Dalam Penelitian Kualitatif Naturalistik
Dalam Penelitian Kualitatif Naturalistik
Dalam Penelitian Kualitatif Naturalistik
Ruang
Lingkup
dan
Ciri-ciri
penelitian
kualitatif
1.Paradigma
Penelitian kualitatif dikatakan mempunyai paradigm atau faham naturalistic, dipertentangkan dengan
penelitian kuantitatif yang mempunyai faham positivis. Artinya penelitian kualitatif lebih mementingkan
penjelasan fenomena sebagaimana adanya atau secara a;amiah dimana peneliti tidak memanipulasi
kejadian itu. Selain itu, peneliti juga mencoba untuk mengamatti suatu fenomena seperti bagaimana
orang yang diteliti member arti terhadap fenomena tersebut, bukan melihat hanya pada kategori
kategori
yang
ditentukan
sebelumnya
oleh
peneliti.
2.Pertanyaan
penelitian
Penelitian kualitatif biasanya menjawab pertanyaan mengapa suatu fenomena muncul dan apa artinya
(fenomenologi), bagaimana suatu system berlaku, bagaimana gambaran individu atau kelompok
dijelaskan (dengan melihat pada mereka sendiri menjelaskan dunianya atau menginterpretasikan
sesuatu) atau deskriptif. Selain itu, pertanyaan penelitian yang sering dilontarkan untuk penelitian
kualitatif adalah apa yang terjadi dengan fenomena tertentu, bagaimana hal tersebut terjadi (proses),
serta bagaimana orang berkomunikasi tentang suatu hal atau apa yang mereka komunikasikan apabila
sesuatu
terjadi.
3.Pendekatan
emic
dan
etic
Penelitian kualitatif biasanya selalu mempunyai pendekatan emic yaitu menggunakan pandangan orang
local atau subyek penelitian dalam menjelaskan kerangka berfikir mereka termasuk dalam menjelaskan
nilai-nilai, perilaku, proses, dan bagaimana subyek penelitian mencoba memecahkan masalahnya
sendiri. Pendekatan ini bertentangan dengan poendekatan etic yang lebih mementingkan pandangan
orang
luar
yang
biasanya
digunakan
untuk
generalisasi.
4.Penekanan
pada
proses
Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dan sifat dinamis dari kehidupan social. Hal ini
berhubungan dengan kecenderungan studi kualitatif yang mempunyai desain yang longitudinal dan
lamanya waktu berhubungan dengan subyek penelitian. Kontribusi utama dari penelitian kualitatif
terletak dalam penekanan pada proses ini terutama dengan metode observasi partisipasinya.
5.Idealis
dan
Realis
Penelitian kualitatif sering dikontraskan dengan kuantitaif dalam hal idealis dan realis. Pada penelitian
kualitatif yang lebih dipentingkan adalah persepsi dan keyakinan dari subyek penelitian (idealis). Dalam
kasus penolakan amputasi, persepsi keyakinan pasien akan lebih dipentingkan sebagai bahan
dipertimbangkan untuk melakukan amputasi, dari pada kebenaran bahwa tanpa amputasi penyebaran
penyakit
akan
terjadi.
6.Kontekstual
dan
Holistik
Penelitian kualitatif lebih mementingkan kajian yang kontekstual dan holitik. Artinya, studi kualitatif
mementingkan pemahaman peristiwa, fenomena, perilaku dan sebagainya dalam konteksnya. Sedang
holistic berarti melihat fenomena secara keseluruhan agar dapat diketahui dan dipahami secara
menyeluruh pula. Dengan demikian, dari pada membatasi variable dalam lingkup tertentu saja, maka
peneliti
kualitatif
lebih
memilih
konteks
yang
luas.
7.Sampling
dan
seleksi
informan.
Studi kualitatif jarang sekali menggunakan probabilistic sampling, karena jumlah sampel yang biasanya
kecil. Hal ini karena tujuan dari studi kualitatif adalah lebih untuk melihat kasus-kasus unik dari pada
untuk generalisasi. Dalam menentukan sampling biasanya peneliti menentukan terlebih dahulu
settingnya dan kemudian melihat apa masalah yang dipelajari dari setting tersebut. Dengan demikian,
generalisasi
dicari
dari
kasus-kasus
yang
mirip
dalam
setting
tersebut.
Seleksi informan juga sangat ditentukan oleh variasi dan kapabilitas informan dalam memberikan
informasi. Jumlah informan tidak ditentukan, tetapi kejenuhan data menjadi ukuran. Data dikatakan
jenuh apabila tidak ada informasi baru yang didapat oleh peneliti setelah digunakan teknik-teknik
pengumpulan
data
yang
berbeda.
8.Validitas
data
dan
triangulasi
Validitas data dapat dapat berupa dua hal. Pertama adalah mengembalikan hasil analisis peneliti kepada
subyek penelitian untuk mendapatkan feedback tentang validitas kesimpulan atau temuan. Walaupun
hal tersebut mudah diucapkan, tetapi sangat sulit dilakukan karena ketidakmungkinan para subyek
untuk membaca hasil penelitian, kemungkinan bahwa informan mempunyai pendapat yang tetap tidak
berubah tentang suatu hal, apakah feedback diberikan secara objektif oleh subyek penelitian dan
kemungkinan lain adalah adanya tujuan yang berbeda dari peneliti dan subyek penelitian akan
menyebabkan
sulit
untuk
melihat
validitas
dari
data
tersebut.
Oleh karena itu dapat dilakukan kombinasi berupa metode (wawancara, observasi, diskusi kelompok,
analisis dokumen) untuk menjelaskan suatu fenomena atau melakukan triangulasi. Penggunaan
beberapa
metode
ini
merupakan
keunggulan
dari
penelitian
kualitatif.
9.Teknik
pengumpulan
data
Pengumpulan data pada penelitian kualitatif dilakukan dengan cara-cara pengumpulan data yang natural
yaitu berbicara, mengamati sesuatu, dan berdiskusi dalam kelompok. Observasi dan wawancara
mendalam merupakan metode pengumpulan data yang utama dalam penelitian kualitatif. Melalui kedua
metode ini, peneliti mampu secara terperinci dan mendalam mengungkapkan fenomena yang terjadi.
Metode diskusi kelompok merupakan metode yang baru yang didasari ole hide untuk membuat studi
kualitatif
lebih
singkat
dilakukan.
10.Desain
penelitian
Tergantung dari pertanyaan penelitian yang dikembangkan, desainm dari penelitian kualitatif hendaknay
juga disesuaikan dengan pertanyaan penelitian. Namun demikian, sejalan dengan berkembangnya
pertanyaan penelitian dilapangan atau pada saat studi dilakukan, maka desain penelitian juga dapat
berubah ditengah-tengah penelitian. Hal ini karena peneliti terlibat langsung dalam pengumpulan data,
sehingga
desain
dapat
selalu
disesuaikan
dengan
kenyataan
yang
terjadi.
Desain
Penelitian
Kualitatif
Desain yang baik adalah rencana tindakan yang menghemat waktu, biaya, dan tetap mengantisipasi
kegiatan yang ingin dicapai. Pertimbangan teknis juga harus digunakan dalam membuat desain
penelitian, yaitu bagaimana data direncanakan untuk dikumpulkan, bagaimana prosedur analitis serta
bagaimana pedoman dan prosedur untuk penyebaran interpretasi dan penggunaan hasil penelitian.
Standar
desain
penelitian
kualitatif
yang
dikenal
adalah
sebagai
beikut
:
1.Studi
kasus
Studi populasi, proses, problem, konteks atau fenomena dimana parameter dan outcomenya tidak jelas,
tidak
diketahui
atau
belum
pernah
dieksplorasi.
Dilakukan
pada
suatu
komunitas,
populasi
target
atau
unit
studi
yang
lain.
2.Etnography
Suatu populasi, proses, problem, konteks atau fenomena dimana parameter dan outcomenya tidak jelas,
tidak
diketahui
atau
belum
pernah
dieksplorasi.
Menggunakan
open
ended
interview
dan
observasi.
Perhatian pada penggunaan konsep budaya untuk mengarahkan penelitian dan interpretasi data.
Selalu
memasukkan
pertimbangan
manusia
dan
peristiwa
dalam
setting
naturalnya.
Mementingkan
thick
description
3.Naratif
Studi tentang riwayat orang atau manusia yang dengan menggunakan cara membuat, mengumpulkan
dan
menmganalisa
teks
tertulis.
Mempelajari pengalaman manusia melalui buku-buku, artikel, permainan, transkrip, film dan
sebagainya.
Fokus
pada
pengetahuan,
kepercayaan
dan
praktek.
4.Rapid
Etnographic
Rancangan
etnografi
yang
sudah
di
modifikasi.
Karena masalah yang diteliti sudah dipahami, sehingga peneliti harus sudah tahu konteks budaya dan
berbicara
bahasa
local.
Fokus
pada
satu
aspek
budaya
saja.
Harus
bekerjasama
dengan
ahli
budaya
tersebut.
Biasanya memakai interview kelompok, in dept dan meminta pertimbangan informan kunci.
Perlu
menggunakan
triangulasi.
5.Penelitian
aksi
Setiap penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk perubahan struktur dan lembaga suatu
masyarakat
atau
kelompok.
Dengan demikian selalu menyertakan pendapat masyarakat atau kelompok yang diteliti.
Sangat
sesuai
dengan
paradigma
kritis.
Metode
Pengumpulan
Data
Diantara beberapa cara pengumpulan data, tiga metode biasanya digunakan dalam penelitian kualitatif
atau merupakan metode utama. Metode tersebut adalah wawancara mendalam atau in depth interview,
observasi atau pengamatan dan focus grouped discussion (FGD) atau diskusi kelompok terarah.
Wawancara
mendalam
Teknik pengumpulan data ini adalah berupaya Tanya jawab sistematis antara peneliti dan informan atau
responden untuk mendapatkan data penelitian. Teknik wawancara dapat bebas tetapi sebaiknya
disiapkan sebelum penelitian karena wawancara dapat berhenti seketika jika tidak disiapkan pertanyaan
sebelumnya. Keunggulan teknik ini adalah pada kemungkinan peneliti mendapatkan data yang
mendalam karena dalam wawancara peneliti dapat mengklarifikasi pernyataan informan, dapat
mengajukan pertanyaan yang belum ada dalam kuesioner serta dapat melihat sekaligus ekspresi
nonverbal dari pemberi informasi atau responden. Namun demikian, metode ini membutuhkan waktu
lama dalam pengumpulan data, sangat subyektif dan terutama mahal biayanya. Tidak semua peneliti
atau anggota penelitian memiliki kemampuan yang sama dalam melakukan wawancara mendalam
sehingga
perlu
pelatihan
terlebuh
dahulu.
Observasi
atau
Pengamatan
Pengumpulan data ini dilakukan dengan mencatat dan merekam periatiwa-peristiwa yang diamati atau
perilaku yang dilakukan oleh subyek penelitian. Pengamat tesebut disebut dengan participant observer.
Pengamat ini melihat orang-orang yangs edang dipelajarinya untuk melihat perilaku, dan bagaimana
interaksinya dalam situasi tertentu. Kadang-kadang pengamat ini juga melakukan wawancara untuk
meminta panjelasan tentang apa yang dilihatnya atau mencari bagaimana interpretasi responden
terhadap
peristiwa
atau
perilaku
yangs
edang
diamati.
Keuntungan teknik ini dalam pengumpulan data adalah peneliti dapat melihat subyek dalam setting
alaminya secara langsung sehingga data yang didapat akan lebih kaya karena mencerminkan sekaligus
interaksi dari subyek yang diamati. Selain itu, beberapa informasi tidak dapat diperoleh apabila tidak
dilakukan observasi semata-mata karena sifat data yang diinginkan. Bagi subyek penelitian, cara ini juga
mengurangi beban mereka karena tidak perlu menyediakan waktu khusus untuk wawancara. Kelemahan
cara ini lamanya waktu dalam memperoleh data karena sering kali subyek tidak melakukan kegiatan
seperti yang diinginkan peneliti. Kelemahan yang lain adalah adanya perilaku yang dibuat-buat apabila
subyek mengetahui bahwa mereka sedang diamati sehingga fakta yang tergambarkan kadang-kadang
bukan
merupakan
keadaan
sesungguhnya.
Focus
Group
Discussion
(FGD)
Teknik pengumpulan data ini meliputi mengumpulkan orang 6-10 orang untuk diajak diskusi dan
diarahkan oleh seorang fasilitator. Diskusi ini biasanya dilakukan untuk menggali sesuatu hal dalam
suasana yang santai dan terarah. Biasanya teknik ini untuk melihat interaksi kelompok karena dengan
interaksi ini maka informasi yang didapat akan menjadi lebih kaya dan memungkinkan timbulnya ide-ide
baru bagi peneliti. Karekteristik dari FGD adalah pesertanya yang homogeny, tidak saling kenal, waktu
dan
biaya
penelitian
yang
hemat.
Kelemahan metode ini adalah sulitnya mengendalikan diskusi apabila ada peserta yang tidak member
informasi atau berusaha mendominasi diskusi. Data FGD inmi harus dianalisa berdasarkan kelompok.
Teknik ini juga sulit dianalisa kadang-kadang menghasilkan data yang berbeda antara kelompok satu
dengan
kelompok
yang
lain.
Analisis
Data
Kualitatif
Langkah anlisis data kualitatif dimulai dari manajemen data yaitu cara pengorganisasian data sehingga
didapatkan konsep-konsep dan dari konsep tersebut terbentuk hubungan-hubungan. Langkah-langkah
tersebut berupa sorting data, coding data dan filing. Kegiatan ini harus dimulai sejak berada dilapangan
bukan
sebelum
maupun
sesudahnya.
1.Sorting
data
Dimulai
setelah
data
pertama
didapatkan
dan
tidak
menunggu
data
menumpuk.
Mencatat
kembali
dan
memilah-milah
data
yang
didapatkan
secara
sistematis.
Catatan yang tidak jelas harus diperjelas dan dituliskan kembali kekurangan-kekurangannya (dengarkan
kembali
alat
rekam).
2.Coding
data
Coding data adalah melakukan pemilihan dan pemasukan data kedalam kategori-kategori.
Dimulai pada saat sorting data agar setiap set data dapat dibandingkan dan pola-polanya dapat segera
diidentifikasi.
Kode-kode
dikembangkan
secara
induktif
dan
menunjukan
pada
domain
umum.
Pertama dilakukan ope coding atau coding data dari aslinya dan kemudian dikelompokkan dalam
kategori.
Lakukan coding baris per baris atau kalimat per kalimat untuk mendapatkan cakupan teoritis secara
memuaskan
dan
benar-benar
dari
data.
Lakukan coding sendiri dan tidak hanya sekali untuk meningkatkan sensitifitas peneliti.
Tuliskan
semua
ide
yang
muncul
dalam
proses
coding.
Relevansi
data
harus
berdasarkan
data
bukan
asumsi.
3.Pembuatan
file
Pembuatan filing system yang efektif dan efisien sangat penting dalam proses analisis.
Tantangan peneliti adalah membuat data naratif menjadi system penyimpana dimana peneliti dapat
secara mudah mengatur dan menariknya lagi untuk kepentingan yang akan dating terutama dalam
penulisan
laporan.
File yang berisi bahan-bahan dalam proses penelitian yaitu lengkah-langkah prosedur dalam
pengumpulan data, pengalaman pribadi, perasaan dan observasi yang mungkin mempengaruhi
pengumpulan
data,
masalah
logistic
yang
dihadapi.
Untuk mempermudah peneliti dalam menuliskan laporan penelitian untuk bab metode dan strategi
penelitian.
4.Data
analysis
tools
Grafik untuk menggambarkan tren atau arah dan pemahaman missal flowchart, growth chart,
organizational
chart.
Causal network menggambarkan hubungan determinan, missal factor yang mempengaruhi
diterimanya imunisasi, yaitu mulai dari kehamilan sampai kelahiran yang dilihat dari kesehatan dan
dukun.
Daftar
Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta : Jakarta
Retn Siwi Padmawati Modul Desain dan Metodologi Studi Kualitatif, Program studi kedokteran klinis
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Gadjah
Mada
sorces
: http://sanirachman.blogspot.com/2009/07/penalitian-kualitatif_8696.html#ixzz3bsjTkSEv
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial