Keamanan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Keamanan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Keamanan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
PEMBAHASAN
a. Keamanan Kerja
Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja
yang aman, baik berupa materil maupun nonmaterial.Unsur-unsur penunjang keamanan
yang bersifat materil diantaranya sebagai berikut.
Baju kerja
Helm
Kaca mata
Sarung tangan
Sepatu
b. Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan sebagai unsure-unsur yang menunjang
terhadap adanya jiwa-raga dan lingkungan kerja yang sehat. Kesehatan kerja meliputi
kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Kesehatan rohani dan jasmani saling berkaitan,
terutama kesehatan rohani akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan jasmani dan
kesehatan jasmani sangat dipengaruhi oleh kesehatan lingkungan (environmental).
1. Keselamatan Kerja
Pengertian keselamatan kerja tidak dapat didefinisikan secara etimologis
sebagaimana secara ilmu-ilmu yang lain. Keselamata kerja hanya dideskripsikan
sebagai keadaan dimana seseorang merasa aman dan sehat dalam melaksanakan
tugasnya. Masing-masing aman dan sehat disini mencakup keamanan dari
terjadinya kecelakaan dan sehat dariberbagai factor penyakit yang muncul dalam
proses kerja.
Dengan demikian, keselamatan kerja adalah sebagai ilmu pengetahuan yang
penerapannya sebagai unsur-unsur penunjang seorang karyawan agar selamat saat
sedang bekerja dan setelah mengerjakan pekerjaannya. Unsur-unsur penunjang
keselamatan kerja adalah sebagai berikut.
Adanya unsure-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan di
atas.
Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
Teliti dalam bekerja.
Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan
kerja.
Hubungan antara keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja akan lebih jelas diikat pada
bagan berikut:
Setiap karyawan wajib hadir dan pulang tepat pada waktu yangtelah ditetapkan.
Setiap karyawan wajib mengisi daftar absen atau menyerahkankartu pada tempat yang
telah ditetapkan baik pada waktu masuk atau pulang bekerja dan harus
diisi/diserahkan oleh karyawan sendiri , apabila tidak melakukannya yang
bersangkutan dianggap mangkir dan upahnya tidak dibayar.
Setiap karyawan wajib mengikuti dan memenuhi seluruh petunjuk atau intruksi yang
diberikan oleh atasan atau pimpinan perusahaan yang berwenang memberikan intruksi
atau petunjuk tersebut.
Alasan yang diperbolehkan untuk menjadi dasar pemutusan hubungan kerja adalah sebagai
berikut.
Pelanggan terhadap tata tertib diatas dapat dikenakan hal-hal sebagai berikut.
Surat peringatan
Mangkir
Skorsing
Pemutusan hubungan kerja (PHK)
Penyesalan keluh-kesah
Standarisasi
Perusahaan tersebut dalam berbagai aspek harus baik menurut penilaian baik menurut
standar nasional maupun internasional. Misalnya seperti yang telah ditentukan oleh
SII (Standar Industri Indonesia), SNI (Standar Nasional Indonesia) dan ISO
(Internasional Standarization Organization).
Pengawasan
Riset Teknis
Penelitian dan penilaian teknis yang dilakukan oleh tenaga ahli khusus dari luar
departemen tenaga kerja yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja.
Riset Medis
Penelitian kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja yang dilakukan oleh petugas
medis misalnya oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia).
Pendidikan
Program endidikan dan latihan dalam rangka ahli teknologi dan pengembangan tenaga
kerja bagi perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja asing.
Pelatihan
Pengarahan
Asuransi
Suatuperlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk satuan berupa uang sebagai
pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dalam pelayanan
sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga berupa
kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia.
Persuasi
Riset Psikologis
Riset Statistik
Penelitian terhadap keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja yang diukur secara
kuantitatif dan yang hasilnya dapat dijadikan pedoman oleh semua karyawan dalam
melaksanakan pekerjaan.
Ergonomi
Ergonomi berasal dari bahasa yunani, yaitu ergon (kerja) dan nomos (peraturan
/hukum). Pada berbagai Negara digunakan istilah yang berbeda, seperti
Arbeitswissenschaft di Jerman, bio teknologi di Negara-negara Skandinavia, human
engineering, dan human factors engineering atau personal researchdi Amerika Utara.
Pengertiannya secara umum adalah peraturan/hokum kerja yang mengatur tenaga
kerja, sarana kerja, dan pekerjaannya.
Ergometri
Ergometri adalah ilmu untuk mengukur kemampuan kerja atau pemakaian tenaga
kerja sendiri oleh pekerja untuk pekerjaannya dan daya kerja fisik maksimum dari
tenaga kerja. Ketika bekerja, tenaga kimia dalam tubuh diubah menjadi tenaga kerja
mekanik dan panas dengan bantuan oksigen sebagai bahan bakar.
Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur oksigen adala sebagai berikut.
Kantong douglas
Pipa dan katup pada alat tersebut akan mengumpulakan udara. Volume udara
diukur oleh gas meter kemudian dianalaisis. Dengan demikian kadar masing-
masing gas seperti oksigen,karbondioksida, nitrogen terukut dan dapat
diketehui, waktu pengukurannya selama 2-5 menit.
Gas-Meter Konfranyai-Michaelis
Alat tersebut mengumpulkan dan mengukur udara espirasi secara terus-menerus
waktu pengukuran 20-30 menit.
Pneumotakograf Wolf
Alat tersebut mengukur udara espirasi secara elektronik dan mengambil contoh
udara dengan pompa elektrik.
Cara Analisis Kontinu
Analisi dengan menggabungkan pengukuran kontinu dari udara espirasi dan
anlisis gas secara polerografis.
Volume Udara Pernapasan Permenit
Untuk menghindari analisi gas, digunakan volume udara pernapasan permenit
sebagai pemekaian oksigen dan pengerahan tenaga.
Denyut Jantung
Pengukuran jantung dapat dilakukan dengan meggunakan telemetri atau tape
recorder kecil.
Automasi
Automasi adalah seni penggunaan alat-alat mekanik untukn melakukan pekerjaan Diebold
mendefinisikan adalah untuk menjalankan mesin. Istilah automasi ini dikenalakan oleh harder
dari ford motor company.Tingkat perkembangan automasi adalah sebagai berikut.
Melaporkan pada staf yang berwenang mengenai masalah tersebut di perusahaan baik
secara lisan maupun tertulis.
Staf yang berwenang dari perusahaan segera melaporkan pada kepolisian secara
tertulis dan lisan bila masalah tersebut sudah tidak bisa ditanggulangi lagi.
Diantara tindak kriminal adalah pencurian. Pelaku pencurian bisa dari karyawan perusahaan
maupun orang luar perusahaan. Brang yang dicuri bisa milik pribadi karyawan maupun milik
perusahaan maupu orang luar perusahaan. Tidak pencurian dapat terdeteksi dari alarm anti
pencurian yang berbunyi atau melihat kejadian secara langsung. Apabila terjadi pencurian,
maka opriosedur yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Bahaya bersifat khusus: adalah bahaya yang bersifat material, Bahaya tersebut
ditimbulkan dari sarana dan prasarana tempat kerja misalnya keadaan lingkungan
kerja yang tidak aman (Unsafe Condition) _ gedung yang. tinggi dengan pondasi
yang tidak seimbang, struktur tanah yang tidak sesuai dengan standar IMB (Izin
Mendirikan Bangunan), instalasi listrik yang tidak teratur, tidak adanya peralatan
keamanan.dan pelindung saat bekerja, dan yang lainnya.
2. Bahaya bersifat umum adafah bahaya yang'bersitat immaterial yang ditimbulkan dari
-_ proses kerja, misalnya bekerja dengan tidak memenuhi keselamatan kerja (Unsafe
Worker), tidak beristirahat, memaksakan kerja selagi kondisi badan unfit, terjadinya
konfik, dan miskomunikasi yang membuat tidak kondusif di tempat kerja, lalai, tidak
mengikuti prosedur kerja dan yang lainnya.
Sikap dan tindakan yang perlu dilakukan oleh seorang karyawan profesional terhadap keadaan
bahaya diantaranya sebagai berikut.
i. Tanda Gambar
Tanda gambar adalah gambar-gambar peringatan dan larangan. Misalnya gambar berikut.
1) Lampu hijau adalah menunjukan keadaan aman atau boleh jalan pada lalu lintas.
2) Lampu kuning adalah tanda hati-hati atau -harus waspada.
3) Lampu merah adalah tanda hares berhenti di lalu lintas dan tanda kawasan
yang mengandung aliran listrik berbahaya.
4) Lampu berkedip dengan serine adalah tanda telah terjadinya bahaya atau hal-hal
yang .mencurigakan.
c. Tanda Kata-Kata
Tanda dengan himbauan adalah kata-kata yang digunakan untuk peringatan biasanya
singkat, padat, dan jelas, seperti kata-kata berikut.
i. Alarm kebakaran
Alat tersebut ditempatkan pada tempat yang dianggap perlu. Alarm kebakaran akan berbunyi
secara otomatis apabila terdeteksi adanya asap yang diterimanya. Tanda bahaya yang
dikeluarkan oleh alat tersebut biasanya berupa bunyi keras da terus-menerus.
dengan cara menembak ke atas sebanyak tiga kali. Hal tersebut dilakukan untuk merrberias
peringatan kepada pelaku tindak kejahatan agar menyerahkan diri.
C. Situasi yang Dapat Menimbulkan Bahaya
Situasi dan kon keamanan dan kesehatan tenaga kerja antara lain sebagai berikut disi yang dapat
menjadi pemicu atau sumber-sumber bahaya bagi
i. Faktor fisik
Suara yang terlalu bising.
Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Penerangan yang kurang memadai.
Kelembaban udara.
Getaran mekanis.
Radiasi.
Ventilasi yang kurang memadai.
Tekanan udara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
iBau-bauan di tempat kerja.
Kelembaban udara.
Gas/uap.
Cairan.
Debu-debuan.
Butiran kristal dan bentuk lain.
Bahan-bahan kimia yang mempunyai sifat racun.
Bakteri/virus.
Jamur, cacing, dan serangga.
Tumbuh-tumbuhan dan lain-lain yang dapat hidup ditempat kerja.
Faktor Faal
iv. Faktor-faktor faal dapat meliputi hal-hal berikut.
Sikap badan yang tidak baik pada waktu kerja.
Peralatan yang tidak cocok atau tidak sesuai dengan tenaga kerja.
Gerak yang senantiasa berdiri atau duduk.
Proses, sikap, dan cars kerja yang monoton.
Beban kerja yang melampaui batas kemampuan.
v. S.Faktor Psikologis
Faktor-faktor psikologis dapat meliputi hal-hal berikut.
Bahaya dari lingkungan nonteknis, yaitu potensi bahaya yang ditimbulkan dari sika
hingga antara satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Pada saat berinteraksi antara
unsur teknostruktural dengan unsur nonteknis biasanya ada saja terjadi kecelakaan, hal
tersebut dinamakan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja misalnya kecelakaan pada saat pekerja
menggunakan peralatan kerja, mesin yang meledak kebakaran.
Ditinjau dari segi sifatnya, keadaan bahaya di tempat kerja dapat meliputi bahayabahaya
berikut.
a. Bahaya yang diakibatkan karena adanya kerusakan mesin dari segi hardware
(perangkat keras)
b. Bahaya yang diakibatkan oleh kesalahan program mesin dari segi
software (perangkat lunak).
c. Bahaya yang diakibatkan oleh pendukung misalnya, sering padamnya
listrik.
d. Bahaya yang diakibatkan oleh somber daya karyawan atau pengguna
(Brainware) yang belum kompeten menangani pekerjaan dibidang tertentu.
e. Bahaya yang diakibatkan oleh over worker, yaitu bekerja Lerlebihan tanpa
istirahat hingga membahayakan bagi diri karyawan dan perusahaan iru sendiri.
Misalnya meningkatkan jumlah produk dengan lembur yang tidak teratur.
Sikap yang diperlukan saat terjadinya situasi darurat adalah sebagai berikut.
Apabila menemukan suatu barang yang mencuri n.atau menerima laporan dari pihak tertentu
melalui tulisan/telepon tentang adanya bom di lingkungart perusahaan, maka tindakan yang hares
dilakukan adalah sebagai berikut.
iii. Kecelakaan
Bila terjadi kecelakaan kerja yang dialami karyawan lain di .tempat kerjanya, makaµ
sebagai sesama karyawan harus menolongnya. Diantara hal-hal yang perlu dikerjakan adalah
sebagai berikut.
a. Jangan panik bila perampok mengancam baik dengan senjata tajam atau atau senjata
api.
b. Kenali dengan jelas raut mukanya, postur tubuhnya, dan pakalannya.
Kenali kekhasan nada suara bicaranya.
c. Bila perampok lebih dari satu, kenali salah sate saja dengan jelas bila tak
memungkinkansemuanya.
d. Bila perampok membawa kendaraan, kenali kendaraanya dengan jelas, merk, dan warna
kendaraan, serta kenali plat nomer kendaraannya.
e. Jangan mengadakan perlawanan_bila t dak memungkinkan, karena akan mencelakakan
jiwa.
f. Jangan menunjukkan terhadap.perampok dokumen-dokumen dan barang yang
sangat penting.
g. Bila perampok sudah mulai kabur, cepat hubungi polisi lewat telepon dengan menun
jukan arch jalan yang dilaluinya agar polisi cepat memblokir semua jalur lalu litas.
h. Laporkan pada satpam/atasan/pimpinan.
i. Membuat laporan tertulis kepada pihak berwajib (kepolisian) untuk ditindaklanjuti. .
v. Kebakaran
Pada' saat terjadi Kebakaran langkah-langkah emergency (darurat)°yang perlu kita
kerjakan adalah sebagai berikut.
a. Segera hubungi lewat telepon tim pemadam kebakaran terdekat dengan menyampaikan
alamat kejadian kebakaran yang jelas.
b. Pakailah pakaian pengaman anti api.
c. Pijit bel peringatan berb aahaya agar semua pekerja yang belum tahu mengetahuinya.
d. Selamatkan dokumen-dokiimen yang paling penting.
e. Matikan listrik dari kilometernya.
f. Ikuti jalan yang paling mullah untuk keluar dari tempat kebakaran. Jangan berteriak-teriak
karena akan membuat panik dan salah tingkah. Segera evakuasi teman sekerja kalau ada
yang terperangkap kebakaran. Berikan pertolongan pertama.
g. Hubungi petugas kesehatan setempat.
h. Membuat laporan tertulis pada pihak kepolisian untuk diadapkan penelitian penyebab
terjadinya kebakaran.
vii. Banjir
Banjir akan terjadi bila saat musim hujan, lokasi perusahaan di tempat yang dataran
rendah atau dekat dengan aliran sungai. Hingga bila tanda-tanda tersebut telah ada maka
pihak pimpinan perusahaan harus menyediakan perlengicapan keamanan banjir,
misalnya baju pelampung, ban, perahu karet, dan membuat gedung berlantai dua atau
tiga. Bila terjadi banjir maka dalam situasi darurat tersebut yang harus. dilakukan adalah
sebagai berikut.
Gempa Bumi
Gempa bumi bisa saja terjadi kapan saja sekalipun sebelumnya tidak ada informasi dari
dinas meteoroligi dan geofisika. Untuk itu maka pendirian perusahaan harus memenuhi
persyaratan IMB (Izin Mendirikan Bangunan); kelaikan tanah dan kesesuaian bangunan.'
Bila terjadi gempa bumi sebagai situasi darurat, dalam penanganannya adalah sebagai berikut.
Tindakan yang harus segera dilakukan ketika menghadapi kebakaran akibat korsleting anus
pendek listrik adalah sebagai .berikut.
1. Infeksi
Infeksi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh adanya kuman atau
bibit penyakit yang masuk dan berkembang biak ke dalam tubuh manusia, diantaranya
protozoa (amoeba), jamur, dan parasit. Kuman dari penyakit tersebut bisa masuk di
antaranya melalui luka-luka berikut.
a. Luka Terbuka
Luka lecet
Luka tusuk
Luka avulsi/sobek
b. Luka Tertutup
Memar
Berkumpulnya darah di bawah lapisan kulit sehingga terasa nyeri, bengkak, dan warnanya
merah kebiruan.
Luka himpitan kuat
Ciri-cirinya tergantung berapa besar luka yang dialami.
Luka Remuk
Biasanya terjadi pada tulang atau persendian.
Cara penanganan luka tertutup, diantaranya:
Luka busuk.
Darah atau cairan keluar dari telinga atau
hidung.
Muntah atau batuk darah.
Memar luas pada batang tubuh..
Luka tembus dada atau perut.
Buang air kecil atau air besar berdarah.
Nyeri tekan, pada kaku atau kejang pada dinding perut.
4) Penanganan Pendarahan
Tekan langsung..
o Tekan bagian yang berdarah selama 5-15 menit dan beri penutup
luka.
o Elevasi (dilakukan bersamaan dengan tekanan langsung).
o .Tinggikan an, ota badan yang berdarah, lebih tinggi dari jantung
o Tekan pada titik tekan.
Menekan pembuluh nadi di atas daerah yang mengalami perdarahan.
Contoh:
Apabila terjadi syok, maka hal-hal yang perlu dilakukan dalam penanganannya adalah sebagai
berikut.
2. Penyakit noninfeksi
Penyakit tersebut biasanya terjadi pada bagian dalam tubuh diantaranya sebagai berikut.
a. Kesehatan Jasmani
Sehat ditinjau dari sudut. ilmu faal ialah normalnya fungsi alat-alat tubuh secara keseluruhan.
Sesuai dengan dalil berikut "Olabraga dengan intensitas yang tinggi tidak akan lama,
sedangkan bila ingin dipertahankan dalam waktu yang lama tidak mungkin dengan
intensitas yang tinggi."
Oleh karena itu, sehat ditinjau dari ilmu faal ada dua pengertian sebagai berikut. a) Sehat
statis, yaitu fungsi alat tubuh normal pada waktu istirahat. b ) Sehat dinamis, yaitu fungsi
alat tubuh normal dalam keadaan gerak.
Upaya yang harus dilakukan untuk menjaga badan agar tetap sehat antara lain sebagai
berikut
Olahraga Kesehatan
Olahraga Kesehatan ialah olahraga yang dilakukan orang untuk tujuan kesehatan. Olahraga
tersebut bisa membina kesehatan khususnya pada tingkat lapangan.
Syarat dan aman dari olahraga kesehatan yang bersifat teknis fuiologis adalab sebagai berikut.
Kondisi yang demikian akan membawa kita kepada hal-hal positif berikut
1. Rencana bisa terlaksana dengan baik.
2. Jasmani menjadi sehat dan segar.
3. Rohani (pikiran) menjadi tenang.
4. Dapat mengendalikan potensi tubuh kepada keadaan semula.
c. Perlunya Tidur
Istirahat yang baik adalah tidur, sedan tidur berarti berhentinya kerja-kerja otot dan
melemahnya kerja pernafasan kita untuk menerima perangsang-perangsang dari luar, (kecuali
pekerjaan yang tanpa perintah otak).
Ada beberapa orgng berpendapat bahwa tidur itu bermacam-macam di antaranya tidur
nyenyak (tidak disertai mimpi) dan tidur gelisah (tidur di sertai mimpi).
C. Penampilan Diri
Kita menilai orang lain berdasarkan petunjuk-petunjuk yang ditampilkan orang tersebut
pada kita. Orang lain juga menilai kita berdasarkan pada petunjuk-petunjuk yang telah
diberikan oleh kita pads orang tersebut. Bila kita dinilai orang lain berstatus rendah maka
kita tak akan mendapatkan pelayanan istimewa. Dari sensasi akan menumbuhkan opini,
dan dari opini akan membuahkan sikap dan tindakan. Oleh karena itu, kita hares berusaha
menampilkan yang terbaik agar pesan kita pada pandangan orang lain baik. Usaha kita untuk
menampilkan diri kita seperti yang kita kehendaki tersebut dinamakan dengan penampilan diri
(impression management).
Untuk menampilkan diri dibutuhkan peralatan-peralatan yang disebut dengan front. Front
terdiri atas peralatan berikut.
2. Appearance (penampilan) adalah penampilan dari segi artifaktual atau bahasa nonverbal
dari busana, make up, dan aksesoris yang dipakai. Hal itu akan menampilkan diri
kita pada pandangan orang lain. Penampilan pramuniaga, penampilan guru, dan
penampilan tentara akan membawa pesan masing-masing.
c. Berbicara.
a. Penampilan Serasi
Untuk dapat berpenampilan serasi banyak fiat yang hares dipertimbangkan, melipuo
diantaranya situasi kondisi, profesi, postur tubuh, warna kulit, usia, mode, dan keserasiar
menyeluruh.
g. Serasi Menyeluruh
Serasi menyeluruh adalah keserasian berpenampilan dari segi busana, make up yan
digunakan, aksesoris yang dipakai serta keserasian berwiraga (bertingkah laku) da:
bersikap.
a. Mengkondisikan Pekerjaan
Sebelum bekerja maka perusahaan harus mengkondisikan dahulu hal-hal berikut.
Pembagian tugas dan tanggung jawab sera wewenang
yang jelas.
Peraturan kerja yang fleksibel (tidak kaku).
Penghargaan atas hak dan kewajiban pekerja selalu diberikan.
Menjalin hubungan sosial yang baik antara perusahaan dengan masyarakat
setempat.
Adanya ruang kerja yang memenuhi standar SSLK (syarat-syarat lingkungan
kerja) seperti berikut. .
o Tempat kerja harus steril dari debu, kototan, asap rokok, uap gas, radiasi,
getaran mesin dan peralatan bising lainnya.
o Tempat kerja aman dari sengatan arus listrik.
o Lampu penerangan cukup memadai..
o Ventilasi dan Sirkulasi udara yang seimbang.
o Adanya aturan kerja atau aturan keprilakuan (code of
conduct).
b. Prosedur Kerja
Saat bekerja karyawan hares mengikuti prosedur kerja sesuai dengan aturan yang
berlaku diperusahaan. Diantara prosedur yang hares diikuti adalah sebagai berikut.
Setiap karyawan wajib hadir dan pulang tepat pada waktu yang telah ditetapkan.'
Setiap karyawan wajib mengisi daftar absen/menyerahkan kartu pads tempat yang
telah ditetapkan baikpada waktu masuk atau pulang bekerja dan harus
diisi/diserahkan oleh karyawan sendiri, apabila tidak melakukannya yang
bersangkutan dianggap mangki dan upahnya tidak di bayar
Setiap karyawan wajib mengikuti dan memenuhi seluruh petunjuk atau instruksi
yank diberikan oleh atasan atau pimpinan perusahaan yang berwenang memberikan
instruks atau petunjuk tersebut.
Setiap karyawan wajib melaksanakan semua tugas dan kewajiban yang
diberikat kepadanya oleh perusahaan.
Setiap karyawan wajib menjaga dan memelihara dengan balk semua milik
perusahaan agar segera melaporkan kepada pimpinan perusahaan/atasannya
apabila mengetahui hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya.
Setiap karyawan wajib memelihara dan memegang teguh rahasia perusahaan
kepad, siapa pun terhadap apa yang diketahuinya mengenai perusahaan.
Setiap karyawan wajib melaporkan kepada pimpinan perusahaan apabila ada
perubahan
perubahan atas status dirinya misalnya susunan keluarga atau perubahan alamat..
Setiap karyawan wajib memeriksa semua alat-alat kerja, mesin-mesin dan
sebagainy, sebelum memulai bekerja atau akan meninggalkan pekerjaan sehingga
benar-benar tidal akan menimbulkan kerusakan/bahaya yang akan mengganggu.
Setiap karyawan dilarang membawa/menggunakan barang/alat milik perusahaan
kelua dari lingkungan perusahaan tanpa izin pmpinan perusahaan yang
berwenang.
Setiap karyawan dilarang melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya dan
tidal diperkenankan memasuki ruangan lain yang bukan bagiannya kecuali
atas perintah izin atasan.
Setiap karyawan dilarang menjual/memperdagangkan barang-barang apa pun
atat mengedarkan daftar sokongan, menempelkan atau mengedarkan poster yang
tidak ad; hubungannya dengan perusahaan tanpa izin pimpinan perusahaan.
Setiap karyawan dilarang minum minuman keras, mabuk, menyimpan,
dat menyalahgunakan obat terlarang, melakukan perjudian, pertengkaran, dan
berkelah dengan sesama karyawan/pimpinan di dalam lingkungan perusahaan.
Setiap karyawan dilarang membawa senjata api atau senjata tajam ke dalam
lingkungat perusahaan.
Setiap karyawan dilarang melakukan tindak asusila.
E. Pemeliharaan Kesehatan Karyawan
Setiap karyawan bekerja harus dapat memelihara kesehatannya dengan baik aga
dapat kembali bekerja dengan aman.. Pemeliharaan kesehatan antara lain dengan cara
sebaga berikut.
Makan makanan yang bergizi.
Berolahraga yang teratur.
Istirahat/tidur yang cukup.
Setelah memahami pengertian higiene, perlu juga diketahui tujuan higiene. 'Tujuan higiene
adalah untuk mencegah timbulnya penyakit dan keracunan serta gangguan kesehatan lainnya
sebagai akibat dari adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup manusia. Misalnya di
sebuah kantor membiasakan piket kebersihan setiap hari, membersihkan debu, membuang sampah
pada tempatnya, menyimpan barang berbahaya ditempat yang aman, begitu pula mandi dua kali
setiap hari dan setiap enam bulan sekali memeriksakan diri ke dokter. .
Ruang lingkup higiene meliputi higiene perorangan (Personal Hygiene), higiene makanan dan
minuman (food hygiene), dan Hygiene Lingkungan dapur (Kitchen Hygiene). Higiene
perorangan merupakan higiene paling penting diantara higiene-higiene yang lainnya - karena
dengan higiene perorangan merupakan pencerminan upaya seseorang untuk memelihara
dan mempertahankan kesehatannya sendiri, yang dibuktikan dalam disiplin berkehidupan yang
sehat dalam setiap harinya.
Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi untuk hidup bersih dan sehat adalah faktor
individual dan faktor en viromental.
Faktor Individual
Faktor individual adalah besar kecilnya motivasi yang ada pada diri perorangan untuk hidup bersih
dan sehat serta kesadaran untuk melaksanakannya. Kurangnya kesadaran melaksanakan hidup
sehat karena kurangnya menyadari manfaat kesehatan buat diri pribadi.
Faktor Enviromental
Faktor en viromental adalah faktor lingkungan yang memotivasi seseorang untuk selalu hidup
bersih dan sehat, baik lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan kerja. Lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan kerja yang orang/karyawan kurang berkesarlaran untuk hidup
bersih akan membuat seseorang malas untuk hidup bersih. Oleh karena itu, yang lebih penting
kita harus tetap berupaya untuk menyarankan dan memberikan keteladanan terhadap orang
lain atau rekan kerja tentang pentingnya hidup bersih dan sehat.
Mandi setiap hari minimal dua kali sebelum dan setelah bekerja.
Gunakan sabun mandi yang lunak.
Gunakan handuk pribadi untuk mencegah penularan penyakit kulit.
2. Kebersihan dan Kesehatan Rambut
Rambut harus bersih dan rapi.
Rambut dipotong secara berkala.
Rambut dikeramas minimal dua kali dalam sate
minggu.
Jangan dibiasakan menyisir rambut saat bekerja.
Pakailah tutup kepala yang disarankan perusahaan saat bekerja sesuai pekerjaanya.
Jangan menyentuh telinga atau memasukan jari ke lubang telinga selama bekerja,
sebab lubang telinga merupakan tempat bersarangnya bakteri Staphylococcus sp
(jenis bakteri berbentuk bulat menyerupai buah anggur).
Untuk menjaga kesehatan telinga dan mencegah masuknya bakteri, bersihkan kotoran
telinga secara teratur dan hati-hati dengan menggunakan cotton bud.
6. Kebersihan dan/atau Kesehatan Mulut dan Gigi.
Kuku tangan maupun kaki harus senantiasa bersih dan selalu dipotong pendek.
Tidak diperbolehkan memakai cat kuku.
Mandi setiap hari minimal dua kali sebelum dan setelah bekerja.
Gunakan sabun mandi yang lunak.
Gunakan handuk pribadi untuk mencegah penularan penyakit kulit.
Untuk menjaga kesehatan pernapasan biasakan kumur-kumur dengan air hangat dan.
inhalasi (penghirupan) uap hangat.
Bersihkan hidung dengan hati-hati dan gunakanlah kain yang lembek.
Gunakanlah kertas tisu atau sapu tangan untuk menutup mulut saat bersin.
Hindari bersin di depan makanan.
Bagi yang menderita penyakit influenza sebaiknya menggunakan masker atau sapu tangan
saat bekerja.
Jangan menyentuh hidung dan lubang hidung saat bekerja.
Jangan menyentuh telinga atau memasukan jari ke lubang telinga selama bekerja, sebab
lubang telinga merupakan tempat bersarangnya bakteri Staphylococcus sp (jenis
bakteri berbentuk bulat menyerupai buah anggur).
Untuk menjaga kesehatan telinga dan mencegah masuknya bakteri, bersihkan kotoran
telinga secara teratur dan hati-hati dengan menggunakan cotton bud.
6. Kebersihan dan/atau Kesehatan Mulut dan Gigi.
Kuku tangan maupun kaki harus senantiasa bersih dan selalu dipotong pendek.
Tidak diperbolehkan memakai cat kuku.
Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan fisik seperti suara keras, suhu tinggi,
penerangan, sinar X, sinar infra merah, dan sinar ultraviolet.
Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan kimia seperti keracunan, uap dari;;:
logam, larutan kimia, debu-debu, kabut dari insektisida atau fungisida.
Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan infeksi dengan cara memberikan
pertolongan pertama, imunisasi, dan pemberian antibiotik.
Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan fisiologi seperti metabolisme,
sirkulasi darah, sistem saraf pengantar, dan sistem hormonal.
Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongaan_ mental psikologi seperti sikap,
perasaan, pikiran, dan kepribadian dalam berkomunikasi di tempat kerja.
J. Mengaplikasikan Cara Bekerja dengan Aman
Untuk mengaplikasikan atau menerapkan cara bekerja dengan aman dibutuhkan beberapa
hal, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan tenting cars bekerja yang aman.
1. Pengetahuan Bekerja
Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan fisik seperti suara keras, suhu tinggi,
penerangan, sinar X, sinar infra merah, dan sinar ultraviolet.
Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan kimia seperti keracunan, uap dari;,
logam, larutan kimia, debu-debu, kabut dari insektisida atau frngisida.
Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan infeksi dengan cara memberikan
pertolongan pertama, imunisasi, dan pemberian antibiotik.
Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan fisiologi seperti metabolisme,
sirkulasi darah, sistem saraf pengantar, dan sistem hormonal.
Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongaan., mental psikologi seperti sikap,
perasaan, pikiran, dan kepribadian dalam berkomunikasi di tempat kerja.
Untuk mengaplikasikan atau menerapkan cara bekerja dengan aman dibutuhkan beberapa hal,
yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang cara bekerja yang aman.
a. Pengetahuan Bekerja
Pengetahuan tentang cara bekerja yang aman adalah sebagai berikut.
Mengetahui tentang bekerja yang aman.
Memahami tentang bekerja yang aman.
Mengerti tentang bekerja yang aman.
b. Sikap Bekerja
Sikap tentang bekerja yang aman adalah sebagai berikut.
Mengucapkan dan menegaskan .pentingnya bekerja yang aman.
Meyakinkan pentingnya bekerja yang aman.
Menekadkan pentingnya bekerja yang aman.
c. Keterampilan Bekerja
Keterampilan bekerja yang aman adalah sebagai berikut.
Mengetjakan pekerjaan dengan baik sesuai etika di perusahaan.
Mengerjakan pekerjaan dengan benar sesuai standard operational procedure (SOP)
perusahaan.
Menilai hasil pekerjaan.
Dalam setiap hal kiranya mengandung dua potensi yaitu bahaya dan manfaatnya. Bila kita
dapat menekan sekecil mungkin bahayanya maka kita akan lebih besar memperoleh
manfaatnya. Sebaliknya bila kita tidak terlalu.memperhatikan manfaatnya maka bahayanya
akan semakin besar pula. Agar kita memperoleh manfaat sebesar-besarnya di tempat
kerja, baik untuk karyawannya maupun perusahaannya, maka kixa harus dapat meminimalisir
bahaya ditempat kerja tersebut. Kondisi bahaya ditempat kerja memiliki 2 sifat, yaitu bersifat
khusus dan bersifat umum.
a. Bahaya Khusus
Bahaya bersifat khusus adalah bahaya yang bersifat material. Bahaya tersebut
ditimbulkan dari sarana dan prasarana tempat kerja.
Contoh
b. Bahaya Umum
Bahaya bersifat umum adalah bahaya yang bersifat immaterial, bahaya tersebut timbul dari
proses kerja.Contoh:
a. Jatuh.
b. Terrimpa benda jatuh.
c. Tertumbuk atau terkena benda-benda, kecuali
benda jatuh.
d. Terjepit.
e. Gerakan-gerakan yang melebihi
kemampuan.
f. Pengaruh suhu tinggi.
g. Pengaruh arus listrik.
h. Kontak dengan bahan-bahan berbahaya atau radiasi.
a. Sistem manual adalah alat yang harus dibunyilan atau dinyalalan dengan cara memijit
atau menelan tombol yang tersedia, seperti llalson dai bel.
b. Sistem digital, alat yang dirancang secara otomatis berbunyi atau menyala bila
terjadi hal hal yang membahayalan, seperti pengaman pencurian, detelsi barang-
barang berbahaya.
c.
d. Alarm pencurian.
Mesin
Afar anglutan (baik di dalam maupun di luar linglungan perusahaan
namunberhubungan dengan kinerja perusahaan).
Peralatan kerja.
Bahan limia.
Linglungan lerja yang lotor.
Tempat/ruang kerja yang tidak representatif
Sarana dan prasarana kerja yang tidak lail pakai.
Bahaya yang dialibatkan karena adanya lerusalan mesin dari segi hardware.
Bahaya yang dialibatlan oleh kesalahan program mesin dari segi software
Bahaya yang dialibatkan oleh pendukung misalnya, sering padamnya listrik.
Bahaya yang dialibatkan oleh sumber daya laryawan yang belum lompeten
menangani pelerjaan dibidang tertentu.
Bahaya yang dialibatlan oleh over worker, yaitu belerja berlebihan tanpa
istirahat sehingga membahayalan bagi diri laryawan dan perusahaan itu
sendiri. Misalnya m.eninglatlan jumlah produl dengan lembur yang tidak
teratur.
Tabel Jenis Penyalit Akibat Kerja dan Penyebabnya
Sikap dan tindalan preventif yang diperlulan untuk menanggulangi bila londisi
badan pegawai atau teman sekerja telah merasalan terjadinya keluhan alibat dari penyakit
lerja, mala hendallah bersilap dan bertindak sebagai berikut
a. Substitusi
Substitusi merupalan upaya untuk mengganti bahan-bahan dan peralatan
yang seliranya berbahaya dengan bahan dan peralatan yang lebih aman.
b. Isolasi
Isolasi adalah upaya untul membuat ruangan tertentu sebagai tempat peralatan
yang membahayalan, seperti mesin yang menimbullan gemuruh, gas atau
uap.
c. Ventilasi Umum
Ventilasi umum merupalan upaya untuk menyeimbanglan keluar masulnya
saluran sesuai denganbesarnya ruangan dan lapasitas pelerja.
d. € Ventilasi Keluar
Ventilasi keluar merupalan upaya untuk mempersiaplan slat hisap udara dari
ruang lerja, agar bahan-bahan yang berbahaya dapat langsung leluar tanpa
mencemari udara dalam ruang kerja.
e. Menyediakan Alert Perlindungan Perorangan
Menyedialan alat perlindungan adalah menyediakan perlengkapan
peralatan leamanan kerja perorangan, seperti sarung tangan, sepatu, topi,
masker, laca mata, dan penutup telinga.
a. Alarm Kebakaran
Alat tersebut ditempatlan pada tempat yang dianggap perlu. Alat tersebut akan berbunyi
secara otomatis apabila terdetelsi adanya asap yang diterimanya. Tanda bahaya yang
dikeluarkan oleh alat tersebut biasanya berupa bunyi leras dan berbunyi terus-menerus.
b. SirineAmbulan
Sirine adalah alat yang bunyinya melengling. Sirine biasa dipasang pada mobil
ambulan dengan berbentul speaker altif bersamaan dengan lampu berwarna merah menyala.
Hal tersebut menandalan mobil ambulan sedang membawa orang yang membutuhlan
perawatan secepatnya dan bila terlambat dapat mengalibatlan orang tersebut meninggal
dunia.
c. Alarm Kebocoran Gas
Alarm tersebut gunanya untuk mendeteksi adanya kebocoran gas yang dapat
menimbulkan bahaya kebakaran maupun sesak pernapasan.
d. Alarm Pencurian
Alarm tersebut dipasang pada tempat yang tidak boleh dimasuli oleh orang-orang yang
tidak berkepentingan. Alarm tersebut dihubunglan dengan lantor petugas keamanan/
security. Alarm tersebut akan bekerja dengan sendirinya bila ada orang yang
memegang barang tertentu yang dilarang dan bila ada orang yang memasuli tempat yang
dijaga tanpa prosedur yang berlalu.
e. Suara Tembakan Peringatan
Dilalulan oleh petugas lepolisian dengan cara menembak le atas sebanyal tiga lali.
Tembalan peringatan tersebut untul memberi peringatan agar pelaku tindal lejahatan
menyerahkan diri.
b. Perlengkapan Situasi Darurat Kebakaran
Peralatan situasi darurat kebakaran ada dua macam, penggunaannya tergantung dari sifat
kebalaran yang terjadi. Ada kebalaran skala besar dan ada lebalaran slala
lecil. Untuk kebalaran slala besar dengan api yang cepat merambat sebailnya
secepatnya menghubungi petugas pemadam kebakaran setempat sambil berusaha
memadamlan lebalaran dengan peralatan yang tersedia. Bila kebalaran masih tergolong
slala lecil dan diperliralan masih bisa ditangani oleh perlenglapan darurat yang tersedia
diperusahaan maka gunakanlah peralatan situasi darurat kebalaran. Peralatan situasi
darurat standar yang harus ada di perusahaan dan tempat umum adalah sebagai berilut.