GURU SMK N 1 Cidaun
GURU SMK N 1 Cidaun
GURU SMK N 1 Cidaun
1. Latar Belakang
e. Kurangnya guru bidang studi serta tenaga kependidikan yang sesuai dengan
latar belakang pendidikannya, sehingga mutu pembelajaran dan sistem
manajemen pendidikan kurang optimal;
Dari berbagai tantangan-tantangan utama yang telah saya uraikan tersebut di
atas, tentu sangat mempengaruhi seluruh rangkaian manajemen ataupun proses
pendidikan, hasil serta kualitas pembelajaran di sekolah pada khususnya dan juga
kualitas belajar siswa di luar sekolah pada umumnya. Tantangan tersebut bukanlah
merupakan alasan-alasan yang harus menghambat dan membebani langkahlangkah sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan, akan tetapi justru
menjadi dorongan pribadi yang berkarakter kuat, kreatif, ulet, berani, tangguh, dan
bertanggung jawab bagi tenaga
Penangkap
Ikan
adalah
kurangnya
disiplin
siswa
dalam
mengikuti
maupun kapal perikanan membutuhkan tenaga kerja yang disiplin. Untuk itu penulis
sudah menerapkan berbagai strategi untuk mendisiplinkan serta menurunkan tingkat
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Tahun 2012 dengan di pimpinnya SMK
Negeri 1 Cidaun oleh Bapak Supriatna, perubahan yang signifikan dimana beliau
menjalin kerjasama dengan Koramil untuk membantu penerapan kedisiplinan dan
memberikan tantangan serta motivasi bagi para guru untuk mengejar berbagai
ketinggalan dari segala aspek dengan sekolah kejuruan lainnya.
ini adalah Pembelajaran Lingkungan Laut pada Program Keahlian Nautika Kapal
Penangkap Ikan di SMKN 1 Cidaun.
2. Permasalahan
Adapun permasalahan yang akan dipaparkan dalam artikel ini adalah: Apakah
Lingkungan Laut dapat meningkatkan Disiplin dan Hasil Belajar Nautika Kapal
Penangkap Ikan di SMK Negeri 1 Cidaun.
a. Strategi Pemecahan Masalah
Pembelajaran
dengan
memanfaatkan
lingkungan
laut
membutuhkan
kedisiplinan siswa. Untuk itu penulis bekerjasama dengan anggota koramil, yang
bertugas membina mental dan fisik serta disiplin siswa Nautika Kapal Penangkap
Ikan. Hal ini memberikan dampak meningkat mental dan kedisiplinan siswa NKPI.
Terbentuknya kedisiplinan siswa, memudahkan saya menerapkan pembelajaran
memanfaatkan lingkungan laut, di karenakan materi mata pelajaran produktif untuk
NKPI adalah kegiatan yang berhubungan dengan keadaan di laut dan di atas kapal.
BAB II
PEMBAHASAN
proses pembelajaran
adalah
terjadinya perubahan yang positif pada diri peserta didik. Perubahan tersebut
mencakup perubahan aspek pengetahuannya (cognetif), aspek sikap (afektif), dan
aspek keterampilannya (psikomotorik). Pada proses pembelajaran, baik ketika
pelaksanaan pembelajaran teori di kelas maupun kegiatan praktek ditemukan
berbagai permasalahan. Permasalahan selanjutnya menjadi penghambat dalam
keberhasilan proses pembelajaran.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan penulis, permasalahan yang
muncul pada proses pembelajaran baik pembelajaran teori di kelas maupun praktik
di ruang praktik berkaitan dengan kedisiplinan dan penguasaan kompetensi. Untuk
itu perlu duwujudkan tingkat kedisiplinan dan penguasaan kompetensi yang tinggi.
Untuk mewujudkan tingkat kedisiplinan siswa yang tinggi dan meningkatkan
kemampuan siswa dalam menguasai kompetensi harus diupayakan adanya strategi
yang tepat. Pengawasan kedisiplinan adalah strategi yang tepat untuk meningkatkan
disiplin pada diri siswa. Karena dengan kedisiplinan yang tinggi
menghasilkan kualitas siswa yang tinggi dan
akan dapat
bekerja
sendiri, menemukan
sendiri dan
mengkonstruksi
sendiri
siswa
menganggap
belajar
adalah
aktivitas
yang
tidak
seluruh
tugas-tugas
sekolah.
9
Banyak
diantara
siswa
yang
mengganggap mengikuti pelajaran tidak lebih sekedar rutinitas untuk mengisi daftar
hadir, mencari nilai, melewati jalan yang harus ditempuh dan tanpa diiringi kesadaran
untuk menambah wawasan ataupun mengasah keterampilan. Peristiwa yang
menonjol adalah siswa kurang berpartisipasi, kurang terlibat, dan tidak punya inisiatif
serta konstributif baik secara intelektual maupun emosional, pertanyaan dari siswa,
gagasan, ataupun pendapat yang muncul. Kalaupun ada pendapat yang muncul
jarang diikuti oleh gagasan lain sebagai respon.
Masalah pembelajaran dapat diatasi dengan memberikan suasana baru
dalam pembelajaran di luar lingkungan sekolah dengan membawa siswa kepada
lingkungan yang berhubungan langsung pelajaran yang akan disampaikan sehingga
diharapkan dapat menjadikan pelajaran lebih bermakna bagi siswa. Meskipun pola
pembelajaran ini dianggap sebagai inovasi dalam proses pembelajaran, namun akan
lebih bermakna jika dikolaborasikan dengan pendekatan lain yang diarahkan untuk
mengorganisasikan siswa dalam proses belajar, salah satunya adalah pendekatan
kooperatif.
Meningkatnya disiplin siswa, proses pembelajaran berjalan berjalan dengan
baik yang menghasilkan peningkatan kualitas siswa dan hasil belajar membuktikan
bahwa pembelajaran di laut dapat membentuk disiplin siswa untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran untuk program keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan hal ini
dapat di lihat dari :
a. Sebelum menggunakan pola pembelajaran ini atau pembelajaran di kelas X
NKPI dan XI NKPI jumlah
setelah diterapkan pola pembelajaran ini jumlah siswa yang alpa, izin dan
sakit menurun .
b. Sebelum menggunakan pola pembelajaran di laut di kelas XI NKPI, banyak
siswa yang masuk ruang praktik kerja tidak menggunakan pakaian kerja,
dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan setelah menggunakan pola
pembelajaran ini ada perubahan pada sikap siswa kelas XI NKPI
menggunakan pakaian praktek dalam mengikuti pembelajaran produktif.
c. Pelaksanaan Uji Kompetensi Kejuruan siswa kelas XII NKPI berjalan lancar,
semua mencapai target waktu, dan nilai amat baik.
4. Output dari hasil Penerapan pendidikan dengan pola pembelajaran di laut
10
Dari segi waktu. Karena pola pembelajaran ini diterapkan di luar lingkungan
sekolah sehingga waktu pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran
lebih lama dari waktu biasanya. Sehingga guru harus menyesuaikan alokasi
waktu yang digunakan untuk kegiatan inti dalam proses pembelajaran.
11
peralatan pendukung yang lengkap, antara lain Life Jacket, GPS, Alat
6. Faktor-faktor pendukung .
SMK Negeri 1 Cidaun telah memiliki fasilitas kapal penangkap ikan ukuran 2
GT dan 5 GT, yang selalu siap digunakan untuk membantu kegiatan pembelajaran
ini. Karena sebagian besar siswa anak nelayan memudahkan dalam mempersiapkan
peralatan pendukung kegiatan pembelajaran
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL.
12
1. Rumusan Simpulan.
a. Pelanggaran disiplin yang sering dilkukan siswa antara lain adalah tingginya
persentase ketidak hadiran (alpa), keterlambatan masuk keruang bengkel,
tidak
b.
menggunaan
atribut,
tidak
mematuhi
keselamatan
kerja,cara
c.
belajar.
Adapun hasil
penerapan
pembelajaran
di
laut
antara
lain adalah:
menurunnya tingkat alpa, sakit dan ijin siswa secara drastis, Penggunaan
pakaian praktek dan semangat belajar siswa semakin baik dan kecepatan
d.
e.
nasional.
Tahun 2015/2016 semua siswa telah mendapatkan sertifikat keahlian dari
Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
ini hanya
pengembangan tugas guru yang telah dicoba dilakukan oleh penulis, walaupun
masih jauh dari sempurna namun tidak ada salahnya bila penulis berharap Best
practice ini dapat diterapkan pada proses pembelajaran oleh guru- guru produktif
terutama program keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan
meningkatkan kualitas pendidikan.
13
dalam rangka