Teori Graph
Teori Graph
Teori Graph
PENDAHULUAN
Pelabelan graf dalam teori graf adalah pemberian nilai pada titik, sisi atau titik
dan sisi. Pelabelan graf sudah banyak dikaji mulai tahun 60-an. Seperti valuasi-
β yang diperkenalkan oleh Rosa pada tahun 1967 [5]. Sejak saat itu, sekitar 250
tulisan mengenai pelabelan banyak bermunculan.
Misal G graf dengan himpunan titik V(G) dan himpunan sisi E(G). Pelabelan
graceful pada graf G merupakan pemberian nilai pada titik-titiknya dengan bilangan
bulat positif {0, 1, 2, 3,..., E (G ) } sedemikian hingga sisinya mendapat label harga
mutlak dari selisih pelabelan kedua titik yang menempel pada sisi tersebut. Sebuah
graf G disebut graf graceful jika setiap titik dan sisi pada graf G dapat diberi label
menurut aturan pelabelan graceful. Dalam hal ini, beberapa pelabelan graceful untuk
kelas-kelas graf tertentu telah ditunjukkan seperti pada graf lintasan Pn, graf pohon Tn
dengan n ≤ 16 dan graf sikel Cn dengan n ≡ 0 atau 3 (mod 4) [4]. Karena itu
penulis tertarik untuk menginvestigasi pelabelan graceful pada kelas-kelas graf yang
lain, yaitu:
2. Graf tangga Ln, yaitu graf yang dibangun dari hasil kali kartesius graf
lintasan Pn dan lintasan P2.
3. Gabungan m buah graf tangga mLn, yaitu graf tak terhubung yang terdiri
dari m komponen dimana setiap komponennya adalah graf tangga Ln.
1
2
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
v2 e2 v3
Gambar 2.1 Graf G dengan 5 Titik dan 4 Sisi
dengan order hingga dinamakan graf hingga. Sebagai contoh, Gambar 2.1 adalah
graf berorder 5.
Loop dalam suatu graf terjadi apabila suatu titik v dihubungkan dengan
dirinya sendiri atau e = vv. Jika terdapat lebih dari satu sisi yang menghubungkan
dua titik, maka sisi tersebut dinamakan sisi rangkap (multiple edges). Gambar 2.2
menunjukkan e5 adalah loop dan e3, e4 adalah sisi rangkap. Graf G dikatakan graf
sederhana apabila tidak memuat loop dan sisi rangkap.
v1 v4 e5
e1 e4 e3
v2 e2 v3
3
4
Dua titik u dan v di graf G dikatakan tetangga (adjacent) apabila ada sisi e
yang menghubungkan titik u dan v. Sisi e pada graf G dikatakan menempel
(incident) dengan kedua titik yang dihubungkan.
Derajat (degree) suatu titik v di graf G adalah banyaknya sisi yang
menempel dengan titik v, yang dinotasikan dengan deg (v). Jika dalam graf G
setiap titiknya mempunyai derajat yang sama, maka graf G disebut graf reguler.
Contoh pada Gambar 2.3 menunjukkan graf reguler.
v1
e1 e3
v2 e2 v3
Gambar 2.3 Graf Reguler
Jalan (walk) pada graf G dinotasikan W (G) adalah barisan hingga yang
diawali dan diakhiri dengan titik dimana unsur-unsurnya saling bergantian antara
titik dan sisi, sedemikian hingga vivi+1 adalah sisi di G untuk setiap i = 0, 1,
2,…,n-1, yaitu : W (G) = v0, e1, v1, e2, v2, e3,…, vn-1, en, vn dengan n ≥ 0
Jika dijalan W (G) berlaku v0 = vn maka W (G) disebut jalan tertutup dan
dikatakan jalan terbuka jika v0 ≠ v n .
v1 e5 v4 e6 v5
e1 e4 e3
v2 e2 v3
Gambar 2.4 Gambar untuk Mengilustrasikan Jalan (walk)
Sebuah jalan dikatakan lintasan (path) jika semua titiknya berbeda sedangkan jika
setiap sisinya yang berbeda maka jalan tersebut dinamakan jejak (trail). Sikel
(cycle) didefinisikan sebagai suatu lintasan yang tertutup.
2.3 Graf Terhubung (Connected Graph)
Graf G dikatakan terhubung (connected) jika setiap dua titik u,v di G,
terdapat lintasan yang menghubungkan kedua titik tersebut. Graf G dikatakan graf
5
tak terhubung (disconnected) jika ada dua titik di G yang tidak mempunyai
lintasan.
u1 v1 v2
u2 u3 v3 v4
(a) (b)
Gambar 2.5(a) Graf Terhubung dan 2.5(b) Graf Tak Terhubung
Gambar 2.5(a) adalah graf terhubung dan Gambar 2.5(b) adalah graf tak
terhubung.
Graf K dikatakan subgraf dari graf G jika semua titik di K dan semua sisi
di K adalah titik dan sisi di G. Sebagai contoh pada Gambar 2.6, K1 adalah subgraf
dari G tetapi K2 bukan subgraf G karena ada sisi ac di E(K2) yang bukan sisi di
E(G).
a b a a b
G: K1 : K2 :
c d c d c d
Gambar 2.6 Graf dan Subgrafnya
Kompenen dari graf G adalah subgraf terhubung maksimum dari G. Jadi
graf terhubung mempunyai paling banyak satu komponen sedangkan graf tak
terhubung paling sedikit mempunyai dua komponen. Contoh, pada Gambar 2.5(a)
menunjukkan graf terhubung dan Gambar 2.5(b) menunjukkan graf tak terhubung
dengan dua komponen.
2.4 Operasi pada Graf
Operasi dalam teori graf yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini,
diantaranya gabungan graf dan hasil kali kartesius dua graf. Misal G1 dan G2
adalah graf saling asing yang artinya V(G1) ∩ V(G2) = φ dan E(G1) ∩ E(G2) = φ.
6
: E (G ) = E (G1) E (G2 ) .
m
Untuk gabungan m buah graf terhubung dinotasikan sebagai graf
Gi .
i =1
v3 v4 u3 u4 v3 v4 u3 u4
Gambar 2.7 Gabungan Dua Graf
2.4.2 Hasil Kali Kartesius Dua Graf
Hasil kali kartesius dari graf G1 dan G2 adalah graf yang dinotasikan
G1xG2 dan mempunyai himpunan titik V={(v1, v2) v1 ∈V(G1), v2 ∈V(G2)}
Untuk memberikan gambaran tentang hasil kali kartesius dari dua graf lintasan
G1 dan G2, yaitu G1 x G2 ditunjukkan oleh Gambar 2.8.
(u1,u2) (u1,v2)
G1: u1 v1 G1 x G2 :
G2: u2 v2
(v1,u2) ( v1,v2)
P3 : P4 :
Gambar 2.9 Graf Lintasan P3 dan P4
C5 : C6 :
a c
8
Selanjutnya himpunan A kita sebut sebagai daerah asal (domain) dari f dan
himpunan B disebut daerah kawan (kodomain) dari f.
Fungsi satu-satu adalah pemetaan dimana setiap elemen di daerah hasil
mempunyai prapeta tepat satu di daerah asal, dapat dituliskan secara matematika
berikut : Pemetaan f : A → B, injektif ⇔ ∀x, y ∈ A, f ( x) = f ( y ) ⇒ x = y.
2.7 Pelabelan Graf
Pelabelan pada graf G adalah pemberian nilai pada titik atau sisi di G.
Pada tahun 1967 Rosa menyebutkan λ adalah valuasi- β pada graf G jika λ
fungsi satu-satu dari himpunan titik di G ke himpunan { 0, 1, 2,…,
E (G ) }sedemikian hingga, setiap sisi uv di G mendapat label λ (u ) − λ(v) yang
sedemikian hingga
Sebuah graf G disebut graf graceful jika setiap titik dan sisi di graf G
dapat diberi label menurut aturan pelabelan graceful. Pelabelan graceful untuk
graf sikel diberikan oleh Rosa. Rosa membuktikan bahwa untuk graf sikel Cn
adalah graceful jika dan hanya jika n ≡ 0 atau 3 (mod 4) [5].
Golomb [1] menyebutkan bahwa graf komplit Kn adalah graceful untuk
n=2, 3 ,4 seperti yang diberikan pada Gambar 2.14.
0 0 0 6 6
1 1 3 4 1 2 5
1 1 2 3 4 3 1
Sebagai contoh, Gambar 2.15 menunjukkan graf K5 yang tidak bisa diberi label
menurut aturan pelabelan graceful karena ada beberapa sisi yang mendapat label
sama, yaitu tiga sisi mendapat label 1, dua sisi mendapat label 2, dua sisi
mendapat label 3 dan dua sisi mendapat label 4.
11
4 3 1 5
4 1 5
1 2 3 4
3 2 1
6 4 3
0 1
Gambar 2.16 Graf yang Mempunyai Banyak Titik
dan Tidak Cukup Sisi
2. G mempunyai ‘terlalu banyak sisi’ Contoh pada graf komplit K5 yang
ditunjukkan pada Gambar 2.15.
3. G mempunyai ‘keseimbangan yang salah’. Contoh ditunjukkan oleh
Ganbar 2.17. Dimana ada dua sisi yang mempunyai label 2.
12
0
2 5
2 5
2 4
4 3 1
Gambar 2.17 Graf Sikel C5 yang Mempunyai Keseimbangan Salah
2.9 Pelabelan Komplemen
Misal graf G adalah graf graceful dengan pelabelan λ . Misal titik-
titiknya dilabeli kembali menurut aturan E (G ) – λ (v) untuk setiap titik v di G.
Pemberian label kembali dengan aturan E (G ) – λ (v) ini kita beri nama pelabelan
titik di G ke {0, 1, 2,..., E (G ) } maka pelabelan λ ' juga merupakan fungsi satu-
7 4 1 Pelabelan 7 4 1
Komplemen
7 6 1 2 3 0 6 6 2 4
Gambar 2.19 Pelabelan Graceful dari Graf L3 dan Pelabelan Komplemennya
13
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diberikan pembuktian pelabelan graceful cara 1 dan
cara 2 pada setiap kelas yang dikaji dan pelabelan komplemen dari setiap sifat
yang ada, yang disajikan dalam bentuk gambar. Dua cara pembuktian pelabelan
graceful diberikan untuk menunjukkan ketidaktunggalan dari pelabelan graceful,
ketidaktunggalan ini dikarenakan pelabelan titik-titiknya yang bersifat satu-satu
mempunyai beberapa kemungkinan dalam menentukan pelabelannya. Dalam
pembuktian setiap sifat akan diperlukan suatu notasi yang didefinisikan sebagai
berikut: notasi yang mempunyai arti bilangan pembulatan keatas, dan notasi
3
yang mempunyai arti bilangan pembulatan kebawah. Contoh 2 =2
3
sedangkan =1.
2
3.1 Pelabelan Graceful pada Graf Tangga
Graf tangga Ln adalah graf hasil kali kartesius P2 x Pn. Misal graf tangga
Ln mempunyai himpunan titik V ( Ln ) = {v1, v2 ,..., vn , v1' , v2' ,..., vn' } dan himpunan sisi
E(Ln ) = {e1, e2 ,..., en −1, e1' , e2' ,..., en' −1, e1* , e2* ,..., en* } dimana
sisi ei = vivi+1 untuk i = 1, 2, 3,…, n-1,
sisi e’i = v’iv’i+1 untuk i = 1, 2, 3,…, n-1 dan
sisi e*i = viv’i untuk i = 1, 2, 3,…, n.
Sebagai ilustrasi penotasian titik dan sisi dari graf tangga Ln, dapat kita lihat pada
Gambar 3.1.
v1 e1 v2 e2 …. e(n– 1) vn
Pelabelan Cara 1 : Beri label untuk titik-titik dari graf Ln sehingga memenuhi
aturan dari fungsi satu-satu sebagai berikut :
n
i–1 untuk i = 1, 3, 5,…, 2 -1,
2
λ (vi) =
n
3n – 2i untuk i = 2, 4, 6,…, 2 ,
2
dan
n
3n – 2i untuk i = 1, 3, 5,…, 2 -1,
2
λ (v’i) =
n
i–1 untuk i = 2, 4, 6,…, 2 .
2
Dari pelabelan titik-titiknya akan diperoleh pelabelan sisi-sisinya yang berbeda
semua untuk setiap e∈E(Ln) sebagai berikut:
n
3(n – i) –1 untuk i = 1, 3, 5,…, 2 –1,
2
λ (ei) = λ (vivi+1) =
n
3(n – i) untuk i = 2, 4, 6,…, 2 –2,
2
n
3(n – i) untuk i = 1, 3, 5,…, 2 –1,
2
λ (e’i) = λ (v’iv’i+1) =
n
3(n – i) –1 untuk i = 2, 4, 6,…, 2 –2,
2
dan
λ (e*i) = λ (viv’i) = 3(n – i) + 1 untuk i = 1, 2, 3,..., n.
0 8 8 6 2 2 4
10 7 4 1
10 9 1 5 6 3 3
i −1 n
untuk i =1, 3, 5,…,2 -1,
2 2
λ (vi) =
i n
3n –1 – untuk i = 2, 4, 6,…,2 ,
2 2
dan
i + 1 n
2n – untuk i =1, 3, 5,…,2 -1,
2 2
λ (v’i) =
i n
n+ -1 untuk i = 2, 4, 6,…,2 .
2 2
Setelah pelabelan titik-titiknya diperoleh maka sisi-sisinya diberi label yang
berbeda semua untuk setiap e∈E(Ln) menurut aturan sebagai berikut :
λ (ei) = λ (vivi+1) = 3n – 1– i untuk i = 1, 2, 3,..., n – 1 ,
0 10 10 9 1 8 9
7 6 5 4
7 3 4 2 6 1 5
Gambar 3.3 Pelabelan Graceful pada Graf L4
Menggunakan Sifat 3.1 Pelabelan Cara 2.
Menurut definisi pelabelan komplemen pada 2.9 maka pelabelan
komplemen untuk pelabelan graceful graf tangga L4 pada Gambar 3.3 dapat
dilihat pada Gambar 3.4.
10 10 0 9 9 8 1
7 6 5 4
3 3 6 2 4 1 5
Gambar 3.4 Pelabelan Komplemen dari Sifat 3.1
Pelabelan Cara 1 pada Graf L4
3.2 Pelabelan Graceful pada Graf Gabungan m Buah Graf Tangga
Graf gabungan m buah graf tangga Ln dinotasikan mLn adalah graf tak
terhubung yang terdiri dari m komponen dimana setiap komponennya adalah graf
tangga Ln. Misal graf mLn mempunyai himpunan titik:
V (mLn ) = V1 V2 ... Vm
dimana V j = {v1 j ,v2 j ,...,vnj ,v1' j ,v'2 j ,...,v'nj }
{ }
E j = e1 j ,e2 j ,...,e(n −1) j ,e1' j ,e'2 j ,...,e'(n −1) j ,e1' j ,e*2 j ,...,e*nj dengan
Sebagai ilustrasi penotasian titik dan sisi dari graf gabungan m buah graf
tangga dapat kita lihat pada Gambar 3.5.
v11 e11 v21 e21 …. e(n – 1)1 vn1
Untuk pembuktian sifat 3.2 diberikan oleh pelabelan cara 1 dan cara 2 berikut ini.
Pelabelan Cara 1 : Beri label untuk titik-titik dari graf gabungan m buah graf
tangga sehingga memenuhi fungsi satu-satu sebagai
berikut :
Untuk j = 1, 2, 3,..., m
18
n
n( j–1) + (i+ j –2) untuk i =1, 3, 5,…, 2 – 1,
2
λ (vij) =
n
m(3n – 2) – 2n( j –1) –(2i –3j+1) untuk i = 2, 4, 6,…, 2 ,
2
dan
n
m(3n – 2) –2n( j –1) – (2i –3j+1) untuk i =1, 3, 5,…, 2 – 1,
2
λ (v’ij) =
n
n( j–1) + (i + j – 2 ) untuk i = 2, 4, 6,…, 2 .
2
Pelabelan untuk sisi-sisinya yang berbeda semua untuk setiap e∈E(mLn) dapat
ditentukan sebagai berikut :
n
3n( m– j+1)–2m– (3i – 2j+1) untuk i=1, 3, 5,…,2 – 1,
2
λ (eij)= λ (vijv(i+1)j)=
n
3n( m– j+1)–2m– (3i – 2j) untuk i= 2, 4, 6,…,2 – 2,
2
n
3n(m– j+1)–2m– (3i– 2j) untuk i=1, 3, 5,…, 2 – 1,
2
λ (e’ij) = λ (v’ijv’(i+1)j) =
n
3n(m– j+1)–2m– (3i– 2j+1) untuk i= 2, 4, 6,…, 2 – 2,
2
dan
λ (e*ij) = λ (vijv’ij ) = 3n( m– j+1) – 2m – (3i – 2j – 1) untuk i = 1, 2, 3,..., n.
Sebagai ilustrasi, Gambar 3.6 menunjukkan pelabelan graceful pada graf
2L4 dengan menggunakan sifat 3.2 pelabelan cara 1.
0 18 18 16 2 12 14 5 8 13 6 7 2 9
20 17 14 11 10 7 4
1
20 19 1 15 16 13 3 15 9 6 5 11 3 8
Gambar 3.6 Pelabelan Graceful pada Graf 2L4
19
n
3n(m– j+1)–2m– (3i– 2j+1) untuk i=1, 3, 5,…,2 –1,
2
λ (e’ij)= λ (v’ijv’(i+1)j)=
n
3n(m– j+1 –2m –(3i– 2j) untuk i= 2, 4, 6,…, 2 – 2,
2
dan
λ (e*ij) = λ (vijv’ij ) = 3n( m– j+1) – 2m – (3i – 2j – 1) untuk i = 1, 2, 3,..., n.
Karena dari pelabelan cara 1 dan cara 2 diperoleh bahwa pelabelan titik-
titiknya memenuhi fungsi satu-satu dan pelabelan sisi-sisinya berbeda semua
untuk setiap e∈E(mLn) maka pelabelan λ diatas adalah pelabelan graceful.
20
14 13 1 9 10 11 6 5 2 7
14 11 8 7 4
1
0 12 12 10 2 4 5 9 3 6
Gambar 3.7 Pelabelan Graceful pada Graf 2L3
Menggunakan Sifat 3.2 Pelabelan 2.
20 18 2 16 18 12 6 15 8 7 6 13 2 11
20 17 14 11 10 7 4
1
0 19 19 15 4 13 7 5 9 14 5 9 3 12
Gambar 3.16 Pelabelan Komplemen dari Sifat 3.2
Pelabelan Cara 1 pada Graf 2L4
21
Gambar 3.17 mengilustrasikan penotasian titik dan sisi dari graf hasil kali
kartesius Pm x Pn.
v11 e11 v21 e21 v31 ........ e(n-1)1 vn1
Sifat 3.3 Graf hasil kali kartesius Pm x Pn adalah graf graceful untuk setiap m
dan n.
Bukti dari sifat 3.3 diberikan oleh pelabelan cara 1 dan cara 2 berikut ini.
i − j n
n ( j – 1) + untuk i = 1, 3, 5,...,2 – 1
2 2
m
j = 1, 3, 5,..., 2 – 1,
2
i − j −1 n
m (2n – 1)–nj – untuk i = 1, 3, 5,..., 2 – 1
2 2
m
j = 2, 4, 6,..., 2 ,
2
λ (vij) =
i − j −1 n
m (2n – 1) –nj – untuk i = 2, 4, 6,...,2
2 2
m
j = 1, 3, 5,..., 2 – 1,
2
i − j n
n( j – 1) + untuk i = 2, 4, 6,..., 2
2 2
m
j = 2, 4, 6,..., 2 .
2
Setelah pelabelan titik-titiknya diperoleh, selanjutnya pelabelan untuk sisi-
sisinya yang berbeda semua untuk setiap e∈E(Pm x Pn) diberikan sebagai berikut
:
j = 1, 2, 3,..., m
dan
λ (e’ij ) = λ (vijvi(j+1) = m(2n–1)–2nj–(i– j –1) untuk i = 1, 2, 3,..., n,
j = 1, 2, 3,..., m–1.
Sebagai contoh, Gambar 3.20 menunjukkan beberapa pelabelan graceful
untuk graf hasil kali P4xP4 dengan menggunakan sifat 3.3.
23
0 24 24 23 1 22 23
21 20 19 18
21 17 4 16 20 15 5
14 13 12 11
7 10 17 9 8 8 16
7 6 5 4
14 3 11 2 13 1 12
Gambar 3.20 Pelabelan Graceful pada Graf P4 xP4
Menggunakan Sifat 3.3 Pelabelan Cara 1.
Pelabelan sisinya diberi label berbeda semua untuk setiap e ∈E(Pm x Pn) menurut
aturan sebagai berikut:
λ (eij ) = λ (vijv(i+1)j) = n(2m–1)–2im–( j – i –1) untuk i = 1, 2, 3,..., n–1,
j = 1, 2, 3,..., m
dan
λ (e’ij ) = λ (vijv(i+1)j) = n(2m–1)–m(2i–1)–( j– i ) untuk i = 1, 2, 3,..., n,
j = 1, 2, 3,..., m–1.
Karena dari pelabelan cara 1 dan cara 2 diperoleh bahwa pelabelan titik-
titiknya memenuhi fungsi satu-satu dan pelabelan sisi-sisinya berbeda semua
untuk setiap e∈E(Pm x Pn) maka pelabelan λ diatas adalah pelabelan graceful.
Sebagai contoh, Gambar 3.22 menunjukkan beberapa pelabelan graceful
untuk graf hasil kali kartesius P4xP4 menggunakan sifat 3.3 pelabelan 2.
0 21 21 14 7 7 14
24 17 10 3
24 20 4 13 17 6 11
23 16 9 2
1 19 20 12 8 5 13
22 15 8 1
23 18 5 11 16 4 12
24 24 0 23 23 22 1
21 20 19 18
3 17 20 16 4 15 19
14 13 12 11
17 10 7 9 16 8 8
7 6 5 4
10 3 13 2 11 1 12