative tidak terlalu besar
4. Kelangsungan usahanya tergantung pada para pemiliknya
5. Nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan relative kecil
2. Firma:
Persekutuan antara dua orang atau lebih dengan bersama untuk
melaksanak an usaha, umumnya dibentuk oleh orang-orang yang
memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan tanggungjawab masingmasing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung
bersama.
Ciri ciri bentuk badan usaha firma
a. Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling
mempercayai.
b. Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di
10

bawah tangan.
c. Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
d. Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak ter
3. Perusahaan Comanditer (CV):
Bentuk Badan Usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT
yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan
kegiatan usahanya di Indonesia. Namun tidak semua bidang usaha
dapat dijalankan Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya
beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya
dapat dilakukan oleh badan usaha Perseroan Terbatas (PT).
Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha
bersama antara 2 (dua) orang atau dengan Akta Otentik sebagai Akta
Pendirian yang dibuat dihadapan Notaris yang berwenang.
Para pendiri perseroan komanditer terdiri dari Persero Aktif dan Persero
Pasif
yang
membedakan
adalah
tanggungjawabnya
dalam
perseroan.Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan
mengelola perusahaan termasuk bertanggung jawab secara penuh atas
kekayaan pribadinya. Persero Pasif yaitu orang yang hanya
bertanggung jawab sebatas uang yang disetor saja kedalam
perusahaan tanpa melibatkan harta dan kekayaan peribadinya.
4. Perseroan Terbatas (PT):
Bentuk badan usaha PT adalah bentuk perusahaan yang paling populer
dalam bisnis dan paling banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di
Indonesia dalam menjalankan kegiatan usaha diberbagai bidang. Selain
memiliki landasan hukum yang jelas seperti yang diatur dalam Undangundang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas bentuk PT ini
juga dirasakan lebih menjaga keamanan para pemegang saham/pemilik
modal dalam berusaha.
Sama halnya dengan CV pendirian PT juga dilakukan minimal oleh 2 (dua)
orang atau lebih, karena sistem hukum di Indonesia menganggap dasar
dari perseroan terbatas adalah suatu perjanjian maka pemegang saham
dari perseroan terbatas pun minimal haruslah berjumlah 2 (dua) orang,
dengan jumlah modal dasar minimum Rp. 50.000.000,-sedangkan
untuk bidang usaha tertentu jumlah modal dapat berbeda seperti yang
ditentukan serta berlaku aturan khusus yang mengatur tentang bidang
usaha tersebut.
Berdasarkan penanaman modalnya jenis perseroan terbatas dibagi
menjadi:
-Perseroan Terbatas dalam rangka rangka Penanaman Modal Asing (PTPMA)
- Perseroan Terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri
(PT-PMDN)
11

Perseroan Terbatas yang modalnya dimiliki oleh Warga Negara


Indonesia/Badan Hukum Indonesia (PT-SWASTA NASIONAL). PT-Perseron
BUMN,Perseroan Terbatas yang telah go public (PT-Go Public) yaitu
perseroan yang sebagian modalnya telah dimiliki Publik dengan jalan
membeli saham lewat pasar modal (Capital Market) melalui bursabursa.
5. Perum:

Perusahaan umum atau disingkat perum adalah perusahaan unit bisnis


negara yang seluruh modal dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah
dengan tujuan untuk memberikan penyediaan barang dan jasa publik
yang baik demi melayani masyarakat umum serta mengejar
keuntungan berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan.Organ Perum
yaitu dewan pengawas, menteri dan direksi.Contoh perum / perusahaan
umum yakni : Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara RI), Perum
Perhutani, Perum Damri, Perum Pegadaian, dll.
6. Koperasi:

Bagi masyarakat Indonesia koperasi sudah tidak asing lagi, karena kita
sudah merasakan jasa Koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan
hutang lintah darat. Secara harfiah Koperasi yang berasal dari bahasa
Inggris Coperation terdiri dari dua suku kata :Co berarti bersama dan
operation berarti bekerja.Jadi koperasi berarti bekerjasama,sehingga
setiap
bentuk
yang
bekerja
sama
selalu
disebut
dengan
koperasi.Pengertian pengertian pokok tentang Koperasi :Merupakan
perkumpulan orang orang termasuk badan hukum yang mempunyai
kepentingan dan tujuan yang sama.Kerugian dan keuntungan
ditanggung dan dinikmati bersama secara adil, pengawasan dilakukan
oleh anggota dan mempunyai sifat saling tolong menolong
7.Yayasan:
Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan
tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan
memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undangundang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2004,yang merupakan Perubahan atas Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat paripurna DPR pada tanggal 7
September 2004 menyetujui undang-undang ini, dan Presiden RI saat
itu, Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober
2004.
D. Kegiatan Perusahaan dan Akuntansi
Kegiatan sebuah perusahaan meliputi suatu arus perputaran dana .
Dana yang diperoleh dari setoran pemilik maupun pinjaman dari
kreditur digunakan untuk melakukan usaha yang pada ahirnya akan
diterima dalam bentuk dana lagi. Kemudian dana yang kembali diterima
12

tersebut sebagian diputar kembali termasuk untuk perluasan usaha dan


sebagian yang lain dikembalikan kepada pemilik dan kreditur.
Semua kegiatan tersebut tercermin dalam kejadian-kejadian dan
transaksi yang akan dicatat dan dilaporkan. Akuntansi punya peran
penting dalam proses pencatatan dan pelaporan tersebut. Siklus
kegiatan perusahaan dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini:

Gambar 2: Siklus Kegiatan Perusahaan


Pemilik
Kreditur
Perusahaan
memperoleh uang
tunai dari pemilik
dan kreditur

Perusahaan
membagikan laba ke
pemilik dan
mengembailkan
pinjaman ke kreditur
Uang
tunai

Perusahaan mengubah
uang tunai menjadi
aktiva produksi, untuk
menghasilkan barang
atau jasa
Aktiva Produksi:
Pabrik, mesin-mesin,
Peralatan, Perlengkapan
dan lain-lain

Perusahaan menjual
barang atau jasa kepada
pelanggan, pada ahirnya
menerima uang tunai

Produk yang dihasilkan


berupa:
- Barang
- Jasa

Perusahaan menghasikan barang


atau jasa dengan menggunakan:
Bahan baku, Aktiva produksi,
Tenaga kerja, Jasa pihak ke tiga
dan lain-lain

Standar Kompetensi:
Mahasiswa dapat mendefinisikan transaksi, persamaan
dasar akutansi dan BAB
mengenali
laporan keuangan dalam
III
perusahaan
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Setelah Mempelajari Bab ini Diharapkan:
Mahasiswa dapat menjelaskan transaksi dalam akutansi.
Mahasiswa
dapat menjelaskan persamaan dasar
akutansi.
Mahasiswa dapat 13
memahami teori-teori transaksi
dan persamaan dasar akutansi.
Mahasiswa mengenal dan mampu membuat laporan
keuangan

A. Transaksi
Transaksi merupakan peristiwa yang perlu dicatat, dalam akuntansi,
transaksi yang perlu dicatat adalah transaksi yang bisa diukur dengan
satuan uang. Pencatatan akuntansi didasarkan pada transaksi yang
aktual.
Transaksi adalah segala peristiwa yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan dan dapat diukur secara layak. Transaksi yang dapat diukur
secara layak adalah transaksi yang aktual contohnya; Pembelian,
penjualan, pembayaran sewa dan lainya yang dapat diukur dengan
satuan uang yang berlaku pada suatu wilayah dan waktu tertentu.
B. Persamaan Dasar Akuntansi
Alat dasar akuntansi dalah Persamaan Akuntansi (Accounting
Equation). Persamaan akuntansi merupakan persamaan yang mengukur
sumber daya perusahaan dan klaim atas sumber daya tersebut
Persamaan Dasar Akuntansi :
AKTIVA

ASSETS
EQUITY/CAPITAL

KEWAJIBAN
=

LIABILITIES

MODAL
+

1. Aktiva (Assets)
Merupakan sumber daya ekonomi yang diharapkan memberi manfaat
pada perusahaan dimasa depan.

Jenis jenis Aktiva (assets)


1) Aktiva Lancar (current assets)
Adalah aset berupa kas atau aset lain yang diharapkan bisa segera
dikonversi menjadi kas, dijual atau dikomsumsi, yang rentang
14

waktunya biasanya kurang dari satu tahun. Contoh dari aktiva


lancar; Cek, pos wesel, piutang dagang, pitang wesel, dan barang
dagangan.
2) Aktiva Tetap (fixed assets)
Adalah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan dalam
rangka kegiatan operasi perusahaan dengan nilai yang relatif tinggi
dan digunakan (umur) lebih dari satu tahun.
Contoh aktiva tetap; Tanah, Bangunan, Kendaraan dll.
3) Investasi (invesment)
Merupakan aset tidak lancar yang termasuk diantaranya:
a. Investasi dalam surat berharga, misalnya saham dan obligasi
b. Investasi dalam bentuk penyisihan dana, misalnya dana pansiun,
dana pelunasan hutang jangka panjang, dan lain-lain
4) Aktiva Tak Berwujud (intangible of fixed assets)
Merupakan hak-hak jangka panjang yang dimiliki perusahaan yang
tidak berwujud, seperti; Hak paten, good will, hak cipta, merek
dagang dan lain-lain.
5) Aktiva lain-lain
Merupakan aktiva yang tidak dimasukan kedalam keempat kelompok
aktiva diatas, seperti; tanah yang disengketakan, aset tetap yang
ditempatkan dan lain lain.
Klaim atas aktiva berasal dari dua sumber yaitu kewajiban (liabilities)
dan Ekuitas Pemilik (ownuers equity) atau disebut juga Modal (Capital).
2. Kewajiban (liabilities)
Kewajiban adalah utang/pinjaman yang harus dibayar perusahaan
kepada pihak luar, yang disebut kreditor.
Kewajiban secara umum dapat dikelompokan sebagia berikut:
1) Kewajiban lancar (current liabilities)
Adalah utang yang jatuh temponya kurang dari satu tahun atau
pelunasanya
menggunakan
sumber-sumber
aset
lancar.
Diantaranya;
a. Utang usaha (accout payable)
b. Utang Wesel (note payable)
2) Kewajiban Jangka Panjang (long term liabilities)
Yaitu utang yang masa jatuh temponya lebih dari satu tahun atau
pelunasanya tidak menggunakan sumber-sumber aset lancar.
Diantaranya;
a. Utang Bank Jangka Panjang (loan bank)
b. Utang Hipotek (mortage note payable)
3. Modal/Ekuitas (Equity/Capital)
15

Modal/ekuitas adalah hak para pemilik perusahaan yang ditanamkan


dalam perusahaan. Modal/ekuitas adalah jumlah aktiva perusahaan
yang tersisa setelah dikurangi semua kewajiban. Pencatatan modal
dalam neraca tertgantung pada bentuk perusahaan tersebut. Untuk
perusahaan perseorangan Modal dicatat dengan nama akun
Ekuitas disertai nama pemiliknya, Sedangkan unutk perusahaan
perseroan Modal dicata dengan akun Ekuitas Saham.
Ilustrasi; Sebuah Perusahaan Perseorangan memiliki Aktiva berupa
uang kas senilai Rp 700.000,-, dari jumlah tersebut, Rp 500.000
merupakan modal tuan rudi (pemilik) dan sisanya diperoleh dari
pinjaman bank. Jika dicatat dalam persamaan akuntansi adalah:
AKTIVA
PEMILIK

Rp 700.000,Modal Tn Rudi
AKTIVA

KEWAJIBAN
=

EKUITAS

Rp 200.000

KEWAJIBAN

Rp 500.000

EKUITAS

PEMILIK
Rp 700.000,-

Rp 200.000

Rp

500.000,Tujuan utama sebuah perusahaan adalah menaikan nilai ekuitas


perusahaan dimana untuk itu biasanya perusahaan akan melakukan
dengan dua cara:
1) Investasi dari pemilik.
Meningkatkan ekuitas perusahaan dengan cara ketika pemilik
menginvestasikan aktiva kedalam perusahaan.
2) Pendapatan (reveneus).
Meningkatkan ekuitas pemilik setelah barang atau jasa
terjual/dikirimkan kepada pelanggan.
C.Analisis Transaksi
Dalam akuntansi, suatu kejadian transaksi perlu dilakukan analisis
apakah transaksi tersebut merupakan transaksi akuntansi (transaksi
keuangan) atau bukan merupakan transaksi keuangan. Suatu transaksi
disebut transaksi keuangan apabila transaksi tersebut mempengaruhi
posisi aset, mempengaruhi posisi kewajiban dan mempengaruhi modal
(ekuitas) perusahaan.
Contoh:
1. Tuan Rudi menginvestasikan uangnya sebesar Rp 500.000 sebagai
modal pada untuk memulai usaha.
Transaksi tersebut merupakan transaksi keuangan karena ada
setoran modal dari pemilik ke perusahaan yang berarti juga ada
tambahan aktiva perusahaan berupa kas
16

2. Perusahaan memperoleh pinjaman dari bank senialai Rp 200.000


Transaksi tersebut merupakan transaksi keuangan karena ada
tambahan aktiva ke perusahaan berupa uang tunai senilai Rp
200.000 disisi lainya memunculkan kewajiban (utang bank) senilai
Rp 200.000.
3. Tuan Rudi membeli perlengkapan kredit senillai Rp 50.000.
Transaksi tersebut merupakan transaksi keuangan karena ada
penambahan aktiva berupa peralatan kantor, disisi lain timbul utang
usaha (dari pembelian kredit).
4. Tuan Rudi mengeluarkan uang tunai dari Rp 40.000 dari kantong
sendiri untuk membayar perbaikan sepeda motor miliknya.
Dalam hal ini bukan transaksi keuangan karena baik aktiva,
kewajiban dan modal perusahaan tidak ada yang terpengaruh.
D. Pencatatan Transaksi Dalam Persamaan Dasar Akuntansi
Seperti disebutkan diatas bahwa persamaan akuntansi merupakan alat
dasar yang digunakan untuk mengukur sumber daya perusahaan dan
klaim atas sumber daya tersebut. Akuntansi berdasrkan atas transaksi
aktual, bukan pada pendapat atau keinginan. Ketika seorang pemilik
perusahaan berkeinginan menyetorkan uang tunai guna menambah
modal perusahaan dalam hal ini bukanlah merupakan bagian dari
akuntansi, tetapi ketika Seorang pemilik perusahaan memyetorkan
sejumlah uang tunai untuk menambah modal perusahaan pada saat
kejadian penyetoran uang tunai dari pemilik ke perusahaan, ini
merupakan kejadian akuntansi (transaksi akuntansi).
Untuk menggambarkan akuntansi dalam sebuah perusahaan, berikut
adalah ilustrasi pencatatnan transaksi dalam persamaan dasar
akuntansi.
Transaksi 1: Memulai Bisnis
Dimulai tanggal 1 Juni 2015 Thomas Lee menginvestasikan uang
miliknya sebesar Rp 30.000.000 untuk memulis usaha agen perjalanan
kerekening bank atas nama Thomas LeeTravel. Transaksi tersebut
dapat kita catat sbb:
Dalam ribuan (.000.)
AKTIVA
PEMILIK
Kas
Thomas Lee
1) 30.000.

KEWAJIBAN

EKUITAS
Modal

+
17

30.000.

Pada transaksi ini ada peningkatan aktiva pada sisi kanan (debit)
berupa kas, sedangkan pada sisi kiri (kredit) ada penambahan ekuitas
pemilik. Untuk setiap transaksi, jumlah pada sisi kanan harus sama
dengan jumlah sisi kira, keseimbangan inilah maka disebut dengan
persamaan akuntansi.
Transaksi 2: Pembelian Tanah
Tn Thomas membeli sebidang tanah untuk mendidikan kantor
perusahaan, dengan membayar tunai sebesar Rp 10.000.000.
Transaksi ini bila dicatat sbb:
Dalam ribuan (.000.)
AKTIVA
=
KEWAJIBAN+ EKUITAS
PEMILIK
Kas
+
Tanah
=
Modal
Thomas
1) 30.000.
=
+ 30.000.
2) 10.000.
+
10.000.
=
S:
20.000.
+
10.000.
=
30.000.
Pembelian tanah secara tunai menambah satu aktiva berupa tanah
senilai
Rp 10.000.000,-, dan mengurangi aktiva
lainya yaitu kas yang berkurang sebesar
Rp
10.000.000. Tidak ada kewajiban ataupun ekuitas yang terpengaruh,
perhatikan bahwa kedua sisi persamaan harus tetap sama besar.
Transaksi 3: Pembelian perlengkapan kantor
Tuan Thomas membeli perlengkapan kantor sebesar Rp 1.000.000
secara kredit dan setuju untuk membayar 30 hari kedepan.
Dalam Ribuan (.000,)
AKTIVA
=
EKUITAS PEMILIK
Kas
+ Perlengkapan
+ Tanah
Modal Thomas
S 20.000.
+ 10.000. =
3)
+ 1.000.
30.000.
S: 20.000 + 1.000
+ 10.000.
30.000.

KEWAJIBAN
=

Utang Usaha

1.000

1.000

+
+

+ 30.000.
+
+

Transaksi ini menyebabkan pertambahan aktiva berupa perlengkapan


senilai
Rp 1.000.000. Pembelian kredit menimbulkan
kewajiban (utang usaha) senilai yang sama. Pada transaksi ini ada
penambahan dikedua sisi persamaan sehingga saldo masing-masing
sisinya menjadi sebesar Rp 31.000.000 .
18

Transaksi 4 : Memperoleh pendapatan jasa


Thomas Lee Travel memperoleh pendapatan dengan menyediakan
jasa perjalanan kepada klien senilai Rp 3.500.000.
Dalam ribuan (.000 )
AKTIVA
= KEWAJIBAN
EKUITAS PEMILIK
Kas
+ Perlengkapan + Tanah
= Utang Usaha
+
Modal Thomas
S: 20.000 + 1.000
+ 10.000. = 1.000
+
30.000.
3) 3.500
=
+ 3.500. (pend.
jasa)
S: 23.500 + 1.000
+ 10.000
= 1.000
+ 33.500.

Pendapatn akan menambah aktiva dan juga ekuitas pemilik yang


berarti bahwa pendapatan akan membuat perusahaan mengalami
pertumbuhan.

Transaksi 5 : Memperoleh pendapatan jasa secara kredit


Thomas Lee juga menyediakan jasa kepada klien yang tidak dibayar
secara langsung (penjualan kredit). Dalam kasus ini Thomas Lee
memperoleh pendapatan kredit senilai Rp 4.000.000 yang akan
dibayar klien 15 hari kedepan. Kelanjutan pencatatan transaksi ini
adalah sbb:
Dalam ribuan (.000 )
AKTIVA
=
KEWAJIBAN
+
EKUITAS PEMILIK
Kas
+ Piutang usaha + Perlengkapan + Tanah = Utang Usaha +
Modal Thomas
S: 23.500
+ 1.000
+ 10.000 = 1.000
+ 33.500.
4)
+ 4.000.
=
+ 4.000.
(pendapatan)
S: 23.500
+ 4.000.
+ 1.000
+ 10.000 = 1.000
+ 37.500

Dalam transaksi ini dinyatakan bahwa ada penjualan kredit.


Penyediakan jasa seperti kasus ini tidak ada penerimaan kas, tetapi
menimbulkan Piutang Usaha Pada Aktiva dan pada sisi lainya dicatat
sebagai penambahan Ekuitas pemilik.
Transaksi 6 : Pembayaran Beban
Beban- beban yang harus dibayar oleh Thomas Lee selama satu
bulan sebesar Rp 3.000.000
dengan rincian sbb: Beban sewa
19

komputer Rp 600.000., Beban sewa kantor Rp 1.000.000., Beban


gaji karyawan Rp 1.000.000 , dan beban utilitas listrik dan air Rp
400.000. Transaksi ini bisa dicatat sbb:
Dalam Ribuan(.000 )
AKTIVA
KEWAJIBAN
+ EKUITAS PEMILIK
Kas
+ Piutang usaha + Perlengkapan + Tanah
= Utang
+ Modal Thomas
S: 23.500 + 4.000.
+ 1.000
+ 10.000
=
1.000
+ 37.500
6) 600
=
600
6) - 1.000
=
Beban
6) - 1.000
=
beban
6) 400
=
400
S: 20.500 + 4.000
+ 1.000
+ 10.000
=
+ 34.500

=
Usaha

1.000
1.000

1.000

Bila pendapatan merupakan penanda pertumbuhan Aktiva dan


Ekuitas, maka Beban adalah kebalikanya. Beban akan menyebabkan
aktiva dan ekuitas perusahaan berkurang ditandai dengan saldo yang
menurun pada sisi aktiva dan ekuitas.
Transaksi 7 : Pembayaran Utang Usaha
Thomas Lee membayar utang usaha senilai Rp 500.000 untuk
pembelian perlengkapan kantor secara kredit pada transaksi 3.
Transaksi ini selanjutnya akan tercatat sbb:
Dalam Ribuan (.000,-)
AKTIVA
KEWAJIBAN
+ EKUITAS PEMILIK
Kas
+ Piutang usaha + Perlengkapan + Tanah
+ Modal Thomas
S: 20.500
+ 4.000
+ 1.000
+ 10.000
=
+ 34.500
7) - 500
=
S: 20.000
+ 4.000
+ 34.500

+ 1.000

=
= Utang Usaha
1.000
-

+ 10.000

500
=

500

Pembayaran utang usaha (pembayaran kredit) secara tunai


mempengaruhi Kas (aktiva) dan Utang Usaha (kewajiban) , kedua
perkiraan sama-sama berkurang.
Transaksi 8 : Penagihan Kredit
Pada transaksi 5, Thomas Lee melayani pelanggan yang membayar
secara kredit. Pada kasus ini, perusahaan menagih jasa yang sudah
diberikan senilai Rp 2.000.000 dari pelanggan. Maka transaksi ini
akan dicatat sbb:
20

Dalam Ribuan (.000 )


AKTIVA
=
KEWAJIBAN
EKUITAS PEMILIK
Kas
+ Piutang usaha + Perlengkapan + Tanah = Utang Usaha +
Modal Thomas
S: 20.000
+ 4.000
+ 1.000
+ 10.000 =
500
+ 34.500
8) 2.000
- 2.000
=
S: 22.000
+ 2.000
+ 1.000 + 10.000 =
500
+
34.500

Pada transaksi ini terjadi kenaikan Kas dan penurunan Piutang, perlu
dicermati bahwa pada kasus ini tidak ada pencatatan pendapatan
karena pendatan sudah dicatat pada transaksi 5. Jadi total aktiva
tidak ada perubahan dari jumlah sebelumnya, yang ada hanyalah
pergeseran dari satu aktiva ke aktiiva lainya (piutang berkurang, kas
bertambah)
Transaksi 9 : Penarikan Kas Oleh Pemilik
Pada 30 Juni 2015 Pemilik mengambil kas untuk keperluan pribadi
senilai Rp 2.200.000 .. Dampak dari transaksi ini terhadap persamaan
akuntansi adalah:
Dalam Ribuan (.000 )
AKTIVA
=
KEWAJIBAN
+
EKUITAS PEMILIK
Kas
+ Piutang usaha + Perlengkapan+ Tanah = Utang Usaha +
Modal Thomas
S: 22.000
+ 2.000
+ 1.000
+ 10.000 =
500
+
34.500
9) 2.200
=
- 2.200 (penarikan)
S: 19.800
+ 2.000
+ 1.000 + 10.000 =
500
+
32.300

32.800

32.800

Penarikan kas oleh pemilik bukan merupakan beban perusahaan karena kas
tersebut digunakan untuk keperluan pribadi oleh pemilik. Penarikan kas
oleh pemilik tentunya akan mengurangi aktiva perusahaan (kas berkurang)
dan disisi lainya ekuitas perusahaan juga berkurang. Anggaplah pada
transaksi 9 merupakan transaksi penutup pada bulan tersebut, maka
perhatikan pencatatan dalam persamaan dasar akuntansi hasilnya harus
selalu menunjukkan keseimbangan pada posisi kanan (aktiva) dan sisi
kirinya (kewajiban + ekuitas).
Transaksi yang sudah dilakukan kemudian dicatat dalam persamaan dasar
akuntansi oleh Perusahan Thomas Lee Travel,
selanjutnya transaksitransaksi bila kita kumpulkan (ikhtisar) dapat kita sajikan sbb:

Rincian Transaksi :

21

1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
9.

1 Juni 2014, Thomas Lee menginvestasikan uang miliknya sebesar


Rp 30.000.000 ke perusahaan.
Tuan Thomas membeli sebidang tanah untuk mendidikan kantor
perusahaan, dengan membayar tunai sebesar Rp 10.000.000 .
Tuan Thomas membeli perlengkapan kantor sebesar Rp
1.000.000,- secara kredit.
Thomas Lee Travel memperoleh pendapatan tunai Rp 3.500.000.
Thomas Lee memperoleh pendapatan kredit senilai Rp 4.000.000.
Beban yang harus dibayar Thomas Lee selama satu bulan sebesar
Rp 3.000.000,- dengan rincian sbb: Beban sewa komputer Rp
600.000., Beban sewa kantor Rp 1.000.000., Beban gaji karyawan
Rp 1.000.000 dan beban utilitas Rp 400.000.
Thomas Lee membayar senilai Rp 500.000, atas pembelian
perlengkapan kantor pada transaksi 3.
Perusahaan menagih jasa yang sudah diberikan senilai Rp
2.000.000 dari pelanggan.
Pada 30 Juni 2015 Pemilik mengambil kas untuk keperluan pribadi
senilai Rp 2.200.000 .

Ikhtisar Pencatatan Transaksi, Thomas Lee Travel


Dalam Ribuan (.000 )
AKTIVA
= KEWAJIBAN
EKUITAS PEMILIK
Kas
+ Piutang usaha + Perlengkapan + Tanah
= Utang
Usaha + Modal Thomas
1) 30.000.
=
+ 30.000.
2) - 10.000.
+ 10.000. =
S : 20.000.
+ 10.000. =
+ 30.000.
3)
+ 30.000.
S: 20.000
+ 30.000.
4) 3.500
(pendapatan)
S: 23.500
5)

+ 4.000.
(pendapatan)
S: 23.500
+ 37.500
600

6) -

+ 1.000.
+ 1.000

= 1.000
+ 10.000
=

+ 1.000

+ 10.000

+ 1.000

600

6) - 1.000
Beban
6) - 1.000
1.000
beban
6) 400
400
1.000

22

3.500.

+ 33.500.
+

+ 10.000

= 1.000
+

= 1.000

=
+ 4.000.

4.000.
= 1.000

S: 20.500
34.500
7) -

+ 4.000

+ 1.000

+ 10.000

500

S: 20.000
+ 34.500

= 1.000

= - 500
+ 4.000

8)

2.000
- 2.000
S: 22.000
+ 2.000
+ 34.500
9) 2.200
2.200 (penarikan)
S: 19.800
+ 2.000

+ 1.000

+ 10.000
=

+ 1.000

+ 10.000

500

500

=
+ 1.000

+ 10.000

32.800

500

+ 32.300

32.800

E. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan yang mengelompokan data
akuntansi ke dalam bentuk yang berguna bagi pengambil keputusan.
Laporan Keuangan untuk perusahaan perseorangan secara umum
terdiri dari:
a. Laporan laba-rugi
b. Laporan ekuitas pemilik
c. Neraca
d. Laporan Arus Kas
a. Laporan Laba rugi (income statement)
Laporan laba-rugi menyajikan ikhtisar pendapatan dan beban suatu
entitas selama periode waktu tertentu (satu bulan atau satu tahun).
Laporan laba-rugi memuat informasi penting mengegenai
perusahaan yaitu:
- Laba bersih, ketika total pendapatn lebih besar dari total beban.
- Rugi bersih, ketika total beban lebih besar dari total pendapatan.
b. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of equity)
Laporan ekuitas menunjukan perubahan ekuitas pemilik selama
periode waktu tertentu. Laporan perubahan ekuitas menunjukan
adanya kenaikan atau penurunan atas ekuitas pemilik.
Kenaikan ekuitas pemilik berasal dari:
- Investasi pemilik
- Laba bersih
Sedangkan penurunan ekuitas disebebkan oleh:
- Penarikan oleh pemilik
- Rugi bersih

23

c. Neraca (balance sheet)


Neraca menyajikan daftar dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas suatu
entitas per tanggal tertentu (ahir bulan atau satu tahun berjalan).
Naraca biasa juga disebut dengan laporan pososi keuangan
(financial statement).
d. Laporan Arus Kas (statemen of cash flows)
Laporan arus kas melaporkan kas yang masuk (penerimaan kas)
dan kas yang keluar (pengeluaran kas) selama periode tertentu.
Laporan arus kas akan memberikan informasi mengenai kas masuk
bersih, kas keluar bersih dan ahirnya akan tersasji kenaikan atau
penurunan kas bersih selama periode berjalan yang tercermin pada
saldo ahir kas.
Yang perlu di perhatikan dan dilengkapi saat membuat label dari
laporan keuangan adalah:
- Mencatat Nama Perusahaan yang akan kita buat laporanya pada
baris paling atas dari label
- Pada baris kedua tulis nama dari jenis laporan keuanganya
- Dibawah nama jenis laporan tuliskan periode tanggal, bulan dan
tahun berjalan.
Berikut ini adalah contoh laporan keuangan dari perusahaan
THOMAS LEE TRAVEL:
THOMAS LEE TRAVEL
Laporan Laba-Rugi
Periode 30 Juni 2015

No

Perkiraan/ Akun
Pendapatan
Pendapatan jasa

Debit

Kredit
Rp 7.500.000

Beban
Beban gaji
Beban sewa kantor
Beban sewa komputer
Beban utilitas
Total beban

Rp 1.000.000
1.000.000
600.000
400.000
(3.000.000)

Laba Bersih

Rp 4.500.000
THOMAS LEE TRAVEL
Laporan Perubahan Ekuitas
Periode 30 Juni 2015

No

Perkiraan/ Akun
Modal Thomas Lee, 1 Juni 2015
Investasi pemilik
Laba bersih
24

Rp
0
Rp

Penarikan oleh pemilik


Modal Thoms Lee, 30 Juni 2014

30.000.000
Rp
4.500.000
Rp
34.500.000
Rp
(2.200.000)
Rp
32.300.000

Neraca Bentuk Klasifikasi


THOMAS LEE TRAVEL
Neraca
Per 30 Juni 2014

AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
Rp
Piutang
19.800.000
usaha
Perlengkapan 2.000.000
Aktiva Tetap
Tanah

Total Aktiva

1.000.000
22.800.000
10.000.000
Rp
32.800.000

KEWAJIBAN +
Kewajiaban Lancar
Utang Usaha
Kewajiban jangka
panjang

MODAL
Rp
500.000
-

Modal

Rp
32.300.000

Total Kewajiban +
Modal

Rp
32.800.000

Neraca Bentuk Laporan


THOMAS LEE TRAVEL
Neraca
Per 30 Juni 2014
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
Piutang usaha
Perlengkapan

Rp
19.800.000
2.000.000

Aktiva Tetap
Tanah

1.000.000

TOTAL AKTIVA

22.800.000

KEWAJIBAN
25

Kewajiaban Lancar
Utang Usaha

10.000.000
Rp
32.800.000

Kewajiban jangka panjang


MODAL
TOTAL KEWAJIBAN + MODAL

Rp
500.000
Rp
32.300.000
RP
32.800.000

THOMAS LEE TRAVEL


Laporan Arus Kas
Periode 30 Juni 2014
Arus kas aktivitas operasi
Penerimaan
Penagihan dari pelanggan (3.500.000 +
2.000.000)
Pembayaran
Kepada pemasok
Kepada Karyawan
Kas bersih dari aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi
Akuisisi tanah
Arus kas bersih dari aktivitas investasi

Rp 5.500.000
Rp
(2.500.000)
(1.000.000)

Rp
(10.000.000)

Arus kas dari aktivitas pembiayaan


Investasi oleh pemilik
Penarikan oleh pemilik
Kas bersih dari aktivitas pembiayaan
Kenaikan kas bersih
Saldo kas 1 Juni 2015
Saldo kas 30 Juni 2015

(3.500.000)
Rp 2.000.000

(10.000.000)

Rp
30.000.000
( 2.200.000)

Rp
27.800.000
Rp
19.800.000

0
Rp19.800..00
0

F. Soal Latihan
26

Latihan 2.1 : Mencatat Transaksi dalam Persamaan Akuntansi


Transaksi yang terjadi pada perusahaan Konsultan Yusuf Ali
selama bulan Januari 2014 adalah sbb:
a. Tgl 01 Januari 2014
Tuan Ali menginvestasikan kas sebesar Rp 30.000.000 untuk
mendirikan usaha jasa konsultan.
b. Tgl 02 Jan 2014
Tn. Ali meminjam uang dari bank dan menandatangani wesel
bayar atas nama perusahaan seniali Rp 45.000.000.
c. Tgl 10 Januari 2014
Membayar secara tunai Rp 20.000.000 untuk sebidang tanah.
d. Tgl 11 Januari 2014
Memberikan jasa kepada pelanggan dan memperoleh kas
sebesar Rp 5.000.000.
e. Tgl 12 Januari 2014
Membeli perlengkapan kantor secara kredit Rp 1.200.000.
f. Tgl 14 Januari 2014
Membeli peralatan secara kredit senilai Rp 7.000.000
g. Tgl 15 Januari 2014
Memberikan jasa kepada pelanggan senilai Rp 3.500.000, dan
pemilik Setuju bahwa pelanggan akan membayar secara kredit.
h. Tgl 20 Januari 2014
Memberikan jasa pada pelanggan dan menerima kas sebesar
Rp 5.000.000
i. Tgl 21 Januari 2014
Membayar utang usaha sebesar Rp 1.500.000
j. Tgl 25 Januari 2014
Pelanggan membayar atas kredit sebesar Rp 2.000.000.
k. Tgl 30 Januari 2014
Membayar beban-beban usaha sbb; beban gaji Rp 2.000.000,
beban sewa Rp. 750.000, beban utilitas Rp 700.000,
l. Tgl 30 Januari 2014
Tn. Yusuf Ali mengambil dana Rp 1.800.000 untuk keperluan
pribadi.

Catatlah Transaksi diatas dalam persamaan dasar akuntansi,


dan susunlah laporan keuanganya.
Ikhitisar persamaan akuntansi Konsultan Yusuf Ali Per 30 Jan
2014
AKTIVA
Kas

Piutan
g

Perlengk
pn

= KEWAJIBAN + MODAL
Peralat
an

Tanah

=
=
=
27

Utang
Usaha

Wesel
Bayar

Modal

Pemilik

Latihan 2.2 : Mencatat transaksi kedalam persamaan


akuntansi
Saldo Akun-akun Klinik dr. Budi Gunawan pada 1 Februari adalah
sbb:
Kas
Piutang
Perlengkapan
Peralatan
Utang usaha
Wesel Bayar
Modal dr. Budi

Rp
15.000.000
7.200.000
8.100.000
85.000.000 Rp

Rp
115.300.000

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

4.500.000
50.000.000
60.800.000

Rp.115.300.00
0

Transaksi yang terjadi pada Klinik dr. Budi Gunawan selama bulan
Februari 2014 adalah sbb:
Tgl 02 Februari 2014
Memberikan jasa pada pelanggan yang akan dibayar kredit sebesar
Rp 2.500.000
Tgl 09 Februari 2014
Membayar secara tunai Rp 10.000.000 untuk pembelian peralatan.
Tgl 30 Februari 2014
Membayar angsuran pertama atas Wesel Bayar (Utang Bank) pokok
Rp 2.084.000. dan beban bunga Rp 500.000.
Tgl 11 Februari 2014
Memberikan jasa kepada pelanggan dan memperoleh kas sebesar
Rp 2.700.000.
Tgl 11 Februari 2014
Membeli perlengkapan kantor secara kredit Rp 1.100.000.
Tgl 14 Februari 2014
Memberikan jasa kepada pelanggan senilai Rp 2.500.000, dan
perusahaan setuju bahwa pelanggan akan membayar secara kredit.
Tgl 21 Februari 2014
Memberikan jasa pada pelanggan dan menerima kas sebesar Rp
4.000.000
Tgl 22 Januari 2014
Membayar utang usaha sebesar Rp 1.000.000
Tgl 26 Februari 2014
Pelanggan membayar atas kredit sebesar Rp 1.500.000.
Tgl 28 Februari 2014
Membayar beban-beban usaha sbb; beban gaji Rp 2.000.000, beban
sewa Rp. 1.000.000, beban utilitas Rp 700.000,
Tgl28 Februari 2014
Tn. Budi mengambil dana Rp 2.500.000 untuk keperluan pribadi.

28

Catatlah Transaksi diatas dalam persamaan dasar akuntansi, dan


buat laporan keuanganya

Ikhitisar persamaan akuntansi Klinik dr. Budi Gunawan Per


28 Feb 2014
AKTIVA
Kas

Piuta
ng

Perlegk
p

Peralata
n

KEWAJIBAN + MODAL

Utang
Usaha

=
=
=

29

Wesel
Bayar

Modal Pemilik

BAB IV
PERKIRAAN
Standar Kompetensi:
Mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan
tentang pengertian perkiraan, bentuk-bentuk perkiraan,
dan memberikan kode perkiraan
Setelah Mempelajari Bab ini Diharapkan:
Mahasiswa dapat menjelaskkan pengertian dari
perkiraan.
Mahasiswa dapat memahami bentuk-bentuk perkiraan.
Mahasiswa mampu memberikan kode-kode perkiraan
Mahasiswa memahami teori-teori tentang perkiraan.

A. Pengertian Perkiraan/Akun (Account)


Untuk memperoleh informasi yang diperlukan sebagai dasar pelaporan
keuangan, dan agar laporan bisa disusun lebih mudah dan tepat waktu
memerlukan suatu catatan tersendiri untuk tiap-tiap jenis aktiva,
kewajiban, modal, pendapatan dan biaya. Oleh karena itu diperlukan
formulir khusus untuk mencatat dan menggolongkankan transaksi yang
sejenis yang biasa disebut perkiraan/akun (account).
Perkiraan (akun) adalah catatan akuntansi yang terpisah untuk setiap
komponen laporan keuangan yang menunjukan
kenaikan atau
penurunan
atas
saldo
masing-masing
komponen
laporan
keuangan.Kumpulan perkiraan yang saling berhubungan dan
merupakan satu kesatuan selanjutnya disebut dengan buku besar.
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang perkiraan, di bawah
ini merupakan contoh Perkiraan Perusahaan Klinik dr .Gunawan :
AKTIVA

=KEWAJIBAN

+MODAL

Kas
+ Piutang + Perlengkapan + Peralatan =
Usaha + Modal Pemilik

Hutang Bank

+ Hutang

Dalam persamaan akuntansi diatas, Perkiraan dari Klinik dr Gunawan telah di


kelompokan-kelompokan yaitu kedalam kelompok Aktiva terdiri dari Pos-pos:
Kas, Piutang Usaha, Perlengkapan dan Peralatan, Kelompok Kewajiban terdiri
atas pos Hutang Bank, dan Hutang Usaha, Sedangkan pada Modal terdapat
pos Modal dr Gunawan (modal pemilik).
30

B. Bentuk Perkiraan
Bentuk perkiraan terdiri dari:
a. Perkiraan Bentuk Bentuk skontro
1. Skontro Bentuk T :

Kas
Debit

Kredit

2. Skontro Berlajur :
Tgl

Uraian

Ref

Debit

b. Perkiraan Staffel
1. Staffel bersaldo tunggal
Tgl Uraian

2. Staffel bersaldo ganda


Tgl Uraian
Ref

Tgl

Ref

Uraian

Debit

Debit

Ref

Kredit

Kredit
Debit

Kredit

Saldo

Saldo
Kredit

C. Bagan Perkiraan (chart of account)


Setiap perkiraan diberi nomor kode untuk membuat suatu indeks dan
juga digunakan sebagai referensi. Daftar perkiraan-perkiraan yang
dipakai suatu perusahaan lengkap dengan nomor kode perkiraanya
disebut dengan bagan perkiraan (chart of account).
Bagan perkiraan sebaiknya disusun berurutan sesuai dengan urutan
dalam neraca dan perhitungan rugi-laba. Pemberian urutan dalam
bagan perkiraan diharapkan mampu memberikan gambaran yang
mudah dan jelas dalam sebuah indeks.

31

Contoh Bagan Perkiraan:


Bagan Perkiraan
PERKIRAAN NERACA
No.Ko Nama Akun
No.Ko
de
de
1.
ASET
2.
1.1
Aset Lancar
2.1
1.1.1
Kas
2.1.1
1.1.2
Piutang
2.1.2
1.1.2.1
Piutang
1.1.2.2
dagang
2.2
Piutang
1.2
wesel
1.2.1
1.2.2
Aset Tetap
1.2.3
Peralatan
Bangunan
Tanah

Nama Akun

No.
Kode
3.
3.1
3.2

HUTANG
Hutang
Lancar
Hutang
usaha
Wesel 4.
bayar
4.1
4.2
Hutang
Jangka
Panjang
5.
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6

Nama
Perkiraan
MODAL
Modal Tn. Alek
Prive Tn. Alek
PENDAPATAN
Pendapatan
Jasa
Pendapatan
diluar usaha
BEBAN
Beban sewa
Beban gaji
Beban
perlengkpn
Beban listrik
Beban
Penyusutan
Beban Bunga

D. Pemberian Kode Akun


Pemberian kode akun dengan pengklasifikasian diperlukan karena
dapat memberikan kemudahan untuk membedakan dan mencari
akun-akun yang diperlukan dan mempermudah dalam pengolahan
data akuntansi. Kode akun biasanya menggunakan angka atau huruf
atau kombinasi angka dengan huruf.
Secara umum, ada tiga penggolongan kode akun yaitu;
1) Kode akun dengan kelompok angka
2) Kode akun dengan nomor urut
3) Kode akun dengan blok

32

1) Kode Akun dengan Kelompok Angka


Kode akun ini terdiri dari kelompok angka-angka yang sudah
ditetapkan terlebih dahulu, dimana masing-masing anggka
tersebut mewakili kelompok akun tertentu. Angka paling kiri
menunjukan kode kelompok akun, dan angka paling kanan
menunjukan kode jenis akun. Kode akun ini yang paling
memenuhi syarat fleksibilitas.
1. 1. 2. 1.
Aset
Aset lancar
Piutang
Piutang dagang
Tampilan akun dan kode akunya dapat dilihat seperti dibawah ini:
NAMA AKUN

NO. AKUN

ASET
Aset Lancar
- Kas
Piutang
1.1.2
Piutang dagang
1.1.2.1
Piutang wesel
1.1.2.2
Aset Tetap
- Peralatan
- Bangunan
- Tanah

1.
1.1
1.1.1

1.2
1.2.1
1.2.2
1.2.3

KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar
- Utang Dagang
- Utang wesel

2.
2.1
2.1.1
2.1.2

Kewajiban Jangka panjang


MODAL
Modal Pemilik
Prive pemilik

2.2
3.
3.1
3.2

PENDAPATAN
Pendapatan Jasa
33

4.
4.1

BEBAN

5.
5.1
5.2

Beban Sewa
Beban gaji

2) Kode Akun dengan Nomor Urut


Kode akun dengan nomor urut merupakan kode akun yang
paling sederhana, tetapi kurang memenuhi syarat fleksibilitas.
Agar setiap kode memiliki jumlah angka yang sama, maka
perlu terlebih dahulu direncanakan jumlah digitnya. Misalnya
jumlah digitnya sebanyak empat angka, maka kodenya bisa
dimulai dengan 0001 dan diahiri 9999.
3) Kode Akun dengan Blok
Dengan kode blok, setiap kelompok data diberi kode dalam
blok nomor tertentu. Cara pemberian kode ini dapat memenuhi
syarat fleksibilitas.
NAMA AKUN
Aset
Utang
Ekuitas
Pendapatan
Beban
Pos-pos sementara

NO. AKUN
100-199
200-299
300-399
400-499
500-599
001.099

E. Aturan Debit, Kredit dan Saldo Normal


Saldo Normal adalah Jumlah yang harus dicatat yang menunjukan
penambahan atau pengurangan pada suatu perkiraan. Jumlah saldo
normal biasanya sama atau lebih besar dari jumlah pengurangnya.
Oleh karena itu, saldo normal semua perkiraan selalu menunjukan
angka yang positif.
Pengelompokan akun, sifat akun dan Aturan Debit, Kredit dan Saldo
Normal adalah sbb:
NAMA AKUN
BERTAMBA BERKURAN
SALDO
H
G
NORMAL
AKUN NERACA
ASET
KEWAJIBAN
MODAL (EKUITAS)
PENARIKAN
(PRIVE)

DEBIT
KREDIT
KREDIT
DEBIT

KREDIT
DEBIT
DEBIT
KREDIT

34

DEBIT
KREDIT
KREDIT
KREDIT

AKUN LABA-RUGI
PENDAPATAN
KREDIT
BEBAN
DEBIT

DEBIT
KREDIT

REDIT
DEBIT

BAB V
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Standar Kompetensi:
Mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan
tahap-tahap siklus akutansi dan pencatatan dalam bukti
akutansi pada perusahaan jasa.
Setelah Mempelajari Bab ini Diharapkan:
Mahasiswa dapat menjelaskan tahap-tahap siklus
akuntansi.
Mahasiswa dapat menjelaskan pencatatan dalam
akuntansi.
Mahasiswa dapat membuat laporan keuangan
perusahaan

A. Perusahaan Jasa
Perusahaan adalah suatu organisasi (entitas) yang didirikan oleh
seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatanya
melakukan produksi dan distribusi barang atau jasa guna memenuhi
kebutuhan manusisia.
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatanya menjual jasa.
Contoh dari perusahaan jasa adalah Kantor Akuntan, Konsultan Hukum,
Salon Kecantikan, Perusahaan Biro Perjalanan, Perusahaan Jasa
Penyewaan Kendaraan Bermotor, dan sebagainya.

B. Bukti Transaksi
Transaksi yang perlu dicatat adalah transaksi yang bisa diukur dengan
satuan uang dan transaksi tersebut merupakan transaksi aktual.
Trasaksi aktual adalah transaksi yang disertai dengan bukti transaksi.
Diantara bukti- bukti transaksi adalah:
1. Kuitansi

35

Kuitansi merupakan bukti terjadinya transaksi yang ditandai dengan


penerimaan uang.
2. Nota Kontan
Nota kontan merupakan bukti pembelian barang secara tunai yang
dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli.
3. Faktur (invoice)
Faktur merupakan dokumen yang dibuat sebagai bukti pendukung
penjualan (faktur penjualan) dan pendukung pembelian (faktur
pembelian)
4. Nota Kredit (credit memo)
Nota Kredit merupakan dokumen yang menyatakan terjadinya
pengurangan piutang karena adanya pengembalian barang
dagangan atau penurunan harga karena kerusakan atau ketidak
sesuaian kualitas barang yang dikirim dengan yang dipesan. Nota
kredit ditanda tangani oleh penjual, dimana penjual mengurangi
piutang yang akan ditagih kepada pembeli.
5. Cek (check/cheque)
Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari Nasabah kepada
Bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk
membayar sejumlah uang kepada orang yang disebutkan namanya
dalam cek atau kepada orang pemegang cek.
Contoh Faktur Penjualan
RUDI DITRIBUTORS
Jl. Lintas Timur No.01 Belilas
FAKTUR PENJUALAN
Tanggal :
Berdasarkan OP Tuan Thomas No. .... Tanggal .....
Kami memenuhi pesanan tersebut sbb:
No Jenis
Volume
Harga
Jumlah
Barang
Satuan

Keterangan

Total
Diskon/potongan
PPN
Kas yang dibayar
Terbilang : ................................................................
......................
................................................................
......................
Syarat penyerahan : F.O.B Destination
Sarat kredit : 5/10 n/30
Bagian Penjualan
Lember 1 : untuk ........
Lembar
2
HERMAN, SE. M.Si

36

untuk

........

C. Bukti Pencatatan
Untuk perusahaan besar dan menengah, kadang-kadang dari bukti
transaksi tidak langsung dicatat kedalam jurnal umum perusahaan,
tetapi terlebih dahulu dibuat bukti pencatatan. Dalam bukti
pencatatan tercantum nama dan tanda tangan yang menyiapkan atau
yang membuat, serta menyetujui sehingga jelas siapa yang
bertanggung jawab atas pencatatan dokumen tersebut.

Contoh Bukti Pencatatan:


PT. PRIMA JAYA
Jl. Bunga Rampai No. 007 Rengat
No: 002/BKM/08
Tgl: 01 September 2014
BUKTI KAS MASUK
Diterima Dari : Thomas Lee
Jumlah
: Rp 1.000.000
Keterangan
: Penerimaan Pembayaran dari Thomas Lee Travel
atas pembelian perlengkapan
No. Akun
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
1.11
Rp 1.000.000
5.11
Rp 1.000.000
Dibukukan Oleh:
Disetujui Oleh
Diterima Oleh
(FAISAI)
(RAHMA DEWI)

(EDWAR J.)

D. Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)


Transaksi adalah suatu kejadian atau peristiwa ekonomi yang perlu
dicatat.
Misalnya:
Transaksi
Pembelian,
Transaksi
Penjualan,
Pembayaran Gaji, dan lain-lain.
Siklus akuntansi merupakan proses pencatatan transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi dalam perusahaan atau organisasi mulai dari
awal periode pembukuan sampai akhir periode pembukuan, dan
kembali lagi ke awal periode pembukuan.
37

Siklus akuntansi dengan pencatatan secara manual dapat digambarkan


sbb:
Transaksi

Bukti
Transaksi

Jurnal
Umum

Buku Besar

Neraca
Saldo
AJP
NS.
Jurnal
Lap.
Neraca
Setelah
Penutup
Keuangan
Lajur
Penutupa
Siklus
akuntansi dengan computerisasi dapat digambarkan sbb:
INPUT

PENGOLAHAN

Bukti
Transaksi

Jurnal

OUTPUT

Buku Besar

Laporan
Keuangan
File
Transaksi

E. Penjurnalan (Journalizing)
Jurnal
Jurnal bersal dari kata Jour (bahasa perancis) yang artinya Hari. Jurnal
juga disebut buku harian. Jurnal merupakan alat untuk transaksi
perusahaan yang dilakukan secara berurutan sesuai dengan waktu
kejadianya (kronologis) dengan menunjukan perkiraan yang harus di
debit dan di kredit beserta nominalnya masing-masing.
Bentuk Jurnal
Bentuk jurnal secara umum ada dua:
1. Jurnal Dua Kolom
Bentuk jurnal dua kolom biasa digunakan untuk;Jurnal Umum,
Jurnal Koreksi, Jurnal Penyesuaian, Jurnal Penutup, Jurnal Balik
2. Jurnal dengan Beberapa Kolom
38

Bentuk jurnal dengan beberapa kolom biasanya lebih banyak


digunakan saat membuat jurnal khusus (spesial journal) antara
lain; Jurnal Penjualan, Jurnal Pembelian, Jurnal Penerimaan Kas,
dan Jurnal Pengeluaran Kas.

Contoh tampilan jurnal dua kolom:


Thomas Lee Travel
Jl. Lintas Timur No .10 Belilas
Jurnal Umum
Tanggal No.Bu Keterangan
Ref
kti
2014
Januari
010
Beban Gaji
30
Kas
(Pembayaran
gaji
karyawan)

Debit
1.000.00
0

Kredit

1.000.00
0

Contoh tampilan jurnal dengan beberapa kolom:


PT. PRIMA JAYA
Jl. Lintas Timur No .10 Belilas
Return Penjualan dan Pengurangan Harga
Nomor Perkiraan : 4.11
Bulan : Januari 2014
Tgl.
Keterangan
Ref.
Debit
2014
Feb
10

Saldo
1

V
JU 20 25.000.
JU 20 30.000

5
2
0

Kredit

Saldo
Debit
Kredit
2.000.00
0
2.025.00
0
2.055.00
0

1. Jurnal Umum (General Entries)


Proses pencatatan kedalam jurnal disebut dengan penjurnalan
(journalizing). Jurnal umum adalah jurnal yang dibuat untuk
mencatat kejadian-kejadian umum yang tidak dicatat dalam jurnal
khusus.
39

Prosedur yang diterapkan dalam membuat jurnal umum sbb;


1) Setiap halaman diberi nomor urut yang nantinya bisa digunakan
sebagai referensi (ref).
2) Tahun,dicantumkan sekali saja dipojok kanan paling atas dari
kolom tanggal pada setiap halaman jurnal, kecuali pada
halaman tersebut Tahunya berubah.
3) Bulan, dicantumkan sekali saja dipojok kanan paling atas dari
kolom tanggal pada setiap halaman jurnal, kecuali pada
halaman tersebut bulanya berubah.
4) Nama perkiraan yang didebit dicantumkan pada tepi paling kiri
kolom perkiraan dan nominalnya (nilai uangnya) dimasukkan
pada kolom Debit
5) Nama perkiraan yang dikredit dicantumkan di bawah agak
kekanan dari perkiraan yang didebit, dan nominalnya (nilai
uangnya) dimasukkan pada kolom Kredit
6) Bila diperlukan, penjelasan singkat dapat dicatat dibawah dari
setiap jurnal.
7) Kolom Referensi digunakan untuk mencatat nomor kode
perkiraan yang bersangkutan di buku besar. Kolom ini diisi pada
waktu pemindah bukuan jurnal ke buku besar.
8) Nomor bukti transaksi yang transaksinya dicatat dalam jurnal
tersebut dimasukkan kedalam kolom nomor bukti.
Hal : 1
Thomas Lee Travel
Jl. Bunga Rampai No. 007 Rengat
Jurnal Umum
Bulan Januari 2014
Tanggal No.Bu Keterangan
Ref Debit
Kredit
kti
2014
Januari
010
Beban Gaji
1.000.00
30
Kas
0
1.000.00
(Pembayaran
gaji
0
karyawan)
Contoh pencatatan transaksi kedalam jurnal umum
(journalizing):
Transaksi yang terjadi pada perusahaan Konsultan Yusuf Ali
selama bulan Januari 2014 adalah sbb:
a. Tgl 01 Januari 2014
Tuan Ali menginvestasikan kas sebesar Rp 30.000.000 untuk
mendirikan usaha jasa konsultan.
b. Tgl 02 Jan 2014
Tn. Ali meminjam uang dari bank dan menandatangani wesel bayar
atas nama perusahaan seniali Rp 45.000.000.
c. Tgl 10 Januari 2014
Membayar secara tunai Rp 20.000.000 untuk sebidang tanah.
40

d. Tgl 11 Januari 2014


Memberikan jasa kepada pelanggan dan memperoleh kas sebesar
Rp 5.000.000.
e. Tgl 12 Januari 2014
Membeli perlengkapan kantor secara kredit Rp 1.200.000.
f. Tgl 14 Januari 2014
Membeli peralatan secara kredit senilai Rp 7.000.000
g. Tgl 15 Januari 2014
Memberikan jasa kepada pelanggan senilai Rp 3.500.000, dan
pemilik Setuju bahwa pelanggan akan membayar secara kredit.
h. Tgl 20 Januari 2014
Memberikan jasa pada pelanggan dan menerima kas sebesar Rp
5.000.000
i. Tgl 21 Januari 2014
Membayar utang usaha sebesar Rp 1.500.000
j. Tgl 25 Januari 2014
Pelanggan membayar atas kredit sebesar Rp 2.000.000.
k. Tgl 30 Januari 2014
Membayar beban-beban usaha sbb; beban gaji Rp 2.000.000, beban
sewa Rp. 750.000, beban utilitas Rp 700.000,
l. Tgl 30 Januari 2014
Tn. Yusuf Ali
mengambil dana Rp 1.800.000 untuk keperluan
pribadi.

Catatlah Transaksi diatas dalam jurnal umum.


Transaksi Konsultan Yusuf Ali bila kita catat dalam jurnal
adalah sbb:
Konsultan Yusuf Ali
Jl. Lintas Timur No. 11, Belilas
Jurnal Umum
Bulan Januari 2014
Hal : 01
Tanggal
2014
Jan
01

Keterangan

Ref

Kas
Modal Yusuf Ali
Setoran modal dari pemilik

Debit
30.000.00
0

Kredit
30.000.00
0

02
Kas
Wesel Bayar
Menerima kas atas wesel bayar
10

11

45.000.00
0

Tanah
Kas
Membeli tanah

20.000.00
0

Kas
Pendapatan Jasa
Memberikan jasa, menerima kas

5.000.000

41

45.000.00
0
20.000.00
0
5.000.000

12

15
20
21
25

30

30

Perlengkapan kantor
Utang Usaha
Membeli perlengkapan, kredit

1.200.000

Piutang Usaha
Pendapatan Jasa
Memberikan jasa secara kredi
Kas
Pendapatan jasa
Memberikan jasa, menerima kas
Utang Usaha
Kas
Membayar kredit
Kas
Piutang usaha
Menerima kas secara kredit

3.500.000

Beban gaji
Beban sewa
Beban utilitas
Kas
Membayar beban-beban usaha
Penarikan (prive) Yusuf Ali
Kas
Penarikan oleh pemilik

2.000.000
750.000
700.000

1.200.000

3.500.000
5.000.000
5.000.000
1.500.000
1.500.000
2.000.000
2.000.000

3.450.000
2.000.000
2.000.000

F. Buku Besar (General ledger)


Setelah penjurnalan, tahap Selanjutnya dari siklus akuntansi
adalah
memindahkan
data-data
dalam
jurnal
yang
bersangkutan kedalam perkiraan-perkiraan buku besar. Proses
ini disebut dengan pemindahbukuan (posting). Posting adalah
memindahkan ayat jurnal sesuai debit atau kreditnya
kemasing-masing perkiraan yang dipengaruhinya di buku
besar.
Pemindah bukuan jurnal ke buku besar dilakukan dengan cara
memindahkan setiap perkiraan ke halaman yang terpisah satu
sama lainya. Perkiraan-perkiraan tersebut selanjutnya diberi
nama
sesuai
nama
perkiraan
dan
nomor
kode
perkiraanya.Posting jurnal kebuku besar bentuk T sederhana
dan mudah dilakukan. Kekurangan dari buku besar bentuk T
adalah, saldo dari perkiraan baru dapat diketahui setelah
transaksi ditutup.
Posting jurnal kebuku besar bentuk T secara berurutan adalah
sbb:

42

1) Posisikan perkiraan aset, kewajiban dan modal sesuai


dengat format persamaan dasar akuntansi
2) Masukan perkiraan yang terpengaruh dalam transaksi
datas garis mendatar
3) Letakan nominal dibawah perkiraan yang terpengaruh
sesuai dengan posisinya apakah terjadi pengurangan atau
penambahan (lihat aturan debit dan kredit).
4) Hitunglah saldo dari masing masing perkiraan setelah
transaksi dinyatakan ditutup.
Proses pemindah bukuan jurnal umum kebuku besar bentuk T
(Skontro) dapat dilihat sbb:
David Painting
Jl. Lintas Timur No 40, Belilas
Jurnal Umum
Hal : 1
Tanggal

No.Bukt
i

2014
Januari 05

010

08

011

10

015
020

15
030
25

Keterangan

Ref

Kas

Modal David
Setoran modal awal (A)
Perlengkapan
Utang usaha
Pembelian per. Secara kredit (B)
Piutang Usaha
Pendapatan jasa
Pendapatan kredit (C)
Utang Usaha
Kas
Pembayaran kredit (D)
Beban gaji
Beban utilitas
Kas
Pembayaran beban usaha (E)

Debit

Kredit

4.000.000

4.000.000

2.000.000
2.000.000
5.000.000

5.000.000

1.000.000
1.000.000
1.100.000
500.000
1.500.000

Buku Besar Bentuk T


Dalam Ribuan (,000.)

Kas
Modal Pemilik
(A) 4.000

Piutang

Perlengkapan
(C) 5.000

(B) 2.000
(A) 4.000
(D) 1.000
(E) 1.500
S : 1.500
S : 5.000
1.000
S : 4.000

Utang Usaha
(B) 2.000

(D)1.000
S : 2.000

Pendapatan
(C) 5.000

43

S:

S :

5.000

Beban
Usaha
E) 1.500
S: 1.500

Contoh diatas memperlihatkan proses posting jurnal kebuku


besar. Posting jurnal kebuku besar bentuk T terlihat begitu
sederhana dan mudah dilakukan. dimana posisi aset,
kewajiban dan modal ditempatkan sesuai dengat format
persamaan dasar akuntansi, kita masukan perkiraan yang
terpengaruh dalam transaksi, selanjutnya letakan nominal
dibawah perkiraan yang terpengaruh sesuai dengan posisinya
apakah terjadi pengurangan atau penambahan (lihat aturan
debit dan kredit). Kekurangan dari buku besar bentuk T adalah,
saldo dari perkiraan baru dapat diketahui setelah transaksi
ditutup.
Buku Besar Bentuk Stafel
Buku besar bentuk stafel sering juga disebut dengan buku
besar empat kolom.
Proses pemindah bukuan jurnal umum ke buku besar bentuk
Formulir (Stafel) adalah sbb:
1. Pindahkan tanggal yang terdapat di jurnal umum ke kolom
tanggal di perkiraan bersangkutan.
2. Pindahkan juumlah yang didebit dalam jurnal k ekolom
debit, selanjutnya hitunglah saldo perkiraan yang
bersangkutan, dan tuliskan hasilnya dikolom saldo (ingat
aturan debit dan kredit untuk saldo normal)
3. Catat kode dan halaman jurnal ke kolom Ref. Untuk kode
jurnal umum tulis JU dan halaman sesuai dengan halaman
jurnal.
4. Catatlah nomor kode perkiraan , misalnya untuk kas no
kodenya adalah 1.1.1
5. Penjelasan singkat dalam kolom keterangan pada jurnal
umum dapat dipindahkan kekolom yang sama pada
perkiraan buku besar.
Jurnal Umum
Tanggal

No.Bu

Keterangan

Ref
44

Debit

Hal : 1
Kredit

kti
2014
Januari
05

08

10
15
25

010

Kas

4.000.00
0

Modal David
Setoran modal awal (A)
011

015
020
030

Perlengkapan
Utang usaha
Pembelian
per.
Secara
kredit (B)
Piutang Usaha
Pendapatan jasa
Pendapatan kredit (C)
Utang Usaha
Kas
Pembayaran kredit (D)
Beban gaji
Beban utilitas
Kas
Pembayaran beban usaha
(E)

2.000.00
0
5.000.00
0
1.000.00
0

4.000.00
0
2.000.00
0
5.000.00
0
.000.000

1.100.00
0
500.00 1.500.00
0
0

Buku BesarStafel
Buku Besar Kas
Nomor Perkiraan : 1.1.1
Tgl.
Keterangan

Ref Debit
.

Kredit

Saldo
Debit
Kredit

2014
Jan
05
15

Saldo Awal
Setoran Modal (A)
Pembayaran kredit
(D)
Pembayaran
beban (E)

Buku Besar Piutang


Nomor Perkiraan : 1.1.2
Tgl.
Keterangan

JU
1

4.000.0
00

1.000.0
00

1.500.0
00

Ref Debit
.

Kredit

4.000.00
0
3.000.0
00
1.500.0
00

Saldo
Debit
Kredit

2014
Jan
10

Saldo Awal
Pendapatan kredit
(C)

JU
1

5.000.0
00

45

5.000.00
0

Buku Besar Perlengkapan


1.1.3
Tgl.
Keterangan

Nomor Perkiraan :
Ref Debit
.

Kredit

Saldo
Debit
Kredit

2014
Jan
08

Saldo Awal
Pembelian
perlg
secara kredit (B)

Buku Besar Utang Usaha


Nomor Perkiraan : 2.1
Tgl.
Keterangan

JU
1

2.000.0
00

Ref Debit
.

Kredit

2.000.00
0

Saldo
Debit
Kredit

2014
Saldo Awal
Jan
Pembelian kredit
08
(B)
1 Pembayaran kredit
5
(D)

Buku Besar Modal


Perkiraan : 3.1
Tgl.
Keterangan

JU
1

1.000.0
00

2.000.0
00

2.000.00
0
1.000.0
00

Nomor
Ref Debit
.

Kredit

Saldo
Debit
Kredit

2014
Jan
05

Saldo Awal
Setoran
awal (A)

modal

JU
1

Buku Besar Pendapatan Jasa


Nomor
Tgl.
Keterangan
Ref Debit
.
2014
Saldo Awal
Jan
Pendapatan kredit JU
10
(C)
1

46

4.000.0
00

4.000.00
0

Perkiraan : 4.1
Kredit
Saldo
Debit
Kredit
5.000.0
00

5.000.00
0

Buku Besar Beban


Nomor Perkiraan : 5.1
Tgl.
Keterangan

Re
f.

Debit

JU
1

1.500.0
00

Kredit

Saldo
Debit
Kredit

2014
Jan
25

Saldo Awal
Pembayaran
bebant (E)

1.500.0
00

G. Neraca Saldo (Trial Balance)


Neraca saldo adalah daftar saldo akun-akun yang ada dalam
buku besar pada saat tertentu. Neraca saldo (Trial balance)
berbeda dengan Neraca (Balance Sheet). Neraca saldo memuat
akun-akun riil (aset, hutang dan ekuitas) dan akun-akun
nominal (pendapatan, dan beban), sedangkan Neraca hanya
memuat akaun akun riil (aset, hutang dan ekuitas).
Dari contoh buku besar diatas bila kita lanjutkan pencatatanya
kedalam neraca saldo adalah sbb:
David Painting
Neraca Saldo
Per 30 Januari 2014
Kode
Akun
1.001
1.002
1.003
2.001
3.001
4.001
4.002

Keterangan

Debit

Kas
Piutang Usaha
Perlengkapan
Utang Usaha
Modal
Pendapatan
Beban
TOTAL

1.500.000
5.000.000
2.000.000
1.500.000
10.000.000

H. Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entries)


47

Kredit
1.000.000
4.000.000
5.000.000
10.000.000

Jurnal penyusuaian dibut dengan tujuan memperbarui data agar


sesuai dengan dasar akrual dan prinsip penandingan yang
berlaku dalam akuntansi.Dengan jurnal penyesuaian,saldo akun
akan menjadiup to date pada setiap periode akuntansi.
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat atas perkiraanperkiraan tertentu untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan
tersebut hingga mencerminkan keadaan Akitiva, Kewajiban dan
Modal seperti keadaan yang sebenarnya.
Ayat jurnal penyesuaian di bagi menjadi lima kategori:
1. Beban dibayar dimuka (prepaid expenses)
2. Penyusutan (depreciation)
3. Beban yang belum dibayar (accrued expenses)
4. Pendapatan belum diterima (accrued revenues)
5. Pendapatan diterima dimuka (unearned revenues)
1. Beban dibayar dimuka (prepaid expenses)
Beban dibayar dimuka adalah beban yang pembayaranya
dilakukan dimuka,. Contoh Sewa dibayar dimuka, asuransi
dibayar dimuka. Beban dibayar dimuka dikelompokan
sebagai aktiva bukan sebagai beban
2. Penyusutan (depreciation)
Penyusutan terjadi atas aktiva tetap perusahaan. Aktiva tetap
disini adalah aktiva berwujud jangka panjangyang digunakan
oleh perusahaan dalam operasinya. Semua aktiva tetap
berwujud kecuali tanah akan mengalami penyusutan nilai atau
manfaatnya akan menurun. Penyusutan aktiva tetap termasuk
sebagai beban perusahaan.
3. Beban yang Belum di Bayar (accrued expenses)
Beban belum dibayar/beban akrual adalah beban perusahaan
yang telah terjadi tetapi belum dibayar oleh perusahaan.
Untuk beban yang belum dibayar, perusahaan perlu untuk
membuat jurnal penyesuaian untuk memperbarui setiap beban
agar lebih mencerminkan kondisi yang sebenarnya yang
nantinya akan disajikan pada laporan keuangan. Contoh beban
akrual adalah beban gaji yang belum dibayar, beban bunga
yang belum dibayar.
4. Pendapatan belum diterima (accrued revenues)
Pendapatan akrual adalah pendapatan yang diperoleh
perusahaan tetapi belum diterima dalam bentuk kas.
48

5. Pendapatan diterima dimuka (unearned revenues)


Jika perushaan menerima kas sebelum jasanya/produknya
diberikan maka perusahaan tersebut memperoleh pendapatan
dibayar dimuka. Dalam kasus ini, perusahaan pada dasarnya
berhutang suatu produk atau jasa kepada pelanggan .
Pendapatan diterima dimuka diperlakukan serupa dengan
piutang (debit) dan pendapatan (kredit).
Contoh Jurnal Penyesuaian:
Informasi neraca saldo sebelum disesuaikan milik Wisma Ananda
adalah seperti dibawah ini:
WISMA ANANDA
Neraca Saldo
Per 30 April 2014

No.Ak
un
1.1.1
1.1.2
1.1.3
1.1.4
1.2.1
2.1.1
2.1.2
3.1
3.2
4.1
5.1
5.2

Nama Akun

Debit
(Rp)
Kas
24.800.000
Piutang usaha
2.200.000
Perlengkapan
700.000
Sewa dibayar dimuka
3.000.000
Perabotan
18.000.000
Utang usaha
Pendapatan
jasa
diterima
dimuka
Modal pemilik
3.200.000
Penarikan Pemilik (prive)
Pendapatan jasa
1.900.000
Beban gaji
1.400.000
Beban utilitas
TOTAL
55.200.000

Kredit
(Rp)

13.000.000
600.000
32.600.000
9.000.000

55.200.000

Informasi tentang perkiraan yang harus disesuakan pada Wisma


Ananda per 30 April 2014 adalah sbb:
A. Sewa dibayar dimuka yang sudah jatuh tempo adalah Rp
1.000.000.
B. Perlengkapan yang sudah habis terpakai Rp 100.000.
C. Penyusutan Perabotan dihitung sebesar Rp 300.000.
D. Beban gaji yang masih harus dibayar (akrual) Rp 900.000.
E. Pendapatan jasa yang masih akan diterima (akrual) Rp
400.000.
F. Pendapatan jasa diterima dimuka yang jasanya sudah
diberikan Rp 200.000.
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) yang dibuat pada Wisma Ananda
Per 30 April 2014 adalah sbb:
49

No.

Perkiraan/Akun

Debit
(Rp)

Kredit
9Rp)

3
0

Beban sewa
Sewa dibayar dimuka
Mencatat beban sewa

1.000.00
0

1.000.000

3
0

Beban perlengkapan
Perlengkapan
Mencatat
penggunaan
perlengkapan

100.000

Beban penyusutan perabotan


Akumulasi penyusutan
Mencatat penyusutan perabotan

300.000

3
0

Beban gaji
Utang gaji
Mencatat gaji
dibayar

900.000

3
0

2014
April
A

3
0

3
0

100.000

300.000

900.000
yang

Piutang usaha
Pendapatan jasa
Mencatat
pendapatan
diterima

belum
400.000
400.000
belm

Pendapatan
jasa
diterima
dimuka
Pendapatan jasa
Mencatat
pendapatan
belm
diterima
TOTAL

200.000
200.000

2.900.00 2.900.00
0
0

I. Neraca Lajur dan Laporan Keuangan


Neraca Lajur (work sheet)
Neraca Lajur merupakan lembar berkolom yang digunakan
sebagai kertas kerja dalam rangka mempermudah penyusunan
laporan keuangan pada suatu periode akuntansi secara manual.
Manfaat lain dari neraca lajur adalah untuk mengurangi
kesalahan akibat terlupakan salah satu ayat jurnal penyesuaian
yang telah dilakukan. Penyusunan neraca lajur dengan membuat
50

lima lajur yang masing-masing lajur diberi kolom debit dan


kredit.
Bentuk neraca lajur adalah seperti terlihat dibawah ini:
No
.

Nama
Akun

Neraca
Saldo
(NS)
Deb
it

Kred
it

Ayat
Jurnal
Penyesua
ian
(AJP)
Deb Kred
it
it

Neraca
Saldo
Pasca
Penyesua
ian
Deb Kred
it
it

Laba Rugi

Deb
it

Kre
di

Contoh Neraca Lajur pada Wisma Ananda per 30 April 2014:

Neraca Lajur WISMA ANANDA PER 30 APRIL 2014

51

Neraca

Deb
it

Kred
it

52

Laporan Keuangan
Akuntansi pada hakekatnya adalah suatu sitem informasi. Sebagai
sistem informasi, ada dua hal yang perlu diperhatikan mengenai
akuntansi:
1) Titik perhatian akuntansi adalah perusahaan. Jadi informasi
yang diberikan adalah informasi tentang perusahaan.
2) Informasi yang dihasilkan dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan
yaitu pihak internal maupun external.
Laporan keuangan merupakan sejenis laporan yang menyajikan
informasi keuangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan.
Laporan keuangan untuk perusahaan perseorangan terdiri dari :
3) Laporan laba-rugi
4) Laporan perubahan ekuitas
5) Neraca
Contoh laporan keuangan:
WISMA ANANDA
Laporan Laba-Rugi
Per 30 April 2014

No

Nama Akun
Pendapatan jasa

Debit

Beban gaji
Beban utilitas
Beban sewa
Beban perlengkapan
Beban penyusutan
Total Beban

Rp 2.800.000
1.400.000
1.000.000
100.000
300.000

Laba Bersih

Kredit
Rp 9.600.000
Rp 5.600.000
Rp 4.000.000

WISMA ANANDA
Laporan Perubahan Ekuitas
Per 30 April 2014

Modal, Ananda 1 April 2014


Ditambah: laba bersih

Rp
32.600.000

Dikurangi: Penarikan oleh Ananda


Modal Ananda, 30 April 2014

4.000.000
Rp
36.600.000

53

Rp
( 3.200.000)
Rp
33.400.000
WISMA ANANDA
Neraca
Per 30 April 2014

AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas
Rp
Piutang usaha
24.800.000
Perlengkapan
2.600.000
Sewa dibayar
600.000
dimuka
2.000.000
Aktiva Tetap
30.000.000
Perabotan
Akumulasi
penyusutan
18.000.000
(300.000)

KEWAJIBAN
Kewajiaban
Lancar
Utang Usaha
Utang Gaji
Pendapatan
DTDMK

Kewajiban Jgk
Panjang
Modal
Modal Ananda

MODAL
Rp
13.000.000
900.000
400.000
14.300.000
Rp
33.400.000

17.700.000
Total Aktiva

Rp
47.700.00
0

Total Kewajiban +
Modal

Rp
47.700.00
0

J. Jurnal Penutup (closing entries)


Jurnal Penutup merupakan jurnal yang bertujuan untuk
menutup/me-nolkan
saldo
perkiraan-perkiraan
sementara
(perkiraan pendapatan, biaya dan prive) apabila akan dimulai
pencatatan data akuntansi pada periode berikutnya.
Pada jurnal penutup, diperlukan satu perkiraan tambahan untuk
mengikhtisarkan data yang terdapat pada perkiraan-perkiraan
pendapatan, biaya, rugi-laba dan prive. Perkiraan tambahan ini
disebut dengan ikhtisar rugi-laba(income summary).
Tahapan yang diperlukan untuk melakukan jurnal penutup:

54

1) Perkiraan pendapatan di debit sebesar saldo ahirnya .


Perkiraan ikhtisar rugi-laba di kredit sebesar salso ahir
perkiraan-perkiraan tersebut.
2) Perkiraan-perkiraan biaya di di kredit sebesar saldo ahirnya.
Perkiraan ikhtisar rugi-laba di debit sebesar saldo yang sama
pada perkiraan perkiraan biaya.
3) Apabila perusahaan memperoleh laba, laba dipindahkan ke
perkiraan modal, perkiraan ikhtisar rugi-laba di debit sebesar
selisih antara sisi kredit dengan sisi debit. Perkiraan modal di
kredit pada sisi yang sama. Apabila Perusahaan memperoleh
rugi, perkiraan modal di debit, sedangkan perkiraan ikhtisar
rugi laba dikredit.
4) Perkiraan prive (penarikan oleh pemilik) di kredit sebesar
saldo ahir. Perkiraan ikhtisar rugi-laba dikredit sebesar saldo
yang sama.
Keempat proses tersebut bila dicermati merupakan upaya untuk
me-nolkan perkiraan perkiraan pendapatan, biaya, Rugi/laba, dan
perkiraan prive.
Contoh: Jurnal Penutup Pada Wisma Ananda
WISMA ANANDA
Jurnal Penutup
Per 30 April 2014
1) Menutup perkiraan pendapatan
Tangga Keterangan
l
2014
Jan 30
Pendapatan Jasa
Ikhtisar rugi-laba
Menutup
perkiraan
pendapatan
2) Menutup perkiraan beban
Tangga Keterangan
l
2014
Jan 30
Ikhtisar rugi-laba
Beban gaji
Beban utilitas
Beban sewa
Beban perlengkapan
Beban penyusutan
Menutup perkiraan beban
55

Ref

Debit
Rp
9.600.000

Ref

Debit
Rp
5.600.000

Kredit

Rp
9.600.000

Kredit

Rp
2.800.000
1.400.000
1.000.000
100.000
300.000

3) Menutup perkiraan rugi-laba


Tangga
l
2014
Jan 30

Keterangan
Ikhtisar rugi-laba
Modal
Menutup
pendapatan

Re
f

Debit
Rp
4.000.000

perkiraan

Kredit

Rp
4.000.000

4) Menutup perkiraan Prive


Tangga
l
2014
Jan 30

Keterangan

Re
f

Modal Nona Dewi


Prive Ananda
Menutup perkiraan prive

Debit
Rp
3.200.000

Kredit

Rp
4.000.000

K. Neraca Saldo Setelah Penutupan (PostClosing Trial


Balance)
Neraca saldo penutup adalah neraca saldo yang dibuat dengan
mengambil saldo-saldo perkiraan buku besar setelah ayat jurnal
penutup dilakukan. Neraca saldo penutup dibuat dengan tujuan
untuk memastikan bahwa buku besar telah seimbang sebelum
memulai pencatatan pada periode berikutnya. Neraca saldo
penutup hanya berisi perkiraan neraca saja karena perkiraan
pendapatan, biaya dan prive (perkiraan sementara) telah kita
tutup/ telah di-nolkan.
Contoh Neraca Saldo Penutup:

No.Ak
un
1.1.1
1.1.2
1.1.3

WISMA ANANDA
Neraca Saldo Pasca Penutupan
Per 30 April 2014
Nama Akun
Debit
(Rp)
Kas
24.800.000
Piutang usaha
2.600.000
Perlengkapan
600.000
56

Kredit
(Rp)

1.1.4
1.2.1
2.1.1
2.1.2
3.1
3.2
4.1
5.1
5.2

Sewa dibayar dimuka


2.000.000
Perabotan
18.000.000
Utang usaha
Akumulasi penyusutan
Pendapatan
jasa
diterima
dimuka
Modal pemilik
Penarikan Pemilik (prive)
0
Pendapatan jasa
0
Beban gaji
Beban utilitas
Utang gaji
TOTAL
48.000.00
0

300.000
13.000.000
400.000
33.400.000
0
0
900.000
48.000.00
0

L.Jurnal Balik (Reversing Entries)


Jurnal Balik adalah jurnal yang dibuat dengan cara membalik
ayat jurnal penyesuaian tertentu yang punya pengaruh pada
pencatatan periode berikutnya. Membuat jurnal balik bukan
suatu keharusan. Jurnal balik sifatnya hanya untuuk
menyederhanakan
pencatatan
pada
periode
akuntansi
berikutnya.
Akun-akaun yang memerlukan jurnal balik adalah:
1) Beban yang masih harus dibayar (hutang gaji, hutang bunga)
2) Pendapatan yang masih harus diterima (piutang usaha)
3) Beban dibayar dimuka, bila dicatat sebagai beban (beban
sewa, beban asuransi).
4) Pendapatan diterima dimuka, bial dicatat sebagai pendapatan
Apabila pada pencatatan, beban dibayar dimuka dicatat sebagai
aktiva, dan pendapatan diterima dimuka dicatat sebagai hutang
maka ayat jurnal pembalik yang dibuat hanya pada beban yang
masih harus dibayar dan pendapatan yang masih harus diterima.
Contoh pencatatan jurnal balik:

No.Ak
un
1.1.1
1.1.2
1.1.3
1.1.4
1.2.1
2.1.1

WISMA ANANDA
Neraca Saldo Pasca Penutupan
Per 30 April 2014
Nama Akun
Debit
(Rp)
Kas
24.800.000
Piutang usaha
2.600.00
Perlengkapan
0
Sewa dibayar dimuka
600.000
Perabotan
2.000.000
Utang usaha
18.000.000
57

Kredit
(Rp)

2.1.2
3.1
3.2
4.1
5.1
5.2

Akumulasi penyusutan
Pendapatan
jasa
diterima
dimuka
Modal pemilik
Penarikan Pemilik (prive)
Pendapatan jasa
0
Beban gaji
0
Beban utilitas
Utang gaji
TOTAL
48.000.00
0

300.000
13.000.000
400.000
33.400.000
0
0
900.000
48.000.00
0

Perhatikan neraca saldo pasca penutupan diatas, terlihat bahwa


akun beban dibayar dimuka (sewa dibayar dimuka) di catat
sebagai aktiva, bukan sebagai beban maka pada kasus ini beban
dibayar dimuka tidak perlu dibuat jurnal balik. Akun pendapatan
diterima dimuka dicatat sebagai Hutang, bukan sebagai
pendapatan, maka akun ini juga tidak perlu dibuat jurnal
pembaliknya.
Jurnal Penyesuaian Pada Wisma Ananda per 30 April 2014
adalah:
No.
Perkiraan/Akun
Debit
Kredit
(Rp)
9Rp)
2014
April 30
A
30
B

30
C
30
D

30
E

Beban sewa
Sewa dibayar dimuka
Mencatat beban sewa

1.000.00
0

Beban perlengkapan
Perlengkapan
Mencatat
penggunaan
perlengkapan

100.000

Beban penyusutan perabotan


Akumulasi penyusutan
Mencatat penyusutan perabotan

300.000

Beban gaji
Utang gaji
Mencatat gaji
dibayar

1.000.000

100.000

300.000
900.00
0

yang

Piutang usaha
Pendapatan jasa
Mencatat pendapatan belm
diterima

58

900.00

belum

0
400.00
0

400.00
0

30
F

Pendapatan
jasa
diterima
dimuka
Pendapatan jasa
Mencatat
pendapatan
belm
diterima
TOTAL

200.000
200.000

2.900.00 2.900.00
0
0

Pencatatan Jurnal Balik Pada Wisma Ananda Tgl 1 Mei


2014 adalah:
2014
Mei 01

01

Utang gaji
Beban gaji
Mencatat gaji yang masih akan
dibayar
Pendapatan jasa
Piutang usaha
Mencatat pendapatan yg masih
akan diterima

900.000
900.000

400.00
0

400.000

Pencatatan berikutnya misalnya Tgl 05 meI 2014 saat


pembayaran (pelunasan) beban dan penerimaan pendapatan
(pembayaran kredit) adalah sbb:
2014
Mei 05

05

Beban Gaji
Kas
Mencatat pelunasan hutang gaji
bulan April
Kas
Pendapatan jasa
Menerimakas atas jasa
diberikan bulan April

900.000
900.000

400.00
0

400.000

yang

M. Soal Latihan
Latihan 4.1 : Mencatat Transaksi kedalam jurnal, Buku Besar
dan membuat Neraca Saldo (Neraca Percobaan)

59

Saldo Akun-akun Klinik dr. Budi Gunawan pada 1 Februari adalah


sbb
No.

Nama Akun

Debit

Kas
Piutang
Perlengkapan
Peralatan
Utang usaha
Wesel Bayar
Modal dr. Budi

Kredit

Rp
15.000.000
7.200.000
8.100.000
85.000.000 Rp

Rp
115.300.000

4.500.000
50.000.000
60.800.000

Rp.115.300.00
0

Transaksi yang terjadi pada Klinik dr. Budi Gunawan selama bulan
Februari 2014 adalah sbb:
a. Tgl 02 Februari 2014
Memberikan jasa pada pelanggan yang akan dibayar kredit sebesar
Rp 2.500.000
b. Tgl 09 Februari 2014
Membayar secara tunai Rp 10.000.000 untuk pembelian perelatan
c. Tgl 30 Februari 2014
Membayar angsuran pertama atas Wesel Bayar (Utang Bank) pokok
Rp 2.084.000. dan beban bunga Rp 500.000.
d. Tgl 11 Februari 2014
Memberikan jasa kepada pelanggan dan memperoleh kas sebesar
Rp 2.700.000.
e. Tgl 11 Februari 2014
Membeli perlengkapan kantor secara kredit Rp 1.100.000.
f. Tgl 14 Februari 2014
Memberikan jasa kepada pelanggan senilai Rp 2.500.000, dan
perusahaan setuju bahwa pelanggan akan membayar secara kredit.
g. Tgl 21 Februari 2014
Memberikan jasa pada pelanggan dan menerima kas sebesar Rp
4.000.000
h. Tgl 22 Januari 2014
Membayar utang usaha sebesar Rp 1.000.000
i. Tgl 26 Februari 2014
Pelanggan membayar atas kredit sebesar Rp 1.500.000.
j. Tgl 28 Februari 2014
Membayar beban-beban usaha sbb; beban gaji Rp 2.000.000, beban
sewa Rp. 1.000.000, beban utilitas Rp 700.000,
k. Tgl 28 Februari 2014
Tn. Budi mengambil dana Rp 2.500.000 untuk keperluan pribadi.

1. Catatlah Transaksi diatas dalam Jurnal Umum


2. Posting ke buku besar
60

3. Buatlah Neraca Saldo Klinik dr. Budi Gunawan per 30 Feb


2014
Jawaban Soal 4.1:

Klinik dr. Budi Gunawan


Jl. Lintas Timur No. 007, Belilas
Jurnal Umum Bulan Februari 2014
Hal : 01
Tangga
l

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

2014
Feb

Latihan 4.2 : Membuat jurnal penyesuaian, Neraca Lajur,


laporan keuangan Jurnal Penutup, Neraca Saldo
Penutup dan jurnal Balik.

61

Pada 31 Desember 2014 merupakan ahir dari periode akuntansi


tahunan perusahaan
SUSAN HAIR STYLISTS. Data
yang diperlukan untuk membuat ayat jurnal penyesuaian (AJP) adalah
sbb:
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Perlengkapan yang masih tersisa diahir tahun Rp 2.000.000


Penyusutan perabotan dihitung sebesar Rp 2.000.000
Penyusutan bangunan dihitung sebesar Rp 1.000.000
Gaji yang belum dibayarkan sebesar Rp 500.000
Pendapatan jasa yang masih akan diterima (akrual) Rp 1.300.000
Pendapatan jasa diterima dimuka yang jasanya sudah diberikan Rp
3.000.000

No.Ko
de

Nama Akun

SUSAN HAIR STYLISTS


Neraca Saldo
Per 31 Desembar 2014
Debit

Kas
Piutang usaha
Perlengkapan
Perabotan & perkakas
Akumulasi penyusutan perabotan &
perkakas
Bangunan
Akumulasi penyusutan bangunan
Utang usaha
Utang gaji
Pendapatan jasa diterima dimuka
Modal, Susan
Penarikan, Susan
Pendapatan jasa
Beba gaji
Beban perlengkapan
Beban penyusutan perabotan &
perkakas
Beban penyusutan bangunan
Beban rupa-rupa

TOTAL

Rp
6.000.000
5.000.
000
1.000.
000
10.000.
000
50.000.
000
25.000.
000
16.000.
000
3.000.
000
Rp
116.000.00
0

Kredit
Rp

0
30.000.00
0
2.000.00
0
8.000.00
0
12.000.00
0
60.000.00
0
Rp
116.000.000

Diminta:
1. Buatlah ayat jurnal penyesuaian berdasarkan data diatas.

62

4.000.00

2. Dengan menggunakan AJP yang sudah dibuat dan Neraca Saldo per
31 Desember 2014 , sususlah Neraja Lajur (work sheet) dari
SUSAN HAIR STYLISTS per 31 Des 2014.
3. Susunlah laporan keuangan, jurnal penutup, neraca saldo penutup,
dan jurnal balik.

Latihan 4.3. : Membuat Jurnal Umum Hingga Jurnal Balik (satu


Siklus Akuntansi)
Pada bulan Juli 2012 dr. Willy membuka praktek yang diberi label
Klinik dr. Willy, berikut ini adalah transaksi-transaksi selama bulan
Juli:
a. Tanggal 01 Juli.
dr. Willymenanamkan modal sebesar Rp 120.000.000.
b. Tanggal 03 Juli.
Membeli perabot kantor secara kredit dari Toko King Furniture
seharga Rp 15.000.000
c. Membeli perlengkapan praktek seharga Rp 10.000.000
d. Tanggal 08 Juli.
Membayar biaya sewa gedung sebesar Rp 7.500.000
e. Tanggal 10 Juli.
Menerima kas atas jasa yang diberikan sebesar Rp 7.500.000
f. Tanggal 12 Juli.
Mengangsur hutang pada King Furniture sebesar Rp 3.000.000.
g. Tanggal 14 Juli.
Membayar Rp 2.000.000 kepada pekerja atas jasa-jasa yang
diberikan.
h. Tanggal 15 Juli.
Membayar dengan kas sebesar Rp 500.000 untuk rekening telepon.
i. Tanggal 16 Juli
Memberikan jasa kepada pasien atas nama PT. Reksa Kencana
dengan perjanjian akan dibayar pada
awal bulan berikutnya
Sebesar Rp 4.500.000.
j. Tanggal 18 Juli.
Membeli sebuah mobil dengan kredit untuk keperluan praktek
sebesar Rp 75.000.000.
k. Tanggal 20 Juli.
Menerima kas Rp 5.600.000 dari Tn Herry (pasien) untuk jasa yang
telah diberikan.
l. Tanggal 23 Juli
Menerima kas sebesar Rp 4.500.000 untuk sewa bagunan yang
diberikan (dr. Willy memyewa bangunan ruko dua pintu, dan
menyewakan kembali salah satunya)
m. Tanggal 27 Juli
63

n.
o.
p.
q.

Membayar dari kas sebesar Rp 2.500.000 kepada Toko King


Furniture
Tanggal 29 Juli
Membayar Rp 2.100.000 untuk biaya rupa-rupa
Tanggal 30 Juli
Membayar Rp 2.000.000 pada perawat yang membantu
prakteknya.
Tanggal 30 Juli
Menerima kas Rp 1.700.000 jasa yang telah diberikan.
Tanggal 30 Juli
dr. Willy Mengambil kas Rp 3.500.000 untuk keperluan pribadi.

Informasi untuk membuat Ayat Jurnal Penyesuaian Per 31 Juli 2012


adalah:
A. Gaji yang belum dibayarkan kepada karyawan Rp 750.000 baru
akan dibayarkan pada tanggal 05 bulan berikutnya.
B. Perlengkapan yang sudah terpakai pada bulan Juli senilai Rp
3.500.000
C. Pendapatan yang masih akan diterima Rp 4.500.000
D. Penyusutan Perabot dihitung sebesar Rp 200.000.
Diminta:
1. Catatlah transaksi diatas dalam jurnal umum.
2. Postinglah jurnal umum tersebut ke buku besar dan buatlah Neraca
Saldo Per 31 Juli 2012.
3. Berdasarkan data penyesuaian, buatlah Ayat Jurnal Penyesuaian
dan susunlah neraca lajur Klinik dr Willy Per 31 Juli 2012.
4. Susunlah laporan keuangan, jurnal penutup, neraca saldo penutup
dan jurnal balik dari Klinik dr. Willy pada periode tersebut.

64

BAB V
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Standar Kompetensi:
Mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan
tahap-tahap siklus akutansi dan pencatatan dalam bukti
akuntansi pada perusahaan Dagang.
Indikator:
Mahasiswa dapat menjelaskan tahap-tahap siklus
akutansi.
Mahasiswa dapat menjelaskan konsep harga pokok
penjualan.
Mahasiswa dapat membuat laporan keuangan
perusahaan
A. Perusahaan Dagang
B. Pencatatan Persediaan
C. Syarat Pengiriman Barang
D. Diskon, Return Penjualan dan Pembelian
E. HPP dan AJP untuk Persediaan Barang Dagang
F. Laporan Rugi/laba Perusahaan Dagang
G. Neraca Lajur Perusahaan Dagang
H. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
I. Soal Latihan

65

DAFTAR PUSTAKA
Fess Waren, 1984. Accounting Principles. South Western Publising Co.
Hery, 2012. Akuntansi, Inti Sari Konsep Dasar Akuntansi. Penerbit Prenada
Media.
Horngren, Harrison, 2012. Akuntansi Jilid I. Penerbit Erlangga.
Horngren, Harrison, 2012. Akuntansi Jilid II. Penerbit Erlangga.
Lili Sadeli, 2011. Dasar-Dasar Akuntansi. Penerbit Bumi Aksara.
Rizal Effendi, 2013. Accounting Principle. PT. Raja Grafindo Persada.
Soemarso, 2012. Akuntansi Suatu Pengantar. Penerbit Rineka Cipta.
Wiwin Yadiati, 2007. Teori Akuntansi. Kencana Prenada Media Group.

66

Anda mungkin juga menyukai