Isbd (Manusia, Sains, Teknologi, Dan Seni Kelompok Vi)
Isbd (Manusia, Sains, Teknologi, Dan Seni Kelompok Vi)
Isbd (Manusia, Sains, Teknologi, Dan Seni Kelompok Vi)
d
i
s
u
s
u
n
Oleh :
KELOMPOK VI
Aulia Wati (408231014)
Ficka Prameidia Utami (408231027)
Ikhmam Peristiawan (082244710003)
Muhammad Alsya Rinaldhy (408231033) (KETUA)
Reza Zulmi (082244710009)
Zainiati (082244710010) (SEKRETARIS)
Jurusan : KIMIA
Prodi : Non Dik 2008
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya maka makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ini
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun judul dari
makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ini adalah “Manusia, Sains, Teknologi
dan Seni” dimana didalam makalah ini akan dibahas atau disajikan bagaimana
manusia menyesuaikan diri dengan alam dan pengertian maupun penggolongan
mannusia, sains (ilmu pengetahuan) yang merupakan bagian dari informasi dan
pengaruhnya terhadap dunia, pemahaman teknologi secara tradisional ataupun
modern (baru), seni yang mrupakan produk sosial dan hubungan seni dengan ilmu
pengetahuan.serta pengaruh sains, teknologi dan seni bagi manusia dan budaya.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah atas tujuan untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Nelson Tarigan selaku dosen mata
kuliah umum, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, serta untuk menambah ilmu
pengetahuan, mengenai Manusia, Sains, Teknologi dan Seni.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan kami meminta maaf
apabila terdapat kesalahan pada penulisan makalah ini dimana tidak ada unsur
kesengajaan dan dengan tangan terbuka saya menerima saran terhadap makalah
yang saya sajikan ini untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Tim Penulis
2
Kelompok VI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Rumusan Masalah 2
1.3.Tujuan Permasalahan 2
BAB II : PEMBAHASAN 3
2.1. Manusia 3
2.2. Sains (Ilmu Pengetahuan) 5
2.2.1. Pengetahuan Bebas Nilai 8
2.2.2. Ilmu Pengetahuan Dan Pengaruhnya Terhadap Dunia 10
2.2.3. Contoh-Contoh Sains : 11
2.3. Teknologi 12
2.3.1. Pemahaman Tentang Teknologi 13
2.3.1.1. Secara Tradisional 13
2.3.1.2. Pemahaman Baru Tentang Teknologi 15
2.3.2. Contoh-Contoh Teknologi 17
2.4. Seni 17
2.4.1. Seni Sebagai Intraestetik Dan Ekstraestetik 20
2.4.1.1. Seni Sebagai Intraestetik 20
2.4.1.2. Seni Sebagai Ekstraestetik 21
2.4.2. Hubungan Seni Dengan Ilmu Pengetahuan 22
2.5. Budaya 24
2.6. Pengaruh Sains, Teknologi, Dan Seni Bagi Manusia Dan Budaya 24
BAB III : PENUTUP 27
3.1.Kesimpulan 27
3.2.Saran 28
DAFTAR PUSTAKA 29
3
LEMBAR PENGESAHAN 30
BAB I
PENDAHULUAN
Pada hakekatnya manusia telah diberi anugrah oleh Allah SWT berupa
akal dan nafsu, akal dan nafsu inilah yang mendorong manusia untuk menciptakan
sesuatu yang dapat mewujudkan cita-cita atau penghargaannya. Dalam
mewujudkan cita-cita tersebut manusia telah menciptakan sains, teknologi dan
seni sebagai salah satu sarana sehingga sejak saat itu kehidupan manusia mulai
berubah. Selain itu sains, teknologi, dan seni juga telah mempengaruhi peradapan
manusia dalam kehidupannya terutama dalam bidang budaya.
4
1.2. RUMUSAN MASALAH
Pengaruh apa saja yang diberikan sains, teknologi dan seni bagi kehidupan
manusia dan budaya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. MANUSIA
Dalam mengatasi hambatan fisik, tangan yang lemah dan tumpul tidak
memungkinkan untuk merobohkan pohon besar. Untuk merobohkan maka
manusia menggunakan alat-alat seperti kampak, parang, gergaji yang merupakan
buatan manusia. Tindakan manusia dalam membuat dan menghasilkan alat-alat
tersebut berarti manusia bertingkah laku secara teknologi. Sedangkan alat-alat
tersebut adalah artefak teknologi. Selain ilmu, teknologi dikatakan sebagai paket
untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan yaitu seni. Seni berkembang dari
6
kebutuhan dalam menciptakan symbol-simbol, suara, ranah persepsi yang
mengekspresikan lebih dari hedonistis dan kebutuhan untuk bertahan hidup.
2. Sifat kodrat
Secara kodrati sifat kodrat manusia yaitu sebagai berikut:
a. Makhluk individu
Manusia dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap
manusia tercipta dengan kepribadian, keunikan, serta kekurangan
dan kelebihan masing-masing sehingga setiap individu manusia
berbeda-beda dan memiliki ciri khas masing-masing.
b. Makhluk sosial
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia
tidak dapat hidup sendiri. Setiap manusia saling membutuhkan
untuk dapat melangsungkan hidupnya.
3. Kedudukan kodrat
Dalam kodratnya manusia memiliki kedudukan sebagai:
a. Makhluk pribadi
Sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai hak dan
kewajiban. Dalam menjalankan hak dan kewajiban ini haruslah
7
berlandaskan moral dan tanggung jawab sehingga dapat berjalan
seimbang sebagaimana mestinya.
b. Makhluk Tuhan
Sebagai makhluk tuhan manusia memiliki kewajiban
beribadah kepada Allah SWT serta segala sesuatu tindakan
manusia akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah. Selain
mempunyai hakekat hidup, manusia juga memiliki sifat-sifat,
diantaranya yaitu:
1) Sebagai makhluk yang berakal
2) Sebagai makhluk yang berbahasa
3) Sebagai makhluk yang beragama
Kita dapat mempelajari sains dari alam semesta yang dimulai dengan
bertanya kepada alam atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang alam. Dari
pertanyaan itulah kemudian muncul sebuah hipotesis yang akan diajukan secara
empiris sehingga dari pengujian empiris tersebut diperoleh informasi yang valid
dan dapat dipercaya.
8
Sains dan hasilnya dapat dirasakan dalam semua aspek kehidupan
manusia. Untuk itu sains harus menjadi bagian internal dari sistem pendidikan
nasional supaya para siswa menjadi warga negara dan masyarakat yang sadar
akan pentingnya sains di era masa kini.
9
7. Ensiklopedia Indonesia, sains ialah suatu sistem dari berbagai pengetahuan
yang masing-masing mengenai bidang pengalaman tertentu disusun demikian
rupa menurut asas-asas tertentu hingga menjadi kesatuan, suatu sistem dari
berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil
pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan menggunakan kaedah
tertentu.
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara
sistematis, dan bukan hanya pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Menurut Medawar (1984), sains (dari istilah Inggris Science) berasal dari kata
sienz, ciens, cience, syence, scyense, sciens, scians. Sains adalah aktifias
pemecahan masalah yang dilakukan oleh manusia yang dimotivasikan oleh rasa
ingin tahu tentang dunia sekitar mereka dan keinginan. untuk memahami alam
tersebut, serta keingian memanipulasi alam dalam rangka meluaskan keinginan
atau kebutuhannya.
10
a. Realitas harus ditemukan
b. Observasi langsung untuk menemukannya.
c. Penjelasan material dari fenomena yang dapat diobservasi harus selalu
memadai sedangkan penjelasan metafisik tidak perlu.
3. Dapat dipercaya. Sesuatu yang benar di Rusia benar pula di Amerika. Tidak
pernah ada “fisika orang Venezuela”,” kimia orang Amerika” atau “geologi
orang Kenya “(Bernard, 1994 :3)
Bebas nilai adaiah tuntutan yang ditujukan pada ilmu pengetahtuan agar
ilmu pengetahuan dikembangkan dengan tidak memperhatikan nilai-nilai lain di
luar nilai-nilai yang diperjuangkan ilmu pengetahuan. Tujuan dari tuntutan bebas
nilai ini adalah agar ilmu pengetahuan tidak tunduk pada pertimbangan lain di luar
ilmu pengetahuan sehingga mengalami distorsi dan agar kebenaran tidak
dikorbankan untuk nilai-nilai di luar ilmu pengetahuan.
Terdapat dua konteks bebas nilai dalam ilmu pengetahuan, yakni context
of discovery dan context of justification. Context of discovery merupakan konteks
di mana ilmu pengetahuan ditemukan. Dalam konteks ini ilmu pengetahuan tidak
bebas nilai. Banyak penemuan ilmu pengetahuan dilatarbelakangi oleh nilai-nilai
di luar ilmu pengetahuan. Sedangkan dalam context of justification, yaitu konteks
pengujian ilmiah terhadap hasil penelitian dan kegiatan ilmiah, ilmu pengetahuan
harus bebas nilai. Hanya kebenaran data, fakta, dan keabsahan metode ilmiah
yang diperhitungkan.
11
Pemikiran ilmu pengetahuan bebas nilai berasal dari pendapat tentang
fakta-fakta alam yang merupakan tatanan utama yang mengandung struktur,
proses, dan hukum. Semua objek-objek alam dapat dihitung melalui persamaan-
persamaan matematis sehingga kita mendapatkan hukum-hukum alam. Kesemua
hukum-hukum alam adalah fakta, tidak berhubungan dengan kehidupan manusia.
Selain dari hukum-hukum alam, kiranya alasan metodologi turut menyumbang
bahwa ilmu pengetahuan adalah bebas nilai. Alasan metodologinya adalah suatu
hipotesis dapat diterima atau ditolak berdasarkan bukti empirik tidak ada
pertimbangan nilai disana. Stok ilmu pengetahuan semakin lama semakin
bertambah sehingga melahirhan penemuan-penemuan atom, radiasi
elektromagnetik, virus, gen, dan lain-lain. Teori-teori tentang gerak lplanet, kimia
molekuler, teori-teori tentang virus dan lain-lain. Kebanyakan hasil-hasil
penemuan tersebut telah diterapkan dalam teknologi kedokteran (Lacey, 1999).
12
Dalam ilmu sosial misalnya etnologi (antropologi menurut orang Amerika)
Perancis pada masa kolonial meneliti pengetahuan-pengetahuan lokal dan visi-visi
masyarakat Afrika untuk memberdayakan masyarakat Afrika (de Sardan,
2005:42). Dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi pembangunan isu bebas
nilai, kurang signifikan karena tujuan penelitiannya adalah pemberdayaan
masyarakat. Penelitian dengan tema-tema secara ilmiah untuk kepentingan
langsung maupun tidak langsung dari pemberi dana. Dari pada meneliti subject
matter tradisional antropologi seperti (kekerabatan, mitos, ritual) lebih
memfokuskan pada tema-tema kontemporer seperti: korupsi, arena publik,
pemerintah lokal, dan pelayanan publik (de Sardan, 2005:222).
13
3. Francis Bacon melakukan reformasi pengetahuan dengan menjadi
seorang empirikis dan berorientasi praktek dari sains eksperimental
(Cohen, 2005: 9-42).
Tiga cara ini dianggap Cohen sebagai Revolusi Ilmiah yang menentukan
perkembangan dunia ilmiah selanjutnya. Eksperimen-eksperimen yang telah
dilakukan melahirkan metode dan teori-teori yang lebih mutakhir. Ilmu
pengetahuan dapat merencanakan teknologi baru berdasarkan matematika abstrak
yang memberikan arah kepada penerapan yang berbeda dari teknologi yang
bersifat trial dan error dari teknologi pramodern. Contohnya adalah atom yang
bisa dijadikan sumber energi dan bom dimana penemuan atom berdasarkan teori
bukan trial dan error, eksperimen tetap dilakukan tetapi hanya sebatas uji coba
keberhasilan yang bersifat teknik (Ferre, 2005: 179-190).
14
2.3. TEKNOLOGI
Ada tiga macam teknologi yang sering di kemukakan oleh para ahli, yaitu:
a. Teknologi Modern :
- Padat modal
- Mekanis elektris setempat
- Menggunakan bahan import
- Berdasarkan penelitian mutakhir, dll.
b. Teknologi Madya :
- Padat karya
- Dapat dikejakan oleh keterampilan setempat
- Menggunakan alat setempat
- Berdasarkan alat penelitian
c. teknologi tradisional
- Bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja)
- Menggunakan keterampilan setempat
- Menggunakan alat setempat
- Menggunakan bahan setempat
15
- Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan
Technology of
Learning / knowledge
profit
Technology
Of
acquisition
Technique of agon /
hunting
Architecture
/ tools
Technology Practical
manufacturing
Farming / ancient
Technology medical practies
Of
manufacture Imitation
image
manufacturing
Image manufacturing
(art)
Idolization
image
manufacturing
16
Dalam arti sempit teknologi menyangkut cara untuk mencapai tujuan
penggunanya dalam menggunakan alat - alat yang bersifat artificial dan yang
merupakan hasil implementasi kecerdasan manusia. Dengan demikian teknologi
secara umum merupakan sebuah cara. Secara terbatas teknollogi adalah hasil
manifestasi manusia yang berupa artefak, misalnya bajak, traktor, komputer, dan
lain-lain.
17
aplikasi teknologi baru seperti mesin uap, teknologi elektrik, rekayasa kimia,
telpon, komunikasi, wireless, computer, dan lain-lain telah mempromosikan
produktifiitas merubah kondisi keberlangsungan manusia dan gaya hidup baru.
18
1. Teknologi software : teknologi ini merupakan hasil rekayasa simbol-simbol
digital menghasilkan program-program computer. Teknologi ini sangat
strategis bagi industry dan mendominasi sebanyak 61% sedangkan hak
teknologi hanya 39%.
2. Teknologi tentang transfer teknologi. Demi kepentingan efesiensi pembagian
kerja internasional adalah perlu. Teknologi ini menyangkut bagaimana
membangun kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain, sharing dalam
platform, investasi asing, regulasi standar mutu. Kesemuanya bermuara
kepada efesiensi industry.
3. Teknologi komersil seperti manajemen global, penanaman modal dalam
perusahaan (venture capital), inovasi pasar uang, teknik-teknik merger
transnasional, teknik organisasi melalui dunia maya dan bioteknologi.
4. Teknologi sosial. Teknologi ini merupakan cara mengatasi problema-
problema sosial sebagai dampak dari industry. Teknologi ini mengelolah
spiritual manusia etika pendidikan psikologi.
5. Teknologi cultural. Teknologi ini menekankan pemenuhan kebutuhan batin
dan gaya hidup tertentu. Yang masuk katagori ini adalah puisi, lukisan, music
dan lain-lain.
5. Pengobatan cina.
6. Teknologi human mind. Teknologi ini imemfokuskan fikiran manusia dalam
rangka mencari keseimbangan psikis dan fisik untuk mencapai kesehatan
jiwa.
19
kontenporer. Perlu juga memperluas wawasan yang tidak hanya sebatas text books
ini dalam rangka perbaikan mutu pendidikan yang semakin lama menghadapi
tantangan berat untuk mengejar ketertinggalan kita dalam segala bidang dengan
negara-negara lain.
1. Teknologi komunikasi
Yaitu suatu sistem yang memungkinkan kita dapat
berkomunikasi dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun tidak
terbatas pada tempat, jarak dan waktu. Misal: internet, handphone,
bairless, dll.
2. Teknologi informasi
Yaitu suatu sistem yang memudahkan kita untuk memperoleh
berbagai macam info yang dibutuhkan secara praktis dan dalam waktu
yang relative singkat. Misal: internet, tv.
3. Bioteknologi
Yaitu suatu teknologi yang mampu memanipulasi proses alami
secara dramatis. Misal: cloning pada hewan dan tumbuhan.
2.4. SENI
Wujud dari lahirnya suatu karya seni adalah hasil dari ide-ide para
seniman yang berlandaskan daya imajinasi, pengetahuan, pendidikan dan inspirasi
20
serta tenaga seniman itu sendiri. Karya seni dapat dituangkan dalam bentuk garis,
warna, gerak, bunyi, kata-kata, bahasa dan rupa bentuk yang bersifat kreatif dan
imajinatif dari suatu kemahiran.
21
(performance) dan tayangan iklan, baik iklan produk industry maupun
perumahan. Jika menonton TVRI masih sering disaksikan tampilan kesenian-
kesenian tradisional. Kalau pergi ke kota kita dapat menyempatkan diri
mengunjungi galeri untuk menonton pameran seni rupa. Dari kegiatan seperti itu
dapat dipertanyakan bagaimana reaksi pemirsa terhadap kesenian-kesenian yang
ditonton tersebut dan bagaimana hubungan antara seniman dan pemirsanya.
Persoalan ini menjadi kajian teoritis seni. Persoalan-persoalan lain misalnya
bagaimana keterkaitan kondisi sosial budaya dimana seni itu dilahirkan dan fungsi
seni bagi individu dan masyarakat. Juga dapat dipertanyakan bagaimana
pertemuan seni dengan iptek dan bagaimana seni berperan dalam kehidupan kita.
Pokok-pokok pikiran itulah yang kita bahas disini.
22
dampak emosional dan kognitif. Sedangakan konvensi adalah seperangkat aturan
dan gaya (style) dikontrol oleh budaya (Alland, Jr, 1977 : 99).
Masalah proposi juga penting karena hal ini menyangkut ukuran. Dalam
menggambar manusia misalnya, dibuat proposi 8-8,5 kali panjang kepala melebihi
ukuran normal 7,5 kalil panjang kepala. Pusat perhatian adalah hal yang paling
menarik dan utama didalam karya seni. Suatu karya seni harus menonjolkan
23
subject matter utamanya dengan cara membuatnya mencolok mata. Semua unsur-
unsur seni tadi haruslah berupa suatu kesatuan sehingga terbentuk suatu harmoni
di dalam karya seni. Naumn ironisnya, banyak seniman-seniman yang besar yang
mengomentari kembali hasil tulisan dari kritikus tentang hasil lukisannya.
Misalnya saja Pacasso : “ setiap orang ingin mengerti seni tetapi mengapa tidak
mencoba untuk mengerti nyanyian burung”. “ orang yang mencoba untuk
menjelaskan biaasanya menuduh orang yang tak bersalah” (Geertz,1976: 1473-
1499). Artinya pengamat atau orangn yang menilaisuatu karya seni dibekali
dengnan perangkat etik (sudut pandang pengamat)yang mempunyai jarak dengan
seniman yang mempunyai dunianya sendiri sebagai emik (sudut pandang seniman
yang tidak nyambung). Seni-seni seperti ini tidak akan berhasil dipahami
menggunakan pendekatan formalistik.
24
Sebagaimana diketahui bahwa seni sebagai ekstraestetis memiliki arti
penting, yaitu menempatkan seni di dalam konteks kebudayaan dimana seni
tersebut dipertontonkan, dipamerkan, dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kerangka pendidikan multikulturalis yang menekankan kesetaraan dan
keragaman salah satu pensekatannya adalah mengenal kesenian kelompok sosial
lain dimana akan timbul rasa saling memahami. Dalam konteks seni sebagai
ekstraestetis memiliki berbagai persoalan antara lain bagaimana seni digunakan,
siapa yang memiliki, kapan ia pertunjukkan, siapa yang membuat, dan lain-lain.
25
lebih kepada respon subyektif manusia didasarkan pada kesenangan akan apa
yang dilihatnya.
Seni adalah kegiatan yang terjadi oleh proses cipta, rasa dan karsa. Tidak
sama, tetapi tidak seluruhnya berbeda dengan sains dan teknologi, maka cipta
dalam bidang seni mengandung pengertian terpadu antara kreativitas (creativity),
penemuan (invention) dan inovasi (innovation) yang sangat dipengaruhi oleh rasa
(emotion atau feeling).
Namun demikian, logika dan daya nalar mengimbangi emosi dari waktu
ke waktu dan dalam kadar yang cukup tinggi. “Rasa” timbul karena dorongan
kehendak naluri yang disebut “karsa”. Karsa dapat bersifat personal atau kolektif,
tergantung dari lingkungan serta budaya masyarakat.
Apabila pernyataan ini benar tidaklah aneh bilamana ahli sains Albert
Einstein menyatakan bahwa “Imajinasi adalah lebih penting dari ilmu
pengetahuan dan teknologi.” Imajinasi melahirkan kreativitas dan kreativitas
menjadi sumber dari segala seni, ilmu pengetahuan dan seni.
26
Dunia nyata dijelaskan melalui ilmu pengetahuan dan diungkap melalui
karya seni. Manusia membutuhkan keduanya yaitu ilmu pengetahuan (termasuk
teknologi) dan seni, apabila mereka ingin membuat keseimbangan lahir-bathin
dalam hidup mereka.
2.5. BUDAYA
Budaya tidak dapat dilepaskan dan sangat terkait erat dengan pengertian
”The Humanities” yang berasal dari akar kata dalam bahasa Latin ”Humanus”
yang maknanya secara etiologis ”manusiawi”, ”berbudaya”, dan ”halus” (refined).
Jadi budaya adalah suatu sistem pengetahuan, gagasan dan ide yang dimiliki oleh
suatu kelompok masyarakat, yang berfungsi sebagai landasan pijak dan pedoman
bagi masyarakat itu dalam bersikap dan berperilaku.
Secara garis besar budaya merupakan ”suatu” kekuatan yang tidak tampak
(invisible power), yang mampu menggiring dan mengarahkan manusia untuk
bersikap dan berperilaku sesuai dengan sistem pengetahuan dan gagasan dibalik
kebudayaan masyarakat, baik di bidang ekonomi, sosial, politik, kesenian, dan
sebagainya.
27
manusia berbeda-beda dengan manusia yang lain dalam hal kepribadian, pola
pikir, kelebihan, kekurangan dan kreatifitas untuk mencapai cita-cita. Sehingga
sebagai pribadi-pribadi yang khas tersebut manusia berusaha mengeluarkan segala
potensi yang ada pada dirinya dengan cara menciptakan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan hidup tanpa bantuan orang lain. Potensi-potensi manusia sebagai
makhluk individu dapat dituangkan dalam sebuah karya seni, sains, dan teknologi.
Baik sains, teknologi maupun seni dan hasil produknya dapat dirasakan
disetiap aspek kehidupan manusia dan budayanya. Sehingga pengaruh sains,
teknologi, seni bagi manusia dan budaya dalam masyarakat dapat berpengaruh
baik secara negatif maupun secara positif
1. Pengaruh positif
a. Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara
individu maupun kelompok) terhadap perkembangan ekonomi,
politik, militer, dan pemikiran-pemikiran dalam bidang sosial
budaya.
b. Pemanfaatan sains, teknologi, dan seni secara tepat
dapat lebih mempermudah proses pemecahan berbagai masalah
yang dihadapi oleh manusia.
c. Sains, teknologi dan seni dapat memberikan suatu
inspirasi tentang perkembangan suatu kebudayaan yang ada di
Indonesia.
2. Pengaruh negatif
Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan
seni juga dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan
peradapan manusia dan budaya terutama bagi generasi muda. Selain
itu sains, teknologi dan seni telah melunturkan nilai-nilai luhur
kepribadian bangsa dan tata krama sosial yang selama ini menjadi ciri
khas dan kebanggaan. Serta yang terakhir pemanfaatan dari sains,
teknologi, dan seni sering kali menimbulkan masalah baru dalam
kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental
dan budaya bangsa, seperti:
28
a) Menipisnya lapisan ozon
b) Terjadi polusi udara, air dan
tanah
c) Terjadi pemanasan global
d) Rusaknya ekosistem laut
e) Pergaulan dan seks bebas
f) dan penyakit moral.
Oleh karena itu agar sains, teknologi dan seni dapat
memberikan pengaruh yang positif bagi manusia dan budaya, maka
sains, teknologi dan seni seharusnya mampu mengkolaborasikan antara
nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan menyesuaikan dengan
nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab.
29
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Sains, teknologi, dan seni dapat memberikan pengaruh yang besar bagi
kehidupan umat manusia, tidak hanya dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya
tetapi juga pengaruh positif dan negatif terhadap peradapan umat manusia.
Pengaruh tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Pengaruh positif
a) Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (dalam
segala aspek kehidupan)
b) Pemanfaatan yang tepat dan lebih mudah dalam
memecahkan masalah yang sedang dihadapi manusia.
c) Dapat memberikan pelayanan pada masyarakat
d) Dapat memudahkan pekerjaan manusia.
2. Pengaruh negatif
a) Dapat merusak mental manusia khususnya generasi muda
b) Dapat merubah gaya hidup manusia dalam hal berfikir,
berpakaian, dan bergaul
c) Dapat menimbulkan kerusakan hidup seperti: pemanasan
global, polusi udara, air, dan tanah.
Oleh karena itu dalam pemanfaatan sains, teknologi, dan seni haruslah di
dasari dengan sikap tanggung jawab dan moral yang tinggi supaya dapat
menetralkan pengaruh negatif dan meningkatkan pengaruh positif dari dampak
sains, teknologi dan seni itu sendiri. Dengan cara mengkolaborasikan antara yang
empiris dengan nilai-nilai keagamaan.
30
3.2. SARAN
31
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Mata Kuliah ISBD. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Medan:
UNIMED.
http://fauzan-zifa.blogspot.com/2009/01/pengertian-teknologi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
http://info.g-excess.com/id/online/Pengertian-Pengetahuan.info
http://kuliahfilsafat.wordpress.com/2009/08/28/masalah-bebas-nilai-dalam-ilmu-
pengetahuan/
http://superpiwiqi.blogspot.com/2009/07/manusia-teknologi-sains-dan-seni.html
http://www.catatannaema.co.cc/2010/04/pemanfaatan-sains-teknologi-dan-seni-
di.html
http://www.scribd.com/doc/24692174/pngetahuan-bebas-nilai
http://www.scribd.com/doc/22658422/Makalah-ISBD
http://www.itb.ac.id/news/577.xhtml
http://za-doc.blogspot.com/2010/07/manusia-sains-teknologi-dan-seni.html
32
LEMBAR PENGESAHAN
Kami yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bahwa makalah ini
benar kami buat secara berkelompok dengan cara berdiskusi. Adapun anggota dari
kelompok kami, yaitu kelompok VI adalah sebagai berikut:
33