Kekerasan Kampas Rem

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 4, No.

1, April 2002: 50 – 58

Optimasi Kekerasan Kampas Rem Dengan Metode Desain Eksprimen

Didik Wahjudi
Amelia
Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin - Universitas Kristen Petra

Tomy Suhartojo
Alumni Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin - Universitas Kristen Petra

Abstrak

Kampas rem selalu dibutuhkan didalam dunia otomotif, sehingga kualitas yang baik dari hasil
produksi perlu didapatkan. Kualitas kampas rem harus memenuhi standar, salah satunya
tergantung dari kekerasannya. Kekerasan kampas rem berkaitan dengan umur kampas rem,
umur drum atau piringan serta jenis kendaraan. Untuk mendapatkan hasil produksi optimal,
maka akan dilakukan eksperimen dari faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kekerasan kampas
rem dan menentukan level dari faktor-faktor tersebut.

Kata kunci: desain eksperimen, kampas rem.

Abstract

Brake lining always needed in automotive world, so good quality from process maufacturing
must be obtained. Brake lining quality must be fulfilled, one of the properties is hardeness. Brake
lining hardness correlate with influence their lifetime, the drum or disk lifetime and type of
vehichle. To get optimal performance of production, we make experiment from factors that influence
the hardness of brake lining and determine level from their factors.

Keywords: design experiment, brake lining.

Daftar Notasi 1. Pendahuluan

DF derajat kebebasan Optimasi sifat dari suatu produk dapat


F F-ratio dilakukan dengan berbagai cara. Cara paling
MS variansi akibat perubahan level suatu sumber sederhana yaitu dengan diagram sebab akibat
variansi
P P-value = nilai α kritis dimana cara ini perlu dianalisa lebih lanjut
R2 koefisien determinasi untuk mendapatkan hasil yang akurat. Pada
S standar deviasi umumnya diagram sebab akibat digunakan
SS jumlah dari kuadrat untuk menyelidiki penyebab dari suatu akibat
T T-ratio yang mempengaruhi hasil produksi, sehingga
X variabel bebas terkontrol atau faktor ter- dapat dikategorikan adanya faktor terkontrol
kontrol dan faktor tidak terkontrol yang akan
Y variabel respon digunakan untuk melakukan desain ekperimen.
Z variabel bebas tidak terkontrol atau faktor Pada desain ekperimen, selalu dilakukan
tidak terkontrol
analisa. Analisa biasanya dengan menggunakan
α kesalahan alpha
ρ persentase kontribusi ANOVA sehingga dapat diketahui faktor-faktor
..e error signifikan dalam eksperimen. Desain faktorial
merupakan solusi paling efisien pada
eksperimen yang menggunakan pengaruh dari
dua atau lebih faktor. Namun ada pula metode
Response Surface yang dapat digunakan untuk
membuat model dan menganalisa suatu respon
yang dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk
mengoptimalkan respon tersebut.
Catatan : Diskusi untuk makalah ini diterima sebelum tanggal 1
Juli 2002. Diskusi yang layak muat akan diterbitkan pada
Jurnal Teknik Mesin Volume 4 Nomor 2 Oktober 2002.

50 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/journals/mechanical/
Optimasi Kekerasan Kampas Rem dengan Metode Desain Eksperimen (Didik Wahjudi, et al.)

2. Diagram Sebab Akibat Apakah suatu faktor memberi pengaruh


signifikan terhadap respon, dilakukan uji
Diagram ini banyak dipakai untuk verifikasi dengan Ftest dan menghitung
menentukan hubungan sebab dan akibat suatu persentase kontribusi. Keterbatasan Ftest : (i)
proses. Sebab yang merupakan faktor terkontrol nilai MSe diasumsikan konstan untuk semua
dapat digunakan untuk menentukan faktor sumber variansi, (ii) adanya α memungkinkan
terkendali pada desain eksperimen. Diagram terjadinya α error, (iii) pada teknik polling up
sebab akibat dapat digunakan untuk (i) terjadi pengurangan faktor untuk menyeder-
mengeliminasi kondisi yang menyebabkan hanakan desain eksperimen untuk mengatasi
kesalahan produksi, (ii) analisa secara aktual keterbatasan ini, dilakukan perhitungan per-
kondisi proses yang bertujuan memperbaiki sentase kontribusi ρ. Jika ρ e ≤ 15%, diasumsi-
kualitas, (iii) efisiensi sumber daya dan (iv) kan tidak ada faktor yang terlewatkan, tapi bila
minimalisasi dana. ρ e ≥ 50% ada beberapa faktor penting yang
terlewatkan.

4. Desain Faktorial
Desain faktorial merupakan solusi paling
efisien bila eksperimen meneliti pengaruh dari
dua atau lebih faktor, karena semua
kemungkinan kombinasi tiap level dari faktor-
faktor dapat diselidiki secara lengkap.
Kelebihan desain faktorial adalah (i) lebih
efisien dibanding dengan metode one-factor-at-
Gambar 1. Diagram Tulang Ikan
a-time, (ii) mampu menunjukkan efek interaksi
antar faktor, (iii) dapat memberikan perkiraan
efek dari suatu faktor pada kondisi level yang
3. Desain Eksperimen dan ANOVA
berbeda-beda dari suatu faktor lain. Pada
desain faktorial, setidaknya harus dilakukan
Pada desain eksperimen, terdapat input, dua replikasi untuk menentukan SSe jika
proses and output. Proses akan melakukan kemungkinan semua interaksinya masuk dalam
suatu rangkaian operasi terhadap faktor input model perhitungan. Sedang untuk mengetahui
untuk menghasilkan output y dimana output variabilitas dari respon apakah benar-benar
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor disebabkan oleh faktor dan interaksi yang
terkontrol (X1 , X2 , …, Xp) maupun faktor tak dipilih dapat digunakan koefisien determinasi
terkontrol (Z1, Z2 , …., Zp). Desain eksperimen atau dengan analisa residual untuk melihat
akan digunakan untuk (i) menentukan variabel apakah model desain sudah sesuai.
yang paling berpengaruh terhadap respon y, (ii)
pengaturan harga x yang berpengaruh sehingga
y berada disekitar nilai nominal yang 5. Respone Surface Methodology (RSM)
diinginkan, (iii) variabilitasnya kecil dan
pengaruh faktor tidak terkontrol minimal. RSM merupakan metode gabungan antara
Manfaat yang dapat diperoleh dari desain teknik matematika dan statistik untuk
eksperimen yaitu (i) dapat memperbaiki hasil membuat model dan menganalisa suatu respon
proses, (ii) mengurangi biaya total produksi. y yang dipengaruhi oleh beberapa faktor x
untuk mengoptimalkan respon tersebut.

6. Proses Pembuatan Kampas Rem

Kampas rem merupakan salah satu suku


cadang yang cukup vital, karena itu diharapkan
dapat memiliki kualitas maupun harga yang
bersaing. Kualitas dipengaruhi oleh kekerasan
kampas rem. Kampas rem yang terlalu keras
menyebakan umur drum atau cakram menjadi
pendek sedang bila terlalu lunak maka umur
Gambar 2. Bentuk Umum Diagram Proses kampas rem akan pendek.

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra 51


http://puslit.petra.ac.id/journals/mechanical/
JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 4, No. 1, April 2002: 50 – 58

Proses pembuatan kampas rem yang 7. Prosedur Perancangan dan Percobaan


digunakan dengan cara dry mix. Urutan proses
pembuatan dengan dry mix dilakukan dengan: A. Rancangan eksperimen
a. proses penimbangan, dimana toleransinya a. menyusun diagram sebab akibat dengan
sebesar 1% dari volume benda kerja. memilih materi yang akan dianalisa,
b. proses mixing, dilakukan selama 15 sampai yaitu nilai kekerasan kampas rem.
20 menit.
c. proses cool press (penekanan dengan cara
dingin), untuk membuat bentuk dasar
kampas rem dan penekanan dilakukan
dengan cara tekan hidrolis. Hasil yang diper-
oleh berupa kampas rem yang rapuh dan
masih basah.
d. proses hot press (penekanan dengan cara
panas), kampas rem yang masih rapuh
ditekan dan dikeraskan dengan disertai
tekanan secara kontinu.
e. proses oven, bertujuan untuk menyem-
purnakan penetrasi panas dan menyempur-
nakan persenyawaan antar material kampas
rem. Suhu minimum yang harus diberikan Gambar 3. Diagram Sebab-Akibat untuk Optimasi Keke-
adalah 105°C (untuk pelepasan gas) dan rasan Kampas Rem
waktu mimimumnya 2,5 jam (untuk
mengubah ikatan polimer). Hasil yang b. menganalisa masalah yang ada dan
diperoleh berupa kampas rem yang keras penyebab-penyebabnya.
namun ulet. - bahan baku, meliputi persentase
f. proses finishing, terdiri dari proses slab, bahan baku dan kualitas bahan
drilling, boring dan cutting. - operator, meliputi keahlian, penga-
Bahan kampas rem yang diproduksi meliputi : laman dan motivasi kerja
1. Asbes dengan jenis chrysotile, bahan ini - lingkungan, meliputi temperatur
mampu mempertahankan serat alaminya ruang dan kelembaban udara
hingga 1400°C. Jika pemanasan dilakukan - proses, meliputi beberapa proses yaitu:
sampai 500°C maka kandungan airnya akan • penimbangan, dipengaruhi oleh ke-
hilang dan asbes menjadi rapuh. telitian alat
2. Phenolic resin sebagai bahan pengikat agar • pencampuran bahan, dipengaruhi
antar material akan menjadi satu dan oleh lama proses dan kecepatan
mengisi rongga dalam kampas rem sehingga mesin
akan menjadikan kampas rem lebih padat. • cold press, dipengaruhi oleh besar
3. Elastomer berupa karet sintesis digunakan tekanan dan lama proses
sebagai bahan pengikat. • hot press, dipengaruhi oleh besar
4. Filler berupa alumina dan barium sulfat tekanan, lama proses dan tem-
digunakan untuk mengisi ruang yang kosong peratur pemanasan
pada kampas rem, selain itu filler yang • oven, dipengaruhi oleh temperatur
semakin keras akan mengakibatkan kerja dan holding time.
koefisien gesek semakin besar. Dari analisa diatas maka dari beberapa
5. Friction modifier berupa grafit dan friction masalah yang ada ditentukan faktor
dust. terkendali dan faktor tidak terkendali
6. Serpihan logam berupa tembaga dan yaitu :
kuningan berfungsi sebagai isolator dan - faktor terkendali: bahan baku, opera-
timah untuk mengurangi laju keausan dan tor, proses.
suara berisik. - faktor tidak terkendali : lingkungan.
c. menyusun rancangan desain eksperimen
Untuk standarisasi kekerasan akan diguna- - variabel respon: nilai kekerasan
kan standarisasi uji kekerasan JIS yaitu JASO kampas rem yang akan diperoleh
405, 406 dan 407. melalui uji kekerasan dengan metode
uji kekerasan Rockwell B

52 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/journals/mechanical/
Optimasi Kekerasan Kampas Rem dengan Metode Desain Eksperimen (Didik Wahjudi, et al.)

- variabel bebas/faktor : penentuannya 8. Analisa Data dan Pembahasannya


akan digunakan fixed effect model.
Faktor-faktornya : A. Data hasil eksperimen
• kadar resin, pemilihan dilakukan
Tabel 2. Data Hasil Eksperimen
karena persentase kadar resin
memberikan pengaruh besar ter- Holding Kadar Resin (%) A
time 7 11 15
hadap kekerasan kampas rem, level (jam) Temperatur Oven (°C) B
yang dipilih adalah 3 level yaitu : C 115 160 205 115 160 205 115 160 205
7%, 11% dan 15%. 4
27.70 25.67 34.00 23.97 23.67 25.80 72.07 75.57 70.60
• temperatur oven, dipilih karena 25.53 26.83 35.43 21.53 26.50 28.60 73.77 75.00 72.13
30.63 34.27 35.90 19.43 25.37 27.80 72.37 76.27 64.23
faktor biaya dan waktu, sehingga 6
29.90 32.87 34.47 21.50 24.77 27.30 73.80 78.70 67.53
diharapkan dapat mencapai kondisi 26.10 28.10 29.57 24.30 25.07 25.30 59.60 80.90 72.67
8
yang optimum, level yang dipilih 24.87 26.83 27.37 25.03 25.37 27.67 57.50 83.10 70.63
juga 3 level yaitu : 115°C, 160°C 33.63 32.13 30.73 22.40 19.47 21.93 15.57 18.57 22.30
10
35.83 33.97 31.47 23.57 11.27 22.07 16.93 18.73 19.50
dan 205°C.
• holding time, pemilihan faktor ini
B. Perhitungan Anova untuk hasil analisa
mempunyai alasan sama dengan
eksperimen pada data awal dengan meng-
temperatur oven sehingga dicapai
gunakan Minitab 11.12
biaya dan waktu optimum dengan
kekerasan optimum pula, level yang Analysis of Variance (Balanced Designs)
dipilih adalah 4 level yaitu : 4, 6 , 8 Factor Type Levels Values
dan 10 jam. A fixed 3 7 11 15
B fixed 3 115 160 205
Karena jumlah level dari ketiga faktor C fixed 4 4 6 8 10
tidak sama, maka desain eksperimen
yang dipilih adalah desain faktorial Analysis of Variance for HRB
dengan level campuran dan jumlah Source DF SS MS F P
A 2 16283.40 8141.70 5050.67 0.0000
replikasi dipilih dua. B 2 147.97 73.98 45.907 0.0000
d. menyusun kode level untuk masing- C 3 4424.81 1474.94 914.97 0.0000
masing level dari tiap faktor, seperti pada A*B 4 218.89 54.72 33.95 0.0000
A*C 6 8658.54 1443.09 895.22 0.0000
tabel 1. B*C 6 186.86 31.14 19.32 0.0000
A*B*C 12 411.04 34.25 21.25
Tabel 1. Kode Level untuk Masing- Error 36 58.03 1.61
masing Level dari Tiap Faktor Total 71 30389.54
Level
Faktor
0 1 2 3 Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa
Kadar resin (%) 7 11 15 - F>>Ftabel, yang berarti semua faktor terkendali
Temperatur oven (°C) 115 160 205 - beserta interaksinya memberi pengaruh signi-
Holding time oven (jam) 4 6 8 10 fikan terhadap hasil proses. Namun untuk lebih
memastikan apakah semua faktor yang ber-
e. Membentuk grup spesimen dan penga-
pengaruh signifikan sudah masuk kedalam
cakan urutan grup pada proses oven.
model desain eksperimen, perlu dihitung
persentase kontribusi. Hasil perhitungannya
B. Percobaan
yaitu ρ A = 53,5717%, ρ B = 0,4763%, ρ C =
a. membagi kadar bahan baku kampas rem 14,5444%, ρ AB = 0,69991%, ρ AC = 28,4601%, ρ BC
dengan kadar resin yang bervariasi. = 0,5831%, ρ ABC = 1,2890%, ρ e = 0,3764%. Dari
b. melakukan proses produksi lanjutan persentase kontribusi didapat bahwa persentase
sampai proses hot press sesuai standar kontribusi error sangat kecil sehingga bisa
oleh operator yang sama. diyakinkan tidak ada faktor penting yang
c. mengatur variasi kombinasi temperatur terabaikan. Kemudian dilakukan teknik pooling
oven dan holding time untuk tiap spe- up untuk menarik keluar faktor yang mem-
simen dan melakukan proses oven. punyai persentase kontribusi sangat kecil dari
d. melakukan proses penghalusan permuka- model. Dalam hal ini yaitu faktor temperatur
an kampas rem. dan interaksinya, sehingga model hanya
e. melakukan pengujian kekerasan dengan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu persentase
tiga kali indentasi untuk tiap spesimen. kadar resin dan holding time. Kondisi ini dapat
dilihat pula pada gambar 4, main effect dan
interaction plot yang menunjukkan bahwa
perubahan level temperatur tidak terlalu
berarti pada kekersan kampas rem diban-

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra 53


http://puslit.petra.ac.id/journals/mechanical/
JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 4, No. 1, April 2002: 50 – 58

dingkan dengan perubahan level persentase


kadar resin dan holding time.

Gambar 4. Main effect dan Interaction Plot – Means for


HRB untuk Uji Awal

54 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/journals/mechanical/
Optimasi Kekerasan Kampas Rem dengan Metode Desain Eksperimen (Didik Wahjudi, et al.)

E. Analisa response surface methodology dengan


Model Kuadrat Penuh dengan menggunakan
minitab 11.12.

Response Surface Regression


Estimated Regression Coefficient for HRB
Term Coef StDev T P
Constant 30.79 23.1652 1.329 0.188
A -17.40 3.3029 -5.267 0.000
C 24.28 4.1069 5.913 0.000
A*A 1.29 0.1419 9.087 0.000
C*C -1.10 0.2676 -4.108 0.000
A*C -1.07 0.1466 -7.275 0.000

S = 9.083 R-Sq =82.1% R-Sq (adj) = 80.7%


Analysis of Variance for HRB
Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P
Regression 5 24944 24944 4988.84 60.47 0.000
Linear 2 12372 5888 1943.87 35.68 0.000
Square 2 8205 8205 4102.59 49.73 0.000
Interaction 1 4367 4367 4366.68 52.93 0.000
Residual Error 66 5445 5445 82.51
Lack-of-fit 6 4423 4223 737.09 43.24 0.000
Pure Error 60 1023 1023 17.05
Total 71 30390
Unusual Observation for HRB
Obs HRB Fit StDev Fit Residual St Resid
47 80.900 55.962 2.271 24.938 2.84R
48 83.100 55.962 2.271 27.138 3.09R
59 15.570 32.957 3.121 -17.387 -2.04R

R denotes an aboservation with a large


Gambar 5. Grafik Residual untuk Hasil Pooling Up standarized residual

C. Perhitungan Anova untuk hasil teknik


pooling up dengan menggunakan minitab.

Analysis of Variance (Balanced Designs)


Factor Type Levels Values
A fixed 3 7 11 15
C fixed 4 4 6 8 10
Analysis of Variance for HRB
Source DF SS MS F P
A 2 16283.4 8141.7 477.62 0.0000
C 3 4424.8 1474.9 86.52 0.0000
A*C 6 8658.5 1443.1 84.66 0.0000
Error 60 1022.8 17.0
Total 71 30389.5

D. Analisa residual juga dilakukan dengan


minitab. Dari gambar 5 normal probability
plot terlihat bahwa residual hampir
membentuk garis lurus yang berarti model
sudah sesuai dengan distribusi normal
sedangkan dari residual versus fitted values
terlihat tidak ada kecenderungan terbentuk
cone sehingga model dapat dianggap sesuai.
Dari plot residual terhadap level tiap faktor,
tidak terlihat adanya perbedaan mencolok
pada variansi tiap level, yang mana hal ini
menunjukkan tidak adanya kecenderungan
tertentu dari data untuk menuju nilai Gambar 6. Contour Plot Data Hasil Pooling Up
tertentu diluar normal.

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra 55


http://puslit.petra.ac.id/journals/mechanical/
JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 4, No. 1, April 2002: 50 – 58

F. Dari hasil analisa terlihat bahwa spesimen


no. 47, 48 dan 59 merupakan data tidak pada
umumnya sehingga perlu dilakukan penguji-
an ulang terhadap spesimen tersebut. Data
pengujian ulang tersebut adalah berturut-
turut 80,73; 79,16 dan 17,83.

G. Perhitungan Anova untuk data pengujian


ulang adalah :
Analysis of Variance (Balanced Designs)
Factor Type Levels Values
A fixed 3 7 11 15
B fixed 3 115 160 205
C fixed 4 4 6 8 10

Analysis of Variance for HRB


Source DF SS MS F P
A 2 16206.07 8103.04 5179.06 0.0000
B 2 129.75 64.88 41.47 0.0000
C 3 4337.21 1445.74 924.04 0.0000
A*B 4 185.52 46.38 29.64 0.0000
A*C 6 8469.38 1411.56 902.20 0.0000
B*C 6 178.35 29.72 19.00 0.0000
A*B*C 12 375.24 31.27 19.99 0.0000
Error 36 56.32 1.56
Total 71 29937.85

Gambar 7. Main effect dan Interaction Plot – Means for


HRB untuk Uji Ulang

Dari hasil perhitungan semua faktor


terkendali beserta interaksinya memberikan
pengaruh signifikan terhadap hasil proses
dan persentase kontribusi error yang sangat
kecil. Kemudian dengan teknik pooling up,
faktor temperatur ditarik dari model.
Kondisi ini dapat dilihat pula pada main
effect dan interaction plot yang menunjukkan
bahwa perubahan level temperatur tidak
terlalu berarti pada kekerasan kampas rem
dibandingkan dengan perubahan level per-
sentase kadar resin dan holding time.

H. Analisa residual seperti pada cara sebelum-


nya didapatkan seperti pada gambar 8
dibawah. Dari diagram yang ada juga dapat
dinyatakan bahwa model sudah sesuai
dengan distribusi normal dan model juga
dapat dianggap sesuai.

56 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/journals/mechanical/
Optimasi Kekerasan Kampas Rem dengan Metode Desain Eksperimen (Didik Wahjudi, et al.)

Gambar 8. Grafik Residual untuk Data Uji Ulang Hasil


Pooling Up

I. Analisa Response Surface Regression dengan


Model Kuadrat Penuh untuk Data Uji Ulang.
Response Surface Regression
Estimated Regression Coefficient for HRB
Term Coef StDev T P
Constant 31.74 22.5596 1.407 0.164
A -17.37 3.2166 -5.401 0.000
C 23.95 3.9995 5.989 0.000
A*A 1.29 0.1382 9.313 0.000
C*C -1.08 0.2606 -4.134 0.000
A*C -1.06 0.1427 -7.451 0.000

S = 8.846 R-Sq =82.7% R-Sq (adj) = 81.4%


Analysis of Variance for HRB
Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P
Regression 5 24773.5 24773.5 4954.70 63.32 0.000
Linear 2 12305.3 5792.1 2896.04 37.01 0.000
Square 2 8124.3 8124.3 4062.14 51.91 0.000
Interaction 1 4343.9 4343.9 4343.93 55.92 0.000
Residual Error 66 5164.3 5164.3 78.25
Lack-of-fit 6 4239.2 4239.2 706.53 45.82 0.000
Pure Error 60 925.2 925.2 15.42
Total 71 29937.8
Unusual Observation for HRB
Obs HRB Fit StDev Fit Residual St Resid
47 80.730 55.815 2.211 24.915 2.91R
48 79.160 55.815 2.211 23.345 2.73R

R denotes an aboservation with a large


standarized residual

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra 57


http://puslit.petra.ac.id/journals/mechanical/
JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 4, No. 1, April 2002: 50 – 58

Gambar 9. Contour Plot Data Uji Ulang

Dari RSM didapatkan model desain ekspe-


rimen sebagai berikut :
y = 31,74 – 17,37 x1 + 23,95 x3 + 1,29 x12 – 1,08
x32 – 1,06 x1 x3 + ε

9. Kesimpulan

Faktor-faktor yang dipilih untuk optimasi


kekerasan kampas rem adalah persentase
kadar resin, temperatur oven dan holding time,
namun faktor temperatur oven tidak ber-
pengaruh signifikan terhadap kekerasan
kampas rem. Untuk kondisi optimum diatur
persentase kadar resin 15%, holding time 6 jam
dan temperatur oven 160°C untuk mendapat-
kan kekerasan 60-70 HRB.

Daftar Pustaka

1. Montgomerry, Douglas C. Design and


Analysis of Experiments, 4thedition. New
York, 1997.

2. Belavendram, Nicolo. Quality by Design.


London: Prentice Hall International, 1995.

3. Nicholson, geoffrey. 100 Years of Brake


Linings & Clutch Facings. Croydon: P & W
Price Enterprises, Inc. 1995.

4. Bhattacharyya, Gouri K. and Johnson,


Richard A. Statistical Concepts and Methods.
New York: John Willey & Sons, 1997.

58 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/journals/mechanical/

Anda mungkin juga menyukai