Hiperemesis Power Point

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

TEMA : KEHAMILAN ( Hiperemesis dalam

Kehamilan Berkaitan dengan Penurunan


Berat Badan )

WAKTU : 70 MENIT
KELOMPOK II

ANGGOTA :

AYU AZRINNA
ERLINDA NUR ANISAH
HIKTIASARI NURMAWATI
ERNITA ARIYANTI RAUDAH
JULPINA YUNITA YULISA DWI ERYANA
MUTIA RODIANA ZAKIATUL FITRIYAH
NADYA PANJAITAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Apa itu hiperemesis gravidrum?


Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan
muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan
sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu
menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu
Kebidanan, 1999).
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang
terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu.
Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui
secara pasti. Perubahan-perubahan anatomik pada otak,
jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan
vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :
a) Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah
primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda.
Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan
ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon
memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut
hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.
Lanjutan…
b) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak
ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.
c) Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak,
juga disebut sebagai salah satu faktor organik.
d) Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada
penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya
hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah
tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap
kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai
ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat
mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap
keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena
kesukaran hidup.
C. Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual
adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen,
oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester
pertama.
Hiperemesis garavidarum yang merupakan
komplikasi mual dan muntah pada hamil muda,
bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan
dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan
alkalosis hipokloremikHiperemesis gravidarum
ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi,
hal ini menyebabkan berat badan berkurang.
 Bertambahnya frekuensi muntah-muntah
yang lebih banyak, dapat merusak hati dan
terjadilah lingkaran setan yang sulit
dipatahkan.
(http://zerich150105.wordpress.com/).
Tanda dan Gejala

Hiperemesis gravidarum, menurut b) Tingkatan II :


berat ringannya gejala dapat dibagi Penderita tampak lebih lemah dan
dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu : apatis, turgor kulit lebih berkurang,
a) Tingkatan I : lidah mengering dan nampak kotor,
Muntah terus menerus yang nadi kecil dan cepat, suhu kadang-
mempengaruhi keadaan umum kadang naik dan mata sedikit
penderita, ibu merasa lemah, nafsu ikterus. Berat badan menurun dan
makan tidak ada, berat badan mata menjadi cekung, tensi rendah,
menurun dan nyeri pada hemokonsentrasi, oliguri dan
epigastrium. Nadi meningkat konstipasi.
sekitar 100 kali per menit, tekanan Aseton dapat tercium dalam hawa
darah sistol menurun turgor kulit pernapasan, karena mempunyai
berkurang, lidah mengering dan aroma yang khas dan dapat pula
mata cekung. ditemukan dalam kencing.
Lanjutan…
c) Tingkatan III:
Keadaan umum lebih parah, muntah
berhenti, kesadaran menurun dan
somnolen sampai koma, nadi kecil
dan cepat, suhu badan meningkat
dan tensi menurun. Komplikasi fatal
dapat terjadi pada susunan saraf
yang dikenal sebagai ensefalopati
Wemicke, dengan gejala : nistagtnus
dan diplopia. Keadaan ini adalah
akibat sangat kekurangan zat
makanan, termasuk vitamin B
kompleks. Timbulnya ikterus adalah
tanda adanya payah hati.
(http://healthblogheg.blogspot.com/)
Komplikasi
Dehidrasi berat, ikterik, takikardia, suhu meningkat,
alkalosis, kelaparan gangguan emosional yang berhubungan
dengan kehamilan dan hubungan keluarga, menarik diri dan
depresi (http://healthblogheg.blogspot.com/)

Pemeriksaan Diagnostik
USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji
usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi
abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.
(http://zerich150105.wordpress.com/)
Pencegahan terhadap Hiperemesis
gravidarum :

Mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan


makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering.
Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat
tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau
biskuit dengan teh hangat.
Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak.
Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam
keadaan panas atau sangat dingin.
CARA MENGATASI ::
1. Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin
yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat
diberikan antiemetik sepeiti Disiklomin hidrokhloride atau
Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti
Dramamin, Avomin.
2. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah
dan peredaran udara yang baik. Tidak diberikan
makan/minuman selama 24 -28 jam. Kadang-kadang dengan
isolasi saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa
pengobatan.
3. Terapi psikologik 4. Cairan parenteral
Yakinkan pada penderita Berikan cairan-
bahwa penyakit dapat
parenteral yang cukup
disembuhkan.
elektrolit, karbohidrat
Hilangkan rasa takut oleh
karena kehamilan, dan protein dengan
Kurangi pekerjaan yang berat Glukosa 5% dalam cairan
Serta menghilangkan masalah garam fisiologik
dan konflik, yang kiranya sebanyak 2-3 liter per
dapat menjadi latar belakang hari.
penyakit ini.
5. Penghentian kehamilan
Bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan,
tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan
merupakan manifestasi komplikasi organik.
Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan
untuk mengakhiri kehamilan.
6. Diet
a) Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan
bersama makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua
zat – zat
gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya
diberikan selama beberapa hari.
b) Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual
dan muntah berkurang.
Secara berangsur mulai diberikan makanan
yang bernilai gizi linggi. Minuman tidak diberikan
bersama makanan . Makanan ini rendah dalam
semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.
c) Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.
Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan.
Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.
Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri,
namun demikian pada tingkatan yang berat,
penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai