Makalah Rekayasa Trafik
Makalah Rekayasa Trafik
Makalah Rekayasa Trafik
Disusun oleh:
YONATHAN RAKA PRADANA
(1306369586)
A. Pendahuluan
Secara umum, trafik adalah lalu lintas perpindahan suatu benda dari suatu tempat
ke tempat lain. Dalam lingkup telekomunikasi, informasi merupakan benda yang
dikirim melalui media transmisi sehingga trafik telekomunikasi adalah lalu lintas
perpindahan informasi dari suatu tempat ke tempat lain melalui media transmisi
telekomunikasi.
Jaringan telekomunikasi dibuat dengan tujuan untuk menyediakan sarana
pertukaran informasi antar pengguna yang menginginkannya ketika ia memerlukan
informasi. Dalam proses tukar-menukar informasi tersebut terjadi perpindahan informasi
dari pengirim ke penerima. Perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain di
dalam jaringan telekomunikasi tersebut disebut dengan trafik telekomunikasi (teletraffic).
Jaringan telekomunikasi yang meliputi jaringan suara, jaringan data, local area
network (LAN) dan jaringan telepon bergerak seluler memerlukan biaya yang amat besar.
Dalam sistem ini sangat tidak ekonomis jika sumber daya (perangkat) seperti fasilitas
switching dan fasilitas transmisi disediakan untuk masing-masing pelanggan. Hampir
semua fasilitas jaringan digunakan secara bersama untuk sejumlah pelanggan, akibatnya
timbul adanya yang panggilan ditolak atau menunggu dalam melakukan hubungan
telekomunikasi. Untuk memuaskan pelanggan, penolakan atau antrian panggilan tidak
boleh melebihi dari nilai tertentu. Dalam hal ini diperlukan kompromi antara efisiensi
jaringan dengan kualitas jaringan (quality of service). Untuk memenuhi hal tersebut
diperlukan bantuan teori teletrafik.
Teori teletrafik didefinisikan sebagai aplikasi teori probabilitas pada solusi
permasalahan-permasalahan perencanaan, kinerja, evaluasi, operasi, dan perawatan
sistem telekomunikasi. Teori teletrafik dapat dilihat sebagai suatu disiplin perencanaan
dimana alat-alat yang digunakan dalam analisisnya diambil dari disiplin penelitian
operasi seperti proses stokastik, teori antrian, dan simulasi numerik.
Sejarah teletrafik dimulai ketika telepon ditemukan pada tahun 1876, dimana
switchboard telepon komersial pertama pertama kali dioperasikan pada tahun 1878 di
New Haven, Connceticut, Amerika Serikat. Switchboard tersebut terdiri dari sejumlah
panel-panel pelanggan yang dihubungkan pada suatu waktu. Teori teletrafik kemudian
dirasakan perlu untuk dikembangkan karena jumlah pelanggan semakin hari semakin
bertambah banyak.
Teori teletrafik pertama dikembangkan oleh A. K. Erlang pada tahun 1917, yaitu
seorang ahli matematika dan insinyur yang bekerja pada Copenhagen Telephone
Company yang mempublikasikan tulisan yang menjelaskan suatu metode dan
menggunakannya untuk menurunkan formulasi-formulasi yang menjelaskan tentang
teletrafik. [10]
Kemudian, dengan berbagai penemuan dan aktivitas riset selama Perang Dunia
Kedua, metode dan pemodelan Erlang digabungkan dengan teori antrian dan menjadi
bagian yang tak terlepaskan hingga kini. Teori antrian adalah teori matematika pada suatu
sistem yang menyediakan layanan kepada pelanggan dengan waktu kedatangan dan
kebutuhan layanan yang acak. Jika server tidak mampu mengakomodasi pelanggan, maka
suatu antrian akan terbentuk. [10]
Teori teletraffic digunakan dalam perancangan sebuah jaringan telekomunikasi,
menentukan jumlah komponen-komponen yang diperlukan berdasarkan nilai quality of
service (QoS) yang disepakati dan digunakan untuk evaluasi dan analisa jaringan
terpasang. Tugas dari rekayasa trafik seperti ditunjukan pada gambar 1.
telekomunikasi, perlu ditentukan ukuran trafik yang akan dilayani. Ukuran trafik ini
kemudian akan menentukan jumlah trunk yang akan disediakan.
Pada teknik teletrafik, terminologi trunk digunakan untuk mendeskripsikan setiap
entitas yang akan membawa satu panggilan. Trunk dapat berupa suatu sirkuit
internasional dengan panjang puluhan kilometer atau kawat dengan panjang beberapa
meter antara switch pada telephone exchange yang sama.
Tujuan teori teletrafik adalah untuk membuat trafik terukur dengan ukuran yang
terdefinisi dengan baik melalui model matematika dan menurunkan hubungan antara
kualitas layanan (Grade-of-Service) dan kapasitas sistem. Tugas dari teori teletrafik
adalah untuk mendesain sistem dengan biaya yang efektif dengan kualitas layanan yang
telah ditetapkan dengan memprediksi kebutuhan trafik dan kapasitas elemen sistem.
Arrival Rate
Arrival rate adalah jumlah panggilan yang akan datang pada suatu fasilitas selama
waktu tertentu. Arrival rate biasanya dinotasikan sebagai lambda (). Distribusi
panggilan ke suatu server group berubah-ubah tergantung pada sumber. Orangorang biasanya melakukan panggilan secara acak dan setiap panggilan
independen satu sama lain. Proses demikian dikenal sebagai proses kedatangan
Poisson dan proses ini menjadi asumsi umum yang digunakan pada teknik
teletrafik untuk distribusi kedatangan panggilan.
2.
Blocking
Blocking terjadi ketika jumlah panggilan melebihi jumlah kapasitas fasilitas
(trunks, lines, agent, operator) yang dapat melayaninya. Suatu panggilan yang
diblok akan memberikan sinyal sibuk pada pemanggil agar pemanggil dapat
memutuskan panggilan dan mencobanya beberapa saat kemudian. Probabilitas
blocking dinyatakan sebagai persen penolakan, misalnya dalam 100 panggilan
terdapat 1 panggilan yang diblok, maka dapat dinyatakan sebagai P0.1% atau 1 %
dari panggilan yang ditawarkan akan terblok.
3.
Waktu Pendudukan
Waktu pendudukan (holding time) adalah panjang panggilan termasuk waktu
antrian dan waktu overhead jika ada. Waktu overhead adalah waktu kegiatan yang
diperlukan pada transmisi atau penerimaan panggilan.
4.
bisnis
jaringan
telekomunikasi.
Terkadang
kita
dihadapkan
pada
permasalahan trade-off antara efisiensi biaya dan layanan, namun ini menjadi tantangan
tersendiri bagi para insinyur jaringan telekomunikasi.
Keberhasilan suatu jaringan juga bergantung pada pengembangan teknik
pengendalian kemacetan jaringan yang efektif yang mengutilisasi secara optimal
Struktur sistem
Bagian ini secara teknis ditentukan. Aspek reliabilitas adalah suatu proses acak
karena kegagalan terjadi lebih atau kurang secara acak dan menjadi pertimbangan
pada trafik dengan prioritas tertinggi. Struktur sistem diberikan dengan suatu
perangkat keras atau perangkat lunak yang mana ditentukan pada suatu buku
manual.
2.
Strategi operasional
Sistem fisik yang diberikan dapat digunakan dengan berbagai cara untuk
mengadaptasikan sistem dengan kebutuhan trafik. Pada trafik jalanan, hal ini
diimplementasikan dengan aturan trafik dan strategi yang dapat beradaptasi pada
variasi trafik setiap harinya. Pada suatu komputer, adaptasi ini berlangsung antara
sistem operasi dan operator. Pada sistem telekomunikasi, strategi diaplikasikan
untuk memperoleh prioritas usaha panggilan dan untuk me-route trafik ke
tujuan. Pada sentral telepon storage program controlled (SPC), pekerjaan ini
ditugaskan pada prosesor sentral yang dibagi menjadi kelas-kelas dengan prioritas
yang berbeda. Prioritas yang tertinggi diberikan kepada panggilan yang telah
diterima, diikuti dengan usaha panggilan baru, sementara itu kontrol rutin
peralatan memiliki prioritas terendah. Sistem telepon klasik menggunakan wired
logic untuk memperkenalkan strateginya sementara itu sistem komunikasi modern
menggunakan perangkat lunak yang lebih fleksibel dan adaptif.
3.
Gambar 3. Sistem telekomunikasi merupakan sistem yang kompleks antara manusia dan
mesin. Tujuan dari rekayasa teletrafik adalah untuk memenuhi sistem yang optimal dalam
melayani kebutuhan pengguna. [2]
Dalam teori trafik biasanya kata trafik digunakan untuk menyatakan intensitas
trafik yaitu trafik persatuan waktu. Intensitas trafik didefinisikan sebagai jumlah waktu
pendudukan per satuan waktu pengamatan (T).
Definisi intensitas menurut ITU-T (1993) adalah sebagai berikut [3]: The
instantaneous traffic intensity in a pool of resources is the number of busy resources at a
given instant of time.
Resources atau sumber daya yang dimaksud dapat berupa sebuah grup server atau
grup saluran trunk. Dengan statistik intensitas trafik dapat dihitung untuk periode T,
dengan rata-rata intensitas trafik adalah:
Y (T )
1
T
n(t )dt
(1)
Carried traffic Y = Ac adalah trafik yang dilayani oleh sekumpulan server selama
interval waktu tertentu. Offered traffic A adalah trafik yang seharusnya dapat dilayani
secara teoritis jika tidak ada panggilan yang ditolak akibat kekurangan kapasitas, yaitu
ketika jumlah server tak terbatas. Offered traffic adalah nilai teoritis dan tidak dapat
diukur, tetapi dapat diperkirakan. Secara teoritis, terdapat dua parameter dalam trafik,
yaitu intensitas panggilan atau rata-rata jumlah panggilan yang ditawarkan per satuan
waktu dan rata-rata waktu layanan s. Offered traffic dapat dihitung dengan:
A=s
(2)
Dalam aplikasi yang dimaksud intensitas trafik adalah rata-rata intensitas trafik.
Intensitas trafik sama dengan:
A=
V
T
(3)
A=
c .h
T
(4)
atau
Dalam model teori trafik terdapat konsep offered traffic. Trafik ini adalah trafik
yang dibawa jika tidak ada trafik yang ditolak (jika jumlah server tidak terbatas).
Trafik yang ditawarkan (offered traffic) adalah nilai teoritis dan tidak dapat
diukur, nilai trafik ini hanya dapat diestimasi. Secara teoritis diperlukan dua parameter
berikut:
1.
Intensitas panggilan, yang berarti jumlah rata-rata panggilan yang ditawarkan per
2.
satuan.
Rata-rata waktu layanan (mean service time) atau holding time.
Sedangkan trafik sendiri dapat dinyatakan dalam satuan sebagai berikut:
1.
Centum call seconds (CCS) adalah suatu ukuran trafik telepon pada kelipatan 100
detik. Istilah CCS dikembangkan pada awal perkembangan teknik penyambungan
elektromekanikal dan dikembangkan untuk membuat kuantitas trafik dapat lebih
dikelola dengan baik. Misalnya pada 10 menit trafik:
10 menit = 600 detik
CCS = (600 detik)/100= 6 CCS
2.
Erlang
[10] Erlang adalah suatu satuan tanpa dimensi untuk mengukur intensitas trafik.
Kunci dari satuan Erlang adalah tidak adanya dimensi yang berarti tidak ada
periode waktu yang spesifik. Untuk memberi penghargaan kepada A.K Erlang
yang telah mengenalkan teori trafik (thn 1909) maka intensitas trafik diberi satuan
Erlang. Satu CCS adalah 100 detik, sementara satu Erlang bergantung pada waktu
pengamatan. Penggunaan maksimum fasilitas adalah 100% dalam pelayanan
panggilan. Jika waktu pengamatan adalah 10 ment dan fasilitas layanan
digunakan 100 %, maka satu Erlang dapat didefinisikan pada kondisi demikian.
Jika waktu pengamatan adalah 1 jam, maka 1 Erlang sama dengan 1 jam. Satuan
Erlang didefinisikan sebagai [3]:
a. Satuan dari trafik telepon. Persentase dari rata-rata penggunaan saluran atau
sirkuit
b. Perbandingan dari waktu sebuah sirkuit dipakai (volume trafik) dan waktu
pengamatan. Trafik yang memakai sebuah sirkit selama satu jam sama dengan
3.
1 Erlang.
Speech-minutes (SM)
1 SM = 1/60 Erlang-hours (Eh)
4.
waktu layanan tidak terlalu menjadi perbincangan yang penting. Kapasitas sistem atau
kecepatan persinyalan data diukur dalam per satuan waktu, misalnya bit/sekon. Waktu
layanan untuk melakukan pekerjaan s (transfer data dalam bit), yaitu waktu transmisi
adalah s/ dalam detik yang tergantung pada satuan . Utilisasi sistem jika rata-rata
pekerjaan sebesar datang setiap satuan waktu adalah:
(5)
A i s i d i
i 0
(6)
dimana N adalah jumlah tipe trafik, i adalah arrival rate tipe i, dan s i adalah waktu ratarata pendudukan tipe i.
Trafik tertinggi tidak terjadi pada waktu yang sama setiap harinya. Kita
mendefinisikan konsep time consistent busy hour (TCBH) sebagai waktu 60 menit yang
selama periode waktu tertentu memiliki trafik tertinggi.
Dalam setiap permasalahan trafik telekomunikasi, terdapat tiga parameter berikut
yang saling berkaitan:
1.
2.
3.
Offered traffic
Traffic handling resources (servers)
Service objectives (grade of service)
Gambar 5. Hubungan antara tiga parameter penting dalam rekayasa teletrafik. [2]
Untuk memperoleh solusi analitis dalam permasalahan teletrafik, diperlukan suatu
model matematika dari trafik tersebut. Suatu pemodelan yang sederhana biasanya
berdasarkan pada asumsi-asumsi meliputi:
1.
2.
Pure-chance traffic
Ekuilibrium statistika
Asumsi pure-chance traffic berarti bahwa setiap kedatangan panggilan dan
P( x)
x
e
x!
(7)
dimana x adalah jumlah kedatangan panggilan pada waktu T dan adalah ratarata jumlah panggilan datang pada waktu T. Karena mengikuti distribusi Poisson,
maka pure-chance traffic dikatakan sebagai Poissonian traffic.
2.
acak
kedatangan
panggilan
dan
memiliki
distribusi
eksponensial negatif:
P(T t ) e t / T
dimana
3.
(8)
(9)
diperhatikan. Oleh karena itu, rata-rata jumlah panggilan dalam proses tetap bernilai
konstan.
Perhatikan pada Gambar 7 adalah suatu sentral telepon dengan tipe crossbar. Tipe
crossbar saat ini sudah ditinggalkan dan beralih ke sistem dijital, namun demikian tipe
crossbar menjadi fundamental yang penting dalam perencanaan switch dijital. Peralatan
pada sentral telepon terdiri dari jalur suara dan jalur kendali. Jalur suara diokupansi
setidaknya selama panggilan berlangsung (rata-rata 3 menit), sedangkan jalur kendali
diokupansi pada fasa pembentukan panggilan. Jumlah jalur panggilan lebih besar
daripada jumlah jalur kendali. Jalur suara adalah hubungan dari sebuah pelanggan ke
output. Pada space divided system, jalur suara terdiri dari komponen pasif, misalnya
relay, dioda, dan rangkaian VLSI. Pada time divison system, jalur suara terdiri dari timeslot tertentu dalam suatu frame. Jalur kendali bertanggung jawab pada pembentukan
hubungan. Secara umum jalur pengendali terdiri dari divais kontrol berupa mikroprosesor
atau register.
Data berkecepatan tinggi dibagi-bagi menjadi paket-paket informasi dan paketpaket ini adalah satuan transportasi data yang disebut packet switching. Waktu
pendudukan paket-paket ini tidak kurang dari satu milisekon dan terdapat ribuan paket
data yang datang setiap detiknya. Perbedaan kuantitatif ini menjadi perbedaan kualitatif
setidaknya pada dua hal. Pertama, waktu inter kedatangan dari suatu sumber adalah
saling bergantung. Hal ini disebabkan ketika sebuah paket datang, sumber akan
mengirimkan data, jadi terdapat peluang yang lebih besar paket yang lainnya akan tiba
terlebih dahulu. Manifestasi operasional dari hal ini adlah bahwa kedatangan paket
dikatakan sebagai bursty traffic. Kedua, penyangga disediakan untuk mengakomodasi
puncak sementara kedatangan paket-paket.
C. Fungsi Distribusi
Suatu interval waktu tertentu dapat dideskripsikan sebagai suatu variabel acak T.
Ini terkarakterisasi dengan suatu fungsi distribusi komulatif (cumulative distribution
function, cdf) F(t) yang merupakan probabilitas dimana durasi suatu interval waktu
adalah kurang dari sama dengan t:
F (t) = p (T t)
(10)
Secara umum, kita mengasumsikan turunan dari F (t), yaitu fungsi kerapatan
distribusi (probability density function, pdf) f (t):
d F (t) = f (t) . dt = p {t < T t + dt}, t 0
(11)
F (t )
,t 0
dF (u ) f (t )dt ,0 t
0
(12)
FC (t) = 1 F (t)
(13)
Distribusi lain yang menjadi penting pada teori teletrafik adalah distribusi
eksponensial negatif atau dikenal sebagai distribusi eksponensial saja.
Gambar 9. Diagram fasa dari suatu interval waktu terdistribusi eksponensial. Kotak
dengan intensitas berarti bahwa sebuah input masuk ke dalam kotak akan
menghabiskan interval waktu sebelum meninggalkan kotak. [2]
Distribusi ini memiliki parameter utama intensitas atau rate :
F (t) = 1 e t
; > 0, t 0
(14)
f (t) = e - t
; > 0, t 0
(15)
D. Distribusi Poisson
Distribusi Poisson digunakan pada PSTN di Amerika Utara untuk pendimensian
kelompok trunk akhir walaupun call yang diblok dibersihkan dari sistem dan tidak
dilayani. Pada praktiknya, distribusi Poisson lebih sesuai dengan kondisi riel PSTN
daripada distribusi Erlang B yang digunakan untuk jaringan luar negeri dan militer.
Formula Poisson dikemukakan oleh ahli matematika asal Perancis, Simon Denis Poisson
(1781 1840).
1.
2.
3.
4.
Kedatangan panggilan acak (random arrival) dan independent satu sama lain
Jumlah sumber panggilan tak terhingga
Laju rata-rata datangnya panggilan konstan (a = l)
Tak tergantung jumlah pendudukan yang sudah ada karena sumber panggilan tak
terhingga
5.
6.
7.
8.
9.
Jumlah saluran yang melayani tak terhingga dan merupakan berkas sempurna
Setiap panggilan yang datang selalu dapat dilayani
Pola waktu pendudukan terdistribusi exponensial negatif
Waktu pendudukan rata-rata = h = 1/m
Harga rata-rata trafik sama dengan harga variansinya
Pada keadaan kesetimbangan statistik (statistical equilibrium), yaitu proses
perubahan dari kondisi (k-1) menuju (k) sama jumlahnya dengan perubahan kondisi (k)
menuju (k-1). Penurunan pada keadaan kesetimbangan adalah sebagai berikut [1]:
1. Pertama ditinjau keadaan kesetimbangan kondisi 0 dan kondisi 1
P ( 0 )=P ( 1 )
P (1 ) = P (0)
(14)
P(1)
2
P (2 )=
A
P(1)
2
P (2 )=
A
A P(0)
2
P (2 )=
A
P(0)
2!
A x P(0)
P ( x)
x!
P ( k ) =1
k=0
(15)
k=0
Ak
P( 0)=1
k!
P(0)=
1
Ak
k!
k=0
dimana
k=0
A
A
=e
k!
P ( 0 )=e A
(16)
P ( x)
AxeA
x!
(17)
dimana:
A = intensitas atau rate
P = probabilitas keberhasilan
x = variabel acak diskrit
E. Formula Erlang-B
Distribusi Erlang-B digunakan oleh PSTN Amerika Utara untuk dimensioning
kelompok trunk dengan tingkat penggunaan tinggi (high usage trunk groups) sebagai
alternatif routing sistem trunk (panggilan yang diblok ditawarkan pada trunk lain yang
tingkat pengguna tinggi atau pada kelompok trunk final), dan untuk pendimensian
jaringan militer dan asing. Formulasi Erlang-B dikemukakan oleh Agner Krarup Erlang
(1878-1929), seorang ilmuwan pada Copenhagen Telephone Company di Denmark.
(15)
Gambar 12. Diagram keadaan untuk suatu sistem dengan kanal tak terbatas
yang mengikuti proses kedatangan Poisson () dan waktu penahanan (holding
time) terdistribusi eksponensial () [2]
Pada keadaan kesetimbangan statistik (statistical equilibrium) sama seperti
distribusi Poisson sebelumnya, yaitu proses perubahan dari kondisi (k-1) ke (k) sama
jumlahnya dengan perubahan kondisi (k) ke (k-1). Yang membedakan dengan distribusi
Poisson adalah langkah ketiga pada distribusi Erlang-B [1].
N
P ( k ) =1
k=0
N
Ak ! P( 0)=1
k=0
P(0)=
1
Ak
k!
k=0
N
Sehingga:
P( N )=
A /N !
N
k
kA!
k=0
(18)
P(N) biasanya disimbolkan dengan E1,N(A) atau EN(A) atau B atau rumus rugi Erlang
atau rumus Erlang-B. P(N) pada model Erlang-B juga menyatakan probabilitas bloking
yaitu probabilitas seluruh kanal sedang sibuk. Pada kondisi ini jika ada panggilan yang
datang maka panggilan baru tersebut akan ditolak. Sehingga probabilitas bloking atau
formula Erlang-B adalah sebagai berikut:
B ( N , A)=
AN/ N !
N
k
Ak ! (19)
k=0
dimana:
B(N,A) = P(N) = Pblocked = adalah probabilitas panggilan ditolak.
N = jumlah saluran
A = intensitas atau rate
F. Formula Erlang-C
Pendekatan formula Erlang-C digunakan untuk mengetahui peluang paket yang
tertunda hingga menyebabkan timeout dan harus dikirim ulang. Tujuan pendekatan
Erlang-C adalah:
1. Mengatur antrian panggilan (FIFO)
2. Pengalokasian server
3. Mengetahui lama waktu tunggu dan keterlambatan
4. Menentukan staffing levels pada suatu Automatic Call Distributor (ACD) atau
Automatic Call Sequencer (ACS).
5. Menentukan staffing levels pada operator PBX
6. Menentukan kuantitas saluran keluar pada suatu PBX dengan antrian on-hook dan
off-hook
Asumsi yang berlaku pada pendekatan formula Erlang-C adalah:
1. Jumlah antrian panggilan yang tidak berhingga
Gambar 13. Grafik formula Erlang-C. Probabilitas E(A) berbentuk eksponensial positif.
[2]
Proses kedatangan Poisson stasioner adalah bebas dari keadaan sistem dan
probabilitas pelanggan yang datang harus menunggu pada antrian sama dengan proporsi
waktu semua server yang digunakan berdasarkan teori PASTA (Poisson Arrivals See
Time Averages). Waktu menunggu adalah suatu variabel acak yang dilambangkan sebagai
W. Untuk pelanggan yang datang secara acak, berlaku:
E2, n (A)= p {W > 0}
(20)
p(i)
in
p(i)
=
p(i )
in
i 0
p ( n)
(21)
n
n A
(22)
1
2!
( n 1)! n! n A
(23)
Probabilitas delay tersebut tergantung hanya pada A = /, bukan pada parameter dan
secara terpisah.
Gambar 14. Diagram keadaan pada sistem tunda M/M/n yang memiliki n server dan
posisi tunggu tak terhingga [2]
G. Formula Binomial
Misalkan terdapat suatu sistem dengan jumlah sumber terbatas S. Sumber-sumber
dalam hal ini adalah pelanggan, pengguna, terminal, dan lainnya. Setiap sumber hanya
memiliki dua peluang kejadian, yaitu sedang bebas atau sedang sibuk. Suatu sumber
adalah bebas selama suatu interval waktu yang terdistribusi secara eksponensial dengn
intensitas dan suatu sumber adalah sibuk selama suatu interval waktu (waktu layanan,
waktu tunggu) yang terdistribusi eksponensial dengan intensitas . Jenis sumber yang
demikian disebut sebagai jenis sumber sporadis atau on/off sourves. Trafik yang bekerja
pada jenis sumber ini disebut sebagai Pure Chance Traffic type Two (PCT-II) atau trafik
pseudo-acak.
Gambar 15. Setiap sumber individual baik dalam keadaan bebas maupun sibuk samasama bersifat saling lepas terhadap sumber-sumber lainnya. [2]
Pada bagian ini, jumlah kanal (trunks dan servers) n diasumsikan lebih besar
daripada atau sama dengan jumlah sumber (n S) sehingga tidak ada panggilan yang
hilang. Nilai n dan S keduanya diasumsikan sebagai bilangan cacah, namun dapat pula
berupa bilangan lainnya.
Gambar 16. Diagram keadaan pada Distribusi Binomial dimana jumlah sumber S kurang
dari atau sama dengan jumlah kanal n (S n).
Total dari keseluruhan probabilitas tiap keadaan pada Distribusi Binomial
haruslah sama dengan satu:
S
p (0) 1
S
2
p ( 0) 1
S
S
(24)
(25)
p (0)
1 S
(26)
Parameter adalah offered traffic dalam setiap sumber bebas atau jumlah percobaan
panggilan per satuan waktu untuk suatu sumber yang bebas. Kemudian kita akan
memperoleh:
p(i)
S
1
i
1 S
i
S
i
(27)
1 1
S i
; i = 0, 1, , S ; 0 S n,
(28)
1/
1 1/ 1/
S
a i 1 a S i
i
(29)
p (i )
; i = 0, 1, , S ; 0 S n,
(30)
Distribusi Binomial pada persamaan (27) disebut pula Distribusi Bernoulli yang
ditemukan oleh James Bernoulli.
Offered traffic setiap sumber merupakan suatu konsep yang sulit untuk dijelaskan
karena pembagian waktu suatu sumber dikatakan bebas tergantung pada kemacetan yang
terjadi. Jumlah panggilan yang ditawarkan oleh suatu sumber tergantung pada jumlah
kanal, dimana suatu kemacetan parah akan menghasilkan waktu bebas yang lebih pada
suatu sumber dan demikian lebih banyak usaha panggilan.
Kemacetan waktu:
E
=0,
= p(n) = an , S = n
S<n
(31)
(32)
S i p (i )
Y
i 0
=
=Sa=A
(33)
(34)
yang mana merupakan nilai rata-rata Distribusi Binomial. Pada kasus ini dengan tidak
ada pemblokan, maka a = , sehingga:
Kemacetan Trafik:
C
AY
0
A
(35)
p(i) (S i)
i 0
(36)
S
S i p(i ) S Sa
=
=
i 0
S (1 )
(37)
(38)
H. Formula Engset
Pemodelan trafik Engset mendalami hubungan antara offered traffic pada jam
sibuk, pemblokan yang akan terjadi pada trafik tersebut, dan jumlah rangkaian yang
dibutuhkan dimana jumlah sumber dari trafik tersebut diketahui. Formulasi Engset
digunakan untuk menentukan probabilitas pemblokan atau probabilitas kemacetan yang
terjadi dalam suatu grup rangkaian. Formulasi Engset mirip dengan Erlang-B, tetapi
Engset lebih menspesifikasi suatu jumlah sumber terhingga dan mengasumsikan bahwa
panggilan yang diblok cleared atau dialirkan ke grup rangkaian lainnya. Formulasi
Engset digunakan pada suatu sistem telepon kecil atau PBX, dimana sejumlah pengguna
tertentu memiliki akses panggilan.
j 0 j
, 0in
(36)
j 0 j
, 0in
(37)
Gambar 17. Diagram keadaan untuk kasus Engset dengan S > n, dimana S adalah jumlah
sumber dan n adalah jumlah kanal.
I. Kesimpulan
Dalam perancangan trafik telekomunikasi, terdapat beberapa rumusan matematika
secara probabilistik sebagai berikut:
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
Aplikasi
Final trunk groups
PSTN di Amerika
Utara
Trunk groups dan
server
non-delayed
lainnya
Delayed server pools
PBX kecil atau remote
switch trunk groups
Small
line
concentrator
Holdingtime
Distribution
Konstan atau
eksponensial
Jumlah
source
Blocked-call
Disposition
Tak
terhingga
Held
Tak
terhingga
Cleared
Konstan atau
eksponensial
Erlang B
Tak
terhingga
Berhingga
Delayed
Erlang C
Berhingga
Cleared
Eksponensia
l
Konstan atau
eksponensial
Konstan atau
Eksponensia
l
Held
Formula
Trafik
Poisson
Binomial
Engset
masing agar dapat selalu berkomunikasi, namun jika jumlah kanal mengikuti jumlah
pelanggan maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar dan merupakan pemborosan
karena tidak semua pelanggan menggunakan kanalnya secara bersamaan. Oleh karena itu
diperlukan perhitungan yang tepat dalam rekayasa trafik agar lebih efisien dari pihak
operator dan setiap pelanggan mendapat kepuasan yang sama karena dapat terlayani
dengan baik.
Jawab:
P [X(1) = 20, X(3) = 30] = P [X(1) X(0) = 20, X(3) X(1) = 10]
= P [X(1) X(0) = 20] P[X(3) X(1) = 10]
20 e 210 e 2
10 26 0
20!
10!
=
4. Suatu percakapan pada jaringan ad-hoc nirkabel kadang-kadang teganggu akibat
interferensi sinyal yang mengikuti aturan distribusi Poisson dengan laju rata-rata =
0.1 setiap menit.
a. Berapa probabilitas dimana tidak ada interferensi yang terjadi dalam dua menit
pertama pecakapan?
b. Jika dua menit pertama bebas dari interferensi sinyal, maka hitung probabilitas
dimana pada setiap menit berikutnya tepat terdapat satu sinyal yang
menginterferensi percakapan!
Jawab :
a. Misalkan X(t) menyatakan proses interferensi yang mengikuti distribusi Poisson
dan X(0) = 0, sehingga:
P ( X ( 2) 0) e 2 0.8187
b. Kejadian dalam dua interval waktu yang tidak saling tergabung pada distribusi
Poisson adalah saling lepas, sehingga kejadian {X(2) X(0) = 0} saling lepas dari
kejadian {X(3) X(2) = 1}. Hal ini berarti bahwa probabilitas kondisional yang
ditanyakan dengan:
0.11 e 0.1
0.0905
1!
5. Seorang operator telepon yang rata-rata melayani lima panggilan setiap tiga menit.
Tentukan probabilitas tidak ada panggilan pada menit berikutnya dan setidaknya ada
dua panggilan pada menit berikutnya!
Jawab:
Jika dimisalkan X adalah jumlah panggilan dalam satu menit, maka X memiliki
distribusi Poisson dengan EX = = 5/3.
Probabilitas tidak ada panggilan dalam menit berikutnya adalah:
e
P (X = 0) =
5
3
0!
5 / 3
e 5 / 3 0.189
3
1!
e 5 / 3
= 1 0.189 -
= 0.496
6. Tentukan beban trafik dari 100 CCS yang ditawarkan pada sebuah grup dari 5 high
usage trunk!
Jawab:
Berdasarkan Tabel High-Usage Traffic Capacity in CCS, untuk trafik beban trunk
group yang ditawarkan dari 100 CCS, trunk 5 akan membawa 9 CCS dan 9 CCS
akan overflow ke alternate route.
7. Tentukan GOS untuk 48 kanal high usage trunk group dengan trafik yang ditawarkan
sebasar 0.75 Erlang per-trunk (36 trunk)!
Jawab:
A = (48 kanal) (0.75 Erlang/kanal) = 36 kanal
Pada Tabel Erlang-B Traffic Capacity in Erlangs, pilih baris N untuk 48 trunk dan
cari hingga didapat 36.1 Erlang.
Baca pada bagian atas kolom B untuk menentukan GOS yaitu B = 0.01.
8. Suatu sistem selular dengan rata-rata panggilan berdurasi dua menit dan probabilitas
pemblokan tidak lebih dari 1%. Jika terdapat total 395 kanal trafik untuk sistem 7 sel
reuse, maka akan terdapat 57 kanal trafik per panggilan. Tentukan kapasitas yang
dapat dilayani oleh sistem ini!
Jawab:
Jika digunakan sistem pensektoran 1200, maka terdapat hanya 19 kanal per
sektornya (57/3 antena).
Untuk probabilitas pemblokan dan rata-rata lama panggilan yang sama, setiap
sektor dapat melayani 11.2 Erlang atau 336 panggilan per jam.
Karena setiap sel terdiri dari 3 sektor, maka kapasitas suatu sel menjadi 3 x 336 =
1008 panggilan per jam. Jika dibandingkan dengan tanpa pensektoran yang mana
sistem dapat melayani 44.2 Erlang atau 1326 panggilan per jam, maka jumlah
dengan pensektoran turun 24% daripada dengan pensektoran.
Rumus Delay Loss dan Delay untuk 24 Server (D1 dan D2) :
D1 = P(>0) . T2/ (N-A)
D1 = (0.29807). (4)/ (24-20) = 0.29807 detik
D2 = T2/ (N-A)
D2 = (4)/(24-20) = 1 detik
11. Tentukan trafik dalam Erlang dan CCS untuk mendapatkan GoS (Grade of Service)
0.002.
Jawab:
Lihat tabel untuk 24 server ( N = 24 )
Lihat kolom untuk perbandingan T1/T2 (4/4 = 1)
Lihat GoS (Grade of Service) yang bernilai kurang dari sama dengan 0.002
Untuk mengubah nilai Erlang ke CCS yaitu dikali dengan 36 CCS/Erlang (karena 1
Erlang = 36 CCS)
12. Berapakah loss probability untuk 60 line digital remote switching unit yang
terhubung pada Local CO dengan menggunakan 24 kanal trunk group dengan
nonlocal busy hour traffic sebesar 15 Erlang?
Jawab:
Hitung a adalah traffic offered ke grup trunk dalam Erlang setiap sumber.
a = (15 Erl/ 60 lines) = 0.25 Erlang
dengan menggunakan tabel, S = 60, pilih a = 0.25, dan N = 24, diperoleh probability
loss 0.00587.
13. Pada soal nomor 1, hitung berapa Erlang offered traffic dan CCS untuk meraih GOS
minimal 0.01!
Jawab:
Dengan menggunakan tabel, pilih saat N = 24, S = 60, dan carilah nilai P yang
mendekati 0.01.
Diperoleh nilai 0.00979, lihat nilai a = 0.26 per source atau 15.6 Erlang trunk group,
maka, 15.6 Erl x 36 CCS/Erl = 561.6 CCS
14. Hitunglah jumlah trunk CO yang dibutuhkan untuk 30 saluran PBX pada sebuah
kantor kecil jika nonlocal busy hour traffic-nya 0.25 Erlang per pelanggan dan GOSnya minimal 0.05!
Jawab:
S = 30, a = 0.25 Erl, dan GOS 0.05.
Dengan melihat tabel, carilah nilai yang mendekati 0.05 didapat 0.3903 sehingga
jumlah trunk CO yang dibutuhkan adalah 12.
15. Suatu service local objective menentukan bahwa pelanggan akan membuat dial tone
tidak kurang dari 95 %. Terdapat dua rangkaian route keluar, trafik keluar adalah 50
mErl setiap terminal, dan terdapat 12 terminal. Apakah route keluar tersebut sudah
cukup untuk memenuhi spesifikasi service level objective tersebut?
Jawab:
Trafik yang dibawa adalah 12 x 0.05 = 0.6 Erl pada 2 trunk dari 12 terminal sehingga
busy rate adalah 10.2 % dan success rate adalah 89.8 %.
Jadi, dapat dikatakan bahwa route keluar tidak memenuhi persyaratan spesifikasi
service level objective tersebut.
Untuk memenuhi persyaratan spesifikasi hingga mencapai 98.48 %, maka perlu
ditambahkan satu trunk lagi.
16. Suatu perusahaan beroperasi pada kecepatan 50 kbps tiap kanal, pesan berukuran
konstan 500 bits, dan waktu kedatangan pada jam sibuk adalah 1.440.000 pesan per
jam sibuk. Jika S = 20 dan N (channel) = 10, maka tentukanlah Pb?
Jawab:
Waktu layanan = 500/50k = 0.01 sekon
Waktu kedatangan = 1.440.000/3600 = 400 /sekon
A = 400 x 0.01 = 4 Erlang
Dari tabel terlihat bahwa Pb adalah 0.00127.
17. Dari soal sebelumnya, bila kanal yang sebelumnya masing-masing 10 kanal dengan
kecepatan 50 kbps tidak dibagi, sehingga hanya 2 kanal dengan kecepatan 250 kbps,
maka tentukanlah Pb?
Jawab:
Waktu layanan = 500/250k = 0.002 sekon
Waktu kedatangan = 1.440.000/3600 = 400 /sekon
A = 400 x 0.002 = 0.8 Erlang
Dari tabel terlihat bahwa Pb adalah 0.14103, yang mana lebih besar dari sebelumnya.
18. Suatu perusahaan menginginkan agar pada 1 jam sibuk, dari 80 pesan yang rata-rata
memiliki waktu 1.2 menit tidak lebih dari 1 saja yang diblok. Jika perusahaan tersebut
memiliki 20 pelanggan, berapakah jumlah fasilitas server yang diperlukan agar
kriteria diatas tercapai?
Jawab:
GoS = 1/80 = 0.0125
A = (80/60) x 1.2 = 1.6 Erlang
Dari tabel terlihat jumlah N minimum adalah setidaknya 5 server, dengan Pb =
0.01185
19. Pada suatu saat panggilan datang dengan kecepatan 25 panggilan setiap 10 menit.
Jika durasi rata-rata panggilan adalah 2 menit, maka tentukanlah Pb suatu sistem yang
memiliki 20 panggilan dan 10 server?
Jawab:
A = (25/10) x 2 = 5 Erlang
Dari tabel terlihat bahwa Pb adalah 0.00655
20. Pada suatu saat, jumlah panggilan masuk rata-rata dalam 1 menit adalah 0.4 dan
jumlah panggilan keluar adalah 0.5. Jika durasi rata-rata panggilan masuk dan keluar
adalah 4 menit, maka tentukanlah berapa Pb, dengan jumlah server 8 dan jumlah
pelanggan 20?
Jawab:
K. Latihan Soal
1. Pada daerah urban dengan rata-rata pelanggan memiliki 600 minutes of use (MoU)
setiap bulannya. Delapan puluh persen trafik terjadi selama hari kerja. Terdapat 20
hari kerja setiap bulannya. Asumsikan pada setiap hari kerja 10% trafik terjadi pada
jam sibuk. Tentukan trafik setiap pengguna dalam Erlang!
2. Tentukan jumlah pelanggan yang dapat didukung oleh sebuah sel dengan 63 kanal
radio. Asumsikan setiap pelanggan melakukan rata-rata 2.9 panggilan setiap jam
dengan waktu pendudukan panggilan rata-rata 110 detik. Tentukan pula trafik yang
dihasilkan oleh setiap pelanggan dalam CCS. Asumsikan grade of service 20%!
3. Tentukan jumlah pelanggan yang dapat didukung oleh sebuah sel dengan 400 kanal
radio. Asumsikan setiap pelanggan melakukan 2.5 panggilan setiap jam dengan waktu
pendudukan panggilan 120 detik. Asumsikan grade of service 2%!
4. Selama jam sibuk, sebuah grup trunk menawarkan 100 panggilan yang memiliki ratarata durasi 3 menit. Salah satu dari panggilan tersebut gagal menemukan trunk yang
bebas. Tentukan trafik yang ditawarkan pada grup dan trafik yang dilayani oleh grup
tersebut!
5. Sekelompok trunk berjumlah 20 ditemukan pada jam 10.00 terdapat 10 trunk
digunakan, pad jam 10.10 terdapat 15 trunk digunakan, pada jam 10.20 terdapat 16
trunk digunakan, dan pada jam 10.30 terdapat 11 trunk digunakan. Hitunglah
intensitas trafik rata-rata selama durasi tersebut!
6. Empat sambungan tersusun pada suatu grup yang full availability. Jika trafik yang
ditawarkan pada grup di jam sibuk adalah 0.8 Erlang, berapa grade of service yang
diberikan?
7. Selama jam sibuk, rata-rata 30 Erlang ditawarkan pada suatu kelompok trunk. Ratarata jumlah waktu dimana seluruh trunk sibuk adalah 12 detik dan dua panggilan akan
hilang. Tentukan rata-rata jumlah panggilan yang dibawa oleh grup trunk dan ratarata durasi panggilan! Tunjukkan bahwa rata-rata jumlah panggilan yang ditawarkan
pada kelompok trunk tersebut sepanjang periode tersebut sama dengan rata-rata
durasi panggilan, yaitu 30!
8. Trafik 10 Erlang ditawarkan pada switch yang menghubungkan secara sekuensial
kepada suatu kelompok trunk. Perkirakanlah trafik yang dibawa oleh setiap tiga trunk
yang pertama!
9. Tentukan jumlah trunk yang dibutuhkan untuk memberikan grade of service sebesar
0.01 untuk beban trafik 1 E, 2 E, 4 E, 10 E, 40 E, dan 80 E. Tentukan pula okupansi
dan jumlah trunk yang dibutuhkan setiap Erlang!
10. Sebuah perusahaan telekomunikasi mendimensikan routing-nya dengan kriteria
berikut
a. Grade of service pada beban normal : 0.005
b. Grade of service pada beban overload 10 % : 0.02
Tentukan jumlah trunk yang dibutuhkan untuk trafik 10 E, 40 E, 50 E, 60 E, dan 70 E.
11. Suatu crossbar exchange dibutuhkan untuk mengatur 5000 panggilan pada jam sibuk.
Waktu pendudukan marker dapat diasumsikan mengikuti distribusi eksponensial,
dengan rata-rata waktu pendudukan adalah 0.5 detik.
a. Tentukan jumlah marker yang dibutuhkan jika probabilitas suatu register untuk
menunggu sebuah marker adalah kurang dari 0.2!
b. Apa yang akan terjadi, jika suatu krisis lokal menyebabkan 25000 panggilan
terjadi pada jam sibuk?
12. Pada suatu sistem switching telegrafi otomatis, pesan yang datang disimpan pada
suatu
antrian
sampai
peralatan
retransmitting
dari
outgoing
trunk
dapat
mengirimkannya. Pesan tiba dengan kecepatan 120 pesan setiap jamnya. Waktu yang
Tentukan trafik yang ditawarkan oleh masing-masing proses kedatangan dan tentukan
trafik total yang ditawarkan!
17. Suatu sistem komputer memiliki tiga jenis tugas yang datang, yaitu inter-active tasks,
test tasks, dan production tasks. Semua pekerjaan datang berdasarkan proses Poisson
dan waktu pelayanan adalah konstan.
Untuk tipe inter-active tasks, 15 pekerjaan datang setiap menit dan waktu
pelayanan adalah 1 detik.
Untuk tipe test tasks, 3 pekerjaan datang setiap menit dan waktu pelayanan adalah
5 detik.
Untuk tipe production tasks, 12 pekerjaan datang setiap jam dan waktu pelayanan
adalah 2 menit.
Tentukan trafik yang ditawarkan oleh tiap tipe pekerjaan dan total trafik yang
ditawarkan!
18. Proses kedatangan suatu sistem terjadi berdasarkan proses Poisson dengan rata-rata
kedatangan 2 panggilan per satuan waktu. Setiap panggilan menduduki dua kanal
selama waktu pendudukan keseluruhan, yang mana terdistribusi secara eksponensial
dengan nilai rata-rata 3 satuan waktu. Tentukan trafik yang ditawarkan pada
panggilan dan trafik yang ditawarkan pada kanal!
19. Suatu trafik pada sentral dijital menawarkan panggilan ISDN (1 kanal setiap
panggilan) dan panggilan ISDN-2 (2 kanal setiap panggilan), dimana:
Panggilan ISDN terdapat 900 panggilan datang setiap jam dan waktu pendudukan
rata-rata adalah 2 menit.
Panggilan ISDN-2 terdapat 2 panggilan datang setiap menit dan waktu
pendudukan rata-rata adalah 150 detik.
Tentukan trafik yang ditawarkan yang terukur pada kanal untuk setiap tipe dan
keseluruhan trafik yang ditawarkan!
20. Suatu jalur sambungan 2.048 Mbps dijital menawarkan rata-rata 128 paket per detik.
Setiap paket rata-rata mengandung 1500 bytes (1 byte = 8 bit). Tentukan utilisasi
saluran tersebut!
21. Perhatikan suatu sistem loss dengan 4 kanal dan menawarkan trafik PCT-1. Intensitas
kedatangan adalah = 1 panggilan setiap satuan waktu dan waktu rata-rata pelayanan
adalah - 1 = 2 satuan waktu. Sistem diasumsikan mengikuti ekuilibrium statistika.
a. Tentukan trafik yang ditawarkan dan diagram keadaan sistem.
b. Tentukan probabilitas keadaan dan waktu kemacetan, kemacetan panggilan, dan
kemacetan trafik.
c. Hitunglah kemacetan waktu menggunakan formula rekursif Erlang-B.
d. Asumsikan random hunting, tentukan probabilitas bahwa dua kanal tertentu
sibuk.
e. Berapa banyak kanal yang dibutuhkan jika sistem didimensikan dengan nilai
perbaikan sama dengan 0.20?
22. Suatu Erlangs loss system dengan n = 3 kanal. Intensitas kedatangan adalah = 2
panggilan setiap satuan waktu dan waktu pendudukan rata-rata adalah -1 = satuan
waktu.
a. Tentukan trafik yang ditawarkan!
b. Konstruksi diagram transisi keadaan dan tentukan probabilitas keadaan dengan
asumsi dalam ekuilibrium statistika.
c. Asumsikan sequential hunting kanal bebas dan tentukan trafik yang dibawa oleh
tiap kanal (fungsi perbaikan) dengan menggunakan formula rekursi Erlang-B.
23. Suatu Engsets Loss System dengan 3 server yang menawarkan trafik dari 4 sumber
yang homogen. Suatu sumber yang bebas menghasilkan panggilan dengan intensitas
= panggilan setiap satuan waktu dan waktu pelayanan mengikuti distribusi
eksponensial dengan nilai rata-rata - 1 = 1 satuan waktu.
a. Tentukan total trafik yang ditawarkan dari 4 sumber tersebut.
Daftar Referensi
[1]
[2]
Iversen, Villy B., Teletraffic Engineering and Network Planning, Technical University of
Denmark, 2010.
[3]
[4]
Cooper, Robert B., Teletraffic Theory and Engineering, Marcel Dekker, Inc., 1998.
[5]
[6]
[7]
http://www.math.ntu.edu.tw/~hchen/teaching/StatInference/notes/lecture13.pdf
[8]
http://math.stackexchange.com/questions/96232/poisson-process-and-probability-phonecalls
[9]
http://www.uniroma2.it/didattica/TER/deposito/Corso-Telematica-e-Retilezione22ott12.pdf