HIDRODINAMIKA

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 82

KELOMPOK 5

HIDRODINAMIKA
ANGGOTA KELOMPOK
Ayu Hanif
Dyah Ayu
Ganesa
lya
Novan
Priska
Yanita
Aliran darah pada pembuluh darah
terjadi akibat adanya perbedaan
tekanan dari ke dua ujung pembuluh
darah.
Ada dua faktor penting di dalam
aliran darah,yaitu :
1. Perbedaan tekanan antara kedua ujung
pembuluh darah yang mendorong darah
bergerak maju / mengalir
2. Tahanan vaskuler : yang menjadi
halangan / rintangan gerakan maju aliran
darah
Kecepatan aliran adalah kecepatan untuk
memindahkan sejumlah darah dari satu ujung
pembuluh darah menuju ujung pembuluh darah yang
lain per satuan waktu ( misalnya cm/detik )
Kecepatan aliran darah sebanding dengan aliran
darah dibagi luas saluran pembuluh
Kecepatan rata-rata aliran darah pada setiap titik pada
pembuluh darah berbanding terbalik dengan luas
penampang lintang total pada titik tersebut.
Kecepatan aliran rata-rata pada aorta waktu
basal sekitar 33cm/detik,dan pada kapiler 0.50
mm/detik.
Panjang aorta sekitar 50cm sedangkan
panjang kapiler hanya sekitar 0,50mm sampai
1mm
Rumus Poisulle-Hagen
Jumlah darah yang mengalir melalui suatu
pembuluh dalam suatu periode tertentu adalah
sama dengan kecepatan aliran dikalikan luas
penampang lintang
Jumlah aliran darah yang dapat melalui sebuah
pembuluh dalam suatu waktu tertentu untuk
perbedaan tekanan tertentu sering disebut
KONDUKTANS
Konduktansi akan sesuai dengan diameter
pembuluh dipangkatkan empat
Distensibel Vaskuler
Diameter pembuluh darah mengandung serabut-serabut yang
elastis,sehingga saat tekanan di dalam pembuluh darah
meningkat,pembuluh dapat menggelembung ( distensibel )
dan volume pembuluh darah meningkat
Kenaikan volume untuk setiap kenaikan tekanan satu mmHg
disebut Distensibilitas Vaskuler
Distensibilitas total keseluruhan disebut juga complience atau
kapasitansi,yaitu kenaikan volume total dari bagian sirkulasi
yang disebabkan oleh kenaikan tekanan tertentu
Tahanan pembuluh sangat dipengaruhi
oleh
Viskositas Darah
Diameter Lumen
Panjang Pembuluh
ALRAN LAMNER DAN TURBULENT
ALRAN LAMNER mempunyai ciri sebagai berikut :
1. Darah mengalir menurut garis lurus dalam lapisan-lapisan yang
konsentris
2. Aliran pada tepi pembuluh darah lambat
3. Aliran Laminar tidak menimbulkan suara
ALRAN TURBULENT terjadi saat aliaran laminar mencapai kecepatan
kritis tertentu atau di atasnya. Aliran ini menimbulkan suara yang dapat
kita dengar dengan menggunakan mancet Riva Rocci
Tekanan Penutupan Kritik adalah besarnya tekanan
darah dimana aliran darah atau aliran plasma berhenti
mengalir
Hukum Laplace " Tekanan distensi pada obyek yang
berongga yang direnggangkan adalah sama dengan
tegangan dinding dibagi oleh dua jari-jari
kelengkungan utama dari obyek
PERISTIWA MEKANIS SIKLUS
JANTUNG
TEKANAN DARAH ARTERI
Tekanan di dalam aorta mencapai nilai
puncak (tekanan sistoIik) kira-kira
120mmHg selama tiap siklus jantung dan
turun ke nilai minimal (tekanan diastoIik)
sekitar 70mmHg.
Tekanan darah arteria biasa di tulis
dengan tekanan sistolik di atas tekanan
darah diastolik.
MENGHITUNG TEKANAN
DARAH RATA-RATA
Tekanan Rata-rata
< (tekanan sistoIik + diastoIik)
2
Tekanan Rata-rata
= tekanan diastoIik + 1/3 (sistoIik-
diatoIik
AKTOR-AKTOR
YANG MEMPENGARUHI
TEKANAN DARAH
Tahanan
JumIah Darah
Viskositas
KekenyaIan Dinding Aorta
Gravitasi
Kerja Otot
TAHANAN
Hubungan Tekanan(P), AIiran Darah(Q)
dan Tahanan(R)
P = Q x R
R = AP / Q
Q = AP / R
AKTOR YANG
MEMPENGARUHI AP, Q DAN R
Pada PembuIuh Darah:
Seri => R(totaI) = R1 + R2
ParaIeI => 1/R(totaI) = 1/R1 + 1/R2
EEK GRAVITASI
METODE PENGUKURAN
TEKANAN DARAH
Metode PaIpasi
Metode AuskuItasi
Metode PeneIitian
MACAM SHOCK
DAN MEKANISME
KOMPENSASI PADA
SHOCK
PENGERTAN SHOCK
Adalah kumpulan gejala yang
timbul akibat perfusi jaringan
yang tidak adekuat
Macam-macam shock
Shock hipovolemik.
shock yang disebabkan karena cairan
tubuh/ darah/ plasma hilang dari airkulasi.
Shock kardiogemik.
Shock yang terjadi karena vasodilatasi
pembuluh darah
Shock Pendarahan
Shock yang disebabkan oleh pendarahan
yang berlebih
Gejala-gejala shock pendarahan
Tekanan darah turun
Frekuensi nadi/ denyut jantung meningkat
Frekuensi nafas meningkat
Vasokontriksi pembuluh darah kulit
Volume urine berkurang
Rasa haus/ ingin minum
Reaksi Tubuh Terhadap Shock
Pendarahan
Reaksi kompensasi cepat/ jangka pendek.
Reaksi kompensasi lambat/ jangka
panjang.
Reaksi Kompensasi Cepat
Reaksi dimulai sesaat sesudah shock.
Dapat menyebabkan terjadinya Sismpatis
Reflek, yang dapat menimbulkan:
a.Vasokonstriksi Arteriole.
b.Kemampuan kontraksi jantung meningkat.
c.Vaso kontriksi vena.
d.Frekuensi denyut jantung meningkat
Reaksi Kompensasi Jangka
Panjang
Penurunan tekanan darah, akan
menurunkan tekanan kapiler, sehingga
cairan interstitiel masuk ke dalam kapiler.
Dapat menyebabkan ehidrasi Interstitil
MACAM-MACAM
WAKTU
PEREDARAN
DARAH
aktu Peredaran Darah
aktu yang diperlukan oleh darah untuk
mengalir dari suatu bagian sistem
pembuluh darah sampai pada sistem
pembuluh darah tertentu.
Misal:
aktu Edar Vena Media Cubiti Arteri
pda Lidah disebut waktu Edar
Lengan-lidah
aktu Edar Vena Media Cubiti Arteria
Pulmonalis disebut waktu Edar
Lengan-paru
MEKANSME TERJADNYA DENYUT
NAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUH
Mekanisme Terjadinya Denyut Nadi
Denyut nadi (pulse) adalah getaran / denyut darah di
dalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel
jantung.
Denyut nadi dapat dirasakan dengan palpasi yaitu
dengan menggunakan ujung jari tangan sepanjang
jalannya pembuluh darah arteri.
Pada umumnya ada 9 tempat untuk merasakan denyut
nadi yaitu : temporalis, karotid, apikal, brankialis,
femoralis, radialis, poplitea, dorsalis pedis, dan tibialis
posterior.
Akibat pemompaan jantung menimbulkan 2 akibat
yaitu :
Karena pemompaan jantung akan menimbulkan tekanan
pada sistem pembuluh yang disebut tekanan darah.
Selama pemompaan jantung mengalami sistolik dan
distolik sehingga darah memasuki sistem arteria
terputus-putus pada sistem arteria.
Faktor yang mempengaruhi denyut nadi
o si Kuncup (Stroke Volume)
o Compliance (Distensibilitas Total)
o Frekuensi Jantung
o Usia
o Tahanan Tepi
Akibat Penurunan Compliance Pada Orang
Tua
Dinding Arteria pada usia tua banyak mengandung
serabut elastis dan jaringan otot yang diganti dengan
jaringan fibrosa.
Dinding Arteria pada usia tua sering terjadi bereak-
bereak kolsifikasi sehingga tidak bisa diregangkan.
Perubahan sistem arteria dapat menurunkan compliance
sistem arteria sehingga mengakibatkan tekanan arteria
sangat naik waktu sistol dan rendah ketika distol darah
mengalir dari arteria ke vena.
Macam-Macam Pulsus
a. Pulsus Paradoksus : pulsus yang bergantian besar
dan kecil sesuai dengan irama inspirasi dan ekspirasi.
b. Pulsus Alternans : Pulsus yang bergantian secara
regular besar dan kecil biasanya karena penyakit
jantung.
c. Pulsus Deficit : Denyut nadi yang teraba pada nadi
radialis berbeda jumlahnya dengan frekuensi jantung
80/menit, denyut nadi radialis 70/menit.
d. Pulsus Magnus : Pulsus dengan pengisian yang besar.
e. Pulsus Parvus : Pulsus dengan pengisian kecil.
f. Pulsus Different : Pulsus kanan dan kiri berbeda.
Cara Pemeriksaan Denyut Nadi
Denyut nadi biasanya diperiksa dimana arteria terletak
dipermukaan,misalnya : arteria radialis, arteria brankialis, arteria
karotoid.
Arteria Radialis
terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba diatas
pergelangan tangan pada sisi ibu jari.
Arteria Brankialis
Terletak didalam otot bicceps dari lengan atau medial dilipatan
siku (fossa antekuubital). Digunakan untuk mengukur tekanan
darah dan kasus cardiac areest pada infant.
Arteria Karoid
terletak dileher dibawah lobus telinga, arteria karotid berjalan
diantara trakhea dan otot sternokleidomastoideus.
Pemeriksaan Denyut Nadi
Frekuensi nadi permenit
pada saat aktifitas normal :
a. Normal : 60-100 x / menit
b. Brakikardi : < 60 x / menit
c. Takhikardi : > 100 x / menit
Denyut nadi saat tidur yaitu :
1. Bayi baru lahir 100-180 x / menit
2. Usia 1 minggu -3 bulan 100-220 x / menit
3. Usia 3 bulan- 2 tahun 80-150 x / menit
4. Usia 10-21 tahun 60-90 x / menit
Cara menghitungnya bila nadi teratur / regular. Dapat di
hitung tiap 15 lalu dikalikan 4 atau setiap 10 lalu dikali
6. apabila nadi tidak teratur / irreguler bisa dihitung
selama 1 menit penuh atau dihitung selang seling setiap
5 detilk. Denyut nadi juga dapat dihitung dengan EKG.
Reguler / rreguler
Kanan / kiri sama atau tidak
Ada atau tidak pulsus defisit
Amplitude : pengisian besar atau kecil
__[|| \_|
__|_[[
J~|~| re|~:~: J. J~|~ ~r.u |~:~:
[.~-|.~ -ee-~ o |g
~r~- ~|.:g e:J~| re|~:~: .e:~ -e:r~| ~J~|~| -
-|g -~~~. -;|g
|~J~ ~q~| ~:ru:g re|~:~: .e:~ -e:r~| .-~
e:.:g|~r e:~J. zo-o |g
_e|~:~: .e:~ -e:r~| J~~r J.|u Je:g~:
e~-u||~: |~rere |e J~|~ .e:~
~|rc q~:g ee:g~u|. re|~:~:
.e:~ -e:r~|
- [e~u~: ~:ru:g u:ru| ec~
J~~| |e|u~ J~. ~r.u |~:~:
- [ece:Jeu:g~: J~~| u:ru| e:g~|.
J~. eu|u| e.le |e~|. |e J~|~
~r.u |~:~:
~~ |e:ger~|u. _e|~:~: \e:~
_e:r~|
- _~:g J.-uu| r.Ju re|e:r~:g Je:g~:
|e|e ee:ru| -uJur o
c
- _~:g J.-uu| JuJu|,~J~ |e~J~~:
:c~| .e:~-.e:~ |e|e r.J~| |e|.|~r~:
e:ge~:g
- |e:~.||~: ~r~u ee:J~||~: -eu~|
|e:g~: J~. c~:g q~:g -eJ~:g e~.:g
__[|| \_|
|_[[_[
_e|~:~: .e:~ e.le J.e:g~u|. c|e|
re|~:~: .e:~ -e:r~|
____|| |_|__[_|
\_| ____[ __||_
[|_| [[|
Large Veins
and venous
reservoirs
SmaII veins
venuIes and
venous
sinuses
CapiIIaries
ArterioIes
SmaII arteries
Large arteries
PuImonary
vesseI
heart
[~. g~~ J.~r~- re|.|~r ~|.~ u|~|
-e~g.~: e-~ J~~| eJ~~r J~|~
-.-re .e:~
|.~-|.~ s- J~. -e|uu| J~~| J. J~|~
ruu| e:g.-. -.|u|~-. -.-re.| Je:g~:
- J. J~|~ .e:~,+; J. J~|~ ~re. J~:
; J. J~|~ |~.|e.
~:ru:g re.-. J~~| |u~:g |e.| , J~:
eu|u| ~u ;
Fungsi Vena Sebagai Tempat
Cadangan Darah
64% darah pada sirkulasi sistemik mengisi
vena sistemik
Apabila tubuh kehilangan darah sekitar 20-
25% dari total jumlah darah maka boleh
dikatakan sistem sirkulasi hampir masih tetap
normal
Jenis Pengaturan Utama Aliran
Darah Ke Berbagai Bagian Tubuh
dan Perubahan Yang Terjadi
Pengaturan Sirkulasi darah,ada 2
macam
Lokal Auto
Regulasi(Pengendalian
Swadaya Lokal):
Acute
Long-Term
Pengendalian Arus
Sistemik
Pengaturan Saraf
Kontrol Humoral
Lokal Auto Regulasi
alah pengaturan aliran darah setempat
yang diatur oleh jaringan itu sendiri
sebagai reaksi terhadap kebutuhan
jaringan akan aliran darah.
Ada 2,yaitu:Auto regulasi lokal yang akut
& jangka panjang
Teori-teori mengenai lokal
Autoregulasi
Teori Miogenik
Respon otot pembuluh darah terhadap regangan oleh peningkatan
tekanan darah akan menyebabkan vasokonstriksi dan sebaliknya
jika tekanan darah menurun akan terjadi vasodilatasi yang
disebabkan oleh pembuluh darah yang elastis.
Teori Metabolik Autoregulasi
Bila aliran darah menurun akan tersekresi zat-zat vasodilatator.Zat-
zat ini akan mengakibtkan terjadinya vasodilatasi lokal
Pengaturan Sirkulasi Sistemik oleh
saraf
Melalui saraf otonom melalui baik simpatis
maupun parasimpatis
Melalui sistem refleks
Saraf simpatis dan para
simpatis
Semua pembuluh darah perifer dipersarafi serabut saraf simphatis kecuali
pada sfingter,kapiler dan meta arteriole.
Peranan saraf simphatis terhadap regulasi ialah:pada vena saraf simphatis
akan mengubah volume pembuluh ini dengan demikian mengubah volume
dari seluruh sistem sirkulasi yang memainkan peranan penting di dalam
pengaturan fungsi kardiovaskuler.Dan saraf simphatis akan meningkatkan
frekuensi jantung.
Saraf Simphatis mengandung serabut-serabut vasokonstriktor dan serabut-
serabut vasodilator.
Saraf para simphatis
Hanya memegang peranan kecil dalam pengaturan sirkulasi.Peranan yang
benar-benar penting hanya dalam pengaturan frekwensi jantung.
Regulasi Sirkulasi melalui
refleks
Refleks itu antara
lain:
Refleks tekanan arteri
Refleks untuk mengatur
volume darah
Refleks untuk mengatur
suhu tubuh
Regulasi Sirkulasi melalui Sistem
Humoral
Perangsangan Pusat
Vasomotor
Seluruh pusat vasomotor bekerja sebagai
satu kesatuan yang merangsang semua
serabut vasokonstriktor disamping
merangsang medulla adrenal untuk
mensekresi norepinepherin dan epinephrin.
Akibatnya ada 3,yaitu:
-tahanan perifer meningkat,tekanan darah
meningkat
-pembuluh kapasitas
-jantung terangsang lebih kuat
Faktor-faktor yang berpengaruh
pada vasomotor
a. Peningkatan tekanan darah akan merangsang
baroreseptor
b. Rangsangan pada khemoreseptor dalam aorta dan
karotis
c. Rangsang dari korteks serebri
d. nflasi paru-paru
e. Hipoksia
f. Perdarahan
g. Tekanan ntrakranial
h. P CO2 meningkat
i. Hiperventilasi
Perangsangan Hipotalamus
Secara besar-besaran disebut pola alorium.mpuls
secara besar-besaran dapat mengaktifkan kedua
sistem vasokonstriktor dan vasodilator atau salah
satu diantaranya secara terpisah.Bila hipotalamus
terangsang secara tersebar akan mengaktifkan
sistem vasodilator ke otot,dan pada saat yang
sama vasokonstriksi yang hebat di selruh bagian
tubuh selain otot dan akan meningkatkan kegiatan
kerja jantung yang hebat.Dan demikian,tekanan
arteri akan meningkat,frekwensi jantung dan
sistem sirkulasi siap memberikan bahan gizi ke
otot bila diperlukan.
AAL UMUM BARORE8EPTOR
1.LETAK BARORE8EPTOR
2.REAK8 BARORE8EPTOR
3.MEKAN8ME KERJA BARORE8EPTOR
1. LETAK BARORE8EPTOR
Baroreseptor merupakan u]ung-u]ung syaraf
yang terangsang oleh regangan dinding pembuluh
darah
Letaknya pada arteria besar pada dada dan leher
Terutama pada sinus karotis dan u]ung arkus aorta
{ sinus aorticus dan sinus karotikus_
2. Reaksi Baroreseptor terhadap
tekanan
-Bila tekanan darah meningkat baroreseptor akan
Cepat bereaksi
-Bila tekanan darah menurun baroreseptor akan
-Kurang bereaksi
-8istole
Jumlah impuls yang keluar dari baroreseptor banyak
-Diastole
Jumlah impuls yang keluar dari baroreseptor sedikit
3. Mekanisme Ker]a Baroreseptor
-Bila tekanan darah meningkat, Baroreseptor
terangsang dan mangeluarkan impuls
-mpuls menghambat pusat vasokonstriktor di
medula oblongata
-Merangsang pusat nervus vagus
Akibatnya antara lain :
1. Vasodilatasi Perifer
2. frekuensi dan kekuatan kontraksi otot ]antung
menurun sehingga tekanan darah turun
ungsi Baroreseptor :
Untuk mempertahankan stabilnya tekanan darah
dalam keadaan normal atau sebagai sistem pe-
nyangga
Mekanisme Ker]a baroreseptor
HAL - HAL YANG TERJAD PADA
PENJEPTAN A. KAROT8 DAN
PEMOTONGAN BUER NERVE"
DAN TNDAKAN VAL8AVA
1. EEK PEMOTONGAN 8ARA BUER DAR
PENJEPTAN KAROT8
2. KAROT8 8NU8 8NDROM
3. PENGARUH TNDAKAN VAL8AVA PADA
TEKANAN DARAH
1. EEK PEMOTONGAN 8ARA BUER DAN
PENJEPTAN KAROT8
Bila A. karotis dibawah sinus karotis di]epit
maka
tekanan darah dan frekuensi denyut ]antung
meningkat
Bila afferen saraf buffer dari aorta diputus
peningkatan tekanan darah lebih besar
Bila ada lesi di nukleus soliarius tempat ber-
akhirnya afferen baroreseptor, maka ter]adi
hipertensi neurogenik
2. Karotis 8inus 8indrom
Peningkatan yang kuat pada leher di atas bifur-
kasio karotis dapat merangsang sinus karotis
menyebabkan tekanan darah turun
Carotid sinus syncope adalah tekanan darah yang
menurun disertai penurunan konsumsi O2 dalam
sel otak
3. Pengaruh Tindakan Valsava Pada Tekanan Darah
Tindakan valsava : Ekspirasi kuat disertai glotis
tertutup tak ada udara ekspirasi
yang keluar
Bila tekanan darah turun maka akan ter]adi taksi-
kordi dan vasokontriksi perifer
Bila glotis terbuka tekanan udara dalam cavum
torak normal kembali. Masih ter]adi vasokonstriksi
perifer, maka tekanan darah meningkat di atas
normal sebelum kembali normal oleh pengaturan
dari baroreseptor
macam Penyakit yang Diderita
Berdasarkan Penyebabnya :
- Hipertensi primer :
tidak diketahui penyebabnya
- Hipertensi sekunder :
Penyebab ; Penyakit gin]al akut, Pil kontrasepsi,
stress, alkoholisme, peningkatan
volume intravaskuler
Terapi
- farmakologik
a. Diuretik
b. Beta blocker
c. ACE inhibitor
- non armakologik
a. menurunkan berat badan
b. Diet rendah lemak
c. Olahraga
d. Cegah alkohol
e. 8top rokok
f. Restriksi kafein
TNDAKAN KEPERAWATAN
1. Monitor TD,nadi
2. Observasi tanda -tanda sianosis
3. Auskultasi bunyi ]antung dan napas
4. Observasi tanda- tanda kelebihan cairan
5. Berikan makanan lunak
6. Hindari lemak, alkohol,rokok, dan kopi
PFt6KAJlAt
KFPFRAwATAt
PFHFRlKSAAt FlSlK
A.KAJl A0AtYA PFtlt6KATAt
HFART RATF
.KAJl lRAHA 0FtYuT JAtTut6
C.PFtlt6KATAt TFK JAtTut6
0.TAt0A-TAt0A SlAt0SlS
F.TlHAt6 FRAT A0At
F.KAJl A0AtYA PFtuRutAt
KFSA0ARAt
6.A0AtYA PFt66utAAt 0T0T
PFHFRlKSAAt 0lA6t0SlS
A.H,HT
6luK0SA
ut,KRFATltlt
KA0AR Al00STFR0t uRlt/SFRuH
X-RAY 0A0A
ltTRA vFt0uS PYFl06RAPHY
Penyakit-penyakit yang
Berhubungan pada Sistem
Peredaran Darah
Perikarditis
adaIah peradangan seIaput pembungkus
jantung dan kantong tempat jantung
berada
seIaput yang meradang ini dapat
memgeIuarkan cairan yang berkumpuI
menjadi pembengkakan perikardiaI yang
menyukarkan gerakan jantung dan
mungkin menghendaki penyedotan
Endokarditis
peradangan pada membran yang
menyeIiputi daIam jantung
berakibat meninggaIkan bekas parut
yang biasanya menyebabkan
penyempitan Iubang katup dan
menghasiIkan stenosis katup mitraI
ArterioskIerosis
merupakan pengerasan pada dinding
arteri
Umumnya bersamaan dengan
hipertensi dan adakaIanya penyakit
ginjaI kronis
Anemi
IaIah suatu kekurangan jumIah seI
darah merah atau kekurangan jumIah
hemogIobin yang ada didaIamnya.
Dapat disebabkan oIeh pendarahan
yang parah yang terjadi karena Iuka
atau penyakit
Hipotensi
merupakan tekanan darah rendah
HemofiIia
IaIah suatu keIainan herediter dengan
tidak adanya mekanisme pembekuan
darah,sehingga pasie dapat mengaIami
pendarahan yang parah sesudah Iuka
yang sangat keciI
Diturunkan kepada wanita yang
merupakan pembawa
Kepada keturunan pria berikutnya yang
menderita hemofiIi

Anda mungkin juga menyukai