Makalah Kabel
Makalah Kabel
Puji syukur Alhamdulillah kami hantarkan kepada Allah S.W.T yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, Sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah dengan
judul STRUKTUR KABEL dengan baik sebagai salah satu persyaratan atau tugas dalam
menempuh mata kuliah Pencemaran Udara. Maksud disusunnya Makalah ini adalah sebagai
acuan dalam kegiatan perkuliahan. Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya,Amin
Melalui makalah ini kami berharap untuk dapat menjelaskan sejarah struktur kabel, dasardasar struktur kabel, klasifikasi struktur kabel, keuntungan dan kelemahan struktur kabel.
Keberhasilan penulisan Makalah ini tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari
berbagai pihak baik pikiran, motivasi, tenaga maupun doa. Oleh karena itu kami
menyampaikan terima kasih kepada Lia Yuliawati ST,.MT selaku Dosen Pengetahuan
Struktur.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih banyak kesalahan. Oleh sebab
itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan Makalah
berikutnya dan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca,
Amin.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
1.1
Rumusan Masalah..................................................................................... 1
1.2
Tujuan......................................................................................................... 1
BAB II..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN......................................................................................................... 2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
BAB III.................................................................................................................... 6
CONTOH STRUKTUR KABEL..................................................................................... 6
BAB IV.................................................................................................................... 8
KESIMPULAN.......................................................................................................... 8
KESIMPULAN....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
Struktur kabel adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya
tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang
menjamin tertutupnya sebuah bangunan. (Makowski, 1988)
Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan, karena pada
kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan kepada tiang-tiang pendukungnya
hanya dilimpahkan gaya tekan. (Sutrisno, 1983)
Prinsip konstruksi kabel sudah dikenal sejak zaman dahulu pada jembatan gantung, di
mana gaya-gaya tarik digunakan tali. Contoh lainnya adalah tenda-tenda yang dipakai para
musafir yang menempuh perjalanan jarak jauh lewat padang pasir.
Setelah orang mengenal baja, maka baja digunakan sebagai gantungan pada jembatan.
Pada taraf permulaan baja itu dapat berkarat. Pada zaman setengah abad sebelum sekarang,
ditemukanlah baja dengan tegangan tinggi yang tahan terhadap karat.
Pada jembatan gantung, kabel-kabel letak dalam bidang datar (dua dimensi), sedangkan
pada struktur kabel dan jaringan rangkaian kabel yang berjumlah banyak, disusun ortogonal
dalam bidang lengkung, masing-masing kearah yang berkebalikan untuk kepentingan
bersama, sehingga menghasilkan sistem yang stabil dalam tiga dimensi.
Pemakaian struktur tersebut berkembang menjadi struktur atap gantung ruang, memakai
bahan yang ringan, kuat dan tahan cuaca, di antaranya adalah fiberglass dan acrylic yang
dipasang di antara jala-jala dari kabel baja mutu tinggi. Jaringan laba-laba adalah suatu
contoh di alam yang merupakan jaringan dalam bidang (dua dimensi) dan mempunyai
perubahan bentuk (deformasi) yang elastis.
Pada zaman sekarang sesuai dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, struktur
kabel juga berkembang. Pemakaian struktur tersebut tidak terbatas pada bangunan untuk
pameran atau pertunjukan, tetapi telah digunakan untuk stadion dengan bentangan ruang yang
besar.
1.1
Rumusan Masalah
1.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui sejarah dan dasar-dasar struktur kabel
2. Dapat mengetahui klasifikasi struktur kabel
3. Dapat mengetahui keuntungan serta kelemahan struktur kabel
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkembangan Struktur Kabel
Asal mula struktur kabel. Struktur kabel merupakan salah satu struktur tradisional yang
2
awalnya berupa jembatan dan tenda. Jembatan dengan sistem kabel tarik awalnya diterapkan
pada daerah pegunungan seperti Himalaya atau di daerah hutan hujan seperti Peru. Kemudian
berkembang hingga Eropa yang diprakarsai oleh Faustus Verantinus pada tahun 1616 yang
menggunakan rantai sebagai pengganti kabel yang dingkurkan pada menara. Pada saat itu
hingga menjelang abad ke-20, kabel hanya menjadi sistem yang membantu perkuatan karena
belum dapat mengatasi factor beban angin. Bentuk tenda sering digunakan oleh suku
nomaden di Eropa Utara, Asia dan Timur Tengah. Tenda-tenda tersebut dapat dikelompokkan
atas tiga jenis, yaitu :
1. Bentuk kerucut dengan penutup dari kulit
Merupakan bentuk yang paling sederhana dengan satu atau lebih tiang utama di dalam
dan beberapa tiang pembentuk yang menyatu di puncak tiang utama.
2. Bentuk silinder dengan atap perpaduan bentuk kubah dan kerucut
Dinding silinder dibentuk dengan batang-batang yang saling menyilang dengan
batang pembentuk atap menyatu ditengah dan diperkuat dengan cincin
3. Bentuk black tent
Bentuk ini hanya menggunakan kabel tarik yang ditutupi terpal tanpa batang pengaku.
Fungsi utamanya adalah sebagai perlindungan terhadap matahari dan temperature
yang rendah pada malam hari.
Struktur kabel pada abad ke 19. Prinsip struktur kabel mengadaptasi bentuk tenda dan
jembatan, hanya saja diterapkan pada bentang yang lebih luas. Dipicu oleh revolusi industri
dimana terjadi pertambahan penduduk yang cepat dan pertumbuhan di bidang industri,
mengakibatkan munculnya kebutuhan akan bangunan dengan bentang lebar untuk pabrik,
stasiun kereta api dan fasilitas umum lainnya. Sistem struktur yang sering digunakan adalah
struktur rangka sedangkan struktur kabel jarang digunakan. Namun terdapat beberapa contoh
yang dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Perpaduan struktur kabel dengan elemen jembatan
Bangunan pertama adalah sebuah pabrik di pelabuhan Perancis yang dibangun tahun
1839. Terdiri atas dua gedung memanjang dengan ruang diantaranya sepanjang 40 m
yang tertutup atap tanpa dinding. Atap didikat oleh sistem kabel catenary yang
diangkurkan pada tower bangunan.
2. Atap dengan rantai dan kabel tarik
Jaringan rantai besi atau kabel digunakan sebagai penutup atap, sebagai alternatif atap
yang tahan api.
3. Jaringan kabel dua arah pada lantai
Jaringan kabel dan batang besi digabung membentuk suatu plat lantai yang pretension
4. Masted Structure
Diilhami oleh tuntutan bangunan berbentang lebar yang ringan, biaya rendah dan
konstruksi yang tahan api, maka digunakan prinsip jembatan dengan mengikat rantai
atau kabel (sebagai rangka atap) pada kolom yang diteruska ke atas
3
yaitu 3/10 dari bentangan dan dengan lenturan itu lengkungan katenari hampir berimpit
dengan parabola. Kabel yang memikul berat sendiri dan beban terbagi rata yang
didistribusikan mendatar mendapat bentuk pertengahan antara katenari dan parabola.
2.3 Klasifikasi Struktur Kabel
Secara Garis Besar, Struktur kabel dapat dibedakan menjadi:
1. Struktur Kabel Tunggal Sistem Roda Sepeda ( Single Layer Sistem)
Pada sistem ini dipakai satu susunan kabel yang menghubungkan cincin dinding luar
dari beton sebagai penahan tiang yang silindris ke cincin dalam di titik pusat
lingkaran dari baja. Dinding tepi melingkar dibuat dari beton tulang yang tipis.
Penutup atap terdiri dari pelat beton prefabrikasi berbentuk baja yang didukung oleh
kabel-kabel radial. Ujungnya ditekuk ke atas pada tulangan pelat. Agar stabil, pelatpelat dibebani bata atau kantong-kantong berisi pasir sementara untuk memberi tarik
tambahan pada kabel.Lubang-lubang diantara dua pelat sebagai cetakan diisi adukan
beron. Bilamana beton mongering, atap menjadi pelat yang monolit dan merupakan
bundaran. Kabel akan memendek tetapi ditahan oleh beton tepi yang merupakan
silinder yang telah membantu.
Jadi atap beton yang melengkung ke bawah itu mendapat prategang dari kabel-kabel,
sehingga cukup kaku untuk menahan flutter effect (mengepak seperti sayap). Drainase
air hujan dilakukan dengan memompa air yang ada di atas atap melalui pipa-pipa.
2. Struktur Kabel Ganda Sistem Roda Sepeda (Double Layer Sistem)
Sistem kabel ganda terdiri atas dua susunan kabel yang letaknya tidak sebidang, tidak
berpotongan tetapi bersilang. Kedua susunan kabel ini merupakan struktur utama dari
atap, susunan yang satu melengkung ke atas dan susunan yang lainnya melendut ke
bawah. Kedua susunan kabel dijaga supaya tetap pada tempatnya oleh penunjangpenunjang tekan dengan berbagai panjang yang masing-masing dapat disetel.
Bahan atap terdiri dari pelat metal prefabrikasi. Atap bebas dari bahaya flutter effect
karena gaya tarik dalam kabel yang cukup besar membuat susunan keseluruhan lebih
kaku daripada kabel-kabel yang digantungkan.
BAB III
CONTOH STRUKTUR KABEL
Ada jenis-jenis struktur yang telah banyak digunakan oleh perencana gedung, yaitu struktur
pelengkung dan struktur kabel. Kedua jenis struktur yang berbeda ini mempunyai
karakteristik dasar struktural yang sama, khususnya dalam hal perilaku strukturnya.
Kabel yang mengalami beban eksternal tentu akan mengalami deformasi yang bergantung
pada besar dan lokasi beban eksternal. Bentuk yang didapat khusus untuk beban itu ialah
6
bentuk funicular ( sebutan funicular berasal dari bahasa Latin yang berarti tali). Hanya gaya
tarik yang dapat timbul pada kabel. Dengan membalik bentuk struktur yang diperoleh tadi,
kita akan mendapat struktur baru yang benar-benar analog dengan struktur kabel, hanya
sekarang gaya yang dialami adalah gaya tekan. Secara teoritis, bentuk yang terakhir ini dapat
diperoleh dengan menumpuk elemen-elemen yang dihubungkan secara tidak kaku (rantai
tekan) dan struktur yang diperoleh akan stabil. Akan tetapi, sedikit variasi pada beban akan
berarti bahwa strukturnya tidak lagi merupakan bentuk funicular sehingga akan timbul
momen lentur dan gaya geser akibat beban yang baru ini. Hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya keruntuhan pada struktur tersebut sebagai akibat dari hubungan antara elemenelemen yang tidak kaku, tidak dapat memikul momen lentur. Karena bentuk struktur tarik dan
tekan yang disebutkan di atas mempunyai hubungan dengan tali tergantung yang dibebani,
maka kedua jenis struktur disebut sebagai struktur funicular.
Banyak bangunan yang menggunakan struktur funicular. Sebagai contoh, jembatan gantung
yang semula ada di Cina, India, dan Amerika Selatan adalah struktur funicular tarik. Ada
struktur jembatan kuno yang menggunakan tali, ada juga yang menggunakan bambu. Di Cina
ada jembatan yang menggunakan rantai, yang dibangun sekitar abad pertama SM. Struktur
kabel juga banyak digunakan pada gedung, misalnya struktur kabel yang menggunakan tali.
Struktur ini dipakai dipakai sebagai atap amfiteater Romawi yang dibangun sekitar tahun 70
SM.
Sekalipun kabel telah lama digunakan, pengertian teoretisnya masih belum lama
dikembangkan. Di Eropa, jembatan gantung masih belum lama digunakan meskipun struktur
rantai-tergantung telah pernah dibangun di Alpen Swiss pada tahun 1218. Teori mengenai
struktur ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1595, yaitu sejak Fausto Veranzio
menerbitkan gambar jembatan gantung. Selanjtnya pada tahun 1741 dibangun jembatan
rantai di Durham County, Inggris. Jembatan ini mungkin merupakan jembatan gantung
pertama di Eropa.
Titik balik penting dalam evolusi jembatan gantung terjadi pada awal abad ke-19 di Amerika,
yaitu pada saat James Findley mengembangkan jembatan gantung yang dapat memikul beban
lalu lintas. Findley membangun jembatannya untuk pertama kali pada tahun 1810 di Jacobs
Creek, Uniontown, Pennsylvania dengan menggunakan rantai besi fleksibel.
Inovasi Findley bukanlah kabelnya, melainkan penggunaan dek jembatan yang diperkaku
yang pengakunya diperoleh dengan menggunakan rangka batang kayu. Penggunaan dek kaku
ini dapat mencegah kabel penumpunya berubah bentuk sehingga bentuk permukaan jalan
juga tidak berubah. Dengan inovasi ini dimulailah penggunaan jembatan gantung modern.
Inovasi Findley dilanjutkan oleh Thomas Telford di Inggris dengan mendesain jembatan yang
melintasi selat Menai di Wales (1818-1826). Louis Navier, ahli matematika Prancis yang
amat terkenal, membahas karya Findley dengan menulis buku mengenai jembatan gantung,
Rapport et Memoire sur les Ponts Suspends, yang diterbitkan pada tahun 1823. Navier dalam
bukunya sangat menghargai karya Findley dalam hal pengenalan dek jembatan kaku.
Segera setelah inovasi Findley, banyak jembatan gantung terkenal lainnya dibangun,
misalnya jembatan Clifton di Inggris (oleh Isombard Brunel) dan jembatan Brooklyn (oleh
John Roebling). Banyak pula jembatan modern yang dibangun setelah itu, misalnya yang
membentangi Selat Messina dengan bentang tengah sekitar 5000 ft (1525 m) dan jembatan
Verazano-Narrows yang bentang tengahnya 4260 ft (1300 m)
Penggunaan kabel pada gedung tidak begitu cepat karena pada saat itu belum ada kebutuhan
akan bentang yang sangat besar. Meskipun James Bogardus telah memasukkan proposal
kepada Crystal Palace pada New York Exhibition pada tahun 1853, yang mengusulkan atap
gedung berbentuk lingkaran dari besi tuang berdiameter 700 ft (213 m) digantung dari rantai
yang memancar dan ditanam pada menara pusat, struktur pavilyun pada pameran NijnyNovgorod yang didesain oleh V. Shookhov pada tahun 1896 dianggap sebagai awal mulanya
aplikasi kabel pada gedung modern. Struktur-struktur yang dibangun berikutnya
adalahpavilyun lokomotif pada Chicago Worlds Fair pada tahun 1933 dan Livestock Judging
Pavillion yang dibangun di Raleigh, North Carolina pada sekitar tahun 1950. sejak itu sangat
banyak dibangun gedung yang menggunakan struktur kabel.
BAB IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Struktur kabel merupakan salah satu struktur tradisional yang awalnya berupa jembatan
dan tenda. Jembatan dengan sistem kabel tarik awalnya diterapkan pada daerah pegunungan
seperti Himalaya atau di daerah hutan hujan seperti Peru.
pada abad ke 19. Prinsip struktur kabel mengadaptasi bentuk tenda dan jembatan, hanya
saja diterapkan pada bentang yang lebih luas. Dipicu oleh revolusi industri dimana terjadi
pertambahan penduduk yang cepat dan pertumbuhan di bidang industri.
Ada jenis-jenis struktur yang telah banyak digunakan oleh perencana gedung, yaitu
struktur pelengkung dan struktur kabel. Kedua jenis struktur yang berbeda ini mempunyai
karakteristik dasar struktural yang sama, khususnya dalam hal perilaku strukturnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ow.ly/KNICZ
http://thebatabatastudiodesain.blogspot.co.id/2009/07/struktur-kabel.html
sipilworld.blogspot.co.id