Kak Sab
Kak Sab
Kak Sab
BAB II
PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan merupakan tahapan kegiatan awal yang bertujuan
untuk menunjang tahapan pekerjaan berikutnya, yaitu pekerjaan lapangan sehinga
seluruh pekerjaan perencanaan teknis drainase/pengendalian air ini dapat
dilaksanakan sesuai dengan pedoman dalam terget waktu yang telah ditetapkan.
Dalam melakukan pekerjaan persiapan, rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
2.1.1. Persiapan Administrasi dan Koordinasi
a Penyiapan Surat Ijin Survey.
Sebelum tim survey berangkat kelapangan, team leader harus sudah
memperoleh surat ijin survey dari pihak pemberi tugas. Untuk itu,
konsultan haru mengajukan permohonan ijin survey segera sesudah sudr
perintah kerja (SPK).
b
Koordinasi
Koordinasi dimaksudkan sebagai upaya agar pekerjaan lapangan pekerjaan
berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana. Untuk itu perlu disiapkan
kelengkapan administrasi koordinasi dengan instansi terkait baik dengan
baik intern mapupun eksteren ditingkat pusat.
2) Patok Sementara
Patok sementara dipakai sebagai patok pengukuran atau tempat berdirinya
Slatdengan ketentuan sebagai berikut :
Patok dibuat dari kayu dengan ukuran diameter 5 cm - 7 cm dengan
panjang 60 cm
Patok dipasang pada setiap jarak maksimum 100 m;
Patok diberi rromor urut dan dicat wama kuning serta ditanam sedalam
40 cm (atau muncul 20 cm di atas permukaan tanah);
Di bagian atas Patok diPasang Paku seng
b. Pengukuran Kerangka Dasar dan Situasi
Daerah survey yang mencakup daerah banjir/genangan yang akan dipetakan
terlebih dahulu dibuat kerangka dasamya, baik kerangka dasar horizontal
(koordinat X,Y) maupun kerangka dasar verrtikal (koordinat Z), yang berfungsi
sebagai batas pengukuran. Kerangka dasar ini harus diikatkan pada titik
trianggullas yang ada atau pada SBM yang ada dilapangan. Jika tidak ada
maka diikatkan dengan detail alam yang tampak Pada peta
topografl, misalnya perpotongan sungai. Dalam pengukuran
kerangka dasar dan situasi ini yang akan dilakukan oleh konsultan
adalah sebagai berikut :
1) Pengamatan Matahari
Pengamatan Matahari yang dilakukan dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut :
Dilakukan pada titik awal dan titik akhir pekerjaan serta
pada jarak maksimum 50 titik atau ekivalen dengan selang
jarak 5 Km;
Ketelitian pengamatan gyro compass adalah 15;
Dilakukan sekuang-kurangnya untuk satu serf ganda pagi
dan sore.
2). Pengukuran Poligon
Pengukuran poligon dimaksudkan untuk mengetahui besaran
sudut arah dari patok ke patok yang telah dipasang sepanjang
jalur pengukran sehingga diketahui Pengukuran poligon ini
dilakukan dengan menggunakan alat To/Wild (Theodolith)
atau alat ukur lainnya yang sederajat dan rambu ukur, serta
perhitungannya menggunakan metode Bowdith, dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
Dilakukan dengan menggunakan system tertutup/kring
(loop);
Dilakukan dengan kerapatan jarak antara titik-titik poligon
bagian yang lurus adalah 100 m dan pada bagian tikungan
dirapatkan disesuaikan dengan kondisi tikungan;
Ketelitian pengukuan sudut maksimum adalah 10' untuk
setiap titik poligon; kesalahan penutup sudut adalah 4,5"n
(dimana n adalah jumlah titik poligon):
Kesalahan tinir adalah < 1: 2000;
Jarak diukur dengan pita baja (midband) dalam satu arah dan
dikontrol dengan jarak opsit ke arah muka dan belakang.
3)
4)
Pengukuran Situasi
Pengukuran situasi dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih detail
mengenai medan yang akan menjadi tapak jaringan rencana drainase.
Pengukuran situasi ini dilakukan dengan menggunakan alat theodolith
To/wild atau alat ukur yang sederajat, alat ukur waterpass Nak-2 atau alat
ukur yang sederajat dan rambu ukur.
Pengukuran situasi menggunakan metode raai dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut :
o Jarak antara raai untuk daerah genangan/banjir adalah 100 m dan daerah
lainnya adalah 200 m;
o Ketentuan pengukuran poligon dan sipat datar sama dengan ketentuan
sebelumnya;
o Pada jalur raai untuk setiap jarak 100 m dipasang patok kayu dengan
ukuran diameter 5-7 cm yang dicat dengan warna kuning serta berfungsi
sebagai patok pengukuran atau tempat berdirinya alat
c
7)
8)
d. Pengukuran
Trase Rencana
Trase yang harus diukur adalah trase rencana, yang metiputi saluran
drainase, dan atau trase tanggul, dan atau trase sungai. Trase
direncanakan berdasarkan layout rencana di atas peta situasi serta telah
mendapat persetujuan dari Pihak Pemberi Tugas.
Pengukuran trase terdiri atas
1) Staking Out (uitzet)
Pekerjaan staking out atau uitzet dilakukan dengan menggunakan
alat ukur theodolith To atau alat ukur yang sederajat dengan
ketentuan sebagai benkut :
a. Staking out atau vitzet dilakukan dari titik awal perencanaan
kearah sumbu
b. Kerapatan titik profll maksimum adalah 2.0 m dan setiap
perubahan tanah harus dicatat
2.2.4 Penyelidikan Hidrologi dan Hidrometri
Peryelidikan hidrologi dan hidrometri dimaksudkan untuk memperoleh
data hidrologis dan hidrometri sebagai masukan pada perencanaan
teknis drainase/pengendalian air, yang meliputi:
a. Penyelidikan Hidrologi
Penyelidikan
hidrologi
dimaksudkan
untuk
mengetahui
karakteristik hidrologis (klimatologi, curah hujan, modulus
drainase, daerah pengaliran sungai) daerah survey, yang meliputi
rangkaian kegiatan sebagai berikut :
1) Survey data curah hujan dan klimatologi, dengan menperhatikan
ketentuan sebagai berikut :
a. Data curah hujan dan klimatogoli harus representatif
terhadap daerah survey;
b. jumlah tahun pengamatan sekurang-kurangnya 10 tahun;
c. Jumlah stasiun/pos pengamatan sekurang-kurangnya satu
buah
d. Sumber data dapat diperoleh dari Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG), Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertanian
dll
e. Waktu data pengamatan dapat berupa janqka pendek
(menitan) atau sekurang-kurangnya data harian
2) Penyelidikan karakteristik pala dan sebaran data curah hujan
yang terdapat disekitar lokasi survey yang representatif
3) Penyelidikan karakteristik daerah pengaliran sungai (dps)
dilokasi survey, yang meliputi :
a. Penentuan delianyasi batas-batas daerah pengaliran sungai;
b. Panjang sungai dan lugs daerah pengaliran sungai;
c. Koefisien pengaiiran sungai;
d. Kondisi tata guna lahan pada sekitar daerah pengaliran
sungai
e. Kondisi pemanfaatan alur sungai dan sekitarya
f. Kondisi sosial ekonomi dan budaya disekitar daerah
pengaliran sungai
b. Penyelidikan Hidrometri
Penyelidikan
hidrometri
dimaksudkan
untuk
mengetahui
karakteristik geomorfologis sungai yang terdapat di lokasi survey,
yang meliputi kegiatan sebagai berikut :
1) Pengukuran profil melintang dan kecepatan aliran sungai
Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui besaran dimensi
hidrolis melintang sungai (lebar, luas basah, keliling bas ah
sungai), kecepaian ailran sungai pada titik -titik pengukaran
yang representatif, yang nantinya dijadikan sebagai masukan
dalam perhitungan kapasitas sungai dan atau debit banjir sungai.
Lokasi titik pengukuran dengan ketentuan :
a. Untuk keperluan penentuan kapasitas sungai, pengukuran
dilakukan pada titik-titik pengamatan yang cukup
representatif disepanjang 500 m ke arah hulu dan kearah hilir
sungai dari lokasi pemasangan akhir (outlet). Penentuan
kapasitas dilakukan apabila sungai merupakan tempat
pembuangan akhir (outlet) dari system internal
b. Untuk keperluan penentuan debit banjir sungai, pengukuran
dilakukan pada setiap sekurang-kurangnya 1 km disepanjang
trase sungai yang rencana akan diperlakukan. Penentuan debit
banjir dilakukan apabila sungai merupakan sumber/penyebab
banjir sehingga perlu perlakuan pada trase sungai seperti
pembersihan sungai, tanggul banjir dll
Namun demikian, konsultan tetap harus melakukan pengamatan
disepanjang sungai baik ke arah hulu maupun ke arah hilir.
Pengukuran profil melintang sunrgai dilakukan dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika kedalaman sungai tersebut dangkal dan lebar, sungai
tidak terlalu besar, pengukuran dapat dilakukan dengan
menggunakan alat ukur theodolith atau alat ukur lainnya yang
sedeajat dengan dibantu rambu ukur dan perahu.
b. Jika lebar sungai cukup besar (> 30 m) dan dasar sungai
cukup dalam, pengukuran perlu dilakukan dengan
menggunakan alat Echo sounding (pengukuran kedalaman)
dan range finder (pengukuran jarak).
Pengukuran kecepatan aliran sungai dapat dilakukan dengan
beberapa cara, seperti .
a. Menggunakan alat bantu pelampung dan stopwatch, dengan
syarat lokasi pengukuran:
kondisi sungai cukup bersih dari material hanyutan;
pada sungai bagian lurus;
perubahan lebar, kedalaman dan kemiringan yang relatif
kecil.
b. Menggunakan slat curentmeter yang telah dikalibrasi
sebelumnya, dengan menentukan kecepatan rata-rata
bendasarkan harga rata-rata dad kecepatan aliran yang diukur
pada titik-titik pengukuran yang repersentatif, dengan
ketentuan sebagai berikut :
untuk satu titik pengukuran, v rata-rata = v (kecepatan aliran),
peda titik d/D = 0.60
2.2.5
b. Penyelidikan Laboratorium
Penyelidikan ini dimaksudkan untuk memperoleh parameterparameter mekanika tanah yang akan dijadikan bahan analisis tes
laboratorium.
Menurut prosedur ASTM dengan beberapa modifikasi yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Penyelidikan terhadap sample tanah yang diperoleh dari lapangan
adalah:
1) Untuk contoh tanah tidak terganggu atau undisturbed sample,
sebagai berikut:
a. Indeks properties;
b. Atterberg Limits(consistecy)
c. Permeabilitas
d. Triaxial test atau unconfined test atau uji geser langsung
(direct shear).
e. Test konsolidasi
2) Dan untuk contoh tanah terganggu (disturbet sample),
penyelidikan yang dilakukan meliputi:
a. karakteristik pemadatan (compaction charateristik)
b. Analisis gradasi butiran (grain size analysis)
2.2.6
2.2.7
Pengamatan Lingkungan
Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui dampak pembangunan
drainase/pengendalian air terhadap lingkungannya. Konsultan perlu
mengidentifikasi adanya fiora dan fauna yang dilindungi di lokasi
proyek.
Disamping itu juga mengidentifikasi masalah lingkungan yang
disebabkan oleh erosi sungai, pengambilan material, dH.
Informasi mengenai kondisi exsisting rona lingkungan yang meliputi
lingkungan fisik dan biologi.
Identifikasi dampak lingkungan dari kegiatan proyek yang dimulai dari
kegiatan survey dan perencanaan, kegiatan konstnrksi sampai dengan
kegiatan pasca konstruksi (operasional).
2.2.8
2.2.9
BAB III
PEKERJAAN STUDIO DAN KANTOR
Pekerjaan studio/kantor merupakan pekerjaan setelah pekerjaan lapangan
dilakukan, yang meliputi pekerjaan analisis data, pekerjaan perencanaan teknis
(detail design) serta kegiatan penyusunan laporan dan penggambaran.
3.1. Analisis Data
Data hasil survey hidrologi dan hidrometri, topografi, mekanika tanah,
sosial ekonomi dan lingkungan akan diolah dan dianalisis serta
dilakukan perhitungan-perhitungan yang akan disusun dalam laporan
untuk dijadikan sebagai bahan masukan pada tahap perencanaan teknis
(detail design).
Metode formula dan kriteria perencanaan dalam menganalisis data
mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku di Direktorat
Perencanaan Teknis Permukiman dan Perpindahan, Ditjen Pembinaan
Penyiapan Permukiman dan Perpindahan Transmigrasi, Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
A. Anailisis Data Hasii survey meliputi :
a. Informasi mengenai Benchmark (BM) dan Control Point (CP)/Patok Paralon yang
disajikan dalam bentuk daftar berikut deskripsinya. Format daftar BM/CP dan
format deskripsi BM dan CP dapat dilihat pada lampiran;
b. Informasi mengenai jalur pengukuran topografi yang disajikan dalam bentuk
sketsa, meliputi ; jalur pengamatan matahari, jalur pengukuran theodolith dan jalur
pengukuran waterpass;
c. Perhitungan data-data hasil survey bopografi;
d. Informasi mengenai kondisi topografi lokasi kajian berdasarkan plotting data hasil
survey topografi.
B. Analisis Data Hidrologi, mencakup
1) Kiasifikasi dan pembagian zona iklim dengan sekurang-kurangnya menggunakan
dua metode yang representatif tertiadap wilayah kajian;
2) Analisis frequensi (frecuency analysis) curah hujan, yang meliputi
Penentuan besarya periode utang (return period) yang rexemita terhadap
wilayah kajian dan pada data arah hujan
Penentuan metode analisis frekuensi yang representatif berhadap data dan
wilayah kajian, seperti di bawah ini :
a. Metode Gumbel
b. Metode Log Pearson III
c. Metode Log Normal
d. Metode Log Ekstrim
e. Dan lain-lain
Karakteristik hidrologis wilayah, kajian dan perhitungan besamya curah hujan
maksimum rencana (Rtr) dengan menggunakan metode yang telah dipilih
Perhitungan besarnya beban drainase (drainage module),
menggunakan metode yang repressentatif terhadap wiiayah kaian.
dengan
Presentasi
Presentasi Laporan Pendahuluan
Presentasi ini dimaksudkan untuk melihat kesiapan kansultan dalam
meiaksanakan pekerjaan, terutama pekerjaan lapangan. Presentasi
dilakukan dihadapan Pemberi Tugas sebelum Tim Survey berangkat ke
lapangan. Berita Acara Presentasi harus diserahkan sebelum mobilsasi
tim.
A.
B.
C.
Penyusunan Laporan
Semua hasil pekerjaan harus dijilid rapi dan diberi sampul/cover sesuai
wama dan judul buku mengikuti ketentuan standar Direktoraat
Perencanaan Teknis Permukiman dan Perpindahan, Direktorat Jenderal
Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi,
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I.
Laporan-laporan yang harus diserahkan oleh konsultan selama
pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
Laporan Pendahuluan
Laporan ini disusun oleh konsultan dan harus diserahkan sebelum
pekerjaan lapangan dilaksanakan. Laporan pendahuluan berisi Rencana
Kerja Konsultan, terlebih dahulu harus diasistensikan kepada Pihak
Pemberi Pekerjaan.
Laporan lapangan
Laporan ini merupakan laporan hasil pekerjaan lapangan berisi data
lapangan dan peta-peta hasil pengukuran lapangan serta dilengkapi
dengan foto-foto dokumenatasi kegiatan selama pelaksanaan pekerjaan
lapangan
Draft Laporan Akhir
Laporan ini merupakan laporan akhir sementara yang berisikan kajaian
dan analisis data, perencanaan tata letak/layout trase, bangunan,
perhitungan-perhitungan hidrolika, mekanika dan struktur serta
perkiraan anggaran biaya, yang meliputi
1) Draft laporan Jilid A, merupakan laporan yang mencakup uraian
ringkas dari hasil perencanaan teknis dan rekomendasi pelaksanaan
konstruksi serta rencana anggaran biaya;
2) Draft laparan Jilid B, merupakan laporan yang mencakup uraian
lengkap dad perencanaan teknis, hasil analisis laboratorium
mekanika tanah serta rekomendasi pelaksanaan konstruksi;
3) Draft laparan Jilid C, merupakan laporan yang berisikan uraian
mengenai daftar volume satuan pekerjaan, analisis harga satuan
pekerjaan, daftar harga satuan bahan, peralatan dan upah buruh,
serta daftar uraian estimasi volume pekerjaan dan biaya total fisik
pekerjaan.
4) Draft gambar rencana, mencakup tata / layout trase dan gambar gambar teknis.
Draft laporan akhir ini harus diaslstensikan dan dipresentasikan
dhadapan pihak Pemberi Tugas sebelum menjadi lapangan
D. Laporan Akhir
Laporan akhir merupakan hasil perbaikan dari Draft Laporan Akhir
Yang telah mendapat pertujuan dan Pihak Pemberi Tugas, yang
meliputi :
Laporan Akhir Jilid A
Laporan Akhir Jilid B
Laporan Akhir jilid C
Gambar Rencana
4.3.
Jadwal pelaksanaan
Jangka
waktu
pelaksanaan
kegiatan
rencana
teknis
(drainase)selama 105 hari dengan perincian sebagai berikut :.
kegiatan
Persiapan
Pelaksanaan
Analisa
hasil
survey
Penyusunan
laporan
Palangka raya,
III
IV
REKAPITULASI HARGA
Program
Pekerjaan
Lokasi
Dukungan dana
No
I
II
:
:
:
:
Jenis pengeluaran
Biaya langsung personil
Jumlah Biaya