Proposal Ceres

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

USUL

KEGIATAN MAGANG MAHASISWA

DI PT. CERES
Jalan Moch. Toha Dayeuh Kolot Kab. Bandung,
Jawa Barat Indonesia

Disusun oleh:

MESI WANINGSIH H0908037


RIZKI DWI SETIAWAN H0908075
MUKHAMAD LUKMAN H0908121
LUKLUK LATIFANINGSIH H1909014

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
USUL KEGIATAN MAGANG MAHASISWA

JUDUL : MAGANG MAHASISWA DI PT. CERES


Jalan Moch. Toha Dayeuh Kolot Kab. Bandung, Jawa Barat
Indonesia

MAHASISWA :
1. MESI WANINGSIH H0908037 Jurusan ITP
2. RIZKI DWI SETIAWAN H0908075 Jurusan ITP
3. MUKHAMAD LUKMAN H0908121 Jurusan ITP
4. LUKLUK LATIFANINGSIH H1909014 Jurusan THP
PEMBIMBING
1. Nama : Ir. Choirul Anam, MT, MP
2. NIP : 196802122005011001
3. Jurusan : Ilmu dan Teknologi Pangan
INSTITUSI MITRA
1. Nama Institusi Mitra : PT. CERES
2. Alamat : Jalan Moch. Toha Dayeuh Kolot Kab. Bandung,
Jawa Barat Indonesia
3. Nomor Telp/Fax : (0251) 243009 / (0251) 242132
4. Jangka Waktu : 4 Juli – 5 agustus 2011
Surakarta, 2010
Mengetahui Mengetahui
Ketua Gugus KMM-FP Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Endang Siti Rahayu, MS Ir. Choirul Anam, MT, MP
NIP. 19570104 198003 2 001 NIP. 196802122005011001
Mengetahui
Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian

Prof.Dr.Ir.Ahmad Yunus, MS
NIP. 19610717 198601 1 001
A. PENDAHULUAN

Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berperan


dalam pembinaan kepribadian dan mental manusia yang mengarah pada
peningkatan daya pikir manusia dan penguasan ilmu dan teknologi. Sebagai calon
sarjana teknologi pertanian, kita dituntut untuk dapat memahami dan menerapkan
ilmu teknologi pertanian dalam dunia kerja.
Kegiatan magang mahasiswa ini merupakan sarana bagi mahasiswa ilmu
dan teknologi pangan untuk dapat menerapkan teori-teori yang didapatkan selama
di bangku perkuliahan dan juga sebagai pengalaman kerja yang dapat melatih
mahasiswa untuk menemukan masalah-masalah yang dihadapi di lapangan dan
mencari jalan pemecahannya selama magang mahasiswa. Kegiatan magang ini
juga dirancang agar mahasiswa bisa mempraktikkan dan mendalami setiap
aktivitas di unit-unit proses pengolahan di institusi mitra.
Tujuan umum kegiatan magang mahasiswa antara lain :
1. Meningkatkan pemahaman kepada mahasiswa mengenai hubungan antara
teori dan penerapannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga
dapat menjadi bekal bagi mahasiswa dalam terjun ke masyarakat setelah lulus.
2. Mengenal dunia kerja dan persoalan–persoalan yang nyata di lapangan.
3. Mahasiswa memperoleh pengalaman dan mengenali kegiatan-kegiatan di
lapangan kerja yang ada di bidang teknologi pertanian secara luas.
4. Mahasiswa memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja yang praktis
yaitu secara langsung dapat menjumpai, merumuskan serta memecahkan
permasalahan yang ada dalam kegiatan di bidang teknologi pertanian.
5. Strategi peningkatan kompetensi lulusan.
6. Pengalaman bekerja dalam tim atau lintas disiplin ilmu dan
membangkitkan kemauan berwirausaha.
7. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi, pemerintah, instasi
swasta, perusahaan dan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan mutu
perguruan tinggi.
Tujuan khusus kegiatan magang mahasiswa antara lain :
1. Meningkatkan pemahaman antara teori dan aplikasi lapangannya.
2. Mengetahui bagaimana penyediaan bahan baku untuk pembuatan susu
sampai dengan sistem pengendalian mutu di PT. CERES.
3. Mengetahui proses pengolahan susu di PT. CERES.
4. Mengetahui strategi pemasaran produk akhir di PT. CERES.
5. Memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja dalam merumuskan dan
memecahkan permasalahan yang ada dalam proses pengolahan susu PT.
CERES.
Akhirnya, kegiatan ini akan memberikan dampak terhadap aspek-aspek
yang berkaitan dengan pengembangan sikap dan dapat melatih kepekaan
mengidentifikasi permasalahan dan mencari alternatif solusi guna meningkatkan
kemampuan intelektual mahasiswa.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Kakao (Theobroma cacao) merupakan tumbuhan berwujud pohon yang
berasal dari Amerika Selatan. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan
yang dikenal sebagai cokelat. Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial)
berbentuk pohon, di alam dapat mencapai ketinggian 10 m. Meskipun demikian,
dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5 m tetapi dengan tajuk
menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang
produktif. Kakao sebagai komoditas perdagangan biasanya dibedakan menjadi
dua kelompok besar: kakao mulia ”edel cacao” dan kakao curah ”bulk cacao”. Di
Indonesia, kakao mulia dihasilkan oleh beberapa perkebunan tua di Jawa. Varietas
penghasil kakao mulia berasal dari pemuliaan yang dilakukan pada masa kolonial
Belanda, dan dikenal dari namanya yang berawalan “DR” (misalnya DR-38).
Singkatan ini diambil dari singkatan nama perkebunan tempat dilakukannya
seleksi (Djati Roenggo, di daerah Ungaran, Jawa Tengah). Varietas kakao mulia
berpenyerbukan sendiri. Sebagian besar daerah produsen kakao di Indonesia
menghasilkan kakao curah. Kakao curah berasal dari varietas-varietas yang self-
incompatible. Kualitas kakao curah biasanya rendah, meskipun produksinya lebih
tinggi. Bukan rasa yang diutamakan tetapi biasanya kandungan lemaknya
(Anonima, 2008).
Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang merupakan salah
satu andalan ekspor non migas negara Indonesia. di Indonesia pertama kali
dibudidayakan pada 1921 dan berkembang pesat di daerah-daerah pulau Jawa.
Sekarang tanaman cokelat sudah menyebar di seluruh Indonesia. Perkembangan
cokelat sangat pesat, karena semakin meningkatnya kebutuhan akan tanaman jenis
itu, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Jenis kakao yang
terbanyak dibudidayakan di Indonesia adalah jenis:
Criollo (Criollo Amerika Tengah dan Amerika Selatan) yang menghasilkan biji
kakao bermutu sangat baik dan dikenal sebagai kakao mulia, fine flavour cocoa,
choiced cocoa atau edel cocoa.
Forastero yang menghasilkan biji kakao bermutu sedang dan dikenal sebagai
ordinary cocoa atau bulk cocoa.
Trinitario yang merupakan hibrida alami dari Criollo dan Forastero sehingga
menghasilkan biji kakao yang dapat termasuk fine flavour cocoa atau bulk cocoa.
Jenis Trinitario yang banyak ditanam di Indonesia adalah Hibrid Djati Runggo
(DR) dan Uppertimazone Hybrida (Kakao lindak).
(Anonimb, 2010).
Kakao adalah bahan yang sangat penting dalam industri berbagai makanan
seperti roti, biskuit, permen, dan lain sebagainya. Demikian juga dengan industri
berbagai minuman seperti susu, kopi, dan sebagainya, kakao juga dibutuhkan
untuk meningkatkan citarasa. Kakao yang dimaksud adalah berasal dari biji buah
tanaman kakao (Theobroma cacao L.) yang banyak dibudayakan di berbagai
negara. Namun sebelum dapat digunakan sebagai salah satu bahan campuran
dalam industri makanan dan minuman tersebut, buah kakao harus menjalani
berbagai proses dalam pengolahannya. Proses pengolahan kakao meliputi
pemanenan, pengupasan, pembersihan dan fermentasi biji, pencucian biji,
pengeringan biji, sehingga dihasilkan biji kakao yang siap diolah kembali menjadi
berbagai produk makanan dan minuman. Biji kakao kering (cocoa beans)
diperdagangkan di dunia, dan bagi Indonesia ini adalah salah satu komoditas
ekspor. Selanjutnya biji kakao kering ini akan menjalani serangkaian proses
pengolahan yang kompleks seperti pembersihan, penyangraian, dan penggilingan
(International Cocoa organization, 1998).
Biji kakao yang berkualitas merupakan tuntutan bagi industri coklat.
Kualitas biji kakao dipengaruhi oleh jenis bibit, kondisi perkebunan, dan
penanganan pasca panen yang baik. Biji kakao yang didapat dari petani
kualitasnya kurang baik karena tidak melalui proses fermentasi setelah dipetik
sehingga kurang diminati oleh industri coklat dan harganya pun relatif murah.
Untuk menghasilkan coklat yang baik,maka langkah yang paling penting adalah
seleksi biji serta menangani biji kakao sesuai standar (fermentasi). Biji kakao
berkualitas adalah biji yang sudah difermentasi dan sesuai standar nasional
Indonesia (SNI) yang dinilai dari ukuran biji, sebagai berikut :
1. Kadar air sekitar 6-7%.
2. Jumlah biji per 100 gram :
a. Kelas AA ≤ 85 biji
b. Kelas A ≤100 biji
c. Kelas B ≤120 biji
d. Kelas C ≤120 biji
e. Kelas S >120 biji
3. Kadar kulit 11%-13% atau setelah dilakukan pemisahan biji dengan kulit ari,
berat kulit ari sebesar 11-13% dari berat biji setelah disangrai.
Maka dari itu SNI sangat penting sebagai acuan untuk mendapatkan biji
kakao yang berkualitas dan sesuai tuntutan pasar (Abbas,1999).
Tabel 1.1 Pengawasan Proses dan kontrol Mutu Pada Pengolahan biji
24kakao.
Tahapan Proses Proses Kontrol Kontrol Mutu
Panen Berat panen Buah masak-segar
Buah kuning
Buah hijau
Buah terserang hama
Kotoran
Keseragaman
Pengupasan buah Berat umpan/jam Kebersihan biji kakao
Volume air/jam Kontaminasi kulit buah
Keseragaman buah Jumlah biji cacat
Fermentasi Berat biji/karung Warna biji
Kebersihan karung Uji belah
Suhu tumpukan biji
Penjemuran Suhu udara Kadar air
Ketebalan lapisan Keseragaman
Pembalikan
Sanitasi
Pengeringan mekanis Suhu udara Kadar air
Kelembaban udara Warna biji
Aliran udara Keseragaman
Waktu pengeringan
Berat biji kakao
Pembalikan
Sortasi Laju umpan Warna biji, cacat biji
Penyinaran Keseragaman
Pengemasan Berat biji kakao Keseragaman
Label mutu Kerapatan karung
Asal biji kakao
Kebersihan karung
Tanggal produksi
Gudang Suhu udara Kadar air
Kelembaban udara Warna biji
Ventilasi Jamur dan serangga
Penerangan Cita-rasa
Sanitasi
Waktu simpan
Sumber : Standar Nasional Indonesia
Fermentasi dan penyangraian biji mengakibatkan sifat-sifat citarasa bubuk
cokelat berbeda-beda misalnya intensitas cocoa flavor, rasa pahit, ‘astringent’ dan
keasaman. Acidifikasi biji kakao oleh asam asetat selama fermentasi berlangsung
sangat penting untuk pengembangan flavor/citarasa. Perubahan-perubahan ini
termasuk peptida-peptida dan asam-asam amino. Fermentasi juga menyebabkan
berkurangnya polifenol terlarut dan pada tahap ini juga terjadi pengurangan/
pengeluaran theobromin dan kafein serta komponen-komponen volatil (alkohol,
ester dan aldehid). Penyangraian menyebabkan pengembangan aroma spesifik
cokelat dengan adanya reaksi Maillard, karamelisasi gula, degradasi protein dan
pembentukan komponen volatil seperti pyrazin yang merupakan salah satu
komponen flavor yang diinginkan. Biji kakao baik yang difermentasi maupun
tidak difermentasi dan dikeringkan kemudian disangrai dan selanjutnya digiling
untuk menghasilkan pasta cokelat dan pasta cokelat dipres untuk membuat lemak
dan bungkil kakao. Kemudian bugkil kakao digiling dan diayak sehingga
dihasilkan bubuk cokelat. Proses penyangraian biji kakao yang difermentasi
maupun yang tidak difermentasi diduga mempengaruhi mutu dan citarasa bubuk
cokelat (Suprapti, 2007).
Pengolahan kakao primer dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini :

Panen buah masak

Sortasi Buah

Penyimpanan Buah

Pengupasan Buah

Fermentasi

Penjemuran

Pengeringan
Mekanis

Sortasi

Penggudangan

Gambar 1.1 Tahapan Pengolahan Kakao

Coklat atau produk olahan dari buah kakao adalah makanan sehat. Pohon
kakao yang menghasilkan buah yang selanjutnya diolah menjadi coklat terdiri
menjadi tiga macam, yaitu criollo, forastero dan trinitario. Kakao jenis criollo
mempunyai rasa yang kompleks dan lembut, tetapi cita rasa souvenir
chocolatenya kurang kuat, sementara forastero memiliki cita rasa chocolate
wedding yang kuat. Sedangkan trinitario menupakan hasil persilangan antara
criollo dan forastero. Khasiat coklat dari chocolate shop untuk kesehatan adalah
sebagai antioksidan, antioksidan dalam coklat untuk chocolate souvenir diperoleh
dari biji kakao yang mengandung antioksidan flavonoid yang berguna untuk
menahan radikal bebas. Namun, khasiat antioksidan ini sangat tergantung dari
kadar kakao dalam chocolate Jakarta yang anda konsumsi, semakin besar kadar
kakaonya, maka semakin besar manfaat antioksidan dalam sebatang chocolate
wedding. Untuk melihat kadar antioksidan dalam coklat dari chocolate shop dapat
dilihat pada komposisi di luar kemasan chocolate souvenir tersebut atau dapat
pula dari warna chocolate Jakarta itu sendiri, semakin gelap suatu chocolate
souvenir, semakin besar kadar kakao yang terkandung di dalamnya. Khasiat
antioksidan yang terkandung dalam flavonoid dalam biji kakao sebanding dengan
6 apel atau 4,5 cangkir teh. Selain sebagai antioksidan, coklat juga berkhasiat
membantu tubuh beristirahat atau mengurangi susah tidur. Khasiat ini terkandung
dalam protein yang terkandung dalam biji kakao, protein yang kaya akan asam
amino triptofan, fenilalanin dan tyrosin. Khasiat lainnya adalah coklat mampu
mensuplai kalsium dan magnesium untuk tubuh. Oleh karena itu coklat
bermanfaat untuk membuat anda bersemangat kembali. Jadi khasiat coklat untuk
kesehatan anda, yaitu:
1. Antioksidan untuk menangkal radikal bebas
2. Membantu tubuh beristirahat atau mengurangi susah tidur
3. Membuat bersemangat kembali
(Anonimd, 2009).
Coklat mempunyai cita rasa yang khas, teksturnya berbentuk padat pada
suhu kamar, cepat meleleh di mulut, menjadi cair dan terasa lembut di lidah. Ada
berbagai cara untuk mengolah coklat, salah satu diantaranya meliputi tahap-
tahap : pencampuran, pelembutan, penghalusan (conching), tempering dan
pencetakan. Pengolahan biji kakao menghasilkan cocoa liquor (cocoa mass),
cocoa butter dan cocoa powder. Hasil utama dari pengolahan buah coklat adalah
biji coklat yang siap untuk disimpan dengan kadar air yang ideal sebesar 6%. Biji
kakao terdiri dari dua bagian utama yaitu kulit biji dan keping biji. Kulit biji
kakao dibersihkan sehingga diperoleh keping biji yang kemudian diolah menjadi
berbagai produk coklat (Wanti, 2008).
Pembuatan coklat ini melelahkan dan memakan waktu yang lama, dan
memiliki akhir yang manis maupun pahit. Awalnya, para pekerja yang terampil
memotong kulit biji-bijian cacao yang telah matang dari pohonnya, membelahnya
hingga terbuka, dan mengorek daging buah yang terdapat di dalamnya. Setelah
sejumlah besar daging buah tersebut terfermentasi selama beberapa hari, para
pekerja menyebarkannya di bawah matahari terik hingga kering, pisahkan biji-biji
yang kering dari daging buah yang tersisa, dan masukkan ke dalam karung untuk
diangkut ke pasar.Sesaat biji-biji yang dikarungkan tiba di tujuan, pengusaha
pabrik memproses mesin penggiling, biji-bijian tersebut dibersihkan untuk
membuang bahan asing. Selanjutnya, biji-bijian di panggang, untuk melepaskan
sekam, yang sesungguhnya kemudian terbakar dalam proses lainnya. Akhirnya,
bagian dalam dari biji dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang disebut
"nibs." Pada saat ini, jalan dalam proses pembuatan coklat terbelah dua, apa yang
telah dilakukan kemudian dengan nibs menentukan produk akhir.Saat nibs
digiling dengan penggiling batu yang berat, minyak di dalam nibs dilepaskan, dan
mengubah gumpalan menjadi "chocolate liquor," suatu bahan kental yang, setelah
dikeraskan, menghasilkan coklat pahit yang digunakan dalam resep untuk
membuat kue dan untuk pembuatan permen (Riyanto, 2006).
Cokelat (chocolate) adalah sebutan untuk makanan yang diolah dari biji
kakao. Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya.
Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai
ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian. Bahkan sebagai pernyataan cinta.
Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia, selain
sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi
bahan minuman hangat dan dingin. Couverture adalah jenis cokelat terbaik.
Cokelat ini murni dengan persentase lemak kakaonya yang tinggi, sehingga
menghasilkan flavor yang sangat baik. Biasanya digunakan untuk pembuatan
produk cokelat buatan tangan. Sebelum digunakan, cokelat jenis ini melalui
proses temper (dilelehkan) terlebih dahulu. Coklat tawar, cokelat jenis ini baik
digunakan untuk kue, cake, dan aneka makanan ringan lainnya. Persentase massa
kakao bervariasi, antara 30-70 persen. Semakin tinggi konsentrasi massa kakao,
semakin baik flavor-nya. Cokelat susu jenis cokelat yang satu ini merupakan
campuran gula, kakao, cokelat cair, susu, dan vanila. Kandungan susunya
membuat rasa menjadi lebih lembut. Selain kandungan cokelatnya relatif sedikit,
cokelat ini mudah hangus bila dilelehkan. Cokelat putih, cokelat yang umumnya
berwarna putih ini tidak mengandung massa kakao yang tinggi. Cokelat ini terbuat
dari lemak cokelat, gula, dan vanili yang tidak mengandung cokelat padat. Karena
mudah hangus, ada baiknya dimasak secara hati-hati. Kakao cokelat satu ini
terbuat dari massa kakao setelah lemak kakaonya dipisahkan. Produk ini sangat
mudah diolah dan ekonomis (Anonimc, 2010).
Pengolahan kakao sekunder dibagi menjadi teknologi pengolahan
produk setengah jadi dan teknologi oengopahan produk cokelat jadi.
Teknologi pengolahan cikelat dapat dilihat pada diagram alur dibawah ini :
Penyortiran

Penyangraian

Pemisahan daging dari kulit

Penggilingan daging menjadi pasta

Pasta kakao

Pengempaan pasta kakao Bungkil


Lemak kakao kakao

Penghalusan + Pembentukan Penghalusan bungkil


Aroma adonan

Pengayakan tepung
bungkil
Penghalusan adonan
Bubuk cokelat
halus
Adonan cokelat pasta + lemak +
gula + krim
Pencampuran bubuk
cokelat + gula + krim

Tempering adonan siap cetak


Produk Aneka Minuman Cokelat
Produk Aneka Makanan Cokelat

Gambar 1.3 Skema Proses Pengolahan Kakao Sekunder


C. TATA LAKSANA KEGIATAN

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang


Kegiatan magang mahasiswa ini dilaksanakan mulai tanggal 4 Juli
2011 sampai dengan 4 Agutus 2011 di PT. CERES Jalan Raya Ciawi 280 A,
Bogor 16720, Jawa Barat Indonesia
2. Metode Pelaksanaan Magang
Pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa yang dilaksanakan di PT.
CERES ini menggunakan metode antara lain :
a. Pengumpulan data secara langsung
1). Wawancara
Mahasiswa melaksanakan wawancara dengan pihak-pihak dari
instansi yang bersangkutan guna mengetahui permasalahan yang
terjadi di Institusi Mitra.
2). Observasi
Mahasiswa melakukan pengamatan secara langsung mengenai
permasalahan yang terjadi di lokasi magang mahasiswa.
b. Pengumpulan data secara tidak langsung
1). Studi Pustaka
Mahasiswa mencari dan mempelajari pustaka mengenai
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan
magang mahasiswa.
2). Dokumentasi dan Data
Mahasiswa mendokumentasikan dan mencatat data atau hasil-
hasil yang ada pada pelaksanaan magang mahasiswa.
c. Praktik atau Aktivitas Langsung
Turut serta dengan melakukan praktik kerja secara langsung dalam setiap
kegiatan di PT. CERES.
Materi Magang
a. Keadaan Umum Perusahaan
1. Sejarah Umum Perusahaan
2. Latar belakang dan tujuan pendirian pabrik
3. Lokasi pabrik
 Letak geografis
 Transportasi
 Topografi
 Bahan mentah
 Tenaga kerja
 Utilities
4. Keadaan Alam
5. Tata letak bangunan
b. Manajemen Perusahaan
1. Struktur dan sistem organisasi
2. Hak dan kewajiban karyawan
3. Kesejahteraan karyawan
4. Ketenagakerjaan
c. Penyediaan Bahan Dasar
1. Sumber bahan dasar
2. Jumlah dan penyediaannya
3. Spesifikasi bahan dasar
4. Penanganan bahan dasar
5. Pengendalian mutu bahan dasar
6. Penyimpanan dan pengangkutan
d. Proses Pengolahan
1. Tahap-tahap proses yang dikerjakan
2. Kondisi yang dipersyaratkan oleh masing-masing proses
3. Pengendalian proses
4. Diagram alir proses, kualitatif dan kuantitatif
e. Mesin dan Peralatan
1. Mesin dan peralatan proses
• Nama dan jenis alat
• Fungsi dari tiap jenis alat
• Jumlah alat
• Spesifikasi alat
2. Skema dan prinsip kerja alat
3. Kapasitas alat dan kapasitas pabrik
4. Tata letak mesin dan peralatan (lay out)
f. Produk Akhir
1. Spesifikasi produk akhir
• Jenis produk akhir
• Jumlah produk akhir
• Standar kualitas produk akhir
• Pengendalian mutu produk akhir
2. Penanganan produk akhir
• Pengemasan
• Penyimpanan
g. Energi
1. Sumber energi dan cara pengadaannya
2. Kapasitas penyediaan
3. Penggunaan
h. Air
1. Sumber air dan cara pengadaannya
2. Kuantitas dan kualitas air yang tersedia
3. Penggunaan
i. Sanitasi Perusahaan
1. Sanitasi bangunan, peralatan dan tenaga kerja
2. Sanitasi selama proses produksi
3. Sanitasi lingkungan di sekitar pabrik
4. Unit penanganan limbah industri
j. Pemasaran
1. Perkiraan biaya produksi
2. Penentuan harga jual
3. Pemasaran (pengepakan, gudang dan distributor)
k. Lay Out

D. PERENCANAAN AKTIVITAS MAGANG

No. Macam Kegiatan Minggu Ke-


1 2 3 4
1 Perkenalan dan penyelesaian administrasi
2 Presentasi dan pembagian kerja
3 Pra kegiatan di lapangan
4 Pelaksanaan kegiatan lapangan
5 Evaluasi data dan hasil kegiatan di lapangan
6 Penyusunan hasil akhir kegiatan lapangan
A. PENUTUP

Demikian proposal ini kami susun dengan harapan dapat digunakan


sebagai bahan pertimbangan maupun acuan dalam melaksanakan kegiatan kerja
praktek yang akan memberikan banyak manfaat bagi kami selaku pelaksana kerja
praktek, mahasiswa ilmu dan teknologi pangan pada umumnya, dan perusahaan
yang bersangkutan. Akhirnya, kami berharap dengan segenap dukungan dan
bantuan semua pihak kegiatan kerja praktek ini dapat terselenggara dengan baik
dan berjalan lancar sehingga dapat tercapai tujuan yang optimal.
LAMPIRAN

BIODATA MAHASISWA PESERTA KEGIATAN MAGANG


MAHASISWA

Nama Mesi Waningsih


Nim H 0908037
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Alamat Rumah Payak, Ponjong SumberGiri, Gunung Kidul, Yogyakarta
No Telp 08568522878

Nama Riski Dwi Setiawan


Nim H 0908075
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Alamat Rumah Jl. Pinang 4 No.17 RT/RW 001/009 Yasmin Sektor VI Kelurahan Curug
Mekar, Kec. Kota Bogor Barat 16113
No Telp 085624118649

Nama Mukhamad Lukman


Nim H 0908121
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Alamat Rumah Ds. Kesamben RT.02/RW.05 Kec. Kesamben, Jombang, Jawa Timur
61484
No Telp 085648595849

Nama Lukluk Latifaningsih


Nim H 1909014
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Alamat Rumah Jl. Raya Payaman No.100 RT.20/RW.10 Tegowanon, Payaman,
Magelang 56195
No Telp 085643126094
Daftar Pustaka

Abbas, Akmadi. 1999. Jurnal Peluang Pengembangan Kakao dan Produk


Olahannya Dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Masyarakat
Kabupaten Poso.

Anonima. 2008. Tanaman Coklat (Theobroma cacao).


http://anekaplanta.wordpress.com/. Diakses tanggal 16 Maret 2011
pukul 14.30 WIB.

Anonimb. 2010. Prospek Tanaman Coklat.


http://blogs.unpad.ac.id/egistriaherdi/2010/06/13/prospek-tanaman-
coklat. Diakses tanggal 16 Maret 2011 pukul 14.30 WIB.

Anonimc. 2010. Jenis-jenis Cokelat dan Manfaatnya. http://indowebster.web.id/


Jenis-jenis Cokelat. Diakses tanggal 16 Maret 2011 pukul 14.30 WIB.

Anonimd. 2009. Produk Olahan Buah Kakao.


http://gulungkabel.blogspot.com/2009/07/produk-olahan-buah-
kakao.html. Diakses tanggal 16 Maret 2011 pukul 14.30 WIB.

International Cocoa organization. 1998. Pengolahan Kakao.


www.tep.fateta.ipb.ac.id Diakses tanggal 16 Maret 2011 pukul 15.30
WIB.
Riyanto. 2006. Pembuatan Cokelat. http://jogjamedianet.com/Pembuatan Cokelat.
Suprapti .2007. Pengaruh Penyangraian Biji Kakao Terhadap Mutu dan Citarasa
Bubuk Cokelat.Jurnal Balai Besar Industri Hasil Perkebunan-Makasar.

Wanti. 2008. Chocolate dan Coklat. www.coklat-chocholate.blogspot.com.


Diakses tanggal 16 Maret 2011 pukul 15.30 WIB.
No Nama NIM Jurusan Alamat Rumah dan Nomor Telepon
1. Mesi Waningsih H 0908037 Ilmu dan Teknologi Kp. Klaseman RT 02/01, Laweyan,
Pangan Surakarta 57148 (085642053536)
2. Riski Dwi Setiawan H 0908075 Ilmu dan Teknologi Jl. Kebagusan Besar II No.61
Pangan Rt003/06, Kel. Kebagusan, Kec Ps.
Minggu, Jakarta Selatan 12520
(085692078061)
3. Mukhamad Lukman H 0908121 Ilmu dan Teknologi Ds. Kesamben RT.02/RW.05 Kec.
Pangan Kesamben, Jombang, Jawa Timur
61484 (085648595849)
4. Lukluk Latifaningsih H 1909014 Teknologi Hasil Pertanian Jl. Raya Payaman No.100
RT.20/RW.10 Tegowanon,
Payaman, Magelang 56195
(085643126094)

Anda mungkin juga menyukai