Homeostatis
Homeostatis
Homeostatis
Impuls syaraf dari pusat peningkatan panas merangsang syaraf sipatis yang
menyebabkan pembuluh darah kulit akan mengalami vasokonstriksi. Vasokonstriksi
menurunkan aliran darah hangat, sehingga perpindahan panas dari organ internal
ke kulit. Melambatnya kecepatan hilangnya panas menyebabkan temperatur tubuh
internal meningkatkan reaksi metabolic melanjutkan untuk produksi panas.
Pusat peningkatan panas merangsang bagian otak yang meningkatkan tonus otot
dan memproduksi panas. Tonus otot meningkat, dan terjadi siklus yang berulangulang yang disebut menggigil. Selama menggigil maksimum, produksi panas tubuh
dapat meningkat 4x dari basal rate hanya dalam waktu beberapa menit
Kelenjar tiroid memberikan reaksi terhadap TSH dengan melepaskan lebih hormon
tiroid kedalam darah. Peningkatan kadar hormon tiroid secara perlahan-lahan
meningkatkan metabolisme rate, dan peningkatan suhu tubuh.
Jika suhu tubuh meningkat diatas normal maka putaran mekanisme feed back
negatif berlawanan dengan yang telah disebutkan diatas. Tingginya suhu darah
merangsang termoreseptor yang mengirimkan impuls syaraf ke area preoptic,
dimana sebaliknya merangsang pusat penurun panas dan menghambat pusat
peningkatan panas. Impuls syaraf dari pusat penurun panas menyebabkan dilatasi
pembuluh darah di kulit. Kulit menjadi hangat, dan kelebihan panas hilang ke
lingkungan melalui radiasi dan konduksi bersamaan dengan peningkatan volume
aliran darah dari inti yang lebih hangat ke kulit yang lebih dingin. Pada waktu yang
bersamaan, metabolisme rate berkurang, dan tidak terjadi menggigil. Tingginya
suhu darah merangsang kelenjar keringat kulit melalui aktivasi syaraf simpatis
hipotalamik. Saat air menguap melalui permukaan kulit, kulit menjadi lebih dingin.
Respon ini melawan efek penghasil panas dan membantu mengembalikan suhu
tubuh kembali normal
Skema Mekanisme Feedback Negatif
Menghemat Atau Meningkatkan Produksi Panas
menurun
Suhu tubuh
Reseptor :
Kulit, membran mukosa dan Hipotalamus
Kembali ke
homeostasis ketika
suhu tubuh
kembali normal
Pusat pengaturan:
Efektor:
- Vasokonstriksi pembuluh darah menurunkan
kehilangan panas melalui kulit
- Medulla adrenal melepaskan hormon yang
dapat meningkatkan metabolisme sel
- Kontraksi otot skeletal: menimbulkan menggigil
- Kelenjar thyroid melepaskan hormon tiroid yang
meningkatkan metabolisme rate
dan mempertahankan suhu tubuh dalam keadaan konstan. Panas yang dihasilkan
tubuh sebenarnya merupakan produk tambahan proses metabolisme yang utama.
1.
Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di semua sel tubuh.
2.
3.
4.
5.
pengaruh
epineprine,
norepineprine,
dan
Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti (core temperatur),
yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga
abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relatif konstan
(sekitar 37C). selain itu, ada suhu permukaan (surface temperatur), yaitu suhu
yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat
berfluktuasi sebesar 20C sampai 40C.
2.
3.
diatas
normal.
Hormone
pertumbuhan
growth
hormone
dapat
Sistem syaraf: selama exercise atau situasi penuh stress, bagian simpatis dari
system syaraf otonom terstimulasi. Neuron-neuron postganglionik melepaskan
norepinephrine (NE) dan juga merangsang pelepasan hormon epinephrine dan
norephinephrine (NE) oleh medulla adrenal sehingga meningkatkan metabolisme
rate dari sel tubuh. Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan
metabolisme menjadi 100% lebih cepat. Disamping itu, rangsangan saraf simpatis
dapat mencegah lemak coklat yang tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme.
5.
6.
7.
Hormone kelamin pria : dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kirakira 10-15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada
perempuan, fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran
hormone progesterone pada masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3
0,6C di atas suhu basal.
8.
9.
10. Berbagai macam factor seperti: gender, iklim dan status malnutrisi.
Pengalaman klinik yang pernah ditemui adalah ditemuinya kasus pada klien
dengan mengalami sepsis pada seluruh tubuh akibat komplikasi pada pasien
Diabetes Mellitus yang mengalami infeksi akibat luka ganggren yang luas di tungkai
sehingga meluas ke seluruh tubuh. Klien mengalami peningkatan suhu yang sangat
tinggi diatas suhu 40 C. Keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran menurun
bahkan koma, pernapasan kusmaul dan nadi cepat. Dengan terapi antipiretika tidak
berhasil menurunkan suhu tubuh klien. Hal ini disebabkan karena set point klien di
hipotalamus sudah terganggu sehingga tidak berpengaruh lagi terhadap pemberian
antipiretika
pengeluaran
keringat
yang
cukup
banyak
sehingga
mampu
membuang panas tubuh yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali lebih besar.
Pengeluaran
keringat
merupakan
salh
satu
mekanisme
tubuh
ketika
suhu
dapat
mengeluarkan
keringat
karena
rangsangan
dari
epinefrin
dan
norefineprin.
c. Penurunan pembentukan panas
Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan
menggigil dihambat dengan kuat.
2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu :
a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh
Vasokontriksi terjadi karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior.
b. Piloereksi
Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel
rambut berdiri. Mekanisme ini tidak penting pada manusia, tetapi pada binatang
tingkat rendah, berdirinya bulu ini akan berfungsi sebagai isolator panas terhadap
lingkungan.
c. Peningkatan pembentukan panas
Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme
menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan
sekresi tiroksin.
3. Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit, yaitu :
1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang
panas inframerah. Gelombang inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki
panjang gelombang 5 20 mikrometer. Tubuh manusia memancarkan gelombang
panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas
paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas.
Panas adalah energi kinetic pada gerakan molekul. Sebagian besar energi pada
gerakan ini dapat di pindahkan ke udara bila suhu udara lebih dingin dari kulit.
Sekali suhu udara bersentuhan dengan kulit, suhu udara menjadi sama dan tidak
terjadi lagi pertukaran panas, yang terjadi hanya proses pergerakan udara sehingga
udara baru yang suhunya lebih dingin dari suhu tubuh.
2. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan
benda-benda yang ada di sekitar tubuh. Biasanya proses kehilangan panas dengan
mekanisme konduksi sangat kecil. Sentuhan dengan benda umumnya memberi
dampak kehilangan suhu yang kecil karena dua mekanisme, yaitu kecenderungan
tubuh untuk terpapar langsung dengan benda relative jauh lebih kecil dari pada
paparan dengan udara, dan sifat isolator benda menyebabkan proses perpindahan
panas tidak dapat terjadi secara efektif terus menerus.
3. Evaporasi
4. Usia
Tabel Perbedaan derajat suhu normal pada berbagai kelompok usia (Tamsuri Anas,
2007)
Tubuh manusia dapat diumpamakan seperti mesin mobil. Agar timbul energi
harus terjadi pembakaran sumber energi didalam tubuh. Pada mesin mobil yang
dibakar adalah campuran bahan bakar minyak (sebagai sumber energi) dan
oksigen, maka dalam tubuh manusia sebagai sumber energi adalah glikogen yang
didapat dari makanan (karbohidrat) dan disimpan di otot-otot dan hati, dibakar
bersama-sama dengan oksigen (O2). Seperti juga mesin mobil, pembakaran ini
akan menghasilkan panas. Sewaktu melakukan olahraga sumber energi yang
dibakar lebih banyak dan lebih cepat, sehingga suhu tubuh meningkat. Makin berat
olahraga yang dilakukan, makin tinggi suhu tubuh. Suhu tubuh yang meningkat ini
akan diatur oleh pusat pengatur suhu tubuh yang terdapat di otak untuk mencegah
agar tidak terlalu tinggi. Selain itu panas yang dihasilkan dari pembakaran dapat
dikeluarkan melalui beberapa cara, antara lain dengan cara radiasi, konveksi dan
evaporasi
Radiasi yaitu pengeluaran panas dari tubuh melalui pembuluh darah kulit yang
melebar akibat peningkatan suhu. Oleh karena itu tampak kulit berwarna
kemerahan. Bila melakukan olahraga lebih berat, darah dialirkan ke otot-otot lebih
banyak, sehingga pengeluaran panas melalui kulit berkurang atau tidak efektif.
Konveksi yaitu pengeluaran panas melalui kulit akibat perbedaan suhu antara
tubuh dengan udara sekitar. Tetapi bila suhu udara sekitar hampir sama dengan
suhu tubuh, mekanisme pengeluaran panas dengan cara ini juga kurang efisien.
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang
dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh
manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh
manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh
pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus
mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme
umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati
batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set
point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37C.
Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang
untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan
cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga
suhu kembali pada titik tetap.
Upaya-upaya yang kita dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yaitu
mengenakan pakaian yang tipis, banyak minum, banyak istirahat, beri kompres,
beri obat penurun panas (Harold S. Koplewich, 2005). Ada beberapa teknik dalam
memberikan kompres dalam upaya menurunkan suhu tubuh antara lain kompres
hangat basah, kompres hangat kering (buli-buli), kompres dingin basah, kompres
dingin kering (kirbat es), bantal dan selimut listrik, lampu penyinaran, busur panas
(Anas Tamsuri, 2007). Dalam postingan kali ini, kita akan berfokus pada
penggunaan teknik kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu tubuh.
Proses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas diedarkan
melalui pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui
anastomosis arteriovenosa yang mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalam
fleksus arteriovenosa yang cukup tinggi (kadang mencapai 30% total curah jantung)
akan menyebabkan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat efisien.
Dengan demikian, kulit merupakan radiator panas yang efektif untuk keseimbangan
suhu tubuh.
Demam
Demam adalah keadaan ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu tubuh
normal. Demam adalah istilah umum, dan beberapa istilah lain yang sering
digunakan adalah pireksia atau febris. Apabila suhu tubuh sangat tinggi (mencapai
sekitar 40C), demam disebut hipertermi.
Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 370C yang
disebabkan oleh penyakit atau peradangan. Anak yang memiliki suhu tinggi karena
suhu tinggi berkepanjangan dapat menyebabkan sawan. Demam yang melebihi 3
hari mungkin merupakan malaria atau penyakit yang disebabkan oleh nyamuk
lainnya. panas biasanya adalah tanda bahwa sesuatu sedang terjadi didalam tubuh
anda. Dan sebenarnya panas sendiri tidak selalu buruk. Panas memegang peranan
dalam menolong tubuh untuk melawan serangan infeksi virus atau bakteri. Jadi
panas adalah suatu respon tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam
tubuh.
Suhu tubuh manusia diatur oleh system thermostat di dalam otak yang
membantu suhu tubuh yang konstan antara 36.5C dan 37.5C.Suhu tubuh normal
manusia akan bervariasi dalam sehari. Seperti ketika tidur, maka suhu tubuh kita
akan lebih rendah dibanding saat kita sedang bangun atau dalam aktivitas.
Biasanya demam sendiri diikuti oleh kondisi lainnya, seperti gejala dan tanda
lainnya yang sering dapat membantu untuk menemukan penyebab dari terjadinya
demam tersebut. Sebagai contoh, mual dan muntah dengan panas tubuh, berarti
adanya gangguan didaerah pencernaan. Atau demam yang disertai oleh batuk
dengan reak maka gangguan adalah pada saluran pernafasanya.Seperti yang
dikatakan sebelumya bahwa demam kadang bukan sesuatu yang buruk,---karena
demam adalah proses respon tubuh terhadap infeksi itu sendiri . Tetapi ada
beberapa keadaan dimana anda sebaiknya mencari pertolongan medis atau
konsultasi ke dokter anda, yaitu:
Untuk anak yang lebih tua dan orang dewasa , sebaiknya konsultasikan ke
dokter anda bila :
disebut pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein, pecahan protein, dan zat lain,
terutama toksin polisakarida, yang dilepas oleh bakteri toksik atau pirogen yang
dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama
keadaan sakit.
Mekanisme demam dimulai dengan timbulnya reaksi tubuh terhadap pirogen.
Pada mekanisme ini, bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit
darah, makrofag jaringan, dan limfosit pembunuh bergranula besar. Seluruh sel ini
selanjutnya mencerna hasil pemecahan bakteri dan melepaskan zat interleukin-1 ke
dalam cairan tubuh, yang disebut juga zat pirogen leukosit atau pirogen endogen.
Interleukin-1 ketika sampai di hipotalamus akan menimbulkan demam dengan cara
meningkatkan temperature tubuh dalam waktu 8 10 menit. Interleukin-1 juga
menginduksi pembentukan prostaglandin, terutama prostaglandin E2, atau zat yang
mirip dengan zat ini, yang selanjutnya bekerja di hipotalamus untuk
membangkitkan reaksi demam.
Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung
pada fase demam, meliputi fase awal, proses, dan fase pemulihan (defesvescence).
Tanda-tanda ini muncul sebagai hasil perubahan pada titik tetap dalam mekanisme
pengaturan suhu tubuh.
Fase-fase Terjadinya Demam
Fase I: awal (awitan dingin atau menggigil)
Kelemahan, keletihan, dan nyeri ringan pada otot akibat katabolisme protein
Fase III: pemulihan
Berkeringat
Menggigil ringan
Kenakan pakaian yang tipis pada anak, dan hanya gunakan seprai
atau selimut tipis pada tempat tidur. Pakaian dan selimut yang
berlapis-lapis hanya akan menyebabkan panas terperangkap serta
dapat menyebabkan suhu badan naik.
2.
3.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
Lemak Jenuh
Lemak jenuh adalah lemak di mana tidak ada ikatan rangkap di antara atom karbon
pada rantai asam lemaknya. Lemak jenuh biasanya berbentuk padat pada suhu kamar.
Dehidrogenasi mengkonversi lemak jenuh menjadi lemak tak jenuh, sedangkan
hidrogenasi sebaliknya.
Lemak Trans
Asam lemak trans terbentuk melalui proses hidrogenasi parsial dari asam lemak tak
jenuh yang bertujuan untuk meningkatkan stabilitas dan titik lelehnya sehingga dapat
menjadi padat atau semi padat pada suhu kamar.
Proses Hidrogenasi
kurangilah garam
Jangan tambahkan garam ke makanan bila memasak, dan jauhkan garam dari meja
makan
Jangan gunakan bahan-bahan dengan kandungan garam yang tinggi,seperti: MSG,
kecap asin, baking soda, dan baking powder
Sebagai pengganti garam, pakailah rempah-rempah dan perasa seperti lemon,jeruk
nipis, bawang putih, bawang bombay.
3. Makanlah banyak serat
makanlah buah-buahan dan sayur mayur
makanlah gandum, beras merah
makanlah kacang-kacangan dan kentang
jangan lupa minum banyak air untuk mencegah konstipasi
Adapun tipe serat dapat dibagi 2:
serat yang tidak larut: sereal,biji padi-padian,buah,sayur,kulit apel,jagung,wortel.
serat jenis ini dapat mencegah konstipasi dan mengurangi resiko kanker
serat yang larut:gandum,kacang-kacangan,strawberi, kacang kapri.
jenis serat ini dapat menurunkan kolesterol dan mengontrol gula darah.
konsumsilah serat setiap hari, minimal 20-35 g perhari. Sebagaimana diketahui
makanan yang kaya serat akan rendah kalori dan lemak, dan yang penting membuat
anda kenyang. Serat juga mengurangi resiko akan berbagai penyakit. Seluruh
keluarga anda akan mendaatkan banyak keuntungan dari kebiasaan makan yang sehat
ini.
Diare Anak
Diare anak adalah salah satu gejala klinis pada anak yang paling sering ditemui oleh dokter
di seluruh Indonesia. Lebih dari 42% penyebab kematian pada anak umu 0-17 bulan
disebabkan oleh diare anak. Artikel ini akan membantu anda sebagai dokter umum untuk
mengenali, mengklasifikasi dan menatalaksana pasien diare anak.
Pendekatan Klinis Pasien Diare Anak
Diare anak didefinisikan sebagai keadaan dimana terdapat feses encer lebih banyak
dari tiga kali per hari pada anak. Ada dua hal yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi
jenis diare yang terdapat pada pasien yaitu waktu dan adanya darah pada feses pasien.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui lama diare yang dialami pasien.
Apabila diare terjadi sekurang-kurangnya 24 jam dan maksimal adalah 2 minggu, maka diare
diklasifikasikan sebagai diare akut. Apabila lebih dari dua minggu, maka diare
diklasifikasikan sebagai diare persisten.
Langkah kedua yang harus anda lakukan adalah membedakan diare dan juga disentri.
Diare yang normal (diketahui juga bernama diare cair akut) umumnya berisi cairan
sedangkan disentri biasanya berisi darah dan mukus.
Setelah kita menentukan jenis diare, langkah kedua yang harus kita lakukan adalah
menentukan apakah terdapat dehidrasi di dalam tubuh pasien. Berikut ini adalah klasifikasi
dari dehidrasi:
Kategori
Dehidrasi berat
Dehidrasi ringan
Tanda berikut:
Gelisah
Langkah terakhir yang harus diketahui adalah memahami patofisiologi diare yang
terjadi. Umumnya ada dua jenis diare yang terjadi di tubuh manusia: diare osmotik dan diare
sekretorik. Diare osmotik terjadi apabila terdapat zat yang seharusnya tidak masuk ke dalam
usus besar. Sebagai contoh adalah sorbitol. Sorbitol akan difermentasi di usus besar dan
meningkatkan molaritas di usus besar. Diare sekretorik biasanya terjadi karena infeksi,
infeksi yang umumnya menyebabkan diare sekretorik adalah infeksi rotavirus.
Konsep Klinik Penting: Diare Anak Fisiologis
Ada suatu keadaan diare yang disebut dengan diare fisiologis. Diare fisiologis
terdapat pada anak yang sedang menyusui ASI. Pada pasien berumur 0-2 bulan dengan ASI
eksklusif , buang air besar dari pasien bisa mencapai 8-10 kali per hari. Hal ini normal,
karena kandungan ASI kaya akan laktosa yang dapat meningkatkan osmolaritas lumen sistem
gastrointestinal. Biasanya tinja pasien lunak, berbentuk biji-bijian dan berbau asam.
Bagaimana kita Menatalaksana pasien Diare?
Ada 5 konsep penting yang harus dikuasai oleh dokter dalam tatalaksana diare:
1.Rehidrasi
2.Dukungan Nutrisi
3.Suplementasi Zinc
4.Antibiotik Selektif
5.Edukasi
Rehidrasi:
Terapi rehidrasi sangat tergantung dari derajat rehidrasi yang telah anda tentukan dari
langkah sebelumnya. Apabila tanpa dehidrasi maka anda dapat menggunakan rencana terapi
A sedangkan apabila dehidrasi yang anda rasakan dehidrasi dalam skala ringan-sedang maka
anda dapat ikut rencana terapi B sedangkan apabila dehidrasinya berat, anda masuk dalam
rencana terapi C
Rencana Terapi A
1. Berikan lebih banyak cairan
2. Beri tablet zinc
3. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi
4. Bawa anak peada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari
5. Anak harus diberi oralit di rumah
Rencana Terapi B
1. Ukur jumlah rehidrasi oral yang akan ddiberikan selama 4 jam pertama. Rata-ratanya
adalah 75 mL/kg berat badan
2. Jika anak minta minum lagi: Berikan minum sedikit demi sedikit, hal ini karena batas
kapasitas lambung anak yang terbatas. Hanya 20 mL/kg berat badan anak.
3. Jika anak muntah, tunggu 10 menit sebelum memberikan rehidrasi oral lagi.
4. Lanjutkan ASI apabila anak meminta
Setelah 4 jam:
1. Menilai ulang derajat rehidrasi anak
2. Tentukan talaksana yang tepat untuk melanjutkan terapi
3. Mulai beri makan anak di klinik
Apabila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B:
1. Tunjukan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah
2. Berikan oralit untuk rehidrasi selama 2 hari lagi (sesuai dengan terapi A)
3. Jelaskan cara-cara terapi A untuk mengobati diare
Rencana TERAPI C
Untuk TERAPI C, kita menggunakan cairan IV. Jumlah yang harus diberikan apabila
pasien masuk dalam klasifikasi C adalah 100 mL/kg berat badan pasien. Apabila tidak
terdapat cairan IV, maka anda dapat menggunakan pipa nasogastrik untuk rehidrasi. Apabila
tidak terdapat pipa nasogastrik juga, anda dapat merujuknya ke tempat yang terdekat untuk
mendapatkan rehidrasi nasogastrik dan intravena.
Konsep Klinik Penting dalam Diare Anak : Oralit Lama vs Oralit Baru
Oralit telah lama diketahui sebagai pengobatan lini pertama untuk mengobati diare
anak. Yap, sekarang sudah ditemukan suatu larutan oralit baru yang disebut dengan ORALIT
FORMULA BARU. Oralit ini memiliki kadar dan formula yang berbeda dengan oralit biasa.
Berikut ini adalah kandungan dari oralit formula baru:
Natrium
Klorida
Glukosa
Kalium
Sitrat
Total Osmolaritas
75 mmol/L
65 mmol/L
75 mmol/L
20 mmol/L
10 mmol/L
245 mmol/L
diberikan pada pasien sama seperti biasanya. Tujuannya adalah untuk mencegah pemburukan
gizi.
Suplementasi Zinc
Tujuan diberikan zinc pada pasien diare anak adalah untuk mengurangi lama dan
beratnya diare yang diderita oleh pasien. Zinc juga dapat mencegah berulangnya diare
selama 2-3 bulan dan mengembalikan nafsu makan anak.
Mekanisme kerja Zinc adalah sebagai kofaktor enzim superoksidase dismutase yang
dapat mencegah ikatan sulfida dan berkompetisi terhadap tembaga (Cu) dan besi (Fe). Kedua
zat ini sangat penting untuk sumber makanan dari bakteria.
Dosis Zinc untuk Mencegah Diare Anak
Untuk anak di bawah umur 6 bulan adalah 10 mg/kg/hari sedangkan untuk anak yang
di atas umur 6 bulan adalah 20 mg/kg/hari. Zinc harus diberikan 10-14 hari meskipun si anak
sudah sembuh dari diare.
Antibiotik Selektif
Antibiotik biasa diberikan dalam kasus diare anak secara selektif. Alasannya adalah
karena keadaan diare umumnya disebbakan oleh rotavirus yang tidak akan mempan
diberikan antibiotik. Diare berdarah (disentri) yang sering disebabkan oleh Shigella adalah
salah satu indikasi dari antibiotik.
Edukasi
Edukasi diberikan kepada orang tua dan menasihati orang tua untuk mencari
pertolongan apabila terdapat komplikasi-komplikasi dari keadaan diare anak. Kondisi yang
mungkin terjadi seperti demam, tinja yang berdarah, mutah yang terjadi berulang-ulang.
Apabila pasien mengalami dehidrasi, kita juga harus curiga kalau ada sesuatu yang tidak
beres.
http://www.aldoferly.com/ilmu-kedokteran/diare-anak/
Koagulasi Darah
a. Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar juga
bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan
trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut
trombokinase.
b. Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin
menjadi enzim aktif yang disebut trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion
kalsium (Ca+) di dalam plasma darah. Protrombin adalah senyawa protein yang larut
dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim yang belum aktif
yang dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.
c. Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen menjadi benang-benang fibrin.
Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah
tidak mengalir keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam darah.