Biologi X

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 68

Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari

organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk
bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu
sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem.

Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu :

1. Keanekaragaman gen

Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan


(gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman
tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis.
misalnya :
- variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung

Yang membuat variasi tadi adalah : Rumus : F = G + L


F = fenotip
G = genoti
L = lingkungan

Jika G berubah karena suatu hal (mutasi dll) atau L berubah maka akan terjadi
perubahan di F. Perubahan inilah yang menyebabkan terjadinya variasi tadi.

Gbr. Variasi morfologi dalam satu jenis gandum akibat persilangan

2. Keanekaragaman jenis (spesies)

Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen.


Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka
macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan
dan mikroba.
misalnya :
- variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam
satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku
dan habitat.

3. Keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari


ekosistem di biosfir.
misalnya :
ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing
ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya
lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan
tropis di dalamnya ada harimau.

Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lain. Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai
keanekaragaman hayati.

1 Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal dasar


untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk
mendapatkan bibit unggul yang diharapkan.
2 Dengan mengetahui adanya kenaekaragaman jenis dapat menuntun kita
untuk mencari alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan, juga
dapat menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang dapat dibudidayakan.
3 Dengan mengetahui adanya keanekaragaman ekosistem kita dapat
mengembangkan sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu
sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang pada
gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dibedakan menjadi 3

1 Sistem Klasifikasi Alamiah

- diciptakan oleh Theophrastus (370SM - 285SM), salah satu


murid Aristoteles
- didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa
(morfologi)
- tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok : pohon, semak, perdu
dan herba
2 Sistem Klasifikasi Buatan

- diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), ilmuwan swedia


- dikenal sebagai Bapak Klasifikasi
- dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual, dasar lain
yang digunakan adalah morfologi.
- merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruh-
nya terhadap manusia
- misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau
sayuran.
3 Sistem Klasifikasi filogenetik

- diciptakan oleh Charles Darwin 1859, menerbitkan buku tentang


teori evolusi.
- Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan
hubungan kekerabatan yang lebih dekat.
- didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta
mengetahui hubungan kekerabatan antara satu dengan yang
lainnya.

Gbr. pohon filogeni dari beruan dan rakoon

TINGKAT TAKSONOMI

Disebut juga tingkat pengelompokkan.Tingkatan ini disusun oleh kelompok (takson)


yang paling umum sampai kepada kelompok yang paling khusus, dengan urutan
tingkatan sebagai berikut:

1. Regnum/Kingdom (Dunia/Kerajaan)
2. Divisio/Phyllum (Tumbuhan/Hewan)
3. Classis (Kelas)
4. Ordo (Bangsa)
5. Familia (Suku)
6. Genus (Marga)
7. Species (Jenis)
TATA NAMA

Dalam pemberian nama mahluk hidup kita mengenal nama daerah (anjing, dog) dan
nama ilmiah (ex: canine). Nama daerah hanya dapat dimengerti oleh penduduk di
daerah itu. Nama Ilmiah digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh dunia
menggunakan bahasa latin/yang dilatinkan. Setiap organisme hanya memiliki satu
nama yang sah.

CARA PEMBERIAN NAMA JENIS

Sistem tata nama yang digunakan disebut "binomial nomenclatur" yaitu pemberian
nama jenis/spesies dengan menggunakan 2 kata. Misalnya: padi > Oryza sativa.
Cara :
Kata depan : nama marga (genus)
Kata belakang : nama petunjuk spesies (spesies epithet). Sistem binomial
nomenklatur dipopulerkan pemakaiannya oleh Carolus Linnaeus.

CARA PEMBERIAN NAMA KELAS, BANGSA DAN FAMILI

1. Nama kelas adalah nama genus + nae. contoh: Equisetum + nae, menjadi
kelas Equisetinae.
2. Nama ordo adalah nama genus + ales. contoh: zingiber + ales, menjadi ordo
Zingiberales.
3. Nama famili adalah nama genus + aceae. contoh: Canna + aceae, menjadi
famili Cannacea

Whitaker (1969) mengelompokkan mahluk hidup ke dalam lima kerajaan/regnum:

1. Regnum Monera
Monera merupakan golongan organisme yang bersifat prokariotik (inti selnya tidak
memiliki selaput inti). Regnum ini dibagi menjadi dua golongan yaitu :

1.1. Golongan bakteri (Schizophyta/Schizomycetes)


1.2. Golongan ganggang biru (Cyanophyta)

2. Regnum Protista
Protista merupakan organisme yang bersifat eukariotik (inti selnya sudah memiliki
selaput inti). Pembentukan regnum ini diusulkan oleh Ernst Haeckel atas
pertimbangan adanya organise-organisme yagn memiliki ciri tumbuhan (berklorofil)
sekaligus memiliki ciri hewan (dapat bergerak). Yang termasuk dalam regnum ini
adalah :

2.1. Protozoa
2.2. Ganggang bersel satu
3. Regnum Fungi (Jamur)
Fungi merupakan organisme uniseluler (bersel satu) dan multiseluler (bersel banyak)
yang tidak berklorofil, fungi multiseluler dapat membentuk benang-benang yang
disebut hifa. Seluruh anggota dari regnum ini bersifat heterotrof. Regnum ini dibagi
menjadi beberapa divisi yaitu:

1.1. Oomycotina
1.2. Zygomycotina
1.3. Ascomycotina
1.4. Basidiomycotina
1.5. Deuteromycotina

4. Regnum Plantae (Tumbuhan Hijau)


Meliputi organisme bersel banyak (multiseluler) dan sel-selnya mempunyai dinding
sel. Hampir seluruh anggota berklorofil sehinga sifatnya autotrof. Yang termasuk
dalam Regnum Plantae adalah:

1.1. Ganggang bersel banyak (diluar ganggang biru)


1.2. Lumut (Bryophyta)
1.3. Paku-pakuan (Pteridophyta)
1.4. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

5. Regnum Animalia (Kerajaan Hewan)


Meliputi organisme bersel banyak, yang sel-selnya tidak berdinding sel dan tidak
berklorofil sehingga bersifat heterotrof. Yang termasuk regnum ini adalah filum:

1.1. Porifera
1.2. Coelenterata
1.3. Platyhelminthes
1.4. Nemathelminthes
1.5. Annelida
1.6 Echinodermata
1.7 Arthropoda
1.8 Chordata

KLASIFIKASI TUMBUHAN

Anggota +/- 500.000 - 600.000 spesies


1. ALGA/GANGGANG
Dibagi dalam beberapa kelas:
a. Chlorophyta: Ganggang Hijau
b. Chrysophyta: Ganggang Keemasan
c. Phaeophyta: Ganggang Pirang/Coklat
d. Rhodophyta: Ganggang Merah.

2. BRYOPHYTA: LUMUT

3. PTERIDOPHYTA: PAKU-PAKUAN
Dibagi menjadi beberapa kelas:
a. Kelas Psilophytinae
b. Kelas Equisetinae
c. Kelas Lycopodinae
d. Kelas Filicinae

4. SPERMATOPHYTA ATAU TUMBUHAN BERBIJI


Menghasilkan biji sebagai alat berkembang biak, nama lainnya Embriophyta
Siphonogamae (tumbuhan berembrio yang perkawinannya melalui suatu
saluran) atau Antophyta (tumbuhan berbunga) atau Phanerogamae (alat
kelaminnya tampak jelas yaitu berupa benang sari dan putik).

KLASIFIKASI HEWAN

Dalam mengelompokkan hewan untuk takson filum para ahli biologi menggunakan
beberapa karakteristik hewan, antara lain:

1. Uniseluler atau multiseluler


2. Diploblastik atau tripoblastik.
3. Metameri atau non metameri.
4. Asimetri, simetri radial atau simetri bilateral.
5. Anggota tubuh berbuku-buku atau tidak.
6. Mempunyai kerangka luar atau kerangka dalam.
7. Mempunyai notokord atau tidak.
8. Bentuk dan letak sistem organ.

Untuk klasifikasi hewan, yang dibahas hanya filum Chordata.

FILUM CHORDATA

ciri utama adalah (1) memiliki chorda dorsalis/notokord dan (2) tubuhnya simetris
bilateral. Dibagi menjadi 4 subfilum :

1. subfilum Hemichordata
2. subfilum Tunicata/Urochordata
3. subfilum Cephalochordata
4. subfilum Vertebrata

Subfilum Vertebrata dibagi menjadi beberapa kelas:

1. Kelas Agnatha : Ikan tidak berahang


2. Chondrichtyes : Ikan bertulang rawan
3. Osteichtyes : Ikan bertulang sejati
4. Amphibi : katak dan salamander
5. Kelas Reptil : hewan melata
6. Kelas Aves : unggas
7. Kelas Mamalia : hewan menyusui

Contoh : Klasifikasi kucing


Regnum = Animalia, Filum = Chordata, Subfilum = Vertebrata, Kelas = Mamalia,
Ordo = Carnivora, Famili = Felidae, Genus = Felis, Species = Felis domestica
(Kucing)

Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua
virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk
yang berukuran paling kecil. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter).

SEJARAH PENEMUAN

D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan


virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.

Kemudian W.M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan


virus penyebab penyakit mozaik daun tembakau (virus TVM).

STRUKTUR TUBUH

Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel, hanya tersusun dari selubung
protein di bagian luar dan asam nukleat (ARN & ADN) di bagian dalamnya.
Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal virus ADN dan
virus ARN. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang
hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Bahan-bahan yang diperlukan
untuk membentuk bagian tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel yang
diinfeksi.
(gambar kelompok virus)

BERBAGAI VIRUS YANG MERUGIKAN


1. Pada Bakteri :
1.1. Bakteriofage.

2. Pada Tumbuhan :
2.1. Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun
tembakau.
2.2. Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus
ini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau.
2.3. Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman
jeruk

3. Pada Hewan :
3.1. Virus NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada
ayam dan itik.

4. Pada Manusia :
4.1. Virus Hepatitis, penyebab hepatitis (radang hati), yang paling
berbahaya adalah virus Hepatitis B.
4.2. Virus Rabies >> penyebab rabies
4.3. Virus Polio >> penyebab polio
4.4. Virus Variola dan Varicella >> penyebab cacar api dan cacar air
4.5. Virus Influenza >> penyebab influensa
4.6. Virus Dengue >> penyebab demam berdarah
4.7. Virus HIV >> penyebab AIDS

Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan vaksinasi. Vaksin
pertama yang ditemukan oleh manusia adalah vaksin cacar, ditemukan oleh Edward
Jenner (1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952) dalam
menanggulangi penyebab polio. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti
virus di dalam tubuhnya, yang disebut Interferon, meskipun demikian manusia
masih dapat sakit karena infeksi virus, karena kecepatan replikasi virus tidak dapat
diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon.

Monera adalah sebuah kelompok organisme yang inti selnyamasih belum memiliki
membran inti disebut organisme Prokariotik.

Ada 2 organisme yang tergolong Monera, yaitu :

1. Bakteri .....
2. Ganggang Biru (Cyanophyta) .....

(Klik tanda panah disamping tulisan untuk menuju ke topik yang diinginkan)

Dari asal kata Bakterion (yunani = batang kecil). Di dalam klasifikasi bakteri
digolongkan dalam Divisio Schizomycetes.

CIRI-CIRI UMUM

- Tubuh uniseluler (bersel satu)


Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang memiliki
-
pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya autotrof
- Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis)
- Habitat: bakteri hidup dimana-mana (tanah, air, udara, mahluk hidup)
- Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10-3)

Gbr. arsitektur suatu sel bakteri yang khas

BENTUK-BENTUK BAKTERI

: bentuk bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus,


- Kokus
stafilokokus, sarkina
- Basil : bentuk batang, diplobasil, streptobasil
- Spiral : bentuk spiral, spirilium (spiri kasar), spirokaet (spiral halus)
- Vibrio : bentuk koma

ALAT GERAK BAKTERI

Beberapa bakteri mampu bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagel.


Berdasarkan ada tidaknya flagel dan kedudukan flagel tersebut, kita mengenal 5
macam bakteri.

- Atrich : bakteri tidak berflagel. contoh: Escherichia coli


: mempunyai satu flagel salah satu ujungnya. contoh:
- Monotrich
Vibrio cholera
: mempunyai lebih dari satu flagel pada salah satu
- Lopotrich
ujungnya. contoh: Rhodospirillum rubrum
: mempunyai satu atau lebih flagel pada kedua
- Ampitrich
ujungnya. contoh: Pseudomonas aeruginosa
: mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
- Peritrich
contoh: salmonella typhosa

NUTRISI BAKTERI

1. Dengan dasar cara memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi


dua:
Bakteri heterotrof: bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri.
Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain. Bakteri saprofit dan bakteri
parasit tergolong bakteri heterotrof.
2. Bakteri autotrofl bakteri yagn dapat mensistesis makannya sendiri. Dibedakan
menjadi dua yaitu (1) bakteri foto autotrof dan (2) bakteri kemoautotrof.

KEBUTUHAN AKAN OKSIGEN BEBAS


Dengan dasar kebutuhan akan oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri dibagi
menjadi 2:
- Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya
- Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untu kegiatan
respirasinya.

PERTUMBUHAN BAKTERI
dipengaruhi oleh beberapa faktor :

1. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat


C.
2. Kelmbaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat
menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
3. Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat
mematikan bakteri.
4. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat
menghambat bahkan mematikan bakteri.

Di dalam klasifikasi, ganggang biru digolongkan kedalam Divisio Cyanophyta.

CIRI-CIRI UMUM:

- tipe sel: sel Prokariotik (sama dengan bakteri)


- Uniseluler dan Multiseluler
- Memiliki pigmen fikosianin
- Klorofil tidak di dalam kloroplas, tetapi tersebar di seluruh sitoplasma

HABITAT

- Perairan (terutama perairan tawar) dan tempat-tempat lembab.


Mampu hidup pada perairan dengan suhu sampai 85 derajat C (sumber air
- panas) sehingga Ganggang Biru merupakan salah satu vegetasi perintis.
Gbr. Nostoc

CONTOH SPESIES

1. Alga biru uniseluler


- Chroococcus -> hidup di air/kolam yang tenang
- Gloeocapsa -> hidup pada batu atau epifit pada tumbuhan lain

2. Alga biru uniseluler berkoloni


- Polycistis
- Spirulina -> dapat diolah menjadi makanan kesehatan (food
suplement)

3. Alga biru berbentuk benang


- Oscillatoria
- Nostoc commune
- anabaena azollae dan anabaena cycadae bersimbiosis dengan Azolla
pinnata dan Cycas rumphii. Simbiosis Anabaena azollae dnegan Azolla
pinnata sebagai alternatif pupuk Urea, karena simbiosis ini dapat
meningkatkan kadar Nitrogen di lahan persawahan.

Ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang dan daun
yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Tubuhnya
terdiri atas satu sel (uniseluler) dan ada pula yang banyak sel (multi seluler). Yang
Uniseluler umumnya sebagai Fitoplankton sedang yang multiseluler dapat hidup
sebagai Nekton, Bentos atau Perifiton.

Habitat alga adalah air atau di tempat basah, sebagai Epifit atau sebagai Endofit.

Ganggang berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif.

BERDASARKAN PERBEDAAN PIGMEN, GANGGANG DIBAGI MENJADI 4


DIVISIO

1. CLOROPHYTA (ganggang hijau)


Mengandung pigmen hijau, yaitu klorofil
Contoh :
- Chlamydomonas sp.
- Chlorella sp.
- Euglena sp. Volvox sp. mahluk transisi antara ganggang dan
protozoa
2. CHRYSOPHYTA (ganggang keemasan)
Memiliki pigmen Karoten, disamping adanya klorofil.
Contohnya yang paling umum adalah Navicula sp. (Ganggang kresik =
Diatomae), ganggang ini mengandung zat kersik yaitu silikat. Tanah yang
mengandung ganggang ini disebut Tanah Diatom, baik sekali sebagai bahan
lapisan pada dinamit, dapat pula digunakan sebagai bahan penggosok,
saringan dan lain-lain.
3. PHAEOPHYTA (ganggang pirang=ganggang coklat)
Memiliki pigmen Fikosantin, disamping adanya klorofil. Semua anggotanya
hidup di laut.

Contohnya:
- Turbinaria australis
- Sargassum siliquosum
- Fucus vesiculosus (bahan pewarna
alami)

Beberapa jenis ganggang ini menghasil-kan Asam


Alginat yang berguna bagi industri tekstil dan
makanan sebagai zat warna.
4. RHODOPHYTA (ganggang merah)

Memiliki pigmen Fikoeritrin, di samping ada-nya klorofil.

Contohnya:
- Eucheuma spinosum, merupakan
penghasil agar-agar.
- Gracillaria sp., menghasilkan bahan untuk
pembuatan kosmetika

Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang
lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut
gambut (sphagnum sp.).

Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekata dengan
perantaraan Rhizoid (akar semu), olehkaren aitu tumbuhan lumut merupakan bentuk
peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus
(Kormofita).

Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof.

Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai
epifil. Jika pada hutan banyak pohon dijumpai epifil maka hutan demikian disebut
hutan lumut.
Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh angkut
(xilem dan floem).

Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu:


a. Alat kelamin jantan disebut Anteridium yang
menghasilkan Spermtozoid
b. alat kelamin betina disebut Arkegonium yang
menghasilkan Ovum

Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu
(Monoesius). Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioesius).

Gerakan spermatozoid ke arah ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya


rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkna oleh sel telur.

Sporogonium adalah badan penghasil spora, dengan bagian bagian :


- Vaginula (kaki)
- Seta (tangkai)
- Apofisis (ujung seta yang melebar)
- Kotak Spora : Kaliptra (tudung) dan Kolumela (jaringan dalam kotak
spora yang tidak ikut membentuk spora). Spora lumut bersifat haploid.

CONTOH-CONTOH SPESIES LUMUT

a. Kelas HEPATICAE (lumut hati) :


Marchantia polymorpha >> bentuknya pipih seperti pita, dahulu digunakan untuk
pengobatan hepatitis.

b. Kelas MUSCI (lumut daun) :


- Sphagnum fimbriatum
- Sphagnum acutilfolium
- Sphagnum squarrosum
- Sphagnum ruppinense
Semuanya dinamakan lumut gambut dan sering disterilkan dan digunakan orang
sebagai pengganti kapas.

Tumbuhan ini benar-benar telah berupa kormus, jadi telah jelas adanya akar, batang
dan daun. Ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagi epifit. Paku
menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai
sekitar kawah-kawah (paku kawah).

Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:

1. Paku Homosfor atau Isospor >> menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya
paku kawat (Lycopodium clavatum).
2. Paku Heterospor >> menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan)
dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan
semanggi (Marsilea crenata).
3. Paku Peralihan >> menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama
(isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora),
misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile)

Akar tumbuhan paku berupa akar serabut. Pada akar paku, xilem terdapat di tengah
dikelilingi floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris.

Batangnya jarang tumbuh tegak di atas tanah, kecuali pada paku tiang (Alsopila sp.
dan Cyathea sp.). Batang tersebut kebanyakan berupa akar tongkat (Rhizoma). Tipe
berkas pembuluh angkut batang sama dengan akar, yaitu tipe konsentris.

BERMACAM-MACAM DAUN PAKU

- daun yang kecil-kecil disebut Mikrofil


- daun yang besar-besar disebut Makrofil dan telah mempunyai daging
daun (Mesofil)
- daun yang khusus untuk asimilasi disebut Tropofil
- daun yang khusus menghasilkan spora disebut Sporofil

ISITILAH LAIN

- Sporangium adalah kotak spora


- Sorus adalah badan tempat berkumpulnya kotak spora
- Indusium adalah selpaut yang menlindungi sorus muda -> ciri paku

Perkembangbiakan paku tergolong Metagenesis. Berbeda dengan lumut, yang


sehari-hari kita sebut sebagai tanaman paku adalah fase sporofit-nya. Tumbuhan
paku yang ada di bumi ini mempunyai masa kejayaan dalam zaman Paileozoikum,
terutama dalam zaman karbon -> disebut zaman paku. Sisa-sisanya sekarang dapat
digali sebagai batubara.

SPESIES-SPESIES PAKU

Sebagai tanaman hiasan :


- Platycerium nidus (paku tanduk rusa)
- Asplenium nidus (paku sarang burung)
- Adiantum cuneatum (suplir)
- Selaginella wildenowii (paku rane)

Sebagai bahan penghasil obat-obatan :


- Asipidium filix-mas
- Lycopodium clavatum

Sebagai sayuran :
- Marsilea crenata (semanggi)
- Salvinia natans (paku sampan = kiambang)
Sebagai pupuk hijau :
- Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang
biru)

Sebagai pelindugn tanaman di persemaian :


- Gleichenia linearis

Merupakan filum hewan bersel satu yang dapat melakukan reproduksi seksual
(generatif) maupun aseksual (vegetatif).Habitat hidupnya adalah tempat yang basah
atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkanmaka
protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista. Ilmuwan
yang pertama kali mempelajariprotozoa adalah Anthony van Leeuwenhoek.

PROTOZOA DIBAGI MENJADI 4 KELAS ⇒ BERDASAR ALAT GERAK

1 Rhizopoda (Sarcodina),
alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu)
• Amoeba proteus
memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan
vakuola kontraktil.
• Entamoeba histolityca
menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler
yang disebabkan Shigella dysentriae)
• Entamoeba gingivalis
menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut
radang gusi (Gingivitis)
• Foraminifera sp.
fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak
bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
• Radiolaria sp.
endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan
untuk bahan penggosok.
2 Flagellata (Mastigophora),
alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk). Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

• Golongan phytonagellata

- Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoa


dengan ganggang)
- Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara
protozoa dengan ganggang)
- Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan
cahaya bila terkena rangsangan mekanik)

• Golongan Zooflagellata, contohnya :

- Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense.


Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa)
⇒ lalat Tsetse (Glossina sp.)
Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis ⇒ tsetse
sungai
Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans
⇒ tsetse semak
- Trypanosoma cruzl ⇒ penyakit chagas
- Trypanosoma evansi ⇒ penyakit surra, pada hewan ternak
(sapi).
- Leishmaniadonovani ⇒ penyakit kalanzar
- Trichomonas vaginalis ⇒ penyakit keputihan
3 Ciliata (Ciliophora),
alat gerak berupa silia (rambut getar)

• Paramaecium caudatum ⇒ disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis


vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk
mengatur kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator).

Memiliki dua jenis inti ⇒ Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif).


Cara reproduksi, aseksual ⇒ membelah diri, seksual ⇒ konyugasi.

• Balantidium coli ⇒ menyebabkan penyakit diare.


4 Sporozoa,
adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak

Cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya.


Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara
generatif (seksual) disebut Sporogoni.

Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia ⇒ Toxopinsma dan


Plasmodium.

Jenis-jenisnya antara lain:


- Plasmodiumfalciparum ⇒ malaria tropika ⇒ sporulasi tiap hari
- Plasmodium vivax ⇒ malaria tertiana ⇒ sporulasi tiap hari ke-3
(48 jam)
- Plasmodium malariae ⇒ malaria knartana ⇒ sporulasi tiap hari
ke-4 (72 jam)
- Plasmodiumovale ⇒ malaria ovale

Siklus hidup Plasmodium mengalami metagenesis terjadi di dalam tubuh manusia


(reproduksi vegetatif Þ skizogoni) dan didalam tubuh nyamuk Anopheles sp.
(reproduksi generatif Þ sporogoni). secara lengkap sebagai berikut:

Sporozoit ⇒ Masuk Tubuh Di Dalam Hati (Ekstra Eritrositer) ⇒ Tropozoid ⇒


Merozoit (memakan eritrosit ⇒ Eritrositer) ⇒ Eritrosit Pecah (peristiwanya ⇒
Sporulasi) ⇒ Gametosit ⇒ Terhisap Nyamuk ⇒ Zygot Ookinet ⇒ Oosis ⇒
Sporozeit.

Pemberantasan malaria dapat dilakulcan dengan cara :

1. Menghindari gigitan nyamuk Anopheles sp.


2. Mengendalikan populasi nyamuk Anopheles dengan insektisida dan
larvasida
3. Pengobatan penderita secara teratur dengan antimalaria ⇒ chloroquin,
fansidar, dll

Porifera adalah hewan air yang hidup di laut. Hidupnva selalu melekat pada substrat
(sesil) dan tidak dapat berpindahtempat secara bebas.

Ciri utama ⇒ memiliki iubang (Pori) yang banyak dan membentuk suatu Sistem
Saluran. Air dan makanan yang larutdidalamnya diarnbil oleh hewan tersebut masuk
melalui lubang Ostium, kemudian masuk ke dalam rongga tubuh. Setelahmakanan
diserap air yang berlebihan dikeluarkan melalui lubang yang di sebut Oskulum.

Terdapat sel dengan bentuk khusus yang disebut Koanosit atau Sel Leher yang
berfungsi untuk pencemaan makanan.Sel koanosit memiliki nukleus, vakuola dan
flagel. Karena pencernaan berlangsung di dalam sel maka ⇒ pencernaan Intrasel.

Mempunyai Eksoskeleton (Rangka Luar): terdiri dari serabut-serabut lentur yang


disebut Spongin dan terdiri dari duriyang disebut Spikula.

Pembiakan dengan cara generatif (kawin), hewan ini mempunyai daya Regenerasi
yang tinggi.

PORIFERA DIBEDAKAN MENJADI 3 GOLONGAN

1. CALCAREA ⇒ Sycon dan Cluthrina


2. HEXACTINELLIDA ⇒ Pheronima
3. DEMOSPONGIA ⇒ Euspongila, Spongila (bertubuh lunak) ⇒ digunakan orang untuk alat pembersi
kaca dan lainnya.

TIPE SISTEM PEMBULUH AIR YANG DIMILIKI OLEH PORIFERA

1. Ascon
2. Sycon
3. Rhagon (Leucon)

Mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti Usus pada hewan-hewan ti
tinggi. Rongga itu disebut rongga Gastrovaskuler. Simetri tubuhnya Radial dan terdapat Tentakel dis
mulutnya yang berfungsi untuk menangkap dan memasukkan makanan ke dalam tubuhnya. Tentakel va
dilengkapi sel Knidoblas yang mengandung racun sengat disebut Nematokis (ciri khas dari hewan
berongga).

Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapisan lembaga yaitu:


1. Ektoderm ⇒ bagian luar
2. Endoderm ⇒ bagian dalam

Diantara dua lapisan tersebut terdapat lapisan tipis yang disebut Mesoglea. Karena dinding tubuhnya t
dari dua lapisan lembaga maka hewan itu disebut ⇒ Hewan Diploblastik

Sebagian besar Coelenterata hidup di laut kecuali hydra sp. dan beberapa jenis lainnya. Hewan tersebut
mempunyai dua fase bentuk tubuh yaitu fase Polip dan fase Medusa. Polip adalah fase saat hewan me
pada suatu substrat (tidak dapat berpindah) sedangkan medusa adalah fase saat hewan dapat bergerak
bebas.

Kelas-kelas yang termasuk di dalam filum Coelenterata adalah:

HYDROZOA Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Hydra, yang hidup di dalam air
tawar. Ujung tempat letaknya mulut disebut ujung Oral sedangkan yang
melekat pada dasar
disebut ujung Aboral. Cara reproduksi hewan disebut adalah dengan cara
vegetatif maupun generatif. Contoh lain adalah Obelia.
SCYPOZOA Sebagian besar hidup dalam bentuk medusa. Bentuk polip hanya pada
tingkat larva.
Contoh jenis dari kelas tersebut adalah Aurelia sp. (ubur-ubur kuping)
yang sering terdampar di pantai-pantai.
Larva disebut ⇒ Planula, kemudian menjadi polip yang disebut
Skifistoma. Dari skifistoma terbentuk medusa yang disebut Efira.
ANTHOZOA Tidak mempunyai bentuk sebagai medusa (sepanjang hidupnya ⇒ Polip).
Contoh jenis dari kelas tersebut adalah anemon laut (Cribinopsis
fernaldi). Mempunyai alat pernafasan sederhana disebut ⇒ Sifonoglifa.
CTENOPHORA Satu-satunya Coelenterata yang tidak memiliki mematokis.
Disebut ⇒ Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara
lain:

• Tubuh simetri bilateral


• Belum memiliki sistem peredaran darah
• Belum memiliki anus
• Belum memiliki rongga badan ⇒ termasuk
kelompok Triploblastik Aselomata
• Memiliki basil isap (sucker)

Sistem saraf terdiri dari ganglion otak dan saraf-saraf tepi


⇒ Saraf Tangga Tali. Beberapa ada yang mempunyai
alat keseimbangan Statotista.
Gbr. Tiga Kelas Utama Platyhelminthes

TERDIRI DARI TIGA KELAS :


1 TURBELARIA (Cacing Berambut Getar)
Satu-satunya kelas yang hidup bebas (non-parasit), contohnya adalah Planaria yang mempunya
sistem ekskresi dari sel-sel api (Flame Cell). Bersifat Hermafradit dan berdaya regenerasi ce
2 TREMATODA (Cacing Isap)
Jenis-jenis kelas ini adalah :

1. Fasciola hepatica (cacing hati ternak), bersifat hetmafrodit.


Siklus hidupnya adalah : Telur ⇒ Larva Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymne
Sporokista ⇒ berkembang menjadi Larva (II) : Redia ⇒ Larva (III) : Serkaria yang
berekor, kemudian keluar dari tubuh keong ⇒ Kista yang menempel pada tetumbuhan ai
(terutama selada air ⇒ Nasturqium officinale) kemudian termakan hewan ternak (dapa
tertular ke orang, apabila memakan selada air) ⇒ masuk ke tubuh dan menjadi Cacing
dewasa menyebabkan Fascioliasis.
2. Clonorchis sinensis / Opistorchis sinensis (cacing hati manusia)
Siklus hidupnya adalah: Telur ⇒ Larva Mirasidium ⇒ Sporokista ⇒ Larva (II) : Redia
Larva (III) : Serkaria ⇒ Larva(IV) : Metaserkaria, masuk ke dalam tubuh Ikan kem
termakan oleh Orang Cacing dewasa, menyebabkan Clonorchiasis.
3. Schistosoma
Contohnya adalah Schistosoma japonicum, Schistosoma haematobium dan
Schistosoma mansoni. hidup dipembuluh darah dan merupakan parasit darah. Memili
hospes perantara Siput. Menyebabkan Schistosomiasis.
4. Paragonimus westermani (cacing paru)
Cacing yang menjadi parasit dalam paru-paru manusia. Sebagai hospes perantara ialah k
(Eriocheirsinensis) dan tetumbuhan air. Menyebabkan Paragonimiasis.

5. Fasciolopsis buski
Cacing yang menjadi parasit dalam tubuh manusia. Hidup di dalam usus halus. Hospes
perantaranya adalah tetumbuhan air. Menyebabkan Fasciolopsiasis.

CESTODA (Cacing Pita)

Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut Proglottid.

Kepala disebut Skoleks dan memiliki alat isap (Sucker) yang memiliki kait (Rostelum) terbuat dari kit
Pembentukan segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut Strobilasi.

Contoh :

Taenia solium ⇒ Cacing pita manusia


Menyebabkan Taeniasis solium. Pada skoleknya terdapat kait-kait. Proglotid yang matang menjadi alat
reproduksinya. Memiliki hospes perantara ⇒ Babi.

Siklus hidup :
Proglottid Masak (terdapat dalam feses) bila tertelan oleh babi ⇒ Embrio Heksakan, menembus usu
melepaskan kait-kaitnya ⇒ Larva Sistiserkus (dalam otot lurik babi) tertelan manusia ⇒ Cacing dewa

Taenia saginata ⇒ Cacing pita manusia


Menyebabkan Taeniasis saginata. Pada skoleknya tidak terdapat kait-kait. Memiliki hospes perantara
Sapi. Daur hidupnya sama dengan Taenia solium.
Diphyllobothrium latum,
Menyebabkan Diphyllobothriasis. Parasit pada manusia dengan hospes perantara berupa katak
sawah
(Rana cancrivora), ikan dan Cyclops.

Echinococcus granulosus
Cacing pita pada anjing.

Himenolepis nana
Cacing pita yang hidup dalam usus manusia dan tikus. Tidak memiliki hospes perantara.

ubuh simetribilateral, bulat panjang


(gilig) ⇒ disebut cacing gilig
• Memiliki saluran pencernaan
• Dioceous (berumah dua) ⇒ reproduksi
seksual (jantan dan betina)
• Mempunyai saluran pencernaan
• Memiliki rongga badan palsu ⇒
Triploblastik Pseudoselomata
• Kosmopolitan, ada yang parasit dan ada Gbr. Irisan melintang tu
pula yang hidup bebas Nemathelminthes

Contoh :
Ascaris lumbricoides ⇒ cacing perut manusia
Cacing betina ukurannya lebih besar daripada cacing jantan dan dinding posterior cacing jantan terdapa
yang digunakan untuk reproduksi seksual. Tubuhnya licin karena terselubungi lapisan kutikula yang terb
dari protein.

Siklus hidup :
Telur Masak (tidak sengaja) tertelan manusia ⇒ menetas menjadi Larva di saluran pencernaan ⇒
menembus usus ⇒ peredaran darah ⇒ Jantung ⇒ Paru-Paru ⇒ Trakea (tenggorokan) ⇒ tertelan untuk
kedua kalinya dengan gejala batuk-batuk ⇒ Usus ⇒ Cacing dewasa

Sering didapati komensalisme di dalam tubuh, namun pada anak-anak


< 10 th ⇒ Ascariasis

Ascaris megalocephala
Persis sepeti Ascaris lumbricoides namun hospes tetapnya adalah hewan kuda ⇒ di dalam ususnya.

Ascaris suilae l Ascaris suum


Persis seperti Ascaris lumbricoides namun hospes tetapnya adalah hewan babi ⇒ di dalam ususnya

Ancylostoma duodenale dan Necator americanus ⇒ cacing tambang


Hidup di dalam Duodenum manusia menyebabkan Ancylostomiasis
Siklus hidup :
Telur (keluar bersama feses) ⇒ menetas menjadi Larva Rhabditiform ⇒ Larva Filariform aktif akan
menembus kulit ⇒ aliran darah ⇒ Jantung ⇒ Paru-Paru ⇒ Trakea ⇒ tertelan masuk ⇒ ke Duodenum
12 jari) ⇒ menghisap darah

Oxyuris vermicularis l Enterobius vermicularis ⇒ cacing kremi


Hidup di usus halus dan menyebakan Oxyuriasis. Penularan ⇒ udara, tanah dan autoinfeksi.
T iga marga tersebut (Ascaris, Ancylostoma dan Oxyuris) disebut ⇒ Soil Transmitted Helminths

Wuchereria bancrofti (Filaria bancrofti)


Hidup di dalam kelenjar limfe menyebabkan penyakit kaki gajah ⇒ Elefantiasis/Filariasis.
Ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex sp.

Loa loa ⇒ hidup di daiam mata mamalia manusia menyebabkan Loasis

Trichuris trichiura ⇒ cacing camhuk

Trichinella spirolis ⇒ cacing otot

Strongyloides stercoralis ⇒ hidup di usus halus menyebabkan Strongyloidiasis

Simetri bilateral, berbentuk seperti gelang ('anellus' = cincin)


• Memiliki rongga badan ⇒ Triploblastik Selomata
• Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri terdiri dari alat ekskresi
(nefridium) lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah
• Sistem pencernaan ⇒ lengkap/sempuna
• Sistem peredaran darah ⇒ tertutup

Gbr. Struktur tubuh Annelida

TERBAGI MENJADI 3 KELAS (berdasarkan keadaan rambut di permukaan tubuh), yaitu :


POLYCHAETA Habitatnya di lautan, tubuhnya terdiri dari banyak rambut ⇒ (poly = banyak, c
= rambut/bulu). Contoh cacing
tersebut adalah : Nereis viren, Eunice viridis (cacing wawo) dan Lysidice o
(cacing palolo). Dua jenis terakhir sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepu
maluku.
OLIGOCHAETA Habitatnya di tanah, memiliki sedikit rambut (oligo = sedikit, chaeta =
rambut/bulu). Contoh cacing tersebut
adalah : Lumbricus terestris dan Pheretima sp. (keduanya disebut cacing
tanah). Mempunyai organ KIitellum yang berisi semua kelenjar, termasuk kel
kelamin. Pernafasan dilakukan oleh pemukaan tubuhnya. Makanan diedarkan k
seluruh tubuh dengan sistem peredaran darah.

Contoh lain ⇒ Moniligaster houtenii (endemik di Sumatera).


HIRUDINAE Tidak memiliki rambut (chaeta) tetapi menghasilkan zat antikoagulasi (anti
pembekuan darah) yang dinarnakan
Hirudin.

Contoh cacing tersebut adalah:


Hirudo medicinalis (lintah)
Hirudin dari lintah sering digunakan dokter-dokter dahulu untuk mengeluarkan darah dan nanah dari bis
Hirudinaria javanica (lintah kuning)
Haemadipsa zeylanica /pacet)

Disebut pula sebagai hewan bertubuh lunak.

DIBAGI MENJADI 5 KELAS :

1. Lamellibranchiata atau Pelecypoda atau Bivalvia


Hewan berkaki pipih, cangkok berjumlah dua (sepasang) ada di bagian anterior dan umbo (bagian yang
membesar/menonjol) terdapat dibagian posterior (punggung). Cangkol tersusun dari zat kapur dan terd
dari tiga lapisan, yaitu :
• Periostrakum (luar)
• Prismatik (tengah, tebal)
• Nakreas (dalam, disebut pula sebagai lapisan mutiara)

Contoh jenis dari kelas tersebut adalah kerang-kerangan, misalnya :


• Mytilus viridis (kerang hijau)
• Anadara granosa (kerang darah)
• Asaphis derlorata (remis )
• Meleagrina margaritivera (kerang mutiara)
• Tridagna gigas (kima)

2. Cephalopoda
Kaki hewan tersebut, terletak di kepala (Cephalus = kepala, poda = kaki)
Contoh jenis dari kelas ini adalah:
• Loligo indica (cumi-cumi)
mempunyai kantong tinta, cangkang
di dalam tubuh terbuat dari
kitin.Mempunyai 8 tangan dan 2
tentakel.
• Sepia s p. (sotong)
mempunyai kantong tinta,cangkang
di dalam tubuh terbuat dari kapur.
Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
• Nautilus pampilus
tidak memiliki kantung tinta,
cangkang terdapat di luar terbuat
dari kapur.
• Octopus vulgaris
mempunyai kantong tinta, tidak memiliki cangkang. Mempunyai 8
tangan.

3. Gastropoda

Kaki hewan tersebut, terletak di perut (Gaster = perut, poda = kaki),


hemafrodit, kelenjar kelamin disebut ovotestes, bernafas dengan
semacam paru-paru dan sistem peredaran darah terbuka.

Gbr. Anatomi Gastropoda

Contoh jenis dari kelas lersebut adalah:

• Vivipara javanica (kreco)


• Limnaea trunchatula (Siput sebagai hospes perantara Fasciola
hepatica)
• Melania testudinaria (sumpil)
• Achatina fulica (bekicot)
• Murex siphelinus (cangkok berduri dan hidup di laut)
• Vaginula sp. (siput telanjang)
• Filicaulis sp. (siput lintah)

4. Scapopoda
Hidup di laut, cangkok berbentuk pipa atau gading.

5. Amphineura/Poliplacophora
Hidup di laut, cangkok berlapis-lapis, contoh: Chiton sp.
Dalam ekosistem berkedudukan sebagai hewan pemakan bangkai.
• Semua jenisnya hidup di lautan.
• Dewasa ⇒ simetri tubuhnya radial, larva ⇒ simetri tubuhnya bilateral.
• Pergerakan dilakukan dengan sistem pembuluh air ⇒ kaki ambulakral
(sistem ambulakral).

• Sistem ambulakral
Air ⇒ celah (madreporit) ⇒
saluran batu ⇒ saluran cincin ⇒
gelembung yang berotot (ampula).
• Sistem saraf terdiri dari ⇒
CINCIN SARAF.
• Organ pernafasan dan ekskresi ⇒
PAPULA.

DIBAGI MENJADI 5 KELAS :

1 Asteroidea (bintang laut)


Mempunyai lengan sebanyak 5 atau kelipatan 5. Pada lengannya terdapat duri-duri tumpul dan ju
duri-duri berbentuk catut yang disebut PEDISELARIA. misalnya: Asyterias foberi, Linckia sp.,
2 Echinoidea (landak laut)
Berduri panjang dan tajam, misalnya: Diadema saxatile (landak
laut)

3 Ophiuroidea (bintang ular)


Tidak memiliki anus dan gerakannya sangat cepat, misalnya : Ophiolepsis sp.
4 Crinoidea (lilia laut)
Sepintas lalu tampak seperti tumbuhan. Pemukaan oral hewan
ini menghadap ke atas (berbeda dengan echinodermata lainnya),
misalnya: Ptilocrinus pinnatus.
5 Holothuroidea (tripang/timun laut)
Memiliki daya regenerasi sangat besar, merupakan echinodermata
yang memiliki nilai ekonomi ⇒ lezat dimakan, misalnya: Holothuria
atra.

Semua anggota filum ini hidup di air laut, mempunyai kulit berduri
dan simetri radial dan bergerak lamban dengan bantuan kaki tabung.
perluasan dan penciutan dilakukan oleh gerakan air laut ke dalam dan
ke luar dari sistem pembuluh air.

Arthrodpoda adalah kelompok hewan yang memiliki kaki yang beruas-ruas (Arthros = berbuku-buku, po
=kaki). Tubuhnya terdiri dari kepala (kaput), dada (toraks) dan perut (abdomen).

Sistern peredaran darah terbuka, darah tidak berfungsi mengangkut oksigen dan hanya berfungsi untuk
mengangkut zat makanan. Susunan saraf terdiri dari otak sederhana dan tali saraf perut rangkap.

DIBAGI MENJADI 4 KELAS :

1. CRUSTACEA

Tubuhnya terdiri dari sefalotoraks dan abdomen, yang terlindung oleh rangka luar yang keras. Umumny
hidup di perairan.

Gbr. Struktur Tubuh Crustacea


Terdiri dari dua kelompok besar.

1 Entomostraka ⇒ crustacea miroskopik; hidup sebagai zooplankton. Meliputi ordo Branchiopoda


Ostrcoda, Branchiura ⇒ parasit, Copepoda ⇒ parasit beberapa ikan dan Cirripedia, misalnya :
Daphnia sp. dan Mesocyclops sp.
2 Malakostraka ⇒ crustacea tingkat tinggi; makroskopik.
Meliputi ordo Isopoda, Stomatopoda dan Dekapoda yang memiliki nilai ekonorni bagi manusia,
misalnya : Portunus sexdentatus (kepiting) dan Penaeus monodon (udang windu).

2. ARACHNIDA

Tubuh terdiri dari sefalotoraks dan abdomen. Bernafas dengan paru-paru buku/paru-paru bersegme
berkaki delapan (4 pasang)

DIBAGI MENJADI 3 ORDO :

• Arachnoidea (kelompok laba-laba)


Misalnya:
- Heteropoda venatoria (laba-laba pemburu)
- Nephila maculata (kemlandingan)
- Latrodectus mactans (laba-laba janda hitam ⇒ beracun dan
sengatannya dapat mematikan)
- Argiope aurantina (laba-laba kebun)

• Scorpionida (kelompok kalajengking)


- Segmen terakhir abdomen merupakan kelenjar racun ⇒ Telson
- Pada mulut terdapat alat pencapit seperti catut ⇒ Pedipalpus, dan
semacam gigi ⇒ Kelisera
Misalnya:
• Thelyphonus condutus (kalajengking)
• Chelifer cancroides (kala yang hidup di tumpukan buku-buku)
• Mastigoproctus giganteus (kalajengking raksasa)

Acarina (kelompok tungau dan caplak)


Abdomennya bersatu dengan sefalotoraks, sebagian besar jenisnya hidup sebagai parasit.
Misalnya:
• Sarcoptes scabiei (caplak kudis, penyebab penyakit kulit kudis
[scabies = kudis])
• Dermacentor andersoni (caplak pembawa ricketsia penyebab demam
typus)
• Dermacentor variabilis (caplak anjing)
• Psoroptes ovis (tungau biri-biri)
Bio 1
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun Fis 1
tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur Kim 1
hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang Mat 1
mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur
banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah,
maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah
musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu tryout gratis!!
pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan
jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram,
dan jamur kuping. tips umptn

CIRI-CIRI UMUM JAMUR katanya sih sakit gigi lebih sakit dar
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk nggak diterima di perguruan tinggi

dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler


selanjutnya
(bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya
dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan
reproduksinya.
Download Macromedia Shockw

1. Struktur Tubuh supaya bisa liat Modul Multimed

Struktur tubuh jamur tergantung pada


jenisnya. Ada jamur yang satu sel,
misalnyo khamir, ada pula jamur yang
multiseluler membentuk tubuh buah besar
yang ukurannya mencapai satu meter,
contohnyojamur kayu. Tubuh jamur
tersusun dari komponen dasar yang
disebut hifa. Hifa membentuk jaringan
yang disebut miselium. Miselium
menyusun jalinan-jalinan semu menjadi
tubuh buah.

Gbr. Hifa yang membentuk


miselium dan tubuh buah

Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding


berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan
sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa
mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom,
mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel.
Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali
yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi
menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari
substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

2. Cara Makan dan Habitat Jamur


Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan
organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan
makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik
dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan
konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan
karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat
itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur
dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat
Gambar 5.3.

a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia

carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.

c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang
telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan
untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana
sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme.


Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari
organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi
simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat
dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman
kacang-kacangan atau pada liken.

Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi


dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat,
beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan
organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau
saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

3. Pertumbuhan dan Reproduksi


Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual
(vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora
jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler,
tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora
aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila
mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan
tumbuh menjadi jamur dewasa.

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium


dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya
singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam
dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma)
dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah
plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi
tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel
dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan
hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel
diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran
yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang
menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan
pangan
berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga


mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman

kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-
paru
manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

< Sebelum Sesudah >


Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel
eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang dise
hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ad
yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.

JAMUR DIBAGI MENJADI 6 DIVISI :

1 MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)


• Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
• Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti
amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora
kembara yang disebut myxoflagelata.
Contoh spesies : Physarum polycephalum
2 OOMYCOTINA
• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak in
• Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di
darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.

Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air.
b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
3 ZYGOMYCOTINA
• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan
menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi
individu baru.

Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.
4 ASCOMYCOTINA
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,
pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.

Contoh spesies:
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.
- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan
proses fermentasi.
2. Neurospora sitophila:
jamur oncom.
3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum
penghasil antibiotika penisilin.
4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
berguna untuk mengharumkan keju.
5. Aspergillus oryzae
untuk membuat sake dan kecap.
6. Aspergillus wentii
untuk membuat kecap
7. Aspergillus flavus
menghasilkan racun aflatoksin ⇒ hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab
kanker hati.
8. Claviceps purpurea
hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
5 BASIDIOMYCOTINA
• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.
• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.

Contoh spesies:
1. Volvariella volvacea :
jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau
blister blight.
4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:
jamur beracun, habitat di daerah subtropis
5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.
6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum
6. DEUTEROMYCOTIN
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur
belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.

Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila
tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi
Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.

Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini,
misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit, Microsporum sp.,
Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.

MIKORHIZA
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang dari Divisio
Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.

LICHENES / LIKENES
Likenes adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari ganggang hija
atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau Basidiomycotina. Likenes tergolong
tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim.

Contoh :
• Usnea dasypoga
• Parmelia acetabularis

Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yangterdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tem
hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi anta
makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya (lihat Gambar 6. 1).

Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. D
ekologi seperti di atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel (zoologiwan Jerman, 1834-1914).

Ekologi adalah cabang ilmu biologi yangbanyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahua
seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pert
dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama gun
meningkatkan produktivitas.

Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya. Pengamatan ini
bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan timbal balik tersebut.

Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara rnenyeluruh pada komponen-kornponen yang
berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan
ekosistem.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya,
faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedan
faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi j
berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Faktor Biotik

Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun
hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, d
mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang
meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.
Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam
ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk
suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci,
tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut. Perhatikan
Gambar.

Gbr. Tingkatan Organisasi Makhluk Hid

A. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu,
sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pa
masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertaha
diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organism
harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatka
tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makan
Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi. Perhatikan Gambar 6.4.

Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi, ada
fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh adapta
morfologi, antara lain sebagai berikut.
a. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing un
menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik
mangsanya. Lihat Gambar 6.5.

b. Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan. Mak
trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong pan
dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari
sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut u
menangkap serangga. Lihat Gambar 6.6.

c. Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paru
untuk mencengkeram korbannya. Perhatikan Gambar 6.7

d. Daun
Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun yang
berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hin
Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbu
ini memperoleh unsur yang diperlukan.

e. Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tana
Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas. (LihatGambar 6.9).

2. Adaptasi fsiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Cont
adalah sebagai berikut.

a. Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur.
tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.

b. Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh datang, tinta disempr
ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita. (LihatGa
6.1 0).

c. Mimikri pada kadal


Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi o
faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya. Lihat Gambar 6.11.

3. Adaptasi tingkah laku


Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya sebagai berik

a. Pura-pura tidur atau mati


Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring tidak
berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.

b. Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur.
ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul
teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem janta
mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur y
telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke ba
hilir dan akhirnya ke laut. Perhatikan Gambar 6.12.

B. Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi Misalnya,
populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang.

Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika popu
Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya ad
kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 ba
Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bah
selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kece
perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan
terjadi :

700 - 500 = 200batang


1990-1980 10 tahun

= 20 batang/tahun

Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya pohon tiap tahun
adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi ad
berbagai hal. Dari alam mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedang
dari manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik ya
khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik inia
lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyeb
umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan popu

Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk organisme yang d
bergerak, misalnyahewan dan manusia. Imigrasi adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaera
atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi suda
terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.

Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga popu
akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangk
mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berub
namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ad
gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah hama.

C. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yan
saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang leb
kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.

Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling
berhubungan melalui keragaman interaksinya.

D. Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekolog
disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herb
karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).

Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang
mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.

a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untu
hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.

b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matah
juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.

c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi
tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan
manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, d
tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelar
dan pelapuk.

d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme ya
hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organ
terutama tumbuhan.

e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang
berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.

f. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan
tertentu.

g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara ta
langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mamp
hidup pada garis lintang tertentu saja.

Bio 1
Interaksi antarkomponen ekologi dapatmerupakan interaksi Fis 1
antarorganisme,antarpopulasi, dan antarkomunitas. Kim 1
Mat 1
A. Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang
lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang
tryout gratis!!
sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau
individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita
lihat di sekitar kita.
tips umptn
Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan
ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan katanya sih sakit gigi lebih sakit dar
nggak diterima di perguruan tinggi
sebagai berikut.
selanjutnya
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat
yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan Download Macromedia Shockw
kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan
sapi. supaya bisa liat Modul Multimed
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator).
Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat
hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol
populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang,
rusa,dan burung hantu dengan tikus.

c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies,
bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil
makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.

contoh : Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi,


dan benalu dengan pohon inang. Perhatikan Gambar 6.15

d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang
berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi
sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya
tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang
ditumpanginya.

e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda
spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh,
bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.

B. Interaksi Antarpopulasi

Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi
secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh
interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.

Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu


menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain.
Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi
tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat
toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai
anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika
yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi


terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara
populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.

C. Interaksi Antar Komunitas


Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah
yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya
komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh
bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular,
dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,
zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai
dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air
sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua
komunitas tersebut.

Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya


melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi
antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur
karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.
Lihat Gambar 6.16.

D. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik


Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk
ekosistem. Hubunganantara organisme dengan lingkungannya
menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran
energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik,
keanekaragaman biotik, serta siklus materi.

Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat


mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin
terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem.
Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong
terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai
keseimbangan baru.

< Sebelum Sesudah >

Adanya perubahan-perubahan pada populasi mendorong perubahan pada komunitas. Perubahan-peruba


yang terjadi menyebabkan ekosistem berubah. Perubahan ekosistem akan berakhir setelah terjadi
keseimbangan ekosistem. Keadaan ini merupakan klimaks dari ekosistem. Apabila pada kondisi seimban
datang gangguan dariluar, kesimbangan ini dapat berubah, dan perubahan yang terjadi akan selalu
mendorong terbentuknya keseimbangan baru.

Rangkaian perubahan mulai dari ekosistem tanaman perintis sampai mencapai ekosistem klimaks diseb
suksesi. Terjadinya suksesi dapat kita amati pada daerah yang baru saja mengalami letusan gunung be
Rangkaian suksesinya sebagai berikut.

Mula-mula daerah tersebut gersang dan tandus. Setelah beberapa saat tanah akan ditumbuhi oleh tumb
perintis, misalnya lumut kerak. Tumbuhan perintis ini akan menggemburkan tanah, sehingga tanah dap
ditumbuhi rumput-rumputan yang tahan kekeringan. Setelah rumput-rumput ini tumbuh dengan suburn
tanah akan makin gembur karena akar-akar rumput dapat menembus dan melapukan tanah, juga karen
rumput yang mati akan mengundang datangnya dekomposer (pengurai) untuk menguraikan sisa tumbu
yang mati. Dengan semakin subur dan gemburnya tanah maka biji-biji semak yang terbawa dari luar da
itu akan tumbuh, sehingga proses pelapukkan akan semakin banyak. Dengan makin gemburnya tanah,
pohon-pohon akan mulai tumbuh. Kehadiran pohon-pohon akan mendesak kehidupan rumput dan sema
sehingga akhirnya tanah akan didominasi oleh pepohonan. Sejalan dengan perubahan vegetasi, hewan-
hewan yang menghuni daerah tersebut juga mengalami perubahan tergantung pada perubahan jenis ve
yang ada. Ada hewan yang datang dan ada hewan yang pergi. Komunitas klimaks yang terbentuk dapat
berupa komunitas yang homogen, tapi dapat juga komunitas yang heterogen. Contoh komunitas klimak
homogen adalah hutan pinus, hutan jati. Contoh komunitas klimaks yang heterogen misalnya hutan huj
tropis.

Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan y
terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timb
balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi ya
disebut ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia.

Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organism
yang makan dan yang dimakan.
Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan ran
saprofit.

1. Rantai Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimu
dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang
memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun
herbivora sebagai konsumen ke-3.

2. Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organ
parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.

3. Rantai Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-ranta
atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk faring-faring
makanan.

4. Rantai Makanan dan Tingkat Trofik


Salah satu cara suatu komunitas berinteraksi adalah dengan peristiwa makan dan dimakan, sehingga te
pemindahan energi, elemen kimia, dan komponen lain dari satu bentuk ke bentuk lain di sepanjang rant
makanan.

Organisme dalam kelompok ekologis yang terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam tingkat-tin
trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama dalam
tingkat memakan.

Sumber asal energi adalah matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hany
memakai energi matahari dan C02 dari udara. Oleh karena itu, tumbuhan tersebut digolongkan dalam t
trofik pertama. Hewan herbivora atau organisme yang memakan tumbuhan termasuk anggota tingkat t
kedua. Karnivora yang secara langsung memakan herbivora termasuk tingkat trofik ketiga, sedangkan
karnivora yang memakan karnivora di tingkat trofik tiga termasuk dalam anggota iingkat trofik keempa

5. Piramida Ekologi
Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Ada 3 jenis piramida eko
yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.

a. Piramida jumlah
Organisme dengan tingkat trofik masing - masing dapat disajikan dalam piramida jumlah, seperti kita
Organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di tingkat trofik k
ketiga, dan selanjutnya makin berkurang. Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan komunitas normal,
jumlah tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme herbivora. Demikian pula jumlah herbivora se
lebih banyak daripada jumlah karnivora tingkat 1. Kamivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada
karnivora tingkat 2. Piramida jumlah ini di dasarkan atas jumlah organisme di tiap tingkat trofik.

b. Piramida biomassa
Seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu dalam memperagakan aliran energi dalam
ekosistem. Penggambaran yang lebih realistik dapat disajikan dengan piramida biomassa. Biomassa ada
ukuran berat materi hidup di waktu tertentu. Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka rata
berat organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian barulah jumlah organisme di tiap tingkat diperkir

Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu,
diukur dalam gram.
Untuk menghindari kerusakan habitat maka biasanya hanya diambil sedikit sampel dan diukur, kemudia
total seluruh biomassa dihitung. Dengan pengukuran seperti ini akan didapat informasi yang lebih akura
tentang apa yang terjadi pada ekosistem.

c. Piramida energi
Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan tentang ekosistem tert
Lain dengan Piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama
Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem.

Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat trof
Berkurang-nya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut.

1. Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan


dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
2. Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicemakan dan
dikeluarkan sebagai sampah.
3. Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari
tubuh organisms, sedangkan sisanya digunakan sebagai
sumber energi.

Energi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi diperoleh organismee dari
makanan yang dikonsumsinya dan dipergunakan untuk aktivitas hidupnya.

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama kehidupan. Tumbuhan berklorofil memanfaatkan cah
matahari untuk berfotosintesis. Organisme yang menggunakan energi cahaya untuk merubah zat anorg
menjadi zat organik disebut kemoautotrof Organisme yang menggunakan energi yang didapat dari reak
kimia untuk membuat makanan disebut kemoautotrof

Energi yang tersimpan dalam makanan inilah yang digunakan oleh konsumen untuk aktivitas hidupnya.
Pembebasan energi yang tersimpan dalam makanan dilakukan dengan cara oksidasi (respirasi).
Golongan organisme autotrof merupakan makanan penting bagi organisme heterotrof, yaitu organisme
tidak dapat membuat makanan sendiri misalnya manusia, hewan, dan bakteri tertentu. Makanan organi
heterotrof berupa bahan organik yang sudah jadi.

Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain d
dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer, konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba di
tanah. Siklus ini berlangsung dalam ekosistem.

Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumf. Materi yang berupa unsurunsur terdapat dal
senyawa kimia yang merupakan Materi dasar makhluk hidup dan tak hidup.

Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir
komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak han
melalui organisme, tetapi jugs melibatkan reaksireaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut
biogeokimia.

Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus sul
sini hanya akan dibahas 3 macam siklus, yaitu siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus karbon.

1. Siklus Nitrogen (N2)


Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksa
terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang.
Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.

Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02- ), dan ion nitra
(N03- ).

Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain,
misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen se
langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nost
dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen.

Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia.


Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang
mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh
bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus
sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh
akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri
denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali,
dan amonia diubah menjadi nitrogen yang
dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen
akan berulang dalam ekosistem. Lihat Gambar.
Gbr. Siklus Nitrogen di Alam

2. Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) d
senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).

Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosf
anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedi
laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis
membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap o
akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Lihat Gambar

Gbr. Siklus Fosfor di Alam

3. Siklus Karbon dan Oksigen


Di atmosfer terdapat kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara berasal dari resp
manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik.

Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen
nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi.

Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah.
Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara.
Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida beri
dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sum
karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain.
Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah
bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di air. Lihat Gambar

Gbr. Siklus Karbon dan Oksigen di Alam

SUKSESI

Komunitas yang terdiri dari berbagai populasi bersifat dinamis dalam interaksinya yang berarti dalam
ekosistem mengalami perubahan sepanjang masa. Perkembangan ekosistem menuju kedewasaan dan
keseimbangan dikenal sebagai suksesi ekologis atau suksesi.

Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses
suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks atau telah tercapai keadaan seimban
(homeostatis).

Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.

1. Suksesi primer
Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunita
tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat ter
secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sun
dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan t
batubara, dan minyak bumi. Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung
Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula
muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran mata
dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan,
sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya
pengurai. Zat yang terbentuk karma aktivitas penguraian bercampur dengan hasil pelapukan lahan
membentuk tanah yang lebih kompleks susunannya. Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari lua
daerah dapat tumbuh dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan den
itu tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi demikian
menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.

Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terns mengadakan pelapukan lahan.Bagi
tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian sema
tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput dan belukar maka terjadilah kompetisi. Lama kelamaan se
menjadi dominan kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itula
ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubah
yang terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu. Lihat Gambar 7.11.

2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, balk secara alami maupun buatan.
Gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga dalam komunitas tersebut
substrat lama dan kehidupan masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang taut,
kebakaran, angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang ru
dengan sengaja.

Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi di Indonesia antara lain tegalan-tegalan, padang alang-al
belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus. Lihat Gambar 7.12.

Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ad
bermacam-macam ekosistem.

1. Susunan Ekosistem
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut.

a. Komponen autotrof
(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan).
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan
organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof
berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.

b. Komponen heterotrof
(Heteros = berbeda, trophikos = makanan).
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan b
tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan
mikroba.

c. Bahan tak hidup (abiotik)


Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Baha
hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hid

d. Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme m
(bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan
melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pen
ini adalah bakteri dan jamur.

2. Macam-macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem pe
dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.

a. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisn
(garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.

1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan pada
rumput.

Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bis
mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa men
0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di guru
berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya
kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. H
yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.

2. Bioma padang rumput


Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah
kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan dra
(aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya
tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, je
kangguru, serangga, tikus dan ular

3. Bioma Hutan Basah


Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berb
antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m,
cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah
terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cuku
mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C.
Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek seb
epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.

4. Bioma hutan gugur


Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat mu
(dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya ant
lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).

5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adala
suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti
konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose
beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di pu
puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang domi
adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umu
tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.

Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya
berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa k
beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.

b. Ekosistem Air Tawar


Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan
terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan
lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di a
tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.

Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga b
dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat
tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuha
rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau
isotonis.

Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggun
otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatas
perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuh
melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.

Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam a
dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.

1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof
(makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada
substrat sisa-sisa organisme.

2. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.


a. Plankton;
terdiri alas fitoplankton dan zooplankton;
biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
b. Nekton;
hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c. Neuston;
organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau
bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
d. Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung
pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
e. Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada
endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas,
misalnya cacing dan remis. Lihat Gambar.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir.
Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk
ekosistem air mengalir adalah sungai.

1. Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya
mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.

Gbr. Berbagai Organisme Air Tawar


Berdasarkan Cara Hidupnya

Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditem
cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya
matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau
termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.

Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi.
Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.

a) Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat
berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang
mencuat ke atas permukaan air.

Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom
berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura d
ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.

b. Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih
dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai
fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang
berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama
musim panas dan musim semi.

Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-


udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-
ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian
ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.

c. Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi
seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah
limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.

d. Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos
dan sisa-sisa organisme mati.

Gbr. Empat Daerah Utama Pada Danau Air Tawar

Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut :

a. Danau Oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan
kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak
produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme,
dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.

b. Danau Eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan
kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya
adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan
oksigen terdapat di daerah profundal.

Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang
masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa
pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumla
nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi pro
detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.

Pengkayaan danau seperti ini disebut "eutrofikasi". Eutrofikasi membuat air tidak dapat digunakan lagi d
mengurangi nilai keindahan danau.

2. Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandu
sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air.
air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.

Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak menduk
keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjad
fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai maka

Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak sungai sering
dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame. Beberapa sungai besar dihuni o
berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba.

Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya
bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.

Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari pusaran air.

c. Ekosistem air laut

Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.

1. Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55%
terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut
sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bag
atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.

Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut teta
subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas
ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung bal
Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.

1. Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.


a. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
b. Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya
matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter.
c. Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m
d. Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari
pantai (1.500-10.000 m).

2. Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari


tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut.
a. Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman
air sekitar 200 m.
b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalam
an 200-1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.
c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman
200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
d. Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai
4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar
matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e. Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman
lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan
ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di
tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang
tertentu.

Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan
tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran
sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan
melalui insang secara aktif.

2. Ekosistem pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.

Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai mem
adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.

Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jeni
ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.

Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang
porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang la
dan ikan-ikan kecil.

Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invert
dan ikan serta rumput laut.

Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut.

1. Formasi pes caprae


Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea
caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun teba
Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia mart
Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeu
Fruescens (babakoan).

2. Formasi baringtonia
Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia,
Guettarda, dan Erythrina.

Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki aka
napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain ber
untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang
Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera.

Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera,
Acgicras, dan Cylocarpus.

3. Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempen
lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.

Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi
siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.

Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton
Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa
invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk m
habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas

4. Terumbu karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu
organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapa
ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung.

Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresika
kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substra
tempat hidup karang lain dan ganggang.

Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai
invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput,
landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.

Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati lingkungan
cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam
biologi kita sering membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, y
disebut substrat.

Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung (nisia)
berbeda. Nisia adalah status fungsional suatu organisme dalam ekosistem. Dalam nisianya, organisme
tersebut dapat berperan aktif, sedangkan organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat berperan ak
Sebagai contoh marilah kita lihat pembagian nisia di hutan hujan tropis.

Definisi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hid
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.

Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan faktor biotik (tumb
dan hewan, termasuk manusia).

Lingkungan hidup balk faktor biotik maupun abiotik berpengaruh dan dipengaruhi manusia. Segala yang
pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung. Daya dukung lingkungannya adalah kemampuan lingkungan untuk
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Dalam kondisi alami, lingkungan dengan segala keragaman interaksi yang ada mampu untuk
menyeimbangkan keadaannya. Namun tidak tertutup kemungkinan, kondisi demikian dapat berubah ole
campur tangan manusia dengan segala aktivitas pemenuhan kebutuhan yang terkadang melampaui Bat

Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-komp
yang ada terlibat dalam aksi-reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan energi (aru
energi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu bila terj
perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat
menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem. Salah satu faktor penyebab gangguan adalah pol
samping faktor-faktor yang lain.

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, d
atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia a
oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-unda
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut


polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya
dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya,
karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi
tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek
merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila:


1. jumlahnya melebihi jumlah
normal
2. berada pada waktu yang tidak
tepat
3. berada pada tempat yang tidak
tepat

Gbr. Lingkungan Dikelilingi Polusi

Sifat polutan adalah:


1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi

2. merusak dalam jangka waktu lama.


Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi
dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
sampai tingkat yang merusak.

Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan
pencemarnya, dan tingkat pencemaran.

a. Menurut tempat terjadinya


Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran udara, air,
tanah.

1. Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut.
a. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi,
bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.

b. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak
berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam
udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng-
ganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di
bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas.
Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah
kaca.

c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair
membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat
mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur,
virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.

d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng-


hasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta
oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini
membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang
disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan,
perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.

Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledaka
nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakum
di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hid
dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan
kematian.

Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 u

2. Pencemaran air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.

a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan


sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan
industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat
racun.

b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air


berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.

c. Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian


terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral
yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming
alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis
karena sinar matahari terhalang.
Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker min
yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersih
kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terl
penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem
laut.

Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumul
pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.

3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
a. sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis,
pecahan kaca, dan kaleng
b. detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit
diuraikan)
c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

4. Polusi suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio
recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.

b. Menurut macam bahan pencemar


Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut.

1. Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi),
pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba
coli, dan Salmonella thyposa.
3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.

c. Menurut tingkat pencemaran


Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak.
Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :

1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada


panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada
ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang
menyebabkan mata pedih.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa)
di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi
cacat.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.

2. Parameter Pencemaran
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ads pads daerah/kawasan penelitian akan dapat diketah
tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum. Paramaterpara
yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut :
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam
berat.
b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu
jumlah oksigen dalam air. Cars pengukurannya adalah dengan
menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya
selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan
untuk mengukur banyaknya pencemar organik.

Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 p

c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.

d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan
plankton.

Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi pada lingkung
hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena sebagian dari kompone
lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan m
dan dapat pula karena faktor alami. Dampak dari perubahannya belum tentu sama, namun akhirnya ma
juga yang mesti memikul serta mengatasinya.

1. Perubahan Lingkungan karena Campur Tangan Manusia


Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia contohnya penebangan hutan, pembangunan
pemukiman, dan penerapan intensifikasi pertanian.

Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hut
menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat
adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular di tengah pemukiman manusia karena semakin sempit
habitat hewan-hewan tersebut. Lihat Gambar 8.8.

Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan
pagan. Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula produktif menjadi tidak atau kurang produ

Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dala
tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahkan terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan di sekit
menjadi kekurangan air sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan fotosintesis. Akibat lebih lanjut, kit
merasakan pangs akibat tumbuhan tidak secara optimal memanfaatkan CO2, peran tumbuhan sebagai
produsen terhambat.

Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan produksi,
sedangkan di sisi lain bersifat merugikan. Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat menyebabk
pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga dalam satu kawasan lahan hanya ditanami sa
macam tanaman, disebut pertanian tipe monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman sehingga
keseimbangan ekosistem sulit untuk diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain
akibat penerapan tipe ini adalah terjadinya ledakan hama.

2. Perubahan Lingkungan karena Faktor Alam


Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam. Bencana alam seperti kebakaran hu
musim kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya organisme di hutan tersebut. Selain itu, terjadin
letusan gunung menjadikan kawasan di sekitarnya rusak.

Sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam, agar lingkungan tetap lestari, harus diperhatikan
tatanan/tata cara lingkungan itu sendiri. Dalam hal ini manusialah yang paling tepat sebagai pengelolan
karena manusia memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan organisme lain. Manusia mampu
merombak, memperbaiki, dan mengkondisikan lingkungan seperti yang dikehendakinya, seperti:

1. manusia mampu berpikir serta meramalkan keadaan yang akan


datang
2. manusia memiliki ilmu dan teknologi
3. manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal-hal yang
baik.

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan,
pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.

Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai berikut.


1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup
sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk
kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan
pencemaran lingkungan.

Melalui penerapan pengelolaan lingkungan hidup akan terwujud kedinamisan dan harmonisasi antara m
dengan lingkungannya.

Untuk mencegah dan menghindari tindakan manusia yang bersifat kontradiksi dari hal-hal tersebut di at
pemerintah telah menetapkan kebijakan melalui Undang-undang Lingkungan Hidup.

Undang-undang lingkungan hidup

Undang-undang tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup disahkan oleh Presid
Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Undang-undang ini berisi 9 Bab terdiri dari 24 pasal.
Undang-undang lingkungan hidup bertujuan mencegah kerusakan lingkungan, meningkatkan kualitas
lingkungan hidup, dan menindak pelanggaran-pelanggaran yang menyebabkan rusaknya lingkungan.

Undang-undang lingkungan hidup antara lain berisi hak, kewajiban, wewenang dan ketentuan pidana ya
meliputi berikut ini.
1. Setiap orang mempunyai hak atas lingkungan hidup yang balk dan
sehat.
2. Setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan dan mencegah
serta menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan
3. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan serta dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup. Peran serta tersebut diatur dengan
perundang-undangan.
4. Barang siapa yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya
melakukan perbuatan yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup
atau tercemamya lingkungan hidup diancam pidana penjara atau
denda.

Upaya pengelolaan yang telah digalakkan dan undang-undang yang telah dikeluarkan belumlah berarti t
didukung adanya kesadaran manusia akan arti penting lingkungan dalam rangka untuk meningkatkan
kualitas lingkungan serta kesadaran bahwa lingkungan yang ada saat ini merupakan titipan dari genera
yang akan datang.

Upaya pengelolaan limbah yang saat ini tengah digalakkan adalah pendaurulangan atau recycling. Den
daur ulang dimungkinkan pemanfaatan sampah, misalnya plastik, aluminium, dan kertas menjadi baran
barang yang bermanfaat.

Usaha lain dalam mengurangi polusi adalah memanfaatkan tenaga surya. Tenaga panas matahari disim
dalam sel-sel solar untuk kemudian dimanfaatkan dalam keperluan memasak, memanaskan ruangan, d
tenaga gerak. Tenaga surya ini tidak menimbulkan polusi.

Selain tenaga surya, tenaga angin dapat pula digunakan sebagai sumber energi dengan menggunakan k
kincir angin.

Di beberapa negara maju telah banyak dilakukan pemisahan sampah organik dan anorganik untuk kepe
daur ulang. Dalam tiap rumah tangga terdapat tempat sampah yang berwarna-warni sesuai peruntukka

Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena
perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan
keseimbangan itu.

Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan man
merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam
hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber
alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.

Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan un
memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tan
bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).

Menurut urutan kepentingan, kebutuhan hidup manusia, dibagi menjadi dua sebagai berikut.
1. Kebutuhan Dasar.
Kebutuhan ini bersifat mutlak diperlukan untuk hidup sehat dan aman.
Yang termasuk kebutuhan ini adalah sandang, pangan, papan, dan
udara bersih.

2. Kebutuhan sekunder.
Kebutuhan ini merupakan segala sesuatu yang diperlukan untuk lebih
menikmati hidup, yaitu rekreasi, transportasi, pendidikan, dan hiburan.

Mutu lingkungan
Pandangan orang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memang berbeda-beda karena antara lain
dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pertimbangan kebutuhan, sosial budaya, dan waktu.
Semakin meningkat pemenuhan kebutuhan untuk kelangsungan hidup, maka semakin baik pula mutu h
Derajat pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam kondisi lingkungan disebut mutu lingkungan.

Daya dukung lingkungan


Ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan tersedianya cukup ruang untuk
hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan. Singkatnya, daya dukung
lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup.

Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya. Ada bagianbagian bumi yang sangat
akan mineral, ada pula yang tidak. Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak. Oleh karena itu,
pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai
dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan den
cara yang rasional antara lain sebagai berikut :
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan
hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,
serta pendaurulangan (recycling).
4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara
damai dengan alam.

1. Macam-macam sumber Daya Alam


Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.
a. Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan,
tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut ter barukan karena dapat
melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
2. Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya:
minyak tanah, gas bumf, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
3. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari,
energi pasang surut, dan energi laut.

b. Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai beriku
1. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas,
kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
2. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi,
air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan
lain-lain.
3. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa
ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan
angkasa.

c. Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
1. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya
alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati.
Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
2. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam
yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba,
dan manusia.

Uraian di sini hanya akan ditekankan pada sumber daya alam hayati, termasuk di dalamnya sumber day
manusia (SDM).

2. Sumber Daya Tumbuhan


Berbicara tentang sumber daya alam tumbuhan kita tidak dapat menyebutkan jenis tumbuhannya, mela
kegunaannya. Misalnya berguna untuk pangan, sandang, pagan, dan rekreasi. Akan tetapi untuk bunga
bunga tertentu, seperti melati, anggrek bulan, dan Rafflesia arnoldi merupakan pengecualian karena k
tanaman bunga tersebut sejak tanggal 9 Januari 1993 telah ditetapkan dalam Keppres No. 4 tahun 199
sebagai bunga nasional dengan masing-masing gelar sebagai berikut.

1. Melati sebagai bunga bangsa.


2. Anggrek bulan sebagai bunga pesona.
3. Raffiesia arnoldi sebagai bunga langka.

Tumbuhan memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan tepung melalui proses fotosintesis. O
karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan.

Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan dan kepunahan, dan hal ini akan
berkaitan dengan rusaknya rantai makanan.

Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahny
konsumen tingkat di atasnya. Jika suatu spesies organisme punah, maka spesies itu tidak pernah akan
muncul lagi. Dipandang dari segi ilmu pengetahuan, hal itu merupakan suatu ke rugian besar.

Selain telah adanya sumber daya tumbuhan yang punah, beberapa jenis tumbuhan langka terancam pu
oleh kepunahan, misalnya Rafflesia arnoldi (di Indonesia) dan pohon raksasa kayu merah (Giant Redwo
Amerika). Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya hutan, perlu memperhatikan hal-
sebagai berikut.
a. Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena
(tebang habis).
b. Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan
sistem tebang pilih (penebangan selektif). Artinya, pohon yang
ditebang adalah pohon yang sudah tua dengan ukuran tertentu yang
telah ditentukan.
c. Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga tidak merusak pohon-pohon muda di sekitarnya.
d. Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan
yang sudah terlanjur rusak.
e. Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan
hutan untuk mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan
lain.
f. Mencegah kebakaran hutan.

Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah kebakaran hutan. Diperlukan waktu y
lama untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali.
Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan antara lain sebagai berikut :
a. Musim kemarau yang sangat panjang.
b. Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
c. Pembuatan arang di hutan.
d. Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.

Untuk mengatasi kebakaran hutan diperlukan hal-hal berikut ini.


a. Menara pengamat yang tinggi dan alat telekomunikasi.
b. Patroli hutan untuk mengantisipasi kemungkinan kebakaran.
c. Sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan.

Pemadaman kebakaran hutan dapat dilakukan dengan dua cara seperti berikut ini :
a. Secara langsung dilakukan pada api kecil dengan penyemprotan air.
b. Secara tidak langsung pada api yang telah terlanjur besar, yaitu
melokalisasi api dengan membakar daerah sekitar kebakaran, dan
mengarahkan api ke pusat pembakaran. Biasanya dimulai dari daerah
yang menghambat jalannya api, seperti: sungai, danau, jalan, dan
puncak bukit.

Pengelolaan hutan seperti di atas sangat penting demi pengawetan maupun pelestariannya karena bany
fungsi hutan seperti berikut ini :
1. Mencegah erosi; dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh
ke permukaan tanah, dan dapat diserap oleh akar tanaman.
2. Sumber ekonomi; melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan
sebagainya.
3. Sumber plasma nutfah; keanekaragaman hewan dan tumbuhan di
hutan memungkinkan diperolehnya keanekaragaman gen.
4. Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau.
Dengan terbentuknya humus di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah
yang gembur mampu menahan air hujan sehingga meresap ke dalam
tanah, resapan air akan ditahan oleh akar-akar pohon. Dengan
demikian, di musim hujan air tidak berlebihan, sedangkan di musim
kemarau, danau, sungai, sumur dan sebagainya tidak kekurangan air.

3. Sumber Daya Hewan


Seperti pada ketiga macam bunga nasional, sejak tanggal 9-1-1995, ditetapkan pula tiga satwa nasiona
sebagai berikut :
1. Komodo (Varanus komodoensis) sebagai satwa nasional darat.
2. Ikan Solera merah sebagai satwa nasional air.
3. Elang jawa sebagai satwa nasional udara.

Selain ketiga satwa nasional di atas, masih banyak satwa Indonesia yang langka dan hampir punah. Mis
Cendrawasih, Maleo, dan badak bercula satu.

Untuk mencegah kepunahan satwa langka, diusahakan pelestarian secara in situ dan ex situ. Pelestarian
situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestar
satwa langka dengan memindahkan satwa langka dari habitatnya ke tempat lain.

Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Termasu
sumber daya alam satwa liar adalah penghuni hutan, penghuni padang rumput, penghuni padang ilalan
penghuni steppa, dan penghuni savana. Misalnya badak, harimau, gajah, kera, ular, babi hutan, bermac
macam burung, serangga, dan lainnya.

Termasuk sumber daya alam hewan piaraan antara lain adalah lembu, kuda, domba, kelinci, anjing, kuc
bermacam- macam unggas, ikan hias, ikan lele dumbo, ikan lele lokal, kerang, dan siput.

Terhadap hewan peliharaan itulah sifat terbarukan dikembangkan dengan baik. Selain memungut hasil d
peternakan dan perikanan, manusia jugs melakukan persilangan untuk mencari bibit unggul guns mena
keanekaragaman ternak.

Dipandang dari peranannya, hewan dapat digolongkan sebagai berikut :


a. Sumber pangan, antara lain sapi, kerbau, ayam, itik, lele, dan mujaer.
b. Sumber sandang, antara lain bulu domba dan ulat sutera.
c. Sumber obat-obatan, antara lain ular kobra dan lebah madu.
d. Piaraan, antara lain kucing, burung, dan ikan hiss.

Untuk menjaga kelestarian satwa Langka, maka penangkapan hewan-hewan dan juga perburuan harusl
mentaati peraturan tertentu seperti berikut ini :
1. Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin berburu).
2. Senjata untuk berburu harus tertentu macamnya.
3. Membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan.
4. Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya kepada petugas
sebagai tropy, misalnya tanduknya.
5. Tidak boleh berburu hewan-hewan langka.
6. Ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada bulan-bulan tertentu
saja. Misalnya, ikan salmon pada musim berbiak di sungai tidak boleh
ditangkap, atau kura-kura pads musim akan bertelur.
7. Harus melakukan konvensi dengan baik. Konuensi ialah aturan-aturan
yang tidak tertulis tetapi harus sudah diketahui oleh si pemburu
dengan sendirinya. Misalnya, tidak boleh menembak hewan buruan
yang sedang bunting, dan tidak boleh membiarkan hewan buas
buruannya lepas dalam keadaan terluka.

Akan tetapi, seringkali peraturan-peraturan tersebut tidak ditaati bahkan ada yang diam-diam memburu
satwa langka untuk dijadikan bahan komoditi yang berharga. Satwa yang sering diburu untuk diambil
kulitnya antara lain macan, beruang, dan ular, sedangkan gajah diambil gadingnya.

Sumber Daya Mikroba


Di samping sumber daya alam hewan dan tumbuhan terdapat sumber daya alam hayati yang bersifat
mikroskopis, yaitu mikroba. Selain berperan sebagai dekomposer (pengurai) di dalam ekosistem, mikro
sangat penting artinya dalam beberapa hal seperti berikut ini :

a. sebagai bahan pangan atau mengubah bahan pangan menjadi bentuk


lain, seperti tape, sake, tempe, dan oncom
b. penghasil obat-obatan (antibiotik), misalnya, penisilin
c. membantu penyelesaian masalah pencemaran, misalnya pembuatan
biogas dan daur ulang sampah
d. membantu membasmi hama tanaman, misalnya Bacillus thuringiensis
e. untuk rekayasa genetika, misalnya, pencangkokan gen virus dengan
gen sel hewan untuk menghasilkan interferon yang dapat melawan
penyakit karena virus.

Rekayasa genetika dimulai Tahun 1970 oleh Dr. Paul Berg. Rekayasa genetika adalah
penganekaragaman genetik dengan memanfaatkan fungsi materi genetik dari suatu organisme. Cara-ca
rekayasa genetika tersebut antara lain: kultur jaringan, mutasi buatan, persilangan, dan pencangkokan
Rekayasa genetika dapat dimanfaatkan untuk tujuan berikut ini :

1. mendapatkan produk pertanian baru, seperti "pomato", merupakan


persilangan dari potato (kentang) dan tomato (tomat)
2. mendapatkan temak yang berkadar protein lebih tinggi
3. mendapatkan temak atau tanaman yang tahan hama
4. mendapatkan tanaman yang mampu menghasilkan insektisida sendiri.

Akhir-akhir ini tampak bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung naik terus, karena:

a. pertambahan penduduk yang cepat


b. perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains
dan teknologi.

Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal ber
sangat perlu dilaksanakan.

1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang


maksimal, tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan
agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.

2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi


sumber daya alam.

3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang


ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan
pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.

4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya


pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber
daya untuk pembaruannya.
b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin
pertumbuhan sumber daya alam hayati.
c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya
dengan daur ulang.
d. Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses
pembaruannya.

5. Sumber Daya Manusia


Manusia dibedakan dari sumber daya alam hayati lainnya karena manusia memiliki kebudayaan, akal, d
budi yang tidak dimiliki oleh tumbuhan maupun hewan. Meskipun paling tinggi derajatnya, namun dalam
ekosistem, manusia juga berinteraksi dengan lingkungannya, mempengaruhi dan dipengaruhi lingkunga
sehingga termasuk dalam salah satu faktor saling ketergantungan. Berbeda dengan sumber daya hayat
lainnya, penggunaan sumber daya manusia dibagi dua, yaitu sebagai berikut :
a. Manusia sebagai sumber daya fisik
Dengan energi yang tersimpan dalam ototnya manusia dapat bekerja
dalam berbagai bidang, antara lain: bidang perindustrian,
transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan peternakan.

b. Manusia sebagai sumber daya mental


Kemampuan berpikir manusia merupakan suatu sumber daya alam
yang sangat penting, karena berfikir merupakan landasan utama bagi kebudayaan. Manusia sebag
makhluk hidup berbudaya, mampu
mengolah sumber daya alam untuk kepentingan hidupnya dan mampu
mengubah keadaan sumber daya alam berkat kemajuan ilmu dan
teknologinya. Dengan akal dan budinya, manusia menggunakan
sumber daya alam dengan penuh kebijaksanaan. Oleh karena itu,
manusia tidak dilihat hanya sebagai sumber energi, tapi yang
terutama ialah sebagai sumber daya cipta (sumber daya mental) yang
sangat penting bagi perkembangan kebudayaan manusia.

Alam yang serasi adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem secara seimbang.
Komponen-komponen dalam ekosistem senantiasa saling bergantung.

Keseimbangan inilah yang harus tetap dijaga agar pelestarian keanekaragaman dalam sumber daya ala
tetap terjamin. Keseimbangan akan terganggu jika komponen di dalamnya terganggu atau rusak.

Terjadinya banjir, gunung meletus, gempa bumi, wabah penyakit, dan sebagainya dapat menyebabkan
adanya kerugian dalam bidang ekonomi, biologi, bahkan perusakan peninggalan-peninggalan budaya.

1. Sejarah Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA)


Gerakan perlindungan alam dimulai di Perancis, tahun 1853 atas usul Para pelukis untuk melindungi
pemandangan alam di Fontainbleau di Paris.

Sebagai peletak dasar atau gagasan perlindungan alam adalah FWH Alexander Von Humbolt (seoran
berkebangsaan Jerman, 1769-1859), sehingga beliau diakui sebagai Bapak Ekologi sedunia. Tokoh orga
internasional di bidang ini adalah Paul Sarazin (Swiss). Oleh karena keadaan perang maka dasar-dasar
organisasi ini baru terbentuk pada tahun 1946 di Basel, dan tahun 1947 di Brunnen.

Perlindungan dan Pengawetan Alam di Indonesia lahir pada tahun 1912 di Bogor, tokohnya Dr. SH. Koo
Menurut Undang-undang Perlindungan Alam, pencagaralaman di Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu
sebagai berikut :

1. Cagar alam.
Penamaan ini berlaku di daerah yang keadaan alam (tanah, flora, dan keindahan) mempunyai nilai yang
bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta bagi kepentingan umum sehingga dirasa perlu untuk
dipertahankan dan tidak merusak keadaannya. Cagar alam dapat diartikan Pula sebagai sebidang lahan
dijaga untuk melindungi flora dan fauna di dalamnya.

2. Suaka margasatwa.
Istilah ini berlaku untuk daerah-daerah yang keadaan alamnya (tanah, fauna, dan keindahan) memiliki
khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan sehingga perlu dilindungi.
Kedua istilah di atas kemudian dipadukan menjadi Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA).

Cagar Biosfer
Cagar Biosfer adalah perlindungan alam yang meliputi daerah yang telah dibudidayakan manusia, misal
untuk pertanian secara tradisional (bukan tataguna lahan modern, misalnya: pabrik, jalan raya, pertani
dengan mesin). Selain cagar alam dan cagar biosfer terdapat juga istilah cagar budaya yang memiliki ar
perlindungan terhadap hasil kebudayaan manusia, misalnya perlindungan terhadap candi dan daerah
sekitamya. Strategi pencagaralaman sedunia (World Conservation Strategy) memiliki tiga tujuan, yaitu:

1. memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem pendukung


kehidupan
2. mempertahankan keanekaragaman genetis
3. menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara berkelanjutan.

Ketiga tujuan ini paling berkaitan. Pencagaralaman tidak berlawanan dengan pemanfaatan jenis dan
ekosistem. Akan tetapi, pemanfaatan itu haruslah dilakukan dengan cara yang menjamin adanya
kesinambungan. Artinya, kepunahan jenis dan kerusakan ekosistem tidak boleh terjadi. Demikian pula,
terjaganya ekosistem dari kerusakan tidak hanya melindungi keanekaragaman jenis, melainkan juga pr
ekologi yang esensial.

Nilai-nilai dalam perlindungan alam


Nilai-nilai yang terkandung dalam perlindungan alam meliputi nilai ilmiah, nilai ekonomi, dan nilai buday
yang saling berkaitan. Secara terperinci, nilai-nilai yang dimiliki dalam perlindungan dan pengawetan ala
dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.Nilai ilmiah,
yaitu kekayaan alam, misalnya, hutan dapat digunakan sebagai tempat penelitian biologi untuk
pengembangan ilmu (sains). Misalnya, botani, proteksi tanaman, dan penelitian ekologi.

2. Nilai ekonomi,
yaitu perlindungan alam ditujukan untuk kepentingan ekonomi. Misalnya pengembangan daerah wisata.
ini akan mendatangkan berbagai lapangan kerja. Hutan dengan hasil hutannya, dan Taut dapat menjad
sumber devisa bagi negara.

3. Nilai budaya,
yaitu flora dan fauna yang khas maupun hasil budaya manusia pada suatu daerah dapat menimbulkan
kebanggaan tersendiri, misalnya Candi Borobudur, komodo, dan tanaman khas Indonesia (melati dan
anggrek).

4. Nilai mental dan spiritual,


misalnya dengan perlindungan alam, manusia dapat menghargai keindahan alam serta lebih mendekatk
diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Seperti telah kita ketahui bersama, bahwa sumber daya alam hayati terdiri dari hewan, tumbuhan, man
dan mikroba yang dapat kita manfaatkan untuk kesejahteraan hidup manusia. Pemanfaatan sumber day
tersebut antara lain di bidang sandang, pangan, papan, dan perdagangan. Oleh karena dimanfaatkan ol
berbagai tingkatan manusia dan berbagai kepentingan, maka diperlukan campur tangan berbagai pihak
dalam melestarikan sumber daya alam hayati. Pihak-pihak yang memanfaatkan sumber daya alam balk
negeri maupun swasta memiliki kewajiban yang sama dalam pelestarian sumber daya alam hayati. Misa
pabrik pertambangan batu bara, selain memanfaatkan batu tiara diharuskan pula untuk mengolah limba
industrinya agar tidak mencemari daerah sekitamya dan merusak ekosistem. Pabrik-pabrik, seperti pab
obat-obatan, selain memanfaatkan bahan dasar dari hutan diwajibkan pula untuk melakukan penanama
kembali dan mengolah limbah industrinya (daur ulang) agar tidak merusak lingkungan.

2. Macam-macam Bentuk (Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam Hayati)


Usaha pelestarian sumber daya alam hayati tidak lepas dari usaha pelestarian lingkungan hidup. Usaha-
dalam pelestrian lingkungan hidup bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung
kita semua.

Untuk menggalakkan perhatian kita kepada pelestarian lingkungan hidup, maka setiap tanggal 5 Juni
diperingati sebagai Hari Lingkungan Sedunia. Di tingkat Internasional, peringatan Hari Lingkungan Hidu
ditandai dengan pemberian penghargaan kepada perorangan atau pun kelompok atas sumbangan prakt
mereka yang berharga bagi pelestarian lingkungan atau perbaikan lingkungan hidup di tingkat lokal, na
dan internasional. Penghargaan ini diberi nama "Global 500" yang diprakarsai Program Lingkungan PBB
(UNEP = United Nation Environment Program).

Di tingkat nasional, Indonesia tidak ketinggalan dengan memberikan hadiah, sebagai berikut.

a. Kalpataru
Hadiah Kalpataru diberikan kepada berikut ini.
1. Perintis lingkungan hidup,
yaitu mereka yang telah mempelopori untuk mengubah lingkungan
hidup yang kritis menjadi subur kembali.
2. Penyelamat lingkungan hidup,
yaitu mereka yang telah menyelamatkan lingkungan hidup yang rusak.
3. Pengabdi lingkungan hidup,
yaitu petugas-petugas yang telah mengabdikan dirinya untuk
menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Kalpataru berupa pahatan Kalpataru tiga dimensi yang berlapis emas murni. Pahatan ini mencontoh pah
yang terdapat pada Candi Mendut yang melukiskan pohon kehidupan serta mencerminkan sikap hidup
manusia Indonesia terhadap lingkungannya, yaitu keselarasan dan keserasian dengan alam sekitarnya.

b. Adipura
Hadiah Adipura diberikan kepada berikut ini.
1. Kota-kota terbersih di Indonesia.
2. Daerah-daerah yang telah berhasil membuat Laporan Neraca
Kependudukan dan Lingkungan Hidup Daerah (NKLD).

Selain usaha-usaha tersebut di atas, usaha lain yang tidak kalah pentingnya adalah didirikannya bermac
macam perlindungan alam seperti Taman Wisata, Taman hasional, Kebun Raya, Hutan Buru, Hutan Lind
dan Taman Laut.

Macam-macam Perlindungan Alam (PPA)


Perlindungan alam dibagi menjadi dua, yaitu perlindungan umum dan perlindungan dengan tujuan terte

1. Perlindungan alam umum


Perlindungan alam umum merupakan suatu kesatuan (flora, fauna, dan tanahnya). Perlindungan alam i
dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :
a. Perlindungan alam ketat;
merupakan perlindungan terhadap keadaan alam yang dibiarkan tanpa
campur tangan manusia, kecuali dipandang perlu. Tujuannya untuk
penelitian dan kepentingan ilmiah, misalnya Ujung Kulon.
b. Perlindungan alam terbimbing; merupakan perlindungan keadaan alam
yang dibina oleh Para ahli, misalnya Kebun Raya Bogor.
c. National Park atau Taman Nasional; merupakan keadaan alam yang
menempati suatu daerah yang lugs dan ticlak boleh ada rumah tinggal
maupun bangunan industri. Tempat ini dimanfaatkan untuk rekreasi
atau taman wisata, tanpa mengubah ciri-ciri ekosistem. Misalnya:
Taman Safari di Cisarua Bogor dan Way Kambas.

Pada tahun 1982 diadakan Konggres Taman hasional sedunia di Bali (World National Park Conggres). Da
konggres itu Pemerintah Indonesia mengumumkan 16 taman nasional (TN) yang ada di Indonesia, yaitu
sebagai berikut.
01. TN. Kerinci Seblat (Sumbar, Jambi. Bengkulu) ± 1.485.000 Ha
02. TN. Gunung Leuser (Sumut, Aceh) ± 793.000 Ha
03. TN. Barisan Selatan (Lampung, Beng kulu) ± 365.000 Ha
04. TN. Tanjung Puting (Kalteng) ± 355.000 Ha
05. TN. Drumoga Bone (Sulut) ± 300.000 Ha
06. TN. Lore Lindu (Sulteng) t 231.000 Ha
07. TN. Kutai (Kaltim) ± 200.000 Ha
08. TN. Manusela Wainua (Maluku) ± 189.000 Ha
09. TN. Kepulauan Seribu (DKI) ± 108.000 Ha
10. TN. Ujung Kulon (Jabar) ± 79.000 Ha
11. TN. Besakih (Bali) ± 78.000 Ha
12. TN. Komodo (HTB) ± 75.000 Ha
13. TN. Bromo Tengger, Semeru (Jatim) ± 58.000 Ha
14. TN. Meru Betiri (Jatim) ± 50.000 Ha
15. TN. Baluran (Jatim) ± 25.000 Ha
16. TN. Gede Pangrango (Jabar) ± 15.000 Ha

b. Perlindungan alam dengan tuljuan tertentu


Macam perlindungan alam dengan tujutertentu adalah sebagai berikut :
a. Perlindungan geologi;
merupakan perlindungan alam yang bertujuan melindungi formasi
geologi tertentu, misalnya batuan tertentu.
b. Perlindungan alam botani;
merupakan perlindungan alam yang bertujuan melindungi komunitas
tumbuhan tertentu, misalnya Kebun Raya Bogor.
c. Perlindungan alam zoologi;
merupakan perlindungan alam yang bertujuan melindungi hewan-
hewan langka serta mengembangkannya dengan cara memasukkan
hewan sejenis ke daerah lain, misalnya gajah.
d. Perlindungan alam antropologi;
merupakan perlindungan alam yang bertujuan melindungi suku bangsa
yang terisolir,misalnya Suku Indian di Amerika, Suku Asmat di Irian
Jaya, dan Suku Badui di Banten Selatan.
e. Perlindungan pemandangan alam;
merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi keindahan alam,
misalnya Lembah Sianok di Sumatera Barat.
f. Perlindungan monumen alam;
merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi benda-benda alam
tertentu, misalnya stalagtit, stalagmit, gua, dan air terjun.
g. Perlindungan suaka margasatwa;
merupakan perlindungan dengan tujuan melindungi hewan-hewan
yang terancam punch, misalnya badak, gajah, dan harimau Jawa.
h. Perlindungan hutan;
merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi tanah, air, dan
perubahan iklim.
i. Perlindungan ikan;
merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi ikan yang
terancam punah.

Bentuk-bentuk PPA di atas harus diusahakan secara terpadu karena fauna akan lestari apabila flora dan
habitatnya lestari juga.

Anda mungkin juga menyukai