Analisis Strategi PT Unilever
Analisis Strategi PT Unilever
Analisis Strategi PT Unilever
A. Pendahuluan
PT Unilever merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi produk-produk
kebutuhan konsumen. Pada awalnya PT Unilever bermarkas di Rotherrdam, Belanda. Pada tahun
1933 didirikan PT Unilever Indonesia Tbk dan telah berhasil menjadi market leader untuk
kategori produk-produk perwatan rumah dan tubuh. Kamar mandi kita mungkin kini telah sesak
dengan aneka produk yang mereka ciptakan mereka. Juga baju kita mungkin dicuci dengan
deterjen produksi mereka dan setiap malam mereka terus hadir berdendang dan menyapa kita
melalui tayangan iklan ditelevisi.
PT Unilever Indonesia unggul dengan brand-brand andalanya dalam katagori personal
care product seperti; Sunslik, Lifebuoy, Dove untuk perwatan rambut, produk perawatan wajah
seperti; Ponds, Citra dan Vaseline. Produk perwatan tubuh dan gigi, seperti; Lux, Lifebouy,
Pepsodent serta parfum dan deodorant seperti Axe dan Rexona. Unilever juga unggul
untuk brand-brand home care product-nya seperti Rinso, Molto dan Sunslight. Keseluruhan
home and care product ini merupakan 78% dari total seluruh penjualan Unilever. Sisa penjualan
sebanyak 22% kemudian didapat dari food and ice cream product, seperti Sari Wangi, Blue
Band, Royco, Buavita, Bango dan Walls.
Kesusksesan PT Unilever menjadi market leader dan menguasai penjualan consumer
product di Indonesia tidak terlepas dari strategi-strategi yang mereka terapakan dalam perusahan.
Ada begitu banyak strategi yang diterapkan PT unilever, berikut akan kita bahas.
B. Strategi-strategi PT Unilever
Dalam menghadapi persaingan PT Unilever memiliki strategi-strategi dalam menghadapi
persaingan antar perusahanan, strategi-strategi tersebut antara lain :
1. Pengembangan pasar
PT Unilever yang pada awalnya bermarkas di Rotherdam, Belanda. mengembangkan pasar ke
wilayah geografi baru, dengan mendirikan perusahan-perusahannya ke Negara-negara yang baru.
Contoh : pada tahun 1933 Unilever internasional mendirikan perusahaannya di Indonesia dengan
nama PT Unilever Indonesia Tbk
2. Pengembangan produk
Dalam rangka menghadapi persaingan dengan kompetitor PT Unilever harus jeli dan memahami
produk seperti apa yang dibutuhkan dan dinginkan oleh konsumen. PT unilever harus melakukan
inovasi terhadap produk mereka agar tidak terkesan produk yang mereka hasilkan itu-itu saja.
Sehingga para kompetitor tidak bisa mengabil celah dan menyalip konsumen mereka. Strategi
pengembangan produk yang telah dilakukan PT Unilever seperti; mengembangkan Pepsodent
dengan beberapa varian, mengembangkan Ponds dengan beberapa varian.
3. Penetrasi pasar
Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik.
Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya
lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan eventevent yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent,
Shampo Pantene, dll. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik maka
PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia
terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa
menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat.
Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai
kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar
dapat memperoleh keuntungan yang optimal. promo dengan mengadakan event-event atau
program-program seperti ; kampanye cuci tangan dengan sabun ( Lifebouy ), program edukasi
kesehatan gigi dan mulut ( Pepsodent ), program memerangi kelaparan dan membantu anak
Indonesia yang kekurangan gizi ( Blue band ), program pelestarian makanan tradisional ( Kecap
bango ).
4. Keunggulan biaya
Dengan masuknya P & G dan melihat perkembangannya yang begitu pesat, Unilever tentunya
tidak mau ketinggalan dan ingin tetap mempertahankan posisisnya sebagai market leader untuk
produk-produk home and personal care di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, strategic
action yang dilakukan unilever sangat gencar demi mempertahankan para konsumennya. Tidak
ingin kalah dengan P & G, Unilever juga menerapkan strategiprice discrimination untuk produkproduknya. Penetapan harga yang dilakukan Unilever lebih kuat karena mereka bukan hanya
sekedar mengemas produknya dalam kemasan ekonomis atau eksklusif, namun mereka juga
memberi nilai tambah dalam setiap kemasan tersebut. Strategi ini dilakukan karena mereka sadar
bahwa konsumen Indonesia sangat sensitif terhadap harga. Contoh strategi keunggulan biaya
yang dilakukan PT Unilever seperti : mereka memangkas 33% harga shampoo Dove untuk
pembelian 360 ml dan memberi hadiah 90 ml Sunslik dan Clear untuk pembelian 180 ml.
5. Divertifikasi Horizontal
Meskipun pangsa pasar Unilever untuk home and personal care product saat ini telah mengalami
penurunan tajam dibanding 10 tahun yang lalu, namun ternyata Unilever masih memiliki lini
bisnis lain yang siap menjadi primadona di pasaran, yakni food and ice cream product seperti
Walls dan pandle pop.
6. Diffrensiasi Produk
Selain itu, Unilever juga tidak kalah hebatnya dalam melakukan inovasi untuk product
differentiation-nya. Brand proliferation dilakukan untuk mengisi semua segmen yang ada di
pasar agar tidak ada celah bagi new entrant untuk masuk ke pasar. Contoh diffrensiasi produk
yang dilakukan ; Unilever tidak hanya mengproduksi sabun batang tetapi juga memproduksi
sabun cair, dan juga mengeluar shampoo Clear Men yaitu shampoo khusus pria.
7. Integrasi Horizontal
PT Unilever melakukan akuisisi atau mengambil alih kepemilikan Buahvita dan gogo dari PT.
Ultramilk. PT Unilever juga mengakuisisi Kecap bango.
Menurut saya dari analisis strategi diatas menunjukan bahwa strategi PT Unilever sudah
cukup efektif. Terbukti dengan hampir semua produk-produk yang diproduksi unilever menjadi
market leader di pasar. Bukan itu saja PT Unilever juga menguasai hampir 60% untuk
penjualanhome and care product didalam negri. Disamping itu PT Unilever juga sangat dekat
dengan konsumennya, PT Unilver berhasil menyentuh hati masyarakat dengan program-program
dan event-event yang mereka adakan. PT Unilever berhasil menempatkan diri mereka bukan
hanya sekedar perusahaan, tapi juga membawa misi-misi social untuk pengembangan
masyarakat.
Saran : saya menyarankan kepada PT Unilever untuk menekankan lagi pada strategi
pengembangan produk mereka. PT unilever selaku market leader, harus melakukan inovasi dan
meningkatkan kualitas produk mereka. Karena jika Ekuitas Merk dinyatakan tinggi, ekpentasinya bakal terdongkrak, jika PT Unilever tidak melakukan inovasi dan meningkatkan kualitas
produk, konsumen akan merasa produk mereka itu-itu saja, sehingga kepuasan konsumen akan
menurun, itu lampu merah buat PT unilever.
Matriks SWOT
Strength
Pemimpin pasar (S1)
Gencar dalam misi sosial,
sehingga dekat dengan
konsumen(S2)
Kualitas produk yang baik
(S3)
Oppurtunity
Ekonomi
masyarakat
relatif stabil(O1)
Ketergantungan
masyarakat
terhadap
consumer goods(O2)
Banyak pesaing nasional
yg
belum
bisa
memproduksi
kosmetik
dengan baik (O3)
Weakness
Ketidakjelasan sertifikat
halal unuk produk tertentu
(W1)
Rendahnya
penjualan
untuk
produk-produk
tertentu(W2)
STRATEGI SO
STRATEGI SW
Tingkatkan promo yang Beri label halal pada setiap
lebih
gencar
(S2,S3- produk(W1-O1,02)
O1,O2,O3)
Tingkatkan
kualitas
Berikan
diskon
dan produk (W2-O3)
kupon berhadiah
(S1,O1,O2,O3)
Threat
STRATEGI ST
STRATEGI WT
Banyaknya pesaing (T1)
Lakukan inovasi produk Lakukan
diffrensiasi
Maraknya pemalsuan dan (S1-T1,T2,T3)
produk, (W1,W2penyeludupan dari cina Beli 3 gratis 1 (S2,S3- T1,T2,T3)
(T2)
T1,T2,T3)
Tren perubahan gaya
hidup, yang menyukai
produk luar negri (T3)