FARTIS
FARTIS
FARTIS
OBAT
KELAS BD
t
a
b
O
n
a
i
Pen g ert
ahanb
n
a
u
d
n
a
p
u
ta
a
n
Obat adalah baha
n untuk
ka
a
n
u
ig
d
p
ia
s
bahan yang
diki sistem
li
e
y
n
e
m
u
ta
a
i
h
mempengaru
tologi dalam
a
p
n
a
a
d
a
ke
u
ta
fsiologi a
gahan,
ce
n
e
p
s,
si
o
n
g
ia
d
n
rangka penetapa
ningkatan
e
p
,
n
a
h
li
u
m
e
p
,
penyembuhan
psi (Undangse
a
tr
n
o
k
n
a
d
kesehatan
hun 1992).
ta
3
2
.
o
N
n
ta
a
h
se
e
Undang K
Penggolongan Obat
Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran
dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus
pada kemasan dan etiket obat bebas adalah
lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Obat Bebas merupakan obat-obat yang telah
digunakan dalam pengobatan modern (ilmiah) dan
tidak mempunyai bahaya yang mengkhawatirkan.
Obat Bebas yang dijual belikan tanpa resep dokter
harus disetai dengan brosur yang menerangkan cara
pemakaiannya, jumlah takaran, kontraindikasinya
dan peringatan terhadap kemungkinan gangguangangguan akibat alergi terhadap obat yang
bersangkutan serta gejala-gejalanya, ditulis dengan
huruf latin dalam bahasa Indonesia (Widodo, 2004).
Contoh : Beberapa obat analgetik-antipiretik (Seperti
: parasetamol), Vitamin atau Multivitamin, Asetosal
(aspirin), dan Obat Batuk Hitam (OBH).
Contoh Obat
Bebas
Peran Apoteker Dalam Penggunaan Obat Bebas
Lanj...
Jangan
menyimpan
kadaluarsa atau rusak.
obat
yang
telah
Tujuan
Perlakuan
Apoteker di Apotek dalam melayani pasien
yang memerlukan obat wajib apotek diwajibkan :
1. Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis
obat per pasien yang disebutkan dalam Obat
Wajib Apotek yang bersangkutan.
2. Membuat catatan pasien serta obat yang telah
diserahkan.
3. Memberi informasi meliputi dosis dan aturan
pakainya, kontraindikasi, efek samping dan
lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien.
Obat Keras
Menurut
Keputusan
Menteri
Kesehatan RI
Semua obat yang pada bungkus
luarnya oleh si pembuat disebutkan
bahwa obat itu hanya boleh
diserahkan dengan resep dokter.
Semua
obat
yang
dibungkus
sedemikian rupa yang nyata-nyata
untuk
dipergunakan
secara
parenteral.
Semua obat baru, terkecuali apabila
oleh Departemen Kesehatan telah
dinyatakan secara tertulis bahwa
obat baru itu tidak membahayakan
kesehatan manusia.
Lanj...
Sehingga dapat disimpulkan penandaan obat keras
adalah Lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi
berwarna hitam dengan hurup K yang menyentuh garis
tepi, dan di penandaanya harus dicantum kalimat Harus
dengan Resep Dokter,
Perlakuan
Pada Ordonansi Obat
Keras tahun 1949 pasal
8
ayat
1
dan
2
menyatakan :
Pada
penyerahan
kepada konsumen dari
obat-obat W oleh penjual
harus diserahkan suatu
peringatan
tertulis
dengan bentuk, warna,
etiket,
dan
cara
menempelkan di atas
bungkusan khusus atas
petunjuk dari Kepala
Departemen Kesehatan
(Sec.V.St.) dan berlainan
Menurut
UU
No.
49/1949 pasal 3 ayat 2,
Apoteker hanya dapat
menjual
obat
keras
kepada :
pasien
dengan
resep
dokter untuk obat yang
bukan OWA
apoteker
dokter/dokter gigi
dokter hewan
Lanj...
Di dalam PP No. 51 tahun 2009 pasal 24 huruf c
disebutkan pula bahwa : dalam melakukan
pekerjaan kefarmasian pada fasilitas pelayanan
kefarmasian, apoteker dapat menyerahkan obat
keras,
narkotika
dan
psikotropika
kepada
masyarakat atas resep dari dokter sesuai dengan
ketentuan peraturan.
Dengan kata lain seorang apoteker hanya bisa
menyerahkan obat keras dengan resep dokter dan
pada setiap obat keras harus terdapat peringatan
tertulis, serta jumlah yang diberikan harus dibatasi
dan mengikuti peraturan dari Kepala Depkes RI.
Obat Psikotropika
dan Obat
Narkotika
Golong
an
Keterangan
Contoh
1.
Golonga
nI
Ganja,
heroin,
kokain,
morfn,
opium, dan
lain
sebagainya.
2.
Golonga
n II
Benzetidi,
betametadol,
petidin dan
turunannya,
dan lain-lain.
3.
Golonga
kodein dan
Golongan
Keterangan
Contoh
Narkotika alami
Ganja, hasis,
koka, dan
opium.
Narkotika
semisintetis
Narkotika semisintetis
adalah berbagai jenis
narkoba alami yang
didah dan diambil zat
adiktifnya agar memiliki
khasiat yang lebih kuat
sehingga dapat
dimanfaaatkan untuk
kepentingan kedokteran.
Opium, kodein,
dan heroin.
Petidin,
naltrexon,
Psikotropika
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 3 tahun 2005,
psikotropika adalah zat/bahan baku atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui
pengaruh
selektif
pada
susunan
saraf
pusat
yang
Keterangan
Contoh
1.
MDMA/ekstasi,
LSD (lysergic
acid
diethylamide).
2.
Amfetamin,
metilfenidat
atau ritalin.
3.
Pentobarbital,
flunitrazepam,
buprenorsina,
dan lumibal.
4.
Nitrazepam,
Penyimpanan
Pelaporan
Pemusnahan
Penggolangan
obat berdasarkan
bentuk Sediaan
Sediaan Padat
Supsitoria
SUPOSITORIA
Suppositoria
Vaginal
Suppositoria
Rektal
PIL
Sediaan
yang
berbentuk
bulat
mengandung satu atau lebih bahan obat.
yang
IMPLAN
Implan atau pelet adalah sediaan dengan massa
padat steril berukuran kecil, berisi obat dengan
kemurnian tinggi (dengan atau tanpa eksipien),
dibuat dengan cara pengempaan atau pencetakan.
Implan atau pelet dimasuksudkan untuk ditanam di
dalam tubuh (biasanya secara subkutan) dengan
tujuan untuk memperoleh pelepasan obat secara
berkesinambungan dalam jangka waktu lama.
Implan ditambahkan dengan bantuan injektor
khusus yang sesuai atau dengan sayatan bedah.
Bentuk sediaan ini digunakan untuk pemberian
hormon seperti testosteron atau estradiol. Sediaan
ini dikemas masing-masing dalam vial atau
lembaran kertas timah steril.
KAPSUL
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam
cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang
umumnya terbuat dari gelatin; tetapi dapat juga terbuat
dari pati atau bahan lain yang sesuai. Kapsul gelatin keras
dibuat melalui suatu proses dengan cara mencelup pin ke
dalam larutan gelatin, kemudian lapisan gelatin dikeringkan,
dirapikan dan dilepaskan dari pin tersebut, kemudian bagian
induk dan tutup dilekatkan. Kapsul pati dibuat dengan
mencetak campuran pati dan air, kemudian kapsul
dikeringkan. Kapsul cangkang keras biasanya diisi dengan
serbuk, butiran atau granul. Kapsul cangkung lunak yang
dibuat dari gelatin (kadang-kadang disebut gel lunak) atau
bahan lain yang sesuai membutuhkan metode produksi
skala besar. Umumnya kapsul cangkang lunak diisi dengan
cairan. Khususnya bahan aktif dilarutkan atau disuspensikan
dalam bahan pembawa cair. Dengan peralatan yang sesuai,
serbuk dan zat padat kering lain dapat diisikan ke dalam
kapsul cangkang lunak.
SERBUK
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia
yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau
untuk
pemakaian
luar.
Karena
mempunyai luas
permukaan yang luas, serbuk lebih mudah terdispersi dan
lebih larut dari pada bentuk sediaan yang dipadatkan.
Serbuk oral dapat diserahkan dalam bentuk terbagi
(Pulveres) atau tidak terbagi (Pulvis). Pada umumnya
serbuk terbagi dibungkus dengan kertas perkamen.
Serbuk oral tidak terbagi hanya terbatas pada obat yang
relatif tidak poten, seperti laksan, antasida, makanan diet
dan beberapa analgesik tertentu dan pasien dapat
menakar secara aman dengan sendok teh atau penakar
lain. Serbuk tidak terbagi lainnya antara lain, serbuk gigi,
serbuk tabur. Serbuk tidak terbagi sebaiknya disimpan
dalam wadah gelas, bermulut lebar, tertutup rapat.
TABLET
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat
dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode
pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan
tablet kempa. Sebagian besar tablet dibuat dengan cara
pengempaan dan merupakan bentuk sediaan yang paling
banyak digunakan. Tablet kempa dibuat dengan
memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul
menggunakan cetakan baja.
A. Tablet Triturat
Merupakan tablet cetak atau kempa berbentuk kecil,
umumnya silindris, digunakan untuk memberikan
jumlah terukur yang tepat untuk peracikan obat. Jenis
tablet ini sekarang sudah jarang digunakan.
B. Tablet Hipodermik
Tablet cetak yang dibuat dari bahan yang mudah
melarut atau melarut sempurna dalam air, dulu
C. Tablet bukal
Digunakan dengan cara meletakkan tablet di antara
pipi dan gusi dan tablet sublingual digunakan dengan
cara meletakkan tablet di bawah lidah, sehingga zat
aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut.
Beberapa obat mudah diserap dengan cara ini
(seperti nitrogliserin dan hormon steroid tertentu) dan
mempunyai banyak keuntungan.
D. Tablet efervesen
Dibuat dengan cara dikempa; selain zat aktif, juga
mengandung campuran asam (asam sitrat, asam
tartrat) dan natrium bikarbonat, yang jika dilarutkan
dalam air akan menghasilkan karbon dioksida. Tablet
dilarutkan atau didispersikan dalam air sebelum
pemberian.
E. Tablet kunyah
Tablet
kunyah
dimasudkan
untuk
dikunyah,
memberikan residu dengan rasa enak dalam rongga
mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa
Tablet Triturat
Tablet Hipodermik
Tablet Sublingual
Tablet Kunyah
Tablet Bukal
Tablet Efervesen
F. Tablet lepas-lambat
Tablet
Hisap
adalah
sediaan
padat
mengandung satu atau lebih bahan obat,
umumnya dengan bahan dasar beraroma
dan manis, yang dapat membuat tablet
melarut atau hancur perlahan dalam mulut.
Tablet umumnya ditujukan untuk mengobati
iriasi lokal atau infeksi mulut atau
tenggorokan,
tetapi
dapat
juga
mengandung bahan aktif yang ditujukan
untuk absorbsi sistemik setelah ditelan.
I.
Tablet salut-enterik
Jika obat dapat rusak atau inaktif karena cairan
lambung atau dapat mengiritasi mukosa lambung,
diperlukan bahan penyalut enterik, yang bertujuan
untuk menunda pelepasan obat sampai tablet telah
melewati lambung.
Salep
Salep
Basis Salep
Basis salep secara umum juga dapat digolongkan
menjadi
1.
basis salep senyawa hidrokarbon seperti
vaselin album, vaselin flavum, cera album,
cera flavum, atau campurannya ;
2.
basis salep serap seperti adeps lanae;
3.
basis salep yang dapat dicuci dengan air
seperti emulsi minyak dalam air (o/w); dan
4.
basis salep yang larut dalam air seperti PEG
(polietilen
glikol)
dan
campurannya
(Syamsuni, 2006).
Basis salep
Dalam pemilihan basis salep untuk
memformulasi suatu bahan aktif menjadi
sediaan
semisolida,
harus
dipertimbangkan faktor-faktor sebagai
berikut (Depkes RI, 1995)
- Khasiat yang diinginkan
- Sifat bahan obat yang dicampurkan
- Ketersediaan hayati
- Stabilitas dan ketahanan sediaan jadi
Sebagai pembawa
substansi obat untuk
pengobatan kulit
Krim
Kelebihan dan
Kekurangan Krim
Kelebihan
Kekurangan
Gel
Dasar gel
Dasar gel yang umum digunakan adalah gel hidrofobik dan gel
hidroflik (Ansel, 1989).
Dasar gel hidrofobik
Dasar gel hidrofobik umumnya terdiri dari partikel-partikel
anorganik, bila ditambahkan ke dalam fase pendispersi, hanya
sedikit sekali interaksi antaara kedua fase. Berbeda dengan bahan
hidroflik, bahan hidrofobik tidak secara spontan menyebar, tetapi
harus dirancang dengan prosedur yang khusus.
Dasar gel hidroflik
Dasar gel hidroflik umumnya terdiri dari molekul-molekul
organic yang besar dan dapat dilarutkan atau disatukan dengan
molekul dari fase pendispersi. Istilah hidroflik berarti suka pada
pelarut. Sistem koloid hidroflik biasanya lebih mudah untuk dibuat
dan memiliki stabilitas yang lebih besar.
Kelebihan dan
Kekurangan Gel
Kelebihan
Kemampuan penyebaran
pada kulit baik
Kekurangan
Pasta
Pasta merupakan sediaan yang berupa masa lunak
yang dimaksudkan untuk pemakaian luar, biasanya
dibuat dengan mencampur bahan obat yang
berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin
dan parafn cair atau dengan bahan dasar tidak
berlemak yang dibuat dengan gliserol, mucilago, atau
sabun. Digunakan sebagai antiseptik atau pelindung
kulit (Anonim, 1995).
Kelebihan dan
Kekurangan Krim
Kelebihan
Kekurangan
Dapat menyebabkan
iritassi kulit.
Sediaan Gas
AEROSOL
aerosol :
Wadah (terbuat dari kaca, plastik,
Digunakan untuk
logam, atau kombinasi)
Topikal pada kulit
Propelen (gas yang dimampatkan
Lokal pada hidung
agar dapat memberikan tekanan dan
(aerosol nasal)
mengeluarkan bahan dari wadah)
Lokal pada mulut
Konsentrat mengandung zat aktif
(aerosol lingual)
Katup
(mengatur
aliran
zat
Lokal
paru-paru
terapeutik dan propele dari wadah)
(aerosol inhalasi)
Penyemprot (yang diletakkan pada
Sifat
komponen
menentukan
katup aerosol)
karakteristik distribusibatang
ukuran
partikel, keseragaman pelepasan
dari katup untuk katup terukur,
kecepatan pelepasan, kebasahan
Pada
sediaan
aerosol
terdapat
penandaan-penandaan atau peringatan
sediaan, diantaranya
o Hindari penghirupan (tidak berlaku
untuk sediaan inhalasi)
o Jauhakan dari mata atau selaput lendir
lain (tidak berlaku untuk sediaan yang
digunakan pada selaput lendir
o Isi bertekanan
o Hindari dari panas atau simpan pada
suhu < 49C
INHALASI
Inhalasi adalah sediaan obat atau larutan atau
suspensi yang terdiri dari satu atau lebih bahan
obat yang diberikan melalui saluran napas hidung
atau mulut untuk memperoleh efek lokal atau
sistemik. Contoh obat inhalasi adalah salbutamol
yang digunakan dalam terapi paru obstruktif dan
asma.
SPRAY
Spray adalah cairan atau minyak dalam bentuk droplet
atau padatan yang sangat halus, digunakan untuk kulit
atau saluran nasofaring. Spray digunakan untuk terapi
infeksi nasal, sebagai antiinflamasi, antihistamin,
simpatomimetik, dan antibiotik.
Sediaan Cair
LARUTAN
Menurut
Farmakope
Indonesia V, Larutan adalah
sediaan
cair
yang
mengandung satu atau lebih
zat kimia yang terlarut, misal:
terdispersi secara molekuler
dalam pelarut yang sesuai
atau campuran pelarut yang
saling bercampur.
Kelebihan :
lebih mudah untuk menutupi rasa dan bau tidak enak pada
obat dengan cara penambahan pemanis dan pengaroma
Kekurangan :
BISOLVON
(Larutan Bromhexine HCl)
KOMPOSISI
Tiap 1 ml larutan mengandung Bromhexine hydrochloride 2 mg.
INDIKASI
Bekerja sebagai mukolitik untuk meredakan batuk berdahak.
Dosis
Anak 5-10 tahun : 3x2 sehari per ml
Anak 2-5 tahun : 2x 2 ml per hari
Atau sesuai dengan petunjuk dokter.
Kontraindikasi
Tidak boleh digunakan oleh penderita yang hipersensitif terhadap
bromheksin HCl atau komponen lain dalma formula
Penyimpanan
Simpan dibawah suhu 30 0C, pada tempat yang tertutup rapat.
Simpan ditempat yang aman, jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Pperingatan
P No. 1
Awas ! Obat Keras
Bacalah Aturan memakainya
Contoh
Obat Tetes
( Guttae )
TETES:
Sifat:
ORAL
Volume pemberian kecil
sehingga cocok untuk
bayi dan anak-anak
Pada umumnya
ditambahkan pemanis,
perasa, dan bahan lain
yang sesuai dengan
bentuk sediaannya
Bahan obatnya
berkhasiat sebagai
antimikroba, analgetika
antipiretika, vitamin,
antitusif, dekongestan.
Contoh : Multivitaplek
15 ml, Triamic 10 ml,
TETES
MATA
Sifat :
Harus steril dan jernih
Isotonis dan isohidris
sehingga mempunyai
aktivitas optimal
Untuk pemakaian
berganda perlu tambah
pengawet
Contoh : Colme 8 ml,
TETES MATA
DAN TELINGA
TETES
Sifat
:
TELINGA
Bahan pembawanya
sebaiknya minyak lemak
atau
sejenisnya
yang
mempunyai
kekentalan
yang cocok ( misal gliserol,
minyak nabati, propilen
glikol ) sehingga dapat
menempel
pada
hang
telinga.
pH sebaiknya asam
( 5-6 ) Contoh : Otolin 10
ml,
Otopain
8
ml
Universitas Gadjah Mada
13
TETES HIDUNG
Sifat :
- pH sekitar 5,5 sampai 7,5
Pada
umumnya
ditambahkan
bahan
pengawet dan stabilisator.
- Contoh : Iliadin 10 ml,
Vibrosil, Otrivin
INDIKASI
Pengobatan jangka pendek infeksi peradangan mata
yang disebabkan oleh organisme yang sensitif
terhadap Framisetin.
KONTRA INDIKASI
Infeksi herpes simpleks, penyakit yang disebabkan
oleh virus pada kornea & konjungtiva (selaput ikat
mata), tuberkulosa & penyakit yang disebabkan oleh
jamur pada mata.
PERHATIAN
Glaukoma, hamil, penggunan jangka pannjang pada
bayi.
EFEK SAMPING
Reaksi sensitivitas.
KEMASAN
Tetes mata 8 mL.
DOSIS
1-2 tetes tiap 1-2 jam (umumnya selama 2 hari),
kurangi menjadi 1-2 tetes 3-4 kali sehari.
I
Farmakope
SUSPEMNeSnurut
nsi
e
p
s
u
S
,
V
ia
s
e
n
Indo
yang
adalah sediaan cair
partikel
mengandung
yan g
t
ru
la
k
a
d
ti
t
a
d
a
p
fase
m
la
a
d
i
rs
e
p
is
rd
te
cair.
harus
segera
terdispersi
kembaliDapat
atau
sedia
dituang
Contoh Obat
Komposisi:.Tiap5mLmengandung:
Alumunium hidroksida (200 mg) Magnesium hidroksida (200 mg)
Simetikon (20 mg)
Indikasi:
Mylanta berguna untuk mengurangi gejala-gejala yang berhbubungan
dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus
dua belas jari seperti gejala mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati
Dosis:
Dewasa : 1-2 sendok takar (5-10 mL) 3-4 kali sehari. Anak-anak 6-12
tahun : -1 sendok takar (2,5-5 mL), sebanyak 3-4 kali sehari.
PemberianObat:
Diminum satu jam sebelum makan atau dua jam sesudah makan dan
menjelang tidur.
KontraIndikasiMylanta
Jangan diberikan pada penderita gangguan fungsi ginjal yang berat,
karena dapat menimbulkan hipermagnesia (kadar magnesium dalam
darah meningkat)
InteraksiObatMylanta:
Pemberian bersama-sama dengan simetidin atau tetrasiklin dapat
mengurangi absorbsi obat tersebut.
PenyimpananMylanta:
Simpan di bawah 30 derajat celcius. Kocok dulu sebelum diminum.
Setelah dibuka, disarankan dikonsumsi dalam waktu 3 bulan.
Obat Kumur
( Gargle )
Cara
penyimpanan
Pemberitahua
n pada etiket
Pengenceran sebelum
digunakan dan Untuk
Dikumur tidak ditelan.
Cara
pemakaian
1.
2.
3.
Contoh Gargle
INFUS INTRAVENUS
FI edisi III : Infus intravenous adalah
sediaan steril berupa larutan atau
emulsi, bebas pirogen dan sedapat
mungkin dibuat isotonis terhadap
darah, disuntikkan langsung ke dalam
vena dalam volume relatif banyak.
Bebas pirogen
Keuntungan:
Kerugian:
Tingtur
Sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau
perkolasi simplisia nabati atau hewani atau dengan cara
melarutkan senyawa kimia dalam pelarut yang tertera
pada masing-masing monograf. Kecuali dinyatakan
lain, tingtur dibuat menggunakan 20% zat berkhasiat
dan 10% untuk zat berkhasiat keras.
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat,terlindung dari cahaya ,
di tempat sejuk. Sediaan tingtur harus jernih, untuk
bahan dasar yang mengandung harsa digunakan cairan
penyari etanol 90%. Pada umumnya cairan penyari
adalah etanol 70%. Tingtur yang mengandung harsa
(damar) adalah mira tincture,asaefoetila tincura,capsici
tincture,tingtur menyan.
Cara pembuatan
Perkolasi
- Digitalis Tincture
Tingtur palsu dibuat dengan jalan melarutkan
bahan dasar atau bahan kimia dalam cairan pelarut
tertentu.
Contoh :
- Iodie Tincture
Berdasarkan kekerasan :
Eliksir
Menurut FI IV, eliksir adalah sediaan berupa larutan
yang mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung
selain obat juga zat tambahan seperti gula dan atau
pemanis lainnya, zat warna, zat wewangi dan zat
pengawet; digunakan sebagai obat dalam. Sebagai
pelarut utama digunakan etanol yang dimaksudkan
untuk
meningkatkan
kelarutan
obat.
Dapat
ditambahkan gliserol, sorbitol dan propilenglikol;
sebagai pengganti gula dapat digunakan sirup gula.
Eliksir merupakan produk yang kurang umum.
Eliksir umumnya mengandung obat yang poten seperti
antibiotik, antihistamin dan sedatif, dan diformulasikan
dengan rasa yang enak dan biasanya sangat stabil.
Jika perlu rasa pahit dan rasa yang memabukkan
(nauseous) ditutupi dengan flavour, dan pewarna
buatan dapat ditambahkan untuk memberikan
Keuntungan
1.
2.
3.
4.
5.
Bersifat
hidroalkohol
sehingga
eliksir
lebih
mampu
mempertahankan komponen larutan yang larut dalam air dan
larut dalam alkohol dibandingkan daripada sirup,
Stabilitas yang khusus dan kemudahan dalam pembuatan
(lebih disukai darpada sirup)
Kekurangan
6.
7.
8.
9.
10.
dosis
tergantung
pada
kemampuan
pasien
Rasa obat yang kurang enak akan lebih terasa dalam bentuk
larutan dibanding dalam bentuk tablet.
Batugin Eliksir
Contoh Obat
Komposisi :
Tiap 30 ml batugin elixir (=1 gelas takar) mengandung;
ekstrak daun tempuyung (Sonchi Folium) setara dengan
bubuk daun kering 3 gram, Ekstrak daun kejibeling
(Strobilanthi folium) setara dengan bubuk daun kering 0.3
gram.
Indikasi :
Membantu meluruhkan batu urin dan batu saluran kemih
serta memperlancar keluarnya air kemih. Disarankan untuk
melanjutkan pengobatan secara teratur, untuk menghindari
pembentukan kembali batu urin atau batu saluran kemih
yang baru.
Aturan Pakai :
Sirup
Dalam Farmakope Indonesia edisi III, Sirup adalah sediaan cair
berupa larutan yang mengandung sakarosa. Kecuali dinyatakan
lain,kadar sakarosa,C12H22O11,tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih
dari 66,0%.Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau
perngganti gula dengan atau tanpa penambahan bahan pewangi dan
zat obat.
Ada 3 macam sediaan sirup, Antara lain :
Sirup simplex,
Mengandung 65% gula dalam air nipagin 0,25% b/v
Sirup obat,
Mengandung satu atau lebih jenis obat dengan atau tanpa zat
tambahan.
Sirup pewangi, Mengandung pewangi atau zat pewangi lain, tidak
mengandung obat Contoh: sir thyamin.
Penyimpanan
Sebaiknya di simpan di tempat sejuk.
Sebaiknya tidak terkena sinar matahari langsung.
Tutup rapat penutup pada botol sirup.
Keuntungan
1.
2.
3.
4.
5.
Kekurangan
6.
7.
8.
9.
Indikasi :
Sanmol diindikasikan untuk
meringankan rasa sakit pada
keadaan sakit kepala, sakit gigi,
menurunkan demam yang menyertai
influenza dan demam setelah
imunisasi.
Komposisi :
Tiap 5 ml mengandung Paracetamol
120mg.
Dosis :
1 - 2 tahun: 5 ml, 3 - 4 kali sehari.
2 - 6 tahun: 5 - 10 ml, 3 - 4 kali
sehari.
6 - 9 tahun: 10 - 15 ml, 3 - 4 kali
sehari.
9 - 12 tahun: 15 - 20 ml, 3 - 4 kali
Contoh Obat
Definisi
Obat Paten
adalah obat milik
perusahaan
tertentu dengan
nama khas yang
diberikan
produsennya dan
dilindungi
hukum, yaitu
merek terdaftar
(proprietary
name). Dalam
pustaka lain,
obat paten
adalah obat
yang memiliki
hak paten
(Jas, 2007;
Obat Paten
Lanj...
Masa berlaku paten di Indonesia adalah 20 tahun. Selama
20 tahun itu, perusahaan farmasi tersebut memiliki hak
eksklusif di Indonesia untuk memproduksi obat yang
dimaksud. Perusahaan lain tidak diperkenankan untuk
memproduksi dan memasarkan obat serupa kecuali jika
memiliki perjanjian khusus dengan pemilik paten.
Obat paten sangat mahal karena biaya penelitian yamg
mencapai
puluhan
tahun
yang
menekan
biaya
sangatbesar. Obat paten yang sudah di produksi dan
dijual dalam waktu yang lama akhirnya mencapai masa
diluar hak paten. Jika masa berlaku hak paten ini habis,
maka obatpaten dapat diproduksi oleh siapa saja dan
biasanya disebut dengan obat generik(Putro, 2009).
Lanj..
Penemuan Yang Tidak Dapat Dipatenkan
o Yang tidak dapat diberikan perlindungan
paten adalah (UU Paten, pasal 7).
o Proses atau produk yang pengumuman dan
penggunaan atau pelaksanaannya
bertentangan dengan Peraturan Perundangundangan yang berlaku, moralitas agama,
ketertiban umum atau kesusilaan. Contoh :
Bahan peledak.
o Metode pemeriksaan, perawatan,
pengobatan dan/atau pembedahan yang
diterapkan terhadap manusia dan/atau
hewan.
o Teori dan metode di bidang ilmu
pengetahuan dan matematika.
o Semua mahluk hidup, kecuali jasad renik.
Contoh Obat
Adapun contoh obat generik berlogo adalah
Etambutol, Simvastatin, Ranitidin, Tetrasiklin
dan lain lain dengan logo perusahaan kimia farma.
Definisi
Karakteristik
Obat generik bermerek bukan merupakan obat paten, karena tidak memiliki
hak paten dalam proses produksinya.
Obat generik bermerek lebih mahal dibandingkan obat generik karena harga
tidak ditetapkan oleh pemerintah melainkan dari produsen obat yang
melibatkan proses promosi dan pemasaran yang perlu biaya besar dan tidak
mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Obat generik bermerek lebih murah dari obat paten.
Kemasan obat generik bermerek lebih menarik dibanding obat generik
berlogo.
Proses pembuatan, registrasi, mutu, khasiat, manfaat obat generik dan
generik bermerek umumnya adalah sama.
Pada beberapa obat generik bermerek biasanya terkandung bahan
tambahan untuk mengurangi reaksi alergi maupun bahan tambahan lain
seperti perasa, dsb. Namun, tidak semua orang cocok dengan kandungan
tambahan ini.
Tanda dari obat jenis ini adalah di kemasannya terdapat huruf r kapital di
dalam lingkaran. Contoh : Glipizid (Minidiab)
Gambaran Harga
Contoh Obat
Amoxsan (obat generic
bermerek untuk Amoxycillin)
Contoh Obat
No.
Nama Generik
1.
Parasetamol
2.
3.
Asetosal
Antalgin
4.
Ibuprofen
Nama Generik
Bermerek
Sanmol, Pamol,
Paramol, dsb.
Aspirin, Cafenol, dsb.
Novalgin, Rapidon,
dsb.
Anafen, Arthrifen,
Bufect
JAMU
SWA
PENGOBATAN
UJI KLINIK
OBAT TRADISIONAL,
SEDIAAN ESKTRAK
ALAM
YANKES FORMAL
FITOFARMAKA
ANTI
OKSIDAN
Menjaga kebugaran
tubuh
Menjaga kecantikan
Mencegah Penyakit
Mengobati Penyakit
Kelebihan
Kekurangan
Contoh
Jamu
Kuku Bima
Tolak Angin
Darsi
Jamu Galian
Singset No.85
Pil Tuntas
Deksametason
(campuran jamu pegel
linu dan asam urat)
Sibutramin Hidroklorida
(campuran dalam jamu
pelangsing)
Metampiron (campuran
jamu pegel linu dan
asam urat)
Sildenafl Sitrat
(campuran dalam jamu
kuat pria)
Obat Herbal
Terstandar
(OHT)
Definisi OHT
OHT wajib memiliki izin edar dari Kepala BPOM melalui pendaftaran
kepada BPOM, kecuali yang digunakan untuk penelitian. Kriteria
untuk memiliki izin edar:
menggunakan bahan berkhasiat dan bahan tambahan yang
memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan
kemanfaatan/khasiat;
dibuat sesuai dengan ketentuan tentang Pedoman Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik atau Cara Pembuatan
Obat yang Baik yang berlaku; dan
penandaan berisi informasi yang lengkap dan obyektif yang
dapat menjamin penggunaan obat herbal terstandar secara
tepat, rasional dan aman sesuai dengan hasil evaluasi dalam
rangka pendaftaran.
Contoh Obat
Diabmeneer
Contoh Obat
Komposisi
Diapet
Komposisi
Curcuma Domesticae
Rhizoma 20%
Coicis Lacrymae-jobii
Semen41%
Terminaliae Chebulae
Fructus 8%
Granati Pericarpium 7%
Indikasi
mengurangi frekuensi
buang air besar
memadatkan tinja
Dosis
Dewasa dan anak-anak : 2 kali
sehari 2 kapsul.
Diare akut : 2 kali sehari 2 kapsul
dengan jarak waktu 1 jam
Kemasan
25 strip @ 4 kapsul @ 600 mg
Perhatian dan Peringatan
Hindari makanan/minuman yang
asam dan pedas selama belum
sembuh.
Simpan obat di tempat sejuk dan
kering terlindung dari cahaya
Glucogarp
Deskripsi
Glucogard adalah ekstrak standar dari
Momordiceae fructus dan Morindae
Folium. Glucogard mengontrol gula
darah secara alami dengan aksi
meningkatkan " uptake glukosa " &
sintesis glikogen , merangsang sekresi
insulin , menghambat penyerapan
glukosa dari saluran digest ( GIT ).
Glucogard adalah salah satu Indonesia
FDA terbukti untuk produk herbal
terstandar.
Komposisi
Momordiceae Fructus
Morindae Folium
Indikasi
Membantu meringankan gejala kencing
manis
Tolak Angin
Tolak Anginadalah obat herbal
yang berguna untuk meredakan
masuk angin, perut mual,
tenggorokan kering dan badan
terasa dingin. Tolak angin dibuat
oleh pendiri PT.SIDO MUNCUL
pada tahun 1930 yaitu Ibu
Rahmat Sulistyo. Tolak angin
Indikasi
dibuat dari
tumbuh-tumbuahn
meredakan
mual,
kembung, sakit
herbal
dan
madu
serta ramuan
perut
lainnya.tenggorokan
melegakan
memperbaiki daya tahan tubuh
Dosis
Diminum 2 kali sehari @ 1 bungkus sampai
sembuh.
Untuk pencegahan : 1 bungkus sehari atau 2-3
hari 1 bungkus.
Anjuran
1 bungkus diseduh dengan 100 cc ( gelas) air
Komposisi
30% bahan yang
terdiri dari :
Amommi
Fructus
Foeniculli
Fructus
Isorae Fructus
Myristicae
Semen
Burmanni
Cortex
Centellae Herba
Caryophylli
Folium
Parkiae Semen
Oryza sativa
Menthae
Lelap
Hipnotika
Pemberian malam hari (dosis
terapi) dengan tujuan
mempertinggi keadaan faal dan
normal untuk tidur, mempermudah
atau menyebabkan tidur maka
disebut Hipnotik (obat tidur)
Deskripsi
Meringankan gangguan tidur
Kontraindikasi
Selama minum obat ini tidak
diperkenankan mengendarai
kendaraan bermotor atau
menjalankan mesin.
Komposisi
Tiap kaplet Lelap
mengandung ekstrak:
Valeriane Radix 250 mg
Myristicae Semen 115 mg
Acanthopanacis S Radix
Caulis 100 mg
Polygalae Radix 135 mg
Fitofarmaka
Definisi
Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
nomor
761/MENKES/SK/IX/1992
Tentang
Pedoman
Fitofarmaka
Menteri
Kesehatan RI, ftofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan
keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan
galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku.
Menurut BPOM (2001), ftofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang
telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik
dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi.
Dalam Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Isotop dan Radiasi (Sinambela, 2000), defnisi luas ftofarmaka
adalah obat yang terdiri atau terolah dari bahan tumbuhan, bagian tumbuhan
atau produk hasil olahnya. Sedangkan dalam defnisi sempit, ftofarmaka adalah
sediaan obat yang berasal dari tumbuhan, dalam bentuk galenik tertentu,
mengandung bahan-bahan aktif tumbuhan yang rasional. Efek farmakologinya
terdokumentasi dan khasiat pengobatannya sudah teruji secara klinis dengan
klaim indikasi tertentu dan spesifk.
Pemilihan Bahan
Pemilihan bahan bakunya
didasarkan pada prioritas
pemilihan :
1.
2.
3.
4.
5.
Pengujian
Farmakologik
Penapisan
aktivitas
farmakologik
diperlukan bila belum
terdapat
petunjuk
mengenai khasiat. Bila
telah ada petunjuk
mengenai
khasiat
maka
langsung
dilakukan
pemastian
khasiat.
Uji Toksisitas
Uji Toksisitas yang harus
dilakukan meliputi :
Tahap
ini
dimaksudkan
untuk
lebih mengetahui secara
lugas
penqaruh
farmakologik
pada
berbagai
system
biologik. Bila diperlukan,
penelitian
dikerjakan
Pengujian
pada hewan coba yang
Farmakodinam
sesuai,
baik
secara
Formulasi
Syarat-syarat kualitas yang sesuai dengan cara
pemberian baik peroral maupun cara pemberian
lain harus diperhatikan secara khusus. Yang perlu
mendapat perhatian , sediaam calon ftofarmaka
yang diberikan harus :
a)
Tidak memberikan bau dan rasa yang
menyebabkan kegagalan pengujian (contoh
pada bawang putih).
b)
Mempunyai ketersediaan hayati yang baik
karena hasil uji farmakologi dan uji klinik yang
meragukan,
kadang-kadang
disebabkan
ketersediaan hayati calon ftofarmaka yang
tidak memadai.
Uji Klinik
Fitofarmaka harus didukung oleh hasil pengujian,
dengan protokol pengujian yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan. Pengujian meliputi
toksisitas, uji efek, farmakologik, uji klinik, uji
kualitas dan pengujian lain yang dipersyaratkan.
Uji klinik Fitofarmaka adalah pengujian pada
manusia, untuk mengetahui atau memastikan
adanya efek farmakologi tolerabilitas, keamanan
dan manfaat klinik untuk pencegahan penyakit,
pengobatan penyakit atau pengobatan segala
penyakit.
Fitofarmaka di Indonesia
Komposisi:
Attapulgite 300 mg: Psidii Folium ekstrak 50
mg: Curcumae domesticae Rhizoma ekstrak
7,5 mg
Khasiat:
untuk pengobatan diare non spesifk
Indikasi :
diare yang tidak spesifk, Ekstrak Folium
Psidii dikenal memiliki efek farmakodinamik
yang bekerja di otot polos usus.
Attapulgitemelindungi usus dan menyerap
racun bakteri dan juga meningkatkan
konsistensi feses dengan penyerapan cairan
di lumen intestinals.Curcuma domestica
Rhizoma bekerja dengan efek sebagai anti
spasmolytical non kompetitif antagonis pada
reseptor asetilkolin.
Komposisi :
Curcumae domesticae
Rhizoma 95 mg: Zingiberis
Rhizoma ekstrak 85 mg:
Curcumae Rhizoma ekstrak
120 mg: Panduratae Rhizoma
ekstrak 75 mg: Retrofracti
Fructus ekstrak 125 mg
Khasiat :
Komposis:
Apii Herbaekstrak (seledri) 95
mg: Orthosiphon foliumekstrak
(daun kumis kucing), 28mg.
Khasiat:
Membantu menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolik pada
penderita hipertensi ringan
hingga sedang
X-GraPT Phapros(aphrodisiac)
Komposisi:
Khasiat:
Daftar Pustaka
Anonim, 1983. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 2380/A/SK/VI/83 tentang Tanda Khusus Obat
Bebas dan Obat Bebas Terbatas. Pasal 1 ayat 2 dan 5, Pasal 3.
Anonim, 1992, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan. Bab I Pasal 1.
Anonim, 1993. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
917/Menkes/ Per/X/ 1993 tentang Penggolongan Obat
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan., 2006.
Penggunaan Obat Bebas. Jakarta.
Widodo, Rahayu. 2004. Panduan Keluarga Memilih dan
Menggunakan Obat. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
http://www.dlaiqa.com diakses pada 25/3/2016 11:16)
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2007, Pedoman
Penggunaan Obat bebas dan Bebas Terbatas.