PT. JIEP (Persero) Profile

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

PT JIEP PROFILE

PROFIL PERUSAHAAN
PT (Persero) Jakarta Industrial Estate Pulogadung atau PT. JIEP adalah perseroan terbatas milik Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dengan porsi kepemilikan saham masing-masing 50%. PT. JIEP yang berlokasi di Pulogadung Jakarta Timur, didirikan pada tanggal 26 Juni 1973 dengan Akte nomor127 oleh Notaris Abdul Latief di Jakarta. Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan Anggaran Dasar, terakhir berdasarkan Keputusan Bersama para Pemegang Saham tanggal 8 Oktober 2004 dan diaktakan dengan Akte Notaris Betsail Mentajana, SH nomor 6 tanggal 21 Maret 2005 yang mencakup antara lain mengenai perubahan modal disetor perusahaan. Akte perubahan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI. No C-08755 HT.01.04.TH.2005 tanggal 1 April 2005. PT. JIEP merupakan perusahaan pengelola Kawasan Industri pertama di Indonesia, yang pada awalnya bertugas menyediakan Tanah Kapling Industri (TKI) dan semua fasilitas industri yang tertata dengan baik bagi para investor yang akan melakukan investasi di bidang manufacturing. Pada perkembangan selanjutnya dan sesuai dengan tuntutan pasar, PT. JIEP melaksanakan diversifikasi sekaligus perluasan usaha dengan membangun secara bertahap bangunan sewa seperti Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) 1 s/d 4 lantai, Pergudangan (tertutup dan terbuka), Transit Warehouse, Sarana Usaha Industri Kecil (SUIK), serta bangunan pendukung lainnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk lebih menjamin kelangsungan hidup perusahaan di masa depan.

Tanah Kapling Industri

Dijual Disewakan Disewakan Disewakan

Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) : Sarana Usaha Industri Kecil (SUIK) : Pergudangan & Bangunan Kantor Real Estat : :

Dijual

COMPANY PROFILE
PT (Persero) Jakarta Industrial Estate Pulogadung or PT JIEP is a limited liability company belonging to the Government of the Republic of Indonesia and Provincial Government of DKI Jakarta with shareholding proportion of 50% respectively. PT JIEP is situated in Pulogadung, Jakarta Timur, it is duly incorporated on June 26, 1973 by virtue of Deed number 127 drawn up by Abdul Latief, Notary Public practicing in Jakarta.

Articles of Association of the Company is already amended for several times, recently by virtue of Joint Decision of Shareholders on October 8, 2004 and authenticated in Notarial Deed drawn up by Batsail Mentajana, S.H., under number 6 dated March 21, 2005 covering among others change of subscribed capital of the company. The Deed of amendment is already ratified by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number C08755.HT.01.04.TH.2005 dated April 1, 2005. PT JIEP is a managing company of the first Industrial Estate in Indonesia which is at the beginning designated to provide Industrial Parcel Land (TKI) and all industrial facilities which is properly arranged for investors to doinvestment in manufacturing sector. In its development and based on market demand, PT JIEP makes diversification and simultaneously business expansion by constructing leased building by phase such as Ready to Use Factory Building (BPSP) from 1 through 4 storey, Warehousing (closed and open), Transit Warehouse, Small Scale Industrial Business Facility (SUIK), as well as other supporting building. It is aimed at more securing company survival in the future.

Industrial Land Parcel

to be Sold to be Leased to be Leased

Standard Factory Building (SFB) :

Small Scale Industry Facility (SSIF) : Warehouses & Office Buildings : Real Estate :

to be Leased to be Sold.

IDENTITAS PERUSAHAAN
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan : : PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung, yang berkedudukan di Jakarta, Indonesia Jl.Pulokambing No. 1 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta 13920 Telepon : +62 21 4600305 Faksimili : +62 21 4600730 Homepage : www.jiep.co.id Email : [email protected] Pembentukan Perusahaan Modal Dasar : : 26 Juni 1973, sesuai dengan Abdul Latief, SH di Jakarta Rp. 100 milyar Akta Notaris

Kepemilikan

50% Pemerintah Republik Indonesia, dan 50% Pemerintah Propinsi DKI Jakarta

Bidang Usaha Anak Perusahaan Unit Usaha

: : :

Penyelenggaraan usaha bidang kawasan industry serta penunjang-penunjang lainnya 1 (satu) anak perusahaan bergerak bidang jasa konstruksi 1 (satu) Real Estat di

Corporate Identity
Company Name Company Address : : PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung, located in Jakarta, Indonesia Jl.Pulokambing No. 1 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta 13920 Telepon : +62 21 4600305 Faksimili : +62 21 4600730 Homepage : www.jiep.co.id Email : [email protected] Corporate Establishment Capital Shareholders : : : 26 Juni 1973, based on Notary Deed Abdul Latief, SH in Jakarta, Indonesia Rp. 100 billions 50% State Government of the Republic of Indonesia, and 50% Jakarta Line of Business Subsidiaries Business Units : : : Provincial Government of operator, DKI and

Industrial estate business other supported functions 1 (one) services subsidiary, on

the

construction

1 (one) Real Estate

VISI & MISI PERUSAHAAN


VISI Penyedia kawasan dan jasa pengelolaan yang menjadi pilihan utama komunitas industri

MISI Menyediakan prasarana dan sarana dalam rangka mewujudkan iklim berusaha yang aman dan nyaman bagi komunitas industri Menyediakan jasa pengelolaan yang handal dengan kualitas prima Mendukung rencana strategi Pemerintah pembangunan ekonomi nasional. Daerah DKI Jakarta dan

MOTTO Tak ada keraguan, atas pelayanan yang kami berikan SASARAN Dengan memperhatikan Master Plan BUMN, kemampuan perusahaan serta harapan-harapan Stakeholders, telah ditetapkan Sasaran Moderat yaitu : Mempertahankan pertumbuhan perusahaan seperti kurun waktu 5 tahun terakhir. Pilihan sasaran tersebut di atas adalah pilihan yang merupakan jalan tengah dari upaya menyiasati kesenjangan yang ada antara Master Plan BUMN dengan kemampuan perusahaan dalam menjual dan berinvestasi serta pemenuhan terhadap harapan-harapan Stakeholders. STRATEGI Berdasarkan Analisa SWOT, strategi yang akan dilaksanakanoleh perusahaan adalah : Melakukan investasi secara selektif dan berhati-hati (prudent) agar tidak terjadi penurunan pertumbuhan perusahaan (decline) dengan tetap mengusahakan pencapaian target sesuai dengan Master Plan BUMN.

VISION Become industry communities first priority in providing and managing services on prime industrial estate. MISSION Providing facilities and infrastructures in conjuction to a safe and comfortable bussiness atmosphere to the industrial communities Providing high-quality management services Supporting the government (Pemda DKI Jakarta) strategy and national economic growth.

MOTTO No more question, no our beyond question services TARGET/GOALS

By taking into account the Master Plan of State Enterprises, capability of the company as well as expectation of Stakeholders, Moderate target is already stipulated namely: Maintaining Companys growth as already attained in the last 5 years. Selection of the target is a compromise of the effort to deal with existing gap between Master Plan of State Enterprises and capability of the Company in selling and investing as well as fulfilling stakeholders expectation.

STRATEGY Based on SWOT Analysis, Strategy to apply by the company is conducting investment selectively and prudently so as not to decline the companys growth by remaining attempting to attain target according to Master Plan of State Enterprises.

SEKILAS TENTANG PERUSAHAAN


Perkembangan subsektor industri manufaktur di Indonesia, khususnya di Jakarta, diikuti degnan pertumbuhan zona-zona industri yang secara sporadic merebak di berbagai sudut wilayah kota. Kondisi tersebut menuntut pemerintah daerah untuk menata kegiatan-kegiatan industri dengan upaya menyatukan pada suatu kawasan khusus, sehingga dapat dibinakembangkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya. Pulogadung merupakan pilihan utama, karena lokasinya yang strategis serta mempunyai akses yang memadai bagi transportasi dan distribusi ke seluruh wilayah Jakarta. Pada saat itu Pulogadung masih berupa tanah yang tidak produktif yang sebagian besar terdiri dari rawa-rawa. Melalui Surat Keputusan Gubernur Propinsi KDKI Jakarta No. Ib.3/2/35/1969 ditetapkanlah lahan seluas 500 HA sebagai lokasi kawasan industri dengan nama Kawasan Industri Pulogadung. Sebagai kawasan industri pertama di Indonesia, Kawasan Industri pulogadung pada awalnya dikelola melalui wadah proyek, dengan nama Proyek Industrial Estate Pulogadung milik Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Sejalan dengan perkembangan arus penanaman modal di Indonesia yang meningkat, khususnya di DKI Jakarta, maka lingkup kerja Proyek Industrial Estate Pulogadung semakin kompleks. Dan untuk menunjang perkembangan kebutuhan masyarakat industri, Pemerintah memandang perlu dilakukan penyesuaian diri, baik dari segi kelembagaan maupun permodalannya. Pada tanggal 26 Juni 1973 dibentuklah PT. Persero Jakarta Industrial Estate Pulogadung (PT. JIEP) yang menggantikan Proyek Industrial Estate Pulogadung dengan Akta Notaris Abdul Latief No. 127 tahun 1973. ADapun penyertaan modal Negara RI pada PT. JIEP, ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 28 tahun

1973 dan Surat Gubernur Propinsi KDKI Jakarta No. D.V-a.3/2/36/73. Sampai saat ini komposisi pemegang saham PT. JIEP adalah 50% Negara RI dan 50% Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.

COMPANY IN BRIEF Indonesias fast development of manufacturing industries particularly in Jakarta, reflected by development of industrial zone sporadically, forced the Government to re-plan industrial activities by providing a special area for such activities to be more effectively managed and developed as well as to generate benefit for the surrounding community. Pulogadung was the prime choice due to its strategic location and accessibility for transport facility and distribution to all destinations within Jakarta. Pulogadung was an unproductive area which landscape was mostly of swamps. Based on the Decree of DKI Provincial Government No. Ib.3/2/35/1969, Governor of DKI Jakarta assigned an area of 500 hectares as an industrial estate, namely Pulogadung Industrial Estate.

Pulogadung Industrial Estate is the first industrial estate in Indonesia. Initially, it was managed as a project, namely Pulogadung Industrial Estate Project, owned by the Provincial Government of DKI Jakarta. In line with the growth of investment in Indonesia, particularly Jakarta, scope of activities of such project was becoming more complex. It has to be adjusted to be able to support the need of industrial community in the sense of both the institution and the capital. On June 26, 1973, PT. Persero Jakarta Industrial Estate Pulogadung was established based on Notary Deed Abdul Latief No. 127 year 1973, to replace Pulogadung Industrial Project.

Bidang usaha utama PT. JIEP adalah merencanakan, membangun, mengem,bangkan dan mengelola kawasan industri guna penyediaan lahan, prasaran serta fasilitas lainnya yang dibutuhkan bagi penanaman modal. Dalam hal ini, termasuk memberikan pelayanan kepada para penanam modal guna menjamin pendirian dan pengelolaan usahanya. Sebagaimana tertuang dalam perubahan anggaran dasar perusahaan terakhir yang telah diumumkan dalam Berita Negara RI NO. 105, Tambahan Berita Negara RI tanggal 31 Desember 1999 NO. 8679,dalam menjalankan usaha utamanya, PT. JIEP melakukan kegiatan-kegiatan antara lain: 1 2 3 4 5 Penjualan tanah kapling industri siap bangun untuk kegiatan usaha pada umumnya dan kegiatan industri manufacturing pada khususnya. Penyediaan dan penyewaan Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) untuk keperluan industri skala menengah. Penyediaan dan penyewaan bangunan Sarana Usaha Industri Kecil (SUIK) untuk keperluan industri skala kecil. Penyediaan dan penyewaan bangunan pergudangan. Penyediaan Kawasan Berikat (Export Processing Zone) untuk perusahaanperusaan industri dengan orientasi ekspor.

The main business of PT. JIEP is to plan, build, develop and manage the industrial estate to provide land for industry, infrastructure, and other facilites needed for capital investment of the investors, including services needed to ensure the establishment and running of business. As noted in the latest article of association which was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 8679, additional State Gazette of the Republic of Indonesia No. 105 dated 31 December 1999, to run the core business, PT. JIEP conducts activities such as : 1 2 3 4 5 Marketing and sell ready-to-build Land Parcel for business in general and manufacturing industry in particular Provide and lease Standard Factory Building for medium industrial scale Provide and lease Small Scale Industry Facilities for small industrial scale Provide and lease Warehouses Provide Export Processing Zone for export oriented industries

DEWAN DIREKSI
Gebyar H. Triyono (1) / Komisaris Utama / President Commissioner Agus Suharyono (2) / Komisaris / Commissioner Ide Zakaria (3) / Komisaris / Commissioner Agus Dwitarto (4) / Direktur Utama / President Director Dicky Digdoyo (5) / Direktur Operasional & Pengembangan / Operational & Development Director Machfud Arief Effendi (6) / Direktur Keuangan / Financial Director

STRUKTUR ORGANISASI / ORGANIZATION CHART

SUMBER DAYA MANUSIA


DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA
Perusahaan menempatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai human capital sehingga karyawan merupakan salah satu elemen utama perusahaan yang harus ditatakelola secara baik demi mendukung upaya pencapaian target-target perusahaan yang telah ditetapkan. Tata kelola sumber daya manusia meliputi antara lain kegiatan perencanaan, pengembangan, dan manajemen organisasi. Aspek-aspek tersebut sangat erat sekali sehingga sulit untuk dipisahkan satu dengan lainnya dan penerapannya pun harus dilakukan secara cermat, konsisten dan berkesinambungan. Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis mengharuskan perusahaan mentransformasikan kembali sinergi bisnisnya untuk mendapatkan sumber-

sumber pendapatan lain yang tentunya memerlukan dukungan SDM yang kompeten dan memadai jumlahnya. Transformasi strategi SDM dimulai dengan melakukan evaluasi jabatan yang ada di perusahaan dan memperbaiki sistem penilaian kinerja karyawan dengan Key Performance Indicator mulai dari Direksi sampai Staf per individu. Perbaikan sistem penilaian kinerja diikuti pula dengan penyempurnaan sistem remunerasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seluruh karyawan melalui sistem imbal jasa yang berkeadilan dan seimbang, baik yang bersifat finansial maupun non-finansial. Keadilan dan keseimbangan tersebut diharapkan dapat dicapai melalui pemberian imbal jasa yang konsisten sesuai dengan kompetensi dan kontribusinya. Program pemenuhan kualitas SDM yang berbasis kompetensi direncanakan melalui evaluasi terhadap kebutuhan kompetensi sesuai dengan programprogram yang telah dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2009-2013 yakni : a. Pembangunan gudang logistik dan bangunan sewa, b. Pemanfaatan asset atau revitalisasi asset, c. Diversifikasi jasa berupa : Power Plan, Rumah Sakit, Hotel. Perusahaan sangat memperhatikan dan memberikan apresiasi kepada karyawan yang telah memberikan kontribusi kinerja yang terbaik terhadap perusahaan. Hasil penilaian kinerja tersebut akan dijadikan dasar untuk melaksanakan Training and Development dan Succession Planning (Jenjang Karir). Biaya pelatihan dan pengembangan SDM bisa menjadi sangat mahal, namun perusahaan sangat melihat program ini sebagai sarana untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kontribusi kinerja bagi perusahaan. Pelaksanaan pelatihan dan pengembangan SDM diawasi secara ketat melalui metode Training Need Analysis (TNA). Succession Planning diwujudkan dalam bentuk usulan promosi maupun peningkatan peringkat jabatan (job grade). Usulan promosi dapat diberikan apabila terdapat formasi atas jabatan tertentu dan karyawan telah memenuhi persyaratan dari aspek kepangkatan serta job person match-nya. Karyawan dapat diusulkan untuk mendapat promosi dalam hal hasil evaluasi kinerja dalam 2 (dua) tahun terakhir minimal berada pada rating sangat bagus. Seiring dengan strategi bisnis perusahaan maka di Semester II Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013 ditetapkan rencana pelatihan yang akan dilaksanakan sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2009-2013 :

Perusahaan juga melakukan Task Analysis berkaitan dengan Job Requirement untuk mengumpulkan informasi mengenai knowledge, skills, dan attitudes (KSA) yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di tingkat operasional untuk pekerjaan yang dianggap sangat penting saja. Oleh karena itu, perusahaan menetapkan Roap Map 2010 yang dijabarkan ke masing-masing fungsi perusahaan melalui management tool Balance Score Card sebagai berikut:

Selain itu, Perusahaan melakukan Person Analysis yang difokuskan pada KSA yang dibutuhkan oleh karyawan secara individu. Karyawan membutuhkan pelatihan baik untuk prestasi pribadi dan juga untuk memenuhi tuntutan pekerjaan (yang pada akhirnya akan mempengaruhi karir seperti kenaikan gaji atau promosi). Dengan kondisi tersebut, perusahaan menetapkan pengembangan individu sebagai berikut : Pelatihan Wacana (Knowledge Based Training), adalah sebuah pelatihan mengenai sebuah wacana baru yang harus disosialisasikan kepada peserta dengan tujuan meningkatkan pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Pelatihan Keterampilan (Skill Based Training), adalah sebuah pelatihan

mengenai pengenalan atau pendalaman keterampilan seseorang baik secara teknis (Hard Skill) maupun bersifat pengembangan pribadi (Soft Skill).

Hard skill bersifat sangat teknis, maka cukup mudah dipelajari berdasarkan panduan, dan mudah diukur hasil pelaksanaannya, sehingga sertifikasi keahlian biasanya banyak diselenggarakan berdasarkan hard skill. Pengukuran bersifat Kuantitatif untuk dapat melihat hasil pelatihan. Soft Skill bersifat intangible, cukup sulit diukur karena parameter pengukurannya tidak sebaku pengukuran pada Hard Skill. Sertifikasi biasanya diberikan bukan berdasarkan kompetensi, melainkan berdasarkan pemahaman individual. Pengukuran bersifat kualitatif untuk melihat pem aman peserta pelatihan. Hard Skill Training : Kemampuan Menjual Marketing Mix Kemampuan TI Sistem Manajemen ISO Keuangan General Affair Perpajakan Audit Kemampuan Operasional Manajeman SDM Distribusi Capital Market, dll

Soft Skill Training : Kepemimpinan Komunikasi Motivasi Pola Berpikir Kerjasama Tim Etos Kerja Teknik Presentasi Pembinaan

Pengembangan Diri Kecerdasan Emosi Interpersonal Communication Skill, dll

Pemberdayaan SDM dalam merealisasikan program Ecogreen Industrial Estate sebagai tagline perusahaan tahun 2010, telah ditunjuk para Duta-duta Ecogreen yang mewakili dari masing-masing divisi. Melalui duta-duta ini pelaksanaan dan komitmen SDM dalam mewujudkan prinsip-prinsip green industry, save energy , reduce, re use dan recycle lebih terkontrol. Duta ecogreen dalam lingkup internal perusahaan untuk tahun 2010 telah ditunjuk 8 karyawan yang akan menjadi contoh bagi karyawan lain dalam praktek-praktek keseharian dengan tugas selama satu tahun dan selanjutnya dipilih kembali. Upaya ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa self of belonging terhadap perusahaan dan menciptakan budaya perusahaan (corporate culture) yang mengedepankan pada kepedulian lingkungan sebagai antisipasi adanya global warming.

HUMAN RESOURCES DIVISION


Placing human resources as human capital, the corporation determines its employees for becoming the primary element that has to be managed properly to reach corporate future goals. The management of human resources involves organizational planning, development, and management. Those aspects are close-related, so its become unity and should be implemented accurately, consistently, and sustainably. Dynamic changes of business environment pushes corporations commit to retransforming its strategy to gain other income sources which needs sufficiently competent human resources team. HR transformation strategy has been started by employee position evaluation, individual performance appraisal system improvement with Key Performance Indicator (from Directors to Staffs level). The improvement of performance appraisal system has been followed by adjusting remuneration system in order to motivate team through an equitable fair employee benefits, financially or non-financially, consistently adjusted to team competency and contributions. A competency-based HR quality achievement program is executed through evaluations on the needs of programs that has been noted in Corporate LongTerm Plan (RJPP) 2009-2013, those are : a. b. c. Building logistic warehouses and rented building projects, Assets development and revitalization, Services diversifications, such as : power plants, hospitals, hotels etc.

The company will be appreciating achieved employees best performance with proper and good rewards. The evaluations will become the recommendation on participating Training and Development and Succession Planning (career-level improvement program). Considering as the tools to motivate and increasing

employee performance, although HR training and development gains highly costs, the company take all In relations to Job Requirement, the company does the Task Analysis to gather information on required knowledge, skills, and attitudes (KSA). Operationally, the activity will be held only for the most important level. Therefore, 2010 Road Map has been determined, and translated to departments by using Balance Scorecard management tools, as follows: In relations to Job Requirement, the company does the Task Analysis to gather information on required knowledge, skills, and attitudes (KSA). Operationally, the activity will be held only for the most important level. Therefore, 2010 Road Map has been determined, and translated to departments by using Balance Scorecard management tools, as follows:

Moreover, KSA focused Person Analysis has been applied, as it has been needed individually by the employees. A good training program is required to achieve personal improvement and for the job requirement (affecting employees career level and rewards remunerations and promotions program). Based on the condition, the company defines individual development program as follows :

Knowledge Based Training is a training program for socializing present issues to participants, in order to achieve corporate/organization goals. Skill Based Training is training for introducing and/or skill assessment, either technically (Hard Skill) or personal improvement (Soft Skill). Hard skill is technical, and become quite easy-to-follow based on its manual, measurable, and therefore, its vocational certification program could be found easily everywhere. Otherwise, quantitatively measurement is needed to obtain training results. Soft skill is intangible, considering the differences result on the measurement -compared to hard skill-, soft skill certification program usually does not implemented based on competency, but on individual comprehension, that is the qualitative measurement. Hard Skill Training : Salesmanship Marketing Mix IT/Computer Skill System Management ISO Finance General Affair Taxes Audit

Operation Skill HR Management Distribution Capital Market, etc

Soft Skill Training : Leadership Communications Motivations Mind Set Team Building Ethos Presentation Skills Coaching Self-esteem Emotional Quotient Interpersonal Communication Skill, etc

In conjunction on empowering HR to realizing Ecogreen Industrial Estate program as the 2010 corporate tagline, Ecogreen Ambassadors have been appointed to represent each company divisions. HR commitment and execution on implementing green industry, energy saving, reduce-reuse-recycle program shall be controllable by the ambassadors appointment. As the companys 2010 ambassadors (internally), 8 (eight) employees have been appointed to become role models within their daily activities in a year, and could be reelected. The goals of the program are to emerge corporate self-belonging, create corporate culture, prioritizing environmentally concerns -as the response on global warming.

Anda mungkin juga menyukai