Fix Karbohidrat Dan Diabetes Melitus
Fix Karbohidrat Dan Diabetes Melitus
Fix Karbohidrat Dan Diabetes Melitus
Oleh :
Kelompok 1
Kelas C
Charlie Binta Nurillah Banna
Maya Theresa Siagian
Fionita Angelia
Chandra Mudya Hendra Rini
Riyan Pratama Putra
110115391
110115398
110115411
110115412
110115426
Laboratorium Biokimia
Dapertemen Farmasi Klinis dan Komunitas
Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
2016
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................
BAB I Tujuan Percobaan...................................................................
BAB II Hasil Praktikum
2.1 Tujuan..........................................................................................
2.2 Sarana...........................................................................................
2.3 Prosedur.......................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
4.1 Hasil Diskusi Percobaan..............................................................
BAB IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................................
Lampiran.
Daftar Pustaka....................................................................................
BAB I
TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Tujuan Praktikum
1. Mengidentifikasi karbohidrat secara kualitatif
2. Mempelajari proses glikolisis
3. Menentukan kadar glukosa darah
4. Menginterpretasi hasil pemeriksaan kadar gula darah bernilai diagnostik
untuk diabetes melitus
1.2 Tujuan Percobaan
1.2.1 Uji Benedict
Tujuan: Menetukan gula pereduksi
1.2.2 Uji Barfoed
Tujuan: Mendeteksi monosakarida
1.2.3 Uji Seliwanoff
Tujuan: Identifikasi karbohidrat yang mengandung gugus ketosa
1.2.4 Uji Iod
Tujuan: Mengetahui adanya polisakarida amilum
1.2.5 Uji Glikolisis Dalam Sel Ragi
Tujuan:
- Mengamati proses glikolisis di dalam sel ragi dengan mengukur kadar
1.2.6
proses glikolisis
Pemeriksaan Kadar Gula Darah
Tujuan: Menetukan kadar gula darah sewaktu
BAB II
HASIL PRAKTIKUM
Hasil Pengamatan Analisis Kulaitatif Karbohidrat
(Uji Benedict, Barfoed, Seliwanoff, dan Iod)
Sample Uji
Glukosa 1%
Sukrosa 1%
Fruktosa 1%
Laktosa 1%
Amilum 1%
Sukrosa 1%
Laktosa 1%
Maltosa 1%
Glukosa 1%
Hasil Pengamatan
Reaksi Uji Benedict
Bening endapan
merah bata
Bening Biru tidak ada
endapan
Kuning kecoklatan
endapan merah bata
Kuning muda endapan
merah bata
Jernih
Bening Biru, endapan
(-)
Tidak ada monosakarida
putih
Bening Biru, endapan
(-)
Tidak ada monosakarida
biru
Bening Biru Gelap,
endapan merah bata
Reaksi Uji Seliwanof
Glukosa
Bening Putih
Fruktosa
Laktosa
Bening putih
Sukrosa
Bening merah
Reaksi Uji Iod
Putih Biru tua
Putih Kuning
Coklat Putih Coklat
Amilum
Dextrin
Gum Arab
Kesimpulan
(-)
Ada monosakarida (+)
Tidak ada gugus ketosa
(-)
Ada gugus ketosa (+)
Tidak Ada gugus ketosa
(-)
ada gugus ketosa (+)
Ada amilum (+)
Tidak ada amilum (-)
Tidak ada amilum (-)
1
14 mL
2
-
3
13,5 Ml
14 mL
telah dididihkan
Larutan fluorida
Larutan glukosa 2
0,5 mL
2 mL
2 mL
2 mL
1
Kontrol +
2
Kontrol -
3
Uji
5,5
5,2
4,6
1,0 2,0 %
Jingga
1,0 2,0 %
Jingga
0,5-1,0%
Kuning/kuning
kehijauan
Nama/ NRP
Kelompok
1
2
3
4
5
Sufillah
Ricko
Selly
Angel
Arif
C-2
C-3
C-4
C-5
C-6
Darah
(mmol/ L)
95 mg/dL
123 mg/dL
112 mg/dL
107 mg/dL
111 mg/dL
BAB III
PEMBAHASAN
Karbohidrat, salah satu biolekul yang melimpah di temukan di alam,
merupakan senyawa karbon polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang
menghasilkan snyawa senyawa ini bila di hidrolisa. Terdapat tiga golongan
utama karbohidrat yaitu monosakarida , oligosakarida dan polisakarida (sakarida
berarti gula).
Monosakarida atau gula sederhana terdiri hanya satu unit polihidroksi
aldehid atau keton. Monosakarida dapat mereduksi senyawa senyawa
pengoksidasi seperti ferisianida, hydrogen peroksida atau ion kupri ( Cu2+).
Contoh monosakarida adalah glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Oligosakarida terdiri dari rantai pendek unit monosakarida, diantaranya
yang paling banyak adalah disakarida. Selain itu juga terdapat trisakarida dan
tetrasakarida. Namun yang banyak terdapat di alam adalah disakarida, contoh dari
disakarida adalah laktosa, maltose dan sukrosa.
Polisakarida terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau
ribuan unit monosakarida. Polisakarida paling banyak di jumpai pada dunia
tanaman adalah pati dan selulosa, sedangkan di dunia hewan, terdapat glikogen.
dengan Cu2O membentuk suatu endapan merah. Pereaksi ini terdiri atas
larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air yang digunakan untuk
membedakan antara monosakarida dengan disakarida.
Monosakarida bereaksi dengan Cu2+ akan menghasilkan reaksi
yang cepat, gula pereduksi akan mereduksi Cu 2+ sehinga menghasilkan
endapan merah bata kuprooksida. Adanya pemanasan dalam uji ini di
gunakan untuk mempercepat reaksi agar mudah terlihat perubahan warna
dan fungsi fosfomolibdat adalah sebagai reagen pengomplek yang akan
memperjelas intensitas warna. Dalam suasana asam gula pereduksi dari
disakarida memberikan reaksi yang sangat lambat dengan larutan barfoed
sehingga tidak terjadi endapan merah bata. Hasil dari praktikum kami
senyawa yang mengalami perubahan warna adalah glukosa. Jadi glukosa
adalah golongan monosakarida. Sukrosa, laktosa dan maltosa adalah
golongan gula disakarida.
3. Uji Seliwanoff
Uji seliwanoff bertujuan untuk identifikasi karbohidrat yang
mengandung gugus ketosa. Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol
dan asam klorida pekat ( HCl ). Pada uji ini gula ketosa akan mengalami
proses dehidrasi untuk memberikan derivat furfuralnya yang kemudian
akan mengalami kondensasi dengan resorcinol dan membentuk senyawa
kompleks yang berwarna merah. Pada pengujian dilakukan pemanasan
pada larutan, pemanasan akan membantu proses hidrolisis disakarida yang
akan menghasilkan monosakarida ketosa dan kemudian memberi warna.
Pada uji ini gula aldose tidak dapat bereaksi.
Hasil praktikum menunjukan bahwa senyawa yang menghasilkan
warna merah adalah fruktosa. Pada glukosa dan laktosa tidak terjadi
perubahan
warna.
Fruktosa,
glukosa
dan
galaktosa
merupakan
merupakan bagian dari polisakarida yang larut dalam air. Amilosa bila di
reaksikan dengan iodium akan menghasilkan warna biru. Amilopektin
merupakan polisakarida bercabang bagian dari pati yang terdiri atas
molekul molekul glukosa yang terikat satu
merupakan bagian dari pati yang tidak dalam air. Amilopektin bila di
reaksikan dengan iodium akan menghasilkan warna lembayu merah. Pada
praktikum ini hasil yang menunjukan adanya polisakarida amilum adalah
amilum. Dextrin dan gum arab tidak mengandung polisakarida amilum.
Perubahan warna yang terjadi pada dextrin adalah kuning. Dextrin tidak
memberikan hasil positif pada uji ini di karenakan dextrin adalah hasil
hidrolisis dari amilum oleh enzim atau asam menjadi rantai glukosa yang
lebih kecil ( 6 10 molekul)sebelum di ubah menjadi maltosa. Pada gum
arab memberikan hasil negative di karenakan gum arab adalah termasuk
jenis karbohidrat monsakarida atau biasanya di sebut arabinosa. Glukosa di
uji dengan pereaksi iod memberikanhasil negative.
5. Uji glikolisis dalam sel ragi
Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokmia dimana glukosa
dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Pada dasarnya metabolism
glukosa dapat di bagi mejadi dua bagian yaitu yang tidak menggunakan
oksigen atau anaerob dan yang menggunakan oksigen atau aerob. Reaksi
anaeob terdiri dari serangkaian reksi yang mengubah glukosa menjadi
asam laktat. Tiap reaksi dalam proses glikolisis ini menggunakan enzim
tertentu
misalnya
fosfofruktokinase,
enzim
enolase,
heksokinase
laktat
fosfooheksoisomerase,
dihidrogenase,
piruvat
kinase,
fosfogliseril kinase dan lain- lain. Enzim yang mengkatalisis rekasi dalam
tahapa glikolisis dijumpai di sitoplasma sel.
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari atau mengamati proses
glikolisis dalam ragi dengan mengukur tinggi kolom CO yang terbentuk
No
Nama
Kelompok
Kadar gula
darah ( mmol/
L)
Arif
C6
111 mg/ L
Selly
C4
112 mg / L
Angel
C5
107 mg/ L
Sufillah
C2
95 mg / L
Ricko
C3
123 mg/ L
Nilai normal
70 125 mg/dL
75 115 mg/dL
10
11
Kadar gula plasma 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
200 mg/dL
12
Tabel kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan
diagnosis DM:
Bukan DM
Kadar gula
darah sewaktu
( mg/dL)
Kadar gula
darah (mg/dL)
Plasma vena
< 100
Belum pasti
DM
100- 199
DM
Darah kapiler
< 90
90 199
200
Plasma vena
< 100
100- 125
126
Darah kapiler
< 90
90 99
100
200
b.
13
c.
d.
e.
BAB V
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
kedokteran EGC.
Sumardjo Damin. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah
15
LAMPIRAN
Tugas Baca
1. Pemeriksaan gula darah saat ini marak digunakan masyarakat Indonesia.
Pengecekan melalui laboratorium ataupun pemeriksaan mandiri. Jenis gula
apa yang dideteksi oleh alat pengukuran gula tersebut ? Dan mengapa jenis
gula tersebut yang dapat mewakili kadar gula darah seseorang ?
Jawab :
Glukosa dapat mewakili kadar darah gula seseorang karena sumber
makanan yang kita konsumsi mengandung glukosa. Glukosa adalah jenis
gula sederhana yang tidak dapat di hidrolisis lagi. Adapun gula lain seperti
fruktosa, galaktosa, hanya terkandung sedikit dari makanan yang kita
konsumsi. Laktosa, maltose, dan sukrosa juga terkandung dalam makanan
yang kita makan namun semua disakarida itu akan dihidrolisis sehingga
menjadi glukosa. Maka dari itu glukosa terkandung banyak di dalam darah
kita dan hormone insulin hanya dapat menginduksi glikolis glukosa untuk
homeostatis tubuh.
2. Tuliskan karakteristik dan nilai normal dari berbagai jenis gula darah
dibawah ini !
Jenis
Karakteristik/ Definisi
Tes yang bisa dilakukan
Nilai Normal
70 125 mg/dL
75 115 mg/dL
mendiagnosis pradiabetes
Gula darah 2 jam
post prandial
dan diabetes.
Tes yang dilakukan setelah
2 jam makan
16
17
Uji biokimia : Dari data diatas dapat dilihat kadar glukosa serum sewaktu
yang tinggi yakni 320 mh/Dl disertai keluhan seperti haus yang
berlebih,banyak minum dan sering buang air kecil sehingga dapat
dianalisis wanita tersebut terkena Diabetes Militus.
18