CHP 21 - Prinsip Dasar Rencana Kompensasi Insentif - CHP 21
CHP 21 - Prinsip Dasar Rencana Kompensasi Insentif - CHP 21
CHP 21 - Prinsip Dasar Rencana Kompensasi Insentif - CHP 21
Ukuran kinerja
Metode kompensasi
Fokus dari teori harapan dan teori agensi berbeda, namun dapat melengkapi.
Teori harapan fokus pada karakteristik rencana insentif yang memotivasi orangorang, dimana teori agensi fokus pada perilaku mengikat antara perincipal dan
agen.teori harapan berusaha memahami jenis ukuran kinerja dan reward yang
memotivasi pekerja, sedangkan teori agensi mencerminkan sifat dasar agen
ekonomi. Teori agensi mengasumsikan keduanya baik principal dan agen ingin
memaksimalkan reward mereka dengan biaya seminim mungkin, tetapi mereka
saling membutuhkan.
Principal menyediakan pekerjaan dan reward, tang mana agen tidak punya.
Sedangkan agen punya kemampuan bekerja yang tidak dimiliki principal.
Keduanya sama-sama memiliki oportunity cost. Agen bisa saja bekerja pada
pihak lain dan principal dapat menyimpan uangnya pada bank dan memperoleh
bunga. Principal ingin memaksimumkan keuntungan dan meminimalkan biaya
insentif dan agen ingin meminimalkan usahanya dan memperoleh penghasilan
sesuai pasar. Rencana insentif diperlukan untuk menyatukan keduanya,
setidaknya bertemu pada oportunity cost kedua pihak, meluruskan tujuan
keduanya, dan secara jelas menggambarka keputusan yang dibuat.
Insentif yang tidak sesuai akan menimbulkan perilaku yang keliru
Realita teori agensi, ketika pekerja dipekerjakan, pekerja kemudian tidak perlu
berperilaku sebagaimana pemberi kerja inginkan. Lebih lagi karena pengukuran
kinerja tidak sempurna kedua pihak dapat menganggap sistem insentif sudah
adil. Pemberi kerja dapat mencurigai manipulasi ukuran kinerja yang tidak
terdeteksi, pekerja bisa jadi benci pada resiko yang dipaksakan padanya karena
ukuran yang tidak sempurna. Pemberi kerja dapat merespon dengan paksaan
lain atau memonitor perilaku di tempat kerja. Pekerja mungkin beranggapan
bahwa bekerja dengan santai, web surfing dan tidak bekerja atau mengobrol
dengan teman kerja adalah hal yang sah. Beberapa pekerja bahkan dapat
mencuri insentif lebih dibandingkan waktu yang diberikan untuk perusahaan.
Sistem insentif harus dapat tiak hanya memotivasi bekerja tetapi juga didesain
agar reward pekerja benar adil berhubungan dengan bagaimana perusahaan
mencapai tujuan
Meminimalkan biaya agensi dengan insentif dan monitoring
Principal ingin menurunkan total biaya agensi yang merupakan jumlah dari
opportunity cost dari perilaku yang tidak sesuai dan biaya lain-lain untuk insentif
dan monitoring kinerja.sistem insentif harus menarik pekerja untuk termotivasi
bekerja, tapi akan mengeluarkan biaya untuk membayar pekerja dan monitoring
untuk meyakinkan ukuran kinerja valid. Pengeluaran ini menyebabkan biaya
besar untuk insentif dan untuk melaporkan bahwa tidak ada pekerja yang akan
melakukan pekerjaan yang tidak berhubungan dengan kepentingan pemberi
kerja. Namun, tindakan tersebut tidak mungkin ekonomis mengingat tingginya
biaya insentif dan pelaporan dibandingkan dengan oportunity cost atas perilaku
yang tidak sesuai. Teori agensi menunjukkan bahwa sistem insentif yang
sempurnaterlalu mahal dan pada beberapa tingkatan perilaku tidak sesuai dari
pekerja diharapkan, sistem terbaik keseluruhannya adalah hasil dari evaluasi
pertukaran.