Ayat, Juz, Surat Dlam Al-Qur'An
Ayat, Juz, Surat Dlam Al-Qur'An
Ayat, Juz, Surat Dlam Al-Qur'An
Pendahuluan
Al-Quran adalah firman Allah yang diiturunkan kepada Nabi
II.
Pembahasan
A. Ayat dalam al-Quran
1. Pengertian ayat
kata ayat ( )merupakan bentuk jamak dari kata (). Kata ayat
[:]
[:]
3
[:]
Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan
rezeki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl: 67)
d. Al-Amr al-ajib (suatu hal yang mengagumkan), seperti dalam firman Allah
SWT:
5[:]
Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang
nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi
yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air
bersih yang mengalir.
e. Al-Burhan wa ad-Dalil ( bukti dan dalil), seperti daam firman Allah SWT:
]
6
[:
kaum itu keluar dengan kelompok mereka7
Secara terminologis, ayat adalah suatu kelompok kata yang mempunyai awal dan
akhir yang masuk dalam suatu surat al-Quran.8
Munasabah atau relevansi antara pengertian ayat secara terminologis dengan
pengertian etimologisnya sangat jelas, sebab ayat al-Quran adalah mujizat meski
dengan menggabungkannya dengan yang lain. Ayat al-Quran juga merupakan
tanda kebenaran yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Ayat al-Quran
juga termasuk sesuatu yang mengagumkan karena ketinggian kedudukan dan
mujizatnya, juga ada pengertian jamaah, karena ayat terdiri dari sejumlah huruf
dan kalimat. Serta dalam ayat al-Quran ada pengertian Burhan dan dalil karena
ayat al-Quran mengandung petunjuk dan ilmu , juga mengandung kekuasaan,
ilmu dan kebijaksanaan Allah SWT., serta mengandung kebenaran risalah yang
dibawa oleh Rasulullah SAW.9
2. Jumlah Ayat al-Quran
Jumlah keseluruhan ayat-ayat al-Quran, para ulama sepakat pada angka
6200. Namun, masih banyak perbedaan dalam angka puluhan dan ratusan, yaitu
sebagai berikut:
a. Menurut hitungan ulama Madinah Yang pertama jumlahnya 6217 ayat.
b. Menurut hitungan ulama Madinah yang kedua jumlahnya 6214 ayat
dan ada juga yang menyatakan 6210 ayat
c. Menurut hitungan ulama Makkah jumlahnya 62199 ayat, ada pula
yang berpendapat jumlahnya 6220 ayat dan ada pula yang berpendapat
6205.
7 Muhammad abd al-Azhim az-Zarqani, manabahil al-irfan fi Ulum alQuran, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2010), 1:331-332
8 Ibid, 332
9 Ibid, 333
10 Utsman ibn Said ibn Utsman ibn Umar Abu ad-Dani, al-Bayan fi
add yi al-Quran, tahqiq Ghanim Qaruri al-Hamd (kuwaid: Markaz alMakhthuthat wa at-Turats, t.t) 79-80
11 Yunahar Ilyaz, Kuliah Ulumul Quran, (Yogyakarta: Itqan Publishing,
2013), 108
12 Muhammad abd al-Azhim az-Zarqani, manabahil al-irfan op.cit,
189
Cara mengetahui ayat hanyalah dengan tauqif dari SyarI, karena qiyas
dan Rayu tidak memiliki ruang di dalamnya. Ia semata-mata merupakan
pengajaran dan bimbingan. Dalilnya adalah bahwa ulama menghitung
sebagai satu ayat, dan tidak menghitung padanannya, yakni sebagai satu
ayat. Mereka menghitung sebagai dua ayat, dan tidak menghitung
padanannya, yakni sebagai dua ayat, tetapi dihitung satu ayat.
Seandainya dasarnya adalah qiyas, tentu dua hal yang sepadan akan dianggap
sama, tidak dibedakan seperti itu.
Sebagian ulama berpendapat bahwa pengetahuan tentang ayat, ada yang
samaI, tauqify, dan ada juga yang qiyasiy. Pangkalnya adalah pada fashilah,
yakni kata terakhir suatu ayat, yang padanannya adalah sajak dalam prosa dan
Qafiyan dalam syair. Apa yang menurut riwayat selalu dibaca waqaf oleh nabi,
maka kita nyatakan sebagai fashilah. Dan apa yang selalu nabi washal-kan, kita
nyatakan sebagai bukan fashilah. Serta apa yang kadang-kadang nabi waqafkan
dan kadang-kadang nabi washal-kan, maka ada dua kemungkinan. Pertama,
waqaf itu kemungkinan untuk menunjukkan fashilah, waqaf Tamm atau istirahat.
Kedua, kemungkinan washal itu bukan fashilah, atau fashilah yang diwashalkan
karena sebelumnya telah diperkenalkan. Dalam hal inilah qiyas memiliki peran,
karena tidak mendatangkan penambahan ataupun pengurangan dalam al-Quran.
Puncaknya adalah fashl dan washl. 13
4. Urutan ayat al-Quran
Ijma ulama menetapkan bahwa urutan ayat sebagaimana yang kita ketahui
sekarang di dalam mushaf-mushaf adalah berdasarkan tauqif nabi SAW dari
Allah SWT. Rayu dan ijtihadi tidak memiliki kesempatan di dalamnya. Malaikat
Jibril membawa ayat-ayat itu kepada Rasulullah dan memberikan bimbingan letak
ayat itu dalam suratnya. Kemudian nabi membacakannya kepada para sahabatdan
memerintahkan kepada para penulis wahyu untuk menuliskannya dengan
menjelaskan surat yang menjadi induk ayat itu, sekaligus tempatnya. Nabi
membacakan membacakannya kepada mereka berkali-kali, baik dalam sholat,
pemberian nasihat, maupun sewaktu memberikan keputusan. Semuanya menurut
13 Ibid, 356-357
urutan sebagaimana yang kita kenal sekarang. Demikian pula setiap orang yang
hafal al-Quran atau hafal sebagiannya mesti menggunakan urutan seperti yang
kita kenal sekarang. Urutan itu telah tersebar luas, dikaji diantara mereka, dibaca
dalam shalat mereka, sebagian dari sebagian yang lain, dan didengar oleh
sebagian dari sebagian yang lain dengan urutan seperti yang kita kenal sekarang.
Tak seorang sahabat, bahkan khalifah sekali pun memiliki andil dalam pengurutan
ayat-ayat alQuran. Bahkan penghimpunan yang terjadi pada masa Abu Bakar
tidak lebih dari pemindahan alQuran dari pelepah-pelepahh kurma, lempenganlempengan batu dan tulang belulang ke dalam shahifah-shahifah. Serta
penghimpunan al-Quran pada masa utsman juga tidak lebih dari sekedar
penyalinan al-Quran dari shahifah-shahifah ke dalam mushaf-mushaf.
14 Ibid, 362
15 Mujamma al-Lughah al-Arabiyah,al-Mujam al-wasith
(Istanbul:Maktabah al-Islamiyah, 1392), 462
Surat adalah bagian atau bab dalam al-Quran, seperti surat al-Fatihah dan
al-Ikhlas.16
Surat menurut terminologis adalah sekelompok ayat yang mandiri yang
memiliki awal dan akhir. Para ulama mengatakaan bahwa hal itu diambil dari
makna tembok yang membatasi suatu kota. Hal itu karena di dalamnya terdapat
peletakan suatu kata di samping kata yang lain, suatu ayat di samping ayat yang
lain. Ibarat suatu tembok yang merupakan peletakkan dan penyusunan bata , baris
demi baris.17
Surat-surat al-Quran berbeda-beda panjang dan pendeknya. Surat yang
paling pendek adalah surat al-Kautsar (surat ke 108) yang terdiri dari tiga ayat
pendek-pendek.
Kemudian surat yang paling panjang addalah surat al-Baqarah (surat ke-2)
terdiri dari 286 ayat. Hamper keseluruhan ayat-ayatnya adalah ayat-ayat yang
panjang. Salah satu ayatnya yaitu ayat 282 merupakan ayat terpaanjang dalam alQuran.18
2. Jumlah Surat-surat al-Quran
Para ulama berpendapat dari dahulu sampai sekarang sepakat bahwa
jumlah surat-surat al-Quran keseluruhannya adalah 114 surat, dimulai dengan
surat al-Fatihah diakhiri dengan surat an-Nash.
Dilihat dari sisi jumlah ayat, maka surat-surat al-Quran dapat
dikelompokkan kepada empat kategori. Yaitu sebagai berikut:
a. Ath-Thiwal (yang panjang), yaitusurat-surat yang panjang.
22 Ibid, 368
III.
Kesimpulan
Ayat adalah suatu kelompok kata yang mempunyai awal dan akhir yang
masuk dalam suatu surat al-Quran. Jumlah keseluruhan ayat-ayat al-Quran,
adalah 6200. Namun, masih banyak perbedaan dalam angka puluhan dan ratusan.
Ada yang berpendapat 6217, ada yang 6214, 6210. Pengurutan ayat-ayat dalam alQuran adalah bersifat tauqifi.
Surat menurut terminologis adalah sekelompok ayat yang mandiri yang
memiliki awal dan akhir. jumlah surat-surat al-Quran keseluruhannya adalah 114
surat, dimulai dengan surat al-Fatihah diakhiri dengan surat an-Nash. Surat-surat
dalam al-Quran ada yang panjang, pendek dan ada pula yang sedang. Pengurutan
surat dalam al-Quran. Ada tiga qaul yaitu bersifat tauqifi, taufiqi atau ijtihadi,
serta tauqifi dan ijtihadi.
Juz adalah bagian-bagian dari al-Quran. Al-Quran dibagi menjadi 30 juz
(bagian) yang panjangnya hampir sama. Penetuan juz bersifat ijtihadi para ulamaulama yang bertujuan agar mempermudah bagi seseorang yang membaca alQuran.
Daftar Pustaka
Al-Quran
Arabiyah-al, Mujamma al-Lughah, al-Mujam al-wasith
(Istanbul:Maktabah al-Islamiyah, 1392)
Dani-ad, Utsman ibn Said ibn Utsman ibn Umar Abu, al-Bayan fi add yi
al-Quran, tahqiq Ghanim Qaruri al-Hamd (kuwaid: Markaz al-Mkhthuthat wa atTurats, t.t).
Ilyaz, Yunahar Ilyaz, Kuliah Ulumul Quran, (Yogyakarta: Itqan
Publishing, 2013).
Mishri-al, Muhammad Ibrahim, 1000 Tanya Jawab Tentang Islam (Depok:
Gema Insani, 1995).
Zarkasyi-az, Al-Imam Badr ad-Din Muhammad ibn Abdillah, al-Burhan fi
Ulum al-Quran (Riyadh: Dar Alim al-Kutub, 2003)
Zarqani-az, Muhammad abd al-Azhim, manabahil al-irfan fi Ulum alQuran, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2010),
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Jakarta: Balai Pustaka, 1990)