Modul 1 (T-Test)
Modul 1 (T-Test)
Modul 1 (T-Test)
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
MODUL 1
SAMPLE t-Test
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami Uji Hipotesis untuk parameter rata-rata satu populasi
dan dua populasi
2. Mampu menyelesaikan persoalan Uji Hipotesis untuk parameter rata-rata satu
populasi dan dua populasi menggunakan software SPSS
DESKRIPSI
Salah satu cabang ilmu statistik yang digunakan untuk membuat keputusan adalah uji
hipotesis. Hipotesis adalah suatu anggapan atau pernyataan yang mungkin benar dan
mungkin juga tidak benar tentang suatu populasi. Dengan menggunakan uji hipotesis, peneliti
dapat menguji masalah-masalah yang sedang diteliti.
Salah satu metode untuk menguji hipotesis dalam SPSS adalah menggunakan sample
t-Test, dimana metode sample t-Test dibagi menjadi tiga, yaitu pengujian hipotesis rata-rata
untuk satu populasi (one sample t-test), pengujian hipotesis rata-rata untuk data berpasangan
(paired sample t-Test)dan pengujian hipotesis selisih rata-rata untuk data yang tidak
berpasangan (independent sample t-Test). Uji hipotesis t-Test adalah uji hipotesis yang
digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata dari sampel yang diambil.
LANDASAN TEORI
1. Langkah-langkah dalam Uji Hipotesis
Prosedur yang umum dan harus diikuti untuk melakukan uji hipotesis ini adalah sebagai
berikut :
1.
2.
Pilih statistik uji yang sesuai sebagai dasar bagi prosedur pengujian.
3.
Pilih tingkat kepercayaan tertentu dan tentukan besarnya sampel yang diambil.
Kemudian, tentukan daerah kritisnya.
4.
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
Kumpulkan data sampel dan hitung statistik sampelnya, kemudian bandingkan thitung
dengan ttabel atau zhitung dengan ztabel.
5.
Langkah pertama dalam uji hipotesis ini adalah menentukan hipotesis nol dan hipotesis
alternatifnya. H0 atau hipotesis nol merupakan pernyataan tentang nilai suatu populasi yang
diasumsikan akan benar jika kita melakukan uji suatu hipotesis, sedangkan Hipotesis
alternatif atau H1 adalah pernyataan tentang nilai parameter suatu populasi yang harus benar
jika hipotesis nol Ho ternyata salah (Sugiharto,2009). Ho awalnya dianggap sebagai suatu
kondisi yang benar. Selanjutnya sampel diambil dari populasi dan seterusnya diuji untuk
menentukan apakah cukup kuat untuk menerima atau menolak hipotesis nol. Uji Hipotesis
dilakukan untuk menerima atau menolak salah satu dari hipotesis nol atau hipotesis alternatif.
Cara menguji apakah suatu hipotesis itu ditolak atau diterima adalah dengan membandingkan
nilai t tabel dan t hitung. Nilai t tabel didapat dari tabel t yang nilainya disesuaikan dengan
nilai dari derajat kepercayaan () dan degree of freedom (df).
t hitung =
(x - )
s
n
Pada uji hipotesis rata-rata untuk populasi tunggal terdapat uji hipotesis satu arah yaitu
uji hipotesis satu arah dengan hipotesis alternatif bertanda kurang dari dan uji hipotesis satu
arah dengan hipotesis alternatif bertanda lebih dari. Kemudian, terdapat juga uji hipotesis
dua arah yaitu jika hipotesis alternatif bertanda tidak sama dengan.
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
Ini
merupakan prosedur yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu
group. Artinya analisis ini berguna untuk melakukan pengujian terhadap satusampel yang
mendapatkan suatu treatment yang kemudian akan dibandingkan rata-rata dari sampel
tersebut antara sebelum dan sesudah perlakuan (treatment). Dalam perhitungan manual
Paired-sample t-Test menggunakan rumus sebagai berikut :
t hitung =
( x 1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )
s12 s 22
+
n1 n 2
Cara 2
Cara kedua adalah dengan menghitung terlebih dahulu selisih dari data berpasangan tersebut
kemudian melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan One sample t-testseperti
pada nomor 2. Dalam perhitungan manual, rumusnya adalah sebagai berikut :
t hitung =
(x d ) - (d )
s d2
nd
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
t hitung =
( x 1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )
s12 s 22
+
n1 n 2
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
4. Pilih Analyze untuk memulai t-test, pada sub menu pilih Descriptive Statistics kemudian
pilih Explore seperti dibawah ini:
Gambar 3. Explore
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
5. Pindahkan semua variabel ke kotak Dependent List dengan meng-klik tanda panah ke
kanan.
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
7. Klik Plots dan akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini, centang normally plots
with tests
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Sex
,335
20
,023
,641
20
,000
Nilai.Harian
,191
20
,904
,903
20
,046
Nilai.Rapot
,397
20
,997
,659
20
,000
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
Analisis
Dasar Pengambilan keputusan didasarkan pada :
Jika nilai probabilitas ()> 0,05 maka Ho diterima
Jikan nilai probabilitas () 0,05 maka Ho ditolak
Keputusan
a. Sex: Terlihat bahwa pada kolom kolmogorov-Smirnov signifikan (Sig) adalah
0,023 atau probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti populasi
tidak berdistribusi normal.
b. Nilai Harian : Terlihat bahwa pada kolom kolmogorov-Smirnov signifikan (Sig)
adalah 0,904 atau probabilitas lebih dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti
populasi berdistribusi normal.
c. Nilai Rapot: Terlihat bahwa pada kolom kolmogorov-Smirnov signifikan (Sig)
adalah 0,997 atau probabilitas lebih dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti
populasi berdistribusi normal
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
PENYELESAIAN
Perhitungan manual:
1. Pembuatan Hipotesis:
H0 : = 100
H1 : 100
2. Statistik pengujianya adalah t hitung =
(x - )
s
n
3. = 0,05
Daerah ktritis berada dua sisi yaitu kurang dari -ttabel =- t/ 2;n-1 =- t(0,05/2: 20-1) = -t(0,025; 19) =
-2,093 dan lebih dari ttabel =t(0,025; 19) = 2,093
Keterangan: Ingat dalam melihat tabel t untuk one-sample t test nilai df adalah jumlah
sampel dikurangi satu atau n-1.
2,5%
2,5%
95%
-2,093
2,093
t hitung =
(x - )
s
n
t hitung =
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
(100,45 - 100 )
0,793
2,539
20
Didapatkan nilai thitung = 0,793. Jika dibandingkan dengan nilai ttabel, maka thitung berada
diantara -2,093 dan 2,093 atau berada didalam daerah penerimaan.
5. Kesimpulan : H0 diterima yang berarti dalam tingkat keberartian 5% klaim bahwa mesin
buatan perusahaan bisa mengisi botol minuman rata-rata sebanyak 100 ml per botol.
Pengerjaan SPSS
Sebelum mengolah data dengan menggunakan SPSS, masukan dulu data kedalam SPSS.
1. Klik Variabel View pada sebelah kiri bawah jendela SPSS.
2. Masukan data seperti dibawah gambar dibawah ini :
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
4. Pilih Analyze untuk memulai t-test, pada sub menu pilih Compare Means kemudian pilih
One-Sample T-Test seperti dibawah ini:
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
5. Akan muncul jendela One Sample T-Test, pindahkan variabel botol ke test variabel
dengan memilih variabel botol kemudian klik tanda panah ke kanan di jendela tersebut.
Dan isikan test Value dengan T hitung yang dijadikan perbandingan.
6. Klik Option pada jendela One samplet-test kemudian muncul jendela berikutnya. Isikan
derajat keyakinan sebesar 95% ( = 55)
7. Klik Continue kemudian Ok akan muncul jendela hasil yang menampilkan text dan tabel
seperti dibawah ini :
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
T-Test
One-Sample Statistics
N
Botol
Mean
20
Std. Deviation
100.45
2.544
.569
One-Sample Test
Test Value = 100
T
Df
Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Difference
Lower
Botol
.791
19
.439
.450
Upper
-.74
1.64
8. Kesimpulan
Dari output kedua diperoleh nilai t hitung SPSS = 0,791. Sedangkan nilai -
dan
adalah -2,093 dan 2,093. Jika dibandingkan, maka t hitung SPSS berada di antara
angka-angka t tabel, sehingga Ho diterima.Kemudian cara yang lain adalah dengan
menggunakan Signifakansi, yaitu jika Sig. (2-tailed)> 0,05 maka H0 diterima. Dalam hal ini
nilai Sig. (2-tailed) adalah (2x 0,218). Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0
diterima.
Oleh karena dapat diambil keputusan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, secara
signifikan hasil pengujian tidak berbeda dengan apa yang diklaim oleh perusahaan pembuat
mesin pengisi botol.
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
70
90
66
80
65
87
50
85
58
89
59
90
65
86
64
81
70
85
10
63
80
11
70
77
12
59
90
13
68
85
14
55
85
15
62
83
16
59
78
17
65
90
18
64
79
19
66
77
20
68
90
Perhitungan manual:
Hipotesis
H0 : 1 = 2
H1 : 1 2
= 0,05
x1 = 63,3 ; x2 = 84,35
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
Keterangan: Ingat dalam melihat tabel t untuk paired-sample t test nilai df adalah jumlah
sampel dikurangi satu atau n-1.
t hitung =
t hitung =
( x 1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )
s12 s 22
+
n1 n 2
(63,3 - 84,35)
5,302 2
20
4,705 2
12,574
20
2,5%
2,5%
95%
-2,093
2,093
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
- Pada Variabel View , pengisian Variabel nilai ujian sesudah remedial pada kotak Name
diketik nilai_ujian_sesudah, sesuai dengan studi kasus.
- Abaikan bagian yang lain, dan tekan CTRL+T untuk kembali ke DATA VIEW.
2. Mengisi data yang telah diketahui pada studi kasus pada DATA VIEW
3. Pengolahan Data dengan SPSS :
Menu AnalyzeCompare MeansPaired-samples T Test
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
Std. Deviation
nilai_ujian_sebelum
63.30
20
5.302
1.186
nilai_ujian_sesudah
84.35
20
4.705
1.052
Pada bagian pertama terlihat ringkasan dari kedua sampel. Untuk nilai ujian sebelum
remediasi, mahasiswa memiliki nilai rata-rata 63,3 dari total keseluruhan 20 data. Sedangkan
nilai ujian setelah remediasi, mahasiswa memiliki nilai rata-rata 84,35 dari total keseluruhan
20 data. Selain itu, pada tabel ini juga dapat diketahui nilai standard deviation dan standard
error mean dari masing-masing variabel.
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
N
Pair 1
nilai_ujian_sebelum &
20
nilai_ujian_sesudah
Sig.
-.116
.626
Pair 1
Std.
Std. Error
Interval of the
Deviation
Mean
Difference
Lower
Upper
-24.554
-17.546
df
-12.574
19
Sig. (2tailed)
nilai_ujian_sebelum
nilai_ujian_sesudah
-21.050
7.487
1.674
.000
5. Kesimpulan
Dari output kedua diperoleh nilai t hitung SPSS = -12.574. Sedangkan nilai -
dan
adalah -2,093. Jika dibandingkan, maka t hitung < t tabel, sehingga Ho ditolak. Selain
itu Sig. (2-tailed) yang diperoleh adalah sebesar 0,000 yang berarti nilai sig. (2-tailed)< 0,05
maka H0 ditolak.
Oleh karena itu dapat diambil keputusan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%,
secara signifikan hasil nilai ujian sebelum dan sesudah kursus memiliki perbedaan.
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
Jumlah Pembelian
Jenis Perlakuan
76
Tanpa Diskon
78
Tanpa Diskon
79
Tanpa Diskon
69
Tanpa Diskon
82
Tanpa Diskon
77
Tanpa Diskon
79
Tanpa Diskon
78
Tanpa Diskon
73
Tanpa Diskon
10
80
Tanpa Diskon
Jumlah Pembelian
Jenis Perlakuan
11
81
Diskon
12
78
Diskon
13
86
Diskon
14
79
Diskon
15
82
Diskon
16
88
Diskon
17
92
Diskon
18
84
Diskon
19
81
Diskon
20
77
Diskon
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
Perhitungan manual:
Hipotesis
H0 : 1 = 2
H1 : 1 2
= 0,05
x1 = 77,10 ; x2 = 82,80
s1 = 3,725 ; s2= 4,733
ttabel =t(0,05/2;n-2) = t(0,05/2; 20-2) = t(0,025; 18) = 2,101
Keterangan: Ingat dalam melihat tabel t untuk independent-sample t test nilai df adalah
jumlah sampel dikurangi dua atau n-2.
t hitung =
t hitung =
( x 1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )
s12 s 22
+
n1 n 2
(77,10 - 82,80 )
3,725 2
10
4,733 2
2,933
10
2,5%
2,5%
95%
-2,101
thitung= -2,933 < -2,101 = ttabel maka H0 ditolak.
2,101
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
Pengisian:
Test Variable (s) atau Variabel yang akan diuji. Karena yang akan diuji adalah apakah ada
perbedaan antar jumlah pembelian produk yang berbeda perlakuan, maka klik
jumlah_pembelian agar masuk pada Test Variable (s)
Grouping Variable. Dalam kolom ini masukkan jenis_mobil sebagai grup yang akan
dibandingkan jumlah pembeliannya.
Untuk kolom Optionatau pilihan yang lain
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
Pengisian:
Untuk Confidence Interval atau tingkat kepercayaan, karena tidak ada data yang hilang
dan tingkat kepercayaan 95%, maka abaikan pengisian pilihan option apabila tidak akan
merubah tingkat kepercayaan.
Untuk Missing Value atau data yang hilang. Karena dalam data ini semua pasangan
data lengkap, maka bagian ini diabaikan saja.
Define Group. Isi sesuai dengan gambar dibawah ini kemudian klik Continue.
Mean
Std. Deviation
tanpa diskon
10
77,10
3,725
1,178
Diskon
10
82,80
4,733
1,497
dimension
1
Pada bagian pertama terlihat ringkasan dari kedua sampel. Untuk jumlah pembelian
dengan tanpa diskon, rata-rata pembelian adalah 77,10 dari 10 data keseluruhan. Sedangkan
jumlah pembelian dengan diskon rata-rata pembelian adalah 82,80 dari 10 data keseluruhan.
:1
:1
: 25
: Oktober 2015
Selain itu, pada tabel ini juga dapat diketahui nilai standard deviation dan standard error
mean dari masing-masing jenis perlakuan.
Independent Samples Test
jumlah pembelian
Equal variances Equal variances
assumed
Levene's Test for Equality of F
Variances
,927
Sig.
not assumed
,349
T
Df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
-2,993
-2,993
18
17,059
,008
,008
-5,700
-5,700
1,905
1,905
Lower
-9,702
-9,717
the Difference
Upper
-1,698
-1,683
Keterangan: Tabel di atas telah dirubah kedalam bentuk baris (double klik pada output
independent-sample t test, kemudian pada menu bar klik pivot, kemudian klik Transpose
Rows and Columns)
5. Kesimpuan
Dari output kedua diperoleh nilai t hitung SPSS = -2.993. Sedangkan nilai -
dan
adalah -2,101. Jika dibandingkan, maka t hitung <t tabel, sehingga Ho ditolak. Selain
itu Sig. (2-tailed) yang diperoleh adalah sebesar 0,008 yang berarti nilai sig. (2-tailed) < 0,05
maka H0 ditolak.
Oleh karena itu dapat diambil keputusan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%,
secara signifikan terdapat perbedaan jumlah pembelian barang dengan diskon dan tanpa
diskon.