Laporan Dasling
Laporan Dasling
Laporan Dasling
Disusun Oleh:
KELOMPOK I
SEMESTER IA
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN
Disusun Oleh
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Era Fazira
Devie Via Setyiani
Rahmaliya Ardya Garini
Ninik Restuningsih
Dwi Ayu Cahyaningsih
Irma Rania Seragil
Tina Dwi Lestari
Nadiva Mutiaranissa Basuki
Intania Dwi Mayangsari
Rishma Dewi Anggita Putri
Hilda Febrionica
Khalida Firdausiyah
Yuniatin Masfufa
P27833215001
P27833215002
P27833215003
P27833215004
P27833215005
P27833215006
P27833215007
P27833215008
P27833215009
P27833215010
P27833215011
P27833215012
P27833215013
LEMBAR PENGESAHAN
: Senin - Jumat
Sampel
Limbah
Cair
untuk
Pemeriksaan DO.
3. Praktikum Mengukur Parameter Lingkungan Perkantoran
Hari 3 : Rabu, 4 November 2015
1. Praktikum Survei Penyehatan Lingkungan (SPL) dengan
Kartu Rumah
2. Praktikum Penyehatan Mamin
1. Menyusun Laporan
Hari 5 : Jumat, 6 November 2015
1. Menyelesaikan laporan dan mengesahkan laporan
Mengetahui,
Ketua Prodi DII Kesehatan
LingkunganKampusMagetan
DasarKesehatanLingkungan
V.Supriyono,SKM.M.Kes
Karno,SKM,M.Si
NIP.195807071982021001
NIP.195911091983031005
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL........................................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Pengertian........................................................................................................................
C. Rumusan Masalah...........................................................................................................
D. Tujuan Praktik.................................................................................................................
E. Waktu...............................................................................................................................
BAB II. KAJIAN TEORI.........................................................................................................
A. Pengambilan Sampel Air Secara Bakteriologis..............................................................
B. Pengambilan Sampel Air Sungai untuk Pemeriksaan DO..............................................
C. Pengukuran Parameter Lingkungan..............................................................................
D. Pengendalian Vektor di Pemukiman.............................................................................
E. Penyehatan Lingkungan di Pemukiman........................................................................
F. Pengambilan Sampel Makanan......................................................................................
BAB III. MATERI DAN METODE .....................................................................................
A. Pengambilan Sampel Air Secara Bakteriologis............................................................
B. Pengambilan Sampel Air Sungai untuk Pemeriksaan DO............................................
C. Pengukuran Parameter Lingkungan..............................................................................
D. Pengendalian Vektor di Pemukiman.............................................................................
E. Penyehatan Rumah di Pemukiman................................................................................
F. Pengambilan Sampel Makanan......................................................................................
BAB IV. PEMBAHASAN.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan adalah suatu ilmu dan seni dalam mencapai
keseimbangan antara lingkungan dan manusia, ilmu dan juga seni dalam
pengelolaan lingkungan sehingga dapat tercapai kondisi yang bersih, sehat,
nyaman dan aman serta terhindar dari gangguan berbagai macam penyakit.
Prinsip penggunaan instrumen praktek dasar-dasar kesehatan
lingkungan :
1. Pengawasan penyediaan air
2. Pengawasan limbah cair
3. Penyehatan udara
4. Pengendalian vektor dipemukiman
5. Penyehatan lingkungan di pemukiman
6. Penyehatan makanan
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup
orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup membutuhkan air. Oleh
karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup yang lain. Pemanfaatkan air
untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan
memperhitungkan
kepentingan
generasi
sekarang
maupun
generasi
senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak beracun. Disamping itu, oksigen
terlarut - (DO = Disolve Oksigen) juga sangat dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk pernapasan. Semakin besar nilai DO pada air,
mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika
nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar.
Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu
menampung
kebutuhan
oksigen
bagi
biota
air
seperti
ikan
dan
mikroorganisme.
Udara sebagai salah satu komponen lingkungan merupakan kebutuhan
yang paling utama untuk mempertahankan kehidupan. Kualitas udara dalam
ruang sangat mempengaruhi kesehatan manusia, karena hampir 90% hidup
manusia berada dalam ruangan, termasuk ruangan kerja. Di dalam penyehatan
udara yang harus di amati antara lain ; lux meter (untuk mengukur cahaya),
hygrometer (untuk mengukur kelembapan), dan sound level meter (untuk
mengukur kebisisingan).
Pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup yang digunakan
sebagai tempat tinggal dari sekelompok manusia yang saling berinter aksi
antar individu serta berhubungan setiap hari dalam rangka untuk mewujudkan
masyarakat yang tenteram, aman dan damai. Pemukiman atau perumahan
sangat berhubungan dengan kondisi ekonomi sosial, pendidikan, tradisi atau
kebiasaan, suku, geografi dan kondisi lokal. Penyehatan lingkungan
pemukiman adalah segala upaya untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan pemukiman beserta lingkungannya dan pengaruhnya terhadap
kesehatan manusia.
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera, genera
termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes,
Wyeomyia, Culiseta, dan Haemogoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35
genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap
bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antar spesies berbedabeda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.
10
globalisasi,
tuntutan
mutu
pelayanan
kesehatan
11
5.
penggangu?
Bagaimana melakukan survei menggunakan SPL (survei penyehatan
lingkungan) menggunakan kartu rumah di Desa Bangsri Kecamatan
6.
12
D. Tujuan Praktek
Tujuan praktik dasar-dasar kesehtan lingkungan yaitu agar mahasiswa
mampu untuk :
1. Mengidentifikasi pengambilan sampel air secara bakteriologis dengan
2.
3.
benar.
Mengidentifikasi pengambilan sampel air secara kimia (DO).
Mengidentifikasi kondisi lingkungan kerja dilaboratorium poltekkes
4.
5.
6.
Kabupaten Magetan.
Mengidentifikasi sampel makanan yang benar.
E. Waktu
No Hari / Tanggal
Waktu
1. Senin,
2 08.00 09.30 WIB
09.30 10.00 WIB
november 2015
09.50 10.00 WIB
10.00 12.00 WIB
10.00 10.15 WIB
10.15 10.45 WIB
Kegiatan
1. Pembekalan Praktikum.
2. Pembuatan Plan Of Action (POA).
3. Meminjam Buku Diperpustakaan.
4. Mencari Referensi untuk Praktikum.
5. Meminta Surat Ijin Lapangan.
6. Survei Sungai untuk Praktikum
2.
Selasa,
november 2015
Vektor
Parameter
13
Lingkungan
15.15 16.00 WIB
3.
Rabu,
november 2015
11.15 12.30 WIB
13.00 selesai
5 08.00 15.30 WIB
4.
Kamis,
5.
november 2015
Jumat,
6 -
Perkantoran
(diruang
Ordikpram
November 2015
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengambilan Sampel Air Secara Bakteriologis
Proses pengambilan sampel air dalam keadaan steril. Hal ini
dimaksudkan agar air yang diambil mengandung bakteri yang murni
berasal dari air tersebut, sehingga diperlukan teknik-teknik pengambilan
sampel yang benar. Pemeriksaan bakteriologis air bersih ditujukan untuk
melihat adanya kemungkinan pencemaran air oleh kotoran. Bakteri yang
termasuk jenis coliform antara lain Eschericia coli, Aerobacter aerogenes,
dan Eschericia freundii. Sifat bakteri golongan coliform adalah bentuk
batang, tidak dapat membentuk spora, gram negatif, hidup aerob, atau
anaerob fakultatif, dan dapat meragikan laktosa dengan membentuk gas.
Kualitas air dapat antara lain ditentukan berdasarkan parameter
biologis/ mikrobiologis. Untuk parameter mikrobiologis terdapat dua
parameter yang diukur yakni, koliform tinja dan koliform total. Apabila
air mengandung koliform berarti air tersebut telah tercemar air tinja. Tinja
sangat potensial untuk menularkan penyakit yang berhubungan dengan air.
Koliform total dapat mengakibatkan penyakit-penyakit saluran pencernaan,
kuman koliform tidak sepenuhnya apatogen, beberapa tipe tipe dapat
mengakibatkan disentri pada bayi.
14
seorang
pengambil
yang
dapat
minum. Adanya oksigen yang terlarut (DO) dalam air dapat meningkatkan
aktivitas kehidupan ikan dan organisme-organisme yang lebih kecil dalam air.
Sebaliknya, adanya oksigen terlarut yang cukup tinggi dalam air dapat
menyebabkan korosi. Apalagi pada sistem saluran air panas. Untuk ini pada
beberapa industri tidak menghendaki adanya kandungan oksigen yang tinggi
dalam air yang akan digunakan untuk proses industri, terutama yang
menggunakan alat-alat dari besi.
Pada pemeriksaan oksigen terlarut ini akan mengalami beberapa proses
reaksi yang mana pada tahap awal oksigen diendapkan sebagai MnO2
(berwarna kuning-coklat) dengan penambahan Mn (bervalensi 2) dalam
suasana basa. Dengan penambahan asam kuat, MnO2 akan terlarut yang
selanjutnya mengoksidasi (I-) menjadi iodium (I2). Iodium yang terbentuk
ditentukan dengan larutan Natrium tiosulfat dengan indikator amylum.
Reaksi-reaksi tersebut diatas dapat diganggu oleh beberapa zat redactor
(terutama zat organic) dan zat-zat oksidator.Namun dalam hal ini dapat
dihindari dengan penambahan KMnO4 sampai berwarna sedikit rose dalam
suasana asam, kemudian ditambah larutan asam oksalat ( H 2C2O4) sampai
warna rose tepat hilang.
Pemeriksaan oksigen hendaknya dilakukan di lapangan (lokasi
pengambilan sampel) atau diendapkan terlebih dahulu sebagai MnO 2,
kemudian pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan di laboratorium.
C. Mengukur Parameter Lingkungan (Masalah Kesehatan Lingkungan di
Lingkungan Perkantoran/ Industri)
Nomor
Perihal
16
17
atau atasan, sering menimbulkan depresi. Untuk mengurangi hal ini sebaiknya
pangkat atau jabatan secara objektif didasarkan watak dan kecakupan.
Seorang yang dianggap cakap dalam bidangnya belum tentu wataknya baik
sebagai pemimpin. Sebaliknya seorang yang wataknya kurang cakap dalam
bidangnya, tetap mempunayai watak baik sebagai pemimpin, akan
menimbulkan suasana kerja yang nyaman bagi para bawahan atau
karyawannya, sehingga bisa menghasilkan produktifitas yang tinggi.
Untuk mencapai derajat kesehatan yang tinggi dari para karaywan,
maka perlu diusahakan:
1.
2.
3.
4.
berbahaya
seperti
penyakit
2.
18
3.
4.
5.
terkilir.
Seorang sekretaris menarik kursi ke meja makan. Kelingkingnya
6.
7.
8.
9.
19
15. Seorang sekretaris berdiri untuk pindah dari mejanya kemeja lain,
tergelincir diatas laci kursi yang terbuka, dan punggung bagian bawahnya
terkilir.
Marilah kita ingat bahwa setiap kecelakaan ini dapat terjadi pada anda
atau saya. Apabila anda melihat seseorang melakukan sesuatu dengan cara
yang tidak aman, katakan hal itu kepadanya. Jika anda melihat suatu keadaan
tidak aman, laporkan. Keselamatan adalah urusan setiap orang.
Persyaratan kesehatan yang berhubungan dengan lingkungan kerja
perkantoran dan industri meliputi : persyaratan air, udara, limbah,
pencahayaan, kebisingan, getaran, radiasi, vektor penyakit, perrsyaratan
kesehatan lokasi, ruang dan bangunan, toilet dan instalasi.
1.
AIR BERSIH
Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan
fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktif sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku. Air bersih adalah air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi
20
memenuhi
syarat
FREKUENSI
TINGKAT
GETARAN
MAKSIMAL(dalam mikron = 10 6 M)
7. RADIASI DI RUANGAN
Persyaratan
Tingkat radiasi medan listrik dan medan magnit listrik di tempat kerja
adalah sebagai berikut :
a. Medan listrik :
1) Sepanjang hari kerja : maksimal 10 kV/m.
2) Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari maksimal 30 kV/m.
b. Medan magnit listrik :
1) Sepanjang hari kerja : maksimal 0,5 mT (mili Tesla).
2) Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari : 5 mT
8. VEKTOR PENYAKIT
a. Serangga penular penyakit Vektor penyakit adalah binatang yang
dapat menjadi perantara penular berbagai penyakit tertentu (misalnya
serangga).
1) Indeks lalat : maksimal 8 ekor/fly grill (100 x 100 cm) dalam
pengukuran 30 menit.
2) Indeks kecoa : maksimal 2 ekor/plate (20 x 20 cm) dalam
pengukuran 24 jam.
3) Indeks nyamuk Aedes aegypti : container indeks tidak melebihi
5%.
b. Tikus : Setiap ruang kantor harus bebas tikus.
9. RUANG DAN BANGUNAN
Bangunan harus kuat, terpelihara, bersih dan tidak memungkinkan
terjadinya gangguan kesehatan dan kecelakaan. Lantai terbuat dari bahan
yang kuat, kedap air, permukaan rata,bersih dan tidak licin.
10. TOILET
Toilet karyawan wanita terpisah dengan toilet untuk karyawan pria.
Setiap kantor harus memiliki toilet dengan jumlah wastafel, jamban dan
peturasan minimal seperti pada tabel-tabel berikut :
21
1) Untuk Pria
11. INSTALASI
Instalasi listrik, pemadam kebakaran, air bersih, air kotor, air limbah,
air hujan harus dapat menjamin keamanan sesuai dengan ketentuan teknis
yang berlaku. Bangunan kantor yang lebih tinggi dari 10 meter atau lebih
tinggi dari bangunan lain disekitarnya harus dilengkapi dengan penangkal
petir.
22
Klasifikasi ilmiah:
a.
b.
c.
d.
e.
Alam
Filum
Kelas
Ordo
Famili
:
:
: Serangga (Insecta)
: Diptera
: Culicidae
Hewan
Arthopoda
23
malaria
(contoh,
merupakan
vektor)
secara
24
ada
pula
yang
kakinya
berbercak-bercak
putih.Waktu
yang
bisa
menyebabkan
penyakit
malaria.Ada
d. Culex fatiqans
Nyamuk rumah ini menggingit di malam hari. Hinggapnya di
mana saja entah itu di pakaian yang tergantung maupun di dinding
rumah.Warna nyamuknya bermacam-macam, ada yang hitam, ada
juga yang cokelat.Telurnya mengelompok, seperti membentuk
rakit.Jentiknya menggantung di air.Ciri nyamuk ini, saat hinggap
posisi tubuhnya tidak menukik tapi mendatar.Ia lebih banyak di temui
di air keruh atau tempat yang banyak mengadung material organic
atau bahan makanan seperti di selokan.
Nyamuk ini bisa menjadi perantara penyakit kaki gajah atau
filariasis.Penyakit ini penyebabnya adalah cacing
Wuchereria
26
hidupnya dalam tempo 14 hari pada 20 oC dan hanya sepuluh hari pada
suhu 25oC .sebagian spesies mempunyai siklus hidup sependek empat hari
hingga satu bulan.
Nyamuk jantan dan betina dewasa perbandingan 1:1, nyamuk
jantan keluar terlebih dahulu dari kepompong, baru disusul nyamuk betina,
dan nyamuk jantan tersebut akan tetp tinggal di dekat sarang, sampai
nyamuk betina keluar dari kepompong, seteah jenis betina keluar, maka
nyamuk jantan akan langsung engawini betina sebelum mencari darah.
Selama hidupnya nyamuk betina hanya sekali kawin.
Dalam perkembangan telur tergantung kepada beberapa faktor
antara lain tempratur dan kelembapan serta spesies dari nyamuk. Untuk
kelangsungan kehidupan nyamuk diperlukan air, siklus hidup nyamuk
akan terputus. Tingkatan kehidupan yang berada di dalam air ialah: Telur,
Jentik Kepompong. Setelah satu atau dua hari telur berada didalam air,
maka telur akan menetas dan keluar jentik. Jentik yang baru keluat dari
telur masih sangat halus seperti jarum.
3) Telur Nyamuk
Nyamuk biasanya meletakkan telur di tempat yang berair, pada
tempat yang keberadaannya kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan
meletakkan telur dari nyamuk berbeda-beda tergantung dengan jenisnya.
Nyamuk anopheles akan meletakkan telurnya dipermukaan air satu persatu
atau bergerombolan tetapi saling lepas, telur anopheles alat pengapung.
Nyamuk culexakan meletakkan telur diatas permukaan air secara
bergerombolan dan bersatu berbentuk rakit sehingga mampu untuk
mengapung. Nyamuk aedes meletakkan telur dan menempel pada yang
terapung diatas air atau menempel pada permukaan benda yang merupakan
tempat air pada batas permukaan air dan tempatnya.Sedangkan nyamuk
mensonia meletakkan telurnya menempel pada tumbuhan-tumbuhan air,
dan diletakkan secara bergerombol berbentuk karangan bunga.
Tidak menutup kemungkinan, telur nyamuk biasanta (spesies
tertentu) diletakkan pada daun lembab atau kolam yang kering.Pemilihan
27
28
pengertian
tentang
perilaku
lingkungan
yang
mempengaruhi
berupa
lisan
fisik
29
a.
yang baik sebelum maupun sesudah menghisap darah orang akan hinggap
pada dinding untuk beristirahat.
4) Perilaku Berkembang Biak
Nyamuk anopheles betina mempunyai kemampuan memilih tempat
perindukan atau tempat untuk berkembang biak yang sesuai dengan
kesenangan dan kebutuhannya. Ada spesies yang senang pada tempattempat yang terkena sinar matahari langsung da nada pula yang senang
dengan tempat-tempat yang teduh.Spesies yang satu berkembang dengan
baik di air payau. Oleh karena perilaku berkembang biak ini sangat
bervariasi, aka diperlukan suatu survey yang intensif untuk inventarisasi
tempat perindukan, yang sangat diperlukan dalam program pemberantasan.
E. Penyehatan Lingkungan di Permukiman
1. Pengertian
Pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup yang
digunakan sebagai tempat tinggal dari sekelompok manusia yang saling
berinter - aksi serta berhubungan setiap hari dalam rangka untuk
mewujudkan masyarakat yang tenteram, aman dan damai. Permukiman
adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik yang
berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai
hunian dan tempat kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan
penghidupan.
Pemukiman
adalah
suatu
struktur
fisik
dimana
orang
perumahan
tersebut
antara
lain
fasilitas
pelayanan,
geografi
dan
kondisi
lokal
sangat
terkait
dengan
terselenggaranya
sosial
bagi
keadaan
individu
fisik,
dan
kesehatan
keluarganya
mental,
(Haryoto
32
Permukiman
Dalam membahas
aspek
kebijakan
kesehatan
pemukiman
Menteri
829/MenKes/SK/VII/1989
Kesehatan
tanggal
20
RI
Juli
1989
nomor
Tentang
33
diharapkan
memiliki
lingkungan
pemukimannya
kesadaran
sendiri.
dalam
Mengembangkan
mengelola
budaya
34
air
hujan
dengan
ketentuan
tersedia
saluran
35
Lokasi
b.
c.
d.
e.
gangguan gas beracun baik oleh alam atau aktivitas manusia, dan
memenuhi persyaratan baku mutu udara yang berlaku dengan perhatian
khusus terhadap parameter-parameter sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kualitas Tanah
Kualitas tanah pada daerah perumahan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
persyaratan air baku, air minum (golongan B), sesuai dengan Peraturan
Perundangan yang berlaku.
1) Sarana dan Prasarana Lingkungan
a) Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga
dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan.
b) Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan
vektor penyakit dan memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
c) Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai
berikut :
(1) Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan.
(2) Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan
penyandang cacat.
(3) Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman.
(4) Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan.
2) Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup
sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan
kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3) Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga
harus memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4) Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi
persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan.
5) Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
6) Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti
keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan,
tempat pendidikan, kesenian dan sebagainya.
7) Tempat pengolahan makanan harus menjamin
tidak
terjadi
37
rumah.
Oleh
karena
pencegahan/pemberantasan
itu
penyakit
di
dalam
menular,
program-program
hendaknya
selalu
39
lantai
e)
kecelakaan-kecelakaan
dan
kemungkinan
gangguan-
ganggunan lainnya.
Dalam memilih pertapakan untuk meletakkan sebuah rumah
harus diperhatikan beberapa segi yang artinya sangat penting dan
kadang-kadang menentukan sekali.
Bila pada penempatan sebuah rumah tidak dihiraukan, biasanya
timbul-timbul daerah yang sangat jauh dari kriteria perumahan sehat.
Seperti halnya Slum Area atau tempat kumuh. Juga pada penempatan
pada perumahan yang sempit, dimana sirkulasi udara bisa terhalang
dan tidak bisa bebas. Pada akhirnya akan menimbulkan berbagai
penyakit seperti penyakit pada saluran pernafasan. Pada bagian lantai
dan dinding bagian bawah perlu dibuat dari bahan yang kedap air.
Untuk mencegah kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
selalu basah.
Bila kerusakan-kerusakan rumah tidak bisa diperbaiki, maka hal
ini mungkin menyebabkan rumah itu tidak bisa lagi didiami. Terlebih
bila keadaan ini ditambah lagi dengan banyaknya sarang-sarang kutu
busuk, tentu akan menyedihkan lagi.
40
41
43
dan
substansi-substansi
yang
diperlukan
untuk
tujuan
pengobatan.
44
45
dalam kaleng, buah, dsb. Baham makanan yang baik kadang kala tidak
mudah kita temui, karena jaringan perjalanan makanan yang begirtu
panjangdan melalui jarngan perdagangan yang begitu luas. Salah satu
upaya mendapatkan bahan makanan yang baika dalah menghindari
penggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber tidak jelas (liar)
karena kurang dapat dipertanggung jawabkan secara kualitasnya.
2. Cara penyimpanan bahan makanan
Tidak semua bahan makanan yang tersedia langsung dikonsumsi
oleh masyarakat. Bahan makanan yang tidak segera diolah terutama
untuk katering dan penyelenggaraan makanan RS perlu penyimpanan
yang baik, mengingat sifat bahan makanan yang berbeda-beda dan
dapat
membusuk,
sehingga
kualitasnya
dapat
terjaga.
Cara
46
47
dalam kondisi baik dan bersih, petugas yang menyajikan harus sopan
serta senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan pakaiannya.
BAB III
MATERI DAN METODE
A. Pengambilan Sampel Air Secara Bakteriologis(Air Kran)
1. ALAT
Botol sampel yang sudah disterilkan
2. BAHAN
a. Spiritus
b. Alkohol 70%
c. Kapas
d. Korek api
e. Kertas label
f. Bunsen
g. Label dan Alat tulis
h. Box penyimpanan alat-alat pengambilan sampel.
3. CARA KERJA
a. Sebelum pengambilan sampel air, tangan di aseptik terlebih dahulu
dengan menggunakan alkohol 70%, hal ini mencegah pengambilan
sampel air dari tangan yang terkontaminasi;
b. Lalu kran dibuka penuh, alirkan air 2-3 menit atau dianggap cukup
untuk membersihkan mulut kran, kemudian tutup kembali;
c. Nyalakan bunsen dengan korek api dan kapas diberi cairan spritus
menggunakan krustang/pinset
d. Mulut kran disterilkan dengan dilidahapikan atau untuk kran yang
terbuat dari plastik disterilkan menggunakan alkohol;
48
e. Buka botol sampel dari kertas pelindung. Tutup botol dan kertas
pelindung diambil sebagai satu kesatuan dan dipegang antara jari-jari
tangan (tutup botol jangan ditaruh sembarangan untuk menghindari
kontaminasi). Pengambilan harus dilakukan secara aseptis;
f. Botol diisi sampel air botol, hal ini bertujuan agar sisa ruangan botol
masih ada udara untuk mikroorganisme ( untuk pemeriksaan
bakteriologis);
g. Bibir botol dipanasi lagi hingga cukup panas lalu secepatnya ditutup
kembali;
h. Matikan api di bunsen dengan penutup bunsen;
i. Kemudian di beri label;
j. Kerjakan secara aseptis dan hati-hati.
B. Pengambilan Sampel Air Sungai untuk Pemeriksaan DO
1. Alat
a. Botol winkler
b. Botol pengambil sampel DO
2. Bahan
Air sungai (limbah)
3. Cara Pengambilan Sampel Limbah Cair
Menggunakan SNI 6989.58 : 2008 tentang Teknik Pengambilan Air
limbah, maka prosedur yang digunakan adalah :
Air limbah dan Air limbah rumah tangga
a.
Semua botol winkler dan botol pengambil sampel DO yang akan diisi
dengan sampel harus dibilas dengan sampel minimal 1 kali. Hal ini
dilakukan agar homogen antara botol dengan sampel.
b.
c.
d.
e.
Bukalah tutup botol winkler kemudian alirkan air sampai penuh dari
botol pengambil sampel DO ke botol winkler. Dalam tahap ini tidak
boleh ada gelembung pada botol winkler.
49
f.
g.
Jika dalam perlakuan ini tidak terdapat gelembung pada botol winkler,
maka pengambilan sampel air limbah untuk pemeriksaan DO berhasil.
Arahkan
sensor
cahaya
dengan
yang
akan
diukur
kuat
penerangannya
4. Lihat hasil pengukuran pada layar panel
-Cara kerja Sound Lovel Meter
1. Tekan power untuk menghidupkan alat
2. Untuk daerah pemukiman gunakan
weighting A
3. Untuk daerah industri gunakan C
4. Geser tombol slow pada respons bila
ingin mengukur metode 100 kali
5. Geser tombol fast jika sumber suara
stabil
6. Max Hold untuk sumber suara yang
terputus-putus
7. Pasang alat penangkap suara
8. Geser range dB pada 30 80 untuk
suara rendah 50 100 suara stabil, 80
130 suara tinggi
50
9.
Tekan
geser
menguakkan
Power
baterai,
DC
AC
bila
bila
menggunakan listrik.
-Cara kerja Hygrometer
Hygrometer mempunyai prinsip kerja
yaitu
dengan
menggunakan
dua
thermometer.
Thermometer pertama dipergunakan
untuk mengukur suhu udara biasa dan
yang kedua untuk mengukur suhu udara
jenuh/lembab
(bagian
bawah
Thermometer
tabung
air
raksa
Bola
Kering:
dibiarkan
kering
a.
Luxmeter
1) Geser tombol off/on kearah on
2) Pilih kisaran range yang akan diukur (2000 lux atau 50.000 lux)
3) Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada
permukaan daerah yang akan diukur kuat penerangannya
4) Lihat hasil pengukuran pada layar panel
b. Hygrometer
Hygrometer
mempunyai
prinsip
kerja
yaitu
dengan
yang
satu
menunjukkan
temperatur.
Cara
51
keputusan
Menteri
Tenaga
Kerja
alkohol 70%.
Memotong makanan (sampel) dengan menggunakan sendok steril.
Memasukkan makanan ke wadah sampel menggunakan pinset steril.
Menempelkan kertas etiket (label) pada bagian luar wadah sampel.
Memasukkan sampel pada termos es.
BAB IV
PEMBAHASAN
54
55
LUX
METER
SOUND
METER
Suhu (oc)
Pencahayaan
(LUX)
27
50
62
104
186
164
64
42
46
Kelembapan
37oc
33oc
30oc
32oc
33oc
33oc
32oc
33oc
33oc
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kelembapan
(%RH)
46%/34 oc
48%/34 oc
48%/34 oc
47%/39 oc
48%/39 oc
47%/39 oc
47%/34 oc
49%/34 oc
48%/35 oc
43,6
45
45
47
45
45
45
45
45
LUX
METER
SOUND
METER
56
Suhu (oc)
35oc
33oc
30oc
32oc
33oc
33oc
32oc
33oc
33oc
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kelembapan
(%RH)
43%/34 oc
45%/34 oc
43%/34 oc
46%/36 oc
45%/34 oc
43%/36 oc
44%/34 oc
46%/34 oc
45%/34 oc
Pencahayaan
(LUX)
28
37
48
836
330
57
37
94
45
Kelembapan
43,6
45
45
47
45
45
45
45
45
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LUX
METER
SOUND
METER
Suhu (oc)
Pencahayaan
(LUX)
27
50
62
104
186
164
64
42
46
Kelembapan
37oc
33oc
30oc
32oc
33oc
33oc
32oc
33oc
33oc
Kelembapan
(%RH)
44%/36 oc
46%/36 oc
46%/36 oc
45%/35 oc
46%/36 oc
47%/39 oc
47%/34 oc
49%/34 oc
48%/35 oc
43,6
45
45
47
45
45
45
45
45
Keterangan:
a. Suhu kantor ruang dosen yang sesuai syarat yaitu 22-26oc
b. Kelembapan kantor ruang dosen yang sesuai syarat yaitu 45-47%RH
c. Pencahayaan kantor ruang dosen yang sesuai syarat yaitu 160 LUX
d. Kebisingan kantor ruang dosen yang sesuai syarat yaitu48-55 dB
Sehingga dapat disimpulkan bahwa :
1. Suhu di kantor ruang dosen rendah
2. Kelembapan di kantor ruang dosen memenuhi syarat
3. Pencahayaan kurang
4. Kebisingan di kantor ruang dosen cukup
57
mm,
tubuh nyamuk terdiri dari tiga bagian utama yaitu Kepala (Head), Thorax,
dan Abdomen. Bagian kepala terdiri dari :Compound eye, arista, antenna,
maxilary palps,labium, labellum, Pseudotracheae. Bagian torak terdiri
dari.Prescutum, Anterior spiracle, Scutum, Basicost, Calypters, Scutellum,
Wing Vein, Wing, Haltere, Posterior spiracle, Femur, Tibia, Spur, Tarsus,
Propleuron, Prosternum, Mesopleuron, Mesosternum, Metapleuron,
Metasternum.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang
untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau
juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah).Nyamuk betina
memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet
nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein,
kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan
protein yang diperlukan.Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina,
dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah.Nyamuk
betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah.
Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang
lain.
3. Morfologi Nyamuk
Nyamuk termasuk dalam ordo diptera dan family culicidae karena
bentuk morfologinya yang memiliki sepasang sayap.Morfologi nyamuk
58
yang
dari
ruas,
yang
digunakan
untuk
mendeteksi
59
khas
untuk
masing-masing
spesies.
Posterior
dari
60
dengan
perutnya.Reseptor
menggunakan
ini
berfungsi
reseptor
sebagai
yang
ada
sensor
di
suhu
bawah
dan
penting,
meskipun
angin
tipis
dapat
menyebabkan
pada
gelung
thorakis.
Kebanyakan
jentik
memakan
yang
berbasis
63
64
e.
f.
g.
penghuni).
Binatang penular penyakit (jentik nyamuk, tikus)
Pekarangan (kebersihan, pemanfaatan)
Kadang ternak (bila ada)
Cara survei:
Survei dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan kepala
keluarga, serta mengadakan pemeriksaan langsung. Yang diperiksa langsung
adalah sarana kesehatan lingkungan keadaan rumah, binatang penular
penyakit khususnya jentik nyamuk, keadaan pekarangan dan bila ada kandang
ternak. Hasilnya dicatat pada Formulir SPL -1 (terlampir)
Semua keluarga binaan Kader harus disurvei. Waktu pelaksanaan segera
latihan Kader. Seyogyanya tidak lebih dari 20 hari. Sebelum survei,
menghubungi ketua RT,, RW/Kepala Dusun/Desa.
65
e.
Kesimpulan :
1. Sarana Kesehatan Lingkungan
a. Jenis sarana yang digunakan dalam pembuangan kotoran di RT 02 Desa
Bangsri sebagian besar leher angsa namun dalam peneitian kami ada
66
PDAM/Sambungan Rumah
namun, ada
pula yang
memenuhi syarat.
c. Ruang tidur yang ada di RT 02 Desa Bangsri rata-rata tidak lembab
sesuai syarat kelayakan tetapi ada satu yang tidak ada tetapi tidak
memenuhi syarat.
d. Kepadatan penghuni disetiap rumah di RT 02 desa Bangsri memenuhi
persyaratan, luas tempat tidur yang digunakan sesuai dengan jumlah
orang yang ada. Namun ada sebagian kecil jumlah kepadatan
penghuninya melebihi persyaratan.
3. Binatang Penularan Penyakit
a. Dari sekitar 13 rumah yang disurvei di Desa Bangsri RT 02 pada ruang
kamar mandi dan tempat-tempat yang tergenang air 46,15% ada jentikjentiknya sendangkan 53,84% bebas dari jentik-jentik
67
pekarangannya
dimanfaatkan
sisanya
53,84%
tidak
yang tidak
memenuhi syarat.
5. Kandang
a. Dari 13 rumah yang disurvei di Desa Bangsri RT 02 sekitar 38,46%
rumah tidak mempunyai kandang, sekitar 38,46% mempunyai kandang
tetapi gabung dengan rumah sisanya 23,07% mempunyai kandang yang
tidak memenuhi syarat.
F. Pengambilan Sampel Makanan
Makanan tidak saja bermanfaat bagi manusia, tetapi juga sangat baik
untuk pertumbuhan mikroba yang patogen. Oleh karenanya, untuk
mendapatkan keuntungan yang maksimum dari makanan, perlu dijaga sanitasi
makanan.
Makanan dapat terkontaminasi mikroba karena beberapa hal :
1. Mengolah makanan atau makan dengan tangan kotor,
2. Memasak sambil bermain dengan hewan peliharaan,
3. Menggunakan serbet kotor untuk membersihkan meja, perabotan makan,
4.
5.
6.
dan lain-lain,
Dapur, alat masak dan makanan yang kotor,
Makanan yang sudah jatuh ketanah tetap dimakan,
Makanan disimpan tanpa tutup sehingga serangga dan tikus dapat
7.
8.
9.
menjangkaunya,
Makanan mentah dan matang disimpan bersama-sama,
Makanan dicuci dengan air kotor,
Makanan terkontaminasi kotoran akibat hewan yang berkeliaran
disekitarnya,
10. Sayuran dan buah-buahan yang ditanam pada tanah yang terkontaminasi,
68
aureus
Sumber
utama
adalah
dari
pengolah
69
penyebaran
Staph,
perhatikan
personal
hygiene dan
sanitasi praktek yang baik, tangani makanan dengan benar, dan jangan
mengizinkan karyawan yang sakit untuk menangani makanan (Morgan,
2006). Yang menyebabkan penularan terjadi pada masa pengelolaan dan
pengolahan adalah karena bakteri ini erat sekali hubungannya dengan
manusia dan hewan, terutama pada kulit, hidung, dan tenggorokan (Buckle
et al., 2009).
2) Escherichia coli: Hal ini paling sering ditemukan dalam daging merah
matang dan susu yang tidak dipasteurisasi. Gejala meliputi sakit perut,
muntah, dan diare. Untuk menghindari kontaminasi coli, makanan harus
dimasak secara menyeluruh, terutama daging giling, dan praktik
kebersihan pribadi dan sanitasi yang baik (Morgan, 2006). Organisme ini
juga terdapat di dapur dan tempat-tempat persiapan bahan pangan melalui
bahan baku dan selanjutnya masuk makanan melalui tangan, permukaan
alat, tempat masakan, dll. Masa inkubasi 1-3 hari (Buckle et al., 2009).
3) Salmonella: paling sering ditemukan dalam pangan daging, telur, unggas,
dan kotoran dari tangan kotor pekerja. Bakteri ini sangat umum, sebagian
besar ayam membawa salmonella. Gejalanya termasuk mual, demam,
kram, dan diare (Morgan, 2006). Gejala biasanya nampak 12-36 jam
setelah bahan pangan tercemar. Gejala lainnya adalah diarrhea, sakit
kepala, dan demam. Biasanya berakhir selama 1-7 hari. Penyakityang
berkaitan dengan gastroentritis biasanya disebabkan oleh species
salmonella typhirium, S. agona, S. panama. Sedangkan untuk penyebab
tiphus adalah salmonella typhi dan paratyphi yang biasanya hanya terdapat
pada manusia dan tak dijumpai pada hewan (Buckle, et al., 2009) Untuk
menghindari penyebaran salmonella, lakukan praktik kebersihan pribadi
dan sanitasi yang baik, serta menyimpan dan memasak makanan (terutama
ayam dan telur) dengan benar (Morgan, 2006).
70
botulinum:
bakterianaerobik
bakteri,
Sumbernya
71
kelumpuhan
sistem
pernafasan
(Buckle
et
al.,
2009).
Selain dari bakteri, kontaminasi biologis juga dapat berasal dari virus.
Semua virus adalah patogen. Salah satu penyakit yang dapat terjadi karena
Food-Borne Disease adalah Hepatitis. Virus hepatitis pernah mewabah di
suatu SMA di Depok. Lalu juga dapat berasal dari parasit Parasit adalah
organisme yang hidup pada atau dalam organisme lain yang disebut host.
Mereka mengekstrak makanan dari host. Beberapa parasit manusia tidak
berbahaya, seperti tungau demodicid mikroskopis yang hidup di folikel
rambut dan bulu mata. Namun, parasit lain dapat menyebabkan penyakit
yang parah, seperti bakteri, jamur yang ditemukan di mana-mana, udara,
air, dan tanah. Seperti halnya bakteri, ada jamur yang menguntungkan dan
merugikan. Jamur yang menguntungkan termasuk ragi, yang digunakan
untuk memproduksi roti dan minuman beralkohol, cetakan yang
digunakan dalam pembuatan keju, dan jamur (mushrooms) (Morgan,
2006).
Sebagian besar mikroorganisme (selain virus) butuh enam hal untuk
dapat hidup, yaitu makanan, keasaman, temperatur, waktu, oksigen, dan
kelembaban (Morgan, 2006):
a) Makanan: Biasanya makananmikroorganisme terdiri dari sumber zat gizi
protein dan karbohidrat.
b) Keasaman: Mikroorganisme membutuhkan kurang lebih dari pH netral,
tidak terlalu asam, tidak terlalu basah.
72
Seperti
kebanyakan
kehidupan
di
bumi,
mikroorganismemembutuhkan air.
Gunakan langkah-langkah ini untuk melindungi makanan Anda
(Morgan, 2006):
a) Meningkatkan keasaman makanan Anda dengan asam seperti jus lemon
atau cuka.
b) Batasi waktu menghabiskan makananpada FDZ.
c) Jaga lingkungan dan makanansekering mungkin, terutama selama
penyimpanan.
Kontaminasi kimia terjadi ketika zat beracun dari bahan kimia atau
logam beracun di dapur yang dapat masuk ke makanan (Morgan, 2006):
a) Kimia : termasuk produk pestisida, pelumas, pembersih, dan sanitizers.
Untuk menghindari kontaminasi, gunakan produk-produk tersebut sesuai
dengan petunjuk produsen dan menyimpannya jauh dari makanan. Khusus
pestisida harus digunakan hanya oleh agen pengendalian hama profesional,
bukan personil dapur.
b) Racun logam : ditemukan dalam peralatan yang digunakan di dapur.
Logam beracun umum termasuk timbal, seng, antimon, dan tembaga.
Untuk menghindari kontaminasi, gunakan peralatan yang terpercaya,
biasanya telah memiliki standar food grade.
Kontaminasi fisik terjadi ketika benda asing masuk ke dalam
makanan. Benda-benda tersebut dapat mencakup pecahan kaca, potongan
73
serutan logam dari pembuka kaleng, perban, kuku, atau staples. Untuk
meminimalkan bahaya dari benda-benda ini, pastikan karyawan Anda
memeriksa dengan teliti semua makanan pada setiap langkah selama aliran
rantai makanan pada proses produksi (Morgan, 2006).
Alergi bukan merupakan bagian dari Food-Borne Disease. Alergen
adalah zat dalam makanan yang menyebabkan reaksi alergi pada beberapa
orang ketika dimakan. Orang-orang yang memiliki reaksi ini dikatakan
memiliki alergi makanan. Alergi makanan yang paling umum adalah
(Morgan, 2006) :
a) Produk susu
b) Telur
c) Ikan
d) Kerang
e) Kacang Pohon
f) Kacang
g) Gandum
h) Produk kedelai
Pencemaran terbagi menjadi dua yaitu pencemaran primer dan
pemcemaran
sekunder.
Pencemaran
primer adalah
pencemaran
utama
dari
pencemaran
sekunder, terutama
karena
bakter
Staphylococcus aureus (Buckle et al., 2009). Para pekerja harus steril dalam
mengelola makanan, diantaranya menggunakan sarung tangan, masker,
74
celemek, penutup rambut, dan APD lainnya, menutup luka dan iritasi, dan
sebaiknya ada aturan yang melarang pekerja yang sakit untuk bekerja.
Masalah tempat produksi juga menjadi kunci, seperti (Buckle et al,
2009):
a) Harus ada pemisahan letak penyimpanan bahan baku baru dengan produk
yang selesai diolah.
b) Kamar kecil harus dibangun jauh dari tempat pengelolaan bahan pangan
dan harus dilengkapi dengan alat-alat pencuci tangan dengan sabun
disinfektan.
c) Lantai, dinding, meja harus dari bahan yang mudah dibersihkan,
berventilasi, penerangan baik, atap dan dinding yang bersih.
d) Tempat pembuangan sampah jauh dari pabrik.
e) Menjaga kebersihan tempat pengelolaan dan kebersihan alat-alat.
f) Suhu penyimpanan bahan makananyang baik adalah di bawah 4 derajat
Celsius atau di atas 60 derajat Celsius.
g) Bahan pangan yang mudah rusak, seperti buah, sayur, dan bahan pangan
segar harus dimasukkan ke dalam lemari es. Bahan pangan segar (daging,
ayam, dll) harus ditaruh di-freezer. Sayur dan buah cukup di dalam kulkas.
h) Makanan yang telah diolah sebaiknya langsung dimakan dalam waktu 1-2
jam setelah dimasak.
i) Bahan-bahan yang telah dibekukan harus segera dimasak setelah dicairkan
(thawing) dan jangan dibiarkan dalam keadaan cair untuk jangka waktu
yang lama.
j) Jangan beli makananatau minuman kemasan yang kemasan sudah agak
bonyok, bengkak atau sekedar terbuka.
k) Konsep first in first out harus diterapkan dalam penyimpanan berdasarkan
tanggal kadaluarsa dan keperluan dalam penggunaan proses pengolahan.
l) Menerapkan prinsip HACCP
Kontaminasi silang adalah kontaminasi pada bahan makanan mentah
ataupun makanan masak melalui perantara. Kontaminasi silang dapat terjadi
selama makanan ada dalam tahap persiapan, pengolahan, pemasakan, maupun
75
penyajian. Kontaminasi silang terjadi jika zat zat pencemar berpindah dari
satu makanan ke makanan lain melalui permukaan benda selain makanan.
Daging dan kulit telur adalah contoh dari media kontaminasi silang. Daging
hewan, baik yang berkaki empat maupun unggas merupakan jasad renik
pathogen yang lazim. Binatang dapat mengalami infeksi yang bersifat
subklinis dan jasad renik pathogen yang terkandung pada jaringan dapat
berpindah secara langsung kepada manusia, seandainya daging tersebut
termakan atau secara tidak langsung menularkan infeksi ke hewan lain
melalui tinja atau permukaan tubuhnya. Begitu pula dengan jasad renik yang
terdapat pada kulit telur dapat dengan mudah berpindah ke makanan. Selain
itu kontaminasi silang juga dapat terjadi melalui beberapa hal sebagai berikut:
1. Penggunaan peralatan masak seperti pisau dan talenan untuk berbagai jenis
makanansecara bergantian tanpa dicuci terlebih dahulu.
2. Meletakkan makananmentah berdampingan atau dekat dengan makanan
yang telah dimasak.
3. Serangga
4. Binatang peliharaan
5. Tubuh manusia
6. Tanah
7. Makanan hewan
Untuk menghindari kontaminasi silang, proses penyimpanan masingmasing bahan makanan juga harus diperhatikan :
Pisah-pisah bahan makanan berdasarkan kecepatan rusaknya. Bahan
makanan yang seharusnya tahan lebih lama akan ikut rusak bila terpapar
bahan yang telah rusak.
a. Jangan campur daging mentah dengan sayuran mentah dalam satu
kemasan.
b. Daging-dagingan sebaiknya disimpan di lemari pembeku.
c. Jangan campur bahan mentah dengan bahan matang.
d. Mencuci alat makan menggunakan ember sangat tidak disarankan, apalagi
jika airdi dalam ember tersebut digunakan untuk membilas. Pembilasan
76
Jika
digunakan
berulang-ulang
dapat
menyebabkan
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
2.
3.
78
4.
5.
B. Saran
1. Sebaiknya sebelum memulai praktik dasar-dasar kesehatan lingkungan,
terlebih dahulu kita harus mengetahui teori setiap praktik, agar
memudahkan saat dilapangan.
2.
Lampiran Lampiran
79
80
81
82
83
84
85
DAFTAR PUSTAKA
http://triamegumi.blogspot.co.id/2012/10/laporan-pengambilan-sampel-air-keransgl.html
http://kesehatanlingkungan2013.blogspot.co.id/2014/08/laporan-praktikumpengambilan-sampel.html
http://denenyy.blogspot.co.id/2012/10/pemeriksaan-kadar-do.html
http://cybertlie.blogspot.co.id/2013/01/kesehatan-lingkungan-kerja-di.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Nyamuk
http://neisanitarian.blogspot.com/2012/03/macam-macam-jenis-nyamuk.html
http://sinarmentari4u.blogspot.com/2012/01/makalah-metamorfosis-padanyamuk.html
http://arrumbum.blogspot.com/2013/04/makalah-parasitologi-nyamuk.html
http://berita-iptek.blogspot.com/2008/09/nyamuk.html
http://neisanitarian.blogspot.com/2012/03/macam-macam-jenis-nyamuk.html
http://banyugroup.blogspot.co.id/2014/11/laporan-ilmiah-morfologi-nyamuk.html
http://inta-hestya-fkm12.web.unair.ac.id/artikel_detail-73132
sebuah
%20perjalanan-Kesehatan%20Lingkungan%20Pemukiman.html
https://anitamuina.wordpress.com/2014/09/22/mikrobia-udara/
http://www.pengertianku.net/2014/11/inilah-pengertian-kesehatan-lingkungandan-menurut-para-ahli.html
Depkes RI. Penyehatan Makanan dan Minuman, 1999.
Purawidjaja, Enam Prinsip Dasar Penyediaan Makan di Hotel, Restoran dan
Jasaboga, 1995
http://www.putraprabu.wordpress.com/2009/01/09/penyajian-makanan-prinsipfood-hygiene.html
86
https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/27/higiene-dan-sanitasi-makanan.html
http://setiya-dewi-megasari.blogspot.co.id/2012/01/penyahatan-makanan-danminuman.html
87